Episode 33: The One that Always be There for You
04 Juni 2016 Jam 8:30 Malam
"Sudah Ma. Kenapa?" balas chat gw
"Ama boleh ke kamar tuan? Ada yang mau Ama omongin" balasnya
"Boleh. Kesini aja. Buka pake kunci sendiri ya. Saya lagi rebahan. Kunci gak terpasang di pintu." balas gw lalu menaruh hape
Lima menit kemudian Ama datang. Malam ini dia mengenakan piyama set model kancing warna merah muda tanpa motif dengan jilbab slup warna senada. Gw masih mengenakan kemeja yang tadi gw pakai, minus ikat pinggang yang gw lepas.
Ama datang lalu duduk di sebelah kasur, gw masih berbaring. Dia menanyakan perihal penarikan pengaduan terhadap suaminya di kepolisian. Gw yang sudah cukup tenang dan sadar, menjawab pertanyaan Ama..
"Kamu tenang aja. Senin kita ke kantor polisi. Saya izin masuk siang ngurus pencabutan pengaduannya."
"Beneran tuan?" tanyanya dengan mata berkaca kaca sambil menggenggam tangan gw
"Iya beneran. Saya gak bohong." jawab gw
"Makasih tuan.. makasih.." katanya lalu mencium punggung tangan gw
Sudah mau masuk bulan puasa. Mang Yayan juga 'mungkin' bisa segera bebas setelah gw cabut laporan pengaduannya. Tentu saja kebersamaan gw dengan Ama yang seperti ini akan berkurang atau hilang sama sekali.
Karena itu..
"Ama.." panggil gw pelan
"Iya tuan.." dia lepaskan ciumannya di tangan gw, masih menggenggam tangan gw dia menjawab panggilan gw dan menatap wajah gw
^cupp....^ bunyi kecupan gw di bibir Ama sambil tangan gw memegang wajahnya
"Saya ingin kamu.. tolong puaskan saya.." kata gw pelan di telinganya
"I..iya tuan.." jawab Ama terbata-bata
Sambil duduk, gw rangkul dan peluk Ama serta mengelus punggungnya. Ama membalas pelukan gw. Mungkin dia heran, tuannya sekarang jadi lembut.
"Saya mau kamu temani saya semalaman ini.." ucap gw pelan
"Iya tuan.. apapun untuk tuannya Ama.." jawabnya membuat darah gw berdesir
Gw lepaskan pelukan gw. Air matanya menetes perlahan. Gw seka air matanya dengan ibu jari gw. Lalu gw kecup perlahan bibirnya.
Ama membalas ciuman gw dengan lembut. Kami menikmati cumbuan ini dengan pelan dan romantis.
Gw lepas ciuman gw, lalu gw kecup kepalanya yang terbalut hijab. Lalu turun gw kecup dahinya. Mata Ama terpejam.
Aroma sabun campur lotion rasa teh hijau bengkoang yang di pakainya menelusup rongga hidung gw.
Pelan gw kecup pipi kanan, lalu pipi kirinya. Gw kecup juga hidungnya, lalu dagunya. Tangan gw memegang sisi kepalanya, tangan Ama menggenggam erat pergelangan tangan gw.
Jujur gw sedikit merasa bersalah dengan perlakuan gw ke Ama selama ini. Kasus dengan Yayan, gw gak peduli. Wanita gw menangis, ini lain cerita. Gw ingin membahagiakannya malam ini.
Nafsu gw pun naik dengan perlahan. Tangan kiri gw merangkul pinggangnya, tangan kanan gw memeluk punggungnya. Kedua tangan Ama merangkul leher gw. Kami berciuman.
^hmp.. hmmpp.. hmppp....^
Ciuman pelan dan romantis yang dengan perlahan menjadi pagutan. Gw pagut bibir atasnya Ama, lalu memagut bibir bawanya. Bibir gw digigitnya pelan. Gw hisap bagian bawah bibirnya ini. Rangkulannya semakin erat di leher gw. Ama balas mengulum bibir atas gw. Bibir kami saling mengulum dengan indahnya. Perlahan lidah kami keluar dan beradu, lalu saling mengait bertukar air liur. Nafas kami mulai memburu.
Sepuluh menit lamanya kami mencumbu, Ama melepaskan rangkulan dan cumbuannya. Dengan lembut dia membuka kemeja gw. Kancing demi kancing. Gw hanya menerima tanpa melakukan apapun. Dibukanya kemeja gw, dilepaskan lalu di lemparnya ke samping. Tangan Ama mengusap-usap dada gw, lalu dia menjatuhkan kepalanya di dada bidang gw sambil tangannya mencengkram kedua lengan atas gw.
Gw elus kepalanya yang dibalut jilbab pink tersebut. Gw cium ubun-ubunnya. Ama melepaskan dirinya, lalu perlahan dicumbunya leher gw. Sangat pelan. Ama tidak menjilat, hanya mencumbu dan mengecup leher gw yang wangi keringat campur parfum aigner black ini. Cumbuannya naik ke telinga kanan gw, dicumbu lalu dihisap. Kemudian dijilat.
"Ughh..." gw melenguh
Dia lantas memindahkan cumbuannya ke telinga kiri gw sambil merangkul tubuh gw dan gw membalas rangkulan Ama dan mengusap-usap punggungnya.
*Damn it feels so hot!* ujar gw dalam pikiran
Gw bimbing Ama untuk naik duduk di pinggul gw. Sambil duduk, perlahan gw lepaskan baju piyama merah mudanya. Kancing demi kancing. Sambil melepaskan bajunya, gw cium menyusuri tengah tubuhnya secara vertikal. Tangan Ama memeluk kepala gw dan menciumi bagian atas kepala gw.
Kancing pertama ^cupp^
Kancing kedua ^cupp^
Kancing ketiga ^cupp^
Kancing keempat ^cupp^
Kancing kelima ^cupp^
Seluruh kancingnya telah terlepas. Gw pandangi sebentar tubuh bagian atasnya yang hanya terbalut bra warna krem, lalu gw lepaskan bajunya dan melemparnya ke samping.
Gw mulai cumbui Ama dari atas leher, ke batang leher lalu sampai bagian bawah lehernya.
"Ughh.." Ama melenguh
Cumbuan gw berubah menjadi jilatan, gw sangat menikmatinya. Ama merangkul tubuh gw erat dan mencium rambut gw bertubi-tubi. Kontol gw semakin menegang menggesek memeknya yang masih dibalut celana piyama dan cd.
Gw lepaskan cumbuan gw, Ama menggamit bawah kaos gw lalu meloloskan kaos gw. Tangan gw terangkat membantunya. Gw lalu bergeser bersandar di tembok tanpa mengubah posisi kami yang sudah bersatu.
Gantian Ama mencumbu gw. Mengulang dari leher kemudian ke telinga, sambil gw usap-usap punggungnya. Cumbuannya turun ke bagian dada. Tubuh Ama sedikit melengkung. Dicumbunya dari bagian atas dada gw, turun ke bawah. Dia mengulang kali ini dengan jilatan, dari atas ke bawah, dada kiri dan kanan tanpa menyentuh pentil gw.
"Ughh.. sshh.." gw melenguh nikmat
Kali ini Ama mulai bermain di pentil gw. Dari pentil kiri dicium, dijilat dengan ujung lidahnya, lalu disapu pentil dan aerola gw dengan lidahnya, Ama kemudian mengecup lalu menghisap serta mengigit pentil gw yang sudah keras. Dilakukannya juga di area pentil kanan gw.
"Ughh.." gw melenguh serta mencengkram kepalanya dengan erat
Birahi gw makin naik. Gw lepaskan kaitan bra di punggungnya.
^klik^
Gw loloskan branya dan gw lempar ke samping. Nampak bongkahan kedua toketnya yang kenyal, sedikit turun namun sudah mengeras karena libido. Puting besarnya yang telah menyusui dua orang bayi mencuat keras. Gw remas pelan, gw pilin kedua putingnya.
"Uchh...." Ama melenguh
Gw ganti kegiatan tangan kanan gw dengan mulut lalu tangan gw pindah ke pinggulnya. Tangan kiri gw melumas toketnya. Gw jilat seluruh bongkahan toketnya. Gw lumat putingnya. Gw jilat gw hisap, gw gigit kecil lalu gw nenen di toket kiri Ama ini. Ama menjambak rambut gw. Lalu gantian gw melakukannya di toket kanan Ama.
"Uchh.. sshh.. ahh.." Ama mendesah dengan nikmatnya
Selesai tugas gw di toketnya. Gw lanjutkan perjalanan gw di keteknya. Gw angkat sedikit lengan kirinya, nampak ketiaknya yang sedikit menghitam dengan rambut halus yang baru tumbuh sekitar setengah senti. Ama belum sempat cukuran sepertinya. Gw hirup aroma ketiaknya dalam-dalam
^hsssp...^
Aroma sabun, campur keringat dan lotion di sekitar keteknya membuat gw makin bernafsu dan kontol gw makin keras rasanya. Gw lahap ketek Ama dengan rakus, gw jilat dan hisap berulang kali, setiap jengkal keteknya tidak lolos gw santap. Puas di ketek kiri, gw berpindah ke ketiak kanannya.
"Ahh.. sshh..." Ama mendesah
Gw mulai tidak sabar. Gw baringkan Ama. Gw lepas celananya. Gw pegang dan gesek memeknya dari luar cd. Sudah sangat basah. Lalu gw lepaskan cd nya. Ama sudah dalam kondisi bugil dengan masih mengenakan slup di kepalannya. Gw lepaskan celana dan boxer gw. Kami sudah sama-sama bugil
Ama menatap kontol gw dengan sayu. Gw hampiri memek Ama. Gw angkat dan lebarkan kedua kakinya. Sambil tengkurap sekarang memek Ama sudah ada tepat di depan wajah gw. Memek yang ditumbuhi rambut tipis belum dicukur milik Ama.
Gw hirup aromanya, kecut dan anyep campur aroma sabun dan lotion menusuk hidung membuat kontol gw terasa makin keras.
Gw lumat dengan rakus memeknya Ama, hanya dengan lidah gw sapu labia mayornya. Lalu dengan ibu jari dan telunjuk kiri gw lebarkan memeknya, terlihat rongga memek warna merah tua milik Ama, gw jilat labia minornya Ama.
"Ahh.. sshh.. ahh.. tuan.." desahnya
Tangan kiri gw pindah memilin toket kanannya, lalu mulut gw menghisap dan lidah gw menjilat klitorisnya.
Belum puas, jari telunjuk dan jari tengah gw mengocok memeknya.
"Uch.. uh.. ah.. ah.. nikmat tuan.. ah.. ah.. Ama bahagiah.. ah.. ahh.." Ama meracau
Kocokan gw semakin cepat, gw ludahi memeknya tiga kali
^cuih..cuih..cuih..^
^clek..clek..^ bunyi kocokan jari gw di memeknya yang telah banjir berbagai cairan
Gw hisap dan kembali klitorisnya Ama
^slrp..slrp..slrp..^
"Oh.. ohh.. tuan.. oh.. Ama sayangh.. tuan.. ah.. oh.. sshh.. ahh.. " Ama meracau dan mendesah
Sekitar sepuluh menit gw mainkan memeknya, sampai..
"Agh.. agh.. Ama.. samph.. peh.. arggggggghhhhhhh" Ama mengejang melepas orgasme pertamanya, pinggulnya terangkat
cret..cret..cret..cret..cret..
Ama memuncratkan lendirnya di mulut gw. Seluruh cairannya gw minum dan gw telan. Lalu setelah itu gw lepaskan dan gw bersandar di tembok, Ama berbaring di sebelah kiri gw.
Wajah dan tubuhnya memerah. Nafasnya tersengal-sengal. Dia menggigit jari telunjuk kanannya. Kemudian dia merangkul pinggul gw dan mencium samping perut gw. Beberapa menit beristirahat.
"Ama bahagia tuan.." katanya sambil tersenyum manis dan manja masih di posisi yang sama. Gw mengelus samping kepalanya.
Kontol gw masih mengacung dengan gagahnya. Kontol 16cm, tegang, keras dan berurat dipandangi Ama dengan wajah sayu.
Ama melepas rangkulannya dan menghampiri kontol gw.
"Gantian tugas Ama sekarang " katanya sambil tersenyum dan gw membalas dengan senyuman juga
Tangan kirinya mulai menggenggam kontol gw dan mengocok perlahan.
"Hmm.." gw melenguh pelan
Ama nampak serius lalu tangan kanannya ikut menggenggam kontol gw dan mengocoknya. Ama mengocok kontol gw dengan dua tangan. Dia mengocok lalu memijit memutar batang kontol gw ke arah berlawanan.
"Aughh.. shh.." gw melenguh dan mendesah
^cuih..cuih..cuih..^ tiga kali Ama meludahi kontol gw lalu mengocoknya kembali
Batang kontol gw yang tegang menjadi mengkilap. Tanpa aba-aba Ama mulai mengulum kontol gw. Pertama dijilatnya lubang kencing gw. Lalu mulutnya diturunkan perlahan, sembari tangan kanannya melepas cengkraman di batang kontol gw. Mulut Ama lalu naik turun mengulum kontol gw, tangan kirinya masih mengocok bagian bawah kontol gw.
"Ssh.. ah.. uh.. enakh Ma.. kamuh jago.. ahh.." gw meracau
Mendengar pujian dari gw, Ama makin semangat dan mempercepat kulumannya. Tangan kiringa dilepas. Kedua tangannya menahan di kaki dan perut gw. Hanya kepalanya naik turun melahap kontol gw. Sempurna, tidak pernah sekalipun giginya mengenai batang kontol gw. Awalnya Ama hanya mengulum 3/4 kontol gw. Lalu dia perlahan melahap lebih dalam, sampai hanya tersisa satu senti yang kurang.
^klok..klok..klok..klok..klok..klok..^ suara sepongan Ama di batang gw, di sisi matanya ada bulir air mata yang tidak terjatuh.
Ini nyaris sepongan terindah dalam hidup gw. Pelan, pasti, sempurna, deep throat.
Tiga menit lalu Ama melepas sepongannya. Dia pindah dari samping menjadi menghadap kontol gw yang mengacung. Diludahinya kontol gw lalu dikocok dengan tangan kanan. Mulutnya mengarah ke biji pelir gw. Lalu dijilatnya
^lick..lick..lick..lick..^
Lalu Ama melumat kedua biji pelir gw, dilumat dan dihisap, tangannya masih mengocok kontol gw
"Sshh.. ahh.. ohh.. iya gituh sayang.. shh.. terus Ma.. ohh sayang.." gw mendesah dan meracau
Ama melayani gw dengan sepenuh hati. Dari biji pelir, kembali dia menyepong kontol gw. Lima menit disepong, Ama melepasnya lalu perlahan mendaki tubuh gw. Ama mengangkangi gw, lalu dengan tangan kanan dicengkramnya batang kontol gw. Ama menggesek memeknya yang sudah becek dengan kontol gw.
"Ohh.. ohh.. gedeh tuan.. kepalanyah.. ouhh.. ahh.. sshh.." Ama meracau
Perlahan-lahan Ama menurunkan pinggulnya. Sepuluh senti kontol gw dilahap memeknya, Ama berhenti. Lalu menggenjot sepuluh senti batang gw perlahan.
"Sshh.. gedehh.. ahh.. nikmath.." Ama mendesah
Delapan kali digenjot sepuluh senti, Ama menurunkan kembali sampai dua belas senti. Lalu digenjot kembali. Memeknya banjir. Cairan pelumas keluar dengan derasnya dari memek pembokat gw ini.
Dua puluh kali digenjot dua belas senti, pelumas membasahi kontol sampai mengalir ke area pubik gw. Ama menurunkan kembali pinggulnya dan enam belas senti masuk semua dilahap memek Ama.
"Sshhhhh.... penuh.. sesekh.. tuan.." Ama mendesah
Setelah masuk semua, Ama duduk di selangkangan gw namun diam belum mulai menggenjot. Memeknya terasa mencengkram batang kontol gw.
"Sshh.. sempit banget sayangh.." kata gw mendesis
"Ough.. punya tuan yang gedeh.. uhh.. bentar ya tuan.. Ama diem dulu biasain diri sama kontol gagah inih.." katanya dengan suara parau
Bukan seks pertama dengan Ama, tapi dia masih bilang biasain diri. Jujur, ini pertama kali gw having seks dengan Ama dengan cara ini. Nampaknya Ama jadi lebih tulus melayani gw. Memeknya lebih menerima kedatangan kontol tuannya. Memeknya mengembang, mengempis, mencengkram kontol gw. Sensasi yang urung gw dapatkan dari Ama ketika berbuat dengan cara paksa terhadapnya.
Ama duduk bersimpuh di atas pinggul gw, memeknya melahap 100% batang gw.
"Ssh.. sampe rahim nih tuan.. panjangh.. gedeh.. Ama sukah.. sshh.." racau Ama parau lalu menggerakan pinggulnya maju mundur, kedua telapak tangannya di perut gw
Kedua tangan gw memegang pinggang Ama, membantu memajumundurkan pinggulnya.
"Sshh.. terus Ma.. ahh.. terus yangh.." desah gw
"Ahh.. enak tuan? Ah.." desah Ama
"Uhh.. ah.. enakh sayangh.. ssh.. ah.." desah gw
"Ah.. ah.. Ama jugah.. tuan.. ssh.. ah.." desahnya
"Ouh.. enak mana.. ah.. sama Yayan.. ah.. ah.." tanya gw parau
"Akh.. ah.. enak tuan.. sayangh.. ah.." jawabnya mendesah
"Ah.. ah.. gedean manah.. uh.. panjangan manah.. uh.. ssh.. ahh.." tanya gw sambil mendesah keenakan
"Ah.. panjangan tuan.. ah.. gedean tuan.. uh.. gagahan tuan.. ssh.. menang tuannya Ama semuah.. ah.. Ama sukah.. ahh.. enakh.. uhh.." jawab Ama sambil mendesah menikmati
Ama mempercepat goyangannya, tiga menit kemudian Ama menghampiri dan melumat pentil gw. Pantatnya digoyang naik turun melahap batang kontol gw.
^cplok..cplok..cplok..cplok..cplok..^
Ama melepas sedotannya di pentil gw. Masih di posisi sama, pinggulnya bergoyang naik turun.
"Uhh.. rahim Ama angethh.. sshh.. ahh.. kangen tuan.. ah.. Ama sukah.. ahh.. Ama enakh.. ahh.. tuan.. ah.." Ama mendesah
Ama mempercepat goyangannya, lima menit kemudian memeknya terasa mencengkram batang kontol gw dengan makin erat.
"Ah.. ah.. enakh.. ah.. ah.. mauh.. terush.. ah.. ah.. Ama.. enakh.. ah.. uh.. tuan.. kerash.. ah.. uhh.. oh.. oh.. ah.. Ama.. lep.. ah.. lep.. ah.. ah.. lepashh.. tuan.. aaarrrgggggghhhhhhh"
Cengkramannya makin kuat lalu
cret..cret..cret..cret..
Ama mengejang mendapatkan orgasme keduanya
Badan kami sudah penuh dengan peluh. Aroma kamar sudah seperti kandang kera. Gairah gw masih tinggi. Ama lunglai menimpa tubuh gw. Wajahnya tersenyum manis dan bahagia. Gw biarkan Ama beristirahat sejenak sambil gw usap kepala dibungku slupnya.
"Nikmat tuan.. Ama nikmat.. hhh" katanya masih dengan nafas memburu
Kontol gw masih dalam memek Ama. Berkedut minta pencerahan. Setelah istirahat lima menit. Tanpa gw lepaskan kontol gw, badan Ama gw rebahkan menjadi telentang. Dengan pelan gw sodok memeknya.
^clek..clek..clek..clek..^
Sodokan demi sodokan dengan tempo pelan.
Memek yang sudah penuh dengan cairan entah apa aja itu, dengan mudah menerima sodokan gw.
Kedua kakinya gw angkat, gw tahan dengan tangan gw. Tempo sedikit gw percepat.
"Ahh.. ah.. ah.. enakh.. ah.. fuckh.. ah.." gw mendesah dan meracau
Ama mulai menikmati lagi persetubuhan kami. Posisi ini adalah posisi kesukaan gw. Dengan ini mau gw selesaikan tidak peduli berapa lama gw genjot.
^clek..clek..clek..clek..clek..clek..clek..^
Tempo gw naikan lagi, masuk gigi tiga.
Gw turun menjamah toketnya. Gw hisap dengan rakus. Nafsu gw sudah gak karuan.
^cplok..cplok..cplok..cplok..cplok..^ bunyi sodokan tempo cepat tersebut
"Ahh.. terush..ah.. tuan.. isep tetek Ama.. nenen terush tuan.. ah.. ouh.. ahh.. oh.. ah.. enakh.. ah.. kontol tuan.. enakh.. ah.. penuh.. sesekh.. ah.. ah.. terush.. sodok.. ah.. ah.. jangan berhentih.. hamili Ama tuan.. ah.. ah.. Ama mau anak tuan.. uh.. ah.. ssh.. ahh.. terushh.. enakh.. ah.. enakh.. gilakh.. enakh.. aaahhh... ssshhh.. ah.. uh.." Ama mendesah, mendesis, meracau gak karuan
Gw makin gila, keteknya gw lahap. Gw cupang Ama entah berapa kali. Kulitnya yang basah oleh keringat jadi candu buat gw. Aromanya yang kurang sedap malah bikin kontol gw makin keras. Gw gak bisa mendesah. Sibuk menjelajahi kulitnya. Sangat nikmat. Gw gak pengen ini cepat selesai. Lima belas menit gw sodok di posisi ini, Ama mengejang
"Ama.. sampeh.. lagih.. tuan.. ah.. aaarrrrgggghhhhhhh"
cret..cret..cret..cret..
Gw gak peduli, gw sudah gila. Makin beringas. Tanpa jeda. Tanpa istirahat. Gw sodok terus memeknya. Memek yang sudah merah. Memek yang membengkak gw hajar dengan semangat. Geli di seluruh tubuh. Mulut gw masih berkeliaran menjelajah tubuhnya. Leher, tangan, nenen, puting semua gw lahap dengan buas. Jilbab slupnya sudah basah dengan air liur gw. Sodokan gw sudah masuk full speed.
Sampai dua puluh menit sejak orgasme ketiganya Ama, kami mengejang bersamaan. Menjemput puncak kenikmatan duniawi ini.
"Arrrrrggggggggggggghhhhhh" erangan Ama lebih panjang, lebih lama dibanding orgasme orgasme sebelumnya.
Gw tidak mengerang. Mulut gw terpaku di puting susu besar dan kerasnya. Gw hisap dalam-dalam.
cret..cret..cret..
crot..crot..crot..crot..crot..
Kami orgasme berbarengan.
Nafas kami tersengal bersahutan. Gw masih menindih Ama. Tidak peduli dengan berat badan gw. Ama masih menjambak rambut gw. Tangan gw merangkul punggungnya. Kami terdiam menikmati ini sampai beberapa menit.
Setelah itu gw rebahan, Ama menyusul dan tiduran di dada gw. Tanpa kata, kami tertidur pulas. Sangat pulas.