Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

AKU DAN GANGBANG PERTAMAKU!

Gaspoolllll suhu TS.. dilanjutkan
 
Sipp huu.. oh iya saran aja kalo ada yang tanya real atau enggak. Ga usah dijawab, bikin riweh aja kedepannya.

Karena bagi saya walaupun cerita tapi kalo plotnya mengarah ke real atau bisa membawa banyangan ke real aku anggap real.

Takutnya kayak sebelah, gara2 tanya itu malah riweh dan mandek.
Btw untuk awalan bagus ceritanya.
Keep updateee
 
Sipp huu.. oh iya saran aja kalo ada yang tanya real atau enggak. Ga usah dijawab, bikin riweh aja kedepannya.

Karena bagi saya walaupun cerita tapi kalo plotnya mengarah ke real atau bisa membawa banyangan ke real aku anggap real.

Takutnya kayak sebelah, gara2 tanya itu malah riweh dan mandek.
Btw untuk awalan bagus ceritanya.
Keep updateee
iya emang dari awal nggak pake perkenalan dan dibiarin aja kaya lagi cerita ke temen sendiri, inipun nanti saya coba kasih ilustrasi aja sedapetnya dari google.

dan emang untuk pertanyaan itu ga dijawab, biar ditentukan sendiri sama pembacanya.

btw trims yak dah mampir
 
Penganut GB garis keras suhuuuuuuuu
 

Posisi menunggu mas Indra

=========================



tarikan pada puting sebelah kiriku membuatku reflek untuk melempar badan ke sebelah kanan dan tengkurap ditepi kasur. kamar yang kami pilih adalah kamar dengan triple bed, dan sekarang aku sedang berada di kasur tengah.

[HIDE] [/HIDE]

"loh loh loh... apaan nih Ndra yang dipake sama lonte lu?" celetuk hendra yang menempatkan diri disebelah kaki kiriku.

"eh iya tuh, apaan yang nempel di bokong bini lu?" lanjut Andri sembari berjalan dan menempatkan diri diatas kasur didekat kepalaku

"ah elah, kampung, itu namanya buttplug!" sela restu yang ada disebelah hendra

"iya buttplug itu, kan kalian belom pernah kan ngentotin bokong cewek berhijab?" jelas mas Indra.

"aaaaaahh.... ssshhh..." tiba-tiba desahanku memecah perbincangan mereka karena yulius dan bona yang berada di sebelah kaki kananku tiba2 menyibakkan jilbab ku dan mulai meraba raba payudara dan pahaku...

"eh eh eh, mulai duluan..." kata hendra sembari membuka resleting celana dan mengeluarkan penisnya. begitu juga yang lainnya tak lupa mas Indra juga mengeluarkan senjata andalannya.

"aaahhh.... ssshhh.... ahhhh.... kalian... sshhh... beraninya keroyokan... ahhhh..." racau ku menahan sensasi digerayangi oleh 6 orang pria. hampir tak ada bagian yang luput dari belaian tangan mereka, paha, perut, payudara, vagina, bahkan pipi ku tak lepas dari belaian tangan halus Andri yang sepertinya pekerja kantoran.


"AH BRISIK LO DASAR LONTE! NDRI! URUS LAH MULUT NYA ITU!" teriak restu sambil menampar payudaraku

"PLAK!"

"AH... MMHHPPHH!!!" teriak ku menahan rasa sakit atas tamparan restu namun terhenti karena mulutku langsung disumpal dengan penis Andri yang baru setengah mengeras dan perlahan menggerakkan kepalaku yang miring ke kiri maju mundur

"nah gini kan asik ya, ga brisik..."

"wah, gantian dulu deh ya... Ran, sini kocoking kontol aa' dulu!" pinta hendra dan mengarahkan tanganku ke kontolnya yang sudah mulai keras, dan tangan kananku diarahkan bona untuk mengurus punya dia.

restu dan yulius melanjutkan meraba dan sesekali melumat toket kecilku dan tangan mereka yang satu sibuk mengocok kemaluan mereka sendiri.

"slurp slurp..." suara mas Indra yang dengan semangat menjilati itil ku dan juga mengocok kemaluannya sendiri.

"mmpphhh... hmmmppppppphhhh!" lenguhku ditengah kesibukan mereka melakukan pelayanan kali ini...

15 menit berlalu dan mereka beberapa kali melakukan pergantian jatah tanganku harus "mengurus" kemaluan bona yulis restu dan hendra.

andri yang dari tadi hanya diam menikmati sedotanku dan sesekali meremas payudaraku, melontarkan pertanyaan yang membuatku bertanya-tanya
"ah... anjing! mulut bini lo enak banget bangsat! kalo gini bisa bubar duluan gua, ini jadi gak sih yang lu bahas tadi ndra?"

"jadi lah... lu lepas aja dulu, tukeran sama yang lain..." balas Indra menghentikan jilatannya.

"ahh... kalian mau ngapain... jadi apaan?" tanyaku dengan cukup lancar karena serangan mereka mulai mereda. namun tidak ada satupun yang menjawab pertanyaanku.

sekarang hanya samar samar terdengar suara desahan dari semua orang, dan hanya sesekali mereka meremas payudaraku

"ah... siapa duluan nih? gua aja ya? ah... " pinta andri kepada yang lain,

"yaudah lu duluan sini gw bantuin, tar gantian..." jawab restu

tak sempat ku menanyakan apapun, tiba-tiba kedua tangan dan kakiku dipegang erat-erat oleh yang lain, mulutku pun dibuka paksa oleh mas Indra

"ngahh!! nngggggghhhhhhh!!!" hanya itu suara yang bisa ku keluarkan,

"ah gw keluar!! AHHH!! AHHH!!!" erangan Andri diikuti dengan semburan cairan hangat ke mulutku,

"crot... crot... crot..." ku hitung ada 5 kali semburan kencang ke mulutku

"nah sayang, kan nanti kita kegiatannya banyak nih, kita kasih asupan nutrisi dulu ya, tolong diabisin" kata mas Indra yang masih memegangi mulutku, andri pun berganti posisi dengan restu, sedangkan aku masih belum mau menelan sama sekali pejuh andri.

"nggghhh... ngghhh..." eranganku diabaikan oleh mas Indra, dan sepertinya justru membuat restu semakin semangat mengocok kontolnya didepan mulutku,

hal yang sama terjadi, pejuhnya ditumpahkan seluruhnya ke mulutku, dan ada sedikit yang keluar diwajahku,

"lontenya mas indra... kamu mau ngapain? ga mau nelen pejuh kami? kamu mau nahan dimulutmu berapa lama? nih, ku ratain aja ke wajahmu yang ga masuk mulut tadi..."

hendra, yulius, bona bergantian menumpahkan pejuhnya kemulutku yang sekarang menganga lebar dengan pejuh yang sangat banyak, pejuhnya mungkin ada lebih dari stengah gelas kopi yang masih ku tahan di dalam mulutku. dan giliran mas Indra yang mengeluarkan, dia hanya mengeluarkan 2 tembakan pertamanya dimulutku, sisanya dia keluarkan di wajahku, dan diratakannya ke seluruh wajah yang tidak tertutup jilbab dan blindfold.

[HIDE] [/HIDE]

tiba-tiba hidungku ditekan oleh mas indra, aku tak bisa bernafas, mau melawan tapi pegangan mereka masih kencang. aku yang mulai kehabisan nafas akhirnya memberanikan diri untuk sedikit demi sedikit menelan pejuh yang ada di mulutku, teguk demi teguk

"glug... glug... glug... glug"

"ahak! ahak! uhuk! huk!" aku terbatuk setelah semua pejuhnya tertelan, masih tersisa di dinding mulutku dan disela gigi tapi tidak ku perdulikan terlebih dahulu, yang penting bisa bernafas

"kalian... uhuk... jahat!!" kataku ke mereka,

"minum dong!" lanjutku meminta minum yang sudah aku siapkan sebelum acara ini.

"eit... nggak ada minum minum, kalo mau minum, pilihannya cm yang keluar dari kontol-kontol kita..." kata Yulius sambil menampik tanganku yang menengadah dari saat meminta diambilkan minum tadi.

"eh, gila aja, maksudnya gimana lagi? haus banget ini! seret!" sanggahku

"alah biarin aja itu, masih keliatan seger kok... abis sesi satu aja" kata mas Indra

"mas kamu kok ikut-ikutan, kok bahas sesi satu? ini sesi apa lagi?" tanyaku semakin bingung karena merasa ada terlalu banyak hal yang tidak diceritakan kepadaku.

belum juga sempat mendengar jawaban dari Indra aku yang tengah duduk ditengah kasur langsung ditarik lagi ke ujung bawah kasur dan kakiku diangkat

[HIDE] [/HIDE]

"Ehhhhh!!" suaraku memekik karena terkejut atas perlakuan Bona yang menarik kakiku

"duh, mekinya udah becek banget ini Ndra! emang bener-bener hebat didikan lo! bisa bikin lonte se bagus ini!" teriak bona pada mas Indra yang sedang ngobrol di kasur lain bersama dengan 3 orang lainnya yang sedang mengumpulkan tenaga kembali untuk melanjutkan prosesi GB malam ini.

sekarang mungkin sudah sekitar pukul 9 malam, dan bona mulai menciumi bibir vaginaku yang sudah ku wax beberapa hari sebelumnya sehingga tidak tersisa rambut sedikitpun disana. sedangkan yulius mulai meraba payudaraku dengan satu tangan dan memulai mengenyot satunya.

"sshhh... aahh... aduh... shhh... aku sange banget ini udahan... daritadi nahan... ssshhh...." racauku

"kamu minta apa diapain? ngomong dong yang jelas..." ucap bona disela sela menggerayangi area selangkanganku

"ENTOT! AKU MAU DIENTOT!! AKU BUTUH KONTOL!!" jawabku kencang, karena memang rasanya seperti diujung, karena sedari awal tadi hanya di grepe grepe saja, bahkan belum juga ngapa-ngapain udah disuruh nelen pejuh sebanyak itu mana haus pula, benar benar aku dibuat haus minuman dan haus kenikmatan

"eh... ada yang ngebet nih, udah sikat aja Bon" kata yulius yang juga membenahi posisinya agar kontolnya masuk ke mulutku

"Ndra, jangan protes yak... pinjem mekinya bentar!" ucap Bona sesaat sebelum membenamkan kepala kontolnya kedalam liang senggamaku yang sudah sangat becek, seakan tanpa perlu usaha tambahan kontolnya masuk kedalam memek ku.

"AAAHHHHH!!!" teriakku mengiringi kontolnya masuk semua, Bona pun tak langsung melakukan goyangan, masih membiarkan nya didalam sementara untuk sekedar menggodaku, karena dia tau betul aku sudah diujung tanduk dan mau melakukan apapun untuk mencapai kenikmatan.

dalam posisi kaki mengangkang dan kontol sudah menancap, aku goyang goyangkan sendiri pinggulku karena sudah tidak tahan. melihat pergerakanku, yulius segera tanggap dan memberikan kontolnya kemulutku...

"HMMPPHH!!" suaraku terhalang kontol yang sedang maju mundur didalam mulutku dan Bona mulai menggenjotku dengan rpm rendah dan perlahan semakin cepat,

tanganku yang tidak bisa diam meremas sendiri payudaraku kencang-kencang, benar-benar nikmat, jauh lebih nikmat daripada pura-pura 3some yang pernah ku lakukan bersama mas Indra dengan bantuan dildo beberapa minggu yang lalu.

"MMMPPPHHHHHH.... MMPPPHHHH!!!!" lenguhku semakin kencang karena aku menjelang orgasme ku yang pertama, akupun mendorong badan yulius agar mulutku terlepas dari kontolnya

"AH! YANG KENCENG!! AKU MAU KELUAR!!" teriak ku kepada Bona, dan bonapun mempercepat temponya, sampai akhirnya aku mencapai orgasme pertamaku.

"ah... ah... AHHHHH!!! ENAK BANGET!! AHHHHH!!!" racauku kembali, memek ku berkedut seiring kenikmatan yang menghampiri, dan Bona sepertinya tahu betul apa yang harus dia lakukan, dia menghentikan goyangannya dan membiarkan ku menikmati seluruh sensasi kenikmatan ini.

"sudah?" tanya bona

"udah mas... ah... ahhh.... sssshhh... mmppphhhh" bona melanjutkan goyangannya dan yulius melanjutkan mengobok-obok mulutku dengan kontolnya,

"oh! tidak! aku mau enak lagi sepertinya!" ucapku dalam hati karena merasakan orgasme keduaku segera tiba,

"RAN! AKU MAU KELUAR... AH... AHH.... HNNGGGHHH..." tiba-tiba Bona mengatakan hal seperti itu dan sepertinya menular padaku,

"NGGHHH!!! NGGHHHHHHHHHHHH!!" lenguhku panjang menandakan aku sudah mencapai orgasme keduaku, orgasme kedua yang diikuti dengan semprotan hangat ke dalam vaginaku

"aaahhh... enak banget anjing!!" ekspresi bona ketika kesampaian mengeluarkan pejuh didalam memek ku, dan langsung mencabut kontolnya ketika seluruh amunisinya sudah keluar,

"YUL, TUKER POSISI!" perintahnya pada yulius, dan mereka segera bertukar posisi, aku yang masih sedikit gemetaran menahan sisa sisa orgasmeku dipaksa mengubah posisi menjadi posisi menungging,

[HIDE] [/HIDE]

"udah, tadi katanya haus? nih bersihin dulu kontol gw!" kata Bona mengarahkan kemaluannya yang mulai melemas atas orgasme ke dua nya dan dengan perlahan aku menghisap sisa sisa pejuhnya dan menelannya. sedangkan dibelakang, Yulius mulai memposisikan kontolnya untuk menikmati meki ku dengan doggy style

"yah, dapet bekasnya Bona, anjir! AH... ssshhh... mantep juga nih meki..." puji Yulius kepadaku setelah memasukkan kontolnya kedalam mekiku yang sudah tercampur air mani dari bona. sedangkan bona masih memaksaku mengulum penisnya yang sudah lemas

10 menit berlalu dalam posisi ini, akhirnya yulius keluar dan air maninya ditumpahkan dibokong ku dan diratakannya sedangkan aku sudah mendapatkan orgasme ke tiga ku beberapa menit sebelum Yulius keluar.

ternyata ini yang direncanakan oleh suamiku, dia mengatur urutan yang menggenjotku, setidaknya untuk sesi kedua ini dibuat dua-dua, sehingga aku harus menikmati 3 kali 3some dalam satu sesi.

dan sesi pertama dihitung ketika mereka memaksaku menelan air mani semburan pertama mereka. entah apalagi yang direncanakan pada sesi selanjutnya. yang jelas pada sesi ini saja, aku hampir keluar 6 kali karena pada saat hendra dan restu menggarapku, aku kurang cocok dengan tempo goyangan mereka, terlalu kasar. dan hanya hendra dan Indra yang kembali menumpahkan pejuhnya di memekku, Restu dan andri lebih memilih melihatku menghabiskan pejuh mereka.

aku sudah cukup lemas, entah apa yang terjadi kalau aku tidak melatih stamina beberapa minggu terakhir ini, mungkin baru sesi 2 ini saja aku sudah tumbang.

"dah, kamu tidur dulu Ran. tak kasih waktu satu jam" kata yulius seolah dia boss pada malam hari itu

"iya, makasih, tapi aku haus banget... pengen minum... please!" pintaku sembari merengek, karena sudah hampir sejam dari aku minta minum dan sudah berkali kali orgasme kurasakan, tenggorokan terasa sangat kering

"mau diminumin langsung apa kasih gelas ran?" tanya Andri

"lah, aku kan ditutup gini matanya, malah susah pake gelas, bantuin minumin aja deh" jawabku polos, karena air minum yang ku beli adalah AQ*A botol model kenyot (entah nama asli produknya apa) biar gampang minumnya, dan itupun juga disarankan sama mas Indra ketika aku beli di minimarket.

[HIDE]
[/HIDE]
[HIDE]
botol yang ini apa namanya ya?[/HIDE]

"yaudah sini jangan dikasur ga baek kalo tumpah" kata Andri membimbingku turun dari kasur dan membawaku agak menghindar yang ternyata aku dibawa ke kamar mandi dan menyuruhku berlutut. ya baiklah memang aku pun selalu duduk kalau minum, tidak pernah sekalipun minum sambil berdiri

"dah mulutnya buka yang lebar, biar aku semprotin aja, haha, biar agak gimana gimana gitu" canda andri

[HIDE] [/HIDE]

"cuuuurrrrr...." suara air terpancur dan langsung tepat masuk kemulutku, dan tanpa menutup mulut aku langsung menelan seluruh air yang masuk ke mulutku, karena memang pada awalnya aku sangatlah haus sampai tidak menyadari kalau air yang masuk itu rasanya hangat, dan setelah 5 tegukan lebih barulah aku kepikiran sesuatu

"loh, ini air nya kok anget? dan kok bisa di semprotin sebanyak ini tanpa jeda air AQ*A nya? ini padahal hampir ada satu gelas tanggung" fikirku dan tetap melanjutkan menenggak air yang masuk.

"dah, dah ilang ausnya?" tanya andri ketika aku selesai minum.

"udah. terimakasih" jawabku singkat, karena cukup lama berada dalam posisi ini, pejuh yang tertampung di memek ku perlahan lumer keluar dengan sendirinya.

"aduh, pejuhnya mleber..." kataku kepada andri,

"nih, bersihin pake air minum aja sekalian biar lebih bersih" kata Andri sembari menyerahkan botol AQ*A tanggung yang seharusnya tadi dia semprotkan padaku untuk ku minum dan dia meninggalkanku di kamar mandi sendirian untuk membilas sisa pejuh

tapi aku mulai kembali curiga, aku hanya beli air mineral botol ini satu botol saja. tadi harusnya sudah kuminum cukup banyak, ada lah setengahnya, kok ini masih berat seperti masih ful, dan benar saja ketika ku tekan dikit saja sudah muncrat, dan airnya dingin pula

"Sayang! aku boleh buka penutup mata nggak? kan ga ada orang disini, nanti kalo udah selesai aku pasin lagi deh" teriakku ke mas Indra dari kamar mandi, dan di bolehkan.

Kaget bukan kepalang setelah kubuka, ternyata botolnya memang masih terisi penuh. akan tetapi karena memang tujuan awal mau bersihin sisa air mani, ya aku fokus dulu, dan masih menyimpan pertanyaan itu. ketika selesai, aku pakai kembali penutup matanya, merapikan jilbab, tapi masih membiarkan pejuh kering yang menempel di pipi dagu dan bokong sisa pertempuran tadi. dan kembali Andri menjemputku dan dituntun ke kasur, kali ini kasur sebelah kiri, bukan yang tengah

"Ndra, aku boleh tanya? tadi itu aku minum AQ*A kan?" tanyaku memecah candaan gerombolan laki laki diruangan ini

"hm... menurutmu?" tanya dia balik

"kayaknya bukan, lha tadi aja botolnya masih penuh... hayo, bilang ga tadi aku minum apa?" pintaku ke mas Indra

"hahaha..." sontak mereka semua tertawa dan membuatku semakin bingung

"nah, kamu kan malem ini jadi lonte, masa iya kita kasih air AQ*A? ga level, kamu malem ini terlalu hina buat minum minuman layak kaya gitu" sela Restu dan diikuti tawa kecil beberapa orang lainnya

"kan tadi udah dibilangin kan? kamu kalo masih jadi lonte, cm bisa ngrasain apapun yang keluar dari kontol-kontol kami" lanjut Andri

seakan tersambar petir, semua jadi masuk akal, ya hangatnya, ya durasi pancurannya, ya botol yang masih penuh, dan kenapa memilih botol kenyot untuk dibawa ke hotel
"ja... jadi aku... aku tadi minum kencing andri?" tanyaku mempertegas simpulan yang berhasil ku buat

"IYALAH!" jawab andri bangga

"IIIHHH!! KOK KALIAN TEGA BANGET SIH!!" teriakku kepada semua yang diruangan.

"sayang, tenang aja, toh tadi rasanya mirip kaya air mineral biasa kan? tanpa kamu ketahui, aku juga meminta mereka menjaga makanan dan minuman mereka, menghindari pemanis buatan, memperbanyak minum air putih, dan justru seminggu terakhir hanya boleh minum air putih kalau haus, makanya air kencingnya juga bening" jelas Indra padaku

memang iya, tadi yang kurasakan seperti itu, kalau tidak hangat aku bahkan tidak curiga sama sekali dengan air yang kuminum.

"tapi kalian tetep jahat..." rengek ku lagi, dan menyadari kebodohanku sendiri

"udah gapapa, dah kamu istirahat dulu sana, oh iya bntar nungging dulu" pinta mas Indra, aku pun menuruti dan dia segera mencabut buttplug yang tertancap di bokong ku dari tadi siang.

"plup!" suara yang muncul dari hasil menarik plugger dari rektum ku. kemudian tiba-tiba mas Indra memasukkan cairan dingin ke dalam rektumku. bukan diluar, tapi masuk, kalau dirasakan seperti di injeksi dengan cairan MICROL*X lengkap dengan botol injeksinya, rasanya sangat mirip

"dah, sekalian cicil aku kasih pelicin dulu buat sesi ke-3" lanjut mas Indra

"sekarang kamu tidur dulu, istirahat, dipaksain merem, kita bereanam mau ke Starb*ck sekitar sini, biar kuat melek" kata mas Indra pamitan. dan aku ditinggalkan sendiri diruangan lagi,

mereka beneran pergi, aku yang aslinya tidak tertarik untuk tidur, karena bosan akhirnya tertidur juga.

satu jam berlalu, dan sekarang harusnya sudah pukul 11 lebih, aku terbangun dari tidur, bukan karena obrolan mas Indra dan teman-temannya, tapi karena aku merasakan ada sesuatu yang janggal, detak jantungku terlalu cepat, badanku terasa hangat, dan lubang pantatku terasa gatal-gatal hangat

"aahhh... ssshhh..." justru desahan lah yang muncul pertama kali dari mulutku, aku sudah benar benar terbangun, dan aku akhirnya mengingat lagi, apa yang kurasakan saat ini, aku pernah sekali merasakan hal yang sama beberapa waktu lalu, lebih tepatnya beberapa minggu setelah pernikahan kami.

aku tidak menyangka mas Indra melakukan hal ini juga, "MAS INDRA! KAMU JAHAT!" pekik ku menggeliat merasakan sensasi aneh ini, tak kusangka dia se tega itu... karena yang kurasakan ini adalah...

(BERSAMBUNG)
 
pasang jejak

Gaspoolllll suhu TS.. dilanjutkan

wah penasaran..

lanjutlkannnn....

pelan pelan aja boskuh

Lanjut lagi hu

waw..radikal ini..

Bagus nih kayaknya..lanjutin hu..

Penganut GB garis keras suhuuuuuuuu

setia menanti untuk update kembali

Menantikann updateannya huu jd teganggg

terimakasih berkenan hadir di sini, mohon maaf kalau timingnya ga tepat, lha gimana sempet nulis baru sekarangs

selamat menikmati update nya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd