Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Captain Ngentot - Perjalanan Mencari Kepuasan - Update Tamat

Wow... Update nya mind blowing 😊

Penasaran dengan plot nya aja sih... Ss nya udah di skip
 
Episode 9




Nina


“ ah jadi itu mantan kamu. Dan kalian dijodohin tapi kamu akhirnya nolak?”



Tiga tahun yang lalu. Aku akhirnya bertemu dengan pramugari yang aku temui di penerbangan Tokyo-Jakarta. Waktu itu aku pulang dari bulan madu bersama Kiki. Kami menumpang di first class. Untungnya Kiki tidur di sepanjang perjalanan ke Jakarta. Ia bangun satu jam sebelum mendarat.



Aku sempat meliriknya sepanjang penerbangan. Ia sempat risih. Ia berbisik dengan teman-temannya sambil melirik ke arahku. Kami lalu saling melirik satu sama lain dan akhirnya aku memberanikan diri menyenyuminya. Ia sempat tak sengaja buang muka namun ia kembali menoleh kepadaku dan tersenyum kepadaku.



Kami kembali saling melirik sebelum aku turun dari pesawat. Aku tidak menanyakan kontaknya, tapi aku ingat namanya. Nina. Aku sempat membuka sosial media sebelum aku turun pesawat. Aku tulis namanya dan secara mengejutkan aku dengan mudah menemukan namanya. Aku menggunakan salah satu akun palsuku untuk mengikutinya. Kiki melirik ke handphoneku namun saat itu aku dengan aman sudah kembali ke akun yang lain.



“ kamu kok sudah main hp sih sayang”



Tanya Kiki



“ nah kita kan sudah mendarat”



Jawabku santai. Tak lama Kami lalu berdiri dan berjalan ke pintu keluar



“ aku ga nyangka kita bisa ketemu lagi. Kayak kebetulan banget ga sih. Soalnya kan waktu itu kita ga sempet kenalan”



Ucap Nina. Aku tersenyum.



“ tapi aku inget nama kamu”



Untungnya ia tidak tahu jika aku menikah. Kami mengobrol di Cafe itu dan aku sempat bercerita tentang kehidupan palsuku. Sebuah cerita palsu di mana aku seorang perwira tni yang dijodohkan namun aku tidak setuju. Aku mengaku kami sebenarnya liburan bersama teman-teman kami namun kami pulang agak terlambat karena suatu alasan. Sama seperti Ririn dan Kiki, sikapnya menjadi sangat manja mengetahui aku seorang perwira TNI. Hampir semua wanita yang berhasil aku dekati memiliki ketertarikan sendiri kepada aparat Tni. Kecuali tentu saja Yessi.



“ aku baru sih jadi pramugari. Baru 4 tahun. Aku dulu sempet pacaran sama seorang pilot. Ternyata dia punya pacar dan aku ditinggal nikah. Aku sempet sakit hati dan ga mulai hubungan lagi. Aku takut buka diri ke cowok lain. Selain aku gamau, aku takut kalau mereka tahu, mereka ga akan nerima aku. Aku tahu cowok lebih suka memek perawan. Dan ga ada tempat buat cewek murah kayak aku di dunia ini”



Aku tiba-tiba memegang tangannya. Ia sempat terdiam. Ia sempat risih dan hendak mengambil tangannya namun aku mengatakan



“ masa lalu kamu ya milik kamu, Nina. Jika seseorang ga bisa nerima keburukan kamu, maka seseorang itu ga berhak ngedapetin yang terbaik dari kamu. Aku bukan pria kayak itu. Aku datang bukan untuk main-main. Kami prajurit Tni tidak pernah main-main . Aku datang, karena aku ingin serius”



Nina tidak jadi menarik tangannya. Aku bersikap seperti gentlemen dan dia termakan umpanku. Kami baru bertemu lebih dari sejam namun aku berhasil meneteskan air matanya



“ serius? Aku mau.”



Aku tidak mengajaknya mengentot atau menyentuhnya selama hari itu. Kami makan bersama dan aku mengantarnya pulang. Ia memperkenalkan aku ke orang tuanya dan mereka sempat mengobrol.



“ Bujangan atau duda? Dia sudah tahu ulah kamu dulu?”



Ayah Nina lalu mengajakku mengobrol. Aku tahu jika kebohonganku berhasil, jika bahkan pensiunan TNI percaya kalau aku benar-benar perwira TNI. Ayah Nina bercerita jika Nina dulu sempat terlibat pergaulan bebas, ngentot hampir setiap hari dengan pacar orang, hingga pria bajingan itu membuangnya. Ayah Nina bertanya apakah aku siap menerima anaknya, dan aku menjawab iya. Saat itu beberapa bulan setelah aku menikah dengan Kiki, aku sudah punya banyak identitas bahkan aku mengetahui celah untuk membuat paspor dengan identitas palsu. Aku menikah dengan Nina satu bulan kemudian, ketika Istriku Ririn dan Kiki tengah kami besar.



Aku sempat pulang menemui Ririn beberapa hari sebelum menikah. Ia sedang hamil besar dan kami sempat ke dokter untuk usg. Bayi kami sehat. Aku mungkin akan kembali lagi saat anak kami lahir, dan saat itu aku mungkin sudah puas dengan Nina.



Aku bulan madu di kapal pesiar dengan Nina. Kami berlayar selama dua minggu dari Indonesia-Singapura-Malaysia dan Thailand sampai kembali ke Indonesia lagi. Aku melihat Nina berdiri di kapal pesiar itu dan langsung memeluknya. Aku memeluknya erat. Nina tersenyum heran sambil berbisik



“ Daddy kenapa sayang?”



Aku tersenyum malu.



“ dari dulu aku pengen nikah dengan pramugari. Dan sekarang impian itu jadi nyata. Apalagi istriku secantik dan sesempurna kamu. Aku kayak mimpi”



Godaku. Nina tersenyum terharu. Ia lumat bibirku, memejamkan matanya, mengecupnya dengan pelan dan penuh perasaan.



“ sudah yakinkan kalo ini bukan mimpi?”



Aku mengangguk. Aku kecup bibirnya dengan pelan dan kami pun bercumbu mesra dengan penuh cinta.



“ aku lebih bahagia lagi. Ini kayak mimpi. Bisa ketemu cowok yang sempurna kayak kamu. Gagah, gentlemen, dan memperlakukan aku seperti putri Raja. You make So spesial” (kamu buat aku sangat spesial)



Ia menggandengku dan kami pun berlarian mesra ke kamar. Ia dekup badanku erat, mengecup bibirku mesra lalu menarikku ke atas kasur. Ia lepaskan pakaianku, dan aku pun mulai melucuti pakaiannya. Kami saling berdekupan mesra dengan tubuh bugil kami, sambil bercumbu liar, saling melahap dan berkecupan satu sama lain.



Nina melepaskan ciumannya. Ia tersenyum manis. Aku remas buah dadanya sambil melahap lehernya dengan penuh nafsu. Nina berteriak terkejut sambil tertawa-tawa genit



“ Daddy genit ya”



Bisiknya sambil tertawa genit. Aku mainkan putingnya sambil masih meremas nafsu buah dadanya. Nina mulai mendesah. Aku terus melahap lehernya, menjilat-jilat nafsu lehernya dengan lidahku. Nina semakin mendesah-desah nakal



Lidahku berpindah ke toketnya. Aku jilati puting susunya, menurunkan jemariku dan mulai menyentuh memeknya yang sudah sangat basah. Nina terus mendesah. Aku kecup toketnya kasar, menghisap putingnya dengan nafsu, dan mulai mencolok-coloki memeknya.



Nina mendesah kencang. Tubuhnya semakin menggelinjang. Kedua pahanya menjepit tanganku dan kedua tangannya mendekup kepalaku. Aku semakin bertambah nafsu. Aku lahap ganas sepasang toketnya dengan bergantian, terus mencolok-colok kasar memeknya hingga Nina memekik dan squirt deras mencapai puncaknya di atas kasur.



Aku kembali meremas kedua buah dadanya. Wajah cantik Nina menjadi sangat sexy ketika ia mendesah dan orgasme. Kontolku mengacung keras dan sudah sangat basah. Dengan nafas yang masih terengah-engah, aku remas kasar toketnya sambil menusukkan kontolku ke memeknya dengan posisi misionaris



“ ohhh Daddy ahhh ahh ahh”



“ plok plok plok”



Nina mendesah kencang. Aku remas toketnya kasar sambil memainkan putingnya gemas. Squirtnya semakin deras. Kontolku semakin nafsu. Kugenjot memeknya kasar, menepuk-nepuk selangkangan Nina dengan nafsu.



Nina semakin lemas. Aku tahan kedua tangannya dan terus menggenjotnya nafsu. Nina menggeleng-geleng kepalanya ke kiri dan ke kanan. Paha dan betisnya sudah semakin lemas. Aku tindih tubuhnya, mendekupnya erat dan semakin mempercepat genjotan kontolku di memeknya.



Leher Nina kini penuh dengan kecupan kasarku. Ia mendekupku dan terus mendesah pasrah. Seluruh wajahnya memerah. Keringat Nina bercucuran hebat. Menggenjot memek pramugari sudah menjadi obsesiku sejak lama sehingga aku sangat nafsu setiap aku mengentot Nina.



“ Nina….”



Kami orgasme bersama-sama. Nina orgasme untuk yang kedua kalinya. Aku ejakulasi hebat di dalam memeknya, menanamkan sperma sebanyak-banyaknya di dalam memeknya. Aku genjot kontolku pelan, lalu aku diamkan cukup lama, menikmati sensasi crot dalam di memek Nina. Ia bernafas terengah-engah. Kami kembali berdekupan dan bercumbu mesra.



Aku menggenjot Nina tiga kali tanpa ampun siang itu. Kami berhenti karena Nina sudah sangat lemas. Ia tertidur dan aku ikut berbaring di sampingnya. Ketika kami bangun, aku kembali menggenjotnya singkat dengan posisi misionaris sebelum kami keluar dan bermesraan di luar sana.



Aku masih tak percaya aku dapat menikahi seorang pramugari. Bisa mengentot pramugari saja sebenarnya sudah prestasi yang sulit dicapai. Mulanya aku hanya ingin mengentot Nina beberapa kali dan pergi. Tapi aku sadar, seperti Ririn, Kiki dan Linda, aku juga butuh Nina. Itu sebabnya malam itu, dari sekedar mengentotnya, aku lebih ingin menikahinya.



Nina bersandar di pundakku. Kami bermesraan di lounge kapal pesiar itu sambil meneguk Wine. Aku melihat banyak orang kulit putih, orang asing dari Asia timur, dan konglomerat-konglomerat dari Indonesia. Aku hanya berdoa aku tidak bertemu konglomerat-konglomerat bodoh, korban penipuanku di Indonesia.



Aku hanya tak menyangka aku bisa sejauh ini. Empat kali bulan madu di luar negeri dengan empat istri. Kebanyakan tni gadungan tertangkap saat akan menikah, saat akan membuat paspor, bahkan saat sekedar mengupload foto di sosial media. Aku lolos dari itu semua.



Kami pulang ke Indonesia dua minggu kemudian. Aku dan Nina ngentot paling tidak tiga kali sehari sehingga aku crot di dalam memeknya sekitar paling tidak 52 kali bahkan mungkin lebih. Nina sempat pusing saat kami naik taxi premium ke apartemen kami. Ia mungkin hamil atau terlalu lelah karena melayani nafsuku.



Aku sudah punya beberapa istri di satu kota yang sama. Itu sama saja bermain api tapi keserakahanku membuatku buat. Aku bahkan tidak ragu-ragu berjalan ke Mall dengan Nina, tanpa takut seseorang akan mengenaliku dan membongkar kedokku. Saat itu aku benar-benar sudah dibutakan oleh keserakahan



Nina positif hamil hanya beberapa hari setelah kami pulang dari bulan madu. Entah kenapa aku sangat senang karena Nina, adalah salah satu prestasi terbesarku. Aku menghamili seorang pramugari dan sebentar lagi kami akan punya anak. Anakku yang kesekian. Nina di rumah saja selama beberapa hari dan aku, aku berpura-pura bertugas dan menemui istriku yang lain. Dalam hal ini Ririn dan Kiki



“ sayang, kamu berapa hari bebas tugasnya?”



Aku menemui Kiki siang hari setelah aku izin bertugas dengan Nina. Kami baru menikah beberapa bulan, dan Kiki tengah hamil besar. Kami berpelukan. Aku bilang aku bebas tugas selama beberapa hari. Kami lalu usg di rumah sakit, dan aku duduk menemaninya menunggu dokter.



“ sayang, aku ke toilet bentar ya”



Aku pergi ke toilet yang agak jauh dari tempat menunggu dokter. Di sanalah aku tidak sengaja melihat perawat yang sangat cantik. Ia masih sangat muda. Kami sempat saling melirik, lalu kami berpapasan. Otakku mulai bereaksi. Naluriku segera berontak. Aku membalikkan badanku lalu



“ mbak”



Aku memberanikan diri memanggilnya. Perawat itu menoleh. Aku melangkah mendekat dan saat itulah kami berkenalan.



Aku selalu memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Aku mengaku menemani keluargaku ke rumah sakit karena suaminya sedang bertugas. Untungnya, perawat itu tidak pernah melihatku saat aku bersama Kiki hari itu di rumah sakit itu. Kami mengobrol sebentar, lalu ia izin bertugas karena sibuk dan aku akhirnya berhasil menyimpan nomornya.



Aku bersama Kiki selama beberapa hari. Aku kembali izin bertugas dan saat itulah aku menemui Ririn yang sudah hampir melahirkan. Kandungannya sudah 9 bulan. Ririn sangat senang ketika aku pulang. Aku sudah pergi berbulan-bulan dan aku akhirnya tetap tinggal selama beberapa minggu sampai anakku lahir.



Ririn melahirkan seminggu lebih setelah aku menemuinya. Aku menemaninya saat kontraksi dan ia melahirkan jam 2 pagi. Aku menggendong anakku. Putra pertamaku dari kebohongan ini. Aku meneteskan air mata. Ririn juga menangis terharu. Aku pun tidak akan sampai sejauh ini. Bahkan Linda belum juga hamil. Sebentar lagi Kiki juga akan melahirkan dan aku mungkin akan memiliki anak kedua.



Kami hanya tiga hari di rumah sakit. Aku pulang bersama Ririn ke rumah kami, dengan bayi kami. Ririn sangat senang dan begitu juga aku. Aku membiarkan Ririn memberi nama putra kami karena ia sudah mengandungnya sendirian, tanpa aku.



Aku usap kepala anakku sambil menghela nafas lega. Aku melihat ke sekitarku. Aku berhasil. Aku tak menyangka dari tidur di pinggir jalan, dengan alas kardus, kini aku tidur di rumah mewah dengan wanita cantik dan anakku, bermodal berbohong serta berpura-pura menjadi orang lain.



“ papa puasa dulu ya jatahnya, harus kuat. Pokoknya harus”



Aku masih harus puasa mengentot dengan Ririn. Aku tidak apa-apa. Ririn tertidur sore itu saat anak kami tertidur dan aku pun keluar sebentar. Aku menyewa Baby sitter untuk membantu Ririn agar dia tidak kelelahan. Aku berkendara ke sebuah Cafe, dan di sanalah aku bertemu dengan pacar baruku, Titi, si perawat cantik.



Kami mengobrol di Cafe itu, lalu aku mengajaknya jalan-jalan ke Mall, dan dua jam kemudian, aku berhasil mengajaknya check in di hotel. Ia masih sangat malu-malu. Aku dekup dia, lalu aku cumbu bibirnya dengan gemas. Ia hanya pasrah. Aku cumbu dia dengan pelan dan penuh perasaan. Titi memejamkan matanya, dan hanya pasrah ketika aku melucuti pakaiannya,



Titi menungging di atas kasur. Dengan posisi doggy style aku menggenjotnya dengan kecepatan penuh. Darah perawan menetes dari memeknya. Aku memecahkan perawannya. Aku remas dengan nafsu pinggulnya, dan terus menggenjotkan kontolku di memek beceknya yang masih sangat sempit, sekencang mungkin dari belakang.



“ ahh ahhh Yahh yahhh ahhh ahh ah”



Titi mendesah kencang. Aku semakin nafsu. Selangkanganku menepuk-nepuk kuat pinggulnya. Aku semakin bertambah nafsu. Titi menengkurapkan tubuhnya di atas kasur, dan pasrah menikmati genjotanku dari belakang. Aku percepat genjotanku hingga tak lama ia mencapai puncak kenikmatannya



Kami keluar bersama-sama. Kontolku memuncrat deras di dalam memeknya dan ia masih terus orgasme. Aku cabut penisku, lalu mengocoknya dan mengeluarkan sisa-sisa spermaku ke wajahnya. Aku sangat puas. Titi masih perawan dan ia hanya pasrah melayani nafsuku. Aku pulang ke rumah jam 8 malam, ketika aku puas memperawani Titi, dan kembali bermanja-manja dengan istri serta anakku.
 
absen dulu ah..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd