Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Alam semesta

Ayooo cemunguuud,,, dan segera diapdet utk memuaskan penasaran para fans dimari...sehat teruus TS dan RL nya,,
 
semangat hu
di tunggu up nya

semoga sehat, sukses n lancar jaya selalu
 
Hari ini ku rasakan sangat berat sekali setelah kejadian tadi siang.
Sekolahku akhirnya dipulangkan dengan cepat karena alasan keamanan.
Sesampainya di rumah aku terus memikirkan apa yang jin tadi katakan kepadaku.

Pertarungan para monstet akan segera terjadi.
Kehancuran dunia sudah tak bisa lagi di elakan.
Penyerangan Alex di Griya gold pasti membawa dampak yang besar bagi gold Rich Company.

" aku harus mengumpulkan mereka semua sebelum terjadi peperangan besar."
aku harus mengumpulkan 7 Manusia Harimau, dan mengambil sikap kepada siapa Aku akan berpihak.

Ketika sedang asyik aku bermain dengan pikiran ku sendiri tiba-tiba ibuku memanggil.

" kamu ingat sama tante Marissa kan kata ibuku.

"Ingat mah tante Marissa yang 6 bulan lalu ketemu di cafe kan." kataku sambil mengingat kejadian waktu itu.
Hari ini di Minggu pagi Terpaksa aku mengantarkan Ibuku bertemu dengan temannya.
Kata ibuku dia adalah sahabatnya dari kecil.
Namanya tante Marissa, seorang janda anak satu yang berusia tidak jauh berbeda dengan ibuku.
Menurut Ibu Tante Marissa ditinggal mati oleh suaminya karena sakit.
Tante Marissa mempunyai seorang putri yang usianya tidak jauh berbeda dengan diriku.
Mungkin satu atau dua tahun di bawahku.

Kami berjanji bertemu di satu kafe di dalam mall yang terkenal dengan kopi dan donatnya.
Kami sempat menunggu beberapa saat sampai seseorang Memanggil nama Ibuku dari pintu masuk.
Kami berdua menengok kearah suara melihat Siapa yang memanggil ibuku.
Ternyata itu tante Marissa yang datang dengan putrinya.

Sekilas tentang tante Marissa wajahnya imut, dengan rambut sebahu, kulit putih dan sangat cantik.
Wajahnya Teduh dengan sifat keibuan yang sangat terlihat baik sekali.
Walaupun usianya tidak muda lagi tapi terlihat raut kecantikan yang sangat luar biasa.

Di belakangnya berjalan sosok gadis muda yang sangat mirip dengan wajahnya.
Aku menduga bahwa itu adalah putrinya.
Tidak berbeda dengan tante Marissa wanita ini pun sangat cantik.

Setelah berkenalan dan saling cipika-cipiki kami lalu duduk dan memesan makanan.
Tentu saja hanya para ibu yang cipika-cipiki sedangkan kami anak-anaknya hanya bersalaman.
Obrolan yang sangat seru terdengar dari bibir ibu-ibu kami.
Sedangkan kami hanya terdiam dengan memandangi sekitar.
Tak ada kata maupun kontak mata yang terjadi antara aku dan Putri Bu Marisa.
Kami asik dengan dunia kami masing-masing.

" Kak aku mau minta tolong kepadamu itupun jikalau kamu bersedia." kata tante Marissa kepada ibuku ketika aku coba Menangkap apa yang mereka obrolkan.

" apapun itu aku akan menolongmu, asalkan aku mampu." Kata ibuku kepada tante Marissa.

"Aku ingin kau menjaga putriku jikalau aku nanti sudah tidak ada." kata tante Marissa yang membuat Ibuku sedikit kaget.

" Maksud kamu apa ries?" tanya ibuku.

" bukan apa-apa Kak Bulan depan aku dapat tugas ke Singapura tapi hanya beberapa hari aku harap kakak bisa menjaga anakku." kata tante Marissa kepada ibuku.

"Oh... kalau itu sih enggak usah khawatir anakmu kan juga Putri ku." Kata ibuku Pada tante Marissa.

" Terima kasih ya kak aku sangat berhutang Budi kepadamu" kata tante Marissa kepada ibuku.

"Sudahlah tak usah dipikirkan kau ini sahabatku tak mungkin aku menyia-nyiakan putrimu, Ya sudah sekarang sudah sore lebih baik kita pulang." Kata ibuku sambil berdiri dan menyambut cipika-cipiki dari Tante Marissa
.

" Hey malah bengong"

" Kenapa tadi mah?"

" tante Marissa meninggal dan Sekarang putrinya tinggal sendirian di rumah apa yang menurut kamu akan kita lakukan? "

" menurut mama apa?"

" mama sih pengennya angkat dia menjadi anak supaya kamu punya adik.

" mama gak bercanda kan? Aku sama dia kan cuma beda setahun ma.
Lagian kan dia sekolah di luar kota.
Terus sekolahnya gimana?

" mama berencana mengajak dia untuk tinggal bersama kita, untuk sekolah nanti mama urus kepindahan su
Paya dia bisa bersekolah di tempat kamu."

Tapi ma.. Belum sempat aku meneruskan ucapan ku, mama belalu meninggalkan ku.

" sudah gak usah difikirkan, biar mama yang urus semuanya. Lagian kasihan dia sudah tidak ada keluarga lagi. Mulai besok kamu harus jaga dia dan anggap dia sebagai adik kamu."

Aku tak tahu apa kesalahan ku dimasa lalu Sehingga aku harus terus menerus berhadapan dengan moster mengesalkan bernama wanita.

-----@-----

Beberapa hari kemudian Anastasya sudah tinggal di rumahku dan memakai kamar tamu yang tepat berada di samping kamarku.
Awal mula kami bertemu dirumah ini suasana terlihat canggung dan tak banyak obrolan yang kami lakukan.
Bukan karna aku sombong tapi memang aku sedikit kaku jika berhadapan dengan yang namanya wanita.
Bukan karna aku maho tapi memang aku sedikit kesulitan untuk mengerti sifat dan keinginan wanita.
Namun setelah beberapa hari dia tinggal bersama kami suasana sedikit mencair. Mungkin karna sifatnya yang supel dan agak sedikit manja membuatku nyaman dengan gadis satu ini.
Kesedihan yang dirasakan akibat kepergian ibunya pun perlahan mulai puadar tergantikan senyum manis yang oadang membuat jantung berdegup dengan sangat cepat.
Dia sudah tiadak lagi malu-malu lagi mangakui aku sebagai kakak nya disekolah. Kadang dia merangkul bahuku dan menarik tangan ku untuk merangkulnya hanya untuk menunjukan kepada semua orang bahwa kami saudara yang sangat hangat.
Aku pun tidak berkeberatan dia melakukan hal itu tapi terkadang apa yang dilakukan nya membuat jantung ini berdesir.

Rasa jengah di awal berganti menjadi rasa nyaman dan sayang, bukan hanya sayang sekedar saudara yang memang tidak ada hubungan darah, tapi rasa
Sayang berbeda dari sekedar kakak kepada adiknya.

Kadang kami belajar bersama dikamarku atau kadang dikamarnya. Tak jarang kami berdua tertidur di satu kamar.
Ibu sama sekali tidak pernah marah atau bahkan menegur kami jika terkadang kami tertidur di satu kamar.
Entah karna ibu percaya kepada kami atau mungkin punya rencana lain tehadap kami.
Kedekatan kami membuat beberapa teman-temanku menujukan ketidak sukaan nya. Tidak hanya teman-temanku tapi juga teman-teman anastasya. Kuakui anastasya termasuk gadis yang cantik membuat dia banyak disukai tidak hanya teman seangkatan nya tetapi juga kakak kelasnya yang berarti teman-teman seangkatan ku.
Bahkan Alexa dengan terang-terangan mengatakan kecemburuan nya terhadap Ana.

Malam ini seperti biasa kami makan malam bertiga di rumah ini, tak banyak yang bisa ku ceritakan, hanya Ana yang dengan semangat menceritakan kehidupan nya disekolah kepada ibu ku.
Ibu ku hanya tersenyum dan menyimak apa yang di katakan Ana dengan semangat kepadanya.

" ok!!! Ana, Adji mama mau mengabarkan sesuatu" kata mama ku setelah Ana selesai bercerita.

" ada apa ma? " tanyaku.

" mama mendapatkan promosi naik jabatan menjadi kepala cabang di kota ini, tapi dengan satu syarat. " ibu ku sengaja menggatungkan ucapan nya membuat kami berdua bertanya-tanya.

" syarat nya apa ma? " tanya kami bersamaan dan langsung bertatap mata.
Mama hanya tersenyum melihat kami dan melanjutkan penjelasan nya.

" buset kompak amat anak mama. Syaratnya mama harus training di kantor pusat selama 3 bulan dikantor pusat. " ucap ibu ku tersenyum sambil menatap aku dan Ana bergantian.

" bagus dong ma, kami ikut seneng dengernya. " ucap ku sambil menatap Ana berharap dia ikut menyemati ibu ku.

" iya sih tapi mama khawatir sama kalian berdua. " kata mama sambil kembali menatap kami berdua.

"Khawatir kenapa ma? Emang ada hubungan nya antara training mama dengan kami berdua?" ucap ku menatap ibu ku dengan heran.

" mama akan di training bukan di kota dan negara ini, tapi mama akan di training di singapura. " ucap mama ku menunjukan wajah cemas. nya.

" WHAT, YOU'R GOING TO SINGAPURA AND LEFT US BEHIND" kata ku sedikit terkejut.

" sudah tidak usah fikirkan kami berdua ma. Kejar mimpi mama. Lagian kan kami sudah bukan anak kecil lagi. Aku dan kakak bisa saling menjaga. Lagipula aku percaya apa yang mama lakukan sekarang bukan hanya untuk keperluan mama sendiri tetapi juga untuk keluarga ini. Jadi aku harap mama mau ambil kesempatan ini aku dan kakak pasti bisa jaga diri. Ya kan kak? Tiba-tiba Ana membuka suara setelah tadi terdiam mendengar perdebatan aku dan ibu ku.
Kata-katanya sungguh membuat ku kagum, di usia yang bepia ternyata dia mempunyai pemikiran yang sangat dewasa. Aku bahkan merasa malu mendengar kata-kata nya barusan.
Tampak wajah ibuku seakan lega dan tersenyum mendengar perkataan Ana tadi.

Akhirnya setelah sekian lama berdebat ibu ku pun akhirnya Menerima tawaran tersebut.

Sebenarnya aku tidak menghawatirkan
Kepergian ibu yang selama tiga bulan ke Singapura. Yang aku khawatirkan adalah ketika aku harus berdua saja dalam rumah ini.
Biar bagaimana pun kami berlawan jenis dan dia bukan lah adik kandung ku.
Aku takut akan terjadi hal-hal yang di ingin kan..

Ohhh... My god godaan apa lagi ini..
Mudah-mudahan aku bisa bertahan dan bisa menjaga adik angkat ku ini
 
Terakhir diubah:
Bimabet
'Adik' ketemu gede aja pake di kuatirin segala...
Kalo kalian kilaf kan tinggal di resmii in saja...
Ga da aturan / norma yang di langgar kan apabila kalian menjadi 'resmi'
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd