Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Ambisi

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
hahahaha.. bisa jadi bang.. ini mah proses lagi bang.. karena fantasynya diluar kebiasaan ane mikir, jadi agak bingung mw buat cerita ya bang..

Aman gan, ikuti arus jangan terlalu di paksakan, sejauh ini tulisan ny sdh bagus..
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
ko jd agak merinding yaa baca bagian akhir nya..
ngerasa ikut linu linu gmna hahha

ngaceng tp ga bs ngrasain nikmat nya memek ahh sadis bner
 
ko jd agak merinding yaa baca bagian akhir nya..
ngerasa ikut linu linu gmna hahha

ngaceng tp ga bs ngrasain nikmat nya memek ahh sadis bner

kalo kebanyakan enaknya nanti ane jadi bingung buat cerita.. hahahaha.. karena sesuatu yang terlalu mulus tidak selalu bagus.. hahahaha
 
msh dikebut huuu, hehehehe.. bikin cerita full fantasy yg gk biasa kyk gini agak susah buat ane karena masih newbie.. bener2 cuma fantasy liar newbie soalnya.. hahahaha
 
sambil nunggu cerita ini, ane mau kasih cerita enteng dulu gan.. judulnya "Magnetize" silahkan disimak.. soalnya kalo cerita yang ini bikin muter otak.. jadi agak sulit kalo lagi gak fit
 
Seharusnya kalo kondisi fisik makin membaik gini, nanti malem ato besok malem udah bisa ada chapter baru. kalo malah drop, mungkin rabu/kamis.. hehehehe.. thx yg udh sabar
 
Siksaan

“Bagaimana menurutmu?” Tanya Tedja

Mendengar pertanyaan tersebut, tidak ada satu katapun yang keluar dari mulut Ricky. Ia hanya bisa menelan ludah akan ketakutannya apabila suatu saat nanti ia gagal melakukan tugasnya.

“Tidak usah takut, itu hanya untuk orang-orang gagal saja kok. Cupp.” Ucap Vanya sambil mengecup pipi Ricky dan merangkulnya dari belakang.

“Dia masih belum terbiasa Van, nanti kalau sudah mulai bekerja, dia juga akan menjadi terbiasa. Sama seperti kalian. Iya kan sayang?” Ucap Tedja sambil mengangkat dagu wanita yang sedang mengulumnya.

“Iya pa.” jawab wanita itu

“Kamu mau melihat kelanjutan kisah lelaki ini?” tanya Vanya

“Bagaimana?” tanya Ricky

“Cup.. ikut aku.” Ajak Vanya sambil mengecup pipi Ricky

Setelah mengajak Ricky, Vanya membawa Ricky ke sebuah tempat yang dimana terlihat seperti tempat penjara. Ricky heran, tempat apa ini? Setelah melihat kebingungan di mata Ricky, Vanya langsung menenangkannya. “tenang sayang, just enjoy the show.” Ujar Vanya. “The show?” tanya Ricky heran. Tidak lama setelah mereka berjalan menyusuri lorong tersebut, terdengar suara seperti orang sedang bersetubuh dan juga erangan seseorang yang menangis. Ricky mulai bingung, darimana asalnya suara orang menangis tersebut. Saat ia sudah sampai disalah satu sel, terlihat beberapa laki-laki sedang menggilir seseorang. Saat ia sedang memperhatikan orang yang digilir Ricky merasa kasihan, karena wanita tersebut seperti terpaksa melayani mereka. Saat Ricky sedang memperhatikan perempuan tersebut, Vanya bertanya

“Sudah lihat?” tanya Vanya

“Iya, kasihan sekali perempuan itu, sepertinya temanmu terpaksa melayani mereka.” Ujar Ricky

Alih-alih menjawab, Vanya malah berteriak dan menghentikan perbuatan mereka.

“KALIAAAAN, STOP SEMUANYA.” Ujar Vanya

Sambil menunjuk orang yang sedang di gangbang tersebut, lalu menyuruhnya jalan ke arah Vanya dan Ricky

“KAMU SINI !” Teriak Vanya

Akhirnya orang-orang dalam kurungan tersebut menghentikan sejenak aktivitas mesum mereka dan mendorong orang yang sedang disetubuhi itu untuk mendekati Vanya. Betapa terkejutnya Ricky saat memperhatikan orang yang tadi diperkosa. Ternyata orang yang tadi diperkosa oleh orang yang ada dipenjara adalah seorang lelaki yang memang sudah tidak memiliki penis dan sudah diganti dengan vagina. Orang tersebut menangis dan memohon untuk dibebaskan kepada Vanya.

“Nyonya, tolong saya. Maafkan saya nyonya. Saya masih punya anak istri.” Ucap lelaki tersebut.

“Ampun? Anak dan istri? Kamu masih berani bertemu dengan mereka dengan keadaanmu yang sudah seperti ini? HAHAHAHAHA.. menggelikan juga. Lagipula seingatku kamu yang meminta hukuman ini bukan? Karena kamu tidak berani menerima hukuman mati. Ingat, kesalahanmu disini sudah terlalu banyak.” Ucap Vanya

“Haaahhhh? Maksudmu, hukuman ini sama dengan orang ketiga tadi?” tanya Ricky penasaran

“Yup, kamu betul, kalau kesalahan dia terlalu banyak, hanya ada 2 cara, ia akan dimasukkan kedalam sel yang berisi orang-orang yang mirip dengan orang kedua tadi, dan harus melayaninya dengan kita ubah penisnya, atau dengan arena.” Ucap Vanya santai.

“Arena?” tanya Ricky penasaran

“uuuhmmm.. cup.. kamu penasaran? Ayo ikut aku.” Ajak Vanya setelah mencium dan menghisap lidah milik Ricky. “Ngomong-ngomong bibirmu manis. Kekasihmu pasti ketagihan.” Lanjut Vanya.

“kalian semua.. LANJUTKAN YANG TADI TERTUNDA !” Ucap Vanya

Sejurus kemudian Ricky kaget saat orang-orang yang berada didalam langsung berlari kearah lelaki tanpa penis tersebut. Ia mulai berpikir, bagaimana mereka bisa tertarik. Apalagi seingat Ricky, mereka sudah tidak bisa lagi mengeluarkan cairan spermanya.

“Ada yang mau kamu tanyakan sayang? Wajahmu penuh dengan pertanyaan saat ini.” Ucap Vanya

“hmmm.. beberapa kamu tidak keberatan” ucap Ricky

“tanyakan saja. Akan aku jawab pasti.” Ucap Vanya sambil memegang tangan Ricky dan mengedipkan matanya

“tadi kamu diatas bilang bahwa saat kamu menyuntikkann cairan itu kedalam tubuh laki-laki, maka ia tidak akan bisa merasakan nikmat Vagina lagi. Kenapa orang-orang itu masih ingin menyetubuhinya? Apakah mereka tidak sadar bila itu laki-laki?” tanya Ricky

“Kamu memang cerdas, bukan hanya badan dan muka saja yang menjanjikan, otakmu juga. Jadi begini kemarin memang aku bilang, tidak bisa merasakan nikmatnya lagi bukan? Tetapi dibalik itu, kalian akan merasakan keinginan untuk selalu bersetubuh. Sialnya lagi, kalian akan merasakan tersiksa karena tidak bisa mengeluarkan sperma kalian. Seru kan?” ucap Vanya dengan senyum penuh arti

“HAAAAHH? Apa yang seru dari hal seperti itu, itu sangat-sangat menyakitkan untuk kita Vanya. Apa kamu tidak kasian dengan mereka?” ucap Ricky yang masih terus berjalan menyusuri lorong dengan Vanya yang ingin menunjukkan ruang arena.

“Tidak.” Ucap Vanya singkat

“Ha? Kamu gila? Coba kamu bayangkan kalau kekasihmu melakukan kesalahan dan menjadi seperti itu. Kamu tidak kasihan?” tanya Ricky lagi

“Kekasihku dulu seorang bajingan. Aku dipakai sebagai alat pembayar hutang dan akhirnya diselamatkan oleh om Tedja. Apa yang harus aku kasihani dari kekasih bajingan seperti itu?” tanya Vanya dengan nada sedikit menekan dan tatapan yang tajam.

Ricky cukup tertegun mendengar penjelasan dari Vanya. Ia tidak bisa melawan argumen perempuan tersebut saat ini. Maka dari itu ia hanya tetap berjalan menyusuri lorongan dan akhirnya ia memasuki sebuah ruangan yang cukup besar. Ia bisa melihat pemandangan yang cukup sadis dari situ.

“Nah sudah sampai, yuk duduk disana.” Ucap Vanya sambil menunjuk salah satu tempat duduk yang cukup strategis.

Saat Vanya dan Ricky memasuki ruangan, tampak banyak mata memandang mereka. Mata tersebut adalah mata dari pelacur yang dimiliki oleh om Tedja. Banyak sekali perempuan yang menyapa Ricky, pura-pura bertanya, bahkan ada yang berani menggodanya.

“Iiih kak Vanya, punya barang bagus kok gak bagi-bagi sih kak?” ucap salah satu perempuan.

“Kak, aku duduk sini ya kak. Aku temenin. Masa kakak mau sama nenek kayak kak Vanya? Mendingan sama aku masih kenceng kak.” Ucap perempuan yang lain

“HEEEEH KALIAN INI. AWAS AJA YA ADA YANG BERANI MACEM-MACEM.” Ucap Vanya dengan nada yang sengaja dibuat keras.

“Iiih, nenek-nenek marah. Nanti makin peyot loh teteknya.” Ucap perempuan lain.

“Heeeh, jangan begitu. Vanya baik loh orangnya.” Ucap Ricky membela Vanya.

“Iiih, si nenek seneng tuh dibelain sama cowok ganteng.” Ucap mereka.

Keadaan masih seperti ini, mereka masih terus menggoda Ricky dan Vanya. Terutama Ricky. Banyak dari perempuan tersebut yang berusaha untuk mendapatkan perhatian dari Ricky. Saat mereka sedang sibuk menggoda Ricky terdengar bunyi dengungan kencang yang membuat mereka semua langsung memperhatikan arena.

“Sudah dimulai.” Ucap Vanya

“Apanya? Mana?” tanya Ricky

Tiba-tiba seorang wanita dari layar yang membawakan acara seperti seorang MC lalu muncul profile seorang pria.

“Apa itu? Itu pesertanya? Hanya satu?” tanya Ricky

“Iya sayang.” Ucap Vanya

“Lalu, apanya yang disebut arena?” tanya Ricky

Setelah bertanya seperti itu, Vanya hanya memberikan senyuman lalu mengecup pelan bibir Ricky “cup.” Setelah mendapatkan kecupan tersebut, terdengar suara sangat nyaring. Suara tersebut adalah suara seorang lelaki meminta tolong. Ricky kaget ketika melihat lelaki tersebut, orang tersebut dibawa masuk dengan paksa oleh empat orang wanita. Lehernya terdapat sebuah lingkaran yang tersambung dengan empat tongkat yang dibawa oleh empat perempuan. Para perempuan itu masuk dengan menyeret lelaki itu dengan tongkatnya. Setelah keempat perempuan itu masuk, muncul seorang perempuan yang sangat cantik. Kecantikannya berbeda dengan pelacur lain, sama seperti Vanya dan Cecil. Saat menyadari bahwa Ricky terpaku dengan perempuan itu, Vanya bertanya

“Cantik ya?” tanya Vanya

“Sangat.” Ucap Ricky

“Ya, kita adalah The Big Five disini.” Ucap Vanya

“The Big Five? Kita? Maksudmu?” tanya Ricky penasaran

“Loh? Kakak gak tw nenek ini The Big Five? Dia dikenal sebagai salah satu dari lime TBF itu kak. Atau jangan-jangan, karena teteknya udah kendor jadi tak terlihat ya kak? Beda sama aku kak, masih kuat. Liat kak.” Ucap gadis yabg berada disamping Ricky sambil meremas payudaranya sendiri.

“Aku, Cecil, perempuan itu, satu orang lagi yang belum kamu temui dan juga..” ucap Vanya tertahan

“dan juga?” tanya Ricky penasaran

Dengan senyum Vanya menjawab “kekasihmu, Regina.”

“WHAAAAT?” Tanya Ricky tidak percaya

“Oooh, dari gelagatmu sepertinya kamu belum mengetahuinya. Baiklah suatu saat nanti kamu pasti akan mengetahuinya. Ntah dari aku, atau orang lain. Sekarang tugasmu hanya satu.” Ucap Vanya sambil mendekati telinga Ricky dan meremas lembut batang kemaluan Ricky. “Enjoy the show.. honey.” Ucap Vanya kembali.

“Uuugh..” gumam pelan Ricky saat batang kemaluannya diremas pelan oleh Vanya

Beberapa saat kemudian, terlihat salah satu orang yang disebut sangat cantik oleh Ricky memasuki arena dengan membawa sebuah botol kecil dan berisi seperti Gel. Saat ia sudah didalam arena, ia merobek satu-satunya pakaian yang ada di tubuh lelaki tersebut, yaitu seperti selendang yang dibalut disekitar kemaluan lelaki tersebut dan terpampanglah batang penis lelaki tersebut. Saat itu Ricky merasa bingung, apakah yang akan dilakukannya. Apakah penis tersebut akan dilumuri Gel dan akan dikocok oleh perempuan itu, atau bagaimana. Ternyata setelah kebingungannya sesaat ia mendapatkan jawabannya dan ternyata sesuai dengan yang dipikirkannya.

“Apanya yang disebut arena? Penisnya hanya dilumuri Gel saja? Lalu hanya bertahan sampai berapa lama ia akan keluar?” tanya Ricky dengan penasaran.

“Kamu lihat di arah sana.” Ucap Vanya sambil menunjuk ada sebuah jeruji besi yang sudah terlihat sebuah serigala ganas dengan air liur sudah menetes.

“Maksudmu dia harus melawan serigala itu?” tanya Ricky sedikit kaget

“Betul sayang. Cup.” Ucap Vanya sambil mengecup pipi Ricky

“Dengan apa? Mana senjatanya?” tanya Ricky dengan suara gemetar

“Ada disini. Kamu harus memakainys.” Sambil menunjuk kepala Ricky

“WHAAAT?” kaget Ricky

Setelah itu Vanya menjelaskan bahwa lelaki yang penisnya dilumuri dengan Gel tersebut harus bertarung dengan serigala tersebut dengan cara apapun. Walau disana tidak ada satupun alat yang bisa membantunya, dan ia harus bertarung dengan tangan kosong dengan cara mematahkan leher serigala itu. Vanya memberitahu bahwa Gel yang dioleskan itu bukanlah sembarangan Gel. Gel itu memiliki bau yang sangat kuat sehingga membuat serigala itu terpancing.

“Maksudmu bila ia gagal, serigala itu akan menggigit penis lelaki itu?” tanya Ricky dengan ketakutan

“Iya sayang, seru kan?” jawab Vanya dengan senyum yang sangat lebar

“Oh iya, antarkan dia melihat hasil dari pertandingan sebelum-sebelumnya.” Ujar Vanya kepada perempuan yang berada disamping Ricky.

“asiiiik.. aku punya waktu sebentar sama kakak.” Ucap perempuan tersebut dengan penuh antusias.

Perempuan tersebut langsung menggandeng tangan Ricky dan membawanya ke sebuah lorong yang berada didekat arena. Saat mereka sedang berjalan di lorong tersebut, mereka berhenti di sebuah ruangan yang terkuci dengan safety lock. Setelah perempuan memberikan jarinya untuk membuka kunci ruangan tersebut, perempuan itu cepat-cepat menarik Ricky masuk.

“Mau apa kita disini.” Tanya Ricky

“Mau memperlihatkan yang disuruh sama kak Vanya.” Ucap perempuan tersebut

“Sebelum itu, aku mau ngajak kakak main dulu, mau ya.” Ucap perempuan itu lagi

“Haaa? Tidak, makasih” tolak Ricky dengan cepat

“Ayolah kak, kapan lagi disini ada yang bagus seperti kakak, kalau tidak mau, aku laporin om Tedja ya.” Ucap perempuan itu lagi

Mendengar hal tersebut membuat Ricky cukup merinding. Ia memikirkan nasibnya apabila Tedja mendadak murka dengan dia, apalagi bila ia murka sebelum Ricky mulai bekerja. Disamping itu ia juga memikirkan tentang Regina yang ternyata termasuk dalam The Big Five disini. Belum kelar berpikir, perempuan itu langsunf menyergap bibir Ricky

“cup.. cup.. uhmmm..” bunyi mulut yang dikecup dua kali dan langsung disergap oleh perempuan itu.

“Kita lakukan dengan cepat ya, aku takut Vanya akan marah.” Ucap Ricky.

“iya sayang.” Ucap perempuan tersebut.

Perempuan itu langsung menarik Ricky kearah meja yang ada didekat tembok yang terdapat peralatan elektronik. Hal tersebut tentu saja tidak membuat Ricky penasaran karena gejolak nafsunya sudah di ubun-ubun. Setelah menarik Ricky, perempuan itu langsung membuka semua lingerie yang menempel di tubuhnya dan duduk diatas meja tersebut dan langsung membentangkan kakinya lebar-lebar. Melihat vaginanya sudah tidak terbalut apapun, Ricky langsung jongkok dan mulai menjilati vaginanya tersebut. Ia memberikan semua kemampuan yang ia miliki, ia langsung memberikan posisi tiga-satu. Tiga kali tusukan lidah pelan, dan satu kali tusukan lidah panjang. Hal tersebut diulangi beberapa kali dan mulai melumat bibir vagina lawannya tersebut. Setelah puas melumat vagina perempuan tersebut, Ricky mulai memainkan tangannya di vaginanya tersebut supaya membuat perempuan ini cepat basah. Setelah dirasa cukup basah, Ricky langsung berdiri dan bersiap memasukkan penisnya ke vagina perempuan tersebut.

“Uuuughh..” gumam perempuan tersebut

“Langsung sayang, kamu harus nonton arena setelah ini.” Ucap perempuan tersebut.

Tidak banyak berpikir, Ricky langsung memaju mundurkan penisnya. Hal ini dirasa cukup mudah karena keduanya sudah horny dari awal dan vagina perempuan itu juga sudah basah. Tidak sampai sepuluh menit akhirnya mereka menyelesaikan permainannya dengan penis Ricky menyemprotkan spermanya didalam vagina perempuan tersebut.

“Gpp?” tanya Ricky

“Kalian bebas mengeluarkannya didalam kok, ini adalah hadiah bagi kalian semua yang bekerja bagi om Tedja.” Kata perempuan itu

“Ngomong-ngomong tadi kamu mau menunjukkan apa disini?” tanya Ricky

“Oh iya, sabar ya sayang.” Ucap perempuan tersebut yang lalu mulai mengetikkan sesuatu di alat yang ada diatas meja tadi. Setelah beberapa detik ia mengetikkan sesuatu, terdengar suara seperti pintu terbuka dan ternyata tembok dibelakang meja tersebut terbuka dan terpampang banyak sekali laki-laki yang sudah mati. Mereka semua sama. Sama-sama memiliki bekas gigitan di leher, atau di dekat dada, dan yang paling mengerikan adalah mereka semua terborogol dengan posisi kedua tangan dibentangkan dan diborgol dengan berlutut dan sudah tidak memiliki penis.

“Lihat tuh kak, mereka semua yang kalah di arena, tititnya ilang semua.” Ucap perempuan itu dengan tawa seakan tidak terjadi apa-apa.

Melihat hal tersebut, Ricky langsung merasa mual dan membalikkan badan. Takut untuk melihat lebih lanjut.

“Jangan bilang mereka itu..” kata Ricky terputus

“Iya, kakak pasti sudah melihat penjara dibawah kan? Nah, kalau mereka tidak dipenjara, berarti mereka akan bertarung di arena itu kak.” Ucap perempuan itu enteng

“Yuk kak, pasti udah mulai pertandingannya.” Ajak perempuan itu kepada Ricky









To be continue…
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd