Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Bad Hero : New Kings New Kingdom Vol. 2

Episode 2 : Tujuan​

Di raungan kapten desainnya juga sangat bagus, dan rapi aku penasaran ayah ku selama ini hanya membuat sebuah perahu nelayan tidak membuat kapal besar seperti ini.

“ Sebas apa ini rancangan ayah ku ? “ tanya ku

“ Ini hasil pemikiran ayah anda sendiri, beliau ingin mengingkatkan penghasilan dengan membuat kapal besar terutama kapal untuk militer “

“ Persenjataan kapal ini? “

“ Kapal kita memiliki masing masing memiliki tiga buah meriam sihir dengan jarak menengah pada lambung kiri dan kanan , bagian depan terdapat satu meriam ganda yang dapat di arahkan dan ini usulan dari saya sendiri kepada ayah anda “ Adelia

“ Jadi semua manual ? “ ujar ku

“ Benar yang mulia, dan mesin kita menggunakan jantung naga tanah yang saya dapatkan dimana akan memungkinkan kapal ini terbang di udara sesuai dengan Bahamut tapi semua tidak selesai “ Sebas

“ Kenapa ? “

“ Karena kami tidak memiliki pengetahuan tersebut, dan hanya yang mulia saya mengetahui akan hal tersebut, oleh sebab itu kapal ini hanya bisa berada di atas air di bantu dengan angin “

“ Apa sudah bisa di operasikan secara maksimal? “

“ kami belum mencobanya sama sekali “

“ Aku akan merubah semuanya “

Aku pun pergi ke kamar ku, dan disana ada meja tulis, aku sangat senang melihat benda tersebut, tanpa membuang buang waktu aku mulai membuat rancangan kapal ini, tentunya akan aku buat sihir magitech, sampai saat ini sihir ini masih ada pada ku tapi belum pernah aku gunakan sama sekali. Dalam pikiran ku saat ini aku menggambar desain kapal perang pada jaman ku, dan kali ini aku benar benar serius dalam desainya, kapal ini bukan jenis kapal induk atau kapal dengan tubuh yang besar dan gagah tapi aku ambil jenis kapal dengan mesin sedot, kapal sekarang ini akan ku rombak hambis, tenaga yang di gunakan jantung monster yang ada pada kapal ini sendiri sebagai tenaga utama.

Selain itu juga aku mengumpulkan infomrasi dari sebas dan Adelia karena mereka lahir lebih dahulu dan umum ku dengan mereka berdua terpaut hingga lima belas tahun, memang tubuh ini masih kecil dan mereka sudah di bilang dewasa. Terlebih mereka mantan seorang petualang, sebas memberikan ku buku tentang desain kapal ini secara menyeluruh yang ia simpan atas perintah ayah ku. Di sini di katakan bahwa jantung monster ini menyerap energi sihir yang tak kasat mata dimana sangat melimpah lalu di serap dan di oleh menjadi mana sihir, dengan cristal sihir dan mesin yang di hubungkan dengan roda serta kemudi serta pengatur kecepatan dari dalam mesin hal tersebut secara singkat menggerakan roda pendorong kapal, layar dari kapal ini untuk mengistirahatkan jantung monster agar tidak rusak.

Dalam rancangan mesin ini tentu sangat tidak effective itu sebabnya layar kapal di butuhkan,padahal jika membuat desain yang saat ini aku gambar,maka jantung monster tadi bisa menjadi pengganti tenaga nuklir tentu saja di dunia ini tidak ada hal seperti itu, karena sihir adalah senjata yang mengerikan. Pada dasarnya sihir di ciptakan untuk pertarungan cepat dalam menjatuhkan musuh serta melindungi diri.

“ Adelia “

“ Hamba yang mulia “

“ Aku ingin kamu melatih beberapa orang untuk menjadi tentara yang dapat bertarung dalam berbagai medan “

“ Berapa orang yang anda inginkan ? “

“ Aku ingin empat kelompok, masing masing kelompok berisi lima orang dimana tempa mental mereka hingga melebihi manusia “

“ maksud anda menjadi mesin perang ? “

“ Benar sekali, tapi aku ingin mereka tetap memiliki sisi kemanusiaan mereka “

“ Da ! “

“ Sebas”

“ Saya yang mulia “

“ Setibanya kita di tempat paman Terias, cari informasi pulau yang ada di lautan yang tidak banyak orang mengetahui tempat tersebut bahkan tempat tersebut berbahaya untuk di lalui kapal “

“ Baik yang mulia “

“ Nah kembalilah ke akitivitas kalian masing masing “

Aku juga harus menjaga ke sehatan ku dengan tidur teratur. Dalam merancang kapal perang ku ini, aku tidak akan menggunakan meriam sihir yang sekarang, karena aku akan menggunakan tehnik baru dalam penggunaan meriam sihir tentu saja aku juga merubah bentuknya, tapi untuk itu semua aku berfokus pada bentuk kapal terlebih dahulu. Sihir dimensional ku harus aku gunakan walau terbatas, aku sadar aku tidak baik dalam ilmu bertarung dan ilmu sihir, aku akan menggunakan semua yang aku punya.

Akhirnya kami tiba di desa Morus tempat paman Terias berada, yang ada di pesisir pulau, kami memilih berlabuh di tempat lain untuk menyembunyikan kapal buatan ayah ku ini.

“ Sebas aku ingin kamu dan beberapa orang untuk mengisi ulang persediaan “

“ Da !, saya akan segera melakukan hal tersebut “

“ Adelia dan aku akan menuju rumah paman Terias “

“ Baik yang mulia “

“ Yang lain bersiaga lah, karena sanak keluarga kalian tetap di kapal ini “

“ Da ! “

“ Kita akan berangkat saat malam hari “

Kami pun menunggu malam hari tiba sambil mempersiapkan ke berangkatan kami, sedangkan yang lain tetap di atas kapal sambil berjaga, siang berganti malam, aku bersama adelia menuju ke kediaman paman Terias, aku harap beliau ada di tempatnya saat ini, dengan penerangan seadanya kami menyebrangi anak sungai dengan menggunakan perahu.

“ Adelia jangan ke dermaga cari tempat yang lain “

“ Baik yang mulia “

Perahu mulai di arahkan ke tempat lain sesuai dengan permintaan ku, setelah sampai disana, adelia mengikat perahu agar tidak hanyut dan kami melanjutkan perjalanan melewati desa yang sunyi di hari yang gelap ini, kami juga menghindari penjaga desa yang berpatroli secara bergantian, biasanya mereka di ambil dari penduduk atau menyewa petualang. Saat itu ada seorang penduduk dimana aku menanyakan ke diaman paman ku terias, dan ia segera memberitahukan dimana rumahnya tanpa menanyakan akan alasan kami. Setidaknya kake kake tua itu tidak membuat kami kerepotan, aku mengetuk pintu kediaman paman Terias, dan pintu pun dibuka. Aku menurunkan penutup kepala ku.

“ Apa paman terias ada di rumah ? “

Menanyakan hal tersebut ia segera meminta kami masuk ke dalam rumah.

“ Maaf saya Ragis Lucius Putra dari Lutrias Lucius “ aku memperkenalkan diri dengan singakat

“ Ah ternyata kamu Ragis, syukurlah, aku istri paman mu, nama ku Anna “

“ saya pengawal tuang ragis nama saya Adelia “

“ Ragis, paman mu mungkin seminggu lagi dia akan datang dan sekarang bibi akan berkemas “

“ Apa maksud bibi dengan berkemas ? “ tanya ku

“ Tadi sore aku baru mendapatkan kabar, bahwa saat ini seluruh keluarga kita di cari oleh pihak kerajaan “

“ Apa yang terjadi nona ? “ tanya Adelia

“ Nanti akan aku ceritakan, ikuti aku “ pinta Anna

Kami pun masuk ke dalam hutan menuju ke sisi lain dari pulau ini, dalam perjalanan bibi Anna menjelaskan bahwa keluarga Lucius di anggap pembawa malapetaka karena ramalan dari penyihir suci kerajaan Aphadetia, ini bertepatan dengan 1000 tahun ramalan kuno dimana seseorang putra akan terlahir dimana ia akan mengambil semua haknya yaitu singasana. Dan Bibi Anna juga menjelaskan kenapa ia percaya begitu saja dengan ku tanpa bertanya lagi, karena saat melahirkan ku bibi Anna sangat mengetahui dan warna mata milik ku yang berwarna biru laut hanya di miliki oleh keluarga Lucius dan di generasi ini ada pada ku.

Adelia sedikit terkejut akan ramalan 1000 tahun itu, ramalan kuno yang mereka simpan serta di jaga sampai saat ini, orang orang yang memiliki nama Lucius pasti di eksekusi mati oleh pemerintah. Adelia menanyakan kapan ramalan tersebut di umumkan, dan Anna menjelaskan sudah bertahun tahun lamanya, karena mencari seseorang beranama Lucius sangatlah sulit, dan sekarang nama keluarga sudah di ketahui oleh sebab itu keluarga Lucius di sebut sebut sebagai pembawa malapetaka. Saat ini paman Terias sedang mencoba untuk kembali sambil menyelesaikan beberapa urusan yang harus ia lakukan. Aku dan Adelia pun mengikuti saja hingga kami tiba di sebuah gua.

“ Disini kita akan menunggu Terias “ Anna dengan nada khawatir

Ia mengambil sebuah obor yang sudah di siapkan dan kami masuk ke dalam gua tersebut dengan hati hati, bagian terdalam gua adalah ruangan buatan yang sudah di rancang sebagai tempat persmebunyian dengan berbagai macam benda serta kamar. Aku pun meminta salah seorang orang yang bersama kami untuk kembali ke kapal untuk memberi tahukan kepada Sebas, dimana lokasi kami saat ini.

“ Bibi aku akan akan kembali ke tempat ini lagi “

“ Ragis kamu mau kemana ? “

“ Aku akan kembali ke tempat ku, dan tolong sampaikan salam saya ke paman “

“ Tapi di luar sana sangat berbahaya “

“ Jangan khawatir bibi, nona yang bersama ku ini, sangat kuat dan bisa di andalkan “

“ Baiklah jika seperti itu, bibi tidak bisa menahan mu “

“ Terimakasih “

Aku meninggalkan gua tersebut dan kami berjalan dengan cepat, aku merasa kurang nyaman akan suasana hati ku apakah ini firasat, aku harap mereka baik baik saja.

“ yang mulia apa kita kembali sekarang ? “

“ Benar kita harus kembali sekarang “

Setibanya di kapal sebas masih belum kembali, orang yang aku utus untuk mengirimkan pesan juga sudah ada di atas kapal.

“ Kita harus mencari pulau yang jauh dan aman dari negara manapun “ ujar ku

“ Saya mengerti dan ini akan menjadi perjalanan yang panjang dalam melintasi lautan “

Kurang lebih tiga jam kemudian, sebas datang dengan barang persediaan yang melimpah.

“ yang mulia “ sebas memberikan salam

“ Setelah kita memuat perbekalan bisakah kita berangkat ? “ tanya ku

“ saya juga ingin mengatakan hal tersebut karena, saat kami membeli perbekalan, saya mendengar banyak informasi bahwa ke adaan saat ini sangat gawat dimana menyangkut keselamatan yang mulia dan apakah yang mulia sudah bertemu dengan paman yang mulia ? “ tanya sebas

“ Belum tapi aku sudah bertemu dengan istri paman ku, dan aku meninggalkan pesan untuknya bahwa aku baik baik aja “

“ Itu lebih baik, saya mendengar ada sebuah pulau dan itu memakan waktu satu minggu dalam perjalanan menuju kesana “ sebas

“ Apa nama pulau itu ? “

“ mereka menyebutnya Luna Island, pulau itu sangat di takuti oleh armada kaisar dan para pelaut lainya karena arus air yang sangat kuat “

“ Apa kau tahu tempatnya ? “

“ Ikuti saja arah bulan itu arahnya yang mulia “

“ Sebas “

“ Hamba yang mulia “

“ Percepat proses pekerjaan mereka karena kita harus segera berangkat “

“ Da ! “

Sebas memberitahukan orang orang yang bertugas segera memuat perbekalan, dan itu memakan waktu sampai satu jam, karena sebas sudah menghitung jumblah perbekalan yang di butuhkan. Sauh pun di angkat dan kapal mulai bergerak mengikuti arah bulan, di ruangan ku aku besama sebas mendiskusikan tentang berita yang ia dapatkan saat membeli perbekalan.

“ sebas apa kapal di jaman sekarang tidak ada yang bisa terbang ? “ tanya ku

“ Benar yang mulia, tidak ada armada laut yang bisa terbang dan mereka memisahkan kemampuan tersebut “

“ Maksudnya memisahkan kemampuan ? “

“ Mereka menggunakan naga sebagai pasukan angkatan udara, dengan batu api sebagai bahan peledak serta sihir “

“ Terdengar sebagai pasukan elit “

“ Apa yang anda katakan memang benar yang mulia, angkatan udara adalah pasukan elit dari kerajaan dan mereka juga memelihara naga dengan sangat baik “

“ Jenis naganya ? “

“ Menurut informasi yang saya dengar jenis naganya adalah wyren “

“ Naga kecil, sekarang apa ada yang lain ? “

“ Tidak ada lagi yang mulia “

“ Bagaimana dengan Luna Island tadi ? “

“ Saya hanya mendapatkan infor yang sedikit tentang pulau itu, dan mereka juga mengatakan pulau itu sangat aneh “

“ Aneh ? “

“ Mereka juga menyebutnya pulau terkutuk tapi itu berdasarkan dongeng para pelaut saja “

“ Kita akan tetap menuju ke tempat itu, aku merasa yakin bahwa pulau itu bukan sekedar dongeng “

“ Baik yang mulia “

“ Kembalilah ke post mu “

“ Terimakasih yang mulia hamba pamit “

Aku kembali ke meja kerja ku, serta mendesain berbagai persnejataan yang kelak akan di pasang pada kapal ini, dengan memanfaatkan energi sihir dan kemampuan awak kapal aku yakin semua impian ku akan terlaksana. Aku juga terus melatih sihir ku untuk terus berkembang dengan cara bermeditasi.

Dalam perjalanan ini kamu bersyukur tidak mendapatkan halangan atau perompak, dan awak kapal juga tidak banyak bertanya kemana tujuan ku, hingga kami menemukan pulau tersebut, dan sebas mengatakan ciri ciri dari pulau yang ia lupa mengatakan kepada ku, dan benar baru saja kami tiba di pantai, pusaran air dengan berbagai jenis ukuran bermunculan, dan ini menjadi pertahanan alami, di tambah dengan penglihatan milik Adelia kami dapat mengetahui bagian yang dapat di lalui atau tidak, pusaran energi sihir sangat besar ada di pulau ini.

Kami menurunkan seluruh perbekalan dan membuat pemukiman serta kelompok untuk memeriksa pulau dan melakukan pemetaan, pemukiman sementara dari kemah kami dirikan dan disini angin tidak berhembus dengan kencang, selama dua minggu kami mengadakan pemeriksaan sekaligus membuat pemetaan pulau ini dan kami menemukan danau air tawar dan aku memutuskan untuk membangun perkampungan di tempat ini. Monster monster sihir sering bermunculan dan itu bukanlah hal yang kami takuti patutnya malah kami bersyukur karena daging daging monster sihir sangatlah enak.

Semua monster disini sangatlah lemah, jadi kami sangat mudah untuk menghalaunya, dengan cristall penghalau hewan sihir dan binatang buas kami pasang mengelilingi desa, dan membuat pertahanan dari kayu dan menggunakan sihir, aku mulai memperkenalkan cara membuat tembok semen dan memperkeras pertahanan benteng. Kami hanya berjumblah dua puluh orang dewasa sisanya anak anak, kami tidak membuat yang besar karena kekurangan tenaga. Aku juga di latih oleh Adelia dalam menggunakan pedang dan sihir setidaknya untuk pertahanan diri ku sendiri, aku juga melatih dengan baik akan sihir magitech ku dan baru sekarang sihir magitech ku sangat berguna.

Sekarang pemukiman dan bengkel sudah di buat serta untuk galangan kapal, butuh waktu bertahun tahun untuk membangun ini semua, sekarang aku berumur sembilan belas tahun, Kapal yang kami gunakan dulu sebagai satu satunya kapal transportasi yang kami punya yang kini harus aku bongkar, disini aku juga mengajarkan mereka memproeses material bebatuan bumi dan tehnik dalam membuat kapal yang aku inginkan.

Kami saling berdiskusi dan mereka sangat ingin belajar pengetahuan yang aku miliki, mereka sempat merasa kewalahan jika semuanya di lakukan dengan hanya tenaga manusia oleh sebab itu aku menggunakan sihir untuk memanggil golem dimana golem disini berfungsi sebagai pekerja kasar yang membantu di galangan kapal dan pemukiman, anak anak yang ada disana turut membuat boneka kayu yang aku minta dimana mereka akan aku gunakan dengan sihir magitec sebagai buruh tambang. Hal tersebut sangat mudah dalam perawatan, pulau ini juga memiliki banyak kristal sihir sebagai sumber kekuatan, dengan penulisan mantra yang aku miliki hal tersebut memungkinan boneka kayu kecil untuk bekerja tanpa henti sesuai dengan penulisan ulang mantra dengan sihir magitech, dan jika rusak mereka mudah untuk di perbaiki atau di gantikan.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd