PeluhTujuh
Semprot Kecil
- Daftar
- 18 Apr 2022
- Post
- 65
- Like diterima
- 286
Second Choice
Aku masih terduduk dikursi dan membaca berulang pesan dari Rama, apa benar yang Rama katakan atau mungkin aku yang terlalu overthinking.
Rizka : eh engga aku ga telfonan pas kalian futsal, cuman chat pas dia balik aja itu.
Rama : yang bener Riz, gua kira kalian berdua soalnya Aldy telfonnya lama sama kek asik banget dia telfonanya, gua kira sama lu
Rizka : ih yang bener ga bohong kan?
Rama : serius sumpah ga boong, kapan sih aku bohongin kamu.
Balas Rama sembari mengirimkan foto dengan dua jari diangkatnya serta ekspresi yang serius.
Rizka : dih mulai garaongnya muncul.
Aku dan rama sudah kenal cukup lama sedari kelas 1 aku sudah mengenalnya, bahkan alasan aku bisa kenal Aldy dan kemudian berpacaran tidak lepas dari andil besar Rama, ditambah kami satu organisasi dan satu divisi membuat kami berdua sangat akrab.
Rama : dih kok garong, kan aku hello kitty
Rizka : pelakor dong
Rama : dih sial bener lagi
Aku tertawa kecil membaca pesan dari Rama.
Rizka : dasar manusia gaje.
Rama : biarin deh, yang penting lu kan ga terlalu badmood lagi.
Rizka : iya iya, yaudah makasih infonya
Rama : aman, apa sih yang engga buat kamu.
Rizka : mulai lagi, udah ya aku mau masak dulu.
Rama : sip aman.
Saat aku hendak menuju dapur Olive tiba tiba masuk kerumah.
Olive : Assalamualaikum.
Dia ternyata baru pulang dari bermain ditempat tetangga, aku kira dia tidur selama ini
Rizka : walaikumsalam, ngagetin aja sih dek.
Olive : maaf mbak, eh kok sepi pada kemana?
Rizka : kerumah kakek, pada nginep kita berdua aja ni.
Olive : nah mantap kita bisa eksperimen sepuas kita mbak, aku mau mandi dulu.bak ke dapur tolong siapin bahan bahan dari resep yang aku tulis ya, ada diatas dispenser.
Rizka : siap tuan putri.
Jawabku sambil menggoda Olive disertai tawa kami berdua, malam itu sore itu kami habiskan dengan memasak berbagai macam cemilan, kami memakannya sambil menonton TV kegiatan ini cukup membuatku melupakan masalahku dengan Aldy, jam sudah menunjukkan pukul 19:00 makanan yang kami buat sudah habis Olive sudah tertidur karna kekenyangan didepan TV, akupun membereskan semua alat makan kami saat aku kembali ke depan Tv semuanya menjadi sangat sunyi hanya suara TV yang memenuhi ruangan, kulihat handphoneku Aldy belum juga membalas yang ku kirim tadi sore sedangkan sekarang sudah pukul 20:00 terakhir dia pamit bersiap akan pulang akupun memutuskan untuk kembali menghubungi Rama.
Rizka : sibuk nggak
Setelah 10 menit Rama baru membalas
Rama : baru nongkrong ni tapi santai aja gimana
Rizka : ooh, mau tanya tau Aldy ga?
Rama : ini baru sama gua.
Rizka : ih kok ga bilang, terakhir ngomong mau balik sampe sekarang ga ngabarin, yaudah jangan bilang gua WA sama nanyain biarin aja.
Rama : kalian ini kenapa sebenernya.
Rizka : tau deh temen mu tuh.
Setelah membalasnya aku berdiri, aku nampak kosong dan berjalan menyusuri rumah ini, suasananya sangat sunyi langkahku akhirnya terhenti didepan kamar Chiesa perlahan aku membuka kamarnya akupun masuk berjalan perlahan aroma kamarnya yang penuh aroma liquidnya sangat nyaman dan nampak menenangkan diriku, aneh memang akupun tak tau kenapa namun rasanya tepat aku berjalan hingga kepinggir ranjang Chiesa, kemudian aku langsung merebahkan diriku diranjang semerbak aroma tubuh Chiesa dan aroma liquidnya menyatu seolah Chiesa ada disana, aku diam disana menikmati aromanya tiba tiba ada perasaan aneh yang kurasakan perlahan seperti terhipnotis aku membuka kancing piyamaku kemudian aku melepaskannya dan diikuti dengan bra milikku, perlahan aku meremas payudaraku ada sengatan yang mengalir dibandanku, kemudian aku memilin kedua puting ku.
Rizka : Akh,....emmm,....ssshh
Desahan pelan mulai keluar dari mulutku, kemaluanku pun terasa aneh karenanya kubuka turunkan celanaku beserta celana dalamnya, aku bugil, bugil dikamar Chiesa sendirian mulai ku jamah kemaluanku yang bersih tanpa bulu karna kucukur itu.
Rizka : Essh..aauuh
Lengguhku saat jariku tangan kiriku mulai menjamah kemaluanku sedangkan tangan kiriku menjamah perut hingga payudaraku, aku belum pernah melakukan ini sebelumnya namun seperti insting yang memanduku aku mulai meremas payudaraku dan menggesekkan jariku di kemaluanku, sensasinya belum pernah kurasakan sebelumnya aku mulai mengerakkan jariku lebih cepat.
Rizka : esshh emmmhhh,....enakkhh ouch...emmnh
Desahku memenuhi sudut kamar Chiesa sembari ku percepat dan tiba tiba secara spontan pinggulku naik menyebabkan kepalaku seolah terhimpit oleh bantal milik Chiesa yang menyebabkan aroma tubuhnya lebih menyeruak hingga menyebabkan perasaan yang luar biasa dalam diriku.
Rizka : Eashh akkkhh,...Chieesaaah,... Esshh Chiesaaa..
Desahku yang secara tiba tiba menyebut nama Chiesa, disaat itu pula kurasakan ada yang akan menyembur keluar dan bandanku mulai mengejang.
Rizka :AAKHHH,....OUUHHHH,....EMMMHH...HAH..AHH.HHAA
Desahku cukup keras karena tak dapat membendung kenikmatan ini, cairan kemaluanku keluar dan membasahi sprei milik Chiesa, kurasakan badanku cukup lemas seperti tulangku tak ada ditubuhku, aku hanya berbaring sembari mengatur nafasku setelah tenang aku memunguti bajuku dan mengenakannya kemudian segera aku keluar dari kamar Chiesa dengan perasaan aneh terhadap diriku sendiri "Apa yang baru saja aku lakukan, bodoh sekali" ucapku mengutuk diriku sendiri dari dalam hati.
Sekarang sudah pukul 22:45,aku kembali kedepan TV untuk menemani Olive, sebelum tidur aku mengecek handphoneku kudapati handphoneku mendapatkan berbagai macam pesan.
Rama 20:34 : gua ga akan cerita ke Aldy lu chat gua, tapi gua coba cari info biar lu ga galau
Mbak Shinta 21:00 : Besok sabtu aku kesitu, masih mau disitu apa ikut balik?
Rama 22:30 : info didapatkan gua otw balik dulu ntar infonya gua kasih
Aldy 22:00 : Maaf sayang baru ngabarin tadi mampir nongkrong sama temen temen, batreku juga abis
Aldy 22:10 : kamu udah tidur ya? Sleepwell sayang
Aku membalas semua chat kecuali dari Aldy malam itu.
*Clink*
hanya satu orang yang membalas ya, dia adalah Rama.
Rama : kata Aldy dia lagi di fase jenuh gitu, udah 2 tahun pacaran kata dia rasanya monoton, dia berusaha buat bersikap biasa aja kaya biasanya tapi mungkin sulit nutupinya, kan lu tau Aldy orangnya gimana.
Membaca pesan dari Rama aku bertambah binggung dan kalut karena itu entah dari mana hanya satu balasan yang kukirim ke Rama.
Rizka : Boleh call nga? Biar curhatnya enak.
Aku masih terduduk dikursi dan membaca berulang pesan dari Rama, apa benar yang Rama katakan atau mungkin aku yang terlalu overthinking.
Rizka : eh engga aku ga telfonan pas kalian futsal, cuman chat pas dia balik aja itu.
Rama : yang bener Riz, gua kira kalian berdua soalnya Aldy telfonnya lama sama kek asik banget dia telfonanya, gua kira sama lu
Rizka : ih yang bener ga bohong kan?
Rama : serius sumpah ga boong, kapan sih aku bohongin kamu.
Balas Rama sembari mengirimkan foto dengan dua jari diangkatnya serta ekspresi yang serius.
Rizka : dih mulai garaongnya muncul.
Aku dan rama sudah kenal cukup lama sedari kelas 1 aku sudah mengenalnya, bahkan alasan aku bisa kenal Aldy dan kemudian berpacaran tidak lepas dari andil besar Rama, ditambah kami satu organisasi dan satu divisi membuat kami berdua sangat akrab.
Rama : dih kok garong, kan aku hello kitty
Rizka : pelakor dong
Rama : dih sial bener lagi
Aku tertawa kecil membaca pesan dari Rama.
Rizka : dasar manusia gaje.
Rama : biarin deh, yang penting lu kan ga terlalu badmood lagi.
Rizka : iya iya, yaudah makasih infonya
Rama : aman, apa sih yang engga buat kamu.
Rizka : mulai lagi, udah ya aku mau masak dulu.
Rama : sip aman.
Saat aku hendak menuju dapur Olive tiba tiba masuk kerumah.
Olive : Assalamualaikum.
Dia ternyata baru pulang dari bermain ditempat tetangga, aku kira dia tidur selama ini
Rizka : walaikumsalam, ngagetin aja sih dek.
Olive : maaf mbak, eh kok sepi pada kemana?
Rizka : kerumah kakek, pada nginep kita berdua aja ni.
Olive : nah mantap kita bisa eksperimen sepuas kita mbak, aku mau mandi dulu.bak ke dapur tolong siapin bahan bahan dari resep yang aku tulis ya, ada diatas dispenser.
Rizka : siap tuan putri.
Jawabku sambil menggoda Olive disertai tawa kami berdua, malam itu sore itu kami habiskan dengan memasak berbagai macam cemilan, kami memakannya sambil menonton TV kegiatan ini cukup membuatku melupakan masalahku dengan Aldy, jam sudah menunjukkan pukul 19:00 makanan yang kami buat sudah habis Olive sudah tertidur karna kekenyangan didepan TV, akupun membereskan semua alat makan kami saat aku kembali ke depan Tv semuanya menjadi sangat sunyi hanya suara TV yang memenuhi ruangan, kulihat handphoneku Aldy belum juga membalas yang ku kirim tadi sore sedangkan sekarang sudah pukul 20:00 terakhir dia pamit bersiap akan pulang akupun memutuskan untuk kembali menghubungi Rama.
Rizka : sibuk nggak
Setelah 10 menit Rama baru membalas
Rama : baru nongkrong ni tapi santai aja gimana
Rizka : ooh, mau tanya tau Aldy ga?
Rama : ini baru sama gua.
Rizka : ih kok ga bilang, terakhir ngomong mau balik sampe sekarang ga ngabarin, yaudah jangan bilang gua WA sama nanyain biarin aja.
Rama : kalian ini kenapa sebenernya.
Rizka : tau deh temen mu tuh.
Setelah membalasnya aku berdiri, aku nampak kosong dan berjalan menyusuri rumah ini, suasananya sangat sunyi langkahku akhirnya terhenti didepan kamar Chiesa perlahan aku membuka kamarnya akupun masuk berjalan perlahan aroma kamarnya yang penuh aroma liquidnya sangat nyaman dan nampak menenangkan diriku, aneh memang akupun tak tau kenapa namun rasanya tepat aku berjalan hingga kepinggir ranjang Chiesa, kemudian aku langsung merebahkan diriku diranjang semerbak aroma tubuh Chiesa dan aroma liquidnya menyatu seolah Chiesa ada disana, aku diam disana menikmati aromanya tiba tiba ada perasaan aneh yang kurasakan perlahan seperti terhipnotis aku membuka kancing piyamaku kemudian aku melepaskannya dan diikuti dengan bra milikku, perlahan aku meremas payudaraku ada sengatan yang mengalir dibandanku, kemudian aku memilin kedua puting ku.
Rizka : Akh,....emmm,....ssshh
Desahan pelan mulai keluar dari mulutku, kemaluanku pun terasa aneh karenanya kubuka turunkan celanaku beserta celana dalamnya, aku bugil, bugil dikamar Chiesa sendirian mulai ku jamah kemaluanku yang bersih tanpa bulu karna kucukur itu.
Rizka : Essh..aauuh
Lengguhku saat jariku tangan kiriku mulai menjamah kemaluanku sedangkan tangan kiriku menjamah perut hingga payudaraku, aku belum pernah melakukan ini sebelumnya namun seperti insting yang memanduku aku mulai meremas payudaraku dan menggesekkan jariku di kemaluanku, sensasinya belum pernah kurasakan sebelumnya aku mulai mengerakkan jariku lebih cepat.
Rizka : esshh emmmhhh,....enakkhh ouch...emmnh
Desahku memenuhi sudut kamar Chiesa sembari ku percepat dan tiba tiba secara spontan pinggulku naik menyebabkan kepalaku seolah terhimpit oleh bantal milik Chiesa yang menyebabkan aroma tubuhnya lebih menyeruak hingga menyebabkan perasaan yang luar biasa dalam diriku.
Rizka : Eashh akkkhh,...Chieesaaah,... Esshh Chiesaaa..
Desahku yang secara tiba tiba menyebut nama Chiesa, disaat itu pula kurasakan ada yang akan menyembur keluar dan bandanku mulai mengejang.
Rizka :AAKHHH,....OUUHHHH,....EMMMHH...HAH..AHH.HHAA
Desahku cukup keras karena tak dapat membendung kenikmatan ini, cairan kemaluanku keluar dan membasahi sprei milik Chiesa, kurasakan badanku cukup lemas seperti tulangku tak ada ditubuhku, aku hanya berbaring sembari mengatur nafasku setelah tenang aku memunguti bajuku dan mengenakannya kemudian segera aku keluar dari kamar Chiesa dengan perasaan aneh terhadap diriku sendiri "Apa yang baru saja aku lakukan, bodoh sekali" ucapku mengutuk diriku sendiri dari dalam hati.
Sekarang sudah pukul 22:45,aku kembali kedepan TV untuk menemani Olive, sebelum tidur aku mengecek handphoneku kudapati handphoneku mendapatkan berbagai macam pesan.
Rama 20:34 : gua ga akan cerita ke Aldy lu chat gua, tapi gua coba cari info biar lu ga galau
Mbak Shinta 21:00 : Besok sabtu aku kesitu, masih mau disitu apa ikut balik?
Rama 22:30 : info didapatkan gua otw balik dulu ntar infonya gua kasih
Aldy 22:00 : Maaf sayang baru ngabarin tadi mampir nongkrong sama temen temen, batreku juga abis
Aldy 22:10 : kamu udah tidur ya? Sleepwell sayang
Aku membalas semua chat kecuali dari Aldy malam itu.
*Clink*
hanya satu orang yang membalas ya, dia adalah Rama.
Rama : kata Aldy dia lagi di fase jenuh gitu, udah 2 tahun pacaran kata dia rasanya monoton, dia berusaha buat bersikap biasa aja kaya biasanya tapi mungkin sulit nutupinya, kan lu tau Aldy orangnya gimana.
Membaca pesan dari Rama aku bertambah binggung dan kalut karena itu entah dari mana hanya satu balasan yang kukirim ke Rama.
Rizka : Boleh call nga? Biar curhatnya enak.