Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

ANTARA AKU DAN MANTAN ISTRI KU

Pagi pagi buta ku sudah memanas kan mobil ku, semua itu Krn aku akan mengajak Anissa ke kota terdekat untuk berbelanja pakaian dan keperluan Anissa selama tinggal di villa ku.

"Ayo naik Nissa kita berangkat" ajak ku .
"ia mas.. tp aku takut kalau orang orang di sini melihat aku naik mobil bersama mas Reza akan banyak gosip yang tidak tidak mas nanti.." ucap Anissa.
"Sudah tenang saja Nissa.. kaca mobil ku ini terlihat gelap dari luar jadi kemungkinan mereka mengenali kamu itu sedikit.." ucap ku mencoba menenangkan kembali.
"Coba kamu lihat ke dalam lewat kaca itu.. terlihat gelap dan samar kan?" Ucap ku.
"ia sih mas, seperti nya aman."ucap Anissa.

Akhir nya kami pun tancap gas menuju kota terdekat. Selagi berkendara kami pun mulai berbincang bincang tentang kabar kami (aku dan Anissa) selama ini, tentang hobi, tentang pekerjaan ku, rutinitas dya (Anissa) dan lain sebagai nya.

Cukup senang aku melihat bahwa Anissa mulai membuka diri nya dan tidak canggung lagi saat bersama ku walau ia masih berhati hati. Senyum indah nya saat kami bertukar canda tentu saja masih memiliki tempat istimewa di hati ku.

Andai aku bertemu Anissa lebih dulu dari Satrio mungkinkah hubungan rumah tangga kami yg lalu masih langgeng sampai saat ini.

Saat obrolan kami mulai semakin terasa akrab aku ber inisiatif satu tangan ku untuk memegang tangan nya, tapi yah seperti yang sudah di duga mungkin untuk obrolan Anissa sudah bisa lepas tapi kalau untuk sentuhan tampak nya ia masih terlalu berhati hati.

Yah aku pun tak terlalu terburu buru. Akhir nya kami pun sampai di kota terdekat. Kami pun mencoba berkeliling kota itu mencari spot spot yang bagus untuk di kunjungi , setelah cukup mengelilingi kota kami pun menuju pusat perbelanjaan terbesar di kota itu, aku lalu membelikan beberapa pakaian baru, beberapa perhiasan, dan juga pakaian dalam serta baju tidur sexy nan manis yah tentu saja dengan aku memohon mohon agar ia mau menerima itu semua.

Setelah berbelanja Anissa meminta ku untuk mampir ke pasar terdekat, Anissa berkata bahwa mulai malam ini dan seterus nya biarkan ia saja yg menyiapkan makanan di villa ku alih alih menyuruh pak samsul. Aku pun menyetujui nya, dari pada pasar aku memilih ke supermarket agar sat set lebih mudah memilih nya dan kualitas nya terjamin.

Aku pun menelepon pak Samsul mengatakan bahwa mulai malam ini yang bertanggung jawab untuk menyiapkan makan adalah Anissa. Dan mengucapkan terima kasih ke pak Samsul atas masakan nya selama ini.

Sore hari kami pun berkendara kembali menuju desa. Dengan hati yang sangat senang dan bergembira.. mungkin ini adalah salah satu hari yang akan ku rasakan jika rumah tangga ku masih utuh dengan Anissa dahulu.

Ah akhir nya sampai juga di villa ku. Rasa nya aku ingin langsung mandi agar segar kembali. Setelah memasukan mobil, aku dan Anissa pun menuju ke dalam bersama tentu dengan setumpuk tentengan yg ikut ku bawa kedalam. Ku taruh semua barang belanjaan itu di atas kasur.

"Niss aku mau mandi duluan ya,,"ucap ku.
"ia mas.. aku juga mau langsung menyiapkan makan malam untuk kita nanti..habis itu kita makan bersama ya" balas nya..

Setelah mandi dan berganti pakaian aku pun berjalan mendekati Anissa yang tampak sedang sibuk di dapur.

Ku berjalan menuju Anissa lalu tanpa ku duga aku malah memeluk Anissa dari belakang yang tentu saja Anissa mulai berusaha menghindar. Tapi aku berusaha menahan nya dalam dekapan ku.

"Nissa ... Sebentaaaaar saja ya.. jangan di elak lagi ... Aku hanya sedang terbawa suasana ini.. andai rumah tangga kita masih utuh mungkin ini adalah keseharian aku dan kamu kan" ucap ku dengan nada pelan dan menyandarkan kepala ku di bahu nya.

Anissa pun tak lagi berusaha melepaskan aku yang sedang mendekap nya dari belakang. Mungkin ia meng iba. Ia kembali tenang dan mulai memasak kembali dan tidak sedikit pun berusaha melepaskan dekapan ku. Tak ada obrolan. Hanya ada seorang pria yang sedang mendekap dari belakang seorang wanita yang sedang memasak makan malam.

Setelah di masakan nya matang, Anissa pun meminta ku untuk duduk agar ia bisa leluasa menyiapkan makan malam nya.

"Mas.. duduk dulu ya biar aku bisa menyiapkan alat alat makan dan menyajikan makanan nya". Ucap Anissa dengan lembut.

Aku pun menyanggupi nya dan kita pun akhir nya makan malam bersama.

Setelah selesai makan aku pun menyuruh Anissa untuk mandi, biar aku yang merapihkan alat alat makan yang kita gunakan tadi. Ia pun setuju dan beranjak pergi ke kamar untuk bersiap mandi. (Agar tidak ada yg salah tanggap.. kamar nya Reza itu ada kamar mandi nya ya :) )

Setelah cuci alat alat makan tadi aku pun menyusul Anissa ke kamar. Ku buka beberapa bungkus pakaian yang tadi aku beli dan mencoba mencarikan baju tidur yang ingin aku pinta agar ia mencoba nya . Dan setalah menunggu beberapa waktu Anissa pun keluar dari kamar mandi dengan masih terlilit handuk kimono.

"Nissa..kamu coba pakai baju tidur yang ini ya"ucap ku meminta.
"Tapi mas itu cukup bahan nya cukup tipis" jawab nya.
"Tidak apa apa.. toh di sini tidak ada orang lain.. model ini cukup sederhana tapi terlihat elegant aku penasaran kalau kamu pakai"ucap ku.
"Tapi mas aku malu..."ucap Anissa sambil menundukkan wajahnya.
"Kenapa harus malu.. kamu kan istri ku lagi (keinginan terpendam Reza)" ucap ku
"ta tapi mas.."ucap Anissa.
"Coba ya... Plissss"ucap ku memohon.

Akhir nya Anissa pun mengalah ia mengambil baju tidur itu lalu bergegas masuk kembali ke kamar mandi. Tak lama ia pun keluar.

"gimana mas Reza..." Ucap Anissa tentu sambil menunduk malu.
"Ca .. ca... Cantik sekali kamu nissa.. tak aku sangka ternyata cocok di kamu"ucap ku dengan semangat dengan beberapa kali menunjukan ekspresi senang.

Aku pun berjalan mendekati Anissa.

"Ternyata cocok sekali.. kamu sangat cantik walau hanya berpakaian baju tidur Nissa.."ucap ku sambil memegang ke dua tangan nya.

Setelah mengucapkan itu kami pun beradu pandangan , seperti sudah tau arah nya aku pun mencoba mendekati wajah nya dan mencium bibir mungil Anissa.

Tak seperti yang lalu lalu.. ia tak berusaha menolak atau menghindar. Hingga aku leluasa mengecup bibir indah nya, tanpa di duga Anissa mengalungkan tangan nya di leher ku membuat aku semakin bersemangat untuk mencium nya, kuraih pinggul nya berusaha agar membuat Anissa semakin mendekat dan menempel, ku peluk erat nissa. Ku cumbu mesra dan semakin liar.

Setelah beberapa saat berciuman aku pun menuntun Anissa menuju ruang tamu.
Aku duduk di sofa lalu Anissa ku posisikan untuk duduk di pangkuan ku. Kami pun mulai berciuman kembali.

Tangan ku kini sudah mulai bergerilya mengelus punggung indah Anissa dari leher terus turun menuju pinggul lalu berhenti dan meremas daging kenyal pantat nya, serta tangan ku yang satu lagi sedang berusaha membuka baju tidur Anissa. Saat apa yang di kenakan nya akan ku buka sepenuh nya.

"Mas Reza.. jangan di buka di sini mas takut nya ada yang lihat"ucap nya khawatir .
"Tanang saja Nissa..kan villa ini di kelilingi pagar tinggi dan akses masuk hanya dari gerbang utama jadi mana mungkin akan ada orang lain selain kita" ucap ku.

Setelah itu ku buka seluruh kain yang menempel di tubuh Anissa, terlihat sebuah pemandangan indah. Aku seperti sedang melihat bidadari tanpa busana di pangkuan ku.

Aku pun kembali mencium Anissa dengan ganas nya sambil berusaha membuka pakaian ku, sat set sat set kini kami pun bugil bersama tentu masih dalam ke adaan aku memangku Anissa. Lalu aku pun menghentikan ciuman ku ku pegang pinggul nya dan meng isyaratkan agar ia sedikit mengangkat tubuh nya, Anissa pun tampak mengerti. Ia mengangkat sedikit tinggi pinggul nya lalu aku pun mengarahkan penis ku yang sudah tentang sempurna ke arah lubang vagina Anissa. Ia pun menurun kan pinggul nya dengan perlahan membuat penis ku pun perlahan lahan terbenam di vagina nya.

"Mmmmm ia nissaaaa... Turun kan lagi pinggul mu... Aaahh penis mas mulai masuk.... Aaaahhhh"ucap ku..
"iiiaaa massss.... Ssssssshhhh..mmmmmmmm.,.. uuuuuuuhhhhhhhh" desah Anissa.

Terasa lebih mudah dari yang lalu tampak nya di karenakan vagina Anissa sudah basah dari cairan pelumas kewanitaan nya.

BLEEEESSSSSSSSSS....

Akhir nya kemaluan ku pun masuk seluruh nya kedalam vagina Anissa.. dan tanpa komando Anissa mulai menarik turunkan pinggul di di pangkuan ku.

"Sssssshhhhhh mmaaaassss... Uuuhhhhh masssuuk nya dalaaam sekalihh... Uuuuuuuhhhhhhh.....mmmmmm" ucap Anissa.
"ia Nissa.. karena penis mas kan lumayan besar dan panjang..... Aaaaahhhhh.." jawab ku.

Anissa pun mulai menaikan tempo naik turun pinggul nya.

"Aaahhh gilaaa.. penis mass ..aaaaahh... Seperti terhisap hisap ke atasss.... Nikmaaat nya..mmmmmmm... Terus nissaa naik turunkan trussss....aaaaaahhhhhsssssssshhh"racau ku.

Plok plok plok plok plok...
Bunyi hantaman pantat indah Anissa Dangan paha ku di pangkuan ku..

"Mmmmmm...ssssshhhhh dalaaam sekali... Uuuhhhh enak masssss.... Uuuuhhhhh...aah..ahh..aah...ahh..ahh...ssshhh uuuhhhh"desah nya.

Aku pun tak mau kalah dengan Anissa saat ia naik turunkan pinggul nya aku pun ikut mendorong pinggul ku ke atas menyongsong vagina Anissa dengan semangat ya.. Nissa menaik turunkan aku pun ikut menaik turunkan menyongsong mengikuti irama pompaan nya..

"Anissa.... vagina mu begitu sempit , nikmaaaaattt .... Uuh... Aahh.. mmmmmmmmmmm.. "ucap ku
"iaa penis mas rezaaaaaa... Mmmmmmmm ... Jugaa.a...uuuhhhhhh perkasaaaaaahh....ssssssshh..uuuhhhh...." Ucap nya.

Aku pun menghentikan gerak ku membiarkan hanya Anissa yang menggoyangkan pinggul nya, kini ku berusaha mencium nya.

Aku mencium nya dengan penuh bergairah dengan Anissa yang tak menghentikan goyangan pinggul nya.. begitu intens begitu menggebu gebu..

Tak ada lagi obrolan hanya suara desahan dan deru nafas yang terasa berat.. aku bersetubuh dalam posisi memangku anissa, atas kontol ku di Hujam vagina nya, atas ku melumat habis bibir nya dan menghisap dan menjilat lidah nya. Cukup lama kami melakukan itu...

"Uuhhh.. ah.. ahhh..ahhh..mmmm... Massssss... Anissa begitu bahagia mas... Uuhhh.... Anissa serasa terbang ke langit tertinggi masss.... Uuuhhh...sssssshh.." racau nya.
"ia nisaaa... Trus goyangkan pinggul mu... Trusss nissaaa... Aaaahhhhh... Mmmmmm" ucap ku.
"Uuuuuuhhhhh masssssss... Nissaaa mau sampaaai masss.... Sssshhhhh... Uuuhhhhhh" ucap nya..
"Maass juga nissaaa.... Kontol mas begitu nikmat terus terasa seakan di hisap dan di sedot ke atassss sama vagina anissaaa,....aaaaahhhhhhhhhsssssshhh" ucap ku..

"Maassss rezaaaaaa.... Nissaaaa sampaaaiii massssssss.... Uuuhhhhh aaaaaaaaaaahhhkkkkk" ucap Nissa.

Tubuh nya melengkung ke belakang, pinggul nya terangkat sembari vagina nya menyemburkan pipis pipis kenikmatan di atas pangkuan ku, badan nya mengejang dan bergetar beberapa kali, tampak wajah nya ke arah atas melepas rasa nikmat orgasme nya.

Setelah Tetang Anissa menatap ku dalam dalam dan mengecup bibir ku dan berkata terima kasih Krn sudah bersedia memberikan kebahagiaan ke pada nya. Setalah itu aku pun membalas ciuman nya dengan begitu gencar lagi...

Anissa sudah orgasm .. tapi aku belum..setelah itu aku pun melepaskan ciuman kami dan langsung memposisikan tubuh Anissa merebahkan nya di atas karpet. Dan aku pun memasukan kembali penis ku ke dalam vagina nya. Kini aku yang aktif bergerak pompaan demi pompaan hingga beberapa kali aku mencoba posisi yang berbeda..

cukup menggebu malam itu hingga aku tak sadar bahwa ada seseorang yang tampak seperti sedang mengintip Aktifitas sex ku dari kaca jendela villa ku.

(Entah siapa sosok itu kemungkinan besar ia menikmati semua tontonan gratis itu dengan penuh semangat)

Setelah selesai aku menuntas kan seluruh hasrat nafsu ku. Kini Anissa tampak tergeletak lemas di atas sofa. Ku tersenyum indah melihat ia dan Anissa pun membalas senyum ku dengan senyum penuh kepuasan. Ku kecup kening nya, ku ucap kan terima kasih ke pada nya (Anissa)..

Ku pungut semua pakaian kami, lalu ku gendong Anissa menuju kamar kami untuk ber istirahat. Setelah itu kami pun tertidur pulas.

"Mass.. mass Reza.. ayo bangun mas.. sudah pagi mas.. langsung mandi ya biar kita sarapan bareng " ucap bidadari yg ada di hadapan ku (Anissa).
"uuuhhh sudah pagi saja rupa nya.. bahagia nya aku di bangunin oleh bidadari.. hehehe" ucap ku sambil mengecup bibir Anissa.
"Ayo ayo ayo bangun masss.. bergegas mandi ya... Aku tunggu di meja makan"ucap nya sambil menarik tangan ku agar aku bangun dari tempat tidur ku.

Aku pun mandi berpakaian lalu menyusul Anissa ke meja makan untuk sarapan bersama..

Inilah kehidupan rumah tangga seharusnya, perasaan bahagia hidup dengan orang yang kamu cintai dengan sepenuh hati. Ku tersenyum dengan begitu lebar sambil berjalan menuju ke arah Anissa untuk sarapan bersama .

Setelah sarapan kini tampak Anissa sudah menerima ku seutuh nya tak ada lagi tembok yang ia bangun Anatar aku dan diri nya.. begitu bahagia nya aku merasakan nya.

"Nissa habis ini mas mau ke perkebunan dulu ya, sekalian mau melihat dan meninjau pembukuan penjualan tembakau" ucap ku.
"Ia mas.. hati hati ya.."sahut Anissa..

Sebenar nya aku ingin mengajak Anissa ikut dengan ku. Agar aku bisa membanggakan ia ke seluruh desa ini tapi aku masih sadar diri bahwa Anissa masih lah istri sah dari Satrio dan semua telah mengetahui itu.

Anissa pun mengantar ku hingga pintu gerbang dan di sana sudah ada pak Samsul yg telah menunggu mas Reza..

Pak Samsul pun menyapa mas Reza dan Anissa.

Tapi entah kenapa bagi Anissa lagi lagi senyuman pak Samsul tampak aneh dan terasa seperti menyembunyikan sesuatu membuat anissa tampak tak nyaman tatapan pak Samsul tampak selalu seolah menelanjangi nya.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd