Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Birahi Lelaki

Siapa yang akan menjadi Istri dari Arman


  • Total voters
    379
Status
Please reply by conversation.
Bab 11: Harinya

(Kost Saputra di siang hari)

Seperti biasa, suasana kost gw sangat sepi. Maklum, kost yang kutempati ini mayoritas ditinggali oleh para pekerja yang bekerja sampai sore. Meski ada juga beberapa yang malah shift malam. Tapi, mereka kebanyakan menghabiskan waktu mereka di kamar untuk beristirahat seharian. Gw sendiri baru kembali dari kampus sehabis tadi ada panggilan mendadak dari kak Hafzah. Dia mempertanyakan tentang kesiapan teman poskoku untuk berangkat. Tidak lupa ia juga mengingatkanku untuk terus mengontrol temanku selama di lokasi nanti. Sebab, kata Kak Hafzah, ia baru akan datang ketika kami dua hari ada di lokasi. Di beralasan bahwa dia harus membantu Pak Herman untuk mengerjakan sesuatu. Jujur aja, gw ngerasa kalau Pak Herman sangat menspesialkan Kak Hafzah meskipun ia baru masuk menjadi dosen.

“Eh, mau berangkat kak?”, tanya gw ketika melihat Kak Varian sudah siap berangkat bertemu dengan kliennya.

“Eh, iya nih man. Mau ketemu ama klien dulu. Sekalian nyonya mau minta diajak jalan”, jawab Kak Varian. Ternyata ia sedang menunggu Kak Puspita yang masih bersiap-siap di dalam kamar.

Kak Puspita sering menginap di kamar Kak Varian dengan alasan kost tersebut lebih dekat ke tempat kerjanya ketimbang kostnya sendiri. Meski yang gw tahu sebenarnya lebih ke kak Varian alasannya. Di tempat gw ngekost sendiri sih sebenarnya tidak ada aturan yang melarang untuk membawa lawan jenis. Riana sendiri pernah menginap di kamar gw. Meskipun itu adalah kali pertama dan terakhir dia menginap di tempatku. Bahkan, di tempat gw ngekost ada pasangan mahasiswa yang sering begituan dengan suara keras dan tidak pernah ditegur oleh kami. Toh suara desahan mereka berdua sangat pas untuk dijadikan bahan coli beberapa orang teman se-kost gw. Ingat, teman se-kost gw, bukan gw. Soalnya kalau gw udah ngga butuh bacolan lagi, karena udah ada Riana dan Hemi. Yaa, meskipun Hemi sebenarnya cuma pernah sekali gw tidurin sih.

Setelah mengunci pintu kamar, gw menyimpan tas gw dan segera melompat ke tas kasur gw. Seperti layaknya mahasiswa pada umunya, gw pun sangat suka rebahan sambil main HP. Sungguh kenikmatan hakiki yang tiada tara. Tanpa sadar, gw malah ketiduran.

(Kost Saputra – Malam hari)

“Eh, besok jangan sampai telat ya min”, pesanku pada Yasmin melalui telepon.

“Iya. Iya. Gw udah siapin semuanya kok. Tenang aja”, balas Yasmin lagi. Mereka berdua lalu menutup telepon.

Tok. Tok. Tok. Tok. Cklak.

Terdengar dan terlihat pintu kamar gw dibuka oleh Toni. Ia langsung saja masuk ke dalam kamar gw. Ia sendiri tahu bahwa gw sangat jarang mengunci kamarnya. Bila sedang dikunci, berarti gw sedang tidur atau memang ia tidak mau diganggu saja. Semisal, saat gw mengedit video pesanan dari beberapa orang.

“Pasti teleponan ama Yasmin ya lo Man”, tanya Toni padaku.

“Eh, iya nih. Gw Cuma ngingetin dia buat besok. Soalnya dia doyan banget ngelupain barang-barang tertentu”, jelasku.

“Hoo. Kadang gw iri sih lo bisa gampang deket begitu ama dia Man. Sedangkan gw cupu banget”, aku terkejut dengan perkataan Toni tersebut.

Toni sendiri adalah orang yang tidak begitu suka menceritakan tentang dirinya. Seperti halnya gw, dia bakal lebih untuk menyendiri jika bisa. Hal itu pula lah yang ngebuat dia selalu ngga punya keberanian lebih, bahkan buat sekadar untuk menyapa Yasmin jika sedang ada di kamarku. Sedangkan gw sendiri, sebenarnya meski sudah meniduri beberapa cewek, gw lebih menjadi orang yang selektif dalam memilih teman di kota Alpa ini. Apalagi soal perempuan. Tapi inti persoalannya sih lebih ke pada gw yang ngga mau asal ngerusakin anaknya orang di kota ini.

Gw dan Toni akhirnya berbincang sampai adzan maghrib berkumandang. Toni pamit padaku untuk melaksanakan shalat, sedangkan gw engga. Ya, Toni adalah orang yang juga rajin beribadah dan menjaga ibadahnya. Meski demikian, bukan berarti dia adalah orang yang religius. Dia hanya orang yang melaksanakan perintah agama seperlunya saja. Intinya, dia hanya ingin melaksanakan yang wajb-wajib saja dan menjadi orang yang standar saja dalam beribadah.

Setelah beres shalat maghrib, Toni kembali ke kamar gw buat main game di PC gw. Sedangkan gw, entah apa yang sedang merasukiku, aku keluar sendirian untuk membeli makanan malam ini. Entah kenapa rasanya, malam ini gw Cuma pengen ada ketenangan aja. Ngga terlalu pengen yang heboh-heboh. Barangkali besok adalah perjalanan jauhku selain perjalanan gw ke kota Alpa ini. Apalagi setelah bercerita dengan Kak Hafzah tentang kota tujuan kami, maka lebih banyak persawahan dan masyarakat yang bekerja sebagai petani yang akan kami hadapi. Setelah membawa pulang nasi dan lauk ayam bakar yang dipinta Toni, gw pun segera balik ke kostan gw. Melewati deretan warung makan, gw seperti bisa menghitung warung yang ada sepanjang jalan kecil ini.

Sebelum kembali ke kost, gw singgah sebentar di sebuah minimarket yang dikelola oleh beberapa kelompok mahasiswa untuk membeli beberapa minuman botol untuk kuminum dengan Toni. Tidak lupa beberapa cemilan kecil. Bukan untuk menemaniku di posko nanti, tapi cukup sebatas perjalanan gw ke posko KKN gw. Sebab katanya, butuh waktu 6 jam dari kota Alpa ini untuk bisa sampai di desa yang gw tuju.

“Lagi belanja keperluan KKN ya?”, Suara perempuan di belakangku mengangetkanku. Gw segera berbalik mencari suara itu.

amirathallya-Bqw4-K8-PAKf-A.jpg

Fathia Almira

“Eh, Thia toh. Ah, ngga nih. Lagi belanja biasa aja. Urusan KKN mah udah beres semua. Hehe”, jawabku.

“Ah, bilang aja kalau barang lo masih berantakan kan? Iya kan?”,

“Eh. Serius ah. Buat apa juga. Besok udah jalan juga”,

“Hoo. Kalau begitu, barang lo sedikit kan?”, tanyanya lagi.

“Iya sih. Ngga banyak”,

“Kebenaran. Bantuin gw. Gw baru belanja soalnya. Tuh ambilin keranjang belanjaan lagi”, entah kenapa aku jadi gedeg sendiri melihat tingkah anak ini.

“Eh, tapi Fath”, buru-buru ia memotongku

“Udah. Bantuin. Pokoknya bantuin gw belanja. Soalnya ini juga bakal lo makan kali”, ia benar-benar memojokkanku.

Akhirnya, gw yang awalnya berencana akan membeli minuman untuk Toni malah menjadi asisten Fathia untuk belanja bekal KKN. Tidak terasa, 20 menit waktu berlalu dan semua pekerjaan yang menyebalkan ini selesai. Dua keranjang belanjaan yang kubawa semuanya terisi dengan snack dan minuman ringan. Sedangkan di tangan Fathia, hanya sebuah dompet. Tepat, keranjang belanja yang tadi dipegangnya sekarang beralih ke tanganku.

Selesai menemani ibu rempong, gw kembali ke motor. Astaga, nasi dan ayam yang dipinta oleh Toni sudah dingin. Aku benar-benar gedeg sekarang dengan Fathia. Tapi ketimbang menggerutu tidak jelas di depan toko orang, segera saja aku pulang kembali ke kostan. Toh Toni udah biasa menahan lapar bersamaku. Dengan tergesa aku segera memacu motor kembali ke kostku. Tidak peduli polisi tidur, semua kulibas. Hingga aku bisa melihat kostku.

Setelah memarkirkan motor. Dengan setengah berlari, gw bergegas masuk ke dalam kamarku. Di dalam kamarku, Toni masih sibuk dengan gim PC yang sedang ia mainkan. Tapi, kali ini, di belakang Toni ada sekotak martabak yang telah tandas dan hanya menyisakan cabainya saja.

“Lama banget sih lo”, keluh Toni menyadari kehadiranku.

“Hehe. Tadi ketemu Fathia waktu beli minuman. Terus gw dipaksa temenin dia belanja”, jelasku.

“Hadeh. Gw hampir mati bego. Gw belum makan dari tadi pagi karena duit gw habis. Kiriman baru datang besok. Untung aja tadi Kak Rian bawain martabak. Ya udah, gw sikat habis aja”,

“Eh, sorry. Lagian tadi gw dipaksa ama Fathia sih”,

“Ya udah, mana minumannya? Galon kamar juga lagi habis soalnya”, Ujar Toni sembari berbalik melihatku setelah sedari tadi hanya menatap layar terus. Gw pun memeriksa bawaan gw.

“Eh. Mana ya?”,

“Mana man?”, tanya Toni lagi tidak sabar.

“Astaga. Gw lupa Ton. Gara-gara tadi sibuk ngurusin si Fathia, gw jadi lupa ngebawa tuh barang”, gw baru sadar kalau gw tadi jadi batal buat beli air minum karena terlalu sibuk ngurusin si Fathia.

“Terus? Kita mau minum apa?”,

“Ya udah, gw balik belanja lagi ya”, tanpa menunggu jawaban dari Toni, gw segera pergi untuk membeli minuman.

Malam ini, gw dan Toni malah lebih banyak bercanda. Meski besok kami akan berangkat KKN, kami tidak begitu mau pusing dengan persiapan untuk KKN. Berbanding terbalik dengan teman-teman seposko kami yang perempuan. Maklum, gw dan Toni emang udah nyiapain dari beberapa hari sebelumnya. Sehingga, tak perlu banyak urusan dan pusing dengan persiapan. Namun, bukan berarti gw dan Toni hanya bersantai tanpa melakukan persiapan dan akan begadang. Kami bersiap menyambut esok hari.

(Kampus STISKA – Pagi hari)

Gw sudah ada di kampus ketika pukul 9. Dengan menggunakan motor, gw minta Toni buat nganterin gw terlebih dahulu. Sedangkan Toni baru datang ke kampus ketika pukul 10 dengan diantar oleh Kak Rian. Gw sengaja datang pagi hanya untuk bertemu dengan Kak Hafzah, meski ternyata, dia tidak ada di ruangannya. Alih-alih kembali ke kost, gw memilih untuk membantu bebrapa teman gw mengangkut barangnya naik ke atas bus yang akan mereka tumpangi ke tempat tujuan. Rencanya, kami akan berangkat jam 11 ini. Dengan menumpang bus, gw akan melewati perjalanan sejauh 3 jam lamanya menuju Kabupaten P.

Bus yang kami tumpangi sendiri tidak dibagi berdasarkan posko. Sebab kami akan menerima penyambutan terlebih dahulu di tingkat kabupaten sebelum akhirnya kami menuju kecamatan dan posko kami masing-masing. Dengan alasan itulah, kampus pun membagi bus yang akan kami tumpangi berdasarkan jenis kelamin. Gw sendiri rencananya akan duduk berdampingan dengan Toni. Namun, ketika gw sedang memperbaiki barang gw di atas bus, ternyata ada orang yang segera mengambil duduk di sebelahku. Orang itu adalah Ariendra, teman seposkoku nanti. Dia sendiri tidak pernah datang ketika rapat posko. Meski demikian, gw dan dia sudah pernah bertemu sebelumnya, entah di mana, gw lupa persisnya.

Toni yang baru datang pun segera gw beri kode untuk mencari tempat duduk lain. Mengingat gw sendiri belum begitu tahu dengan watak Arie ini. Meski demikian, berhubung dia adalah mahasiswa dari fakultas sastra, gw pun pernah mencari tahu tentangnya melalui Hemi. Menurut kabar dari hemi, dia adalah salah satu lelaki playboy di fakultasnya. Dia sendiri kaya dan rupawan, sehingga mudah baginya untuk memperdaya perempuan. Menurut Hemi sendiri, andai saja ia tidak berteman baik dengan Riana, Hemi bakal menjadi masuk dalam daftar perempuan yang pernah ditiduri oleh Arie.

Seiring kedatangan Toni, kawasan tempat pelepasan KKN kami sudah semakin ramai. Tidak begitu lama setelah kedatangan Toni, gw melihat perempuan yang mengenakan almamater merah kampus dengan mengenakan gamis dan jilbab hitam, datang dengan menumpng ojol. Si driver terlihat sigap, meski membawa sebuah koper, sebuah ransel yang cukup menggembung, serta bantal berbulu berwarna merah terang. Perempuan itu tidak lain adalah Yasmin.

Yasmin-fathia-New-4.jpg

Yasmin Fathia

Gw segera membantu Yasmin mengangkat barang-barangnya naik ke atas busnya. Setelah gw turun, Kak Rian nampak memanggilku dengan melambaikan tangan ke arahku. Merasa dipanggil, gw segera menuju Kak Varian yang nampaknya sudah siap untuk kembali ke kost. Aku sendiri tidak bisa melihat Toni. Entah dia ada di mana sekarang berada di antara kerumunan orang.

“Man, itu yang namanya Yasmin ya?”, tanya Kak Rian.

“Eh. Iya kak. Itu yang sering main ke kamar gw”, jawabku.

“Hoo. Cantik juga ya man”,

“Iya kak. Hehe. Emang cantik sih anaknya”,

“Nggak mau jadi model tuh anak?”, tanya Kak Rian.

“Ngga tahu juga sih kak. Soalnya dia juga pernah bilang kalau dia sering ditawarin jadi model, tapi dia ngga tertarik katanya”, jelasku.

“Kalau gw yang tawarin ke dia, kira-kira mau ngga?”, tanya Kak Rian yang membuatku merasa aneh.

“Eng. Ngga tahu sih kak. Tapi kalau dia main ke kost, Kak Rian tanya orangnya sendiri aja”, jawabku.

“Hmm. Oke deh. Ada potensi tuh anak”, ujar Kak Rian dengan memasang wajah yang cukup mencurigakan untukku. Tapi aku mengubur pemikiranku dan segera melepas Kak Rian.

Tidak lama, para peserta KKN disuruh untuk naik ke atas bus karena bus sudah akan berangkat. Gw sendiri juga mengambil duduk gw. Setelah gw naik, tidak berapa lama, Arie juga naik dan duduk di sebelahnya. Gw sempat mencari Toni dengan menoleh ke belakang, dia sudah ada di tempatnya tadi. Bus akhirnya membawa kami berjalan menyusuri jalan menuju Kabupaten P.

“Man. Lo yang jadi ketua posko kita kan?”, gw terkejut ketika Arie memulai perbincangan kami di bus.

“Eh. Iya. Kenapa Arie?”, tanya gw penasaran.

“Siapa temen seposko kita yang kira-kira enak dipake?”, dia langsung to the point ternyata.

“Eh. Maksud lo?”,

“Ah, lo ngga asyik juga ya diajak ngobrol ya Man”, Arie membuka cerita kami sepanjang jalan menuju kabupaten P.

(Rumah Pak Herman)
Hafzah-Azizah-hafshahcoacoh-11.jpg

Hafzah Azizah
Terlihat Kak Hafzah sedang memasak di dapur. Ia sepertinya sedang memasak nasi goreng. Pintu rumah Pak Herman lalu terbuka dan terlihat Pak Herman yang sedang menggendong tubuh Nadila yang nampaknya seperti pingsan atau tidur. Kak Hafzah tersenyum melihat kedatangan Pak Herman itu. Sedangkan garis kelelahan nampak tergurat di wajah Pak Herman. Ia lalu membiarkan tubuh Nadila begitu saja di ruang tamu terlebih dahulu. Ia lalu menghampiri Kak Hafzah (Bersambung ke Bab 12: dua gadis malang)
 
Semoga konsisten sdh banyak yg di gembok cerita bagus
 
Eh, emang mulustrasinya Riana belum ganti ya? Anjir, kayaknya ngga perhatiin. Makasih koreksinya. Untuk karakter lain sih kayaknya selalu ganti kok, utamanya yang sering nongol.

Sejauh ini yg paling sedikit ganti itu riana, nurmala, sama nayla, nadila dan cecil lumayan frekuensinya, untuk yg paling sering yasmin, putri,

btw untuk anggota kkn lain yg g masuk di page one kira2 masuk dalam kecerita ndak y? kalau masuk yg di page one di update dong , udah muncul nama dan foto sih (sementara yg kliatan di fatiah)

Jujur ni ceritanya bagus alurnya, emang kurang panjang tiap babnya, terutama dibagian adegannya, kalau di ibaratkan ni cerita kayak lihat komik mesum / hentai, singkat tp jelas walau kalau di tambah dikit aja tentu lebih jos (kalau hentai kita bisa dpt bayangan adeganya kayak apa, sedang di sini kurang panjang jd imajinasi belum nyampe adegan udah hbs ceritanya. cuma ini masih lebih baik (pendapat pribadi) daripada mirip nntn bokep/jav, yg panjang dan di ulang2

Tp untuk timeline ane seneng banget sama ni cerita, macam baca novel, kadang cerita tentang 2 hari berkelanjutan, kadang maju 1 minggu, yg kkn malah maju 2 bulan, 2 jempol untuk TS nya :jempol:
:beer: :beer:
 
Sejauh ini yg paling sedikit ganti itu riana, nurmala, sama nayla, nadila dan cecil lumayan frekuensinya, untuk yg paling sering yasmin, putri,

btw untuk anggota kkn lain yg g masuk di page one kira2 masuk dalam kecerita ndak y? kalau masuk yg di page one di update dong , udah muncul nama dan foto sih (sementara yg kliatan di fatiah)

Jujur ni ceritanya bagus alurnya, emang kurang panjang tiap babnya, terutama dibagian adegannya, kalau di ibaratkan ni cerita kayak lihat komik mesum / hentai, singkat tp jelas walau kalau di tambah dikit aja tentu lebih jos (kalau hentai kita bisa dpt bayangan adeganya kayak apa, sedang di sini kurang panjang jd imajinasi belum nyampe adegan udah hbs ceritanya. cuma ini masih lebih baik (pendapat pribadi) daripada mirip nntn bokep/jav, yg panjang dan di ulang2

Tp untuk timeline ane seneng banget sama ni cerita, macam baca novel, kadang cerita tentang 2 hari berkelanjutan, kadang maju 1 minggu, yg kkn malah maju 2 bulan, 2 jempol untuk TS nya :jempol:
:beer: :beer:
Terima kasih responnya hu. Untuk karakter di page one itu emang lupa di-update. Meski karakter di KKN ngga semua bakal muncul lagi di arc. setelahnya.

Buat cerita yang kurang panjang di bagian adegan eksekusi, di situ sih ane udah usaha maksimal. Tapi masih segitu, lain kali ane usahain lebih lagi supaya bisa lebih baik lagi. Hehe. Makasih.
 
Terima kasih responnya hu. Untuk karakter di page one itu emang lupa di-update. Meski karakter di KKN ngga semua bakal muncul lagi di arc. setelahnya.

Buat cerita yang kurang panjang di bagian adegan eksekusi, di situ sih ane udah usaha maksimal. Tapi masih segitu, lain kali ane usahain lebih lagi supaya bisa lebih baik lagi. Hehe. Makasih.
Kalau boleh tau ini cerita tokoh utamanya siapa?
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd