Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG berpetualang dengan sepupu-sepupuku

Status
Please reply by conversation.
  • Part 15 Hari Penuh Rasa Kesal
http://www.imagebam.com/image/202536540281149
Andin



Minggu sore, aku yang sedang duduk di taman belakang mendengar ketukan pintu.
Aku segera ke depan untuk membuka kan pintu depan rumah kak sinta.

"Ceeekleeek.....cklek....."

Saat pintu terbuka,
Ku lihat seorang wanita cantik berdiri di depan ku.

"Maaf mbak cari siapa?" Tanya ku pada wanita tersebut.

"Apa benar ini rumah bang erik" tanya nya pada ku.

"Iya mbak, tapi bang erik lagi keluar" ucap ku.

"Iya saya tau, dya pergi kontrol istrinya kan"

"Iya mbak, maaf sebelumnya, mbak siapa ya?"

Kenal kan saya andin adik sepupu bang erik" ucapnya sambil mengulurkan tangan untuk bersalaman dengan ku.

"Saya rian mbak, adik sepupu dari kak sinta"

Ternyata adik sepupu bang erik yang akan menginap di rumah kakak ku adalah adalah cewek. Ntah mengapa aku merasa bahagia sekali melihat andin ini nginap di rumah kakak ku. Pikiran kotor ku pun muncul terhadapnya. Aku merasakan bisa untuk menaklukan hati dan tubuhnya.

Sepupu sepupu ku aja bisa takluk sama ku, apalagi andin orang luar (walau masih keluarga bang erik) ucap ku dalam hati.

"Jadi saya tidak di persilahkan masuk ini" ucap andin yang masih saja berdiri di depan pintu

"Maaf mbak, saya lupa, silahkan masuk mbak" ucap ku.

Ku lihat dari cara andin berpenampilan, sepertinya dya terlahir dari keluarga lebih dari berada (orang kaya).

Setelah menyuruh andin masuk, kini dya duduk di ruang tamu. Sedangkan aku sibuk didapur me manas kan air untuk membuat teh buat andin.

"Ini mbak, diminum teh nya"

"Terima kasih rian, cukup besar ternyata rumah bang erik, bersih dan nyaman juga. Ucapnya sambil melihat lihat sekeliling ruang tamu tempat kami duduk.

"Ouh ya, kamu tinggal disini juga ian?,"

"Iya mbak, sementara aja karena kak sinta sendirian kalau bang erik kerja di dumai"

"Kamar saya dimana ya, bisa tunjukkan kamar buat saya"

Aku bingung, di rumah kak sinta ini hanya mempunyai 2 kamar tidur, nama nya juga standrt perumahan type 71. Kamar utama dah sangat jelas itu kamar kak sinta dan bang erik, sedangkan kamar ke 2 itu kepunyaan ku selama aku menemani kak sinta yang sudah 3 bulan belakangan ini.

"Iann....,kok termenung"

Lagi lagi aku termenung di buat andin ini. Termenung dengan kecantikannya dan juga permintaannya.

"Kalau mbak capek kali, mbak sementara istirahat di kamar saya aja, dan maaf mbak agak sedikit berantakan" ucap ku sambil menunjukkan kamar ku.

Setelah membuka pintu kamar ku. Ku lihat wajahnya agak sedikit ada rasa geli (jijik). Padahal kamar ku ini tidak terlalu berserak atau kotor, cuma ya alat alat kerja ku terletak di setiap sudut kamar ini.

"mbak kurang berkenan ya memakai kamar ini,"

"Gak ian, cuma bersihkan lah alat alat mu itu sekalian ganti sprei (alas kasur) kasurnya"

"Gila ni cewek, main suruh suruh aja, gak ada kata kata minta tolong pula, emang aku disini babu apa" ucap ku dalam hati yang kesal dari cara bicaranya.

Sekali lagi aku masih merasa tertantang buat menaklukkan andin.

30 menit sudah aku beres beres kamar ku, setelah melihat lihat keadaan kamar ku udah cukup bersih, aku pun segera keluar mencari andin. Ternyata andin tertidur di sofa ruang tamu. Niat ku untuk menyuruh nya ke kamar ku urungkan, karna sajian nikmat aku dapatkan pada wanita yang lagi tertidur ini. Andin tertidur memperlihatkan paha putih, mulus nya, di tambah pula area betis nya di tumbuhi bulu bulu halus.

Melihat kondisi ini aku terangsang hebat di buatnya, ku ambil smartphone ku, ku foto andin saat dya tertidur. Setelah merasa cukup ku mengambil fotonya. Aku mencoba membangunkan nya.

"Mbak...mbak..., kamar nya sudah bersih, tidur nya pindah ke kamar aja" ucap ku sambil menepuk pelan tangan nya agar dya terbangun.

Ku lihat tidak ada reaksi sedikitpun,

"Mbak.....mbak.....pindah ke kamar aja mbak" kini ku menggoyangkan tubuhnya agar dya terbangun.

"Hmmmmmm, uaaàaahhhh..." andin bangun dan menggeliatkan badannya.

"Udah bersih ian, makasi ya" ucapnya sambil mengambil ransel dan pindah ke kamar ku.

Ku susun barang barang kerja ku di area taman belakang. Dan aku coba bbm kak sinta.

"Kak, kok kakak gak bilang kalau sepupu bang erik yang akan nginap itu cewek."
"Ping"
"Ping"

"Hehehe sengaja rian, kakak buat suprise ke kamu, mana tau mau menambah koleksi mu untuk menggarap sepupu yang lain ian,"
balasan dari kak sinta.

" suprise sih suprise kak, tapi hari ini dya udah buat aku berkeringat loh kak, dya seperti cewek parlente, saat liat kamar ku ada rasa jijik di wajahnya" balas ku ke kak sinta lalu mengirim emote orang marah.

"Ya wajar lah rian sayang, dya itu anak orang kaya di kampung nya di batu sangkar sana. Bapak nya itu kepala dinas sta****ik. Belum lagi sawit sawit nya yang banyak di daerah pasaman barat sana"

Ternyata dugaan ku awal tidak meleset.

"Kalau seperti itu aku untuk seminggu ini gak temani kakak aja ya, kan udah ada andin temani kakak"

"Ouh kamu udah kenalan sama dya ian, jangan gitu lah ian kamu masih tetap temani kakak ian. Kalau ada perlu apa apa malam malam kan repot ian, mana lah mungkin kakak suruh dya rian,"
balasan bbm kak sinta.

"Y udah lah kak, kakak masih lama pulang, rencana aku mau keluar sama cintya"

Tiba tiba aku di kejutkan dengan suara teriakan dari andin di dalam kamarnya. Secepat mungkin ku berlari ke kamar andin saat ku buka pintu kamar dya sedang duduk di sudut kepala tempat tidur sambil memukul mukul kumbang yang masuk ke dalam kamar nya.

Kamar ku ini memang tidak memakai ac, oleh sebab itu lobang angin angin tidak tertutup sehingga kumbang atau pun bintang terbang lainnya gampang untuk masuk ke dalam kamar.

Segera ku ambil kumbang tanduk tersebut lalu ku buang ke luar. Setelah ku buang aku kembali ke kamarnya.

"Udah kamu buang kumbang nya,"

" udah mbak" sambil betulkan alas kasur yang berserakan atas ketakutan andin tadi.

" ehh....jangan sentuh dulu, kamu belum cuci tangan kamu"

Sedikit kesal ku atas perkataannya, lalu ku tinggal begitu saja dya di dalam kamar. Lagi lagi dya sudah membuat ku merasa kesal. Ternyata tidak enak dekat orang yang parlente ( orang yang sangat menjaga kebersihan)

Segera ku mandi untuk menghilangkan stress ku terhadap andin. Setelah selesai mandi aku menjadi binngung, karena baju baju ku masih berada di lemari kamar andin. Aku saat ini hanya berbalut handuk pada tubuh ku. Baju ku pakai tadi sudah ku masukkan ke dalam mesin cuci.

Tok....tok....tok...
"Mbak...mbak...."

Saat pintu terbuka, andin kaget melihat ku yang hanya memakai handuk.

"Hah....kamu mau ngapa?"

"Maaf mbak, aku mau ambil baju ku di lemari" ucap ku sambil memandang wajah andin yang begitu takut melihat ku dalam keadaan seperi ini.

"Cuma ngambil kan, tidak berpakain di dalam kamar" ucap andin

"Ini kamar siapa, yang no
Numpang siapa, dah syukur ku mau pinjam kan kamar ku" ucap ku dalam hati kembali kesal.

"Iya mbak, cuma ngambil aja, ku berpakaian dalam kamar mandi belakang aja" ucap ku

Kalau dya melihat muka ku, pasti dya tau aku kesal terhadap sikap dya.

Setelah selesai mengambil baju yang akan ku pakai, aku pun keluar dari kamar lalu berpakain di dalam kamar mandi belakang.

Selesai ku berpakain, aku menonton tv di ruang tengah. Tiba tiba andin keluar kamar lalu menemui ku di ruang tengah.

"Rian, bisa tolong belikan pembalut ku, aku lupa beli tadi "

"Hah, tidak pernah seumur hidup ku membelikan pembalut wanita" ucap ku dalam hati

"Maaf mbak, aku belum pernah beli yang begitu, dan aku gak tau ukuran atau model apa"

Andin kembali masuk ke dalam kamarnya, lalu keluar kembali menemui ku.

"Yang seperti ini, bawa aja bungkus nya ni."

"Ni cewek gak ada segan segan nya apa, udah putus kali urat segannya, ouhhhh kak sinta.....cepat lah pulaang......" ucap ku dalam hati.

Ku ambil kunci mobil lalu ku pergi ke indomaret membelikan pembalut nya. Selesai ku membeli terasa perut ku lapar, aku baru ingat, kalau aku belum makan dari siang tadi. Aku pun singgah ke salah satu warung padang untuk membeli makanan.

"Da pasan nasi 2 pakai randang ka 2 nyo yo da (bang pesan nasi 2 pakai rendang ke 2 nya ya bang)."

"Yo diak, nio gulai cubadak diak (iya dek, mau gulai nangka dek)"

"Indak da (tidak bang)"

Sampai ku di rumah ternyata andin ku dengar lagi mandi di kamar mandi belakang. Karena saking lapar nya. Aku makan duluan. Setelah selesai makan, andin keluar dari kamar mandi memakai baju mandi yang berwarna biru muda.

"Udah kamu beli rian?"

"Udah mbak, ini......ouh ya tadi ku udah beli nasi buat mbak, ku letakkan di belakang ya mbak" sambil ku berikan pesanan andin tadi.

Andin pergi begitu saja tanpa ada kata terima kasih terhadap ku.

Menjelang magrib kak sinta dan bang erik pun pulang. Aku yang masih menonton tv di ruang tengah.

"Udah makan ian" tanya bang erik pada ku.

"Udah bang, tadi ku beli nasi di depan sana"

"Andin mana ian, udah makan dya"

" di kamar bang, tadi habis makan dya masuk lagi ke kamar"

"Cieeeee muka nya di tekuk gitu, habis makan hati ya ian" ledek kakak ku.

"Iya ian, makan hati kamu, maklum lah ian, biasa di manja, jadi gak tau milih milih orang buat di suruh suruh nya" bisik bang erik karna takut ke dengaran andin.

Aku gak menjawab kata kata abang ku dan kak sinta. Abang dan kak sinta pun masuk ke kamar. Sehabis magrib aku bersiap siap menjemput cintya. Aku udah janji sama dya habis magrib ku jeput dya di rumahnya. Saat hendak mau keluar.

"Rian..rian...kamu mau kemana,?" Andin memanggil ku saat sedang mau masuk ke mobil.

"Aku mau keluar mbak, jenuh di rumah" ucap ku sambil menyindir dya.

"Aku ikut dong ian, aku juga jenuh di rumah"

"Walaaah, aku tu jenuh karna sikap mu neng, malah kamu mau ikut" ucap ku dalam hati.

Tanpa ada persetujuan ku, dya langsung masuk ke dalam mobil.

"Huffttt... "

Dalam perjalanan, aku memasang muka masam ku terhadap nya. Aku yang ingin menjemput cintya terpaksa ku batalkan karna andin. Ku bilang ke cintya aku gak bisa jeput malam ini karna harus mengantar kak sinta kontrol.

"Rian, kamu tau gak orang jual sate rusa pekanbaru ni, kata teman ku sih di daerah simpang 3 sana" ucap nya sambil memainkan handphone nya.

"Tau mbak, apa kita kesana?"

"Iya lah rian, udah lama aku gak pernah makan sate rusa"

Sesampai ku di tempat penjual sate rusa. Aku dan andin masuk dan memesan sate rusa. Selesai kami menyantap sate rusa, tiba tiba hp ku berbunyi.

"Ya kak, dimana kamu ian? Pulang lah, di rumah ada pemadaman listrik"

"Ini lagi di simpang 3 makan sate rusa kak, ya lah kak, aku segera pulang."

Aku ajak andin pulang, ku bilang ke dya kak sinta takut karna ada pemadaman listrik.

Se sampai ku di rumah ternyata kak sinta duduk di teras luar, menunggu ku. Ku lihat di dalam rumah tidak ada penerangan sedikit pun.

"Gak ada lilin atau lampu emergency kak?"

"Gak ada ian, lagi pula gak ada angin atau hujan kok pemadaman listrik ya" ucap kak sinta.

"Benar juga tu kak," kata ku.

Di daerah ku, pemadaman itu sangat jarang, pemadaman di lakukan apabila ada angin kencang di sertai hujan lebat, atau pun air di PLTA nya kering.

Aku banyak mengenal teknisi PLN, kantor ku dan PLN sangat berhubungan erat.

Saat dalam perjalanan membeli lilin, ku telfon salah satu teknisi PLN.

"Haloo bro, apa cerita ni, kok daerah arifin ada pemadaman listrik"

"Iya bang, travo induk daerah sana terbakar bang, kayak nya bisa sampai siang pemadaman nya,"

Teknisi PLN itu nama nya yoga. Yoga menjelaskan bahwa butuh waktu cukup lama untuk memperbaikinya.

Mendengar berita yoga tersebut, ku telfon anggota ku yang sedang piket di kantor.

"Halooo, piket sore angga?"

"Iya pak" jawab angga

"Ada pemadaman di kantor kan, dan tolong Kirimin ke WA saya stock solar gedung, dan untuk nanti malam sama siapa angga serah terima"

"Iya pak pemadaman sekarang, kalau solar tadi ada sekitar 15000 liter lagi, nanti saya foto level liter tangki, piket malam nanti anto pak"

"Sampai kan ke anto serah terima nanti, tolong cek secara berkala genset kita dan solar nya, kirimin info dan foto level solar per 1 jam ke WA grup kita. karena pemadaman nya cukup lama bisa sampai besok siang,"

"Oke pak, serah terima nanti saya sampaikan." Ucap anto.

Ku buka aplikasi internal kantor ku, ku cek seluruh tower yang terkena dampak pemadaman, setelah ku cek seluruhnya. Ternyata dalam kondisi baik, genset di tower tower backup dengan baik.

Untuk malam ini aku tidak akan bisa tidur nyenyak, karena dampak pemadaman ini membuat kerja ku jadi extra. Aku harus standby agar tidak ada tower yang mati.

Setelah selesai membeli lilin dan lampu emergenci, aku segera pulang ke rumah kak sinta.

Ternyata kak sinta dan andin menunggu ku di teras rumah.

"Maaf kak, kelamaan nunggu ya, aku tadi mencari info kantor dulu kak, takut ada masalah karna dampak pemadaman"

"Iya ga pa pa ian, kami takut ian, kamu jgan pergi ya temani kami tidur, kita tidur di luar ja sama sama, ga pa pa kan din" tanya kak sinta ke andin.

"Iya kak ga pa pa, aku paling takut kalau seperti ini kak, kamu di sini aja kan ian" tanya andin.

"Ya aku gak bisa pastikan itu kak, mbak karena kalau urgent aku harus bantu anggota ku di lapangan, ini aja aku kemungkinan tidak tidur, takut ada trouble gak tau atau ketiduran bisa gawat dan fatal akibatnya." Ucap ku menjelas kan ke mereka.

Setelah menghidupkan lampu emergensi, kami pun masuk ke dalam rumah. Kak sinta dan andin menyuruh ku untuk mengangkat kasur untuk di letak kan di ruang tengah. Selimut kasur sudah terbentang di ruang tengah.

Aku masih sibuk dengan hp ku..melihat kondisi tower serta solar solar di tower. Ya kerjaan ku hanya cukup mengontrol dari hp ku saja. Tower mati solar habis itu akan terjadi alarm dan akan masuk ke hp ku. Teknologi yang canggihmembuat kerjaan ku semakin gampang.

2 jam sudah ku sibuk memantau aktifitas tower, aku gak sadar kalau ke 2 insan wanita bersama ku telah tertidur terlelep. Mereka tidur memakai baju daster. Kalau kak sinta memakai daster ku dah tau karna dya dalam kondisi hamil. Kalau andin ntah lah...

Ku perhatikan mereka tidak ada yang memakai selimut yang mereka bawa. Mungkin karena cuaca panas. Tiba tiba andin merubah posisi tidurnya. Yang tadi nya tidur menyamping ke kiri kini berbalik terlentang. Dan daster yang dya pakai pun kini tersingkap ke atas. Walau dalam cahaya lampu yang seadanya. Tapi kulit putihnta tetap terlihat oleh ku.

Sebenarnya bukan andin saja dasternya tersingkap ke atas, tapi kak sinta ku juga, malahan kak sinta tidur tidak menggunakan CD. Tapi ntah kenapa aku gak begitu tertarik melihat kepunyaan kak sinta.

Aku di kagetkan dengan hp ku yang berbunyi karna baterai yang mulai tinggal 15 persen lagi. Aku masuk ke kamar mencari powerbank didalam tas kerja ku.

Setelah dapat apa yang ku cari, aku pun kembali ke ruang tengah.

Hanya beberapa menit ku tinggal kini posisi andin cukup menggiur kan dari yang tadi, CD merah jambunya telah terpambang bebas.

Ku lihat bantal yang tersisa ada di sebelah kanan andin, dan tempat tidur yang tersisa buat ku ada di sebelah kanan andin. Cukup lama ku amati cd andin, nafsu ku pun sudah di ubun ubun kepala ku. Segera ku rebah kan tubuh ku di samping andin, tapi mata ku tetap memandangi kulit dan CD merah jambu yang dya kenakan. Pengen rasanya ku mengelus paha mulus nya. Tapi ketakutan ku membuat niat ku runtuh.

Setengah jam sudah aku tersiksa batin di karena kan nafsu ku, andin kini bergerak dan memeluk ku. Aku kaget, tangan ku kini sedang berada tepat di memeknya,

"Ahhhh, apa apa an ini" pikir ku

Teringat kembali aku bahwa dya saat ini sedang menstruasi. Tapi nafsu mengalahkan segala keadaan. Aku coba elus elus memek andin, walau tangan ku tidak bebas karna terhimpit, tapi jari jari ku masih bisa bekerja di bawah sana.

Kontol ku pun tegang dengan sempurna, aku terus memain kan memek andin, aku gak begitu tau bagian memek mana yang sedang ku permain kan.

Ku coba jari ku untuk kebawah, cukup sulit ternyata dalam kondisi tangan terhimpit. Ku coba terus...terus....terusss...dan terus....ternyata membuat andin merubah posisinya.

Kini dya kembali dalam posisi terlentang, tanpa dya sadari dya menggaruk garuk memek nya karena gatal.

Nafsu ku tidak bisa ku kontrol lagi segera ku turun. Kini wajah ku hanya beberapa centi dari memek nya.

Ku lihat andin masih saja menggaruk memeknya. Malahan dya menyingkspkan cd nya ke tengah hingga terlihat bulu bulu halus di sekitaran memek andin.

Dalam kondisi ini aku belum berani untuk bertindak, aku hanya bisa melihat dya melakukan garuk garuk memek nya.

Setelah dya merasa gatalnya hilang. Dya tidur pulas kembali.

Mulai aku mengambil strategi perang ku. Ku keluarkan kontol ku dari celana ku pakai. Aku mulai mengocok kontol ku sambil memandang bulu bulu kemaluan andin yang sedikit terlihat.

Sedang asik asik nya aku mengocok kontol ku, tiba tiba lampu emergenci kami pun mati, baterai nya telah habis.

"Aahhhhh siaaaal, lagi gantung pula" umpat ku dalam hati.

Ku ambil hp ku lalu ku tidur di bawah andin dan kak sinta. Kini kepala ku pas berada di bawah selangkangan andin.


Posisi ku kini terlungkup, kepala ku menghadap ke atas. Ku hidup kan lampu hp ku. Kini sangat jelas terlihat pada ku bulu bulu kemaluan nya di tepi tepi belahan memek andin.

Ku kocok kontol ku sambil melihat memeknya.

"Ahhhhh......" terasa nikmat. Sensasi saat ini sungguh menantang.

Tidak cukup puas ku melihat memek andin, kini ku coba singkap lebih lagi, tampak oleh ku andin memakai pembalut di cd nya. Saat ku lihat softex nya. Ternyata hanya sedikit bercak hitam saja.

Aku pernah mendapati situasi seperti ini saat sama cintya. Saat di ruang kerja ku kami sedang bercumbu panasnya. Sudah 5 hari aku harus puasa karna cinta lagi menstruasi. Saat kami sedang asik bercumbu, ku coba tangan ku memegang memek cintya, ternyata di dalam cd nya itu ku rasakan dya masih memakai pembalut.

"Sweety masih halangan ya" tanya ku pada cintya.

" tinggal dikit lagi lovely, tinggal hitam hitamnya aja,"

Cintya membuka cd nya dan memperlihatkan pembalutnya yang memang saat itu hanya bercak hitam sedikit saja.

Kini pengalaman ku dengan cintya terulang kembali. Tapi sang wanitanya kini berbeda. Kini di hadapan ku adalah sepupu dari abang ipar ku, andin.

Ku terus mengocok kontol ku. Saat ini memek andin tampak hampir seluruhnya belahan memek nya begitu indah yang di tumbuhi bulu bulu halus di samping samping garis memek andin.

Cukup lama ku memandang memek andin semakin cepat ku kocok kontol ku di bawah sana. Andin tampak masih saja tertidur dengan pulas nya.

Kini tangan ku semakin berani, ku coba membuka belahan memek andin, terlihat lah lobang yang begitu kecil, dengan warna merah muda.

Sungguh takjub ku melihatnya. Aku sudah hilang kesadaran ku. Nafsu ku sudah di puncak, kini kontol ku sedikit lagi akan meledak. Aku gesek gesek kan kontol ku di lobang memek andin,, ku tekan tapi tidak masuk, hanya kepala kontol ku saja yang sedikit masuk ke dLam lobang memek yang merah muda itu. Ku tekan ku tarik, ku tekan ku tarik, aku terus melakukannya. Sehingga terasa kini kontol ku akan segera mengeluarkan sperma.

Croooot.....croooooot..crottttttt..

Sperma ku keluar di dalam lobang memek andin. Ku lihat sperma ku cukup keluar sehingga meleleh keluar. Setelah nafsu ku telah tersalurkan, ku tutup kembali CD nya.

Aku lalu berbaring kembali di samping nya. Ku letak kan hp ku di telinga ku. Agar kalau terjadi alarm pada hp ku. Aku bisa terbangun.

Kini Ku tidur dengan kepuasan, sensasi baru dan dengan orang baru.


:rolleyes::rolleyes::rolleyes::rolleyes:
 
Terakhir diubah:
Buset...
Digesek gesek begitu
Masih ga bangun...

Jangan jangan ada bom jatuh dekat dia
Dianya masih ngorok...
 
30 jam bersihin kamar ?? Mungkin 3 jam ya Master.
Masih menebak reaksi Andin yg ketumpahan crot crot crot haha.....
Sukses slalu Master
 
hari penuh rasa kesal,, tp berakhir dg kepuasan ...
:mantap: om Caniago :)
 
bari sehari andien dah dikasih croott .. lanjut suhu
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
Besok jangan nyepi lagi yah ... Kira" andin kuat berapa ronde
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd