Episode 10 . 2 : Serangan
“ Kapal apa itu, tanpa layar dan bergerak dengan cepat, ia juga memiliki satu pipa aneh di depan kapalnya, aku tidak melihat sama sekali senjata mereka “ Romes
“ Apa mereka menarik kapal tersebut tapi dimana ? “ Lutinia
Mereka yang ada di pelabuhan dan kapal kerajaan Ticodia memperhatikan bentuk kapal, bahkan ada yang tertawa terbahak bahak akan kapal tersebut.
“ Turunkan kecepatan menjadi 15 Knot “ Afredo
“ Kecepatan 15 Knot “
“ Otobreda 127 mm / 54C menunggu perintah “ Operator
Afredo sempat berfikir kenapa yang mulia Ragis tidak memerintahkan ku menjalankan protocol automatis dimana kapal ini dapat menyerang langsung 221 target secara bersamaan.
“ Perwira senjata Afredo perintah anda “ Operator senjata
“ Memulai serangan ! “
“ arah 80 derajat jarak 800 Km, proc Alpha, track number 1 “
“ Tembak ! “
Salah seorang operator senjata menekan tombol
“ tembak ! “
Operator radar pun melaporkan
“ target telah di hancurkan “
“ target baru, track number 2 “
“ Tembak ! “
“ Tembak ! “
Secara automatis Otobreda yang ada di depan kapal berputar mencari target yang sudah di program sedemikian rupa. Dan terus menembak sasaran dengan kecepatan kapal yang sudah di tarur. Di padu akan ke kompakan dari CIS dimana juru mudi berada disana.
“ Apa apaan ini ! “ Romes
“ Balas serangan mereka ! “ Lutia
“ Tidak mungkin... “ balas Romes
“ Kenapa !? “
Ledakan pun terus terjadi dengan kapal kapal perang yang menghadang milik kerajaan Ticodia.
“ Sudah di mulai ya “ Sebas menyaksikan dari tempatnya berada
Dalam waktu tiga puluh detik semua armada Apha yang di targetkan menjadi rongsongkan.
“ New Target 200 derajat “
“ Track number Echo 1 mendekat “
“ Tembakan Sea Sparow ! Salvo ! “ Alfredo
“ RIM 7 Salvo ! “
Dari belakang kapal dua katup terbuka dimana dua roket muncul dengan hitungan detik kapal musuh musnah.
“ Target arah 70 derajat mendekat, serangand dekat code Tenggo ! “
“ Halau dengan CIWS ! “ Afredo
Secara automatis CIWS atau Phalanx dengan kaliber 2x20 mm menembaki penyihir yang mendekat tadi dan mereka pun berjatuhan seperti kapas di atas air.
Orang orang berlarian menyelamatkan diri dari pelabuhan. Keringat dingin terus bercucuran dari semua opeator begitu juga dengan Afredo ini bukanlah simulasi namun pertempuran nyata. Semua serangan dari tentara angkatan laut dan tentara sihir dapat di lumpuhkan dengan sekian detik.
“ CIS kepada BUS “
Afredo mendengar suara komunikasi tersebut
“ Disini BUS kepada CIS “
“ Serang target kedua yaitu gedung senat ! “
“ Di mengerti ! “
Lalu Afredo pun berdiri sambil melihat peta dari kota Ticodia pada layar.
“ Targetkan gedung senat pada kordinat 4.299-A9S “ Afredo
“ Target Lock kordinat 4.299-A9S “
“ SLAM Harpoon ! “ Afredo
Operator senjata pun menekan beberapa tombol dan tombol menembak menyala.
“ Tembak ! “
“ SLAM di luncurkan ! “ Operator senjata sambil menekan tombol peluncuran
Dari belakang kapal sebuah katup terbuka dan asap dan cahaya terlihat dengan jelas dimana ia terbang tinggi lalu pendorongnya mati terlepas dan meluncur kembali dengan pendorong kedua, melesat bagaikan panah, semua orang hanya bisa menyaksikan akan hal tersebut.
“ Impack 1 menit 20 detik ! “ Operator radar
Di layar Afredo dapat melihat dengan jelas.
“ Semoga dewi Freya mengampuni dosa dosa kita amien ! “ Afredo
“ SLAM mengenai target ! “
Secara bersamaan ledakan besar pun terjadi tepat di samping isatana.
“ Adelia giliran kalian, kuasai Ticodia tangkap raja mereka ! “
“ Da ! “
Bagian bekalang seperti gerasi besar terbuka dimana semua pasukan mulai bersiap, mereka adalah 50 orang pasukan khusus yang memiliki alat metia untuk terbang sambil membawa senapan, pemain music dan penyanyi keluar berada di atas dek kapal.
Dengan pengeras suara yang di ciptakan suara penyanyi dan suara alunan music terdengar dengan sangat jelas. Dua ratus tentara pun terjun ke laut dan menyelam mereka menuju tempat dimana sebas berada. Kapal milik Lunaria pun terus berada di wilayah pelabuhan Ticodia, dimana serangan meriam tentara Ticodia tidak mengenai mereka, dan Ragis menghentikan serangan.
“ CIS kepada BUS “
“ Silahkan disini BUS “
“ Afredo bertahan “
“ Da ! “
Tentara sihir kerajaan Lunaria di hadang oleh tentara sihir Ticodia, awalnya mereka tidak tahu bahwa orang orang yang membawa bilah kayu dimana itu sebenarnya adalah senapan, dan mereka juga mampu menggunakan sihir dengan daya rusak yang besar, inilah senjata kelas militer, orang yang bertugas di luar kapal milik Lunaria menggunakan teropong mereka untuk melihat ke sekeliling untuk mencegah jika radar kapal tidak mendeteksi serangan dan mereka juga adalah orang orang yang teliti dan hapal akan jenis jenis senjata serta monster.
Orang orang yang tidak lain tentara kerajaan Lunaria mulai naik ke pelabuhan sipil dan mereka segera mengamankan tempat dimana penduduk sipil mulai berlarian, mereka pun memecah kelompok menuju ke temapt tempat target yang sudah di siapkan, dan melumpuhkan tentara dengan menembak kaki mereka, tapi jika terdesak tentara Lunaria boleh menembak mati tentara musuh atau orang yang di anggap membahayakan dalam operasi termasuk penduduk sipil.
Guild dagang dan Guild Petualang di buat kalang kabut, dimana tentara segera memasuki wilayah tersebut dan mengamankan tempat tempat strategis musuh, sekarang orang orang mulai percaya dengan apa yang pernah di ceritakan oleh guild dagang serta rumor dari orang orang dalam kapal dagang tentang kapal yang hebat dan mengerikan tersebut. Tentara sihir tadi terus di pantau lewat radar kapal Lunaria.
“ CIS kepada BUS berikan supoort kepada tentara elit kita “
“ Da ! “
“ Terbangkan UAV ! “ ujar Afredo
Samping kapal sebuah UAV mulai terbang untuk mendukung tentara elit Lunaria atau tentara sihir, UAV tadi sangat membantu untuk melihat dimanapun musuh berada. Serangan roket pun di lakukan menghancurkan jembatan utama hingga pasukan cavaleri musuh tidak dapat bergerak. Sementara itu orang orang Lutiana mundur, Lutiana dan Remos berada di istana dimana raja Ticodia gemetar. Dengan tehnik yang sudah di pelajari, mereka meledakan pintu gerbang istana dan masuk dengan serangan senyap. Hingga ke ruangan tahta dimana raja Ticodia datang.
“ Kami tentara kerajaan Lunaria, sesuai hukum internasional serta hukum perang kerajaan Lunaria, kami sudah memberikan peringatan kepada Ticodia dalam serangan ini, dan yang mulia Ticodia saya harap anda menyerah ! “ ujar salah seorang tentara Lunaria
“ Apa apaan kalian sangat lancang, mengatakan hukum internasional dan hukum kerajaan Lunaria sementara kalian berada di wilayah kerajaan Ticodia “ ujar perdana mentri
“ Kami mengacu kepada undang undang perang bab V pasal 33 ayat 1 dan 2, dan sekarang jika ada yang melawan kami di berikan hak untuk melakukan eksekusi ! “
“ Pengawal tangkap para biadap itu ! “ Perdana mentri
Dan mereka melumpukan semua tentara dengan mengincar lengan dan kaki, baju jirah serta pertahanan sihir dengan mudahnya di tembus. Mereka pun mendekat dan memborgol tangan raja Ticodia. Begitu juga semua orang yang ada disana. Operasi dalam menyelamatkan sebas dan menguasai tempat tempat strategis pun berhasil, lama barisan tentara dengan membawa bendera kerajaan Lunaria pun berbaris dengan senjata lengkap. Dimana aku ada disana sebagai pemimpin mereka, sedangkan perwira senjata angkatan laut ku tetap ada di kapal.
Peramal sedang berbicara dengan dewa-dewanya
The seer is speaking with his gods
Dia akan melihat seperti apa masa depan nantinya
He will see what the future will become
Dalam visinya semua jalan akan jatuh
In his vision all in the way will fall
Sebelum para pejuang perkasa
Before the mighty warriors
Ritual darah adalah anugerah
The ritual of blood is a gift
Untuk roh laut
To the spirits of the sea
Mereka akan membantu kami mencapai
They will help us reach
Tempat kemuliaan kita
The place of our glory
Melalui laut
Through the sea
Melalui api
Through fire
Melalui kematian terhormat dalam pertempuran
Through honorable death in fighting
Kami akan datang ke tanah suci
We will come to the sacred land
Tidak ada yang menghentikan kita
Nothing stops us
Tidak ada yang menghancurkan kita
Nothing breaks us
Ayah kami menunggu kami
Our father awaits us
Di aula emas Valhalla
In the golden halls of Valhalla
Wanita kami adalah gadis perisai
Our women are shield maidens
Dengan kekuatan Freya
With the power of Freya
Mereka bertarung seperti yang paling berani
They are fighting like the bravest
Berdampingan dengan orang-orang kami
Side by side with our men
Kita bisa menyeberangi lautan
We can cross the ocean
Kapal kami kuat
Our ships are strong
Thor telah memberkati kita dengan guntur
Thor has blessed us with the thunder
Dari badai di kejauhan
Of the distant storm
Musuh kita sudah dekat
Our enemies are close
Mereka berdoa kepada tuhan mereka
They are praying to their god
saya dapat melihat
I can see
Ketakutan di mata mereka
The fear in their eyes
Dia tidak bisa membantu mereka dalam pertempuran ini
He can't help them in this battle
Karena Odin
Because Odin
Ayah kita
Our father
Tetap di pihak kita
Stays on our side
Melalui laut
Through the sea
Melalui api
Through fire
Melalui kematian terhormat dalam pertempuran
Through honorable death in fighting
Kami akan datang ke tanah suci
We will come to the sacred land
Tidak ada yang menghentikan kita
Nothing stops us
Tidak ada yang menghancurkan kita
Nothing breaks us
Ayah kami menunggu kami
Our father awaits us
Di aula emas Valhalla
In the golden halls of Valhalla
Saya mencium bau darah di sekitar
I smell blood around
Valkyrie terbang di langit
Valkyries are flying in the sky
Kapak itu menarik tanganku ke tanah
The axes are pulling my hands to the ground
Tapi saya akan terus berjuang!
But I will continue to fight!
Nasib saya adalah milik para dewa
My fate belongs to the gods
Sebelum hari aku mati
Before the day I die
Saya harus mendapatkan hak
I must deserve the right
Untuk bergabung dengan sesama saudara saya
To join my fellow brothers
Melalui laut
Through the sea
Melalui api
Through fire
Melalui kematian terhormat dalam pertempuran
Through honorable death in fighting
Kami akan datang ke tanah suci
We will come to the sacred land
Tidak ada yang menghentikan kita
Nothing stops us
Tidak ada yang menghancurkan kita
Nothing breaks us
Ayah kami menunggu kami
Our father awaits us
Di aula emas Valhalla!
In the golden halls of Valhalla!
Bersambung ke 10.3