Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Aku "Yasmine"

Bimabet
Part 4. Gunting


Ilustrasi Yasmine

Saat ini aku sedang tiduran bersama suamiku. Suamiku tidur membelakangiku sambil membaca tulisanku tadi siang. "Gila detail banget tulisan kamu, kayaknya dulu kamu cerita gak begini deh", kata suamiku yang saat ini kupeluk dari belakang. "Ih aku kan malu kalo cerita langsung, tapi kalo nulis ngalir aja gitu yang", sambil tanganku mencoba meraba kemaluan suamiku.

"Kamu horny ya yang? Kok si dede bangun?", Ucapku sambil tanganku bergerak lebih jauh ke dalam celana pendek kolornya. "Iya yang, jadi pengen ngeliat langsung kejadian pas sama Kak Mia, hehehe". "Ih ngarep, kan aku udah janji gak mau yang aneh aneh lagi sama kamu, kamu gak usah ngasih ide macem macem ya". Kataku sok sok tegas sambil meremas penis suami ku.

"Yang, kalo aku lanjut nulis, kamu jangan kaget ya kalo banyak hal gak aku ceritain ke kamu?", Ujarku walau dalam hatiku sebenarnya takut kalo suami ku tak terima dengan pengalaman yang aku lalui. "Kamu udah tau semua kelakuan aku kan? Gak usah takut, karena mungkin gak seberapa sama kelakuan aku dulu, yang penting sekarang kita cuma untuk satu sama lain", ucap suamiku dan disusulnya dengan french kiss secara tiba tiba. "Yang, besok kamu flight pagi, jangan minta jatah dulu ya", kataku setelah melepas ciumannya. Suamiku langsung balik badan memungungiku lagi dan tidur, ya seperti itulah kelakuannya, seperti anak kecil.

Ku kecup suami ku dan aku membuka lagi laptopku, kucoba menulis kelanjutan ceritaku. Sejak aku mastrubasi bersama dengan Kak Mia, aku jadi sering melaukan hal itu sendiri. Kamarku menjadi tempat paling nyaman melakukannya. Kadang aku melakukannya sambil sms dengan Kak Mia. Jika sudah begitu, Kak Mia pasti melakukan hal yang sama dan menceritakannya melalui SMS. Apa yang ditulisnya di SMS pasti aku ikuti juga, kecuali memasukkan jari atau benda lainnya ke dalam kemaluanku.

Suatu siang aku mendapat sms dari Kak Mia, yang sudah pasti mengajakku ketempatnya. Langsung ku iyakan karena memang sudah lama aku tak main ke rumahnya. Ku ganti pakaian ku dengan legging andalan saat aku di rumah, dan kaos ketat berwarna pink dengan tetap menggunakan bra dan celana dalam. Kulihat di cermin, aku merasa cukup seksi biarpun dada ku tidak berisi, tapi pinggulku lumayan berlekuk ditambah dengan baju yang agak ketat. Bukan hanya ketat, bajuku juga agak kependekan, sehingga legging yang press badan ini, kelihatan bentuk lekuk selangkanganku. Aku tak peduli, aku langsung keluar rumah menuju tempat Kak Mia.

Dijalan, tepatnya di belokan 4 rumah sebelum rumah Kak Mia, ada anak anak laki laki seumuranku sedang nongkrong diatas motor sambi merokok. Dari jauh mereka sudah memperhatikanku. Saat ku sudah di dekat mereka, terdengar bisikan bisikan membicarakanku. Ku dengar ada yang bilang aku tocil tapi ukurannya pas, ada juga bisikan tentang leher putihku yang enak kalau dicium. Saat itu memang rambutku masih panjang sepunggung tapi aku gulung keatas menggunakan sumpit, gaya yang khas dijaman itu, dan memperlihatkan leher putihku. Mendengar bisikan mereka, kurasa pipiku sepertinya merah merona.

Tiba tiba salah satu dari mereka ada yang mengejarku saat aku sudah melewati mereka, itu Dika, teman SMP ku. Dia minta nomor HP ku, tapi aku bilang ke dia untuk main aja ke rumah, karena memang rumah kita dekat, jadi tidak perlu SMS an. Dika hanya tersenyum mendengar jawabanku, akupun berjalan cepat menuju rumah Kak Mia meninggalkan dia.

Kak Mia ternyata sudah menunggu di teras sambil telpon, dengan pacarnya mungkin. Aku pun masuk ke dalam pagar rumahnya dan duduk di sampingnya. Dia masih melanjutkan obrolan di telpon sambil mempromosikan diriku ke pacarnya. Katanya aku mau cari pacar, aku sudah lama jomblo, dan aku cantik jadi gak malu maluin. Aku tertawa mendengarnya, dan mencubit pinggang Kak Mia. Karna ku pikir obrolan mereka masih lama, aku masuk ke ruang tamu menunggu sambil menyender di sofa.


Ilustrasi Kak Mia

Kurasa ciuman lembut di bibirku dan ada belaian halus di dadaku. Ternyata aku tertidur, dan terbangun karena kelakuan Kak Mia ke padaku. "Kak, jangan dong", mulutku menolak, tapi anggota tubuh lainnya diam menikmati. Sungguh beda rasanya dibelai tangan orang lain dengan tangan sendiri. Tanganku bergerak memegang bongkahan pantat berisi Kak Mia. Mulutku akhirnya tak ikut diam, mulai membalas pagutan lembut yang datang bertubi tubi.

Belaian lembut berganti dengan remasan di dadaku. Saat mulutku terbuka untuk berdesah, dengan cepat tertutup kembali dengan masuknya lidah Kak Mia. Kupegang kepala belakang Kak Mia agar ciuman kita semakin erat. Tak lama Kak Mia berguling ke kanan mengajak tubuhku dan membuat posisi berbalik saat ini. Saat ini dengan posisi ku yang berubah diatas, tanganku yang mungil bergeser ke dada Kak Mia.

"Kak, gede banget sih dadanya, diapain sih kak?", Kataku iri saat pertama kali memegang buah dada montok itu. "Sering di remas aja dek, nanti juga gede katanya". Ku semakin bernafsu, gerakan meremas mulai ku selingi memilin putingnya. Semakin gemas akhirnya tangan ku masuk ke dalam pakaian Kak Mia. Hari ini dia menggunakan kaos tipis berbelahan rendah tanpa dalaman, dan di bagian bawah dia menggunakan celana boxer yang cukup longgar.

Tubuhku bergetar hebat saat tiba tiba tanggannya masuk kedalam celanaku langsung merogoh bagian tengah selangkanganku. Karena nafsu yang sudah diujung, dengan terburu buru dibukanya baju dan bh ku tanpa aba aba, puncak buah dadaku langsung diserang oleh mulut Kak Mia, mulutnya berusaha menyedot puting ku agar keluar. Bagai kesetanan, aku menjerit jerit saat usaha Kak Mia memunculkan putingku berhasil dan memberikan gigitan gigitan kecil disitu. Tubuhku menggeliat berusaha berontak, tapi percuma karena tangannya saat ini memeluk erat pinggangku agar aku tidak bisa menghindar.

"Dek, pindah kamarku aja yuk", Kak Mia berusaha bangun dan menuntunku ke kamarnya sambil membawa "Minum dong kak, aku haus banget kaya abis marathon". "Kamu tunggu di dalam aja ya, aku ambilin", ujarnya sambil membukakan pintu dan mempersilahkanku masuk. Baru pertama kali aku masuk kekamarnya, walaupu aku sering main kerumah Kak Mia. Kamarnya cukup luas dengan nuansa pink dan ada connecting door ke arah kamar mandi. Ditengah sda tempat tidur king size disebrangnya meja belajar dengan laptop terbuka.

Kulihat beberapa foto di meja belajarnya dan ada foto Kak Mia sedang dipeluk dari belakang oleh seorang laki laki yang kutebak itu pasti pacarnya. Kalau dilihat tinggi laki laki itu tidak begitu jauh dari Kak Mia, tapi wajahnya seperti keturunan bule. "Ganteng ya pacarku? Manado dan masih ada keturunan portugis loh", Kak Mia mengagetkanku, tak sadar kalu dia sudah masuk lagi di kamar. "Nih liat foto foto dia, jangan iri ya", Kak Mia menyodorkan hp nokia 6600 ya saat itu masih mahal.

Di galeri hp nya banyak foto dia dengan pacarnya, memang ganteng sih, tapi aku kurang begitu suka laki laki yang terlalu putih. Ada satu file video yang iseng ku putar, jantungku langsung berdebar dan sepertinya aku kembali horny. Di layar hp itu terlihat sosok wanita sedang mengocok dan mengulum penis dengan telaten, dan bisa kutebak kalau sosok itu adalah Kak Mia. "Ih bandel ya, kan aku suruh liat foto bukan stel video", tiba tiba Kak Mia langsung merebut hp nya saat sadar aku sedang memutar video 3gp dimana dia adalah pemeran utamanya.

Di letakkannya hp itu di meja belajar dan diterjangnya badan ku sampai terjatuh ke tempat tidur. Kak Mia langsung menyerang bibirku dengan ganas, dipagutnya bibir bawahku dan berganti dengan french kiss. Tanpa diperintah langsung ku sambut lidahnya yang masuk ke mulutku, ku hisap lidahnya dan kadang bergantian ku kulum bibir bawahnya. Sambil tetap berciuman, aku berusaha melepaskan celana legging ku bersamaan dengan cd yang ku gunakan. Melihat aku yang sudah telanjang, Kak Mia menghentikan serangannya dan ikut membuka pakaiannya.

"Dek, nenenin toket aku ya", Kak Mia yang sangat seksi itu menyodorkan dadanya ke mulutku. Pertama kalinya aku menghisap dada wanita lain, fokus ku tertuju pada putingnya sambil tangan ku berusaha meremas remas dadanya. Tangan Kak Mia tak tinggal diam, kembali diremasnya dadaku dan dipilin agak kasar bagian putingku. Desahan keluar dari mulutku dengan tidak terkontrol karena permainan tangannya di puting ku, sehingga hisapan di dadanya terlepas.

Kepala Kak Mia sekarang sudah di dadaku, puting sebelah kananku yaang sudah keluar langsung dihisapnya dengan sedikit di gigit. Pikiranku kacau dan desahanku makin keras dan intens saat kurasa ada belaian tangan di paha dalam ku tepat dibawah vagina. Mulut Kak Mia berpindah ke dada sebelah kiriku, menyedot berusaha agar puting kiri ku juga keluar. Tangannya saat ini sudah membelai halus vaginaku, kadang digerakkan cepat naik turun. Puas dengan puting ku yang sudah muncul keduanya, ciuman mulutnya mulai turun dari dada ke pusar dan berhenti di vagina ku yang berbulu tipis

"Oh god, kak pelan pelan kak, geli banget, aduh lidahnya jangan ditusuk tusuk gitu", ucapku sambil belingsatan tak karuan, sambil tanganku berusaha menahan kepala Kak Mia di selangkanganku. Mulutnya mencumbu daerah paling sensitif, dimana bagian kewanitaanku belum ada yang menyentuhnya kecuali tanganku sendiri. Kak Mia memutar tubuhnya sehingga kini vagina tembam tanpa bulunya tepat di muka ku. Tanpa di arahkan, ku cumbui juga vagina merah yang ada di depanku.

Sensasi nikmat terus berlangsung dengan lidah kami berada di vagina satu sama lain dalam posisi 69. Gelombang orgasme yang kurasakan sudah semakin dekat, tiba tiba meledak tanpa bisa ku bendung. Aku menjerit dan tubuhku begetar hebat dan pinggangku terangkat angkat. Walaupun aku sudah menggelepar tak berdaya, mulut Kak Mia masih dengan intens menyerang kewanitaanku. Kak Mia akhirnya berhenti dan bangun melihat tubuhku yang sudah berhenti bergerak. Di ciumnya bibirku dengan penuh nafsu, bau khas kewanitaan ku sendiri tercium dan bisa kurasakan di mulutku dengan mulut Kak Mia sebagai perantaranya.

"Dek, kamu jangan curang ya, aku belum loh, bentar lagi ya", Kak Mia bangun dan membuka kedua kakiku mengangkang lebar. Ku hanya diam terengah engah menuruti kemauannya. Kak Mia ikut mengangkang dengan kaki kanannya di bawah kaki kiriku, dan bergerak maju. Jika dilihat posisi kami mungkin seperti gunting yang berlawanan. Saat vaginanya menempel dengan vaginaku, digerakkannya perlahan. Otak ku tak karuan, aku sepertinya bisa gila dengan kenikmatan yang datang bergantian ini, saat ini reflek pinggangku juga ikut bergoyang, dan lama lama gerakan menggesek vagina kami semakin cepat.

Saat gerakan kami semakin cepat dan intens, gelombang orgasme datang lagi menyerangku, dan bersamaan terdengar jeritan Kak Mia. Pinggang kami bergerak bergesekan tak karuan saat orgasme kami yang datang bersamaan. Kami pun terkapar dan hening, hanya suara nafas yang terengah engah terdengar keluar dari mulut ku dan Kak Mia. Kupejamkan mataku meresapi kegilaan kita hari ini, dan tiba tiba suara pintu kamar terbuka, aku dan Kak Mia yang kelelahan reflek bersamaan melihat ke arah pintu.

Bersambung.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd