Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG (BUKAN) Keluarga Cemara

Langkah-langkah upload gambar/foto :

1. tab baru browser, ketik www.imagebam.com
2. klik ADD FILES
3. pilih gambar/foto di galery yang akan di-upload
4. pilih Family Safe Content
5. lalu turun ke Thumbnail Option, pilihan bebas
6. setelah itu, pilih UPLOAD NOW
7. copy/salin semua tulisan yang berada di kotak BB-Code
8. paste/tempel tulisan tadi di kolom komentar/chat

Jika dikerjakan sesuai instruksi diatas, pastinya foto/gambar akan terpampang disini :)
terbaik... Nu bagus na tipusat...
 
Sesampainya di Sukoharjo, aku langsung menuju rumah sakit tempat ibukku dirawat. Aku sengaja tak memberitahu ibukku bahwa aku sudah pulang. Aku masih enggan ngobrol langsung dengan ibukku. Masih ada rasa jengkel terhadap ibuk setelah dia mengutarakan keinginannya untuk menikah lagi. Sesampainya di depan kamar tempat ibukku dirawat, aku menengok melalui kaca pintu kamar. Di dalam kamar terlihat ibukku di atas kasur rumah sakit dengan keadaan tertidur dengan ditemani budhe ku di sampingnya.

Melihat ibukku terbaring lemas di atas kasur, seketika rasa ibaku muncul. Walaupun masih ada rasa jengkel, tapi bagaimanapun aku tetap menyayangi ibuku. Aku tak kuat hati melihat ibuk dalam keadaan seperti itu, apalagi mengingat perkataan pakdhe bahwa ibukku masuk rumah sakit karena memikirkan diriku yang beberapa hari belakangan minggat tanpa pamit.

“Mungkin sebaiknya aku pulang ke rumah dulu, Sekarang masih ada budhe ku yang menemani ibuk”, Pikirku

Aku pun pulang ke rumah dahulu untuk sekedar bersih-bersih badan sekaligus istirahat. Baru nanti sorenya aku kembali ke rumah sakit untuk menemani ibukku.

Skip………………………..….……skip…………………………………………….skip………………………………………….



Sore harinya aku kembali ke rumah sakit dengan niat menginap menemani ibukku. Sesampainya di parkiran rumah sakit, aku melihat budhe ku memacu motornya meninggalkan rumah sakit. Aku sedikit heran, jika budheku pulang lantas siapa yang menemani ibukku ?

Akupun lantas melangkah menuju kamar tempat ibukku dirawat. Tapi baru sampai di depan pintu kamar, aku diperlihatkan sebuah pemandangan yang memanaskan hatiku. Terlihat dari kaca pintu pak wisnu menyuapi ibukku. Pak wisnu yang digadang-gadang akan menjadi bapak tiriku itu menyuapi ibukku dengan telatennya. Sedangkan ibukku dengan lahapnya menerima suapan demi suapan yang diberikan sang kekasih kepadanya. Bagaikan adegan romantis yang sering diperlihatkan di ftv, dua sejoli itu tak canggung memperlihatkan kedekatannya.

Sedangkan aku entah kenapa memilih untuk tidak melakukan tindakan apapun walaupun hatiku panas melihat kemesraan mereka bedua di dalam kamar sana. Sekali lagi aku memilih mengorbankan perasaanku demi kebahagiaan ibukku.

“Jika belum bisa membuat ibuk tersenyum, setidaknya aku tak ingin membuatnya bersedih” pikirku

Aku pun memutuskan untuk tidak masuk ke dalam kamar tempat ibukku dirawat & memilih tidur di mushola rumah sakit. Meninggalkan ibukku yang malam ini akan ditemani pak wisnu sampai esok hari.

Skip…………………………………..skip……………………..………….skip………………………………………….



Keesokan harinya aku hendak menengok ke kamar tempat ibukku dirawat sekaligus mengecek apakah pak wisnu masih disana atau tidak. Saat aku di dekat kamar ibukku, aku melihat di depan kamar ibukku ada seorang perawat yang berdiri di depan kamar. Tapi anehnya dia tidak masuk & hanya berdiri di depan kamar sambil mengintip dari celah kaca kamar tempat ibukku dirawat. Aku yang penasaran dengan gerak-gerik perawat itu lantas mendekatinya & menanyakan keperluan perawat tersebut.

I : Permisi suster, kok Cuma berdiri di depan pintu ? ada apa sus ?

S : Hhhhhmmm……..iya bentar mas, nunggu itu dulu…(sambil matanya menengok ke arah pintu)

I : Nunggu apa sus ? (aku semakin penasaran)

S : Itu mas, ibuknya yang di dalam lagi di lap air badannya & diganti bajunya sama suaminya,…. mas yang nunggu di kamar itu juga ya ?……..(sambil matanya kembali menengok kea rah kamar ibukku dirawat)

I : Owh bukan sus, aku tadi cuma kebetulan lewat aja, penasaran kok suster kayak binggung gitu berdiri di depan pintu (aku berbohong agar tidak menimbulkan curiga)

S : owh kirain mas………eehhh itu kayaknya udah selesai ganti bajunya, permisi saya ke dalam dulu mas…

I : owh silahkan sus………..


Selepas suster itu masuk, aku menengok ke dalam kamar. Aku melihat ibukku memakai pakaian yang berbeda dari yang dia kenakan kemarin. Mungkin benar suster tadi melihat pak wisnu yang sedang mengelap badan ibukku & sekaligus mengganti pakaiannya. Kamar yang idtempati ibukku hanya diperuntukan untuk satu pasien, sehingga mungkin ibukku tidak khawatir untuk berganti pakaian di dalam kamar. Tapi bagaimanapun itu tempat publik, sewaktu-waktu suster atau dokter akan bisa masuk ke kamar itu, seperti apa yang baru saja terjadi.

Dan jika dipikir-pikir lagi, tempat tidur di dalam ruangan itu hanya satu. Kira-kira dimana pak wisnu semalam tidur ?

Aku tidak melihat pak wisnu membawa sekedar alas tikar untuk tidur. Aku juga tidak yakin seorang pak wisnu mau tidur di lantai hanya dengan beralaskan tikar.

Apakah semalam pak wisnu tidur di ranjang disamping ibukku ?

Cuaca semalam cukup dingin. Alangkah nikmatnya disaat cuaca dingin seperti itu tidur dikelonin pasangan. Aku panas dingin membayangkan ibukku semalam dikelonin pak wisnu di kasur empuk rumah sakit.

Hhhhhhhhhhhhhhmmmmmmmmmmmmm…………………….

“Dari pada pusing, mendingan aku sarapan dulu” pikirku.

Skip………………………………………………….skip……………………………….skip…………………………………….


Sore harinya pakdheku mengabarkan kalau ibukku sudah bisa pulang hari ini. Pakdheku juga menanyakan keberadaanku sekarang. Aku memang belum memberitahu pakdhe bahwa sebenarnya aku sudah di rumah sakit sejak kemarin. Aku masih malas saja jikalau harus berinteraksi dengan ibuk & pak wisnu jika mereka tahu aku sudah berada di rumah sakit sejak kemarin.

Saat aku hendak menengok ke kamar ibukku, terlihat ibukku berjalan digandeng pak wisnu meninggalkan kamar, sepertinya hendak mengurus kepulangan ibukku hari ini. Setelah urusan adminstrasi selesai, mereka lantas berjalan menuju pintu keluar. Mereka berduia bergandengan tangan sepanjang lorong rumah sakit menuju parkiran tempat mobil pak wisnu diparkirkan. Dengan gantlenya pak wisnu membukakan pintu mobil untuk ibukku. Lalu mobil pak wisnu pun berjalan meninggalkan rumah sakit.

Aku masih terbengong melihat mobil pak wisnu yang mulai tak terlihat lagi. Setelah apa yang aku lihat sejak kemarin, aku merasa pak wisnu benar-benar tulus menyayangi ibukku. Pak wisnu dengan telatennya merawat ibukku yang sedang sakit. Dia rela menyisihkan sebagian waktunya untuk ibukku, walaupun aku tahu dia sangat sibuk dengan bisnisnya. Sedangkan ibukku juga terlihat cinta mati terhadap pak wisnu. Aku melihat kebahagiaan ibukku saat bersama pak wisnu. Kesedihan yang dulu ada di kehidupan ibukku perlahan memudar setelah adanya pak wisnu.

Aku lagi-lagi dalam kebimbangan. Sebagai anak bapakku, aku marah & kecewa jika posisi bapak digantikan oleh pria lain di dalam hati ibukku. Tapi sebagai anak ibukku, aku ikut bahagia jika ibuk bahagia. Aku tak sampai hati merenggut kebahagiaan yang dirasakan ibukku.

Lantas apakah aku harus merelakan ibukku menikah lagi ????....................

Apakah batinku kuat menerima kenyataan pada keluargaku yang sekarang ?????

Lalu bagaimana dengan bapakku ????

Apakah bapakku akan memaafkanku karena membiarkan pria lain mengawini ibuk ???

Entahlah…………………………………………………………………………………………………………….….

Aku binggung…………………………………………………………………………………


Bersambung.
 
Sesampainya di Sukoharjo, aku langsung menuju rumah sakit tempat ibukku dirawat. Aku sengaja tak memberitahu ibukku bahwa aku sudah pulang. Aku masih enggan ngobrol langsung dengan ibukku. Masih ada rasa jengkel terhadap ibuk setelah dia mengutarakan keinginannya untuk menikah lagi. Sesampainya di depan kamar tempat ibukku dirawat, aku menengok melalui kaca pintu kamar. Di dalam kamar terlihat ibukku di atas kasur rumah sakit dengan keadaan tertidur dengan ditemani budhe ku di sampingnya.

Melihat ibukku terbaring lemas di atas kasur, seketika rasa ibaku muncul. Walaupun masih ada rasa jengkel, tapi bagaimanapun aku tetap menyayangi ibuku. Aku tak kuat hati melihat ibuk dalam keadaan seperti itu, apalagi mengingat perkataan pakdhe bahwa ibukku masuk rumah sakit karena memikirkan diriku yang beberapa hari belakangan minggat tanpa pamit.

“Mungkin sebaiknya aku pulang ke rumah dulu, Sekarang masih ada budhe ku yang menemani ibuk”, Pikirku

Aku pun pulang ke rumah dahulu untuk sekedar bersih-bersih badan sekaligus istirahat. Baru nanti sorenya aku kembali ke rumah sakit untuk menemani ibukku.

Skip………………………..….……skip…………………………………………….skip………………………………………….



Sore harinya aku kembali ke rumah sakit dengan niat menginap menemani ibukku. Sesampainya di parkiran rumah sakit, aku melihat budhe ku memacu motornya meninggalkan rumah sakit. Aku sedikit heran, jika budheku pulang lantas siapa yang menemani ibukku ?

Akupun lantas melangkah menuju kamar tempat ibukku dirawat. Tapi baru sampai di depan pintu kamar, aku diperlihatkan sebuah pemandangan yang memanaskan hatiku. Terlihat dari kaca pintu pak wisnu menyuapi ibukku. Pak wisnu yang digadang-gadang akan menjadi bapak tiriku itu menyuapi ibukku dengan telatennya. Sedangkan ibukku dengan lahapnya menerima suapan demi suapan yang diberikan sang kekasih kepadanya. Bagaikan adegan romantis yang sering diperlihatkan di ftv, dua sejoli itu tak canggung memperlihatkan kedekatannya.

Sedangkan aku entah kenapa memilih untuk tidak melakukan tindakan apapun walaupun hatiku panas melihat kemesraan mereka bedua di dalam kamar sana. Sekali lagi aku memilih mengorbankan perasaanku demi kebahagiaan ibukku.

“Jika belum bisa membuat ibuk tersenyum, setidaknya aku tak ingin membuatnya bersedih” pikirku

Aku pun memutuskan untuk tidak masuk ke dalam kamar tempat ibukku dirawat & memilih tidur di mushola rumah sakit. Meninggalkan ibukku yang malam ini akan ditemani pak wisnu sampai esok hari.

Skip…………………………………..skip……………………..………….skip………………………………………….



Keesokan harinya aku hendak menengok ke kamar tempat ibukku dirawat sekaligus mengecek apakah pak wisnu masih disana atau tidak. Saat aku di dekat kamar ibukku, aku melihat di depan kamar ibukku ada seorang perawat yang berdiri di depan kamar. Tapi anehnya dia tidak masuk & hanya berdiri di depan kamar sambil mengintip dari celah kaca kamar tempat ibukku dirawat. Aku yang penasaran dengan gerak-gerik perawat itu lantas mendekatinya & menanyakan keperluan perawat tersebut.

I : Permisi suster, kok Cuma berdiri di depan pintu ? ada apa sus ?

S : Hhhhhmmm……..iya bentar mas, nunggu itu dulu…(sambil matanya menengok ke arah pintu)

I : Nunggu apa sus ? (aku semakin penasaran)

S : Itu mas, ibuknya yang di dalam lagi di lap air badannya & diganti bajunya sama suaminya,…. mas yang nunggu di kamar itu juga ya ?……..(sambil matanya kembali menengok kea rah kamar ibukku dirawat)

I : Owh bukan sus, aku tadi cuma kebetulan lewat aja, penasaran kok suster kayak binggung gitu berdiri di depan pintu (aku berbohong agar tidak menimbulkan curiga)

S : owh kirain mas………eehhh itu kayaknya udah selesai ganti bajunya, permisi saya ke dalam dulu mas…

I : owh silahkan sus………..


Selepas suster itu masuk, aku menengok ke dalam kamar. Aku melihat ibukku memakai pakaian yang berbeda dari yang dia kenakan kemarin. Mungkin benar suster tadi melihat pak wisnu yang sedang mengelap badan ibukku & sekaligus mengganti pakaiannya. Kamar yang idtempati ibukku hanya diperuntukan untuk satu pasien, sehingga mungkin ibukku tidak khawatir untuk berganti pakaian di dalam kamar. Tapi bagaimanapun itu tempat publik, sewaktu-waktu suster atau dokter akan bisa masuk ke kamar itu, seperti apa yang baru saja terjadi.

Dan jika dipikir-pikir lagi, tempat tidur di dalam ruangan itu hanya satu. Kira-kira dimana pak wisnu semalam tidur ?

Aku tidak melihat pak wisnu membawa sekedar alas tikar untuk tidur. Aku juga tidak yakin seorang pak wisnu mau tidur di lantai hanya dengan beralaskan tikar.

Apakah semalam pak wisnu tidur di ranjang disamping ibukku ?

Cuaca semalam cukup dingin. Alangkah nikmatnya disaat cuaca dingin seperti itu tidur dikelonin pasangan. Aku panas dingin membayangkan ibukku semalam dikelonin pak wisnu di kasur empuk rumah sakit.

Hhhhhhhhhhhhhhmmmmmmmmmmmmm…………………….

“Dari pada pusing, mendingan aku sarapan dulu” pikirku.

Skip………………………………………………….skip……………………………….skip…………………………………….


Sore harinya pakdheku mengabarkan kalau ibukku sudah bisa pulang hari ini. Pakdheku juga menanyakan keberadaanku sekarang. Aku memang belum memberitahu pakdhe bahwa sebenarnya aku sudah di rumah sakit sejak kemarin. Aku masih malas saja jikalau harus berinteraksi dengan ibuk & pak wisnu jika mereka tahu aku sudah berada di rumah sakit sejak kemarin.

Saat aku hendak menengok ke kamar ibukku, terlihat ibukku berjalan digandeng pak wisnu meninggalkan kamar, sepertinya hendak mengurus kepulangan ibukku hari ini. Setelah urusan adminstrasi selesai, mereka lantas berjalan menuju pintu keluar. Mereka berduia bergandengan tangan sepanjang lorong rumah sakit menuju parkiran tempat mobil pak wisnu diparkirkan. Dengan gantlenya pak wisnu membukakan pintu mobil untuk ibukku. Lalu mobil pak wisnu pun berjalan meninggalkan rumah sakit.

Aku masih terbengong melihat mobil pak wisnu yang mulai tak terlihat lagi. Setelah apa yang aku lihat sejak kemarin, aku merasa pak wisnu benar-benar tulus menyayangi ibukku. Pak wisnu dengan telatennya merawat ibukku yang sedang sakit. Dia rela menyisihkan sebagian waktunya untuk ibukku, walaupun aku tahu dia sangat sibuk dengan bisnisnya. Sedangkan ibukku juga terlihat cinta mati terhadap pak wisnu. Aku melihat kebahagiaan ibukku saat bersama pak wisnu. Kesedihan yang dulu ada di kehidupan ibukku perlahan memudar setelah adanya pak wisnu.

Aku lagi-lagi dalam kebimbangan. Sebagai anak bapakku, aku marah & kecewa jika posisi bapak digantikan oleh pria lain di dalam hati ibukku. Tapi sebagai anak ibukku, aku ikut bahagia jika ibuk bahagia. Aku tak sampai hati merenggut kebahagiaan yang dirasakan ibukku.

Lantas apakah aku harus merelakan ibukku menikah lagi ????....................

Apakah batinku kuat menerima kenyataan pada keluargaku yang sekarang ?????

Lalu bagaimana dengan bapakku ????

Apakah bapakku akan memaafkanku karena membiarkan pria lain mengawini ibuk ???

Entahlah…………………………………………………………………………………………………………….….

Aku binggung…………………………………………………………………………………


Bersambung.
Makasih gan update nya 👍
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd