Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Berbagi Istri

Berbagi Istri
Part 4





Sepulangnya makan, mereka kemudian Bersiap untuk tidur, Tidur??? ya gak mungkin juga mereka tidur di malam pengantin mereka, tapi keduanya baik Andini dan Harun sama-sama canggung, walau saat makan malam tadi kekakuan mereka sempet cair, namun saat tiba di kamar, Kembali mereka menjadi canggung.

Andini melakukan rutinitas malamnya seperti biasa, sama seperti perempuan lain, sebelum tidur Andini pasti mengoleskan kulitnya tubuhnya dengan lotion agar kelembaban dan kelembutan kulitnya terjaga, namun kali ini agak berbeda bagi Andini, lelaki yang berada sekamar dengannya malam ini bukanlah Rizal suaminya, tapi Harun suami barunya, Andini menoleh kepada Harun yang tengah duduk sambil bersender di kepala ranjang, Andini sadar kalau Harun sepertinya lebih canggung daripada dirinya, mungkin lebih tepatnya tegang, Andini tahu kalau Harun hanya berpura-pura membaca, karena sejak tadi Andini melihat Harun seringkali curi-curi pandang padanya, “Bener juga, dia kan bujangan walau lebih tua dari Rizal, sepertinya aku yang harus memulai inisiatif nih, kalo kaya gini terus bisa tau-tau udah pagi aja..”

Andini Kembali mengoleskan lotion di lengannya yang mulus, lalu sengaja meletakkan sebelah kaki jenjangnya yang putih mulus ke ranjang, Andini kemudian memborehkan lotion itu ke sekujur kulit betisnya, lalu Andini memijit pelan betisnya itu, Gerakan Andini yang menggoda itu menarik perhatian Harun, matanya tak lepas melihat gerak gerik Andini, Harun terdengar menelan ludah berkali-kali, Andini yakin kalau lelaki itu mulai terhasut dengan godaannya, Andini menoleh kearah Harun, ternyata Harun yang sedang berbaring di Kasur tengah menatapnya lekat-lekat, Andini sedikit berdesir melihat tatapan Harun.

“Kok ngeliatin aku gitu sih mas..” tanya Andini suaranya sengaja dibuat manja.

“Egh… eghhh..kamu..Kamu cantik sekali dek..” Jawab Harun terdengar gugup, Andini menoleh kearah lain dan tersenyum kecil karena merasa sedikit geli mendengar Harun memanggilnya dek, namun entah kenapa panggilan itu terasa membetot gairahnya.

“Hmm mass…..” Ujar Andini

“Ya..” Respon Harun singkat.

“Mas Bisa Bantuin aku dong..” Ucap Andini dengan suara manja.

“Bantuin apa..” ujar Harun.

“Sini dong mas, kok jauh banget..minta tolong Tolong pijitin leher aku dong mas, pegel banget tadi di mobil..” Andini menyerahkan lotion pada Harun.

Harun mendekati Andini sambil mengeluarkan isi lotion ke telapak tangannya

Andini menyibakkan rambutnya, terlihat leher Andini yang putih mulus, Harun menelan ludah, dengan tangan sedikit gemetar Harun mulai memborehkan lotion ke leher istrinya, “hmmm enak banget mas tangan kamu…” Lenguh Andini, Kontol Harun mulai mengeras, lenguhan Andini terdengar begitu manja dan erotis.

“Kulit kamu halus dan lembut..” gumam Harun dengan suara bergetar.

“Ehmmm ssss enak masssss ahhhh..” Andini mulai terangsang saat tangan Harun mulai nakal mengelus lengannya.

“Au mas ihhhh…” Andini terpekik manja, saat tangan Harun mulai meremas payudaranya, Andini menoleh pada Harun, pria itu terlihat agak gugup karena mengira Andini marah.

“Maaf ya, kalau aku keterlaluan..” Ujar Harun merasa bersalah.

Andini tersenyum, di pegangnya tangan Harun, lalu dituntunnya kepalan tangan yang besar itu ke dadanya, Harun Kembali menelan ludah, kali ini Harun berusaha menahan keagresifannya, tangannya mulai meremas lembut Payudara Andini.

Andini memegang punggung tangan Harun dan membiarkan lelaki itu meremas lembut payudaranya, Andini mengigit bibirnya merasakan hawa gairah mulai mendekap hangat tubuhnya.

"Ehhh.." Andini terkejut ketika tiba-tiba Harun mengangkat tubuh Andini dan membopongnya ke Kasur, diletakkannya tubuh Andini perlahan berbaring di atas Kasur, Andini merasa sikap Harun sangat gentlemen, sepasang tangan Andini tak mau lepas dari leher Harun, mereka kemudian saling menatap, Wajah Andini kini berhadapan dekat sekali dengan Harun, Andini mengangkat kepalanya menjemput bibir Harun, lelaki itu terlihat kaget dan salah tingkah, Andini tersenyum, Harun yang sudah dikuasai birahi tiba-tiba melumat bibir Andini dengan hangat, Andini pun membalas dengan tak kalah hangat, Andini terhanyut dengan permainan lidah harun, Wanita cantik itu tak menyangka kalau lelaki pendiam ini ternyata jago berciuman.

Harun membungkuk mencium Bibir Andini dengan Buas, hawa napsu benar-benar telah menguasai dirinya, lidah Harun melata ke sekujur leher Andini, terasa harum Aroma dari lotion yang dipaparkan ke kulit mulus Andini.

Andini mengelus rambut Harun ynag cepak, lidah Harun tak henti-hentinya menggelitik telinga Andini, Wanita cantik mendengus terkadang mengerang saat Harun terasa ingin mencupang lehernya, Andini hanya tersenyum tak protes, tangan Harun bergerilya mengelus paha mulus Andini, sehingga pakaian tidur Andini semakin tersingkap keatas, Harun termangu melihat keindahan paha gempal Andini, begitu putih mulus tak bercela, diusapnya permukaan kulit paha Andini ahhh terasa lembut dan hangat.

Harun berdiri dengan dua lututnya, sepasang kaki jenjang Andini diangkatnya, Harun menjilati betis hingga lipatan antara paha dan betis Andini, Wanita itu menggelinjang karena geli, baju tidur Andini semakin tersingkap, hingga terlihat celana dalamnya yang mulai basah.

“Ahhh masss aduhh geli banget…” Desis Andini, Harun tak mengubris rintihan Andini yang menyayat syahwatnya, bahkan kini Harun mulai menghisap jari-jari lentiknya, Andini terpekik manja dan tak menyangka kalau Harun akan menghisap satu persatu jari-jari kakinya yang lentik, Andini merasakan ulu hatinya ikut tersedot Bersama jari kakinya itu, rasanya sangat geli dan ahhh begitu nikmat.

Andini semakin gelisah dan resah, api birahinya semakin berkobar-kobar membuat pori-pori kulitnya mengeluarkan peluh di dikamar yang berpendingin udara. Lidah basah Harun terus mengolesi dan membelai kulit kaki jenjangnya yang mulus, Andini heran kenapa Harun terlihat begitu memuja kakinya.

Andini semakin menggelinjang tak karuan, lidah basah itu kini mulai menyerang betis naik ke lutut dan kini paha dalamnya, “Mhh aahh ssss..mass….” Andini menahan kepala Harun, “mas buka bajunya…” ujar Andini dengan suara lirih, matanya begitu lekat menatap Harun yang Tengah membuka kaosnya, Andini menggit ujung kukunya sambil menatap dengan wajah penuh birahi.

Hatinya berdesir-desir melihat bulu dada Harun yang lebat menghitam, Harun kini hanya mengenakan Boxer saja, benjolan kejantannya menggunung dibalik celana boxer yang dikenakannya, gentian Andini yang berkali-kali menelan liurnya, Hatinya semakin gemuruh antara takut dan antusias, “Kenapa gede banget, ya Ampun..”

Harun menjulurkan tangannya meminta Andini melepaskan baju tidurnya, Andini meraih tangan Harun dan sedikit duduk sambil mengangkat baju tidurnya keatas melewati kepalanya, Harun melipat baju tidur yang dipakai Andini tadi dan meletakkannya di sebuah Rak, Andini terlihat surprise dengan kerapihan Harun, kini Andini hanya menyisakan bra dan celana dalam saja yang masih melekat di tubuhnya.

Harun menatap nanar tubuh Andini yang begitu sempurna, seluruh kulit Andini begitu mulus dan terawat, lengannya terlihat begitu mengkilau licin, tak tahan, harun memajukan wajahnya dan melumat bibir Andini sambil mengelus belahan ketiak Andini dengan gemas.

Hmmph hmpph clllupppp cluuppp suara ludah berkecipak terdengar begitu erotis, liur keduanya saling bercampur, bibir Andini dipenuhi liur yang mengental, sungguh terlihat nasty dan erotis bagi harun.

Andini mulai nakal meraba bulu lebat di dada Harun, hatinya berdesir kencang, Andini mengusap putting susu Harun hingga membuat Harun mendongak kegelian, Andini memajukan wajahnya melumat putting susu Harun, lelaki tegap dan gagah itu mendesis geli, “ahhh sssss…geli dek..ssss”

“Enak Mas…” Tanya Andini, Harun menganggukan kepala sambil memegang dagu Andini, dilumatnya Kembali bibir ranum Andini.

“Dek aku pengen liat juga..” bisik Harun sambil menjilat cuping telinga Andini.

Andini tersenyum nakal lalu menggigit bibirnya, ditatapnya dengan tatapan menggoda, “Masss Bukain..” rintihnya manja. Harun agak kesulitan membuka bra yang dikenalan Andini, karena dia memang tak pernah melakukan itu sebelumnya.

“Biar aku buka sendiri..” ujar Andini sambil membuka kaitan Branya, tak lama Bra yang menutup payudara Andini terlepas.

Harun menahan napas saat menatap payudara Indah Andini dari jarak sedekat ini, payudara yang tak terlalu besar, namun juga tak bisa disebut kecil dengan kulit putih mulus serta putting menggemaskan berwarna pink, betapa indah raga pesona Andini di mata Harun kini.

Rasanya Harun sungguh tak sabar ingin melata pori-pori di sekujur tubuh Wanita cantik dihadapannya ini, Andini memancarkan erotisme yang begitu kuat membuat kejantannya semakin membuncah ingin segera memompa derai-derai kenikmatan Bersama tubuh indah sang jelita yang menggeliat manja di hadapannya, ahhhhhhhhhhhh.





--------------------------------

BERSAMBUNG
 
Spesialis poliandri waone53 a.k.a pujangga 2000....tapi kali bukan dgn orang lainnya...tapi abang2 ipar langsung 2duanya....lanjut master
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd