toshihiro_kyo
Semprot Kecil
- Daftar
- 1 Jan 2012
- Post
- 67
- Like diterima
- 10
Belum update juga ya hu
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
CERBUNG Antara Khilaf dan Penasaran
- Status
Chokychoky
Senpai Semprot
- Daftar
- 9 Jan 2013
- Post
- 959
- Like diterima
- 492
Tiba-tiba......
primaryhot25
Semprot Kecil
Patut di nanti nih kelanjutannya. Adeknya surprise dong nyusulin. Hehe
saul007
Semprot Kecil
UPDATE
Tiba tiba bu Sugeng masuk kekamar ku,
“dik, remote AC’a dimana ya?”
“dideket meja TV bu.” teriak ku dari dalam kamar mandi.
“mana toh? Adanya remote tv sama charger hp nih..”
“sebentar bu, saya pakai celana dulu, nanti saya cariin.”
“lama dah.. panas tau diluar..”
“iya bu sebentar lagi.”
“kamu ini pake celana atau ngumbah bak mandi toh?”
Kkreekkk... pintu kamar mandiku dibuka oleh bu Sugeng, aku yang baru pakai boxer reflek langsung ngumpet dibalik pintu.
“bu sebentar,” ucap ku malu
“lama bener..” ketus bu Sugeng
Aku tidak tahu, apakah bu Sugeng melihat aku jelas atau tidak, bu Sugeng meninggalkan ku didalam kamar mandi, dan aku langsung pakai celana cino yang rada ketat (karena memang hanya itu yang digantung di WC) sehingga si tole menonjol dari luar.
“maaf bu lama,” aku keluar dari wc dan langsung mencari remote ac, “ini loh bu” aku langsung menyalakan AC. Kulihat bu Sugeng duduk dikursi sambil menyilangkan kakinya,aku melihat betapa mulusnya dari betis hingga pahanya.
“dari tadi kek,” ketus bu Sugeng sambil sibuk dengan hp’a
“mbak Ajeng kemana ya bu?” tanya ku basa basi, sambil berjalan keluar
“tadi ke depan, ke tempatnya bu Tini.” Bu Sugeng menjawab tanpa melihat kearahku.
“oohh.. gitu.” Aku melangkah keluar kamar, dan duduk diteras.
“mau kemana kamu dek.? Ada tamu didalam kenapa keluar.” Tanya bu Sugeng
“anu.. mau ngerokok bu, gk enak kalau ada wanita didalem.”
“sini aja, rokoknya nanti aja, gk sopan kalau ada tamu didalam, kamu malah keluar.” Bu Sugeng berdiri dan menarik tanganku.
“eh.. nggih bu, maaf grogi saya bu kalau didepan atasan saya.”
aku duduk dipojok kasur dan menyalakan tv, kulihat bu Sugeng kembali duduk dikursi dan kembali menyilangkan kakinya. Pandangan ku menjadi terpecah, sebentar ke tv, sebentar melihat paha Bu Sugeng. Dan kurasa bu Sugeng sadar aku memperhatikan pahanya yang mulus itu.
“nonton apa sih kamu dek, dari tadi pencet pencet remote mulu” tanya bu Sugeng sambil memindahkan posisi duduknya.
“eh.. anu, gak tahu saya bu, acaranya gk ada yang bagus. Hehehe” ucapku
“ini caranya gimana ya dek, biar saya ganti foto profil di FB, kalau di laptop saya bisa.”
“hah? Ibu main FB juga? Sebentar bu..” aku melangkah menuju samping Bu Sugeng, dengan posisi disamping aku bisa melihat dari dekat, payudara bu Sugeng yang membusung.
“sini bu,” aku pegang hapenya dan membuka applikasi Fbnya, buset... aku terbelalak melihat notifnya, ada 32 FR, 20Inbox, “ini notifnya banyak amat bu, jarang ibu buka ya.”
“iya dek, soalnya pada genit, minta no. WA lah, minta foto lah, goda godain.” Ucap bu Sugeng
Hpnya kuberikan kembali, “ibu klik profil ibu, lalu nanti kan ada fotonya, ibu klik saja”
“hhmm... terus..”
