Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Makasih hu ....
Ditunggu lanjutannya cerita ini ...
Bagaimana nasip keluarga tri ? Selanjutnya nya ....
 
Lanjutan - Update

Enaknya punya temen cuckold

"kamu mau kan sayang...?", tanya hendra kepada istrinya. aku hanya tersenyum memandang tri yang memandangku dan mengangguk, sepertinya tri tak menceritakan kejadian waktu itu sehingga hendra masih tidak tau kalo aku dan tri, istrinya sydag pernah melakukan sex secara sadar tanpa sepengetahuannya. aku duduk merapat di samping tri.
"kamu nonton dulu kan hen ?", tanyaku kepada hendra yang masih terpisah oleh meja tamu, terduduk menyaksikan istrinya yang duduk disampingku.
"ii iya pak chan...", jawabnya dengan suara bergetar melihat istrinya sudah duduk berdampingan denganku, aku berpaling memandang tri dengan penuh napsu, malam ini ia terlihat cantik dengan kerudung orange yang membungkus kepalanya, gaun gamis menutupi seluruh tubuhnya yang langsing, putih dan mulusnya. aku tersenyum saat tri menatapku dan terlihat begitu cantik menawan, benar-benar wanita idaman laki-laki, pikirku dan aku beruntung bisa menikmatinya beberapa kali tubuhnya. kuraih tangannya yang lentik saat wajahku mendekati wajah cantiknya yang menyambut bibirku mengecup bibirnya. sekali lagi ku kecup dan ku pagut dengan lembut.
"eemhh...", gumamku melumat bibirnya, merasakan kelembutan dan kehangatan lidahnya yang menjulur, kuhisap dan ku lumat dengan gemas. sesaat ku lihat hendra yang mulai gelisah menyaksikan dengan wajah nanar, menyaksikan istrinya yang ku cumbui. aku merangkul tri yang bersandar pasrah saat aku kembali memagut bibirnya dalam pelukanku. sesekali kupandang wajah cantiknya yang menggelorakan birahiku.
"kamu cantik banget tri, sayang...", pujiku, sambil tanganku mengelus pahanya dan perlahan gaun gamis itu ku singkap.
"boleh ya hen... aku panggil sayang...?", tanyaku tanpa menoleh ke hendra yang menjawabku>
"ii iya pak...", jawabnya tanpa kupedulikan aku sudah kembali melumat bibir tri dengan tanganku sudah merasakan kemulusan pahanya dengan gaun gamisnya yang sudah tersingkap oleh tanganku. perlahan merayapi pahanya yang halus hingga tepat diujung sana, tanganku mendapati bulu jembutnya yang tak terbugkus celana dalam.

tri hanya tersipu saat perlahan tanganku menarik satu kakinya agar lebih terbuka mengangkang. kusibak gaunya lebih keatas hingga terlihat bulu hitam jembutnya menghias indah di pangkal selangkangannya yang putih mulus. kunikmati pemandangan itu sambil ku elus paha mulusnya. hendra sudah mengocok kontolnya sendiri menyaksikan istrinya yang mengangkangkan kedua kakinya, memamerkan vaginanya yang cantik ini di hapadannya, ku jamah dan ku kobel-kobel sesukaku.
"eemffhhh...", lenguh tri sambil ku lumat bibirnya, tanganku mencolok lubang hangatnya yang sempit ini. lubang memek yang hangat dan sempit ini ku colok-colok dengan jariku.
"enak sayang...?", tanyaku dengan lembut dan mesra sambil kupandan wajah cantiknya yang sayup terpejam-pejam. jari tengan dan jari telunjukku ku masukan begitu dalam, menggelitik G-spotnya hingga membuat tri menggeliat nikmat. aku menyandarkan nya di kursi, kedua kakinya mengangkang ku lebarkan lagi dan aku bersimpuh duduk di lantai dengan wajahku tepat di hadapan memeknya yang merekan indah. bibirnya mulus dan cantik dengan itilnya yang menghias indah dan lubang yang menganga indah basah berlendir. kedua tanganku menyibaknya lebih lebar dan ku lumat itilnya membuat tri menggelinjang nikmat. lidahku ikut menjilat, dan menyapu itilnya. kucoba menyapu lubang memeknya seraya kujulurkan lidahku kedalamnya membuat tri melenguh semakin menggila dengan lendirnya yang sudah membanjirinya.

"ooohh...", lenguh tri saat dari lubang memeknya aku kembali melumat dan menjilati itilnya yang sudah mengeras. wajahku benar-benar terbenam di selangkangannya yang menjepit kepalaku sambil merintih dan melenguh nikmat olehku. hingga beberapa kemudian kurasakan tubuh tri yang mengejang dan bergetar hebat seraya mencengkeram rambutku kuat-kuat.
"oooh sudah... eehh...", lenguh tri mendorong kepalaku menjauh dari selangkangannya dengan nafasnya yang terengah oleh serangan kenikmatan orgasmenya dengan hanya kulumat itilnya. tri terkulai bersandar kursi dengan kedua kakinya yang dibiarkannnya mengangkang memperlihatkan keindahan pangkal selangkanggannya yang berhias bulu hitam jembutnya yang tercukur rapih. aku membuka celanaku, kontolku yang sudah mengeras keluar dari sarangnya. kusodorkan ke wajah tri agar ia mengulum dan menghisapnya. tri membuka mulutnya saat aku menjejalkan ke mulutnya, tangan lentiknya menggenggam dengan lembut mengocok nikmat bersamaan dengan keluar masuk kontolku di hisapnya. ku pegang kepalanya yang terbungkus kerudung bergerak maju mundur semakin cepat membuat tri kewalahan namun membuatku semakin bernapsu. kontolku sudah benar-benar mengeras, sudah waktunya, pikirku untuk memasukannya ke memek tri yang sempit ini.

tri masih duduk bersandar di kursi dengan kedua kaki mengangkang. saat aku meminta ijin hendra untuk menyetubuhinya, memasukan kontolku ke memek istrinya yang ia ingin saksikan. hendra mendekatiku saat aku menyelipkan kepala kontolku pada belahan memek tri yang hangat. perlahan kepala kontolku menuju lubangnya.
"Eeeessshhhhh....", lenguh tri mengiringi kontolku yang menyeruak masuk ke dalam hingga seluruh batangku terbenam nikmat dengan bulu jembut menyatu menutupi kelamin tri dan aku yang menyatu.
"ooohhh... eeeshhh....", lenguh tri saat aku mulai menggoyangnya.

"kamu di atas tri...", pintaku seraya kucabut kontolku aku duduk di kursi dengan kedua kaki menjulur di lantai dan tri mengangkangiku dengan kontolku yang tepat di memeknya dan kembali terbenam nikmat, tri terduduk di pangkuanku dengan pinggulnya yang mengayun nikmat sambil menyingsingkan gaun gamisnya sehingga aku dengan leluasa meremas-remas kedua buah dadanya. tak bosan kupandangi wajah cantiknya yang masih berkerudung, kedua buah dadanya yang ranum kuremas-remas dan bulu hitam yang tercukur rapih menghias indah memeknya yang sedang menelan bulat-bulat kontolku.
"ooohh... ", leguh tri sesekali memandang ke arah hendra suaminya yang disampingku.
"enak sayang...?", ucap hendra sambil mengelus kontolnya sendiri menyaksikan istrinya bersetubuh denganku.
"he eh... gak kuaat.. ooooh....", jawab tri membuatku bersemangat meremas buah dadanya.
"oooh kamu seksi banget dek....", gumam hendra sambil sesaat mencium bibir istrinya.
"oooh gak kuaaaat....", pekik tri dengan tubuh mengejang dan bergetar hebat di atas pangkuanku, kurasakan lubang memeknya yang mengempot begitu terasa nikmat. aku memeluknya dengan nafasnye yang terengah dan buah dadanya tepat di wajahku sambil tanganku meremas dan mengelus bokongnya yang masih diatas pangkuanku.

"nungging tri...", bisiku seraya kucium pipinya dengan lembut.
"cantik banget kamu tri...", pujiku seraya memandang wajahnya, tri beranjak dari pangkuanku sambil tanganya tetap menyingsingkan gaun gamisnya, aku menikmati keindahan tubuh telanjangnya yang berbali dengan menyembulkan bokongnya di hadapanku adn bertumpu di pangkuan suaminya, hendra.
"enak ya dek....?", ucap hendra sambil membelai kepala tri dengan kerudung oranye nya yang dibelai dengan mesra.
"enak pah... punya pak chan terasa....", jawab tri membuatku tersenyum bangga dapat memuaskan tri.
"terasa apanya tri...? he he he... ", candaku sambil tanganku mengelus dan meremas bokongnya yang menyembul indah ini dan tri hanya tersipu sambil menoleh kepadaku.
"coba sebut... biar mas mu tambah greng... ", timpalku.
"emang iya pah ?", tanya tri dengan polosnya dan hendra mengangguk dengan wajah penuh napsu memanadang istrinya sendiri.
"iya tri, coba kamu sebut, atau ngomong jorok...", pancingku lagi.
"terasa kontolnya...", ucap tri masih terlihat malu-malu kepada suaminya sendiri.
"nah gitu...", ujarku sambil ku arahkan kepala kontolku ke mulut memeknya.
"essshh...", lenguh tri.
"coba kamu bilang gitu tri...", ujarku mencontohkanya kalimat kepada tri sambil ku tahan kontolku tak bergerak dengan kepala terselip di mulut memeknya.
"eemhh... terasa kontolnya pak chan gede...", ucap tri mengikuti kalimat yang ku sebutkan tadi.
"oooooohh....", lenguhnya bersamaan aku mendorong pinggangku dan terbenam kontolku di memeknya. kedua tanganku mencengkeram pinggulnya dan ku ayun kontolku menghujam-hujam memek nikmat tri ini.

"uugh... ", geramku sambil terus ku genjot walau tri sudah kembali mengalami orgasmenya lagi, aku tak peduli karena aku sudah ingin menumpahkan spermaku di rahimnya.
"uh hendra.... aku hamilin tri ya hen...", ucapku, meminta ijin kepadanya untuk menyemburkan spermaku di dalam memek tri, istrinya.
"iya pak chan...", jawab hendra sambil memeluk kepala istrinya di pundaknya. dan sesaat kemudian pinggulku menentak nikmat, terasa dorongan sperma yang ingin ku lepas, ku benamkan dalam-dalam kontolku dan crooothhh....
"ugh....", geramku dengan nikmatnya berkali-kali ku semburkan hingga tetes terakhir spermaku.

"uh... nikmat banget...", pujiku seraya ku cabut kontolku yang berlumuran lendir putih.
"isep tri...", pintaku di hadapan hendra, kudorkan kontolku yang berlendir ke mulut tri yang menganga pasrah dan menghisapnya hingga bersih kembali dari lendir aku merunduk sambil memegang kepalanya, ku cium dan ku lumat bibir tri yang beraroma spermaku sendiri.
aku melepaskan tri, menyerahkan kepada hendra yang mulai menggumuli dan menyetubuhinya dengan penuh napsu, sementara aku duduk menyaksikan suami istri ini bersetubuh di hadapanku.

tri terkulai di samping suaminya dengan lelehan sperma yang keluar dari memeknya, kedua kakinya dibiarkan mengangkang dengan gaun gamis yang tersibak, memberi pemandangan indah kepadaku yang tertuju pada memeknya yang dihiasi bulu jembut yang indah.
hari menjelang sore, usai tri membersihkan diri kembali menemani aku dan hendra di ruang tamu, masih mengenakan kerudung oranye tadi dan gaun gamis panjangnya tapi aku tau jika tri tidak memakai apa-apa di balik gamis itu.
sambil mengobrol santai dengan hendra, aku dengan bebas dan leluasa aku memeluk tri atau tanganku sekedar menjamah bagian tubuhnya atau sambil merangkulnya sesekali aku mencium pipinya dengan lembut.
"sudah cantik lagi...", pujiku membuat tri tersipu dan menyambut ciumanku yang mengecup bibirnya.
"iih... pak chan...", ujar tri namun tak menepis tanganku saat aku menyingsingkan gaun gamisnya, ingin melihat memeknya yang pasti sudah kembali bersih dari bercak sperma.
"umh cantik...", pujiku sambil menjamah bibir memeknya dan membelai bulu jembutnya.
"aahhh...", lenguh tri menggelinjang saat jariku menyentuh itilnya.
"masih geli...", ujarnya sambil menutup gaun gamisnya.

*
menjelang malam, aku memutuskan untuk menginap dan meminta kepada hendra untuk meminjam tri menemaniku tidur malam ini usai aku menyetubuhi nya lagi bersama-sama dengan hendra tadi. aku memeluk tubuh telanjang tri dalam dekapan tubuhku layaknya suami istri malam ini.
malam sudah larut saat aku kembali menggenjot tri dengan nikmatnya dan aku kembali menuangkan spermanya ke dalam rahim nya dan berharap agar tri hamil.

Lanjut baca hal 60 <----------------------------
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd