Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Akibat Tugas Akhir

Status
Please reply by conversation.
Oke guys sesuai janji ane... Nih lanjutanya.. Jangan lupa like komen n subscribe yah... Btw ane standby ampe page 3 nih.. Masa sedulur semuanya nggak ?

Tante Sinta terlihat bingung dengan keadaan kami sekarang ini, nampak raut wajah yang kaget darinya melihat cairan putih kental mengalir dan menetes dari dalam memeknya yang berambut lebat tersebut. Mata kami saling bertatapan mengisyaratkan kebingungan yang kami alami.

'aduh Tan maafin Fery, tadi udah Fery ingatin tapi Tante meluknya kekencangan, jadinya nggak bisa Fery kontrol ' ucap gue berusaha menjelaskan padanya.

Tante Sinta yang kebingungan tersebut dengan cepat merubah ekspresi wajahnya, sungguh sangat aneh beberapa waktu yang lalu wajahnya memerah karena kenikmatan yang ia rasakan, tak berapa lama wajahnya menjadi kebingungan akibat tahu gue keluar didalam memeknya dan sekarang wajahnya tersenyum seolah tak ada apapun yang terjadi.

'udah sayang jangan minta maaf terus ini juga salah Tante kok' ucapnya dengan raut wajah berubah tersenyum pada gue.
'tapi Tante, nanti kalau Tante hamil gimana '
'udah tenang aja nggak bakalan, Tante punya pil KB kok' katanya meyakinkan gue yang masih takut.
'sekarang jangan dipikirin lagi udah beres2 aja gih, Tante mau jemput Rudi dulu, btw makasih yah, muach' ungkapnya dengan sebuah kecupan di pipi gue.

Akhirnya kami membereskan permainan kami, ia sempat mengganti seprainya sebelum akhirnya kami mandi dimana gue akhirnya beristirahat dan Tante Sinta menjemput Rudi di tempat ia menitipkannya.

Gue masih kepikiran dengan keadaan Tante Sinta, nampaknya gue kurang yakin dengan pernyataannya sehingga gue membuka beberapa situs konsultasi online dan membeberkan masalah gue, tentunya dengan sedikit berbohong.

Bertambah kagetlah gue setelah tahu bahwa pil KB hanya akan bereaksi jika diminum rutin dengan resep dokter dan juga tak akan berefek apa2 jika sudah terjadi ejakulasi, gue disarankan untuk meminta suatu jenis obat pada dokter dimana hanya bisa dikeluarkan melalui resep. Dengan tergesa2 sore itu gue memutuskan untuk ke kota demi mencari obat pencegah kehamilan agar tak terjadi apa2.

Diluar dugaan untuk mendapatkan obat tersebut butuh usaha keras karena gue sama sekali tak punya teman ataupun kerabat di tempat ini, namun karena ketakutan dan kekuatiran gue melebihi segalanya akhirnya dengan usaha keras gue mencari pertolongan dokter kandungan di kota tersebut. Hingga akhirnya ada seorang dokter yang membantu dengan meresepkan gue sebuah obat yang harus diminum 72 jam setelah berhubungan intim. Gue sangat senang karena meski memakan biaya banyak (bagi anak kos) gue nggak perlu kuatir lagi, bahkan gue diberikan resep tambahan untuk dipakai kalau2 gue kecolongan lagi. Namun karena pencarian gue memakan waktu lama dan letih akhirnya gue putuskan bermalam di kota tersebut hingga keesokan harinya baru gue pulang setelah mengabarkan pada indi kalau gue ke kota untuk bertemu teman lama yang kebetulan ada di sana.

Gue sampai kira2 sudah siang pukul 1 atau 2 siang gue lupa namun yang pasti tak ada orang berada dirumah dan gue terkunci diluar, tapi tak berapa lama Tante Sinta datang bersama anaknya yang baru masu SD tersebut.

'ehh Fery, ngilang aja, baru sampai yah, Tante dengar lagi ketemu sama temanya di kota'
'ia tan yang lain mana ?' kata gue mengedipkan mata, berusaha memberi kode
'lagi pada pergi semua, nih, eh Dede masuk duluan yah, cuci kaki tangan terus ganti bajunya yah' kata Tante Sinta yang mengerti kode yang gue berikan.
'tan, sebenarnya aku nggak ketemu teman tapi...' kata gue menceritakan semua yang gue alami selama kemarin dari susah dan letih ya.
'wah serius kamu, Tante jadi merasa bersalah sama kamu'
'ngak apa2 kok tan, sebenarnya feri senang juga bisa dapatkan pengalaman ini'
'bukan itu fer, udahlah nanti tante cerita yah, kamu masuk aja dulu tadi tante udah masak' kata tante sinta yang membuat gue penasaran.

akhirnya gue masuk kedalam rumahnya bersama dengan tante sinta dan juga anaknya kemudian makan siang bersama setelah itu tante sinta menyuruh anaknya tidur dan menemaninya sementara gue menonton tv diruang tamu sendirian sambil menunggu tante sinta yang akhirnya keluar juga dari kamarnya.

'udah tidur tan'
'ia fer, udah tidur' kata tante sinta duduk disamping gue.
'jadi gini fer, tapi kamu jangan marah dulu yah, bukannya tante nggak menghargai usaha kamu tapi tante ingin ceritakan sesuatu ke kamu dulu'
'ia tan, cerita aja, gimana' kata gue yang masih terasa aneh dengan pernyataannya.

'jadi gini fer, tante itu sudah pengen punya anak lagi dari beberapa tahun yang lalu, pengennya sih anak cewek biar si rudi ada yang di jaga sama diperhatiin kalau udah besar, hanya masalahnya suami tante udah nggak sanggup lagi berikan itu untuk tante, kami juga belum pernah ke dokter sih tapi yang jelas suami tante seperti yang tante bilang udah nggak terlalu bergairah lagi beda dengan 5 tahun yang lalu, sekarang usia tante udah 30, dan untuk itu mungkin ini saat yang tepat untuk bisa punya momongan lagi kalau ditunda lagi bisa capek tante ngurusinnya, maksud tante adalah biarkan saja yang kemarin itu dan nggak usah tante minum obat ini' katanya sambil mengembalikan dan meletakan di meja obat yang sudah gue kasi tadi pas lagi di depan.

'loh tante tapi ini kan' kata gue yang binggung dan kaget dengan permintaannya.
'udah fer tante udah mikir matang2 semuanya, tante udah kepengen dapat momongan dari dulu,'
'tapi tante itu artinya feri akan bertanggung jawab kalau misalnya tante hamil dan itu jadi anak fery ?'
'nggak perlu fer tante akan atur seakan-akan ini anak mas Riadi, bahkan semalam setelah 8 bulan ini tante dan om bisa sekamar lagi' katanya dengan raut wajah senang berbandig terbalik dengan gue yang tak habis pikr dengan jalan pikiran tante sinta.

'tapi tetap aja tante itu benih fery..'
'udah pkoknya kamu percaya saja sama tante, itung2 benih ini jadi bonus buat tante' kata Tante Sinta sambil mendekati gue dan menaruh tangannya di atas Joni gue.
'berarti seandainya Tante hamil dan itu karena Fery Tante nggak akan minta aku nikahin tantekan ?'
'ia sayang kamu tenang saja, lagian ini keputusan Tante kok' katanya sembari jemarinya meremas si joni dari luar celana jeans gue, dan tangan satunya ia arahkan ke toketnya yang terbungkus kaos longgarnya.

'duh tan jangan dulu si indi sama Rere mau kesini katanya'
'ia sayang, tadi pagi juga katanya mau pulang siang makanya udah Tante siapkan makan, bentar doang Tante pengen ngemut aja' ucapnya yang sepertinya doyan ngemut kontol
kemudian menundukkan tubuhnya.

Dengan lincah ia melepas resleting celana gue dan kancingnya sementara itu gue beroperasi di kedua toketnya dari samping tubuhnya. Karena posisi gue duduk lurus menghadap ke tv sementara Tante Sinta duduk menyamping dengan tubuh menunduk membuat gue lumayan susah menggapai kedua toketnya yang tertutupi bra, namun sama seperti Tante Sinta yang sudah membuat si joni bebas hingga bisa di genggamnya maka begitu juga dengan gue yang lincah melepas kaitan bra-nya setelah bajunya gue singkap sedikit kemudian dengan bebas meremas dan memainkan toketnya.

'mmhhh ssssttt... Ahhh' desah gue mendapati kontol gue dikulum dengan sangat baik.

Lidahnya membelit si Joni sembari memberi pelumas mengelilinginya, kepala si Joni diemutnya bak permen lollipop sembari tangannya menggenggam dan mengocok pelan batang si Joni, sensasi nikmat membuat gue mengejang ditambah saat lubang kencing gue di mainkanya seperti berusaha memasukkan lidahnya, tak cukup sampai situ kaki gue dikangkanginya sementara ia mencari kedua bola zakar gue dan dijilat dan diemutnya satu persatu membuat gue melayang merasakan sensasi emutan terhebat yang pernah gue rasakan, pipinya kembang kempis menghisap 2 bola penyimpan Peju gue sebelum akhirnya ia kembali pada batang dan kepala Joni.

'slurpp.. slurpp.. slurpp..' bunyi dibawah selangkangan gue karena hisapan bercampur liur Tante Sinta.
'owwhh enak tan,, ohhhh' desah gue merasakan kulumannya.

Sementara gue juga ikut memainkan toket gede Tante Sinta dimana pentilnya gue mainkan dengan jari telunjuk dan jempol gue. Kenyal pada permukaan toketnya dan keras pada putingnya sungguh nikmat tubuh Tante Sinta, tangan gue cukup nakal mulai turun dan memasuki celana jeans Tante Sinta. Namun.....

'ngennnnnnggggg' tiba2 terdengar suara kenalpot motor halus namun cukup keras karena berada di samping rumah
Sungguh sebuah kejadian yang lebih menyeramkan saat gue ketahuan onani oleh Tante Sinta dimana kami berdua Seperti maling yang ketahuan, gue dan Tante Sinta buru2 membereskan permainan kami.

Tante Sinta terlihat bingung bangkit menuju dapur setelah membantu gue memasukan si joni dalam sangkar. Bahkan ia tak sempat mengaitkan bra-nya kembali. Indi dan Rere ternyata sudah pulang dari kebunnya. BERSAMBUNG
 
semoga aja kebun yg digarap bukan hanya milik tante sinta . . . . hahaha
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd