Masih lanjutannya.
Aku terbangun Yeni sudah tak berada di sampingku lagi, aku ke kamar mandi tuk membersihkan diri. Aku penasaran dengan Hp Yeni, kubuka Hp itu, aku menemukan sesuatu, namun cukup menjawab tanda tanya yang tergiang di kepala ku. Tanda tanya kegelisahan dan larangan istriku menemui sang penelpon gelap.
Disana ada beberapa obrolan melalui SMS dengan istriku.
"hai wanita jalang, tak sadarkah kau telah mengkhianati suamimu"
"itu urusanku, itu rumah tanggaku, apa urusan dengan kau ?"
"jelas ada, dia orang yang ku cintai, aku mengalah darimu karena menghargai pilihan dia, kau tau kau akan menyesal"
"kau akan menyesal wanita binal, kau akan sangat menyesalinya, tak lama lagi suamimu akan tahu, aku punya bukti sebuah rekaman perbuatan hina kalian"
"apa yang kau mau hah ?"
"suamimu, dia harus ku ambil paksa dari mu, dia seorang pria yang layak di perjuangkan, siap-siaplah kau akan pembalasannya, menyesal dulu aku melepasnya untukmu"
"kau jangan macam-macam wanita hina, dia akan lebih percaya padaku istrinya"
"kita lihat saja nanti pelacur kampret, aku atau kau yang dia percaya"
itu adalah beberapa SMS diantara mereka, aku ke luar dari kamar langsung ke meja makan, kemudian sarapan dengan Yeni. Seusai sarapan aku pamit pada Yeni, dia terlihat begitu berat melepas ku, akupun tau akan itu.
Di tengah perjalanan pulang, Hp ku bergetar.
Treeeet treeeeet
aku membuka Hp, ternyata pesan WA dari Haris
"lu dimana Ngga ?"
"cepat ke rumah ku, ada sesuatu yang harus lu lihat"
selang 30 menit aku sampai di rumah Haris.
Disana sudah menunggu Haris, Faris lengkap dengan kekasih halal mereka dan Daffa anakku.
"ada apa Har ?" (tanyaku)
"ini Ngga" (memberikan Flash Disk padaku)
"lu harus lihat semua ini"
"apa isinya ?" (tanyaku)
"itu yang kami dapat dari rekaman CCTV di ruangan bos bini lu, CCTV rumah lu, dan Hp bos bini lu" (sambung Faris)
"bagaimana kalian mendaptkannya"
"itu keahlian ku Ngga, sedang di Hp si bejat itu kami menculiknya kemudian membongkar file di Hpnya terus kami lepas lagi dalam keadan telanjang" (jawab Haris)
"lu keruangan kerja ku Ngga, disana ada komputer" (sambung Haris lagi)
akupun kesana menghidupkan komputer dan membuka file tersebut.
Disalah satu file itu Suci di anal sama Andri, aku membuka file yang bakcgroundnya ruang tamu rumahku, di vdeo itu Suci di sedang dihimpit oleh dua pria salah satunya Andri sedang satu lagi sahabat Andri.
Hati ku terdesir perih melihat semua itu, emosi ku pun tersalut, tanpa sadar aku mengamuk diruang kerja Haris. Entah kapan Yeni datang kemudian memelukku, menenangkan ku yang sedang marah. Yeni membawaku ke ranjang yang ada di ruang kerja itu, memelukku, sampai aku tertidur di pangkuannya yang tak kalah empuk dengan bantal.
Aku terjaga di sebuah ruangan serba putih,
Di mana ini ?
Kenapa aku disini ?
Kenapa sebagian rambutku tercukur dan ada bekas memanjang disana ?
Kenapa semua orang ada disini ?
Aku menatap mereka satu persatu dengan tatapan penuh tanda tanya meminta penjelasan dari mereka.
Suci istriku, Irna sekretarisku, Yeni sahabat istriku, Faris, Haris, Karina, Desi yang sedang menggendong anakku Daffa dan pak Rohim sang imam Mushalla.
Jangan lewatkan episode FlashBack yang akan menjawab semua pertanyaan dan tanda tanya. Hehehehe
Sekarang BERSAMBUNG dulu ya !
