Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Balada Istri Pelaut

BAB XXII



BULAN MADU SANG ISTRI



Ada pesan dari Irawan Yosi, salah satu direktur di perusahaan ekspedisi yang dulu pernah memberinya orderan pengadaan di perusahaannya, yang ingin mengajak Ina bertemu lagi. Namun Ina agak enggan meladeninya kali ini.

Dulu sempat beberapa kali memang Ina check in dengan pria paruh baya ini. Namun terakhir saat mereka bertemu, tidak ada orderan memang, hanya saja waktu itu Ina ingin sebuah tas keren yang kebetulan dijanjikan akan dibelikan oleh Irawan. Sayangnya, setelah mendapat kepuasan dari Ina, Irawan malah hanya mentransfer uang sebesar 1,5 juta, yang membuat Ina meradang, karena jauh dibawah dari harga tas yang dia inginkan.

Skip deh…..

Demikian Ina kemudian meladeninya hanya menjawab sekenanya saja. Ada saja alasan untuk dirinya menolak untuk temu janji dengan pria pelit itu.

Bukan hanya Irawan, banyak pria yang pernah merasakan nikmatnya layanan Ina, pasti ketagihan dengan goyangan wanita ini. Termasuk Carlos, yang kini sedang merana tanpa klub. Pria tampan ini memang bisa memuaskan Ina, namun perlakuannya saat dia merasa Ina mengejarnya, membuat Ina muak.

Tiket Jakarta-Malang disaat pertemuan terakhir mereka menggunakan uang Ina, dan tidak diganti oleh Carlos. Baginya bukan masalah uang sebetulnya, namun cara Carlos memperlakukannya dengan menghubunginya hanya saat butuh, membuat rasa suka Ina sirna seketika. Dan meski Carlos masih tetap mengirim whatsapp saat dia sedang di Jakarta, tetap saja Ina malas menemuinya.

Body indahnya, dengan kulit mulus dan wangi, buah dadanya yang masih sekal dan padat, ditambah dengan vaginanya yang selalu bersih dan wangi serta jepitannya yang bikin banyak pria kelojotan, memang selalu jadi daya tarik. Apalagi wajah museks atau tampang pengennya memang sangat menggoda banyak pria.

Ina memang sulit untuk jadi wanita yang setia. Hasratnya akan seks selalu tinggi. Belum lagi jiwa dan keinginannya yang selalu suka diperhatikan, membuat dia dengan mudah jatuh dan tergoda. Jika tidak, maka dia yang suka menggoda dan membiarkan pria jatuh dalam pelukannya, lalu dengan entengnya dia meninggalkan mereka.

Alex merupakan pria yang sangat mencintainya, dan sebetulnya dicintainya juga, karena selain sabar, Alex pria yang punya tampang menarik, meski dalam seks sering kalah dengan Ina yang memang doyan. Sayangnya, berpisah jauh dan tanpa kehadiran sang suami di sampingnya, selalu membuat Ina gagap dan gundah jika sendirian, dia perlu pria kapan dia mau, dan Alex hanya bisa menyiraminya saat dia pulang, sedangkan Ina butuh mulut untuk melumat buah dadanya, dan batang sakti untuk masuk ke vaginanya, bukan phone sex atau vidio sex semata.



***************************

“kemana kita Bu?”tanya Kuswan setelah mobil jalan keluar dari komples perumahan Ina.

“hmmmm….. aku mau lihat kontrakannya….”

“oh…. oke Bu….”

Mereka sempat mampir di minimarket sebentar, dan setelah membeli beberapa perlengkapan dan makanan, mobil itu kembali melaju ke arah kontrakan milik Kuswan.

“sepi….”

“iya Bu….”

“cuma dua rumah yang dibelakang ini?’

“iya Bu…. yang depan itu ada empat….”

Tidak lama kemudian Ina masuk ke kontrakan Kuswan, sedangkan Kuswan lalu menutup mobil tersebut dengan terpal mobil

“buat jaga-jaga Bu….”

Ina tersenyum. Meski agak jauh dari rumahnya, namun tetap saja tindakan Kuswan ada benarnya juga untuk jaga-jaga.

Kontrakan ini memang terlihat rapi dan bersih.

“ini tokennya isi sendiri?”

“iya Bu….”

“itu ac portable yang di kantor?”

“iya Bu…”

Ada sebuah ac portable yang tadinya di ruangan Ina, namun kemudian oleh Ina disuruh dibawa ke kontrakan Kuswan, karena ruangannya sudah terpasang AC seperempat pk yang cukup baginya.

Ina lalu masuk ke kamar, meski sederhana namun seprainya bersih dan terlihat Kuswan sangat menjaga kebersihan rumahnya. Dia suka dengan pria seperti Kuswan, termasuk Alex yang memang suka menjaga kebersihan.

Mata Kuswan mau copot saat Ina keluar dari kamarnya. Dia yang duduk di dapur kecil sambil menuangkan teh dan kopi yang dibeli oleh Ina tadi, langsung terkesima setelah seminggu dia tidak melihat keindahan majikannya ini. Dengan tanktop putih, celana hotpants yang pangkal pantatnya terlihat, membuat Kuswan menelan air liurnya sendiri.

“mana tadi tasnya?”

“ini Bu…” Kuswan menyodorkan tas yang tadi dibawa, sambil matanya tidak lepas dari puting buah dada Ina yang tercetak jelas dari balik tanktop ketat dan tipis itu.

Ina lalu mengeluarkan semua dari dalam tas yang dia beli tadi di mini market. Ada luluran, sabun cair, 2 buah cukuran jenggot, serta gunting kecil.

“ yuk….” ajaknya ke Kuswan

Kuswan bagaikan kerbau yang dicocok hidungnya, segera bangkit dan ikut Ina ke dalam kamar

“buka bajunya semua…..” perintah Ina

Meski agak gagap dan kaget, namun Kuswan dengan cepat menuruti perintah Ina.

“nyalain ac nya…..”

“iya….”

“ada sarung, atau kain?”

Kuswan lalu membuka lemari plastiknya, mengambil sebuah sarung sederhana. Ina lalu menggelar sarung itu di atas kasur yang terletak di atas lantai tanpa dipan.

“baring….” perintahnya ke Kuswan yang sudah bugil.

Kuswan bingung, namun segera berbaring.

Ina tersenyum melihat batang kontol Kuswan yang sudah mulai mengeras dan bereaksi.

“sabar yah…..”

Kuswan malu-malu jadinya

“maaf Bu….”

Ina tertawa kecil

“kangen yah…..”

“banget Bu….”

Ina tertawa genit

Lalu

“angkat tangannya…..” perintah Ina lagi

Kuswan nurut dengan mengangkat kedua tangannya

“biar bersih…..”

Kuswan tidak protes sama sekali, baru kali ini ketiaknya dicukur dan oleh majikannya sendiri

Ina lalu menggunakan gunting untuk memendekkan bulu ketiak Kuswan yang lebat di sela tanganya. Lalu dia mulai mengoleskan creamnya, dan mencukur dengan telaten bulu-bulu di ketiak Kuswan hingga licin.

Lalu pindah ke sebelah, melakukan ritual yang sama juga hingga licin. Kemudian dia mengoleskan cream luluran, dan kemudian digosok hingga bersih.

“tuh…. enak kan dilihat….”

Kuswan malu-malu dan pasrah dicukur bulu ketiaknya.

“kalau gini kan enak dilihat…bersih….” Ina tersenyum

Kuswan dibuat serba salah, berdekatan dengan Ina yang bau harum tubuhnya tercium di hidungnya, membuat badan Kusan jadi hangat. Batangnya benar-benar mengeras kencang. Apalagi melihat buah dada Ina yang putingnya juga sudah menegang, Kuswan rasanya ingin menerkam Ina saat ini.

“ih, ngacengnya yah…..” goda Ina melihat batang hitam berurat di depan matanya.

Dia lalu berkonsentrasi untuk memotong pendek bulu-bulu di seputar batang dan biji Kuswan.

“angkat pantatnya….”

Sampai dibawah bagian lato-lato nya Kuswan pun dipotong agar pendek. Kuswan baru kali ini merasakan mendapat layanan istimewa seperti ini. Layanan yang selama ini Ina hanya berikan untuk Alex, dan kali ini Kuswan diberikan hak yang sama, untuk mendapat perawatan intensif dari Ina.

Lalu kembali dia mengolesi foam ke bagian yang berambut, lalu mulai dia mencukur dengan cukuran jenggot hingga semua bagian di selangkangan Kuswan bersih dan licin.

“tuh….. enak khan…..” ujar Ina melihat batang yang perkasa dan tanpa halangan apapun.

“bersihin ini Pak…. lalu ke kamar mandi sana….”

Kuswan lalu bangun dan membersihkan sisa rambut ketiak dan jembutnya diatas tisu, membuangnya ke tempat sampah, lalu masuk ke kamar mandi. Ina lalu ikut sebentar, dia memberi petunjuk dan contoh agar Kuswan meluluri badannya sendiri, lalu mandi dan membersihkan badannya.

“selangkangannya juga disabunin yah…..” ujar Ina sambil memandang ke arah Kuswan yang sedang meluluri badannya.

“siap Bu…..”

Ina lalu masuk ke kamar, dia sambil berbaring menunggu Kuswan yang sedang mandi. Sambil melihat ponselnya, dia membalas whatsapp penting yang masuk, lalu iseng dia mengambil selfie untuk dirinya. Ina termasuk suka selfie jika sedang percaya diri dengan dandanannya.

Tidak lama Kuswan masuk, sambil melilitkan handuk di pinggangnya, segar dan terasa nyaman badannya kini.

“sudah?”

“iya Bu…..”

Dia sempat melihat Ina sedang selfie

“suka deh lihat foto-foto ibu…..”

“foto-foto yang mana?”

“yang di status….”

Ina memang suka posting fotonya di status

“sama yang waktu pakai baju merah dulu…”

“oh….. hahahaha”

Ina ingat foto seksinya dia dengan baju terbuka pundaknya saat menghadiri acara pesta di Manggala Wanabakti.

“sini…..” ajak Ina

Kuswan lalu masuk kedalam dan mengunci pintu kamarnya. Ina lalu bangun dari tempat tidur, lalu berdiri dan kemudian membuka tanktopnya. Kuswan yang melihat punggung majikannya yang mulus itu, tidak mampu menahan dirinya, dengan sigap dia langsung memeluk dari belakang, lalu ciumannya hinggap di pundak telanjang mulus itu, semnatar tangannya meremas buah dada yang menggantung indah dari belakang.

Batang kemaluannya yang sudah mengencang dari tadi, terasa mengganjal pantat Ina dari belakang yang masih terbungkus hotpants ketatnya.

Badan Ina merinding seketika saat ciuman bibir Kuswan merayap di pundak hingga lehernya, ditambah remasan tangan kekar di payudaranya, kakinya lemas seketika, dan bibirnya pun mulai mendesah kegelian.

Ciuman Kuswan lalu merayap di punggungnya, dan kemudian Ina berbalik menghadap ke arah Kuswan, membuat buah dadanya kini terbuka lebar, dan dengan sigap bibir Kuswan mencaplok indahnya pentil kecoklatan itu yang sudah menegang. Ditambah dengan sedikit gigitan di pinggiran buah dada, Ina bagaikan terbang dibuatnya oleh serangan Kuswan.

Denga liar lidahnya menggelitik buah dada indah itu, bibirnya menjepit dan tangannya terjulur ke selangkangan Ina, membelai bukit tembem yang terpetak jelas di hotpantsnya, dan jemari Ina dengan gemasnya meremas rambut Kuswan. Dia bagaikan dilambungkan oleh serangan liar sopir itu di dadanya.

Kini Ina lalu berbaring di kasurnya, dan lehernya jadi sasaran ciuman Kuswan. Lidahnya dan bibirnya dengan cekatan berkutat di area sensitif Ina, rengekan manja dan jeritan kecil Ina mulai terdengar, leher dan bagian daging empuk berukuran 36 C itu jadi tempat dan area lidah Kuswan mengeksplorasi keindahannya. Buah dadanya semakin mengeras, dan putingnya semakin mengencang akibat derasnya serangan lidah dan bibir Kuswan.

Tubuh hitam dan berotot meski sudah berumur itu terlihat kontras saat mulai menindih tubuh indah yang pasrah. Tangannya Kuswan lalu bergerak meluncurkan hotpants sekalian dengan celana dalamnya Ina, dan lidahnya kini menyusuri pusar dan perut rata Ina, sambil jarinya mulai meraba belahan yang sudah basah dan licin, akibat botak dan bulu-bulu vaginanya sudah dicukur habis.

Kini lidah Kuswan dengan liar merasuki belahan vagina Ina.

“ough….. itu dia sayang…..” rintih Ina saat lidah Kuswan mendarat tepat di kelentit dan itilnya yang bergantian disapu oleh Kuswan.

Lidah Kuswan yang sudah sangat merindukan harumnya vagina dan beceknya belahan ini, kini bagaikan mendapat kesempatan besar untuk merambah lembah basah itu. Merah dan aroma vaginanya yang terawat membuat Kuswan semakin liar menjelajahinya.

Dengan lincahnya dia merombak habis semua isi lembah kenikmatan itu dengan lidah dan bibirnya, kadang jarinya ikut masuk, dan sambil sedikit menghirup dan mengecup, membuat Ina semakin liar dan susah menahan orgasmenya.

Dia yang sudah menahan birahinya semenjak mencukur bulu kemaluan Kuswan, kini bagaikan tidak peduli dengan sekelilingnya lagi. Matanya bagaikan tenggelam hitamnya, tangannya menekan kepala Kuswan, pantatnya bergerak liar dan tiada henti, dia bagaikan dipacu dengan juluran lidah liar, apalagi jenggot Kuswan yang agak liar ikut menyentuh bibir vaginanya, membuat Ina sulit menahan nya lagi.

“sayang…. mau keluar…..”

Dia menekan kepala Kuswan

:mau keluar sayang….ough….”

Dan tidak lama kemudian

“ough….argh…….. ough……. aku dapat sayang…..”

Teriakan lirih, sambil menggigit bibirnya sendiir, tangannya menekan kepala Kuswan, dan pantatnya bergetar hebat, orgasme Ina pun tiba.

“ough….. enak banget…..”

Dia lalu mendorong kepala Kuswan agar menjauh

“geli…..”

Kuswan tersenyum melihat Ina yang terengah engah karena orgasme.

Ina menenangkan nafasnya sejenak.

“minum?” tanya Kuswan sambil matanya menatap Ina yang terkapar

“iya… mau…..’

Kuswan lalu mengambil aqua botol yang tadi dibeli Ina, membukanya dan menyodorkan ke Ina.

Sambil meneguk minuman saat dia duduk, matanya tidak lepas melihat kekarnya batang kejantanan Kuswan yang tegang dan mengeras itu.

“sini……” perintahnya

“tiduran…..”

Kuswan lalu tidur di ranjang, membuat batang kemaluannya terlihat bagai tugu monas menjulang.

Ina lalu menghampirinya, dan sambil tersenyum genit, dia lalu meraba dan meremas dengan perasaan gemas batang berurat yang terlihat makin sangar setelah dicukur habis.

“habis dicukur begini enak dilihat……”

Kuswan hanya tersenyum

“kelihatan bersih dan keras…..”

Tangan Ina masih dengan lembut membelai

Dan betapa kaget Kuswan saat Ina lalu membuka mulutnya dan memasukkan kontol hitam itu ke mulutnya.

Kuswan segera menarik kepala Ina

“kenapa?” tanya Ina

“jangan Bu…..”

“kok jangan? Ngga suka?”

“bukan Bu…. ngga tega saya….”

Ina tersenyum dengan kesopanan Kuswan, dia tahu pria ini sungkan dengannya

“ngga apa-apa, aku memang pengen…..”

Ina lalu kembali melumatnya dan menjilatinya bagaikan sedang menjilat es krim. Kuswan bagaikan mendapat bintang yang jatuh dari langit, saat kontolnya yang hitam itu masuk keluar ke mulut majikannya yang cantik itu. Dia meringis menahan nikmat, saat bibir mungil itu menjepit batangnya, lalu lidahnya menggelitik kepala topi baja itu.

Kuswan lalu menarik pantat Ina, dia membuat posisi mereka berdua jadi 69 style.

Dan kembali saat batang kontolnya dilumat, vaginanya Ina yang mulai basah kembali dijejali oleh lidah Kuswan.

Posisi ala yin dan yang ini sungguh erotis jika dilihat, dan Ina yang kembali mendapat serangan, segera bangun dan menarik vaginanya dari mulut Kuswan. Bisa jebol lagi dia jika dibiarkan.

Lalu Ina memposisikan di atas tubuh Kuswan, dan sambil memegang batang kemaluan yang tegak dan basah oleh air ludahnya, dia lalu sambil meringis, memasukkan batang itu ke dalam vaginanya.

Pelan tapi pasti, setelah sedikit berjuang dan terbantu dengan basahnya lubang kenikmatannya, akhirnya semua batang kemaluan Kuswan tenggelam dalam vagina Ina.

Dan sambil tanganya bertumpu ke dada Kuswan, dia lalu [perlahan mulai menggoyangkan pantatnya, dari naik turun, kini dia maju dan memundurkan goyangan pantatnya.

Buah dada indahnya lalu diremas lembut oleh Kuswan, dan sesekali dia bangkit melumat buah dadanya dengan lidahnya, lalu terbaring lagi sambil menikmati jepitan serta goyangan pantat Ina yang kini bagaikan joki kuda diatas tubuhnya.

Menggoyang dengan liar, sambil buah dadanya diremas oleh tangan kasar Kuswan, membuat Ina bagaikan dibor memeknya oleh kerasnya batang Kuswan. Posisi di atas sambil meringis nikmat diiringi dengus nafas liar Kuswan, dia sulit menahan untuk tidak menggoyangkan ke posisi yang tepat ke arah hantaman kontol Kuswan ke spot dekat itilnya yang membuat dia sulit menahan kembali.

Posisi woman on top ini memang dia yang pegang kendali, sekaligus sulit untuk membiarkan kenikmatan itu lari begitu saja, malah dia yang mengejar orgasme keduanya. Dan saat dia mencoba memperlambat, malah Kuswan dengan meremas pantatnya tetap memaksanya untuk menggoyangkan pantatnya.

Dan memang sulit untuk ditahan….

Akhirnya Ina kembali berteriak keras….

“sayang….aku keluar lagi……”

Goyanagnya makin keras

“boleh sayang….” racauannya makin tidak terkendali

“boleh……”

Lalu

“ouh……ouigh…..argh….. keluar lagi kan……”

Badan Ina bagaigan tertahan dan menegang, dia meraih kepala Kuswan untuk melumat buah dadanya. Dan orgasmenya yang kedua pun tiba. Memeknya basah seketika, dan goyangannya berhenti mendadak, isi vaginanya bagaikan ngilu, namun nikmatnya luar biasa. Sesuatu yang dia sulit capai dengan pria-pria lain, namun pria setengah baya mantan angkatan ini memang staminanya dan onderdilnya benar-benar perkasa.

Ina lalu mencabut vaginanya dari tusukan kontol Kuswan, dia lalu berbaring lemas di samping Kuswan.

Tanpa membuang waktu, Kuswan langsung bangkit

Dia lalu melebarkan kedua paha Ina

Ina pun pasrah. Lalu sambil memegang batangnya yang tegang dan keras, dia lalu masukan kembali batang kerasnya itu hingga mentok ke dalam vagina Ina.

Kini Kuswan rebah diatas Ina, dan pantatnya mulai menggoyang dengan teratur

“enak….”

Ina menganggukan kepalanya

Kuswan sambil menatap wajah Ina yang pasrah dan sudah dua kali orgasme, sementara pantatnya bergoyang liar di bawah.

Kini keberanian Kuswan muncul, dia lalu merapatkan bibirnya ke bibir Ina. Meski sudah bercinta beberapa kali, namun dia belum pernah merasakan nikmatnya bibir majikannya ini.

Dan kali ini Ina dengan ganas membalas lumatan Kuswan.

Bibirnya bertautan dan lidahnya saling mendorong, dadanya menempel di gempalnya dada Ina yang bergoyang liar akibat sodokan Kuswan, dan kamar sempit ini menjadi saksi ganasnya pertarungan untuk menggapai pantai birahi ini.

Lalu

“ Bu… buang dimana….” bisik Kuswan

“di dalam aja……” sambil memeluk dan menekan pantat Kuswan agar semakin kencang menekan

Dan kemudian dengan sambil mendengus keras, Kuswan lalu menekan kontolnya dalam-dalam

“keluar Bu…….ohhhhhhh………”

Kuswan menekan kencang banget, dan cairan pejunya lalu berhamburan keluar membanjiri vagina Ina, membuat Ina tersenyum, ada kepuasan di didirnya saat laki-laki temannya bercinta bisa muncrat. Lalu bibir mereka kembali bertautan hingga akhirnya batang besar itu copot dengan sendirinya dari vagina Ina.

Metreka saling menenangkan nafasnya masing-masing.

“enak?”

“banget Bu…..”

Kuswan lalu memeluk Ina, dan kembali dia melumat bibir Ina dengan lembut.

Mereka diam sejenak

Bagaikan mimpi rasanya Kuswan, bercinta pagi hari ini dengan Ina di kontrakannya. Bisa menggauli majikan cantiknya ini sudah jadi anugerah terindah baginya. Dia sudah lupa dengan istrinya di kampung, yang dia ingat hanya tubuh indah dan goyangan erotis Ina kali ini.

“nanti lagi yah…..” bisik Ina

“siap Bu….”

Lalu

“cuci yuk……”

“yuk……”

Sambil bermesraan di kamar mandi kecil, mereka lalu membersihkan vagina dan kontol nya dari sisa pertempuran, lalu kembali masuk ke kamar, dan Ina berbaring sambil berpelukan dengan Kuswan, sopir sekaligus gigolonya yang mampu memuaskan dirinya dengan kesaktian urat jantannya itu.



****************************

Seharian mereka berdua mengurung diri di kontrakan Kuswan.

Makanan mereka pesan lewat aplikasi online.

Dan kembali lagi mereka bercinta di siang hari dan sore harinya. Ina bagaikan mendpaat lawan tangguh kali ini. Dia pun mematikan ponselnya, agar tidak terganggu dengan panggilan yang tidak penting dari orang lain.

Dia bagaikan tidak peduli dengan anaknya dan suaminya. Hanya kenikmatan yang sudah lama dia tidak rasakan saja yang dia pedulikan kali ini. Gempuran Kuswan membuat dia terkapar dan tertidur pulas hingga lewat maghrib dia masih tertidur.

Suaminya Alex bagaimana?

Sama juga.

Dia tidak ada menghubungi istrinya, dia sibuk video call dengan Soraya dan anak-anaknya yang sedang jalan bersama ke mall. Dewi dan Kalia sangat senang bisa jalan dan makan dengan Wulan dan Soraya. Dewi terharu melihat ramainya lapak keripik milik ayahnya itu.

Dan saat sore hari dia menghubungi Ina tidak aktif, whatsapp juga hanya centang satu. Dia menghubungi mbak di rumah, dan katanya dari pagi Ina keluar dengan sopirnya.

Dari mall, mereka ke rumah Soraya. Makan kembali di sana. Dan saat hendak pulang, Kalia yang akan kembali ke apartemen bersama Dewi, minta agar Wulan ikut. Akhirnya bukan hanya Wulan yang ikut, Soraya juga ikut bersama Dewi dan Kalia.

Karena tidak kunjung aktif, dan Kalia juga enggan pulang, akhirnya Dewi mengirim pesan ke Ina, bahwa Kalia akan nginap dengannya malam ini dia apartemen, dan besok akan diantar pulang.

Malam itu, Dewi akhirnya tidur ramai-ramai di apartemennya, dengan Soraya, Kalia dan Wulan. Dia terharu sekali melihat kebaikan hati Soraya dan juga Wulan, apalagi rona bahagia di wajah adik perempuannya itu yang hari ini bagaikan lepas sekali rasanya dia bermain.

Dan sepintas, dari percakapan dan saat dia melihat bagaimana cara bicara dan panggilan papahnya ke Soraya, dia seperti bisa menebak ada yang tidak biasa dari lagak dan gaya mereka berdua. Cara panggilan, cara bicara dan senyuman lebar dari bibir Soraya, membuat Dewi yakin bahwa wanita inilah yang membuat ayahnya sekarang seperti tidak peduli lagi dengan istrinya.

Dan benar saja, jam 9 malam barulah whatsapp Dewi dibalas dengan permintaan maaf alasan ponselnya habis batterynya. Alasan yang ditertawakan oleh Dewi, karena dia tahu di mobil pasti ada chargeran. Dia tahu betul kelakuan liar ibu tirinya ini sulit untuk dirubah.

Melihat Kalia yang tertawa tawa karena kasur kakanya ditarik keluar ke ruang tengah, agar mereka bisa tidur bersama di ruang tengah ini, membuat dia sedikit terhibur melihatnya. Sementara Soraya sibuk membuatkan makan malam di dapur apartemen Dewi.

Dia bagai sosok mamah yang peduli dengan anak-anaknya. Apalagi saat mereka bertiga kompak bilang lapar, alih-alih pesan makan lewat aplikasi, Soraya malah bertanya apa yang ada di kulkas, lalu dengan sigap dia meracik yang ada untuk jadi makan malam untuk mereka berempat.

Dan Dewi tahu itu bukan dibuat buat, karena dia kenal Soraya ini sudah lama semenjak almarhumah mamah masih ada, dan dia tahu tulusnya hati Soraya, dan tanpa sadar dia pun ikut-ikutan Wulan dan Kalia, memanggil Soraya bukan dengan sebutan tante lagi, tapi dengan sebutan Bunda.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd