Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Bibi Rahma (Kisahku Mencintai Bibi dan Para MILF di Kampung)

kaalu emmang ada tokoh wanita yg lainnya yg diexe kayaknya judulnya bisa dinganti tu
 
4. Bibiku Sri, kisahku mencintai MILF berlanjut (Part IV)

Sejak kejadian aksi ngentot ku dengan bibi rahma kepergok oleh bibi sri, aku melihat perubahan sikap terjadi pada kedua bibiku ini. Bibi rahma jadi lebih jaim dan seperti mengambil jarak denganku. Walaupun kami tetap ngentot, tapi intensitasnya tidak seperti dulu. Dan kalaupun kami bisa ngentot, semua harus dipastikan aman. Bibi rahma sepertinya trauma atas kejadian waktu itu, aku bisa mengerti kondisinya. Apalagi yang memergoki adik iparnya sendiri, tentulah itu membuatnya jadi takut dan khawatir.

Bibi sri ku pun juga seperti itu, dia jadi lebih bersikap dingin kepada bibi rahma, pun tentu denganku. Dia jadi seolah tidak menghiraukanku saat aku bertamu kerumahnya. Tapi aku melihat sisi lain dari perubahan sikapnya, aku melihat bibi sri hanya mencari aman agar bisa terhindar dari terkamanku keponakannya. Bagaimana tidak, dia menyaksikan langsung saat kontolku ini memuntahkan pejuh ke mulut bibi rahma saat itu. Kejadian itu pasti terekam dan membekas di memorinya. Apalagi dia juga wanita normal yang butuh seks.

Sekedar gambaran untuk kalian para pembaca, bibi ku sri ini memiliki paras cantik khas ibu muda dan postur tubuh montok berisi. Dia memiliki tinggi badan 160 cm, berkulit putih dan toket berukuran bulat agak besar, ditambah dia memiliki rambut dengan gaya ala polwan, membuat tampilannya ideal dan tentu menggoda. Bibiku sri ini masih berusia 30 tahun, dia sudah menikah dan memiliki dua orang anak. Satu lelaki kelas 8 SMP dan satu perempuan umur 6 tahun.

Bibi sri memiliki suami bernama roni, pria tinggi kurus dengan kulit hitam. Pamanku umurnya sekitar 35 tahun dan dia berprofesi sebagai montir bengkel motor. Bibi sri dan paman roni ini seperti kopi dan susu, aku jika melihat mereka berdua seringkali berpikir kenapa bibiku mau menikah dengannya. Padahal bibi sri termasuk kembang desa waktu itu, tapi dia malah menikah dengan pria seperti paman roni.

Bibi sri dan keluarganya menempati rumah peninggalan kakek dan nenekku. Hanya berbeda RT saja dengan rumahku dan rumah bibi rahma. Dia menempati rumah itu karena anak bungsu, jadi tujuannya agar rumah kakek dan nenek ada yang merawat. Rumah kakek dan nenekku berukuran besar, memiliki enam kamar. Aku sendiri termasuk sering berkunjung ke rumahnya, karena rumah bibi rahma dan rumah kakek nenek itu sudah seperti rumah pangganti bagiku. Dan saat jaman sekolah dulu aku sering bolos ke rumah kakek, karena rumahnya yang besar dan banyak kamar serta penghuninya hanya sedikit. Jadi aku bisa sekedar tidur siang di sana dan menjadi tempat melepas nafsu dengan coli tentunya.

Tapi memang sejak kejadian aku kepergok ngentot oleh bibi sri, aku jadi agak jarang berkunjung ke rumah nenek. Selain karena perubahan sikap bibi sri yang menjadi dingin, juga karena aku masih mengatur strategi agar bisa mengentot bibi sri. Bibi sri saat ini menjadi targetku, alasannya karena saat kejadian kepergok ngentot waktu itu, bibi sri memperhatikan kontolku dan dari tatapannya itu aku bisa menangkap sinyal jika dia juga tertarik dengan kontolku.

O iya ada satu hal yang lupa aku sampaikan kepada kalian, ternyata pamanku roni sendiri memiliki penyakit diabetes. Itu yang membuat kenapa tubuhnya kurus. Dan setahuku, orang dengan pengidap diabetes kontolnya tidak bisa ngaceng. Dengan info yang aku dapat tentang paman roni tersebut, aku jadi punya kesimpulan kenapa bibi sri memperhatikan kontolku saat itu, pasti karena dia haus kontol dan dia pasti sudah jarang dientot oleh suaminya. Itu menjadi celahku untuk bisa ngentot dengannya, tentu seperti biasanya. Semua harus berjalan dengan rapih dan aman.

Hari-hari terus berlanjut, sudah sekitar dua minggu lebih aku tidak berkunjung ke rumah kakek dan nenek yang mana itu juga rumah bibi sri. Tapi untuk berkunjung ke memek bibi rahma tetap berlanjut, cuma saat ini aku seolah memiliki pilihan, memek mana yang akan aku kunjungi. Karena saat ini ada bibi sri yang mulai mengisi sebagian nafsu birahiku.

Sampai pada suatu hari, kalau tidak salah di hari rabu menjelang siang hari. Aku berkunjung ke rumah bibi sri. Tujuan utamaku hanya satu saat itu, aku harus bisa ngentot dengan bibi sri. Ku jadikan waktu menjelang siang hari sebagai waktu yang tepat karena pada jam tersebut biasanya di rumah hanya ada bibi sri dan anaknya yang kecil, suami dan anak lelakinya sedang kerja dan sekolah.

"Tok.. Tok.. Tok.. Assalamu alaikum.. bibi, bukain pintunya." Panggilku sambil mengetuk pintu rumah.

"Wa alaikum salam.. Eeh kamu ram, tumben baru kesini lagi, ada angin apa nih?" Jawab bibiku sambil membuka pintu dan menanyakan maksud kedatanganku.

"Biasa bi, mau numpang rebahan aja. Di rumah sumpek. Di sini kan enak ada banyak kamar kosong, jadi rama bisa rebahan dan tidur siang." Kilahku saat itu sambil berjalan masuk ke rumah.

"Pada kemana nih bi? Sepi banget." Basa-basiku sambil jalan menuju dapur mengambil minum.

"Yaa biasa ram, kamu kan tahu kalo om roni kerja dan si rey lagi sekolah. Berlaga lupa aja kamu." Jawab bibiku seolah tahu pertanyaan basa-basiku sambil melanjutkan nonton acara di tv.

"Hehehe.. Maklum bi udah rada lama rama ga main kesini, kali aja ada kegiatan yang berbeda. Eeh nonton acara apaan bi?" Aku menimpalinya sambil ikut menonton tv.

"Biasalah acara gosip, kamu tumben. Emang ga kuliah?" Tanya bibiku sambil tetap fokus nonton tv.

"Lagi ijin ga masuk bi, lagi mager. Hehehe." Jawabku agar suasana menjadi cair.

"Bukan kuliah yang bener, malah ijin terus kamu." Jawab bibi sri mengkritik kelakuanku.

"Namanya juga lagi mager bi, biasalah anak muda. Hehehe. Yaudah bi rama numpang rebahan di kamar." Jawabanku sekenanya sambil berjalan meninggalkannya dan masuk kamar.

"Bisa banget alesannya, bilang aja kamu males. Yaudah sana ram. Lagian ganggu bibi nonton tv aja nih." Gerutu bibiku sambil tetap fokus ke tv.

Di dalam kamar aku merebahkan badan tapi tidak bisa tidur karena memikirkan bagaimana caranya untuk menarik perhatian bibi sri dan agar rencana ngentot dengannya berhasil, tentu dengan cara yang rapih dan aman. Aku masih memutar otak sambil bermain hp, dan ide cemerlangpun muncul.

"Kayanya sambil nonton bokep seru nih, tapi volumenya dikencengin. Bibi pasti curiga dan menguping." Ucapku sambil tersenyum mendapat ide tersebut.

Akhirnya aku mulai mencari video bokep di aplikasi pencarian hp ku, tentu dengan genre favoritku yaitu MILF. Aku mulai mencari video dengan bintang seperti Sheena Ryder, Sarah Vandella, Channel Preston, Kendra Lust, Reagan Foxx, Cherie deville, dan lainnya. Mereka adalah idola dalam dunia perbokepanku, dengan usia dewasa yang matang dan toket bulat besar. Imajinasiku pun mulai bermain, dengan volume yang sengaja aku kencangkan, akupun asik menonton. Tentu aku sudah mencopot pakaianku, hanya menyisakan boxer dan mulai mengocok perlahan kontolku yang tegang.

"Bibi pasti denger nih, volumenya udah dikencengin. Hehehe." Ucapku seolah mendapat angin segar menuju kemenangan. O iya pintu kamar sengaja tidak aku kunci dan bahkan tidak aku tutup rapat, ku sisakan celah sedikit agar bibi sri bisa mengintip dari luar dan melihat aktifitasku sedang coli. Strategi ini aku terapkan, dengan alibi seolah tidak sengaja.

Tapi ternyata dugaanku tidak terlalu benar, sebab sudah lewat dari setengah jam tidak ada reaksi apapun dari bibi. Dia masih belum menuju kamar dan mengetok pintu seperti imajinasi dan rencanaku. Aku mulai sedikit kecewa, ternyata rencanaku tak berjalan mulus. Tapi aku tetap menonton bokep dengan suara yang dikencangkan, minimal aku tetap bisa coli.

45 menit sudah berlalu, harapanku agar kepergok coli sambil nonton bokep oleh bibi sri mulai pupus. Akhirnya aku memutuskan untuk menuntaskan coliku dan tidur siang, minimal pejuhku muncrat dan imajinasiku mereda. Aku terus mengocok kontolku dengan ritme yang kencang agar segera muncrat, tapi ketika aku hampir mencapai klimaks dan pejuh sudah diujung kontol hampir muncrat tiba-tiba pintu kamar dibuka oleh bibi.

"Ramaa.. kamu ngapain? Nonton bokepnya berisik banget." Gerutu bibiku sambil setengah berteriak, aku melihat dia agak kaget melihat aktifitas coliku.

"Aahhh.. Croot.. Crooott.. Crooott.." Pejuhku muncrat dan aku kaget, karena kejadian yang sangat tidak terduga dan di luar rencanaku.

"Aaa.. Aaanuu bi.. maaf, kirain rama bibi ga denger.. aahh.. aahhh.. rama ga sengaja gedein volume dan fokus coli" Jawabku sekenanya sambil mengatur nafas karena aku baru saja memuntahkan pejuhku.

Bibiku masih berdiri di depan pintu, dia menyaksikan keponakannya kepergok dua kali olehnya. Tapi kali ini berbeda, hanya ada dia dan aku. Tentu ini membuatnya canggung, tapi sorot matanya kearah kontolku menjadi isyarat jika dia tidak marah. Hanya saja dia risih, kenapa mesti nonton bokep dengan volume agak kencang.

"Iya bibi juga tahu kamu coli, itu kontol kamu udah muncratin pejuh gitu. Cuma jangan kenceng-kenceng nonton bokepnya, nanti kalo tetangga denger kan repot." Jawab bibiku sambil tetap komplain dengan aktifitas nonton bokepku.

"Iya udah itu bersihin pejuhnya, mana banyak keluarnya. Kamar bakal jadi bau pejuh deh." Suruh bibiku, sambil tetap menggerutu. Tanpa ku sadari, kalimat yang keluar dari mulut bibi sri ternyata semakin frontal dan seolah tanpa malu. Aku menduga jika dia sudah mulai terpancing olehku. Aku pun semakin berani menimpali dengan frontal juga.

"Iiyaa.. Iiyaa.. bi, ntar rama bersihin. Abis gimana lagi fokus coli dan kontol udah gaceng jadi ga ngeh kalo volumenya kenceng. Iya rama pasti bersihin bekas pejuhnya." Jawabku ke bibi sri dengan frontal.

"Alah alesan aja, makanya jangan ngentot terus ram. Sekalinya ga ngentot jadi coli gitu, pokoknya dibersihin tuh bekas pejuhnya." Ujar bibi sri menyindirku sambil berlalu keluar.

Ternyata dugaanku benar, bibi sri masih mengingat kejadian saat aku ngentot dengan bibi rahma. Ini artinya dugaanku mulai terbukti, hanya saja kejadian ini tidak seperti yang sudah aku rencanakan.

Akhirnya aku membersihkan sisa pejuhku yang berceceran di lantai dan sprei kasur. Aku tetap pada misiku, ngentot dengan bibi sri hari ini. Soal bagaimana caranya, biarkan mengalir. Aku akan mencari celah dan aku yakin aku bisa ngentot dengannya hari ini.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd