Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG A Diary of Dick (Season 3/Final) - The Last Love

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Inez banting setir ke kiri yang untungnya kosong, kami pun terhindar dari kecelakaan. Mobil pun berhenti sejenak di bahu jalan, sejumlah warga yang sedang nongkrong menghampiri mobil kami. Lalu kujelaskan kalau kami baik-baik saja. Aku lalu memeluk Inez erat dan ia menangis. Kami lalu segera pulang ke kosan.

Keramaian di kontrakanku makin bertambah dengan datangnya Rara, ia sempat datang beberapa kali dan menginap. Rara yang emang dasarnya anak ceria dan supel dengan mudah akrab dengan Inez dan Jessica.

“Gelo maneh bang, kalo si Titin mah gak masalah, lah ini anak ABG diembat juga”, ledek Rara padaku saat kami ngobrol berdua di balkon kontrakan.

“Udah dibilangin, dia yang ngejar-ngejar Ra, abang mah udah nolak dari awal”, jelasku.

“Nolak kok keterusan, awas teh Vany tau siah”

“Ya jangan dikasi tau dong, abisnya gimana atuh Ra, ngempot”, ujarku. Dan kami pun tertawa terbahak-bahak.

“Gimana kabar si Ijonk Ra ? masih ?”, tanyaku.

“Masih lah, tapi jarang ketemu bang, dia di Semarang lanjut S2-nya disana”

“Ooo”, jawabku singkat.

“Kumaha kabar si tante Ra ? abang ngontak gak dibales wae euy, kemaren pas pulang ke Garut diajak ketemu juga gak jawab, sibuk gitu ya ?”, lanjutku.

“Idih nanya ke gue, kan situ ponakannya yang lebih akrab”

“Ya barangkali kamu tau, sebagai sesama...”

“Sesama apaan hayoh siah bang ?”

“Sesama pemuja kontol”, jawabku.

“Anjir kampret maneh bang”, Rara ketawa lalu menjambak rambutku.

“Sempet sih ngobrol bang, da gue juga suka ngajak main ke Bekasi nengokin situ, tapi dia kayaknya udah tobat deh”, kata Rara.

Rara menceritakan bahwa sekarang tante Rani on the way hijrah, dia yang agak sering chatting dengan tante Rani dan diceramahi tentang dosa. Tante Rani juga dikabarkan sedang dekat dengan salah seorang ustad duda ditinggal mati istrinya, seorang dosen perguruan tinggi swasta di Garut dan pengajar di salah satu pesantren di Tasikmalaya. Ta’arufan. Aku juga baru tau dari Rara tentang hal ini, ibuku tidak pernah cerita tentang kehidupan adik bungsunya itu, apa emang karena akunya yang gak nanya kali ya.

“Anjir bang lah, urang diceramahin, panas kuping euy”, ujar Rara.

“Kamu mah diceramahin malah panas, dasar syaitoooonnnnn”, ledekku lagi. Rara menjenggut rambutku lagi sambil cekikikan.

“Kalo gue syaiton, lu ibliiiisssss”, ujar Rara.

Bercandaan kami sore itu berakhir kala Inez tiba pulang dari sekolah, “Kak Raraaaaa, ini aku bawain seblak, katanya mau tau rasanya seblak Bekasi”, ujar Inez riang.

“Aaaahhhh Inez cantiiikkk makasiiihhhh, hayu ah makan, jangan dikasi ini si iblis mah, dia mah makannya kembang tujuh rupa ama menyan hahahahahahaha”, ujar Rara meledekku. Kampret.

Senang juga melihat mereka akrab walau baru kenal. Rara yang sedang mengurusi analisis data skripsinya sering bolak balik Bandung-Jakarta, karena perusahaan objek analisa skripsinya ada di Jakarta, ada kenalan bapaknya. Kalau sudah begitu dia pasti tidur di kontrakanku, jadi kami sering menghabiskan waktu bersama. Apalagi Rara nampak klop dengan Inez, maniak belanja. Jessica ? sama aja, tapi dia lebih sering ke keperluan bayi, maklum emak-emak. Aku sering jadi supir dan bagian angkut belanjaan mereka kalau sedang berburu di mall, kadang-kadang plus bagian nraktir juga.

“Jangan cemberut, gak dikasi memek loh”, ledek Rara ketika aku pasang wajah BT. Inez dan Jessica ketawa ngakak.

Tapi ya mau gimana lagi, mereka memang memberi kenikmatan seksual spektakuler sih. Rara yang binal, Jessica yang liar, dan Inez yang menggemaskan bener-bener kombinasi maut, semacem trisula Liverpool gitu lah hehehe.

“Nih minum a, biar gak letoy kayak kemaren-kemaren, jadi aja aku gak kebagian”, ujar Jessica.

“Enak aja, aku letoy kan gara-gara udah main duluan sama kamu pas sorenya Jess, malemnya Rara dateng, Inez pake acara mau ikutan juga padahal lagi mens”, aku membela diri.

“Iya sih hehehehe”, Jessica nyengir.

“Iiiihhh abisnya seru kak, aku tuh tadinya udah ngantuk, eh tapi sekalian praktekin ilmu sepongan dari kak Jess ama kak Rara jadi mau deh”, ujar Inez.

“Halah letoy banyak alesan”, ledek Rara. “Hayu ah, dingin nih”, lanjut Rara.

Saat kami ngobrol memang sudah dalam posisi siap-siap ngentot, Rara malah paling semangat bugil duluan tanpa foreplay, Jessica yang masih berpakaian lengkap buru-buru melucuti semua pakaiannya, Inez yang tinggal pake CD juga langsung buru-buru bugil dan semuanya menyerangku yang sudah telanjang bulat. AC kamarku dimatikan, sengaja, biar makin keringetan, walaupun mereka protes sih sebenernya.

“Eeeehhhh ini gak ada yang mens nih ?”, tanyaku. Namun tak ada yang menjawab.

Dan yah begitulah, kegilaan tercipta seperti biasanya. Highlights-nya aja ya. Aku berbaring di kasur sementara para gadis beraksi mencumbu dan menjilati setiap jengkal area kulit tubuhku, bergantian kucumbu mesra bibir mereka masing-masing. Lanjut ada Rara yang duduk di muka-ku, kujilati memeknya, ada Inez yang masih terus menyempurnakan teknik sepongannya di kontolku, terakhir ada Jessica yang menjilati lubang anusku. Ketiganya lalu menungging berjajar, kusodok memeknya bergantian tiap 60 detik, dari Rara pindah ke Inez, dari Inez pindah ke Jessica, lalu balik lagi ke Rara. Kontolku basah oleh cairan mereka masing-masing. Lalu Jessica juga minta dijilati memeknya, Inez juga ikut-ikutan, kujilati memek mereka sementara Rara menyepong kontolku. Ketika aku menjilati memek Inez, Rara dan Jessica berebutan kontolku, akhirnya aku tiduran dengan memek Inez di muka-ku, Jessica naik turun memompa kontolku, dan Rara kumainkan memeknya dengan jari-jariku. Rara yang emang adatnya cepet orgasme lalu dengan egois menarik tubuhku minta dientot, sempet-sempetnya nyeletuk : “Aduh Inez sori ya, udah gak tahan”. Hahahahaha.

Kuhajar memek Rara dengan kecepatan maksimal di atas kasurku, mulut dan tanganku mencumbu bibir dan toket Jessica, sementara Inez merangkulku dari belakang dan mencumbui leherku.

“AAAAARRRRRRGGGGGGHHHHHHHH !!!”, Rara orgasme. Oke, you have slain an enemy.

Kelar Rara, pindah ke Inez. Kutarik tubuhnya dari punggungku, lalu kurebahkan di kasur yang spreinya basah kuyup keringat Rara, ada keringat kita juga sih. Rara terkapar di karpet sebelah kasur. Aku lalu fokus pada Inez, kucumbui bibir dan lehernya, kutindih tubuhnya yang sama-sama penuh keringat, sementara kakinya mengangkang seraya kusodoki memeknya dengan kontolku. Kumainkan juga kedua toketnya dengan mulutku. Jessica yang gemas kemudian menarik wajahku dan mencumbuku, jariku lalu bergerilya di lubang memeknya sementara pompaan kontolku di memek Inez makin cepat.

“AAAAARRRRRRGGGGGGHHHHHHHH !!!”, Inez orgasme. Oke, enemy has been slain.

Giliran Jessica, yang paling montok. Gak tanggung-tanggung dia ingin woman on top, digenjotnya kontolku tanpa ampun sambil tubuhnya menunduk menyusui mulutku. Banjir keringat sama air susu diatas, banjir cairan memek di bawah, banjir keringat juga di seluruh tubuh. Dicumbu mesranya bibirku, dijilati area leherku. Goyangan pinggul Jessica makin ganas, ia mendongak ke atas sambil mendesah dan meremas kedua toketnya sendiri.

“AAAAARRRRRRGGGGGGHHHHHHHH !!!”, Jessica orgasme. Oke, triple kill.

Jessica ambruk menindih tubuhku, tak lama aku balik tubuhnya dan kukangkangkan kakinya lebar-lebar, segera kuberi sodokan panjang dan dalam. Melihat aku sudah mau orgasme, Rara buru-buru menghampiri dan mencumbu bibirku, sementara Inez masih lemes terduduk sambil minum jus melihat aksi kami bertiga.

“Inez ayo !”, ajak Rara. Inez bangkit dan mendekati kami. Di akhir aksiku, mereka bertiga berlutut sejajar sementara aku berdiri mengocok kontolku, kuarahkan kontolku ke arah wajah mereka.

“AAAAARRRRRRGGGGGGHHHHHHHH !!!”, aku orgasme. Oke, you have been slained.

Wajah Inez, Jessica dan Rara belepotan air maniku, mereka lalu bergantian menyepong kontolku supaya bersih. Selesai aksi, kami berbaring dan tersenyum puas. AC dinyalakan dan kami menikmati semilir angin dingin. Aku tiduran di tengah, tangan kananku merangkul Inez, tangan kiriku merangkul Jessica, dan Rara agak kebawah bersandar di pahaku sambil masih sesekali mencumbu kontolku yang perlahan menciut. Aroma keringat, sperma dan terutama cairan memek bercampur di atas sprei yang basah kuyup, bayangkan saja kami main selama sekitar 2 jam dengan kondisi AC mati.

Kegilaan seks inilah yang menghiasi hari-hariku di tengah hiruk pikuk kesibukan proyek yang kujalani.

Next update : https://www.semprot.com/threads/a-diary-of-dick-season-3-final-the-last-love.1260480/page-19
 
Terakhir diubah:
Suhu nanti kalau ini udh tamat, bikin cerita dari sisi vany dong, penasaran masa kalem kalem aja
 
Anjaaay .. kuatan nt Bray .. teu kabayang kumaha jadina si Inez .. praktek Terus .. mentor na sekelas Jessica jeung Rara .. sampe ayeuna Masih sakosan jeung si Inez Bray ..
 
Wooww mantap...
Beneran pesta nih Armand..Tinggal colok semua lubang yg ada..Ada abg,cwe kuliahan & tante2..

Lancroootkan suhu & makasih atas updatenya...
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd