Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Bad Hero : New Kings New Kingdom Vol. 2

Episode 11.2 : Ratu Ticodia



Lutinia menyadari sesuatu dari raja Ragis yang ada di sisinya, dimana ia telah menang total dari Ticodia, rakyat sekarang bersimpati terhadap pasukanya, Siapa mereka sebenarnya khususnya Ragis Lucius Raja Lunaria ini, bahkan bangsawan yang mengucapkan kesetiaan tertingginya terhadap kerajaan Ticodia, pernah berharap negara ini di kuasai oleh Lunaria. Ingin rasanya dalam hati Lutinia tertawa sekeras kerasnya, bahkan jika pasukan ratu Ticodia datang untuk menyerang kerajaan Lunitia maka rakyat tidak akan berpihak kepadanya, oposisi akan terbentuk secara alami.

Kami pun memasuki areal pelabuhan dan tentara Ticodia bersama Lunaria berada disana mereka memberikan hormat, parade ini terus berjalan tanpa berhenti.

β€œ Aku kira mereka akan berhenti mengambil Magic Potion untuk mengisi Mana atau energi sihir mereka β€œ ujar tentara Ticodia

β€œ Mereka tidak akan melalukan itu lihatlah β€œ salah seorang tentara Lunaria sambil menunjuk roh element

β€œ Air ini mengeluarkan energi sihir penyembuhan β€œ

β€œ Raja kita disana β€œ

β€œ Nona Lutinia turut ikut β€œ

Di sisi lain tentara medis Lunaria berbaris dengan rapi di pimpin mayor Selka, saat barisan parade hendak mendekat, Mayor Selka mencabut pedangnya.

β€œ Pasukan, Hormat Senjata ! β€œ Selka dengan nada lantang

Tombak yang panjang dengan bendera kerajaan Lunaria di angkat, namun tentara kerajaan Ticodia tidak mau kalah mereka berbaris di hadapan tentara Lunaria dimana kedua sisi tersebut karena tombak dengan sudut kemringan yang sama menjadikan seperti gerbang.

β€œ Salut, Ura !!!! β€œ Mayor Selka dengan nada lantang

β€œ Ura !!! β€œ Di ikuti oleh tentara Lunaria

Dimana tentara Ticodia turut mengucapkan kata yang sama dengan tentara Lunaria. Lutinia yang ada dalam barisan parade tentara Lunaria, baru pertama kali ia merasakan penghormatan tertinggi yang menembus dadanya, perasaan orang orang, dan matanya melirik ke arah Ragis dimana ragis tersenyum. Kini Parade keluar dari wilayah bangsawan dimana mereka menuju jalan jalan penduduk biasa. Dimana mereka sudah mendapat kabar terlebih dahulu. Sampai di tempat jalan yang besar dimana di tengah tengahnya ada air mancur. Barisan parade tadi menghentikan langkahnya dan mereka mulai melakukan puncak dari acara parade sihir Lunaria ini.

Di sisi kiri dan kanan telah disediakan alat music yang berbeda, dan itu adalah alat music tradisional yang di pukul, dimana alat music tersebut terbuat dari logam, Sebas ada disana memberikan hormat kepada Ragis.

Lagu pun berhenti, penabuh music pun berlarian menuju alat music yang baru, dan penduduk mulai berdatangan. Tentara wanita Lunaria pun mengambil posisi mengelilingi air mancur tersebut dan mereka meletakan cristal air yang di keluarkan dari tas kecil yang ada di pinggang mereka.

β€œ Tuan Ragis apa yang akan mereka lakukan ? β€œ tanya Lutinia

β€œ Mereka akan melakukan tarian sebagai penghormatan kepada dewi Freya, lalu lewat cristal air tersebut, akan memurnikan air dan dewi Freya akan memberikan berkatnya lewat cristal air tersebut β€œ ujarku menjelaskan dengan singkat

Padahal semuanya asal asalan saja, aku tidak tahu sebenarnya apa tapi aku menjelaskan dari sudut pandangku saja. Sebagai raja aku tidak boleh menunjukan ke tidak tahuan ku kepada orang lain. Suara lonceng terdengar dan music mulai terdengar, suara yang sangat unik.

Ratu Ticodia tidak merasa tenang dimana ia pun memrintahkan untuk mempercepat keberangkatan dengan membawa barang barang yang di perlukan saja, tentara Ticodia mulai bergerak. Ke esokan paginya parade tadi malam menjadi pembicaraan hangat, orang orang yang mengalami penyakit ringan tiba tiba sembuh, dan mereka terlihat sangat segar. Bahkan banyak penduduk yang menyapa tentara Lunaria. Begitu juga tentara Ticodia, ketegangan berangsur angsur mereda. Tentara Lunaria juga mengumumkan bahwa kedatangan mereka tidak akan menghancurkan negeri Ticodia atau menjarah.

Aku pun meminta tentara Lunaria berada di area pelabuhan saja, dan tidak memperkenankan mereka keluar dari area pelabuhan untuk mencegah hal hal yang tidak di inginkan. Walau ketegangan saat ini berangsur angsur mereda tapi aku harus mengambil keputusan tersebut.

Keberadaan tentara Lunaria di pelabuhan juga tidak mengganggu akan aktivitas para pekerja di pelabuhan. Lutinia memberikan sebuah bangunan di dekat alun alun dimana aku menginap di tempat tersebut bersama dengan Adelia dan orang yang membantu ku. Tempat ini bisa di jadikan gedung duta besar untuk urusan politik. Lutinia sering sekali bertemu dengan ku membahas tentan berbagai macam hal, aku tahu Lutinia sangat tertarik dengan Lunaria.

β€œ yang mulia Ragis, apa anda tidak khawatir dengan pertukaran pelajar itu bisa saja orang yang telah memperoleh ilmu dari Lunaria akan mendapatkan tehnologi anda termasuk senjata serta kapal tersebut β€œ

Aku tersenyum dengan santai aku menjawab

β€œ Aku tidak masalah, karena itu berdasarkan kemampuan mereka β€œ

β€œ Apa anda tidak takut jika ilmu pengetahuan dari Lunaria menjadi kekuatan besar dan berbalik menyerang Lunaria ? β€œ Lutinia dengan nada serius

β€œ Tidak masalah, jika mereka mampu. Namun pada saat itu tiba kami sudah menjadi negara yang sangat kuat β€œ

Adelia pun tersenyum simpul dan meminum air teh hangatnya. Sekarang sudah hampir dua minggu tentara Lunaria ada disini, dan pada tengah hari tentara ratu tiba di gerbang ibu kota Ticodia. Lutinia pun datang dengan tergesa gesa memberitahukan bahwa ratu telah tiba, aku yang sedang santai mengganti pakaian ku dan segera menemuinya bersama Lutinia.

β€œ Tidak ada tanda tanda bekas perperangan β€œ Ratu Ticodia

Salah seorang tentara penjaga gerbang memberitahukan bahwa kerusakan sudah di perbaiki kecuali gedung senat, dan saat ini raja Ticodia beserta bangsawan yang pro terhadapnya di penjara. Ratu Ticodia terdiam dan melanjutkan perjalananya menuju istana, rakyat Ticodia memberikan hormat kepada ratu mereka, bahkan taburan bunga di berikan, rakyat Ticodia bersorak akan ke datangan ratu.

Tentara Lunaria berbaris di halaman istana kerajaan Ticodia, dan aku bersama yang lain menunggu kedatangan ratu Ticodia. Sedangkan angkatan laut Lunaria mulai mengoperasikan seluruh persenjataan kapal dalam siaga penuh. Ratu yang menggunakan baju jirahnya dan pedang ada di pinggangnya turun dari kuda, Lutinia segera memberikan hormat lalu ia menyambutnya sebagai mana aturan kerajaan Ticodia. Sangat mudah bagi sang ratu untuk membedakan mana tentara Ticodia dan Lunaria, sedangkan seorang laki laki yang berdiri di hadapan tentara Lunaria yang tidak lain adalah aku sambil tersenyum.

β€œ Raja Lunaria salam hangat dari saya β€œ Ratu tersenyum

Tatapanya sangat tajam walau ia sangat cantik dan tubuhnya terlihat sangat indah.

β€œ mari masuk ke dalam istana β€œ ujar ratu

Kami pun pergi mengikuti ratu, dan jalanya berbeda dengan ruangan tahta raja, kami masuk semakin dalam dan sebuah pintu besar dengan lambang ratu di buka, aku terkejut dengan tata ruangan didalamnya, pemandian, tempat bersantai dan dayang dayang yang siap melayani.

Pelayan pelayan tadi datang dan segera menghampiri ratu dimana mereka melepas baju jirah ratu, aku pun segera mengalihkan pandangan ku dengan wajah memerah.

β€œ Yang mulia ratu, apa yang anda lakukan, ada raja Lunaria disini β€œ Lutinia

β€œ Apa yang kamu katakan Lutinia,saat ini dia lah raja Ticodia karena kita telah kalah β€œ

β€œ Tapi beliau tidak ingin menguasai negeri ini, beliau datang untuk berbicara dengan sangratu β€œ

β€œ Begitu... β€œ Ratu Ticodia pun berjalan ke balik tirai

Lalu Lutinia memberikan tatapan tajam kepada ku

β€œ Apa kau melihatnya yang mulia ? β€œ tanya Lutinia

β€œ Aku tidak melihatnya β€œ Aku dengan naga tegas

β€œ Bagus, jika tidak kau akan menjadi raja tempat ini β€œ

β€œ Ada aturan seperti itu ? β€œ

β€œ Tidak ada namun, jika melihat tubuh wanita telanjang kamu harus bertanggung jawab bukan β€œ

β€œ Maafkan aku β€œ

Lutinia pun menghampiri kakanya yaitu ratu Ticodia, sedangkan aku sendirian disini, di setiap sudut ada tentara kerajaan Ticodia, dan para dayang duduk di tempat mereka sambil menunggu perintah, tempat ini sangat nyaman, bantal dan guling sangat banyak, ini seperti tradisi orang timur tengah tapi hanya perabotan yang sekarang ini di dekat ku, angin juga terasa sepoi sepoi, suara air terjun buatan yang menggunakan sihir, selama disini aku sangat lelah berbagai pertanyaan selalu aku jawab, aku hampir tidak bisa beristirahat dengan tenang, ah sial mata ku sangat berat dan aku pun tertidur.

Ratu Ticodia selesai membersihkan badanya dan mengganti bajunya namun ia terkejut melihat Ragis tertidur pulas.

β€œ Aku akan membangunkannya kak β€œ Lunitia

β€œ Biarkan saja raja Lunaria tidur β€œ Ratu Ticodia tersenyum

Mereka pun berjalan dan duduk, sambil melihat ragis tertidur dengan pulas

β€œ Lihat dia tertidur dengan pulas di negeri yang bisa di bilang musuhnya, bahkan kita bisa saja membunuhnya disini β€œ ratu Ticodia

Lutinia pun menejlaskan akan kedatangan raja Ticodia, ratu Ticodia terkejut dengan apa yang di minta dari Lunaria, penjelasan Lutinia sangat luar biasa dimana dari sana ratu Ticodia menganggap Ragis memiliki pemikiran lebih dari pemikiran orang orang masa ini. Dan penjelasan Lutinia berhenti saat Ragis mengigau.

β€œ Rakyat ku... rakyat ku... rakyat ku.. β€œ

Semua orang mendengar Ragis mengigau ada pula yang menahan tawa.

β€œ Bahkan didalam mimpinya ia masih mengingat rakyatnya β€œ Ratu Ticodia

β€œ Aku belum pernah mendengar raja yang mengigau memanggil rakyatnya β€œ Lutinia

β€œ Baiklah, saat ia terbangun aku akan menyetujui semua ke inginanya karena itu akan membawa peradaban ticodia lebih maju lagi β€œ Ratu Ticodia

β€œ Apa kaka tidak mempertimbangkanya lagi β€œ

β€œ Aku pikir kamu harus menjadi kekasih raja Lunaria β€œ

β€œ Gak mau... β€œ balas Lutinia

β€œ Eh yang benar ? β€œ goda ratu Ticodia

β€œ Kenapa tidak kaka saja yang menjadi istri raja Lunaria β€œ

β€œ Mana mau dia, dengan wanita tua seperti ku β€œ

β€œ Bisa saja kan β€œ Balas Lutinia

Mereka pun tertawa berdua

β€œ Aku pun mau beristirahat disini β€œ Ratu Ticodia

β€œ Eh ... β€œ

β€œ Aku sangat lelah β€œ

Karena kejadian tersebut ratu Ticodia pun kembali bertemu secara formal di aula istana kerajaan dimana aku sudah menghadiri undangan tersebut, di tempat ini ada sebuah semeja yang sudah di siapkan, dan para bangsawan serta penasehat ratu ada disini.

β€œ Mohon maaf sebelumnya, yang mulia raja Lunaria Ragis Lucius, perkenalkan saya adalah ratu dari kerajaan Ticodia bernama Tifa Von Asamus, sebelumnya kita telah bertemu di ruangan keluarga kerajaan, dan saya juga sudah mendengar tuntutan dari kerajaan Lunaria β€œ Tifa dengan nada serius

Aku diam mendengarkan penjelasan sang ratu, di belakang ku Sebas dan Adelia berdiri tegak dengan menggunakan seragam militernya.

β€œ Namun saya sangat berterimakasih dengan ke datangan anda bersama pasukan anda telah menyelsaikan konflik internal dalam keluarga kerajaan dan saya akan menghukum mereka sesuai dengan hukum kerajaan Ticodia, lalu mari kita bahas secara formal tentang tuntutan dari kerajaan Lunaria β€œ Tifa

β€œ Tidak masalah ratu Tifa, bagi saya itu hanyalah sesuatu yang kecil, saya akan mengulangi tuntutan saya sebagai raja Lunaria, yaitu pertama seluruh gelandangan, petualang, dan rakyat dimana mereka semua berada didalam kerajaan Ticodia di berikan hak untuk memilih untuk bergabung dengan kerajaan Lunaria, kecuali para gelandangan mereka tidak memiliki pilihan saya akan membawa mereka semua dan mendidik mereka, dan itu berlangsung. Kedua pengakuan dari kerajaan Ticodia terhadap kerajaan Lunaria yang berada di pulau sarvagos yang kini menjadi Lunaria, Ketiga terkait masalah ilmu pengetahuan dan perdagangan serta pengamanan jalur dagang antara kerajaan Lunaria dan Ticodia, saya rasa hanya itu saja β€œ

Para bangsawan yang ada di tempat itu saling berbisik karena tuntutan ku yang tidak menempatkan harta jarahan dalam persyaratan tersebut, Tifa selaku ratu Ticodia tersenyum.

β€œ Hanya itu saja ? β€œ

β€œ Benar hanya itu saja β€œ

β€œ Bagaimana dengan wanita, dan harta rampasan ? β€œ

β€œ Saya tidak tertarik dengan semua itu β€œ balas ku tegas

β€œ Kalo begitu, sayarat pertama saya menyetujuinya dan itu akan di lakukan setelah pertemuan ini dimana aku akan mengumumkan hal tersebut ke seluruh rakyat Ticodia, kemudian syarat ke dua ini sangat berat mengingat wilayah kerajaan Lunaria berada di wilayah kepulauan dan itu masuk wilayah kerajaan Aphadetia, secara politik saat ini kerajaan Ticodia mengadakan gencatan senjata terhadap kerajaan Alhadetia, jika kami mengakui akan kedaulatan tersebut maka konflik akan pecah kembali, namun bukan artian Ticodia takut terhadap kerajaan Aphadetia, tapi persyaratan untuk menjadi sebuah negara berdaulat harus di akui oleh tiga kerajaan di sekitarnya termasuk kekaisaran Romanop, dan kerajaan Tristia, syarat ketiga saya sangat setuju β€œ Tifa

β€œ Saya mengerti akan kondisi politik tersebut, tapi maukah anda untuk mendukung Lunaria sebagai negara yang mengakui akan kerajaan Lunaria ? β€œ tanya ku

β€œ Tuan Ragis, masalah syarat kedua apakah anda mau menjadikan kami sebagai sekutu, jika Aphadetia menyerang kami ? β€œ

β€œ Kenapa tidak, anda jangan khwatir lihat taktik perang kami serta persenjataan kami termasuk kapal perang kami, dan itu hanya satu dari sekian kapal perang yang kami miliki β€œ ujar ku

β€œ Hanya satu !? β€œ Tifa

β€œ Benar, saya masih ada puluhan kapal seperti itu lagi β€œ balas ku

Padahal sebenarnya saat ini masih dalam tahap produksi itu sebabnya aku membutuhkan banyak orang.

Salah seorang bangsawan pun turut berbicara.

β€œ Yang mulia Ragis Lucius, tehnologi militer anda di luar pemikiran manusia dan ras lainya di jaman ini, dan jika semua negeri mengetahuinya mereka akan menganggap anda sebagai ancaman termasuk kerajaan Romanop dan Tristia β€œ bangsawan Ticodia

β€œ Perlu di ketahui negara kami tidak akan takut melawan kekaisaran Romanop dan Tristia, begitu juga dengan Ticodia, bahkan kalian bergabung untuk melawan kami, tapi tentunya kalian yang sudah merasakan cara kami tentu tahu dan bijaklah terhadap semua tindakan β€œ

β€œ Apakah itu ancaman ? β€œ tanya Tifa

β€œ Negara Lunaria mengakui akan multi ras dan multi agama dan kami memberikan kebebasan untuk mereka, walau ke bebasan ini tetap di atur dalam sebuah perundangan yang berlaku β€œ

β€œ baru kali ini aku mendengar kesetaraan dalam sebuah negara, boleh saya tahu apa saja ras yang saat ini bergabung dengan kerajaan Lunaria β€œ

β€œ Di negara kami ras ras seperti demi human ada beberapa di antaranya dan mungkin kalian terkejut Orc dan Goblin turut bersama kami β€œ

β€œ Tunggu Orc dan Goblin !? β€œ

β€œ Kami baru saja mengetahui hal tersebut setelah melakukan ekspedisi serta perperangan dengan ras mereka, ternyata mereka memiliki akal seperti layaknya manusia namun di musuhi oleh ras mereka sendri yang tidak berakal , bahkan di antaranya sudah berovolusi ke tingkat selanjutnya β€œ

β€œ Ini seperti cerita dongeng β€œ Tifa dengan senyum masamnya

β€œ Jika anda tidak percaya, kirimlah utusan anda ke negara kami β€œ

β€œ Ini membuat saya sangat penasaran, saya akan mengirimkan utusan bagaimana ? β€œ

β€œ Saya tidak keberatan, oh iya saya lupa akan sesuatu yang hendak saya sampaikan β€œ

β€œ Apa itu ? β€œ

β€œ Kami akan menyediakan satu buah gedung yang di sebut gedung kedutaan dimana dari gerbang hingga luas tanah yang di berikan menggunakan hukum Ticodia fungsinya sebagai kepanjangan dari pemerintahan Ticodia β€œ

β€œ Aku tidak mengerti β€œ

β€œ Begitu, fungsinya gedung kedutaaan adalah perwakilan pemerintahan negara yang mengurusi berbagai macam hubungan antara dua belah pihak dan mereka di jamin akan keselamatanya dan jika kita terlibat konflik mereka bisa menjadi jembatan antara dua belah pemerintahan namun kedua belah negara berhak dalam mengusir kedutaan tersebut namun jika seperti itu berarti semua hubungan diplomasi antar negara akan berakhir β€œ

β€œ Saya mengerti, dan itu sangat luar biasa, pemikiran anda dan tata negara anda, saya menyetujuinya β€œ

β€œ Terimakasih yang mulia ratu Ticodia β€œ

β€œ Dari para bangsawan Ticodia sendiri bagaimana ? β€œ tanya Tifa

Semua bangsawan pun setuju untuk kemajuan Ticodia, dan Ratu Ticodia memperingatakan hubungan dengan kerajaan Lunaria ini harus rahasia karena belum saatnya untuk memulai perperangan dengan ekrajaan Aphadetia, hubungan ini juga sangat riskan, tapi para bangsawan saat itu mengatakan bahwa dalam pertukaran budaya tentu saja mengirim pelajar untuk belajar di negara Ticodia sah sah saja.

β€œ Bagaimana Yang mulia Ragis Lucius ? β€œ

β€œ Pertukaran pelajar tidak masalah selama setiap lulusan di antara dua buah negara harus di akui akan kelulusanya atau gelarnya dalam dunia pendidikan, oleh sebab itu dalam ke sempatan ini kami memiliki tingkatan dalam pendidikan pertama untuk anak anak usia enam tahun hingga dua belas tahun akan duduk di bangku sekolah dasar, kemudian selama tiga tahun akan belajar di sekolah menengah dan kemudian lulusan dari sekolah menengah akan di hadapkan pilihan dari sekolah kejuruan yang berfokus pada masing masing ilmu pengetahuan contohnya, sekolah kejuruan mesin, sihir, militer, apoteker, dokter dan sebagainya β€œ

β€œ Kalian memiliki seperti itu ? β€œ

β€œ Tentu saja, namun saya tidak mengetahui akan bagaimana system pendidikan di negeri Ticodia dan untuk itu kita harus menyamakanya β€œ

β€œ Saya sependapat oleh sebab itu saya akan mengirimkan mentri pendidikan saya ke negara anda untuk belajar system pendidikan yang ada di negara anda β€œ

β€œ Ratu Ticodia mohon anda ketahui, bahwa sekolah kami terbuka untuk siapapun kami tidak akan memperlakukan seseorang karena ia memiliki darah seorang bangsawan dari negara manapun atau negara Lunaria sendiri, karena dalam undang undang negara kami mengatur hal tersebut β€œ

β€œ Apa anda tidak takut jika terjadi transfer tehnologi lewat pelajar yang kami kirimkan β€œ

β€œ Saya tidak takut ataupun khawatir silahkan mereka berkreasi karena itulah tugas seorang pelajar β€œ

β€œ Baik saya akan menyetujui semua syarat tersebut, dan saya harap kita menjalin hubungan yang sangat baik β€œ

β€œSaya juga berharap seperti itu β€œ

Persetujuan kedua belah negara menjalin ikatan terdalam terjadi, dan ratu Ticodia menandatangi perjanjian tersebut dan aku juga turut menandatangani, jamuan makan pun di mulai dan menikmati hiburan yang ada.

β€œ Tuan Ragis apa anda sudah memiliki ratu ? β€œ tanya Tifa

β€œ Aku masih belum memikirkanya β€œ

β€œ Anda sangat muda sudah memiliki pemikiran yang hebat, di tambah anda juga masih muda, jika saya seumuran saya, mungkin saya akan mengajukan untuk pernikahan politik β€œ

β€œ sebenarnya aku tidak mempermasalahkan umur,apa lagi anda juga sangat cantik β€œ

β€œ Tuan ragis pintar dalam merayu ya β€œ

β€œ Ah tidak, mari kita anggap itu sebagai candaan dewasa β€œ

β€œ Jika boleh tahu, siapa nanti yang akan anda jadikan duta besar ? β€œ

β€œ Saya akan meminta Tutiana sebagai duta besar kerajaan Ticodia β€œ

β€œ Kalo dari kami saya akan mengirimkan sebas sebagai duta besar kerajaan Lunaria β€œ

β€œ Aku dengar dia orang yang sangat luar biasa β€œ

β€œ Begitu juga dengan adik anda yang mulia ratu Ticodia β€œ

β€œ Jangan terlalu formal saat ini kita ke sampingkan gelar dan jabatan yang kita miliki tuan ragis, anda dapat memanggil saya Tifa β€œ

β€œ Kalo begitu panggil saja aku Ragis β€œ

Sebas dan Adelia turut berbaur dimana mereka di kelilingi bangsawan mereka menjawab berbagai pertanyaan dari para bangsawan karena sangat tertarik, untuk masalah bisnis mereka lebih ke arah sebas dari pada Adelia.

Catatan Penulis :
TIdak terasa ya bab 2 mau berakhir yang nantinya akan di lanjutkan ke Bab III, perlu di ketahui update selanjutnya berakhirnya BAB 2 di lanjutkan ke Bab 3 kemungkinan hanya ada 5 bab dalam Vol 2 ini yang akan di lanjutkan ke Vol 3 ^^
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd