Yehz
Semprot Kecil
- Daftar
- 8 Oct 2017
- Post
- 54
- Like diterima
- 99
Selamat pagi, siang, sore, malam buat moderator dan suhu. Pada kesempatan ini saya mencoba membuat cerita berdasarkan fantasi saya. Kalau menurut suhu cerita mulai kabur mohon di ingat kan.
"la, kamu besok jan lupa bawa yg udah aku kasi tau tadi"kataku pada lala di sela perjalanan menuju perpustakaan kampus.
Hari itu adalah hari yg sangat menyenangkan bagiku, karena aku bisa 1 kelompok dengan Lala. Ya, lala adalah salah satu primadona kampus, selain itu lala dan aku juga telah bersama sejak smp dan aku juga suka padanya sejak sma. Kala itu aku tengah membantu kakak kelas mengangkat meja dan berpapasan dengan lala. Ekspresi lala saat itu tersenyum manis padaku. Sejak itu aku jadi terbayang - bayang oleh senyumnya. Hingga lulus aku masi belum bisa mengatakan perasaan ku pada lala.
Aku dan Lala kuliah di salah satu kampus ternama di kota S. Tapi aku jarang bertemu lala, selain berbeda jurusan kesibukan ku selepas kuliah adalah bekerja paruh waktu. Hingga akhirnya waktu mempertemukan ku dan lala, saat itu aku masi menunggu jam karena aku datang pagi padahal jam ngampusku siang sekitar jam 10 an.
Saat aku duduk sambil fokus baca novel yg kubaca tiba-tiba ada yg berbicara
"boleh minta duduk?" ucap nya kepadaku. Dengan tanpa melihat siapa yg bertanya aku ngerespon dengan anggukan kepala saja tanda persetujuan.
"Tumben pagi banget datengnya" tanya lala memecah fokusku.
"Iya bosen dirumah aja jadi berangkat lebih pagi" Jawabku dan belum melihat lala.
"Hmmm, jadi apa kamu masi inget sama aku" ia bertanya lagi, sontak aku pun langsung menoleh ke arahnya dan sungguh tidak kuduga kalau ternyata itu Lala.
Dengan ekspresi kaget bercampur senang "lala kan, anak hukum" tanyaku.
"Masa dari tadi aku minta duduk respon cuma kepala doang" Rengek lala sedikit manja.
"Maaf ya, emang aku kalo lagi baca novel susah diganggu" penjelasan ku.
"Aku pernah baca novel bagus karya dari Mr. X udh pernah baca...?" lala bertanya
"Baru denger aku nama penulis itu, coba liatin novelnya" pinta ku pada lala.
Sejenak lala mengambil hp dari kantong jaket yg dipake. Kulihat lala mengetik cukup panjang dan menunjukkan hp ny padaku hasil googling ny "Nih masa gatau..?"
Aku ingat ini novel yang pernah aku kasi sama lala waktu itu aku juga bilang kalo aku suka sama lala. Sebenarnya aku juga belom baca isi novel itu. "Inikan novel yg pernah aku kasi ke kamu waktu sma itu.. Kamu masi simpen ini?"
"Masi btw novel nya bagus, kamu kayaknya belom baca... Cerita keren si" jelas lala padaku.
Akhirnya kami bercerita panjang lebar tentang novel yang aku beri dan bertukar kabar selama ini. Lala juga cerita tentang hubungan sama pacarnya yg lagi ada masalah, sebenarnya kasihan mendengar cerita lala tapi aku tak mampu berbuat apapun. Hingga akhirnya kami akhiri perbincangan itu karena jam sudah menunjukkan pukul 9.43
"Aku tinggal dulu yaa, jam pertama dosen killer... Emmm sama minta nomer wasap boleh?" aku memberanikan diri meminta nomer wasapnya.
"Iya iya, sama pak Digrno?... Ni 085xxxxxxx79...yaudah aku juga mau ke kelas" tak lama setelah memberikan nomer wasap ia berjalan menjauh menuju kelasnya.
Betapa senangnya hatiku, setelah sekian lama akhirnya aku punya nomer wasap lala. Aku berjalan menuju kelas dengan tersenyum sendiri.
*cerita ini saya buat 4-5 hari sekali tergantung kesibukan di tl mohon pengertian para suhu. Thx kepada moderator dan suhu sekalian.
Berikut mulustrasi dalam cerita saya nanti:
1. Nurmala Septi (Lala) 21thn
2. Menyusul
3. Menyusul
"la, kamu besok jan lupa bawa yg udah aku kasi tau tadi"kataku pada lala di sela perjalanan menuju perpustakaan kampus.
Hari itu adalah hari yg sangat menyenangkan bagiku, karena aku bisa 1 kelompok dengan Lala. Ya, lala adalah salah satu primadona kampus, selain itu lala dan aku juga telah bersama sejak smp dan aku juga suka padanya sejak sma. Kala itu aku tengah membantu kakak kelas mengangkat meja dan berpapasan dengan lala. Ekspresi lala saat itu tersenyum manis padaku. Sejak itu aku jadi terbayang - bayang oleh senyumnya. Hingga lulus aku masi belum bisa mengatakan perasaan ku pada lala.
Aku dan Lala kuliah di salah satu kampus ternama di kota S. Tapi aku jarang bertemu lala, selain berbeda jurusan kesibukan ku selepas kuliah adalah bekerja paruh waktu. Hingga akhirnya waktu mempertemukan ku dan lala, saat itu aku masi menunggu jam karena aku datang pagi padahal jam ngampusku siang sekitar jam 10 an.
Saat aku duduk sambil fokus baca novel yg kubaca tiba-tiba ada yg berbicara
"boleh minta duduk?" ucap nya kepadaku. Dengan tanpa melihat siapa yg bertanya aku ngerespon dengan anggukan kepala saja tanda persetujuan.
"Tumben pagi banget datengnya" tanya lala memecah fokusku.
"Iya bosen dirumah aja jadi berangkat lebih pagi" Jawabku dan belum melihat lala.
"Hmmm, jadi apa kamu masi inget sama aku" ia bertanya lagi, sontak aku pun langsung menoleh ke arahnya dan sungguh tidak kuduga kalau ternyata itu Lala.
Dengan ekspresi kaget bercampur senang "lala kan, anak hukum" tanyaku.
"Masa dari tadi aku minta duduk respon cuma kepala doang" Rengek lala sedikit manja.
"Maaf ya, emang aku kalo lagi baca novel susah diganggu" penjelasan ku.
"Aku pernah baca novel bagus karya dari Mr. X udh pernah baca...?" lala bertanya
"Baru denger aku nama penulis itu, coba liatin novelnya" pinta ku pada lala.
Sejenak lala mengambil hp dari kantong jaket yg dipake. Kulihat lala mengetik cukup panjang dan menunjukkan hp ny padaku hasil googling ny "Nih masa gatau..?"
Aku ingat ini novel yang pernah aku kasi sama lala waktu itu aku juga bilang kalo aku suka sama lala. Sebenarnya aku juga belom baca isi novel itu. "Inikan novel yg pernah aku kasi ke kamu waktu sma itu.. Kamu masi simpen ini?"
"Masi btw novel nya bagus, kamu kayaknya belom baca... Cerita keren si" jelas lala padaku.
Akhirnya kami bercerita panjang lebar tentang novel yang aku beri dan bertukar kabar selama ini. Lala juga cerita tentang hubungan sama pacarnya yg lagi ada masalah, sebenarnya kasihan mendengar cerita lala tapi aku tak mampu berbuat apapun. Hingga akhirnya kami akhiri perbincangan itu karena jam sudah menunjukkan pukul 9.43
"Aku tinggal dulu yaa, jam pertama dosen killer... Emmm sama minta nomer wasap boleh?" aku memberanikan diri meminta nomer wasapnya.
"Iya iya, sama pak Digrno?... Ni 085xxxxxxx79...yaudah aku juga mau ke kelas" tak lama setelah memberikan nomer wasap ia berjalan menjauh menuju kelasnya.
Betapa senangnya hatiku, setelah sekian lama akhirnya aku punya nomer wasap lala. Aku berjalan menuju kelas dengan tersenyum sendiri.
*cerita ini saya buat 4-5 hari sekali tergantung kesibukan di tl mohon pengertian para suhu. Thx kepada moderator dan suhu sekalian.
Berikut mulustrasi dalam cerita saya nanti:
1. Nurmala Septi (Lala) 21thn
2. Menyusul
3. Menyusul