Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Antara Khilaf dan Penasaran

Status
Please reply by conversation.
mohon bersabar yah.. beberapa ada yang menunggu si Ina, dan beberapa dengan istri bos.
kritik dan saran ojo lali .. :adek:
Gak usah sue" le update neng main selow ae ojo kabeh ngentot ceritane digawe rodo melow sitik opo seneng oleh sesuatu sing angel diolehi
 
mohon bersabar yah.. beberapa ada yang menunggu si Ina, dan beberapa dengan istri bos.
kritik dan saran ojo lali .. :adek:
siap bosku
klo kritik mah SSnya panjangin lg suhu
klo saran ya paling storynya di tebelin klo mw story ma SS imbang sih
 
:mantap:...kira kira tiba tibanya apa yah....dgn santai ditunggu lanjutannya.
 
UPDATE



Tiba tiba melintas sebuah mobil sedan, dan yang bikin aku kaget bukan kepalang ternyata, pak Sugeng, istrinya pak Sugeng, dan mbak Ajeng turun dari mobil.

“mati aku... mau ngapain coba mereka.” Ucapku sambil garuk garuk kepala kebingungan.

Kulihat dari pintu rumah bu Tini, nampaknya pak Sugeng bertanya kepada bu Tini, tapi tidak begitu jelas apa yang mereka bicarakan. Aku melihat badanku yang hanya celana pendek dan beberapa cupangan bu Tini dibadanku.

“piye iki, gimana caranya keluar. Bisa abis aku kalau ketahuan.”

aku tetap memperhatikan gerak gerik mereka diluar.

“semoga cepat pergi dong..” doaku dalam hati.

Gayung bersambut, pak Sugeng masuk kembali kemobilnya, tetapi, istri dan mbak ajeng masih disana. Lalu kulihat bu Tini berjalan kearahku. Nngekkkk pintu rumah dibuka oleh bu Tini

“bu piye iki” (gimana ini bu) tanya ku ke bu tini langsung.

“tenang toh cah bagus,” ucap bu Tini sambil mengusap rambutku.

“tenang gimana itu mereka mau ngapain.”

“mereka cari kamu, katanya mau ajak jalan – jalan, tuh mereka nunggu didepan.”

“terus?”

“ya aku bilang aja, mungkin lagi kewarung.”

“terus aku gimana caranya keluar? Masa kewarung telanjang ditambah ada cupangan gini.” Aku panik bukan kepalang.

“oh iya.. sebentar yah sayang.” Bu Tini membuka lemari pakaiannya, dia ubek ubek kumpulan kaosnya.

“nah ini.. coba pakai, kaos anakku ini, unisex kok.” Sambil menyodorkan kaos hitam v-neck

“huhft, coba aku pakai.”

Aku mencobanya, dan untungnya pas, walau rada ketat.

“nah pas toh.. yowis, tunggu disini, nanti aku suruh mereka duduk didepan kamar kamu saja.”

“iya bu,”

“hati – hati jangan sampai kelihatan, gk enak diliat tamu.” Ucap bu Tini mengingatkan.

“siap bu.”

Bu Tini mencium bibirku pelan, dan langsung pergi membawa kunci kamar. Aku tetap memperhatikan istri pak Sugeng dan mbak ajeng yang sibuk bermain hape.

“bu Tini..” teriak istri pak Sugeng lembut khas dengan logat jogja

“dalem mbak,”

“saya numpang toilet ya.”

“mmhh.. anu.. yowis.. pakai yang didepan saja ya mbak.. soalnya yang dikamarku kran airnya rusak belum sempat ganti.”

“iya bu.”

Istri pak Sugeng bergegas menuju rumahnya bu Tini, dan langsung membuka sepatunya. Aku langsung berlari menuju kamar bu Tini. Didalam rumah bu Tini ada 2 WC, 1 dikamarnya, dan 1 diruang tamu.

“amit amit sampe ketahuan, bisa brabe ceritanya.”

Nngggeekkk pintu rumah bu Tini terbuka, istri pak Sugeng masuk mencari WC yang dimaksud.

“yah lampunya mati lagi.” Gumam istri pak Sugeng

Aku mengintip dari kamar bu Tini, kulihat dari belakang tubuh istrinya sangat montok sekali, belahan pantatnya naik turun ketika berjalan.

“gk ada yang liat ini, gk usah tutup pintu aja.” Ucap istri pak sugeng sendirian

Aku lihat dia menurunkan CD kremnya yang bermotif (hanya mengenakan rok spans), betapa mulusnya paha dan pantat istrinya pak Sugeng. Lalu dia langsung buang air kecil. Sseerrr... aku dengar suaranya begitu jelas, karena kamar mandinya tidak begitu jauh dari kamar hanya berhadapan. Sayang seribu sayang, aku hanya melihat kepalanya yang tertunduk. Suara semprotan air tanda berarti sudah selesai, istri pak Sugeng berdiri, dan disitu nampak perut dan tidak ada bulu diatas vaginanya. “terawat banget ini orang.” Gumamku dalam hati. Istri pak Sugeng langsung keluar rumah Bu Tini tanpa menyadari keberadaan aku disana.

Ketika aku rasa aman, aku kembali mengintip lewat pintu rumahnya. Dan boom.. sesuai dugaan, mbak ajeng dan Bu Sugeng berjalan menuju kamarku. Aku menunggu mereka melangkah rada menjauh.

Ketika feeling ku sudah pas, aku mulai buka pintu rumah pelan pelan tanpa suara, dan membakar sebatang rokokku sebagai alasan dari luar. Aku melangkah dengan sok cool dan berlaga tidak tahu apa – apa.

“eh mbak ajeng dan ibu, sudah lama? Maaf yah.. tadi kewarung cari makan..” ucapku sambil menyalami mereka

“gak papa kok mas,” jawab mbak ajeng

“dari mana kamu anak muda? Datang datang celana basah” tanya bu Sugeng

“eh.. anu tadi ketumpahan es teh manis bu.” Ucapku gugup

Aku gugup melihat tatapan mata bu Sugeng yang begitu tajam,

“sebentar ya bu, saya ganti celana dulu gak enak takut masuk angin.”

“iya cepat” ucap bu Sugeng ketus.
"jangan galak galak toh bu, santai saja, nanti dia gk betah loh." bisik mbak Ajeng
"hahaha, gpp biar aku kesannya galak, padahal mah gregetan aku kalau nunggu orang." ucap bu Sugeng.

samar samar suara mereka terdengar olehku.
Aku masuk kedalam kamar, dan langsung mengganti celanaku.


Tiba - tiba


Bersambung
 
Asiiiikk... Sudah update..
Tiba tiba.... Bersambung... :p
Bikin penasaran aja..
Langscroooth suhu.. :semangat:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd