Pendongeng
Semprot Baru
- Daftar
- 6 Sep 2021
- Post
- 27
- Like diterima
- 299
Pilihan yang Menjerumus.
"dah, hisap-hisap aja jangan dilepas". kata Indra menarik kepala Diah kearah penisnya.
Diah merebahkan tubuhnya menghadap kedepan, kepala Diah bersandar diatas perut Indra dengan mulut yang terisi kepala penis Indra.
Indra menutupi seluruh tubuh sampai kepala Diah dengan selimut, dan tangan kanan Indra masuk kedalam selimut meremas-remas payudara Diah dengan lembut.
Indra dapat merasakan sensasi geli saat lidah Diah bermain memutari kepala penisnya.
30 menit kemudian, pertandingan bola belum habis tapi mata Indra sudah mulai lelah menatap layar tv.
begitu juga dengan Diah, dibalik selimut itu mata Diah sudah terpejam dengan mulut yang masih terus menghisap dengan pelan dan lembut seperti bayi.
Indra pun ingin segera memberikan tembakan terakhir malam itu.
Indra membuka selimutnya dan Diah pun mengangkat kepalanya, terlihat kedua mata Diah yang sudah memerah karena ngantuk.
"duduk". kata Indra dan Diah pun langsung duduk.
Indra mulai mengocok penisnya dihadapan Diah.
"bawah". kata Indra lagi karena merasa wajah Diah masih terlalu tinggi kalau duduk diatas sofa.
Diah pun duduk dibawah dengan wajah menghadap keatas dan sambil membuka mulutnya seolah siap menerima sperma Indra.
Indra pun mendekati ujung penisnya kearah wajah Diah sambil mengocok penis nya dengan cepat.
"akh". suara Indra yang menandakan akan sampai.
Diah menjulurkan lidahnya tepat dibawah kepala penis Indra.
"crot croot croottt".
sperma Indra mengalir langsung melewati lidah Diah memasuki mulutnya.
setelah habis, Indra dapat melihat sperma nya masih tergenang dilidah dan dialam mulut Diah, dan Diah pun langsung menelan semuanya.
Indra kemudian menyodok-nyodok mulut Diah dengan gerakan seperti sedang menyetubuhi mulut Diah 30 detik.
setelah itu Indra berdiri tegak dengan penis yang masih mengangguk-angguk.
"jilat, cium, dan bilang terimakasih". kata Indra sambil menunjuk kearah penis nya.
Diah pun menjilat bibir penis Indra lalu mencium kepala penis itu "makasih", kata Diah sambil tersenyum manis.
"udah om?". tanya Diah.
"sayang dong". kata Indra.
Diah tersenyum sesaat.
"udah sayang?". tanya Diah lagi.
Indra hanya mengangguk kan kepala nya sekali sambil mengambil selimut dari tubuh Diah.
setelah memakai bajunya, Diah kembali kedalam kamarnya.
dan Indra masuk ke kamar mandi dulu untuk buang air kecil setelah itu dia pun kembali tidur bersama Ade.
(ditempat yang lain).
Ajis bertanya pada Fajar apakah Indra ada menanyakan keberadaan Ajis?
"engga, emangnya kenapa?". selidik Fajar.
pertanyaan itu membuat Fajar merasa ada sesuatu yang aneh.
"oh, engga kok, gapapa". jawab Ajis enteng.
"jadi, kapan kita mau nonton dirumah Indra lagi?". tanya Ajis.
"belum tau, kata Indra nya sih jangan terlalu sering, takut nanti istrinya marah". jawab Pajar.
"berarti memang benar-benar aman". pikir Ajis.
(skip).
besoknya jam 10 malam, Indra baru saja selesai membuahi rahim Ade lagi.
Indra menyuruh Ade lebih dulu kekamar mandi membersihkan diri.
saat Ade sedang dikamar mandi, Indra yang masih telanjang rebahan diatas tempat tidur sambil mengirim pesan pada Diah.
"Diah, udah tidur?".
status Diah langsung menjadi "online" disana.
"belum". balas Diah.
"Diah pakai baju apa sekarang?". tanya Indra.
"baju kaos celana pendek om". jawab Diah.
"nanti 5 menit lagi mau ke ruang tamu, nanti Diah langsung keluar aja yaa, jangan pakai bajunya". pesan Indra.
"iya". jawab Diah singkat.
Indra kemudian terlihat tersenyum sambil melihat kearah penis nya yang penuh cairan putih seperti cincin yang melingkari batang yang ada dibawah kepala penisnya.
tidak sampai 3 menit, Ade masuk kekamar mereka selesai membilas dirinya.
"ya udah, langsung tidur aja ya, aku mau langsung nonton bola aja". kata Indra yang bangkit menghampiri Ade lalu mencium kepalanya.
kemudian Indra mengambil celana nya dibawah lalu berjalan keluar dari kamar itu tanpa mengenakan celananya lebih dulu.
didalam kamar mandi Indra hanya mencuci kaki nya saja, dia tidak membilas penis nya.
seperti biasa, dia ingin membuat Diah yang membersihkan penisnya dari sisa persetubuhannya dengan bude nya.
masih dalam keadaan telanjang, Indra langsung menyalakan tv, mematikan lampu ruang tamu dan duduk diatas sofa tempat yang sama seperti kemarin.
"udah, sini keluar". Indra mengirim pesan pada Diah.
10 detik kemudian terdengar samar suara pintu kamar Diah yang terbuka.
Diah berjalan pelan dari depan kamarnya sampai dia berada disebelah Indra, Diah sempat kaget melihat Indra yang sudah dalam keadaan telanjang duduk membuka kaki nya lebar.
sesuai permintaan tadi.
Indra juga tersenyum melihat kehadiran Diah yang hanya memakai celana hotpants hijau muda tanpa memakai atasan dan kedua tangan nya menutupi kedua bukit payudaranya yang putih mulus.
Indra menarik bahu Diah menuntun nya untuk duduk didepan nya, dihadapan Diah sudah ada penis Indra yang berdiri tegak dibalut cairan putih yang melingkari tadi, tapi sudah mulai sedikit mengering.
kemudian Indra meraih kedua tangan Diah dan diletakkan diatas perutnya sambil bergenggaman dengan kedua tangan.
Indra sekali menganggukan kepalanya sedikit, dan Diah pun mulai memasukkan penis Indra kedalam mulutnya.
kepala Diah bergerak naik-turun membuat kepala penis Indra masuk sampai tenggorokan Diah.
batang penis Indra langsung terlihat kembali basah oleh air liur Diah.
setelah 15 menit, Indra melepaskan genggaman tangan mereka karena melihat Diah yang kesulitan karena rambutnya menutup wajahnya.
Diah pun menggunakan waktu tersebut untuk mengikat rambutnya kebelakang.
melihat pemandangan itu, Indra mencuri kesempatan untuk mencubit puting payudara Diah dengan lembut.
"aw". teriak Diah pelan karena perlakuan Indra tersebut, lalu mereka berdua tersenyum.
setelah selesai mengikat rambutnya, Diah kembali melahap penis Indra saat Diah menggunakan kedua tangan nya untuk mengelus-elus paha Indra.
sedangkan Indra mengelus rambut kepala atas Diah.
tanpa perintah lagi hisapan Diah berganti jadi menjilati kantung biji Indra.
Indra mengangkat kepalanya menghadap atas bersandar pada belakang sofa sambil memejamkan kedua matanya, menikmati rasa hangatnya mulut Diah saat menjilati kantung bijinya.
Diah lalu menggunakan tangan kiri nya untuk mengocok penis Indra saat mulutnya sedang sibuk menjilati bawah kantung biji Indra.
Diah melakukan manuver itu karena Diah ingin Indra segera selesai karena tiba-tiba Diah ingin pipis.
tapi 2, 3, sampai 5 menit kemudian Indra belum juga keluar.
Diah pun melepaskan hisapan nya.
"mau pipis bentar om, udah kebelet". kata Diah sambil bangkit dari duduknya dan berlari kecil kearah kamar mandi.
pandangan Indra mengikuti langkah Diah sampai Diah menutup pintu kamar mandi itu.
setelah selesai pipis, Diah berjalan kembali kearah Indra yang masih duduk.
"coba Diah sekalian gosok gigi dan kumur-kumur". kata Indra sebelum Diah sempat kembali duduk.
Diah pun jalan kembali kearah kamar mandi untuk menuruti kata Indra tadi.
setelah selesai, Diah kembali duduk dibawah.
tapi Indra menarik tubuh Diah naik keatas pangkuan Indra, mereka berciuman sambil berpelukan.
lidah mereka berdua saling berpungutan didalam mulut bergantian, seperti sepasang kekasih yang sudah lama tidak bertemu.
tv yang dibelakang Diah hanya jadi penerang kemesraan mereka.
tanpa melepas ciuman mereka, perlahan Indra meletakkan tubuh Diah rebah disebelah, ciuman nya lalu turun dileher Diah.
Diah merasakan geli saat Indra menjilati leher nya.
perasaan itu membuat nafsu nya semakin naik.
jilatan itu semakin turun sampai mulut Indra telah melahap puting kanan payudara Diah lalu menghisapnya kuat seolah memaksa agar puting nya untuk keluar seutuhnya
tubuh Diah seakan ikut terhisap kedalam mulut Indra dan puting payudara Diah terasa sakit seperti pentilnya akan terlepas.
Diah yang tidak bisa bersuara hanya bisa menutup mulutnya dan menggigit kedua bibirnya rapat.
"plok!". suara yang dihasilkan saat Indra menarik keatas dan melepaskan hisapan nya pada puting payudara Diah.
dari cahaya tv, terlihat puting payudara Diah yang keluar dengan warna merah gelap.
melihat puting itu, Indra menjepit nya lalu memplintirnya dengan bibirnya.
beberapa kali tubuh Diah sedikit terangkat saat Indra menggunakan giginya untuk menggigit bibirnya sendiri agar jepitan pada putingnya semakin kuat.
Indra lalu meremas kedua bukit payudara itu bersamaan membuat payudaranya semakin berdekatan dan lebih tinggi.
hisapan Indra berpindah pada payudara kiri Diah.
Indra melakukan hal yang sama seperti pada payudara kanan Diah tadi sambil tetap meremas-remas kedua bukit payudara itu seperti berbentuk gelombang ombak yang naik keatas, seolah kedua payudara Diah sedang menari-nari.
Diah memejamkan matanya, kedua tangan nya memeluk dan menekan kepala belakang Indra semakin rapat di dadanya.
"plok!". suara yang sama saat Indra melepaskan hisapan nya pada payudara kiri Diah.
Indra melihat kini kedua puting payudara Diah sudah keluar sepenuhnya.
Indra pun menggunakan lidahnya menjilati, menekan-nekan, dan memutari kedua puting itu bergantian.
setelah puas, Indra kembali melahap bibir Diah.
suara khas ciuman pun ada saat mereka seperti berlomba menghisap lidah mereka.
5 menit kemudian, ciuman Indra kembali turun ke payudara Diah lagi.
Indra menghisap kuat sisi-sisi puting payudara Diah hingga meninggalkan tanda titik merah dikedua bukit payudara itu.
Indra tersenyum puas melihat hasil "karya"nya disisi puting payudara Diah yang jadi seperti bentuk '+'.
setelah itu, Indra menarik kedua tangan Diah untuk duduk, Indra mencium bibir Diah dan mereka kembali berpelukan.
Indra melirik jam dinding, sudah hampir jam 11.
"hisap lagi". bisik Indra didekat telinga Diah.
Indra menggeser duduknya lebih ke kiri agar Diah punya lebih banyak ruang disofa itu, saat berpindah tempat Indra merasakan adanya cairan precum yang keluar dari ujung penis nya dan Diah pun langsung memasukkan kepala penis itu lalu menghisapnya.
Indra dapat merasakan saluran penisnya yang dipenuhi cairan precum itu ikut terhisap habis.
tangan kiri Indra menekan-nekan kepala belakang Diah agar penis nya masuk lebih dalam di tenggorokan Diah dan tangan kanan nya meremas-remas payudara kanan Diah yang tergantung bebas tanpa ada yang menahan nya.
disela-sela hisapan itu.
"Diah sayang, tau gak kalau yang kemaren itu, waktu om bawa teman, mereka engga sadar loh". kata Indra membuka.
"Diah mau gak, kaya gitu lagi?". tanya Indra.
Diah tidak bisa menjawab karena Indra menekan kepala Diah membuat penisnya menusuk-nusuk temggorokan Diah, jadi Diah hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"sekali lagi aja". rayu Indra kemudian melepaskan tangan nya dari kepala Diah.
belum sempat Diah menjawab.
"Diah mau kita buat kaya yang kemarin itu sekali lagi, atau mau om ajak satu teman om untuk kita threesome?".
entah dasar apa Indra malah memberikan kedua opsi pilihan tersebut pada Diah.
dan Diah berpikir kalau dia menolak, mungkin Indra bakal memilih opsi ke-2, yang mana itu adalah pilihan terburuk dibanding yang pertama tadi.
"yang kaya kemarin aja". jawab Diah.
"tapi sekali aja ya om". sambungnya lagi sambil mengangkat satu jari telunjuknya.
"iya, satu kali aja". jawab Indra tersenyum licik sambil menarik kepala Diah kebawah untuk menghisap penisnya lagi.
kini Diah menahan mulutnya untuk tetap menghisap kepala penis Indra dan menggunakan tangan kirinya mengocok batang penisnya, kepala Diah ikut naik turun mengikuti kocokan tangan kirinya sendiri.
dan tangan kanan nya mengelus-elus kantung biji nya yang mengkerut itu dengan lembut.
sedangkan tangan kiri Indra menyelinap dibawah badan Diah untuk meremas payudara kiri Diah dan tangan kanan nya meremas payudara kanan Diah.
10 menit kemudian, tangan kiri Indra menarik kepala Diah untuk bersandar diatas perutnya dan menahanya agar kepala penis Indra tetap berada didalam mulut Diah.
Indra menggunakan tangan kanan nya untuk mengocok penisnya sendiri.
"croot croott croottt".
Indra merasakan banyak sperma nya yang keluar didalam mulut Diah.
mulut Diah terasa penuh dan saat Diah mau menelannya, Diah sempat tersedak membuat spermanya sedikit mengalir keluar dari mulut Diah.
setelah getaran pada penisnya terhenti menandakan ejakulasinya selesai, Indra masih mengurut batang penisnya lembut untuk mengeluarkan sisa sperma yang masih ada didalam saluran penisnya.
saat Indra melepaskan tangan nya dari kepala Diah, Diah mengangkat kepalanya dari perut Indra.
terlihat ada beberapa gumpalan sperma dibawah pusat Indra.
melihat itu, Diah menunduk untuk menjilati sperma tersebut dari bawah pusat Indra hingga tidak ada yang tersisa lagi.
setelah bersih Diah mengangkat kepalanya, Indra tersenyum puas melihat wajah Diah saat Diah sedang menelan spermanya.
Indra merasakan penis nya jadi lebih ringan dari sebelumnya.
"dah, seperti biasa". kata Indra yang bangkit dari duduknya lalu mencondongkan penisnya kearah wajah Diah.
Diah pun menjilat bagian bawah kepala penis itu lalu memberikan kecupan dibibir penis Indra.
"makasih". kata Diah sambil mencolek kepala penis itu seolah sedang berbicara pada penis Indra.
Indra yang melihat adegan tersebut merasa bangga.
bagaimana tidak?
dihadapan nya, gadis cantik yang jadi primadona dikampusnya tersebut telah takluk padanya.
setelah itu, Indra membiarkan Diah untuk melanjutkan istirahat dikamarnya meninggalkan Indra yang sedang nonton bola.
malam itu adalah malam terakhir Indra bisa nonton bola, karena besoknya Indra sudah masuk shift malam.
(skip).
pada senin pagi setelah Diah berangkat kuliah, Indra dengan semangat mengantarkan Ade dan Aldi ke stasiun bus untuk berangkat keluar kota membantu mempersiapkan acara nikah keluarga yang dimulai hari rabu, jadi 1 hari perjalanan, 1 hari persiapan, 1 hari acara, 1 hari perjalanan pulang, total 4 hari.
Hari 1, senin.
sore itu saat Indra mau mandi, Indra mengajak Diah untuk ikut mandi bersamanya, dan mereka pun mandi bersama.
didalam kamar mandi mereka bukan hanya bergantian menggosok badan mereka.
tapi mereka juga saling membersihkan bulu kemaluan mereka.
Indra yang mencukur bulu vagina Diah dan Diah juga melakukan hal yang sama pada Indra.
setelah mandi, mereka pergi bersama membeli makan malam, sepanjang jalan suasana hati Indra sangat senang, seperti orang yang jatuh cinta lagi.
setelah makan, Diah izin pada Indra untuk mengerjakan tugas kuliah dikamarnya.
setelah tugas kuliahnya selesai, mata Diah yang terasa lelah pun akhirnya tertidur.
karena merasa terlalu lama, Indra coba menghampiri Diah dikamarnya, terlihat Diah yang sudah ketiduran diatas kasurnya.
Indra pun membiarkan nya, agar Diah punya tenaga lebih untuk malam nanti, pikirnya.
Indra membuka paket pesanan nya yang disembunyikan dibalik sofa berisi lingerie bentuk kimono biru muda yang transparan, lalu diletakkan nya diatas kasur sebelah Diah.
"nanti kalau udah bangun, langsung pakai ya". tulis Indra dipesan yang dikirim ke hp Diah.
jam 9:30, Pak Mamat, Ajis, dan Fajar datang kerumah Indra untuk menonton bola.
kali ini mereka bawa banyak bekal beserta stok untuk 3 hari karena tidak ada anak dan istri Indra dirumah.
mereka semua juga berencana menginap sampai pagi.
tapi Ajis merasa deg-degan saat memasuki rumah Indra, dan mata nya tak henti-hentinya melirik pintu kamar Diah.
"apa dia ada didalam? atau dia ikut pergi?". pikir Ajis.
tapi masih teringat dengan jelas dalam ingatan Ajis persetubuhan yang pernah terjadi malam itu.
dia bahkan masih ingat seperti apa aroma wangi didalamnya.
begitu sampai mereka langsung membuka botol minuman untuk memulai pesta mereka.
jam 12, efek alkohol mulai mempengaruhi mereka.
Fajar sudah tertidur, Pak Mamat dan Indra berdebat soal klub sepakbola, sedangkan Ajis yang sudah mulai pusing berusaha menahan ngantuk sambil mendengar obrolan mereka berdua.
Diah terbangun dari tidurnya, dilihatnya jam di hp nya sudah jam 1, dan ada pesan dari Indra.
setelah membaca pesan itu, Diah langsung melepas pakaian nya dan langsung mengenakan pakaian yang ada disampingnya itu.
saat Diah keluar dari kamar, terlihat banyak pria di ruang tamu itu tapi semua sudah tertidur.
lalu Diah berencana untuk pipis kekamar mandi, tiba-tiba saja ada Indra yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"hey! pas banget, udah bangun sayang". kata Indra sambil memeluk Diah lalu menariknya kedepan.
disofa yang panjang itu Indra duduk disudut kiri, Diah ditengah dan disebelah kanan Diah ada Pak Mamat yang sudah tertidur.
di 2 sofa yang terpisah, sebelah kiri ada Ajis dan Fajar di sofa kanan.
Diah merasa gugup karena memakai pakaian super sexy dan diapit oleh beberapa pria walau mereka semua terlalu mabuk untuk menyadari keberadaan Diah ditengah mereka.
Indra lalu menuangkan minuman dari botol itu segelas penuh untuk Diah.
Diah belum pernah sekali pun menyentuh minuman itu di sepanjang hidupnya, dan malam itu dia menuruti Indra dengan meminum minuman yang memabukkan itu.
Diah dapat merasakan disetiap teguknya air tersebut terasa seperti membakar tenggorokan nya.
rasa nya pahit dan tidak enak, Diah hampir saja memuntahkan nya, tapi dia menahan nya.
Indra tertawa sambil merangkul bahu lalu tangan nya meremas payudara kanan Diah.
dibalik pakaian minim tersebut Diah sudah tidak mengenakan apa-apa lagi, hanya sehelai kain kimono tipis yang bahkan bisa dikatakan tidak sanggup menutup lekuk indahan tubuhnya itu.
Indra langsung melahap bibir Diah.
mulut Indra sama rasa nya seperti alkohol yang diminumnya tadi.
perlahan Indra mendorong tubuh Diah hingga Diah terlentang diatas tubuh Pak Mamat, kepala Diah tepat berada didada Pak Mamat.
Indra lalu menjilati vagina Diah.
saat vagina nya sedang dijilati Indra, kepala Diah mulai terasa pusing karena efek dari alkohol mulai berkerja.
dia merasa seperti berputar-putar.
dan entah sejak kapan tangan Pak Mamat sudah memeluk tubuh Diah, salah satu telapak tangan nya bahkan sudah menyelip dibalik kain menyentuh tepat dipayudara nya.
dan yang lebih parah adalah Diah yang menyadarinya, tapi malah membiarkan saja tangan kakek tua itu diatas payudaranya.
Diah mendorong tubuhnya sedikit naik keatas, hingga nafas dari hidung dan mulut Pak Mamat langsung mengenai lehernya.
Indra lalu mengeluarkan penisnya dan langsung menyetubuhi Diah.
karena Diah berada tepat diatas badan Pak Mamat, maka persetubuhan mereka membuat badan Pak Mamat ikut bergoyang mengikuti irama mereka.
disitu Indra mendapat pemandangan yang bagus saat dia menyetubuhi Diah, tangan Pak Mamat yang memeluk Diah seolah menahan goncangan pada tubuh dan payudara nya.
Indra lalu menunduk agar dapat mencium bibir Diah.
2 menit kemudian, Indra membalik kan tubuh Diah tengkurap dan masih tetap diatas tubuh Pak Mamat.
jadi sekarang Diah yang memeluk tubuh Pak Mamat yang berada dibawahnya.
nafas Diah terengah-engah, dan tanpa Diah sadari saat Indra sedang menyetubuhinya dari belakang, Diah malah menciumi pipi Pak Mamat.
5 menit kemudian, Indra menghentikan sesaat persetubuhan nya itu, diambilnya lagi minuman segelas lalu menyuruh Diah meminumnya lagi, namun Diah hanya bisa minum setengah saja.
setelah itu Indra mengangkat tubuh Diah dari atas badan Pak Mamat dan memindahkan nya kearah sofa Ajis.
disana Indra menyuruh Diah untuk membukakan celana Ajis selagi Indra meminum setengah sisa minuman tadi.
setelah minuman nya habis, Indra kembali duduk disofanya dan melihat Diah yang sudah berlutut didepan Ajis, sedang melahap penis Ajis yang masih tertidur diatas sofa.
Indra kemudian melirik kearah Pak Mamat dan Fajar yang masih tertidur, setelah itu Indra melihat kearah tv.
walau mata nya kearah tv, tapi Indra tidak menonton tv, pandangan nya kosong, karena melamun dan matanya terasa berat.
beberapa detik kemudian Indra pun tertidur.
sedangkan Diah masih menghisap penis Ajis yang perlahan mulai mengeras, tak lama kemudian Ajis mendapatkan kesadaran nya kembali.
Ajis terkejut saat menyadari ada seseorang dibawahnya yang sedang menghisap penisnya, tapi tidak terlihat dengan jelas karena matanya masih buram.
(Bersambung).
"dah, hisap-hisap aja jangan dilepas". kata Indra menarik kepala Diah kearah penisnya.
Diah merebahkan tubuhnya menghadap kedepan, kepala Diah bersandar diatas perut Indra dengan mulut yang terisi kepala penis Indra.
Indra menutupi seluruh tubuh sampai kepala Diah dengan selimut, dan tangan kanan Indra masuk kedalam selimut meremas-remas payudara Diah dengan lembut.
Indra dapat merasakan sensasi geli saat lidah Diah bermain memutari kepala penisnya.
30 menit kemudian, pertandingan bola belum habis tapi mata Indra sudah mulai lelah menatap layar tv.
begitu juga dengan Diah, dibalik selimut itu mata Diah sudah terpejam dengan mulut yang masih terus menghisap dengan pelan dan lembut seperti bayi.
Indra pun ingin segera memberikan tembakan terakhir malam itu.
Indra membuka selimutnya dan Diah pun mengangkat kepalanya, terlihat kedua mata Diah yang sudah memerah karena ngantuk.
"duduk". kata Indra dan Diah pun langsung duduk.
Indra mulai mengocok penisnya dihadapan Diah.
"bawah". kata Indra lagi karena merasa wajah Diah masih terlalu tinggi kalau duduk diatas sofa.
Diah pun duduk dibawah dengan wajah menghadap keatas dan sambil membuka mulutnya seolah siap menerima sperma Indra.
Indra pun mendekati ujung penisnya kearah wajah Diah sambil mengocok penis nya dengan cepat.
"akh". suara Indra yang menandakan akan sampai.
Diah menjulurkan lidahnya tepat dibawah kepala penis Indra.
"crot croot croottt".
sperma Indra mengalir langsung melewati lidah Diah memasuki mulutnya.
setelah habis, Indra dapat melihat sperma nya masih tergenang dilidah dan dialam mulut Diah, dan Diah pun langsung menelan semuanya.
Indra kemudian menyodok-nyodok mulut Diah dengan gerakan seperti sedang menyetubuhi mulut Diah 30 detik.
setelah itu Indra berdiri tegak dengan penis yang masih mengangguk-angguk.
"jilat, cium, dan bilang terimakasih". kata Indra sambil menunjuk kearah penis nya.
Diah pun menjilat bibir penis Indra lalu mencium kepala penis itu "makasih", kata Diah sambil tersenyum manis.
"udah om?". tanya Diah.
"sayang dong". kata Indra.
Diah tersenyum sesaat.
"udah sayang?". tanya Diah lagi.
Indra hanya mengangguk kan kepala nya sekali sambil mengambil selimut dari tubuh Diah.
setelah memakai bajunya, Diah kembali kedalam kamarnya.
dan Indra masuk ke kamar mandi dulu untuk buang air kecil setelah itu dia pun kembali tidur bersama Ade.
(ditempat yang lain).
Ajis bertanya pada Fajar apakah Indra ada menanyakan keberadaan Ajis?
"engga, emangnya kenapa?". selidik Fajar.
pertanyaan itu membuat Fajar merasa ada sesuatu yang aneh.
"oh, engga kok, gapapa". jawab Ajis enteng.
"jadi, kapan kita mau nonton dirumah Indra lagi?". tanya Ajis.
"belum tau, kata Indra nya sih jangan terlalu sering, takut nanti istrinya marah". jawab Pajar.
"berarti memang benar-benar aman". pikir Ajis.
(skip).
besoknya jam 10 malam, Indra baru saja selesai membuahi rahim Ade lagi.
Indra menyuruh Ade lebih dulu kekamar mandi membersihkan diri.
saat Ade sedang dikamar mandi, Indra yang masih telanjang rebahan diatas tempat tidur sambil mengirim pesan pada Diah.
"Diah, udah tidur?".
status Diah langsung menjadi "online" disana.
"belum". balas Diah.
"Diah pakai baju apa sekarang?". tanya Indra.
"baju kaos celana pendek om". jawab Diah.
"nanti 5 menit lagi mau ke ruang tamu, nanti Diah langsung keluar aja yaa, jangan pakai bajunya". pesan Indra.
"iya". jawab Diah singkat.
Indra kemudian terlihat tersenyum sambil melihat kearah penis nya yang penuh cairan putih seperti cincin yang melingkari batang yang ada dibawah kepala penisnya.
tidak sampai 3 menit, Ade masuk kekamar mereka selesai membilas dirinya.
"ya udah, langsung tidur aja ya, aku mau langsung nonton bola aja". kata Indra yang bangkit menghampiri Ade lalu mencium kepalanya.
kemudian Indra mengambil celana nya dibawah lalu berjalan keluar dari kamar itu tanpa mengenakan celananya lebih dulu.
didalam kamar mandi Indra hanya mencuci kaki nya saja, dia tidak membilas penis nya.
seperti biasa, dia ingin membuat Diah yang membersihkan penisnya dari sisa persetubuhannya dengan bude nya.
masih dalam keadaan telanjang, Indra langsung menyalakan tv, mematikan lampu ruang tamu dan duduk diatas sofa tempat yang sama seperti kemarin.
"udah, sini keluar". Indra mengirim pesan pada Diah.
10 detik kemudian terdengar samar suara pintu kamar Diah yang terbuka.
Diah berjalan pelan dari depan kamarnya sampai dia berada disebelah Indra, Diah sempat kaget melihat Indra yang sudah dalam keadaan telanjang duduk membuka kaki nya lebar.
sesuai permintaan tadi.
Indra juga tersenyum melihat kehadiran Diah yang hanya memakai celana hotpants hijau muda tanpa memakai atasan dan kedua tangan nya menutupi kedua bukit payudaranya yang putih mulus.
Indra menarik bahu Diah menuntun nya untuk duduk didepan nya, dihadapan Diah sudah ada penis Indra yang berdiri tegak dibalut cairan putih yang melingkari tadi, tapi sudah mulai sedikit mengering.
kemudian Indra meraih kedua tangan Diah dan diletakkan diatas perutnya sambil bergenggaman dengan kedua tangan.
Indra sekali menganggukan kepalanya sedikit, dan Diah pun mulai memasukkan penis Indra kedalam mulutnya.
kepala Diah bergerak naik-turun membuat kepala penis Indra masuk sampai tenggorokan Diah.
batang penis Indra langsung terlihat kembali basah oleh air liur Diah.
setelah 15 menit, Indra melepaskan genggaman tangan mereka karena melihat Diah yang kesulitan karena rambutnya menutup wajahnya.
Diah pun menggunakan waktu tersebut untuk mengikat rambutnya kebelakang.
melihat pemandangan itu, Indra mencuri kesempatan untuk mencubit puting payudara Diah dengan lembut.
"aw". teriak Diah pelan karena perlakuan Indra tersebut, lalu mereka berdua tersenyum.
setelah selesai mengikat rambutnya, Diah kembali melahap penis Indra saat Diah menggunakan kedua tangan nya untuk mengelus-elus paha Indra.
sedangkan Indra mengelus rambut kepala atas Diah.
tanpa perintah lagi hisapan Diah berganti jadi menjilati kantung biji Indra.
Indra mengangkat kepalanya menghadap atas bersandar pada belakang sofa sambil memejamkan kedua matanya, menikmati rasa hangatnya mulut Diah saat menjilati kantung bijinya.
Diah lalu menggunakan tangan kiri nya untuk mengocok penis Indra saat mulutnya sedang sibuk menjilati bawah kantung biji Indra.
Diah melakukan manuver itu karena Diah ingin Indra segera selesai karena tiba-tiba Diah ingin pipis.
tapi 2, 3, sampai 5 menit kemudian Indra belum juga keluar.
Diah pun melepaskan hisapan nya.
"mau pipis bentar om, udah kebelet". kata Diah sambil bangkit dari duduknya dan berlari kecil kearah kamar mandi.
pandangan Indra mengikuti langkah Diah sampai Diah menutup pintu kamar mandi itu.
setelah selesai pipis, Diah berjalan kembali kearah Indra yang masih duduk.
"coba Diah sekalian gosok gigi dan kumur-kumur". kata Indra sebelum Diah sempat kembali duduk.
Diah pun jalan kembali kearah kamar mandi untuk menuruti kata Indra tadi.
setelah selesai, Diah kembali duduk dibawah.
tapi Indra menarik tubuh Diah naik keatas pangkuan Indra, mereka berciuman sambil berpelukan.
lidah mereka berdua saling berpungutan didalam mulut bergantian, seperti sepasang kekasih yang sudah lama tidak bertemu.
tv yang dibelakang Diah hanya jadi penerang kemesraan mereka.
tanpa melepas ciuman mereka, perlahan Indra meletakkan tubuh Diah rebah disebelah, ciuman nya lalu turun dileher Diah.
Diah merasakan geli saat Indra menjilati leher nya.
perasaan itu membuat nafsu nya semakin naik.
jilatan itu semakin turun sampai mulut Indra telah melahap puting kanan payudara Diah lalu menghisapnya kuat seolah memaksa agar puting nya untuk keluar seutuhnya
tubuh Diah seakan ikut terhisap kedalam mulut Indra dan puting payudara Diah terasa sakit seperti pentilnya akan terlepas.
Diah yang tidak bisa bersuara hanya bisa menutup mulutnya dan menggigit kedua bibirnya rapat.
"plok!". suara yang dihasilkan saat Indra menarik keatas dan melepaskan hisapan nya pada puting payudara Diah.
dari cahaya tv, terlihat puting payudara Diah yang keluar dengan warna merah gelap.
melihat puting itu, Indra menjepit nya lalu memplintirnya dengan bibirnya.
beberapa kali tubuh Diah sedikit terangkat saat Indra menggunakan giginya untuk menggigit bibirnya sendiri agar jepitan pada putingnya semakin kuat.
Indra lalu meremas kedua bukit payudara itu bersamaan membuat payudaranya semakin berdekatan dan lebih tinggi.
hisapan Indra berpindah pada payudara kiri Diah.
Indra melakukan hal yang sama seperti pada payudara kanan Diah tadi sambil tetap meremas-remas kedua bukit payudara itu seperti berbentuk gelombang ombak yang naik keatas, seolah kedua payudara Diah sedang menari-nari.
Diah memejamkan matanya, kedua tangan nya memeluk dan menekan kepala belakang Indra semakin rapat di dadanya.
"plok!". suara yang sama saat Indra melepaskan hisapan nya pada payudara kiri Diah.
Indra melihat kini kedua puting payudara Diah sudah keluar sepenuhnya.
Indra pun menggunakan lidahnya menjilati, menekan-nekan, dan memutari kedua puting itu bergantian.
setelah puas, Indra kembali melahap bibir Diah.
suara khas ciuman pun ada saat mereka seperti berlomba menghisap lidah mereka.
5 menit kemudian, ciuman Indra kembali turun ke payudara Diah lagi.
Indra menghisap kuat sisi-sisi puting payudara Diah hingga meninggalkan tanda titik merah dikedua bukit payudara itu.
Indra tersenyum puas melihat hasil "karya"nya disisi puting payudara Diah yang jadi seperti bentuk '+'.
setelah itu, Indra menarik kedua tangan Diah untuk duduk, Indra mencium bibir Diah dan mereka kembali berpelukan.
Indra melirik jam dinding, sudah hampir jam 11.
"hisap lagi". bisik Indra didekat telinga Diah.
Indra menggeser duduknya lebih ke kiri agar Diah punya lebih banyak ruang disofa itu, saat berpindah tempat Indra merasakan adanya cairan precum yang keluar dari ujung penis nya dan Diah pun langsung memasukkan kepala penis itu lalu menghisapnya.
Indra dapat merasakan saluran penisnya yang dipenuhi cairan precum itu ikut terhisap habis.
tangan kiri Indra menekan-nekan kepala belakang Diah agar penis nya masuk lebih dalam di tenggorokan Diah dan tangan kanan nya meremas-remas payudara kanan Diah yang tergantung bebas tanpa ada yang menahan nya.
disela-sela hisapan itu.
"Diah sayang, tau gak kalau yang kemaren itu, waktu om bawa teman, mereka engga sadar loh". kata Indra membuka.
"Diah mau gak, kaya gitu lagi?". tanya Indra.
Diah tidak bisa menjawab karena Indra menekan kepala Diah membuat penisnya menusuk-nusuk temggorokan Diah, jadi Diah hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"sekali lagi aja". rayu Indra kemudian melepaskan tangan nya dari kepala Diah.
belum sempat Diah menjawab.
"Diah mau kita buat kaya yang kemarin itu sekali lagi, atau mau om ajak satu teman om untuk kita threesome?".
entah dasar apa Indra malah memberikan kedua opsi pilihan tersebut pada Diah.
dan Diah berpikir kalau dia menolak, mungkin Indra bakal memilih opsi ke-2, yang mana itu adalah pilihan terburuk dibanding yang pertama tadi.
"yang kaya kemarin aja". jawab Diah.
"tapi sekali aja ya om". sambungnya lagi sambil mengangkat satu jari telunjuknya.
"iya, satu kali aja". jawab Indra tersenyum licik sambil menarik kepala Diah kebawah untuk menghisap penisnya lagi.
kini Diah menahan mulutnya untuk tetap menghisap kepala penis Indra dan menggunakan tangan kirinya mengocok batang penisnya, kepala Diah ikut naik turun mengikuti kocokan tangan kirinya sendiri.
dan tangan kanan nya mengelus-elus kantung biji nya yang mengkerut itu dengan lembut.
sedangkan tangan kiri Indra menyelinap dibawah badan Diah untuk meremas payudara kiri Diah dan tangan kanan nya meremas payudara kanan Diah.
10 menit kemudian, tangan kiri Indra menarik kepala Diah untuk bersandar diatas perutnya dan menahanya agar kepala penis Indra tetap berada didalam mulut Diah.
Indra menggunakan tangan kanan nya untuk mengocok penisnya sendiri.
"croot croott croottt".
Indra merasakan banyak sperma nya yang keluar didalam mulut Diah.
mulut Diah terasa penuh dan saat Diah mau menelannya, Diah sempat tersedak membuat spermanya sedikit mengalir keluar dari mulut Diah.
setelah getaran pada penisnya terhenti menandakan ejakulasinya selesai, Indra masih mengurut batang penisnya lembut untuk mengeluarkan sisa sperma yang masih ada didalam saluran penisnya.
saat Indra melepaskan tangan nya dari kepala Diah, Diah mengangkat kepalanya dari perut Indra.
terlihat ada beberapa gumpalan sperma dibawah pusat Indra.
melihat itu, Diah menunduk untuk menjilati sperma tersebut dari bawah pusat Indra hingga tidak ada yang tersisa lagi.
setelah bersih Diah mengangkat kepalanya, Indra tersenyum puas melihat wajah Diah saat Diah sedang menelan spermanya.
Indra merasakan penis nya jadi lebih ringan dari sebelumnya.
"dah, seperti biasa". kata Indra yang bangkit dari duduknya lalu mencondongkan penisnya kearah wajah Diah.
Diah pun menjilat bagian bawah kepala penis itu lalu memberikan kecupan dibibir penis Indra.
"makasih". kata Diah sambil mencolek kepala penis itu seolah sedang berbicara pada penis Indra.
Indra yang melihat adegan tersebut merasa bangga.
bagaimana tidak?
dihadapan nya, gadis cantik yang jadi primadona dikampusnya tersebut telah takluk padanya.
setelah itu, Indra membiarkan Diah untuk melanjutkan istirahat dikamarnya meninggalkan Indra yang sedang nonton bola.
malam itu adalah malam terakhir Indra bisa nonton bola, karena besoknya Indra sudah masuk shift malam.
(skip).
pada senin pagi setelah Diah berangkat kuliah, Indra dengan semangat mengantarkan Ade dan Aldi ke stasiun bus untuk berangkat keluar kota membantu mempersiapkan acara nikah keluarga yang dimulai hari rabu, jadi 1 hari perjalanan, 1 hari persiapan, 1 hari acara, 1 hari perjalanan pulang, total 4 hari.
Hari 1, senin.
sore itu saat Indra mau mandi, Indra mengajak Diah untuk ikut mandi bersamanya, dan mereka pun mandi bersama.
didalam kamar mandi mereka bukan hanya bergantian menggosok badan mereka.
tapi mereka juga saling membersihkan bulu kemaluan mereka.
Indra yang mencukur bulu vagina Diah dan Diah juga melakukan hal yang sama pada Indra.
setelah mandi, mereka pergi bersama membeli makan malam, sepanjang jalan suasana hati Indra sangat senang, seperti orang yang jatuh cinta lagi.
setelah makan, Diah izin pada Indra untuk mengerjakan tugas kuliah dikamarnya.
setelah tugas kuliahnya selesai, mata Diah yang terasa lelah pun akhirnya tertidur.
karena merasa terlalu lama, Indra coba menghampiri Diah dikamarnya, terlihat Diah yang sudah ketiduran diatas kasurnya.
Indra pun membiarkan nya, agar Diah punya tenaga lebih untuk malam nanti, pikirnya.
Indra membuka paket pesanan nya yang disembunyikan dibalik sofa berisi lingerie bentuk kimono biru muda yang transparan, lalu diletakkan nya diatas kasur sebelah Diah.
"nanti kalau udah bangun, langsung pakai ya". tulis Indra dipesan yang dikirim ke hp Diah.
jam 9:30, Pak Mamat, Ajis, dan Fajar datang kerumah Indra untuk menonton bola.
kali ini mereka bawa banyak bekal beserta stok untuk 3 hari karena tidak ada anak dan istri Indra dirumah.
mereka semua juga berencana menginap sampai pagi.
tapi Ajis merasa deg-degan saat memasuki rumah Indra, dan mata nya tak henti-hentinya melirik pintu kamar Diah.
"apa dia ada didalam? atau dia ikut pergi?". pikir Ajis.
tapi masih teringat dengan jelas dalam ingatan Ajis persetubuhan yang pernah terjadi malam itu.
dia bahkan masih ingat seperti apa aroma wangi didalamnya.
begitu sampai mereka langsung membuka botol minuman untuk memulai pesta mereka.
jam 12, efek alkohol mulai mempengaruhi mereka.
Fajar sudah tertidur, Pak Mamat dan Indra berdebat soal klub sepakbola, sedangkan Ajis yang sudah mulai pusing berusaha menahan ngantuk sambil mendengar obrolan mereka berdua.
Diah terbangun dari tidurnya, dilihatnya jam di hp nya sudah jam 1, dan ada pesan dari Indra.
setelah membaca pesan itu, Diah langsung melepas pakaian nya dan langsung mengenakan pakaian yang ada disampingnya itu.
saat Diah keluar dari kamar, terlihat banyak pria di ruang tamu itu tapi semua sudah tertidur.
lalu Diah berencana untuk pipis kekamar mandi, tiba-tiba saja ada Indra yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"hey! pas banget, udah bangun sayang". kata Indra sambil memeluk Diah lalu menariknya kedepan.
disofa yang panjang itu Indra duduk disudut kiri, Diah ditengah dan disebelah kanan Diah ada Pak Mamat yang sudah tertidur.
di 2 sofa yang terpisah, sebelah kiri ada Ajis dan Fajar di sofa kanan.
Diah merasa gugup karena memakai pakaian super sexy dan diapit oleh beberapa pria walau mereka semua terlalu mabuk untuk menyadari keberadaan Diah ditengah mereka.
Indra lalu menuangkan minuman dari botol itu segelas penuh untuk Diah.
Diah belum pernah sekali pun menyentuh minuman itu di sepanjang hidupnya, dan malam itu dia menuruti Indra dengan meminum minuman yang memabukkan itu.
Diah dapat merasakan disetiap teguknya air tersebut terasa seperti membakar tenggorokan nya.
rasa nya pahit dan tidak enak, Diah hampir saja memuntahkan nya, tapi dia menahan nya.
Indra tertawa sambil merangkul bahu lalu tangan nya meremas payudara kanan Diah.
dibalik pakaian minim tersebut Diah sudah tidak mengenakan apa-apa lagi, hanya sehelai kain kimono tipis yang bahkan bisa dikatakan tidak sanggup menutup lekuk indahan tubuhnya itu.
Indra langsung melahap bibir Diah.
mulut Indra sama rasa nya seperti alkohol yang diminumnya tadi.
perlahan Indra mendorong tubuh Diah hingga Diah terlentang diatas tubuh Pak Mamat, kepala Diah tepat berada didada Pak Mamat.
Indra lalu menjilati vagina Diah.
saat vagina nya sedang dijilati Indra, kepala Diah mulai terasa pusing karena efek dari alkohol mulai berkerja.
dia merasa seperti berputar-putar.
dan entah sejak kapan tangan Pak Mamat sudah memeluk tubuh Diah, salah satu telapak tangan nya bahkan sudah menyelip dibalik kain menyentuh tepat dipayudara nya.
dan yang lebih parah adalah Diah yang menyadarinya, tapi malah membiarkan saja tangan kakek tua itu diatas payudaranya.
Diah mendorong tubuhnya sedikit naik keatas, hingga nafas dari hidung dan mulut Pak Mamat langsung mengenai lehernya.
Indra lalu mengeluarkan penisnya dan langsung menyetubuhi Diah.
karena Diah berada tepat diatas badan Pak Mamat, maka persetubuhan mereka membuat badan Pak Mamat ikut bergoyang mengikuti irama mereka.
disitu Indra mendapat pemandangan yang bagus saat dia menyetubuhi Diah, tangan Pak Mamat yang memeluk Diah seolah menahan goncangan pada tubuh dan payudara nya.
Indra lalu menunduk agar dapat mencium bibir Diah.
2 menit kemudian, Indra membalik kan tubuh Diah tengkurap dan masih tetap diatas tubuh Pak Mamat.
jadi sekarang Diah yang memeluk tubuh Pak Mamat yang berada dibawahnya.
nafas Diah terengah-engah, dan tanpa Diah sadari saat Indra sedang menyetubuhinya dari belakang, Diah malah menciumi pipi Pak Mamat.
5 menit kemudian, Indra menghentikan sesaat persetubuhan nya itu, diambilnya lagi minuman segelas lalu menyuruh Diah meminumnya lagi, namun Diah hanya bisa minum setengah saja.
setelah itu Indra mengangkat tubuh Diah dari atas badan Pak Mamat dan memindahkan nya kearah sofa Ajis.
disana Indra menyuruh Diah untuk membukakan celana Ajis selagi Indra meminum setengah sisa minuman tadi.
setelah minuman nya habis, Indra kembali duduk disofanya dan melihat Diah yang sudah berlutut didepan Ajis, sedang melahap penis Ajis yang masih tertidur diatas sofa.
Indra kemudian melirik kearah Pak Mamat dan Fajar yang masih tertidur, setelah itu Indra melihat kearah tv.
walau mata nya kearah tv, tapi Indra tidak menonton tv, pandangan nya kosong, karena melamun dan matanya terasa berat.
beberapa detik kemudian Indra pun tertidur.
sedangkan Diah masih menghisap penis Ajis yang perlahan mulai mengeras, tak lama kemudian Ajis mendapatkan kesadaran nya kembali.
Ajis terkejut saat menyadari ada seseorang dibawahnya yang sedang menghisap penisnya, tapi tidak terlihat dengan jelas karena matanya masih buram.
(Bersambung).