Capter 7 : Serangan Kejutan
Sedang asiknya acara di negara Fantastica, dimana pertahanan yang sangat ketat menjaga para warganya. Tulae pun menuju istana sendirian karena ia ingin bersiap siap untuk pertandingan selanjutnya, sedangkan aku menunggu di stadium bersama raja Ortea, dan kaisar Athrium.
“ Raja Fantastica, acara ini luar biasa, kami akan mengadopsi olahraga sepak bola ini “ raja Ortea
“ Syukurlah kalian menikmatinya “ ujar ku
“ Menontonya saja sampai seperti ini, bagaimana kalo turut ikut bertanding sebagai peserta, tentunya kami memohon ijin kepada anda untuk mengadopsi olahraga ini “ Kaisar Athrium
“ Silahkan, dan tidak perlu ijin dari ku, karena aku ingin semua orang dapat melakukanya selama itu tujuannya baik “ aku tersenyum
“ Seperti yang kami harapkan anda memang sangat bijak “ puji kaisar Athrium
“ Ah aku tidak seperti itu “ balas ku
“ Tidak, raja Fantastica memang luar baisa begitu juga dengan orang orang yang ada di sekitar anda “
Pertandingan selanjutnya di lakukan dan aku merasakan sebuah kekuatan energi yang sangat besar, dan tidak hanya itu orang awan saja yang memiliki kekuatan sihir dapat merasanya, kami semua melihat ke langit yang berawan, dari sana sebuah benda asing keluar, dengan sihir petagram yang luas berwarna ungu ke hitaman. Sebuah mata muncul dan ia tepat berada di atas istana kerajaan Fantastica.
“ Tulae ! “ sontak aku memanggil namanya
Didalam ruangan Tulae merasakan kekuatan sihir tersebut ia segera berlari menuju jendela kamarnya dan melihat ke sekeliling tapi tidak ada apa apa, Tulae menjadi gundah namun ternyata ada di atas istana tulae baru saja menyadarinya cahaya besar pun mengujani istana tersebut, aku terlambat datang menyaksikan ke hancuran istana kerajaan ku. Menjadi puing pusing, aku berteriak sekuat tenaga bukanya aku merapal mantra perlindungan namun hal tersebut sia sia, karena serangan sudah di lakukan, semua orang terkejut akan serangan tersebut, aku benar benar tidak dapat berbuat apa apa, mata di langit tersebut menghilang.
Dan semua hanya tersisa akan reruntuhan saja, aku menguatkan diriku dan mengumpulkan semua ke beranian ku, dan segera menggali di antara puing puing reruntuhan, saat mengalihkan batu besar di hadapan ku, disana ada tangan yang keluar, bersimbah darah, itu bukan tangan tulae,
“ Tulae, Tulae “ Aku sambil menetskan air mata
Emosiku bercampur aduk, mencari ke beradaan tulae, orang orang berdatangan dari tentara imperial kerajaan fantastica, mereka ikut dalam mencari orang orang yang mungkin selamat, Shion yang datang segera menghentikan tindakan ku.
“ Yang mulia ! “ Shion
“ Tulae.... Tulae.. Shion, disana ada istri ku “ ujar ku dengan air mata yang berlinang
“ Yang mulia, tenangkan diri anda “
Aku memberontak dan melepaskan tubuh ku yang di tahan oleh Shion, lalu Shion menarik pundak ku, hingga kami berhadapan, dan dengan keras aku merasakan tamparan dari Shion.
“ Kamu itu raja kami ! jangan tunjukan wajah yang menyedihkan seperti itu di hadapan kami sialan ! “ Shion penuh emosi
Shariel yang baru saja tiba tertegun melihat Shion yang memarahi ku, dan raut wajah Shion walau terlihat marah tapi ia juga sangat sedih.
“ Tulae ku ... “
“ Kami semua tau, ratu Tulae sangat berarti untuk anda, tapi saya mohon jangan membuat semua bersedih tolong tahanlah emosi dan kesedihan anda “ Shion
“ .......... “
Aku pun berlutut, dan memandangi reruntuhan itu, orang orang terus mencari ke beradaan yang tertimpa oleh reruntuhan, dan satu persatu mayat di temukan, serta orang yang sekarat, ada pula tubuh yang tercabik cabik, mereka menggunakan sihir pendeteksi hingga salah seorang menemukan tulae.
“ Yang mulia ratu di temukan, medis segera kemari ! “ ujar tentara
Mendengar hal tersebut aku segera menuju tempat tulae di temukan, aku meminta para tentara untuk memberikan ku ruang, dan disana aku melihat tulae yang perlahan membuka matanya lalu tersenyum kepada ku.
“ Tulae ... “ aku dengan nada lirih
“ Sayang..,. “ Tulae terbata bata
Aku menggunakan sihir penyembuh untuk menolong tulae, tapi sihir tersebut tidak dapat menyembuhkanya bahkan aku menggunakan sihir yang sangat besar, aku pun segera menyingkirkan puing puing bebatuan yang masih menimpa beberapa tubuhnya, dan disana aku melihat kaki kirinya sudah tidak ada, begitu pula tangan kananya. Aku menghentikan pendarahanya dengan sihir tapi tidak bisa.
“ Yang mulia tolong menyingkir ! “ ujar tentara medis
Mereka menggunakan tehnik pengobatan yang aku ajarkan tanpa menggunakan sihir, mereka melakukan operasi darurat, ada lima orang team medis utama yaitu dokter yang mencoba menyelamatkan Tulae.
“ Detak jantungnya melemah ! “
“ Kita harus bergerak cepat, jahit pemubuh darahnya sekarang “
“ Bawakan kami alat alat steril lagi “
“ Ini dok “
“ Jantungnya berhenti ! “
“ Sekarang berikan kejutan jantungnya “
“ Dalam hitungan tiga ! “
Mereka berusaha sekuat tenaga untuk menolong tulae, aku terus berdoa dalam hati ku agar tulae dapat di selamatkan.
“ Gunakan sihir sekarang penyembuh ! “
Dalam operasi ini, mereka mencampur metode yang selama ini aku tidak tahu, yaitu perpaduan sihir dan ilmu kedokteran moderen. Beberapa saat kemudian salah seorang dokter berdiri.
“ Yang mulia, sebaiknya anda menemani ratu Tulae “
Mendengar hal tersebut aku sangat mengerti apa maksudnya, aku segera menghampiri Tulae, dan semua bagian lukanya sudah berhasil di sembuhkan namun, ada beberapa yang tidak dapat di perbaiki dalam artian hanya menunggu waktu atau takdir saja.
“ Hei suami ku yang tampan, jangan bersedih “ Tulae dengan nada pelan
“ Sayang, aku sangat mencintai mu, kau sangat kuat jadi tidak mungkin bukan “
“ Aku sangat ingin selalu bersama mu, dan menjalani hari hari kita bersama, tapi kamu jahat lebih tenggelam dalam pekerajaan mu “
“ Maaf, aku janji jika sayang sembuh aku bersedia turun tahta dan menghabiskan semua waktu ku dengan mu “
“ Dasar laki laki itu memang bodoh, terutama kamu “
“ Sayang, aku yakin kamu bisa bertahan “ ujar ku
“ Kau tau, aku sangat ingin memiliki seorang anak dari mu, selama ini aku berbohong jika tidak menginginkanya, tapi mau bagaimana lagi.. “
“ Nanti kita akan terus berusaha untuk membuatnya kalo perlu aku akan meminta bantuan seorang dewi “
“ Apapun yang terjadi dengan ku, tetaplah menjadi seorang raja, mana shariel ? “
Shriel pun datang dan berlutut, lalu Vevita, Shion, dan yang lainya. Begitu juga para penduduk, raja Otea dan Kaisar Athrium turut berlutut. Semua mengelilingi Tulae dan aku.
“ Shariel kamu seorang ratu, dari ras malaikat, aku harap kamu bisa menjaga suami kita, aku percaya dengan ras unggul seperti mu dapat menjaga nyawanya “
“ Aku akan lakukan apapun itu aku bersumpah “ Shariel
“ Shion “
“ Yang mulia tulae “
“ Kamu adalah ras manusia yang berbeda dengan ku, hanya seorang ras demonic, seharusnya kau bisa menghasilkan keturunan dengan raja kita jadi, lalu saat kau hamil berhentilah menjadi seorang laksamana jadilah ibu yang memperhatikan anak anak dan suaminya “
“ Hamba tidak pantas menerima tempat yang mulia, hanya ratu Tulae yang pantas atau ratu Shariel “
“ Aku sudah berbicara dengan Shariel, untuk menerima mu sebagai ibu dari negara ini, dan kamu harus bisa melahirkan seorang putra dan putri pasti sangat menyenangkan, dan shariel tidak akan mempermasalahkan siapa yang berhak aku sangat tau dia “
“ Tapi ... “
“ Shjon gantikan aku dan shariel dalam hal ini, karena perbedaan ras itu adalah faktor yang membuat tidak bisa hamil “
“ .... “
“ Shion.. “
“ Tapi... “
Tulae menarik nafasnya dalam dalam dan ia pun dengan lantang
“ Laksama Tinggi Kerajaan Fantastica Shion Apa kau mendengar permintaan ratu mu ! “
Shion tertegun dan menelan air ludahnya melihat sorot mata Tulae yang langsung ke matanya
“ Permintaan anda adalah perintah dan perintah anda adalah absolut itu aku sebagai bawahan mu, namun ini masalah yang berbeda yang mulia “
“ Maaf aku egois, kau harus melakukanya “
“ Yang mulia tulae ... “ Shion menangis
“ Apa kau tidak mencintai Deva ? “
“ Aku sangat mencintainya yang mulia, maaf aku menyembunyikannya selama ini “
“ Perempuan itu sangat peka, jadi kami semua sudah tahu, jadi aku anggap kamu mengerti permintaan dari ku bukan “
“ Iya ... “ Shion
“ Lalu untuk suami ku yang tidak peka dan bodoh ini, jangan tenggelam dalam ke sedihan mu, aku akan menunggu mu di dunia sana, jadi saat nanti kita bertemu kau bukanlah seorang raja lagi, dan kau hanya milik ku seorang “ Tulae
“ Sayang aku sangat mencintai mu “
“ Tapi jika boleh jujur, aku tidak ingin mati, aku tidak ingin meninggalkan mu, aku selalu ingin bersama mu “
Tulae tiba tiba menangis tersendu sendu
“ Aku juga sangat mencintai mu, sungguh “
Dalam kejadian yang aku hadapi ini aku tahu akan apa yang nanti terjadi
“ Sayang apa sekarang sudah malam ? “ tanya Tulae
Aku menghirup nafas dalam dalam dan menghembuskanya secara perlahan
“ Ya sayang ku sekarang sudah malam “
“ Rasanya sangat dingin “
Lalu aku memeluk Tulae dengan erat
“ Bagaimana apa sudah baikan “
“ Ya sangat hangat, aku sangat mengantuk, tolong saat aku terbangun nanti jangan kemana mana yah “
“ Iya “
Hari ini Tulae menghembuskan nafas terakhirnya di dalam pelukan ku, dalam pikir ku yang pertama aku ingin tau padahal aphrodite pernah berkata jika tulae mati aku juga mati dan begitu juga sebaliknya kenapa tidak terjadi apa apa dengan ku dengan kepergian tulae, lalu aku akan mencari siapa dalang dari perbuatan menjijikan ini.