“ibu cari fotonya..” mata ku kembali dikejutkan oleh album foto fotonya, ternyata banyak yang hanya mengenakan tanktop, dan lingerie. “anu bu fotonya dipilih.”
“kenapa jadi gugup gitu? Kaget ya?” ucap bu sugeng sambil merangkul pinggangku.
“ehh.. enggak kok bu, sudah biasa saya” ucapku
Aku melihat dia sibuk memilih fotonya, entah disengaja atau tidak, bu Sugeng memilih fotonya pelan pelan. “banyak ya bu fotonya, sampe bingung gitu.”
“iya dek, biar gk digodain lagi.”
“ya gimana gk digodain bu, ibunya kaya bukan punya anak 2 sih.. hehehe”
“dasar kamu,” cubit bu Sugeng diperutku.
Takk.. takkk.. takk.. bunyi langkah sepatu dari luar,
“halo.. haloo..” seru mbak ajeng dari luar.
“eh mbak ajeng, dari mana.” Tanya ku salting
“hayooo kamu godain Ibu ya, aku bilangin bapak nih.” Candanya
“enggak kok mbak, tadi nolongin Ibu ganti foto FB.” Aku melangkah menjauh dari bu Sugeng
“hahaha iya mas iya...” sambil mengusap rambutku. “pipis dulu ya bu, baru nanti langsung jalan.”
“jangan lama lama, kaya bocah itu.” Ucap bu Sugeng.
Mbak Ajeng berjalan menuju WC, dan kulihat bu Sugeng mematikan layar hpnya,
“ndak jadi pilih fotonya bu?”
“ohh.. nanti saja. Bingung banyak banget hehehe..”
Aku berjalan menuju kasur dan mencari remote tv untuk mematikan tv, tiba tiba bu Sugeng menepuk pundakku,
“dek..”
Aku reflek dan membalik badanku,
“iya bu ada ap..” belum selesai aku berbicara, bibirku dicium lembut oleh bu Sugeng, digigitnya pelan bibir bawahku. Aku mendorong pelan dan memegang lengan bu Sugeng. “jangan bu, ada mbak Ajeng, aku takut.”
“aku gemes sama bibirmu dek.” Ucap bu Sugeng sambil tersenyum genit, dia mengambil tasnya yang di kursi lalu melangkah keluar kamarku.
Kreekkk..bunyi pintu WC ku, mbak Ajeng keluar dan membetulkan roknya .
Aku melangkah kemeja TV untuk mencari remote AC, dan mbak ajeng berjalan dibelakangku, dan dengan sengaja dia menempelkan payudaranya kepunggungku.
“mas jangan nakal loh,” bisiknya pelan sambil berjalan dibelakangku.
Aku tersenyum kecil, “ayoo lapar nih.” Teriak bu Sugeng dari luar.
Aku mematikan AC, merapikan meja dan mengambil tasku. Aku susul mereka berdua yang sudah berjalan mendahului ku, dari jauh kulihat mbak ajeng tertawa cekikikan, dan aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan.
Aku nyalakan mobil dan mengarahkan mobilnya keluar homestay, mbak ajeng dan bu Sugeng menunggu dilobi bersama bu Tini.
“ayo naik..” seru ku.
“kemana mas?” tanya bu Tini
“anu bu, mau jalan-jalan.”
“ooh.. yo wis, penak yo diapit wong ayu..” canda bu Tini, (enak ya diapit orang cantik)
“akh ibu bisa aja,” ucap bu Sugeng sambil masuk mobil
“dah bu, pamit dulu.” Ucap mbak Ajeng.
“iyo ati ati..”
Aku menyalakan musik dimobil, sambil bernyanyi nyanyi kecil,
Aku bertanya ke mbak ajeng yang duduk dibangku depan “mau kemana ini mbak ajeng” kucolek pahanya.
“jalan saja mas, nanti ibu yang kasih tahu jalannya.” Ucap mbak ajenk
bersambung,
NB
Tiba tiba bu Sugeng masuk kekamar ku,
“dik, remote AC’a dimana ya?”
“dideket meja TV bu.” teriak ku dari dalam kamar mandi.
“mana toh? Adanya remote tv sama charger hp nih..”
“sebentar bu, saya pakai celana dulu, nanti saya cariin.”
“lama dah.. panas tau diluar..”
“iya bu sebentar lagi.”
“kamu ini pake celana atau ngumbah bak mandi toh?”
Kkreekkk... pintu kamar mandiku dibuka oleh bu Sugeng, aku yang baru pakai boxer reflek langsung ngumpet dibalik pintu.
“bu sebentar,” ucap ku malu
“lama bener..” ketus bu Sugeng
Aku tidak tahu, apakah bu Sugeng melihat aku jelas atau tidak, bu Sugeng meninggalkan ku didalam kamar mandi, dan aku langsung pakai celana cino yang rada ketat (karena memang hanya itu yang digantung di WC) sehingga si tole menonjol dari luar.
“maaf bu lama,” aku keluar dari wc dan langsung mencari remote ac, “ini loh bu” aku langsung menyalakan AC. Kulihat bu Sugeng duduk dikursi sambil menyilangkan kakinya,aku melihat betapa mulusnya dari betis hingga pahanya.
“dari tadi kek,” ketus bu Sugeng sambil sibuk dengan hp’a
“mbak Ajeng kemana ya bu?” tanya ku basa basi, sambil berjalan keluar
“tadi ke depan, ke tempatnya bu Tini.” Bu Sugeng menjawab tanpa melihat kearahku.
“oohh.. gitu.” Aku melangkah keluar kamar, dan duduk diteras.
“mau kemana kamu dek.? Ada tamu didalam kenapa keluar.” Tanya bu Sugeng
“anu.. mau ngerokok bu, gk enak kalau ada wanita didalem.”
“sini aja, rokoknya nanti aja, gk sopan kalau ada tamu didalam, kamu malah keluar.” Bu Sugeng berdiri dan menarik tanganku.
“eh.. nggih bu, maaf grogi saya bu kalau didepan atasan saya.”
aku duduk dipojok kasur dan menyalakan tv, kulihat bu Sugeng kembali duduk dikursi dan kembali menyilangkan kakinya. Pandangan ku menjadi terpecah, sebentar ke tv, sebentar melihat paha Bu Sugeng. Dan kurasa bu Sugeng sadar aku memperhatikan pahanya yang mulus itu.
“nonton apa sih kamu dek, dari tadi pencet pencet remote mulu” tanya bu Sugeng sambil memindahkan posisi duduknya.
“eh.. anu, gak tahu saya bu, acaranya gk ada yang bagus. Hehehe” ucapku
“ini caranya gimana ya dek, biar saya ganti foto profil di FB, kalau di laptop saya bisa.”
“hah? Ibu main FB juga? Sebentar bu..” aku melangkah menuju samping Bu Sugeng, dengan posisi disamping aku bisa melihat dari dekat, payudara bu Sugeng yang membusung.
“sini bu,” aku pegang hapenya dan membuka applikasi Fbnya, buset... aku terbelalak melihat notifnya, ada 32 FR, 20Inbox, “ini notifnya banyak amat bu, jarang ibu buka ya.”
“iya dek, soalnya pada genit, minta no. WA lah, minta foto lah, goda godain.” Ucap bu Sugeng
Hpnya kuberikan kembali, “ibu klik profil ibu, lalu nanti kan ada fotonya, ibu klik saja”
“hhmm... terus..”
“ibu cari fotonya..” mata ku kembali dikejutkan oleh album foto fotonya, ternyata banyak yang hanya mengenakan tanktop, dan lingerie. “anu bu fotonya dipilih.”
“kenapa jadi gugup gitu? Kaget ya?” ucap bu sugeng sambil merangkul pinggangku.
“ehh.. enggak kok bu, sudah biasa saya” ucapku
Aku melihat dia sibuk memilih fotonya, entah disengaja atau tidak, bu Sugeng memilih fotonya pelan pelan. “banyak ya bu fotonya, sampe bingung gitu.”
“iya dek, biar gk digodain lagi.”
“ya gimana gk digodain bu, ibunya kaya bukan punya anak 2 sih.. hehehe”
“dasar kamu,” cubit bu Sugeng diperutku.
Takk.. takkk.. takk.. bunyi langkah sepatu dari luar,
“halo.. haloo..” seru mbak ajeng dari luar.
“eh mbak ajeng, dari mana.” Tanya ku salting
“hayooo kamu godain Ibu ya, aku bilangin bapak nih.” Candanya
“enggak kok mbak, tadi nolongin Ibu ganti foto FB.” Aku melangkah menjauh dari bu Sugeng
“hahaha iya mas iya...” sambil mengusap rambutku. “pipis dulu ya bu, baru nanti langsung jalan.”
“jangan lama lama, kaya bocah itu.” Ucap bu Sugeng.
Mbak Ajeng berjalan menuju WC, dan kulihat bu Sugeng mematikan layar hpnya,
“ndak jadi pilih fotonya bu?”
“ohh.. nanti saja. Bingung banyak banget hehehe..”
Aku berjalan menuju kasur dan mencari remote tv untuk mematikan tv, tiba tiba bu Sugeng menepuk pundakku,
“dek..”
Aku reflek dan membalik badanku,
“iya bu ada ap..” belum selesai aku berbicara, bibirku dicium lembut oleh bu Sugeng, digigitnya pelan bibir bawahku. Aku mendorong pelan dan memegang lengan bu Sugeng. “jangan bu, ada mbak Ajeng, aku takut.”
“aku gemes sama bibirmu dek.” Ucap bu Sugeng sambil tersenyum genit, dia mengambil tasnya yang di kursi lalu melangkah keluar kamarku.
Kreekkk..bunyi pintu WC ku, mbak Ajeng keluar dan membetulkan roknya .
Aku melangkah kemeja TV untuk mencari remote AC, dan mbak ajeng berjalan dibelakangku, dan dengan sengaja dia menempelkan payudaranya kepunggungku.
“mas jangan nakal loh,” bisiknya pelan sambil berjalan dibelakangku.
Aku tersenyum kecil, “ayoo lapar nih.” Teriak bu Sugeng dari luar.
Aku mematikan AC, merapikan meja dan mengambil tasku. Aku susul mereka berdua yang sudah berjalan mendahului ku, dari jauh kulihat mbak ajeng tertawa cekikikan, dan aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan.
Aku nyalakan mobil dan mengarahkan mobilnya keluar homestay, mbak ajeng dan bu Sugeng menunggu dilobi bersama bu Tini.
“ayo naik..” seru ku.
“kemana mas?” tanya bu Tini
“anu bu, mau jalan-jalan.”
“ooh.. yo wis, penak yo diapit wong ayu..” canda bu Tini, (enak ya diapit orang cantik)
“akh ibu bisa aja,” ucap bu Sugeng sambil masuk mobil
“dah bu, pamit dulu.” Ucap mbak Ajeng.
“iyo ati ati..”
Aku menyalakan musik dimobil, sambil bernyanyi nyanyi kecil,
Aku bertanya ke mbak ajeng yang duduk dibangku depan “mau kemana ini mbak ajeng” kucolek pahanya.
“jalan saja mas, nanti ibu yang kasih tahu jalannya.” Ucap mbak ajenk
bersambung,
NB
- maaf updatenya rada lama, dikarenakan sibuk di RL, saya usahakan nanti malam dapat klimaksnya. mohon bersabar ya para suhu...
- karena ada beberapa permintaan untuk membuat cerita tidak melulu ekse, jadi saya buat ulang naskahnya. dan bagi yang menunggu adiknya si tommy, dan ibunya tommy, harap bersabar ya agan agan..
oechoep
Guru Semprot
waduuuh milf emg menggoda
saul007
Semprot Kecil
UPDATE
“ajeng, kamu tau jalan ke wijilan kan?” tanya bu sugeng dr belakang
“iya tau bu, kita makan disana saja? Gk jadi ke jalan paris?”
“diparis yg pinggir sawah itu ya? Hhhmm boleh deh..”
“oke bu... mas kamu dr tugu keselatan yah, nnt lurus saja”
“oke mbak, arahin saja ya.” Ucap ku
Diperjalanan aku dan mbak ajeng bernyanyi bareng, terkadang juga bu Sugeng ikut bernyanyi. Kurang lebih setengah jam, kita sampai ditujuan, sebuah resto yang sangat terpencil, dan didalamnya juga terdapat sebuah villa yang langsung berpapasan dengan sawah.
“keren ya mbak tempatnya,” ucap ku
“iya mas..”
“poto poto dulu yuk,” pinta Bu Sugeng
“sini bu saya potoin,” ucap ku ke bu Sugeng.
“loh.. ya poto bertiga mas, selfie selfie gitu.”
“oohh.. yasudah bu..”
Cekrek... cekrek.. bu Sugeng foto dengan hapenya. Ketika dalam posisi foto, entah disengaja atau tidak, pantat bu Sugeng menempel tepat didepan penisku, dan dada mbak ajeng tepat dipunggungku. Aku mencoba menahan gejolak si tole ketika digoyang goyang dari luar oleh pantatnya bu Sugeng, aku melihat raut wajah bu Sugeng seperti biasa saja, seakan tidak terjadi apa – apa. “akh.. mungkin perasaan ku saja” ucap ku dalam hati.
Kami bertiga masuk kedalam resto, dan mencari tempat duduk yang pas. Aku duduk disamping mbak Ajeng, dan Bu Sugeng dihadapan kami.
“nah dek Tommy kalau mau ngerokok ya gapapa disini saja.” Kata bu Sugeng
“iya bu.. nanti saja, lagi enak liatin pemandangan.”
“liatin pemandangan atau liatin si ajeng..” ledek bu Sugeng
“kita mah best friend ya mas..” ucap Mbak Ajeng sambil merangkul pundakku
“hehehe iya mbak..”
Suasana kami bertiga cukup akrab, tidak ada lagi batasan antar bos dan karyawan. Tiba tiba..
Brakk... hp bu Sugeng jatuh,
“ealah..” ucap bu Sugeng kaget “coba tolong dek ambilin,”
“iya bu.” Ucapku
Aku menunduk dibawah kolong meja mencari hapenya, hapenya tepat dibawah kakiku, dan ketika itu juga, aku melihat dari dekat betapa mulusnya paha bu Sugeng yang sedang mengangkang. Aku segera berdiri, dan bersikap seolah tidak melihat apa – apa.
“ini bu,”
“untung aja pake case,” senyum bu Sugeng sumringah.
Kami bertiga memesan makanan, dan minuman.
Skip.. skip..
pramusaji datang membawa makanan kami, “dicek dulu ya bu apakah sudah semua, oh iya bu, sebagai informasi, dibelakang villa ada kolam renang yang bisa disewa, silahkan bagi pengunjung yang mau berenang kami sediakan handuk.” Ucap Pramusaji itu.
“wah.. berenang yuk bu,” ucap mbak ajeng
“makan dulu akh, nanti dipikirin lagi.” Balas bu Sugeng
“yahh ibuu mahh...” balas mbak ajeng manja
Skip... skipp.. skip.. kami selesai makan.
“aku ke WC sebentar ya” ucapku
Aku berjalan menuju WC untuk buang air kecil, pikiranku berkecamuk mencoba menahan rasa khilaf ku kali ini. ku lihat si Tole dalam keadaan setengah on, aku rapihkan kondisi celanaku dan aku kembali ke meja.
“dek kamu bisa berenang?” tanya bu Sugeng
“gak bisa bu, paling cuma main air saja hehehe..”
“ajeng kita jadi berenang, ada yang jagain tas kita. Hahaha”
“good idea bu.” Timpal mbak Ajeng “btw bu, kita kan gk bawa baju renang,? Terus gimana?”
“pake bra sama CD aja sih.. hahaha.. pasti sepi kok..”
Aku kaget mendengar ucapan bu Sugeng, reflek mbak ajeng langsung memandangku.
“wahh menang banyak bu nanti si tommy ini.” ledek mbak ajeng.
“emang kuat apa dia ladeni kita berdua..”
Pikiranku semakin berkecamuk, ingin aku bilang ayok aja, tapi apa daya, aku takut dipecat. Sebagai anak baru aku hanya bisa mengangguk dan senyum saja.
“yuk kekolam.” Ajak bu Sugeng
Kita bertiga langsung berjalan menuju kolam renang, dan benar perkataan bu Sugeng, ternyata kolam renangnya sepi. Bu Sugeng dan Mbak Ajeng berjalan menuju ruang ganti, dan aku duduk dipinggir kolam menunggu mereka. Rasanya seperti durian runtuh. Aku bisa melihat tubuh istri bosku sendiri.
Dan... boom.. mereka berdua keluar dari ruang ganti, aku melihat payudara bu Sugeng dan mbak Ajeng naik turun mengikuti langkah kakinya.
“matane mass tom..” cubit mbak ajeng
“hehehe iya mbak,” aku gk bisa berkutik melihat keindahan itu.
“nanti fotoin ya mas tommy, hapenya ada ditasku” pinta mbak ajeng.
Aku mengangguk dan mencari hp mbak ajeng ditasnya. Ketika aku buka tasnya, aku melihat benda yang tak biasa aku pegang. Ditas mbak ajeng ternyata ada dildo, vibrator dan 5buah kondom. Pikiranku kembali menebak apa yang akan terjadi kelak.
Aku memfoto mereka berdua, sesekali si tole mencoba berontak, tetapi aku apit dengan pahaku. Aku melihat 2 pasang payudara yang seakan akan menarik narik diriku. Aku mencoba menenangkan diriku dengan bermain game dihp.
2 jam kemudian, bu Sugeng dan mbak Ajeng naik kepinggir kolam.
“udahan bu? Kok sebentar?” tanya ku ke Bu Sugeng
“enggak kok dek, si ajeng mau ke WC. Aku mau minum aja.”
“oh iya, pak Sugeng kemana bu?”
“kalau senin gini dia kesemarang, nanti pulangnya selasa malam.”
“ooh gitu..” aku mengangguk kepalaku
“aahhhh...” desahan lembut keluar dari mulut bu Sugeng,
Aku menengok kearah bu Sugeng, ternyata dia tiduran dikursi sambil mengangkat tangannya, tubuh mulus, dan payudara yang pas sudah pasti idola semua pria tepat didepan kedua mataku.
“mas aku seksi gak menurutmu?” tanya bu sugeng sambil melihat kelangit
“hah?” aku menengok dan melihat seluruh tubuh bu Sugeng, dari ujung rambut sampai ujung kaki.
“yowis kalau masih bingung. Aku turun lagi yah dek.” Ucap bu Sugeng sambil mengusap rambutku.
Bukan tidak mau menjawab, tapi antara ragu dan penasaran, ada apakah sebenarnya? Dari jauh ku lihat mbak Ajeng datang menghampiriku. Yang anehnya, mbak ajeng kok pake piyama? Dapat dari mana? Perasaan disini hanya menyediakan handuk.
“sayang.. barang – barangnya dibawa kekamar no.10 yah, yang pojok itu,” bisik mbak ajeng pelan
“hah? Kapan check in’a mbak?” tanya ku
“nanti aku ceritain yah. Aku mau berenang lagi.” Mbak ajeng membuka piyamanya dan melemparnya kekursi.
Aku membawa barang barang mereka berdua kekamar yang dituju, ketika mau masuk kamar, ada seorang pria kurang lebih umur 30an,
“mas pacarnya mbak yang tadi yah? Ini tadi kuncinya ketinggalan diresepsionis.”
“ooh.. iya makasih mas,” aku memberi tips 10ribu ke pria tersebut.
Sial... rencana apalagi mbak ajeng ini, aku memasukkan barang mereka ke dalam kamar. Dan aku kembali ke kolam renang.
Ketika aku kembali kekolam renang, aku melihat......
bersambung...
NB
“ajeng, kamu tau jalan ke wijilan kan?” tanya bu sugeng dr belakang
“iya tau bu, kita makan disana saja? Gk jadi ke jalan paris?”
“diparis yg pinggir sawah itu ya? Hhhmm boleh deh..”
“oke bu... mas kamu dr tugu keselatan yah, nnt lurus saja”
“oke mbak, arahin saja ya.” Ucap ku
Diperjalanan aku dan mbak ajeng bernyanyi bareng, terkadang juga bu Sugeng ikut bernyanyi. Kurang lebih setengah jam, kita sampai ditujuan, sebuah resto yang sangat terpencil, dan didalamnya juga terdapat sebuah villa yang langsung berpapasan dengan sawah.
“keren ya mbak tempatnya,” ucap ku
“iya mas..”
“poto poto dulu yuk,” pinta Bu Sugeng
“sini bu saya potoin,” ucap ku ke bu Sugeng.
“loh.. ya poto bertiga mas, selfie selfie gitu.”
“oohh.. yasudah bu..”
Cekrek... cekrek.. bu Sugeng foto dengan hapenya. Ketika dalam posisi foto, entah disengaja atau tidak, pantat bu Sugeng menempel tepat didepan penisku, dan dada mbak ajeng tepat dipunggungku. Aku mencoba menahan gejolak si tole ketika digoyang goyang dari luar oleh pantatnya bu Sugeng, aku melihat raut wajah bu Sugeng seperti biasa saja, seakan tidak terjadi apa – apa. “akh.. mungkin perasaan ku saja” ucap ku dalam hati.
Kami bertiga masuk kedalam resto, dan mencari tempat duduk yang pas. Aku duduk disamping mbak Ajeng, dan Bu Sugeng dihadapan kami.
“nah dek Tommy kalau mau ngerokok ya gapapa disini saja.” Kata bu Sugeng
“iya bu.. nanti saja, lagi enak liatin pemandangan.”
“liatin pemandangan atau liatin si ajeng..” ledek bu Sugeng
“kita mah best friend ya mas..” ucap Mbak Ajeng sambil merangkul pundakku
“hehehe iya mbak..”
Suasana kami bertiga cukup akrab, tidak ada lagi batasan antar bos dan karyawan. Tiba tiba..
Brakk... hp bu Sugeng jatuh,
“ealah..” ucap bu Sugeng kaget “coba tolong dek ambilin,”
“iya bu.” Ucapku
Aku menunduk dibawah kolong meja mencari hapenya, hapenya tepat dibawah kakiku, dan ketika itu juga, aku melihat dari dekat betapa mulusnya paha bu Sugeng yang sedang mengangkang. Aku segera berdiri, dan bersikap seolah tidak melihat apa – apa.
“ini bu,”
“untung aja pake case,” senyum bu Sugeng sumringah.
Kami bertiga memesan makanan, dan minuman.
Skip.. skip..
pramusaji datang membawa makanan kami, “dicek dulu ya bu apakah sudah semua, oh iya bu, sebagai informasi, dibelakang villa ada kolam renang yang bisa disewa, silahkan bagi pengunjung yang mau berenang kami sediakan handuk.” Ucap Pramusaji itu.
“wah.. berenang yuk bu,” ucap mbak ajeng
“makan dulu akh, nanti dipikirin lagi.” Balas bu Sugeng
“yahh ibuu mahh...” balas mbak ajeng manja
Skip... skipp.. skip.. kami selesai makan.
“aku ke WC sebentar ya” ucapku
Aku berjalan menuju WC untuk buang air kecil, pikiranku berkecamuk mencoba menahan rasa khilaf ku kali ini. ku lihat si Tole dalam keadaan setengah on, aku rapihkan kondisi celanaku dan aku kembali ke meja.
“dek kamu bisa berenang?” tanya bu Sugeng
“gak bisa bu, paling cuma main air saja hehehe..”
“ajeng kita jadi berenang, ada yang jagain tas kita. Hahaha”
“good idea bu.” Timpal mbak Ajeng “btw bu, kita kan gk bawa baju renang,? Terus gimana?”
“pake bra sama CD aja sih.. hahaha.. pasti sepi kok..”
Aku kaget mendengar ucapan bu Sugeng, reflek mbak ajeng langsung memandangku.
“wahh menang banyak bu nanti si tommy ini.” ledek mbak ajeng.
“emang kuat apa dia ladeni kita berdua..”
Pikiranku semakin berkecamuk, ingin aku bilang ayok aja, tapi apa daya, aku takut dipecat. Sebagai anak baru aku hanya bisa mengangguk dan senyum saja.
“yuk kekolam.” Ajak bu Sugeng
Kita bertiga langsung berjalan menuju kolam renang, dan benar perkataan bu Sugeng, ternyata kolam renangnya sepi. Bu Sugeng dan Mbak Ajeng berjalan menuju ruang ganti, dan aku duduk dipinggir kolam menunggu mereka. Rasanya seperti durian runtuh. Aku bisa melihat tubuh istri bosku sendiri.
Dan... boom.. mereka berdua keluar dari ruang ganti, aku melihat payudara bu Sugeng dan mbak Ajeng naik turun mengikuti langkah kakinya.
“matane mass tom..” cubit mbak ajeng
“hehehe iya mbak,” aku gk bisa berkutik melihat keindahan itu.
“nanti fotoin ya mas tommy, hapenya ada ditasku” pinta mbak ajeng.
Aku mengangguk dan mencari hp mbak ajeng ditasnya. Ketika aku buka tasnya, aku melihat benda yang tak biasa aku pegang. Ditas mbak ajeng ternyata ada dildo, vibrator dan 5buah kondom. Pikiranku kembali menebak apa yang akan terjadi kelak.
Aku memfoto mereka berdua, sesekali si tole mencoba berontak, tetapi aku apit dengan pahaku. Aku melihat 2 pasang payudara yang seakan akan menarik narik diriku. Aku mencoba menenangkan diriku dengan bermain game dihp.
2 jam kemudian, bu Sugeng dan mbak Ajeng naik kepinggir kolam.
“udahan bu? Kok sebentar?” tanya ku ke Bu Sugeng
“enggak kok dek, si ajeng mau ke WC. Aku mau minum aja.”
“oh iya, pak Sugeng kemana bu?”
“kalau senin gini dia kesemarang, nanti pulangnya selasa malam.”
“ooh gitu..” aku mengangguk kepalaku
“aahhhh...” desahan lembut keluar dari mulut bu Sugeng,
Aku menengok kearah bu Sugeng, ternyata dia tiduran dikursi sambil mengangkat tangannya, tubuh mulus, dan payudara yang pas sudah pasti idola semua pria tepat didepan kedua mataku.
“mas aku seksi gak menurutmu?” tanya bu sugeng sambil melihat kelangit
“hah?” aku menengok dan melihat seluruh tubuh bu Sugeng, dari ujung rambut sampai ujung kaki.
“yowis kalau masih bingung. Aku turun lagi yah dek.” Ucap bu Sugeng sambil mengusap rambutku.
Bukan tidak mau menjawab, tapi antara ragu dan penasaran, ada apakah sebenarnya? Dari jauh ku lihat mbak Ajeng datang menghampiriku. Yang anehnya, mbak ajeng kok pake piyama? Dapat dari mana? Perasaan disini hanya menyediakan handuk.
“sayang.. barang – barangnya dibawa kekamar no.10 yah, yang pojok itu,” bisik mbak ajeng pelan
“hah? Kapan check in’a mbak?” tanya ku
“nanti aku ceritain yah. Aku mau berenang lagi.” Mbak ajeng membuka piyamanya dan melemparnya kekursi.
Aku membawa barang barang mereka berdua kekamar yang dituju, ketika mau masuk kamar, ada seorang pria kurang lebih umur 30an,
“mas pacarnya mbak yang tadi yah? Ini tadi kuncinya ketinggalan diresepsionis.”
“ooh.. iya makasih mas,” aku memberi tips 10ribu ke pria tersebut.
Sial... rencana apalagi mbak ajeng ini, aku memasukkan barang mereka ke dalam kamar. Dan aku kembali ke kolam renang.
Ketika aku kembali kekolam renang, aku melihat......
bersambung...
NB
- Sumber gambar dari mbah Gugle, saya mencari digalery hp tidak ketemu foto yang dalam kondisi kolam renang.
- tetap tenang, pastikan si tole dalam kondisi aman,
EndofSlavery
Adik Semprot
- Daftar
- 18 Jun 2017
- Post
- 136
- Like diterima
- 3
Waduh jahatnya kentang
SuzomiPerv1
Semprot Kecil
- Daftar
- 4 Jun 2017
- Post
- 62
- Like diterima
- 1
Kentang goreng spesial huuu ,
Bengkulu91
Tukang Semprot
- Daftar
- 1 Feb 2017
- Post
- 1.224
- Like diterima
- 596
Bener2 sampe puncak.... sayang puncaknya kemudian datar... dan luas..
Kentang.. kentang...
Kentang.. kentang...
- Status
Similar threads
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