Aku terbangun Yeni sudah tak berada di sampingku lagi, aku ke kamar mandi tuk membersihkan diri. Aku penasaran dengan Hp Yeni, kubuka Hp itu, aku menemukan sesuatu, namun cukup menjawab tanda tanya yang tergiang di kepala ku. Tanda tanya kegelisahan dan larangan istriku menemui sang penelpon gelap.
Disana ada beberapa obrolan melalui SMS dengan istriku.
"hai wanita jalang, tak sadarkah kau telah mengkhianati suamimu"
"itu urusanku, itu rumah tanggaku, apa urusan dengan kau ?"
"jelas ada, dia orang yang ku cintai, aku mengalah darimu karena menghargai pilihan dia, kau tau kau akan menyesal"
"kau akan menyesal wanita binal, kau akan sangat menyesalinya, tak lama lagi suamimu akan tahu, aku punya bukti sebuah rekaman perbuatan hina kalian"
"apa yang kau mau hah ?"
"suamimu, dia harus ku ambil paksa dari mu, dia seorang pria yang layak di perjuangkan, siap-siaplah kau akan pembalasannya, menyesal dulu aku melepasnya untukmu"
"kau jangan macam-macam wanita hina, dia akan lebih percaya padaku istrinya"
"kita lihat saja nanti pelacur kampret, aku atau kau yang dia percaya"
itu adalah beberapa SMS diantara mereka, aku ke luar dari kamar langsung ke meja makan, kemudian sarapan dengan Yeni. Seusai sarapan aku pamit pada Yeni, dia terlihat begitu berat melepas ku, akupun tau akan itu.
Di tengah perjalanan pulang, Hp ku bergetar.
Treeeet treeeeet
aku membuka Hp, ternyata pesan WA dari Haris
"lu dimana Ngga ?"
"cepat ke rumah ku, ada sesuatu yang harus lu lihat"
selang 30 menit aku sampai di rumah Haris.
Disana sudah menunggu Haris, Faris lengkap dengan kekasih halal mereka dan Daffa anakku.
"ada apa Har ?" (tanyaku)
"ini Ngga" (memberikan Flash Disk padaku)
"lu harus lihat semua ini"
"apa isinya ?" (tanyaku)
"itu yang kami dapat dari rekaman CCTV di ruangan bos bini lu, CCTV rumah lu, dan Hp bos bini lu" (sambung Faris)
"bagaimana kalian mendaptkannya"
"itu keahlian ku Ngga, sedang di Hp si bejat itu kami menculiknya kemudian membongkar file di Hpnya terus kami lepas lagi dalam keadan telanjang" (jawab Haris)
"lu keruangan kerja ku Ngga, disana ada komputer" (sambung Haris lagi)
akupun kesana menghidupkan komputer dan membuka file tersebut.
Disalah satu file itu Suci di anal sama Andri, aku membuka file yang bakcgroundnya ruang tamu rumahku, di vdeo itu Suci di sedang dihimpit oleh dua pria salah satunya Andri sedang satu lagi sahabat Andri.
Hati ku terdesir perih melihat semua itu, emosi ku pun tersalut, tanpa sadar aku mengamuk diruang kerja Haris. Entah kapan Yeni datang kemudian memelukku, menenangkan ku yang sedang marah. Yeni membawaku ke ranjang yang ada di ruang kerja itu, memelukku, sampai aku tertidur di pangkuannya yang tak kalah empuk dengan bantal.
Aku terjaga di sebuah ruangan serba putih,
Di mana ini ?
Kenapa aku disini ?
Kenapa sebagian rambutku tercukur dan ada bekas memanjang disana ?
Kenapa semua orang ada disini ?
Aku menatap mereka satu persatu dengan tatapan penuh tanda tanya meminta penjelasan dari mereka.
Suci istriku, Irna sekretarisku, Yeni sahabat istriku, Faris, Haris, Karina, Desi yang sedang menggendong anakku Daffa dan pak Rohim sang imam Mushalla.
Jangan lewatkan episode FlashBack yang akan menjawab semua pertanyaan dan tanda tanya. Hehehehe
Sekarang BERSAMBUNG dulu ya !