Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
3 bulan

"sudah besar ya tri...", ucap pak chan yang duduk di sampingku dengan tangannya yang mengelus perutku yang sudah terlihat membuncit. 3 bulan lebih sudah usia kehamilanku entah dari bibit siapa yang pasti suamiku tetap mengakui sebagai anaknya. aku hanya tersenyum kepada pak chan yang menganggap dan mengakui jabang bayi diperutku adalah dari benihnya.
"gpp kan gung..?", ujarnya kepada suamiku yang mengangguk dan mengiyakan perkataan pak chan yang juga akan membiayainya semua keperluan anaknya ini, jelas pak chan sambil mengecup pipiku dengan mesra sambl tangannya mengelus pahaku dengan dasterku yang tersibak oleh tangannya.
"emhh... pak chan...", lenguhku manja saat pak chan mendapati selangkanganku yang terbuka, aku memang tak memakai celana dalam. sesaat di singsingkanya dasterku dan sesaat tangannya membelai lembut perutku yang membuncit, kemudian tangannya beralih ke bulu jembutku, membelai dan turun ke belahan bibirku membuatku menggeliat nikmat.
"ooh...", sambil kurentangkan kedua kakiku memandang pak chan yang kini bersimpuh di lantai.
"pak chan mau di kamar ?", ajakku dengan wajahnya yang sudah di hadapan selangkanganku sementara aku duduk di bibir kursi mengangkangkan kedua kakiku.
"di sini aja dulu wi...", tolak pak chan seraya membenamkan wajahnya dan mulutnya berciuman dengan memekku.
"ooohh...", lenguhku seraya aku menoleh ke suamiku yang seperti biasa duduk menyaksikan pak chan mencumbuiku.
"oooohh... pak chaaaaan...", lenguh nikmatku seraya kurenggut rambutnya sambil kunikmati lidahnya yang menjilati dan menghisap itilku.

"oooh...", lenguhku merasa lega saat pak chan melepaskan memekku dari lidahnya dan aku menyambut bibirnya yang masih berlumuran lendir memeku tadi yang melumat bibirku. kujulurkan lidahku yang dihisap dan dilumatnya.
"pak chaaaan...", lenguhku dengan lubang memekku yang di colok jarinya dengan cepat sementara ia menciumi putingku.
"oohh...", lenguhku hampir aku mencapai orgasmeku namun pak chan malam menyudahi tangannya. aku merintih dan memanggil namanya dengan manja.
"udah pengen...?", bisiknya aku mengagguk dan pak chan tersenyum mengerti.
"kamu di atas... dibuka bajunya...", ujarnya seraya duduk barsandar di sofa. aku melepas dasterku, tubuh telanjangku mengangkang di pangkuan pak chan dengan kontolnya yang tegak kuarahkan ke lubang memekku.
"oooohhhhh...", lenguhku dengan nikmatnya seluruh batang kontol pak chan terbenam di memekku dan aku terduduk di atas pangkuannya. suamiku mendekat duduk di samping pak chan menyaksikan semua ini dari dekat. pinggulku mulai mengayun dan kenikmatan mulai kurasakan menjalar ke seluruh tubuhku sambil aku terpejam-pejam tak ku pedulikan suamiku yang begitu terangsang melihatku di pangkuan pak chan.
"oooh.... ", lenguhku kubusungkan dadaku dengan kedua buah dadaku yang dalam remasan tangan pak chan memberi rasa kenikmatan yang lengkap bagiku dengan memekku yang terjejal kontol pak chan seperti ini.
"ugh...", geram suamiku, kulihat tangannya sambil mengocok kontolnya sendiri sambil melihat kearahku dengan penuh birahi, melihat aku, istrinya sedang menikmati kontol lelaki lain.
"pak chaaaan... ooh... kontolnya enak banget...", ucapku dengan vulgarnya agar membuat suamiku semakin membara birahinya.
"iya tri... buat kamu... nikmatin... ", balas pak chan sambil terus saja meremas-remas tetekku.
"ugh... cantik banget istrimu, gung... ", puji pak chan kepada suamiku yang semakin menggeram penuh birahi.
"uugh... sayang...", ucap istriku menatapku dengan nanar. aku merasa kasihan melihat tangannya yang mengocok sendiri, aku meraih kontolnya dan ku kocok dengan gemas sambil pinggulku terus mengayun.

pinggulku mengayun semakin cepat bersamaan dengan tanganku yang mengocok kontol suamiku yang semakin menggeram pertanda akan segera meledakan orgasmenya.
"uuugh...", geram suamiku tak lama kemudian spermanya memuncrat keatas dan tumpak di perutnya. tubuhnya mengejang sendiri dengan kedutan kontolnya yang terus menyemburkan spermanya hingga tetes terakhir. aku melepaskan tanganku dari kontolnya sesaat ku pandangi pak chan yang tersenyum dan menyambut lumatan bibirku. dan tak lama aku pun tak kuat menahan kenikmatan di atas pangkuan pak chan, tubuhku mengejang dan sesaat kemudian bergetar hebat meregang orgasmeku.

pak chan memeluk tubuhku dengan wajahnya yang terbenam di antara kedua tetekku.
"nungging tri...", pintanya tak mau berlama-lama. aku menurutinya dan membungkuk di sofa dengan wajahku menghadap suamiku yang terdiam memandangiku yang mulai di hujam kontol lagi dari belakang oleh pak chan. tubuhku menghentak-hentak dengan kontol pak chan yang keluar masuk dengan nikmatnya.
"oooohhh...", lolongku dan aku kembali mengalami orgasmeku di hadapan suamiku yang membelai kepalaku.

tak lama aku didudukan di samping suamiku dengan kedua kaki terangkat mengangkang dan pak chan memasukan kontolnya dari depan disaksikan suamiku.
"uugh gung, ijin crot di dalem...", gumam pak chan tanpa menunggu jawaban lagi tiba-tiba pingggul pak chan menghentak hentak dan kurasakan semburan hangat spermanya di dalam.
"makasih gung, udah bisa hamilin istrimu...", ucap pak chan duduk di sampingku.
 
akhirnya yg ditungguin semua reader hamil juga. Selamat pak Chan...semoga bisa nambah lagi. Tri bisa tamnah binal lg. makasih hu.
 
Akhirnya updated lagi... selamat Tri hamil juga... Joss suhu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd