BAB V : KALIAN MEMBUAT MAMA PAPA BAHAGIA
Foto Asli tahun 1990 jalan menuju pendopo
Pendopo, 3 Juli 1990
Pov Suyatmi
Pagi ini anak-anak angkat ku sudah mulai masuk Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Talang Ubi Pendopo, Rustam Anwar (Rustam) di terima di kelas 3, sedangkan Hartini Tini) baru masuk kelas 1.
Jarak rumah ke sekolahan mereka -/+ 2 km dan mereka mau sekolah membuat aku bangga pada anak-anak ku. Pagi ini dengan baju seragam khas anak SD, baju putih celana merah mereka berdua sudah siap dan rapi untuk pergi ke sekolah, tetapi sebelum berangkat aku selalu meminta mereka sarapan pagi terlebih dahulu.
Mas tono suami ku tersenyum melihat semangat anak-anak ku untuk sekolah, ia malah menawarkan untuk mengantatkan ke sekolahan mereka.
"Rus, tini, kalian sarapan dulu, nanti hari ini papa yang antar kalian berdua.
"Iya pa", jawab mereka berdua kompak.
"Kalian berdua mesti sekolah yang rajin, dan belajar yang tekun biar kelak bisa jadi orang", ucap ku memberikan nasehat buat mereka berdua.
"Iya ma, pasti itu ", ucap rustam menjawab.
"Ma, nanti tini minta di beliin kotak pensil ya, kan kemaren mama lupa beliin nya".
"Iya sayang, nanti mama beliin di pasar, tapi bukan sekarang ya, kalo hari minggu nanti, gimana?", ucap ku mengiyakan permintaan tini.
"Serius ma! Asyik tini ikut ya ma", ucap tini kegirangan.
"Ma, rustam boleh nggak ikut ke pasar ?", ucap rustam memasang mimik memelas.
"Boleh lah rustam sayang, kalian berdua temenin mama dan papa kesana nya, betul kan pa?", jawab ku pada mereka berdua sekalian meminta suami ku menemani kami.
"Iya ma, papa bakalan temenin kalian kebetulan papa sedang off hari minggu nanti".
"Asyiikkk, sekalian nonton ya pa? Boleh ya ma kita di ajakin nonton bioskop?", ucap tini semangat untuk nonton.
"Boleh, tapi janji kalian harus belajar yang giat dan tekun dan sekolah nya yang benar", ucap ku dan di iyakan suami ku dengan anggukan saat aku menoleh ke samping.
"Pesan mama, jaga adik mu tini ya rus, kalian pergi dan pulan mesti bareng", ucap ku mengingatkan rustam menjaga adik nya.
"Iya ma, pasti kok rustam jagain tini".
"Bagus, dan kamu tini mesti nurut sama mas mu ini!". Ucap ku mengingatkan tini buat nurut sama mas nya.
"Iya ma, tini akan nurut sama mas".
"Sudah sarapan nya, kita berangkat sekarang!", ucap suami ku tegas.
"Siap pa", jawab mereka kompak sambil menghormat ala hormat upacara bendera pada suami ku.
"Hahahaha", tawa ku lepas.
"Udah ma, papa berangkat dulu sama anak-anak". Ucap suami ku seketika membuat ku tersenyum.
Aku mencium buku tangan suami ku dan ia mencium kening ku sesuai ritual kami kalo sedang berpamitan, dan anak-anak mencium tangan kami berdua dan kami balas dengan mencium kening mereka.
"Mama cantik, rus berangkat dulu ya", bisik nya di telinga ku saat aku melepas kecupan kening ku.
Aku tersenyum melihat mereka bertiga pergi dan mengantarkan mereka bertiga sampai di depan teras rumah.
.
.
.
Setelah mengantar anak-anak ke sekolah, suami ku absensi dulu ke polsek Talang Ubi, sekitar jam 10 ia biasa nya patroli yang kebetulan melewati jalan ke rumah, dan ia sengaja pulang ke rumah kata nya kangen dengan ku karena jatah nya selama seminggu tertunda karena aku mendapat tamu bulanan.
Tok...Tok...Tok...
"Siapa diluar?", teriak ku dari dalam kamar, karena baru saja mandi besar setelah mendapat kan tamu bulanan.
"Papa, ma", sahut nya singkat.
"Kok sudah pulang pa?".
"Iya ma, tadi mau patroli di daerah xxx kebetulan lewat depan rumah papa mampir".
"Oh gitu ya pa", ucap ku menggoda nya dengan kedipan mata.
"Ma, boleh ya, kan semalam mama bilang nya hari ini sudah bersih, kontol papa kangen sama jepitan memek mama".
"Kasian hehehhe, mama tunggu di kamar pa, pintu nya pa jangan lupa di kunci, biar aman dari gangguan".
Aku menyemprotkan pengharum ruangan terlebih dahulu dengan wangi mawar sekaligus buat aroma theraphy yang bisa menaikkan libido kita lebih cepat.
Suami ku tiba-tiba memeluk tubuh ku dari belakang dan ia mulai mengecup leher dan menggerayangi payudara ku.
"Aaaakkhhh...Papa jangan bikin tanda merah pa, takut nanti anak-anak banyak tanya kayak kemaren.... Ooohhhh pa....Kamu bikin mama horny pa....
Beberapa menit kami bercumbu dengan panas tanpa melepaskan pakaian masing-masing hingga suami ku melepaskan tubuh ku dari pelukan nya.
"Ma papa pengen mama, sepongin kayak semalam ya ma, enak banget sepongan mama".
Suami ku melucuti seluruh pakaian nya tanpa menyisakan secarik kain pun di tubuh nya, dia lalu merebahkan tubuh nya di ranjang kami.
"Aaaarrgggghhhh....Terus ma....Ini yang bikin papa selalu ingin cepat pulang, terbayang terus sama sepongan mu ma....".
Glook....Glookk....Glookkk...bunyi mulut ku yang bergesekan dengan kontol suami ku yang di lumuri oleh ludah dan air liur ku.
Ia memegangi kepala ku, dengan badan bergetar,"Ma stop ma, nanti papa keluarrr.... papa nggak bisa lama mau patroli lagi nih".
Plooopppp..... Hosshh...Hoosshh....Hooosshh....
Aku melepas kontol suami ku dari mulut ku dan kemudian mengatur nafas yang terengah-engah karena melakukan blow job pada kontol nya barusan.
Saat aku ingin membuka jilbab berwarna coklat suami ku mencegah nya.
"Ma, jangan di buka jilbab dan baju nya, papa ingin gauli mama dengan pake jilbab dan baju, buka yang bagian bawah saja ma".
Aku pun menuruti permintaan nya, segera mencopot bawahan ku beserta cd nya sekalian hingga tubuh bagian bawah ku bugil.
"Pa, jilati dulu memek mama, biar nggak sakit nanti dimasukin kontol papa". Ucap ku yang super sange melihat tubuh bugil suami ku dan meyodorkan memek ku untuk di oral.
Suami ku mulai memainkan peranan nya, ia mulai memainkan klitoris ku dengan jari telunjuk kiri nya dan menjilati bibir memek ku yang sudah aku bersihin dengan sabun khusus kewanitaan.
"Uuhhmmm...Ma memek mu wangi dan enak buat di jilat, papa mulai saja ya".
"Jilati pa, gatel memek mama pa".
Sluuurrrpppp....Sluuuurrrrpppp.....Sluuuuurrrrpppp.....
"Enak banget pa, Terus pa....Ya itu pa! Itil mama mainin juga pa!". Ooooohhhh......Aaaahhhhhh......Oooohhhhh......Aaaahhhhhh......
Suami ku terus memainkan lidah nya sekarang lidah nya memainkan itil ku sementara 2 jari nya mulai menusuk dan mengorek liang memek ku yang makin banjir dengan cairan kenikmatan ku yang mengalir keluar.
"Pa....! Mama keluaaaaarrrrr pa...... AAARRRGGGGHHHH..... CREEETT.....CREEETTT.....SUUUURRRRR.....SUUUUURRRR.....SUUUUUURRRR.....
Wow aku bisa squirting juga , rasa nya lebih nikmat dan sungguh luar biasa, semua tulang ku seperti terlolosi dan tak bertenaga lemas dan ambruk menimpa tubuh suami ku di bawah.
"Pa....! Istirahat bentar ya pa, 15 menit saja nanti giliran mama yang diatas ya".
"Iya sayang".
.
.
.
15 menit kemudian.......
ilustrasi di ambil dari situs bokep
"Aaaaarrrrgggghhhh.....Enak ma....Terus pompa kontol papa lalu goyang pinggul mama....Rasa nya kontol papa seperti diremas dan di empot memek mama".
"Iya pa, mama juga enak pa....Kontol papa makin masuk dalem banget sampe bentur-bentur rahim mama....Pa....hamilin mama....biar ada adik buat rustam dan tini.
Ooohhhhh.....Aaaahhhhh.....Oooohhhh....Aaaaahhhhh...Nikmat pa.....!".
"Iya sayang, ma.. Ganti posisi... Papa mau diatas ma!".
"Yuk pa...! Buruan nanti anak-anak keburu pulang sekolah".
Plooop....
Aku mencabut kontol mas tono dari memek ku, kemudian aku rebah di atas ranjang dan menekuk paha ku serta membuka nya, dengan selebar lebar nya memberi jalan buat suami ku untuk menyetubuhi ku dan berharap hubungan kami bisa menghasilkan calon bayi kami kelak.
Suami ku kemudian menuntun kontol nya untuk diarahkan ke memek ku, dan setelah merasa tepat mas tono mendorong kontol nya hingga seluruh batang nya menghujam masuk hingga ke ruang rahim ku.
BLEEEESSSSS......
"AAAARRRRGGGGHHHH", teriak ku saat kontol suami ku masuk sangat dalam hingga terasa di rahim peranakan ku.
"AAARRRRGGGGHHH", rintih ku saat merasakan memek ku penuh setelah kontol suami ku masuk.
"Pa, mainkan pa! Pompa kontol papa.... Ayo pa puasin mama juga!".
Mas tono melakukan apa yang ku minta, ia memompa dengan pelan-pelan, beberapa detik kemudian naik irama pompaaan nya menjadi sedang dan lama kelamaan ritme pompaan kontol mas tono di memek ku makin kencang, sehingga tubuh ku di bawah tindihan dan pompaan nya bergoyang dan bergerak mengikuti hentakan kontol nya.
"Ma, papa mau keluaaaarrrr, kamu masih lama kah?".
"Dikit lagi pa, Yuk pa kencengin kocokan nya kita barengan saja".
Suami ku makin bernafsu untuk menuntaskan hasrat nya dan berharap kami berdua dapat klimaks di waktu yang bersamaan.
"Aaahhh....Oohhhh....Aahhh....Terus pa, mama sudah ndak tahan, mama keluaaaarrrrrr pa".
Creetttt.....SEEERRRRR......SEEEERRRRR...SEEEERRRRR......
"Ma, Papa juga kelauaaaaarrrrrr, AARRRRGGGGGGG". CROOOOTTTT.....CROOOTTTT.....CROOOTTTT.....CROOOOOTTTT.....CROOOTTTTTT....CROOOTTTT....CROOOTTTTT...
Suami ku lemas tak bertenaga, nafas nya seperti orang yang habis lari marathon, tubuh nya ambruk menimpa tubuh ku yang saat bersamaan masih berkontraksi menerima 7x semburan sperma suami ku yang telah bersatu dengan sel telur ku yang saat itu pun keluar dari memek ku.
.
.
.
2 jam kemudian......
Tok...Tok...Tok..
"Assalamualaikum wr.wb, Ma !Mama Tini pulang ma".
"Ma.....Mama....Mama..... Dik tini, itu motor dinas papa kan, tapi kok pintu di kunci begini apa mama dan papa sedang pergi keluar rumah?".
Sementara itu suasana di dalam kamar suyatmi, suami nya terlihat tertidur pulas. Aku membangunkan suami ku karena mendengar ketukan pintu dan suara dari anak-anak.
"Pa buruan pake baju, tuh anak-anak sudah pulang, papa sih habis keluar langsung bobok".
"Iya ma, lemas banget soal nya, dah seminggu ndak di ulek memek mama bikin papa puas banget sampe ketiduran tadi".
"Mama bukain pintu buat anak-anak, kasihan merek di luar pa". Ucap ku sambil buru-buru memakai kembali bawaha ku berserta cd nya.
"Waalaikum salam wr.wb". Sahut ku dari dalam.
Ceklek......Krrrriiiieeeettt......
"Sudah pulang kalian, gimana dengan sekolah nya nak", ucap ku menegur anak-anak yang kelihata cemberut muka mereka karena tadi pintu nya terkunci.
"Ma....Kenapa sih pintu nya di kunci kirain tadi mama sedang pergi keluar rumah", gerutu tini dengan muka nya yang terlihat manyun.
"Oh...maaf sayang ! Papa kalian sedang istirahat di kamar, mama tadi nyuci pakean jadi mungkin papa yang sengaja ngunci pintu, dah yuk kalian masuk pasti lapar kan! Mama sudah masak buat kalian, ganti pakean dulu baru makan ya".
Mereka berdua masuk dan tidak protes lagi, "wah gawat juga kalo pas sedang bergaul suami istri anak-anak nyelonong masuk dan melihat kami berdua sedang main", gumam ku dalam hati.
Lanjutan nya dibawah..........