Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Arrgh... Mama Gitu Deh!!!

Aaarrrgh...... Mama Gitu deh!!!!





REUNION Part 4





Selama perjalanan menuju keKantor Dodo yang baru menyusul Mayang, angan angan Astrid jauh melayang kepada moment bagaimana awal Ilman, Paijo dan Joko ia goda diRuang tamu rumahnya sendiri.

Terlebih, Astrid merasa berdebar Hebat saat ketiga remaja itu hampir bersamaan memperlihatkan Penisnya yang berdiri tegak memperlihatkan malu malu penis mereka hampir bersamaan dibalik celana seragam mereka.

Semakin Nafsunya kini menggebu gebu, begitu kedua bola mata indahnya melihat Penis Ilman yang paling besar diantara mereka bertiga mendekati size dan ukuran Mang Oded kekasih gelapnya yang saat itu lebih memilih keluarganya.

Lebih dalam sembari santai melajukan Kendaraan Roda empat, Astrid tersenyum sendiri mengenang bagaimana Paijo dan Joko saat itu klimaks hanya dengan meraba, menyenggol payudara, sambil beronani disamping kiri dan kanannya.

Berbisik bisik Astrid meminta saat itu, agar ini menjadi Rahasia mereka saja. Terlebih, Dodo pagi itu tengah menikmati sarapan pagi, namun tak bisa ia pastikan andai Putranya tercinta mengintip Kenakalan yang Nekat terjadi diruang tamu bersama ketiga temannya sendiri.

Yang Astrid pikir, selain melepas rasa penasaran. Astrid sendiri sesungguhnya berharap Dodo mencegah hal tak senonoh terjadi lebih jauh. Agar lebih mudah Astrid mengetahui pengakuan sejauh mana Dodo Bernafsu kepada Ibu Kandungnya sendiri.

Semua itu Sirna, Perasaan tegang bercampur takut Astrid pagi itu, malah menambah rasa penasaran akan Batang penis Ilman yang keras, tengah mengacung, Hitam kemerahan. Terasa semakin keras digenggaman Tangannya yang lembut. Benar benar Sungguh diluar dugaan Astrid, selain paling besar dan keras menjelang Klimaks, Ilman akan nekat berdiri lalu memuntahkan semburan Spermanya diTanktop dengan belahan payudara yang rendah Pagi itu.

Senyum Manis Wanita yang kini berUsia Kepala 4 itu mengembang, Saat Mengenang setelah Aksi nekatnya menggoda keTiga kawan baik putranya, ia Dapati jejak ceceran Sperma Dodo ditempat yang tepat untuk mengintip aksi nakal nekatnya bersama ketiga temannya sendiri......

Ia, itu adalah lokasi dibalik Kaca gelap antara ruang keluarga dan ruang tamu.......

Atas alasan memiliki Jiwa Cuckhold yang dimiliki Dodo, Ilman, Paijo, dan Joko sahabat baik Dodo sekalipun. Astrid Berencana menguji Dodo Putranya tercinta sejauh mana berani Menggoda Ibu kandungnya sendiri yang cantik Jelita.

Terlebih, Astrid yakin bahwa putra kesayangannya tersebut selama ini tak mendekati Gadis manapun seusianya. Hanya jejak Sperma diCelana dalam, Sprei Kasur, serta kamar mandi ia temukan.

Alih alih mencari tau kelainan Sex yang Dodo miliki, Astrid malah terbuai dengan Cinta yang Paijo berikan, Keperkasaan Penis Ilman, serta perhatian dari Joko yang tak lain adalah sahabat Dodo sendiri.

Dari tempat berbeda, saat menatap keluar jendela ruangan kerjanya. Paijo benar benar tak menduga bahwa hal ini akan kembali terulang. Kali ini ia menatap Sofa panjang ruang kerjanya, dan mengenang rasa dari panasnya bercinta dengan Astrid.

Sungguh benar benar tak ada yang berubah, bahkan terasa lebih indah ketimbang saat awal memberikan Oral sex kepada Astrid diKamarnya.

Yaa..... Siang itu sesungguhnya setelah Dodo memutar balik membelikan Ayam Bakar, Paijo yang masih penasaran dan bernafsu kepada Astrid. Nekat bersembunyi dikamar Astrid.

Tanpa Dodo sadari, Paijo siang itu benar benar nekat ingin merasakan hangatnya Cumbuan Bibir yang berujung memberikan Oral sex diVaginanya.

Tak heran diantara Ilman dan Joko (yang terlebih dahulu menjauh) Paijolah yang terbawa perasaan memberikan Astrid kepuasan.

Terlebih Paijo remaja, sangat jauh dari kata keren apalagi Rupawan seperti Dodo.

Berbekal ketekunan dan menjadikan Astrid sebagai wanita idaman, tentu Paijo yang sesungguhnya terlebih dahulu tau Affair Astrid bersama tangan kanan almarhum suami dan paham kesepian Astrid. Tak menyia nyiakan kesempatan siang itu dikamar Astrid. Terlebih tanpa harus berebut perhatian Astrid dari Joko apalagi Ilman (Yang sempat memuntahkan sperma kedua kalinya diWajah Astrid).

Setelah merasakan indahnya kenangan diToilet Club malam, Hotel, dan kenangan paling seru saat diDapur dan berlanjut dikamar Dodo. Selama hampir 3 jam kebelakang ia merasakan jatuh cinta lagi dengan performa Astrid beradu gesekan kelamin dengannya.

Sungguh hampir 5 Tahun belakangan ini tak ada yang bisa mengimbangi dirinya. Terlebih lagi, 1 jam lebih bersenang senang memberikan Perlawanan Kenimatan diBilik Shower yang lebih banyak berbagai gaya posisi sex berdiri.

Besar dalam hati Paijo, berharap bisa memberikan Astrid kepuasan yang lebih. Bahkan bila perlu puas dendam dan sakit hatinya, andai ia memberikan kepuasan Sex kepada Astrid dihadapan Dodo yang secara tak langsung sudah membuatnya 'Cacat' kini.

Sedangkan Siang itu saat Mengendarai Mobil, lamunan Astrid semakin liar membayangkan diKeroyok Birahi oleh ketiga Remaja yang sekarang sudah dewasa tersebut.

Astrid merenung membayangkan, bagaimana rasanya menikmati hal itu tanpa Dodo ganggu, hanya menyaksikan saja......

Membayangkan hal tersebut sambil mengendarai Laju Mobilnya menuju Kantor Dodo, ia merasakan basah diLiang Kawinnya. Astrid sentuh kepingan batu permata Yang Dodo dapatkan dan ia bentuk menjadi bandul permata kalungnya dari dasar Air Terjun pelangi.

Seketika, Astrid merasakan tubuhnya kembali bugar......

Berjalan penuh percaya diri dan Anggun Astrid menuruni mobilnya, meski tak sepenuhnya ia kuasai. Tapi Astrid merasakan sedikit demi sedikit keAjaiban baru permata yang tak pernah lepas melingkari leher jenjangnya.

Seperti biasa, tatapan pria disekitar mobil yang ia parkir terpana menatap kehadiran Astrid. Yang dimana mereka tak banyak tau, andai Astrid Ibu dari karyawan Staff Excecutive Kantor tersebut.





POV Astrid





Sejak awal berjumpa dan bertemu Riani, aku kagum dengan sikap lugu dan polos gadis mungil berhijab tersebut. Terlebih ia terlihat sungguh bekerja keras dengan mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus diMeja Resepsionis.

Tak heran, menantu ku tersayang Mayang yang tengah Moody dimassa keHamilannya yang pertama langsung Akrab dan dekat dengan Riani.

Hal ini tentunya semakin bisa menyamarkan kepergian ku yang sejak pagi berOlahraga Birahi bersama Paijo yang sudah lama tak bertemu. Meskipun demikian, ada sorot mata Riani yang memandang Kagum Dodo putra ku dari sorot mata Riani.


'aaah, sepertinya kami pernah bertemu dengan Gadis mungil berhijab ini disuatu tempat......'

'tapi dimana ya.......' pikir ku dalam hati, Karna sosok rekannya lah yang saat itu jauh lebih mencolok ketimbang dirinya.


Ketimbang memikirkan sesuatu yang hampir ku lupa, lebih baik Perhatian ku curahkan kepada Menantu dan Putra ku Dodo saat itu yang terlihat sibuk berkerja. Andai ku ingat baik baik, hampir disetiap kesempatan kami selalu menjadi pusat perhatian diKeramaian.

Siapa sangka, mereka akan mengira aku ini lebih persis sebagai Kakak Perempuan Dodo atau Mayang. Ketimbang Ibu maupun mertua mereka.

Ditengah Asyiknya kami bercengkrama diResepsionis Kantor Dodo bersama Riani, Tiba tiba.......


"TUUUUT ......!!!! Tuuuuutt!!!" Sebuah panggilan telfon dari PAIJO Berdering.

"Siapa ma....??" Tanya menantu ku Mayang, diIringi expresi keheranan Riani yang keheranan melihat expresi ku tegang bukan main.

"Oh, ini.... Rekan Olah raga mama diPanti sayang......" Jawab ku sekenanya sembari menjauh dari mereka berdua.


Andrenalin ku terpacu bermain api, walaupun aku merasa berUntung tak ada Dodo saat aku hendak menerima telfon dari Paijo.





*******





Beberapa hari berselang, entah mengapa Naluri sebagai Ibu, cukup kuat kedekatan antara Riani dan Dodo putra ku lebih dari sekedar rekan kerja apalagi Kakak kepada Adiknya semata.

Apalagi dalam beberapa kesempatan, Dodo cukup sulit menerima panggilan telfon masuk dari ku.

Sampai suatu hari, diam diam aku berpura pura tidur padahal ku buka kedua telinga ku lebar lebar mendengar suara pintu Garasi maupun suara mesin mobil andai menyala.

Itu dia......

Rupanya putra ku Dodo diam diam keluar rumah, ditengah malam untuk menemui seseorang.....

Setelah memastikan Mayang tetap tidur lelap diKamarnya, aku segera menelfon salah satu ojek langganan yang sudah ku persiapkan mengantar ku malam itu.


"Bang, Abang liatkan arah mobil Dodo tadi......" Ucap ku saat mang Saswo memberikan helm kepada ku.

"Ia neng, amang liat......" Ucapnya, sembari menatap kedua payudara ku.

"Yuk mang susul, tapi jangan dideketin..... Aku mau liat Dodo nemuin siapa......" Pinta ku kepadanya, sembari berdebar khawatir kalau Justru bukan Riani yang ia temui malam ini.


Entah mengapa aku tak rela andai Dodo kembali tergoda kepada Vera, Nadia, maupun Anjani malam itu. Hingga mobil Dodo melaju tak jauh dari komplek perumahan kami yang baru, lega rasanya saat aku sadari bahwa komplek perumahan yang Dodo arahkan laju mobilnya. Persis dengan nama komplek perumahan tempat Riani tinggal bersama orang tuanya.

Degup jantung ku berdetak semakin kencang, tak kala melihat Riani yang biasa berhijab dan tertutup. Seperti mengendap ngendap berjalan memasuki Mobil Dodo.

Tak ku biarkan mang Saswo selanjutnya turut menyaksikan apa yang ku lihat, saat Mobil Dodo terparkir rapih diLapangan Kosong belakang Komplek perumahan.

Benar saja dugaan ku, rupanya ia sudah terlibat Affair dengan Gadis belia muslimah tersebut......


"Dodo Sompret..... Dasar anak Nakal......." Ucap ku, sembari mempersiapkan rencana ku menghukumnya.


Tak lama kemudian, ku kembali menuju tempat mang Saswo menanti ku, saat mobil Dodo mulai bergoyang ku simpan bukti foto agar ia tak bisa mengelak lagi nanti malam.

Sebuah petualangan baru ku akan dimulai, setelah berhasil melihat kenakalan serta bukti Dodo bersama Riani malam ini.





POV DODO






Sepelan mungkin aku buka gerbang dan Parkirkan mobil ku didalam Garasi, sangat sulit ku jelaskan betapa indahnya memiliki cinta yang lain selain Istri ku Mayang saat ini.

Andai aku berpikir berulang kali, selain melepas kejenuhan, intensitas pertemuan ku dengan Riani jauh lebih intens ketimbang bersama Istri ku Mayang yang tengah hamil dan tak tentu suasana hatinya.

Berjalan ku mengendap ngendap melalui Dapur yang terhubung dari pintu Garasi, sambil berharap Mayang Istri ku tetap terlelap diKamarnya. Detik detik menegangkan ku rasakan saat hendak berjalan menaiki tangga. Tapi tiba tiba.....


"Dodo sayaang, dari mana kamu nak malam malam begini.....??" Terdengar Jelas suara Mama ku Astrid, sembari duduk diKursi ruang keluarga.


Dari cara mama duduk, sudah jelas ia tengah menanti kepulangan ku malam itu.....


"Hehehe, anu ma...... Dodo abis nemuin kawan....." Ucap ku pelan sambil mendekatinya yang malam itu mengenakan Daster tidur.


Melihat penampilan Mama Astrid, tentunya aku paham betul apa keinginannya. Apalagi beberapa hari belakangan ini aku tak memberi jatah rutin kepada mama ku, Karna Stock sperma ku diberikan kepada Riani.


"Yakin cuma kawan Dodo sayaaang .......??" Ucap mama, dengan intonasi Manja menggoda namun tatapan serta ucapannya mengIntimidasi ku.

"I, iya ma....." Ucap ku, yang sepertinya tak bisa mengelak lagi darinya.


Terlebih saat ku sadari, daster yang mana kenakan mirip dengan yang Riani gunakan saat tadi menemui ku.......


"Mama ada fotonya lho, mobil kamu tadi diParkir dimana waktu Riani masuk mobil kamu ......." Lutut ku terasa lemas, Mama sudah mengetahui affair ku dengan Riani malam ini.


Lebih menakutkan lagi, beliau tetap tersenyum manja seolah aku tak bisa menghindar dari hukumannya malam ini.


"Dodo sayaaang ....... Sini nak ......." Ucapnya lembut, namun terasa menakutkan bagi ku.

"Sejak kapan kamu menjalin Affair dengan gadis muslimah itu nak......??" Tanya mama setelah aku duduk disampingnya.

"Itu..... Anu maa.... Sejak aku berdua sering menemui Client...." Ucap ku terbata, sembari tertuduk malu.

"Yakin.....??" Tanya Mama Astrid, setelah menarik wajah ku lembut dan menatap matanya.

"I, iya ma.... Yakin ......" Ucap ku, sambil menatap cantiknya wajah mama ku ini dari bias cahaya rembulan yang masuk kedalam rumah.

"Tapi.... kamu yakin Riani bakal rela lepas kamu saat kamu tak mencintai dia lagi sayang??" Tanya Mama, yang membuat ku membeku tak berfikir panjang akan fatalnya affair ku bersamanya.


Terlebih lagi aku baru sadar, apa jadinya andai Mayang Tau kenakalan ku saat ini bersama Riani yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri.

Pelan aku gelengkan kepala ku, sembari menahan rasa bersalah kepada Mama ku Astrid. Senyumnya mengembang sembari menyandarkan kepalanya diBahu ku malam itu.


"Mama tau Dodo sayang, semenjak kita membantu Nadia. Agak sulit memang mengendalikan Hasrat dan nafsu birahi kamu sayang......"

"Tapi mama juga ga nyangka, kamu bakal terlibat Affair bersama gadis Muslimah selugu Nadia......" Lanjut Ucapnya, menjelaskan kepada ku sambil bersandar dilengan ku.

"M... Maksud mama gimana.....??" Tanya ku lirih, dengan sikapnya kepada ku setelah tau kesalahan yang ku perbuat.

"Dodo sayaaang, masih inget ga kapan terakhir Dodo memberi mama 'jatah rutin' setelah pasca pernikahan dan kehamilan Istri mu nak.....??" Tanya Mama kepada ku.

"Dodo lupa ma......." Ucap ku, lirih Karna jujur saja malam itu entah sanggup atau tidak aku memberi kepuasan birahi kepada mama ku Astrid.

"Sayang, mama boleh jujur sama kamu nak....." Mama ku sambil tersenyum, membelai rambut ku penuh kasih sayang.


Setelah ku anggukkan kepala ku perlahan, mama kembali melanjutkan penjelasannya kepada ku yang seolah ingin dengan lembut keinginannya kepada ku. Setelah beliau tau affair ku bersama Riani.......



"Mama paham, mungkin kamu Jenuh melakukan aktifitas sex dengan mama. Terlebih dengan Istri mu pasca kehamilan......"

"Saat ini juga mama jujur, begitu juga mama sayang.........."ucapnya, yang semakin membuat ku bingung dan serba salah dengan kejujuran mama.

"Jadi, Mmaksud... Mama??" Ucap ku lirih dan berdebar, dengan tegang menantikan keinginan guna melepas rasa jenuhnya melakukan sex bersama ku beberapa tahun belakangan ini.

"Dodo sayang, mama sudah tak ada keinginan dan hasrat memadu kasih selain dengan almarhum ayah mu kamu tau itukan Dodo sayang.....??" Ku anggukkan sembari berdebar jantung ku menantikan maksud dan keinginannya.

"Mama ada tawaran Club member nak......" Sembari memberikan kartu member Triple X Club dan Gym kepada ku.

"Mama mohon, kali ini izinkan mama sekaliiii ini aja Mama merasakan Variasi sex tanpa melibatkan perasaan......."

"Bolehkan Dodo sayaang......" Ucap mama, dengan expresi memelas berharap ada Izin dari ku.


Entah mengapa seketika darah ku bergolak merangsang mendengar apa yang beliau sampaikan, apalagi mengingat beberapa tahun dan saat kami berlibur bersama tahun lalu diPulau Kerang.

Satu sisi ego ku mengatakan tentunya tak akan memberi Izin kepada Mama yang terkenal Binal andai sudah terpancing Nafsu birahinya. Namun disisi lain, sangat wajar mama meminta hal ini. Apalagi aku yang sembunyi sembunyi dari Mayang sudah tak leluasa memberi kepuasan Sex kepada Mama ku Astrid.

Didalam batin ku mulai merasakan berperang antara Mengizinkan maupun tidak kepada Mama. Namun menatap expresi dan niatan beliau meminta Izin kepada ku, sungguh jelas Mama sangat berharap serta sudah kesulitan memendam hasrat yang lama tak dipenuhi selain aku anak kandungnya sendiri.


"Dodo izinin ma......." Ucap ku lirih, yang langsung disambut senyum mama manja bak remaja.

"Tapi ada syaratnya ya ma......." Ucap ku, sembari merasa khawatir aktivitas Club Triple X mama malah jatuh cinta kepada salah satu member Club tersebut.

"Sebutin sayang, apa syaratnya..... Pasti mama Izinin......" Ucap mama ku penuh percaya diri bahkan terlihat tanpa beban.

"Syaratnya Dodo akan ngawasi dan melihat Mama dengan siapa saja melakukan hubungan badan diClub tersebut." Ucap ku singkat, yang tanpa kuduga mama langsung memeluk ku penuh rasa bahagia.


Penis ku terasa kembali tegang, namun sedikit ngilu Karna Stock sperma ku dihabiskan Riani, saat merasakan sepasang payudara Mama menghimpit dada ku.


"Tehtu saja sayang mama setuju, malah itu yang mama pengen kamu jagain mama saat mama bersenang senang sehari saja diClub tersebut Dodo sayaaang......." Ucapnya, sembari memeluk ku makin erat.


Tanpa rasa curiga, aku berpamitan kepada Mama untuk segera menyusul Mayang Dini hari tersebut. Beruntung rupanya Mayang mendengkur lelap tidur dikamar setelah seharian berbelanja diMall bersama mama ku Astrid.

Sebelum ku berIstirahat, ku kecup keningnya sembari membisikkan kata Maaf kepada Mayang Istri ku tercinta......





*******





Setelah Pagi Pagi mengantar Istri ku ketempat mertua, kunjungan rutin menjelang akhir pekan. Cukup terkejut aku baru mengetahui alamat Triple X Gym dan Club tersebut rupanya berada diKawasan Villa Istana Bunga.

Kawasan komplek tersebut adalah tidak lain dan bukan adalah kawasan tempat acara puncak Ilman dan Paijo melakukan sex bersama Mama dihadapan ku.

Segera aku menuju tempat itu, sembari memberi kabar kepada mama yang masih asyik berkebun diRumah baru kami.

Setelah sedikit bernostalgia melalui Villa yang menjadi lambang kemenangan ku merebut mama ku Astrid kembali.

Ku teruskan laju kendaraan menuju Kawasan Asri menyerupai Bungalow mewah bertuliskan plang Triple X Gym and Club. Sepintas tempat itu terlihat seperti tempat Gym, termasuk Kolam renang dan Kolam rendam Air Panas seperti kawasan wisata diDaerah kota ini.

Namun saat ku perhatikan sekitar dengan seksama, hampir sepenuhnya tak ada pengunjung manula atau anak anak ditempat tersebut.

Bilik bilik Locker dan shower ditempat ini jelas disatukan, bahkan sepintas bisa ku intip aktivitas mereka tengah bercinta disana. Jantung ku mulai berdebar, terpikirkan sejak kapan mama tau tempat seperti ini.

kemudian Sepasang mata ku langsung tertuju kearah beberapa pemuda remaja berseragam seperti Instruktur Gym. Namun dimata ku mereka terlihat seperti merangsang member mereka, ketimbang melatih secara profesional.


"Selamat pagi pak, maaf mengganggu waktunya ......" Sapa remaja Wanita, menyapa ku sembari membawa buku catatan ditangannya.

"Ia, selamat pagi......" Ucap ku, sembari berusaha biasa dengan aktivitas tak biasa ditempat ini.

"Saya Chika, resepsionis sekaligus greeter pak..... Saya lihat bapak baru ya berada diGym dan Club kami ......" Ucapnya sembari tersenyum manis kearah ku.

"O ia, saya baru.... Karna kagum melihat suasana asri disini saya sampe lupa kalau belum daftar....." Ucap ku, sembari memperkenalkan diri.


Setelah menyelesaikan administrasi dan mendaftar member salama satu bulan, segera ku ajukan pertanyaan yang berhubungan dengan mama ku Astrid kepada Chika.


"Sebentar ya pak, saya cek status Ibu Astrid diClub kami....." Ucap Chika, sembari membuka layar ponselnya.


Setelah menunggu selama beberapa menit, Chika memberi keterangan kepada ku bahwa status mama ku Astrid hanya sebatas kunjungan beberapa hari lalu.

Andai ku ingat baik baik, saat itu seharusnya Mama berada diPanti JOMPO...... KENAPA BISA ADA DISINI!!!! Gerutu ku dalam hati, mencoba menepis berpikiran mama digoda atau dirangsang seperti karyawan tempat ini lakukan.

Belum reda rasa penasaran dan cemburu ku terbakar mama pernah ketempat seperti ini, tiba tiba kedua mata ku diarahkan kepada seorang pengunjung yang berjalan cantik bak super model yang berjalan diatas Catwalk.

Dari cara berjalannya yang anggun dan kecantikannya yang menyilaukan mata, melihat bentuk body aduhai tinggi menantang, tak salah lagi itu rupanya Mama ku Astrid sudah tiba ditempat ini.........

Sungguh bangga tentunya memiliki Mama yang walaupun berUsia diatas 40 tahun namun bisa disandingkan keCantikan dan Kemolekan tubuhnya dengan Gadis Kuliahan.


Sejurus kemudian Mama memberi Kode, seperti menginginkanku membuka layar Ponsel ku.


"Kamu ready ya Dodo sayang......"

"Jagain mama ya nak...... Muuach..... Mama sayang kamu lebih dari apapun Dodo sayang ........" Dua pesan singkat ia kirimkan melalui pesan Whats Up.

"Ia ma, kalau mereka keterlaluan pasti Dodo hentikan....." Balas pesan ku kepada mama ku Astrid.

"Oke honeyy...... Enjoy the Show ya Dodo sayaaaang ........ Muach........" Begitulah pesan terakhir, yang awalnya aku pikir tak akan menyebabkan sesuatu hal yang berakibat fatal.





Bersambung.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd