Penelusuranku memang kuperlambat , bukan karena aku tidak tahu harus berbuat apa, aku mesti hati-hati , bisa saja aku datangi Andika di tempat kerjanya , atau aku minta Tanti off dari pekerjaannya, bukan karena takut, aku hanya ingin menikmati permainan apa yang dilakukan istriku dibelakangku setelah pengakuannya pernah ngentot dengan Andika. Perasaanku sudah nothing to lose begitu menerima , menemukan bukti-bukti pengkhianatan itu.
Rasa sayang sudah bercampur dengan pikiran-pikiran kotor yang berbalut balas dendam.
Aku hanya menunggu kelengahan Tanti , kubiarkan dia terjebak dalam pikirannya bahwa aku sudah tidak lagi waspada.
Dan pada waktunya, saat yang ditunggu...
" Yah aku mau lembur bikin laporan dulu , jadi agak sore pulangnya , gapapa kan ?"
" Lembur sama siapa?" Balasku melalui sambungan telp.
" Sendiri aja sih " Jawab Tanti.
" Hmmm..beneran ?"
" Iyaa.."
" Ya udah nanti klo sempat aku samperin kesitu , aku masih nunggu kepastian pak bos jadi rapat lagi atau tidak "
" Oke yah "
Kurang lebih seperempat jam kemudian aku putuskan untuk menjemput Tanti.
Sesampainya di lapak aku langsung masuk ke ruangan istriku, dan memang sudah sepi kecuali Tanti saja yang tersisa.
" Masih banyak lemburannya ?"
Aku mendekat di ruang kerja istriku, mataku bergerak memeriksa barang-barang dan apapun yang berada di sekitar meja Tanti.
" Bentar lagi kok yah, mau dibikinkan minum?"
" Hmmm boleh " Jawabku sambil melirik arah laci dengan kunci yang masih menggantung.
" Sebentar.." Tanti mengangkat pantatnya dari kursi.
" Kopi ? "
" Ya terserah " Jawabku sambil meletakkan pantatku di kursi Tanti. Tanpa pikir panjang aku langsung membuka laci istriku. Begitu aku buka aku menemukan satu hape dalam kondisi mati dan buku semacam diary.
" Hape siapa ini ? "
Tanti terdiam sambil masih menyeduhkan kopi untukku.
" Maaah..hape siapa ?"
" Ooh itu..anu.." Tanti terlihat pucat dan gugup.
" Hmmm..yaudah ayah bawa dulu "
Aku masukkan hape dan sebuah buku diary itu ke dalam tasku.
" Ini yah kopinya.."
" Yaah makasih " Aku segera berdiri dan menyambut kopi yang dibuatkan istriku.
" Aku minum di luar ya "
" Iya " Jawab Tanti pelan dan kemudian melanjutkan pekerjaanya.
Begitu sampai diluar , aku penasaran dengan apa yang ada di dalam catatan diary istriku.
Sambil menenangkan diri , aku mulai membuka tiap lembaran yang ditulis tangan Tanti....
Dan..aku mulai membaca ...tercatat 21 bulan 9 tahun 2016
------------------------------------
Diaryku...
Kemarin aku akhirnya mau diajak keluar mas Andika , aku diajak berkeliling menikmati pemandangan..lumayanlah untuk mengurangi stress , tapi kenapa ya kok aku mau-maunya diajak keluar ? Perasaanku sih biasa-biasa saja, tapi jantungku deg-degan, sedikit khawatir , ini pertama kalinya aku pergi diam-diam berdua dengan laki-laki lain..
Meski hanya pake motor , ternyata asik juga menikmati perjalanan di desa-desa.
Selama perjalanan Mas Andika sering banyol , selain lucu juga ternyata mas Andika sangat perhatian namun juga agak nakal , sesekali ambil kesempatan mengerem mendadak ..aduh sempat malu dan salting juga saat dadaku seketika menyentuh punggungnya..dasar !!
Diary..
Banyolan mas Andika sedikit mengurangi rasa bosan , tapi sumpah aku tidak menyangka saat dia tiba-tiba menggandeng tanganku..