PART VII
Benar benar suatu capaian yg luar biasa kontol yg harusnya tabu untuk keluar masuk mulut dan memek ibu kandungnya kini dengan bebas dilakukan anak kandungnya. Kini hari demi hari dilewati dengan penuh adegan sensual antara ibu dan anak, tak lupa bahwa esok hari akan tiba dimana akan ada majelis ibunya yang pasti banyak datang para ibu2 dan abg2 seumurannya datang dengan pakaian muslimah kesukaannya.
Dengan sarungnya yg lusuh seperti biasa kontol adi mengacung di baliknya yg seolah olah menandakan tak ada habisnya tenaganya untuk menyebarkan pejuh2nya yg keluar sangat banyak dan derasnya.
"Duhhhh gilaaa ni kontol makin hari makin gatel aja yaa nyut2an pgn ngontolin wanita2 solehah" gerutu adi
"Mana ibu lg belanja buat keperluan besok lagi"
Merasa kontolnya berdenyut tak kunjung usai akhirnya adipun terlelap dan tak sadar terbangun pukul 7 malam.
"Yaelahhhhhh nunggu besok lama amat sih anjing" keluhnya sambil menggaruk pelernya yg terasa gatal.
"Huaaaahhhh ibu harusnya udah pulang sih"
Lalu adi bangun dr tempat tidurnya dan keluar kamar untuk mencari ibunya sebagai tempat spremanya.
Seperti biasa rutinitas ibu2 syar'i setelah melaksanakan ibadah masih dengan menggunakan mukenanya yg akan dilepas tiba2 adi melihatnya.
"Nah ini dari tadi dicari juga"
"Ya ampun anakku maaf yah soalnya td ibu menghubungi uztadzah utk acara besok"
"Yagapapa sih bu, cuman kan nih liat ada kontol yg harus kamu muliakan loh!" Sambil menabrakan kontolnya yg terbungkus sarung ke wajah ibunya.
"I...yaa maaf yaa tuan sayaang"
"Uugghhh liat nih sampe nyut2an gini" sambil menyingkap sarungnya dan menunjukan kontol hitam berurat yg kepala kontolnya sudah mulai menerobos kulupnya.
"Nakk kok basah sih kontolnya"
"Ya gabasah gimana seharian bersarang trs nih kontol"
Tanpa basa basi lagi dia menundukan kepala ibunya dengan kedua tangan lalu menjejalkan secara paksa kontolnya ke mulut ibunya dengan nafsu yg membara bara.
"Ssssffffttttttttt ggghhhhhhh nnnn.....aaaakkkkk nnaaakkkkkk sabaaaarrrrr"
Tak peduli pinta ibunya kontol 20cm itu mengobrak abrik rongga mulutnya, memang sudab menjadi hal yg sangat biasa tapi bagi ibunya nafsu adi memang kadang menggila seiring dengan seringnya adi bebas dilayani ibunya.
"Hhhuuuaahhhhhh nihh liat nih buu, ini peler ibu kenyot sm jilat bu!" Sambil mendorong kepala ibunya agar masuk di antara kedua selangkangannya yg mengapit peler adi.
"Aaahhhhhhh ssshhhhhh enak banget gilaaa yassshhhh terusssssss buuu kebawah lagi sampe pantat"
Penuhnya muka ibunya tertutup peler yg di tekan2an ke muka ibunya dan kini lidah ibunya mulai turun menyusuri menuju ke lobang pantat adi.
"Aaaaassshhh yasshhh! Disitu bu! Jilat! Jilaaatt jilaaattt!!!" Seperti org yg keenakan didorongnya ibunya lalu duduki mukanya agar leluasa lidah ibu mengexplore area pantatnya.
"Aaarrssssgghhhh ssssffttdssss gakuat astagaaa ini eeee.........naaaakkkkkk buuu buuuu this is!"
CCCCCCCRRROOOTTTTTTTT CRROOOTTTT CCRROOTTT CRROTTT CROOOOTTTT SSSSRRRRRTTTTT SSSSSSEERRR CCCUUURRRRR
Tak kalap nikmatnya sampai2 pejuh yg keluar berbarengan dengan air kencing yg sangat indah tepat berada di atas wajah ibunya, sungguh pemandangan yg indah dan tiada dua kontol yg mengaceng itu menyemburkan pejuh dan kencinnya persis diatas wajah ibunya menyembur jauh kedepan mengenai alat ibadahnya.
Bersambung .......
