Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Awal mula Istriku

Chapter 3: Awal Perubahan
Memasuki tahun kelima pernikahan, kehidupan sex kami mulai berkurang. Bukan karena kehilangan rasa tetapi lebih karena kesibukanku. Sejak menjadi manajer pemasaran, waktuku banyak tersita di pekerjaan. Bahkan dalam sebulan bisa 2-3 kali aku harus meninggalkan istri di rumah untuk dinas luar kota. Di sisi lain aku yang mulai mendekati kepala empat (usiaku saat ini 37 tahun) merasakan ada penurunan fisik. Saat berhubungan si Joni mulai kesulitan untuk mengimbangi istriku. Bahkan di kesempatan terakhir, si Joni kesulitan berdiri.

Malam itu aku baru pulang dinas luar kota. Istriku yang sudah lama ditinggal meminta kesepiannya untuk dipenuhi. Selama ini aku yang memiliki libido yang lebih tinggi tidak pernah menolak ajakan istriku selelah apapun itu. Mungkin saat itu aku lelah dan juga sedang stress menghadapi beban pekerjaan yang sedang bertumpuk-tumpuk. Penisku hanya mampu setengah ereksi di depan kemaluan istriku yang sudah siap. Akibatnya susah untuk penetrasi, penisku hanya bisa menggesek-gesek kemaluan istriku. Setelah lama berusaha akhirnya aku menawarkan cunnilingus agar istriku bisa selesai. Aku memainkan lidahku di kemaluan istriku. Sambil mendesah istriku memegang kepalaku. Istriku menggelinjang setiap aku menghisap kemaluannya. Sekitar sepuluh menit mendesah,mengerang, menggelinjang istiku sambil mengatur nafasnya berkata “hah, hah..sudah pa..”. Aku tidak tahu apakah istriku sudah orgasme atau belum. Memang sulit untuk mengetahui orgasme wanita, namun biasanya istriku akan bergetar ketika orgasme. “Sudah keluar ma?” tanyaku. “Sudah pa..” Entah ia sudah benar-benar orgasme atau sudah kelelahan untuk mengejar puncaknya. “Papa mau dikeluarin ..?”. “Enggak usah ma” Aku sudah merasa sangat lelah saat itu. “Tidur aja yuk”. Kami pun terlelap dengan kelelahan masing-masing. Kepuasan yang sebelumnya mudah terpenuhi pun mulai berjarak.
Chapter 4: Awal Solusi
Setelah kejadian malam itu si Joni jadi lebih sering sulit diajak kompromi. Bahkan di saat aku sedang tidak lelah, si Joni terkadang kesulitan berdiri. Mungkin bukan hanya soal fisik, tapi ljuga psikologi. Setelah kejadian itu secara tidak sadar mungkin aku jadi tidak percaya diri dan juga khawatir tidak bisa memuaskan istriku. Aku mulai mencari solusi dengan mulai rutin berolahraga (lebih banyak dalam bentuk wacana, realisasi hanya 1 minggu sekali itupun kadang absen), minum suplemen dan juga registrasi akun website kanal film bokep. Yang terakhir sepertinya paling efeftif memancing Joni yang lagi ngambek.

Film porno bukanlah hal baru dalam pernikahan kami. Sesekali aku mengajak istriku untuk menonton film panas sebagai bumbu dalam kehidupan sex kami. Kami akui menonton bisa meningkatkan kualitas sex kami di banyak kesempatan. Awalnya memang istriku merasa risih, komentarnya “Ih kok gitu pa, kok mau ya pa, atau apa ya enak begituan?” Ketika melihat berbagai adegan di video porno. Namun ujung-ujungnya setelahnya kami selalu bercinta dengan panas dan terkadang meniru adegan-adegan di video tersebut.

Satu minggu sekali aku berusaha mengimbangi kebutuhan istriku. Saat pemanasan kami menonton video panas lebih dahulu. Jika Joni sudah terpancing baru kami lanjutkan bercinta. Desahan kami berlomba dengan suara di video. Rutinitas ini berlanjut beberapa lama. Aku pun harus rajin mencari video mengeksplore genre-genre baru agar terus merasa exited. Lama kelamaan aku bosan dengan genre vanilla (sweet and simple sex). Aku mulai tertarik menonton adegan threesome dimana 1 bermain dengan 2 pria. Beberapa kali aku menyetel film yang ada adegan threesome bersama istriku. Istriku tidak berkomentar apa-apa. Namun kami bercinta hebat setelahnya. Karena sering menonton, rekomendasi di akunku sering muncul video dengan adegan wanita yang dipuaskan lebih dari 1 lelaki. Biasanya aku mencari video di sela-sela jam kantor atau jam istirahat kerja. Aku lihat sekilas, Joni setuju, aku simpan di bookmark. Di tengah-tengah pencarian video aku menemukan kata “cuckold”. Ini baru pertama kali aku dengar. Aku pencet tombol play, layar hpku memperlihatkan adegan 2 orang pria dan 1 wanita. Namun kali ini berbeda, 1 pria bermain dengan wanita tersebut sedangkan pria lainnya hanya menonton. Dan ternyata pria yang menonton merupakan pasangan dari wanita tersebut. Tidak terasa setengah jam berlalu, dan aku menonton video itu sampai selesai. Penisku benar-benar tegang. Aku pun penasaran dengan kata “cuckold” dan mulai melakukan pencarian di internet. Aku merasa heran bagaimana bisa seorang pria merelakan pasangannya disetubuhi orang lain di depannya. Setelah melakukan riset aku menemukan bahwa ternyata banyak laki-laki di luar sana yang memiliki fantasi semacam itu bahkan ada juga yang memanfaatkannya sebagai ‘obat’ untuk masalah kesulitan ereksi sepertiku. Aku kembali ke website langgananku, mengetik kata ‘cuckold’ di kolom pencarian dan mengklik beberapa video untuk disimpan.​
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd