Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT CEMBURU

Status
Please reply by conversation.
Cemburu Part 7





POV Albert





Menjelang Usia 40 mamah mengakui bahwa sangat sulit mengendalikan Hasrat Birahinya, terlebih lagi setelah menjawab tantangan Bu Indah mamah memang tampil Lebih cantik dari biasanya.

Aku akui, selain cantik kemolekan tubuh mamah beberapa minggu terakhir terlihat sempurna. Sehingga menarik perhatian Beberapa siswa Poluper yang tajir bahkan menjadi sangat Akrab dan seperti bersahabat dengan Siswi siswi cantik sekolah ini.

Setelah mamah meyakinkan ku beberapa malam kemarin, ku putuskan memaafkan keKhilafan mamah terlebih lagi mamah tak sungkan sangat merindukan sosok Papah yang masih berjuang melawan keterpurukan keluarga kami.


Belum lagi Papah tergoda Wanita ditempat ia bekerja diJakarta.

Semua alasan mamah sangat masuk akal, selain kesepian, mamah benar benar khilaf dan tergoda saat itu.


Emang bener sii kata mamah "udah saat nya kita MELAWAN Nasib" Aku hanya sedikit paham makna mamah menekankan kata MELAWAN walaupun kami ga mau naif. Mana yang benar benar 'tulus' atau mana yang 'modus' selain karna mamah terkadang labil akibat kesepian.

Sangat rentan pria manapun merayu dan masuk mengisi hati mamah, terlebih lagi mereka Tampan dan Tajir. Namun karna sadar saat itulah aku yang paling menderita, mamah mencoba bertahan demi aku satu satunya Anaknya, Darah Daging nya.

Berharap Papah sadar dan kembali bersatu ke dalam keluarga kecil kami.




*******





"Sayaaang hati hati ya..... Pokoknya jangan sampai ketauan!!! " Kata mamah saat menelfon ku yang naik ojek mengikuti arah lokasi GPS yang diam diam terpasang diMobil Pak Tony, sekarang sedang terparkir.

"Iya ma..... Pokoknya ada apa apa aku kabarin saat ku sampe dirumah. Semoga nanti lancar aku ambil bukti Dokumentasi." Kata ku berbicara diatas motor yang sedang melaju cukup cepat Minggu Pagi itu.

"O ia naak..... Ini ada Asep sama Pramono lho, mereka berdua lagi benerin Laptop kamu." Yups, rencana ku berjalan Mulus. Meskipun aku diberi tugas pertama oleh mamah Minggu Pagi ini, tapi tetap aku ga mau kecolongan meninggalkan mamah sendiri dirumah.

"Ia ma.... Kayaknya layarnya bermasalah, gpp Pramono sama Asep bongkar Laptop. Beres tugas mamah aku pasti pulang cepet." Kata ku, sesuai prediksi mamah pasti kaget bakal ada Asep dan Pramono datang ke rumah.

"Hati hati ya sayang..... Love u..... " Lalu mamah mematikan Ponsel ku. Dah kayak ke pacar aja dah pake akhir kalimat Love u.


Meski belum terbiasa dengan sikap lembut dan manja mamah aku akui sangat bahagia dan Bangga mempunyai mamah yang Sangat Cantik. Terlebih lagi, kedua tangan mulusnya sangat cekatan mengolah masakan hingga jadi makanan Lezat.






*******




Sesuai arahan GPS keberadaan mobil yang ada di aplikasi yang dikirim Bu Indah kepada mamah, saat ini mobil Pak Tony suami Bu Indah berada di parkiran Taman Ir.**********
Atau lebih tepatnya di kenal Dago Pakar.

Minggu pagi cukup ramai keluarga yang menikmati liburan bersama keluarga, namun ada juga yang menikmati berjoging di area Taman.

Setelah ku ambil Tiga Foto dokumentasi kendaraan Pak Tony di area parkiran taman yang sangat luas ini aku sangat bingung kearah mana aku harus mencari keberadaan Pak Tony.

Yang Bu Indah dan Mamah Curigai adalah Pak Tony suami Bu indah mempunyai kekasih baru, pasti curiga sama Angela. Beberapa menit aku celingak celinguk sendiri kearah mana harus melangkah.

Sampai akhirnya aku berfikir, andai aku berkencan diTaman terbuka dan luas pagi ini akan ku bawa kekasih ku??????

Ah ia!!!!!

Pasti ketempat yang sepi dan nyaman untuk pacaran berdua!!!!!

Dengan mantab aku berjalan menyusuri jalan atas atau berbeda dari trek joging pagi itu, andai benar Pak Tony tiba Setengah 7 pagi tadi. Pasti sudah cukup lama ia berduaan dengan "kekasihnya" Pagi ini, apalagi sekarang udah ampir jam Setengah 8 lebih.

Hingga akhirnya........

Jantung ku berdegup melihat pemandangan sesosok bidadari cantik berambut kemerahan alami. Ia mengenakan Topi Golf agar menyamarkan kecantikan Indo wajahnya, Tidak salah lagi itu adalah Angela ia berjalan berangkulan bersama Pak Tony!!!!

Angela mengenakan jacket Training disleting hingga belahan dadanya terlihat dalamannya mengenakan Tanktop senada dengan warna jacket nya yang berwarna Pink, sedangkan celana ia hanya mengenakan celana Pendek seperti Boxer keta PAaGi Itu.

Celana yang dikenakan Angela saat ini, benar benar mengExpose Bongkahan bokongnya serta Pahanya yang putih mulus ala wanita Asia Timur.

Dari jarak cukup jauh aku mengamati angela, sudah berasa banget pagi dingin gini tongkat sakti ku menegang. Apalagi Pak Tony yang sekarang lengan kirinya merangkul pinggang Bidadari itu.

Pak Tony sendiri mengenakan kaos yang sudah dibasah dengan keringatnya, cukup gagah memperlihatkan dada bidangnya. Celana pagi itu Pak Tony mengenakan celana pendek olahraga yang biasa digunakan untuk bermain bulu tangkis.

Lengan kiri Angela pun merangkul pinggang Pak Tony pagi itu.

Otak kotor ku membayangkan alangkah mudahnya mereka menurunkan celana mereka andai ingin bercinta pagi ini.

Tapi masa iya sih di area terbuka kayak gini???

Kalau orang sepintas melihat mereka, seperti sepasang kekasih yang mabuk asmara, sambil olahraga raga. Namun beda judulnya andai ada yang mengenali mereka seperti aku saat ini.

Sungguh lihai Pak Tony mengatur waktu berselingkuh, ia memilih waktu sangat Pagi dan sepii. Saat menjelang matahari terbit mereka berdua memilih pulang. Benar benar Playboy Profesional.

Tapi....... Apa sih kurangnya Bu Indah????

Setelah ku ambil Video sekitar 15 detik kemesraan Pak Tony dan Angela dan beberapa Foto sebagai bukti segera ku tinggalkan tempat itu.

Motor ojek sampai mengantar ku ke rumah, hingga ku intai Pram dan Asep yang masih Sibuk sambil bercanda berpura pura membongkar laptop.

Sedangkan mamah terlihat masih sibuk dengan aktifitas mencuci. Semua terlihat baik baik saja, Asep dan Pram benar benar dapat ku percaya kali ini. Sengaja aku tak langsung masuk ke rumah menyapa Asep, Pram Apalagi Mamah.

Secara rahasia sebenarnya aku ambil alih tugas Mamah yang diberikan Bu Indah kepada beliau. Saat aku meminta agar aku yang melakukannya mamah tak keberatan, hingga akhirnya ku minta Asep dan Pram kerumah.

Jaga jaga, siapa tau tugas Bu Indah kepada mamah Hanya Modus agar mamah ada celah bersama "mereka" Tapi aku bersyukur. Mamah sekarang sepertinya benar benar ingin berubah.


"Weeeh!!!! Ngelamun disini...... " Tegur Asep melihat ku duduk lesu di pagi yang cerah di kantin yang tutup minggu pagi.

"Gimana.... Sukses ga?? " Bisik Pram, yang sebenarnya tau aku diberi tugas. Tapi aku minta menjaga rahasia kepada mamah.

"Bingung gue.... Pendapat kalian Bu Indah Kurang apa sih bro??? " Sebuah pertanyaan serta petunjuk bahwa aku berhasil mendapatkan bukti kepada mereka pagi itu.

"Mungkin Pak Tony masih doyan daun muda... Siapa tau??? " Kata Pram memberikan pendapat.

"HAYOOO!!!! PAGI PAGI Udah NgGossip yaaah!!! Kayak emak emak aja nih." Kata mamah yang membuat Asep dan Pram terkejut.

Mamah membawakan air teh dan cemilan untuk kami pagi itu dikantin yang sepi.

"Aaah ia ni buu..... Laptop nya gampang gampang susah dibenerinnya." Kata Pramono yang sedari tadi berpura pura memperbaiki laptop ku.

"Bentar ya bro, gue mau ngobrol ma nyokap." Agar drama ku dengan 2 teman baik ku tidak terbongkar. Ku tarik lembut tangan mamah kedalam rumah.


"Mah, yakin Bu Indah bakal baik baik aja liat dokumentasi yang tadi ku ambil?? " Tanya ku serius kepada mamah pagi itu diruang keluarga.

"Nak, kita membantu lho sayang....... Kamu baca sendiri kan pesan pesan Bu Indah beberapa malam yang meminta mamah diam diam menyelidiki suaminya." Kata mamah sambil menggenggam kedua tangan ku.

"Aku kirim beberapa aja ya mah, aku jadi khawatir Bu Indah ga kuat dan sedih andai liat " Ini" Kalau Semua." Kata ku sambil mengacungkan ponsel ku.

"Kamu Khawatir??? Atau Khawatir???? " Kata mamah sambil mencubit Hidung ku pagi itu.

"Mamah.... Kq malah gitu sih.... " Kata ku sambil mengusap hidung ku yang tadi ia cubit manja hidung ku. Sebenarnya aku senang dengan sikap mamah yang semakin memanjakan ku. Tapi disisi lain aku heran kenapa mamah seTenang ini????

"Ya udah, supaya kamu ga "KHAWATIR" nanti barengan, samaan, kita kasih liat keBu Indah. Tapi sebagian aja" Kata mamah sambil mempersiapkan sesuatu di kamar Nya. Sepertinya persiapan piknik nanti.

"Kalau gitu aku kedepan dulu ya mah, ga enak sama Asep dan Pram." Kata ku kepada mamah yang masih dikamar. Sepertinya mamah masih mempersiapkan perlengkapan Renang Pagi ini.


Tanpa menunggu jawaban mamah aku mengobrol santai sambil bercanda dengan keDua teman baik ku pagi itu.

Layaknya remaja 16-17 tahun yang tumbuh hidup normal, kami bertiga membicarakan Game, Manga, Hingga Anime yang sudah 10 tahun lebih ga tamat tamat.

Hingga tak terasa pagi itu Mamah dan Bu Indah yang tak kami sadari entah sejak kapan tiba di rumah pagi itu, mereka berdua sudah bersiap berangkat piknik bernang bersama kami.





*******





"Ih kak liat deh, rame banget!!!!" Kata Bu Indah.

"Duh, yakin nih bisa nyaman ga renang di kolam yang dikunjungi orang sebanyak itu....?? " Tanya mamah yang mulai ragu melihat situasi diKolam renang yang kami tuju pagi itu.

"Tenang aja Bu, disana banyak kq kolamnya. Malah ada khusus kolam Air Panas sama Private Pool." Kata Pram sambil menyetir mobil Pribadinya.

"Kayaknya minggu ini, selain Sekolah kita ada sekolah lain yang menggunakan kolam renang Disana jadi Rame." Tambah Pram yang menjelaskan situasi disana. Tak heran Pram bisa menggambarkan keadaan diKolam Renang yang kita tuju.

Selain asli warga dari kota ini, Pram bersama keluarganya cukup rutin piknik atau berlibur bersama di akhir pekan. Semua bisa ku lihat dari beberapa postingan di medsos Pram.

"Aku kira kita bisa santai disana, private pool kan mahal banget kalau kita harus bayar." Kata Bu Indah

"Ya udah dek, kita main air aja kayaknya bakal seru deh. Kan mau coba sarung kamera tahan air. Hihihihi......... " Hibur mamah kepada Bu Indah sambil tersenyum.

Aku semakin berfikir mengenai beberapa dokumentasi saat membuntuti Pak Tony tadi. Hari ini pasti Bu Indah makin sedih.

"Aku coba hubungi Kenalan Ortu Bu, siapa tau kita bisa bersantai diPrivate Pool. Jadi Bu Indah sama Bu Anjani bisa santai disana." Kata Pram sambil mengendalikan kendaraan dengan kecepatan sedang.

"Jangan nak Pram, nanti merepotkan, udah gpp kita nongkrong santuy aja sambil Foto foto.... Dah cukup kq. Iya kan ndah?? " Kata mamah sungkan.

"Bener kata Bu Anjani nak Pram, gpp kq, kita ikut juga sekedar refreshing. Jadi ga enak juga kalau sampe merepotkan. Sekedar Cuci mata..... Hihihihi...... " Meskipun ga mau merepotkan Pram, tapi Bu Indah sama Mamah kayaknya ada modus lagi nih hari ini.

Karna terdengar samar oleh ku seperti menjerit lirih Bu Indah saat setelah bilang "cuci mata" Sepertinya, mamah mencubit paha Bu Indah saat itu.




*******





"Al...... Semangat ya sayaaang....!!!" Kata mamah Lirih,melihat betapa ramainya Siswa Siswi dari sekitar 3 sekolah Elit kota ini diKolam Hingga Pinggiran kolam mengantri mengikuti Test dari Guru masing masing.

"Mamah gpp kan nunggu aku ikut test dulu?" Pinta ku kepadanya. Setelah Asep yang Tiba terlebih dahulu karna naik Motor. menyiapkan tempat untuk kami berEmpat.

"Ia sayang, yang penting kamu lakuin yang terbaik. Mamah mau kesana tapi Dingin banget yaa.... Hihihi..... " Kata mamah menyemangati ku sambil menempelkan tubuhnya pada ku.

"Ia Dingin, nanti aja deh salinnya sama renangnya, sekalian nunggu agak panas sama lebih sepi." Kata Bu Indah Pagi itu mengenakan Kaca Mata Hitam Trendy dan sudah membuka Hijabnya.

"Bu Indah Secantik ini masih aja kegoda daun muda pak Tony, pak Tony." Kata ku dalam hati sesekali mencuri Pandang ke Bu Indah.

Selain Aktifitas dikolam Utama sangat Ramai, Di kolam renang Wisata juga tak kalah ramai, banyak Siswa dan Siswi bermain Air di akhir pekan sambil menunggu giliran, ada juga keluarga bersama anak anak dan ibunya bermain disana.

Ada Juga beberapa Siswa dan Siswi bermain main di kolam wisata yang Cukup besar terletak diantara Kolam Utama dan Kolam Anak yang lengkap dengan Taman Air mancur.

Kolam utama memiliki Panjang kolam renang 50 m2, Lebar kolam renang 25 m2, Kedalaman minimal kolam renang 1,35 m2 di tiap sisi hingga 2 m2 dibagian tengah kolam.

Lebar lintasan kolam renang 2,5 m2 per lintasan. Sedangkan Jumlah lintasan dalam kolam kolam renang sendiri terbagi menjadi 8 lintasan*** ragu Pak Darwin tak mau main main Pelatihan dan Ujian kepada setiap Siswa kelas 1 dan kelas 2.

Peraturan nilai dari Pak Darwin Guru Olah raga memilih tempat ini menjadi tempat Ujian siswa dan siswi ku rasa cukup adil. Skor pun dihitung berdasarkan Skill dan kemampuan Siswa,

10 -30 apabila sama sekali tidak bisa atau belum bisa renang namun sudah mau datang dan belajar, 40 - 60 nilai skor untuk yang cukup mahir, 70 - 100 bagi Siswa yang benar benar mahir maupun cepat menguasai beberapa gaya renang dikolam Utama.

Ada 3 gaya bernang masuk kategori penilaian Pak Darwin, gaya bebas,gaya punggung dan gaya dada, sedangkan gaya kupu kupu aku sebenarnya ga Bisa sih hehehe....... Walaupun skor nilai gaya kupu kupu cukup besar.


Kami pun Briefing di pinggir kolAm, Pak Darwin memberikan Arahan kepada kami agar Waktu lebih Efisien dan Teratur dalam Ujian dan Test Pagi ini.



"Bapak Mohon Bantuan kepada kalian ya.... Siapapun yang Siap mengikuti ujian dari saya silahkan isi Daftar dan kelas kalian, dikertas ini sekarang." Kata pak Darwin. Mengacungkan satu kertas Putih kepada Siswa dan Siswi.

"Bagi yang belum siap atau belum bisa, silahkan mengisi kertas Yang Ini." Pak Darwin mengacungkan kertas lainnya ke arah kami.

"Saya akan berlaku Adil kepada yang belum bisa berenang, kesungguhan kalian berlajar berenang dan kehadiran kalian menjadi Nilai dari saya untuk kalian semua." Tambah Pak Darwin meyakinkan murid yang hadir namun belum bisa berenang di pagi jam 08.30 WIB pagi itu.

"Ayu, tolong bapak data beberapa rekan kalian yang belum siap Ujian dan Test dari Bapak Pagi ini." Kata Pak Darwin memberi tanda yang belum siap atau sama sekali bisa renang mengisi Daftar Siswa.

"Pram tolong Bapak kamu data teman teman mu yang siap mengikuti Test dan Ujian hari ini.... " Pinta Pak Darwin kepada Pramono.

"Oke!!!! Sekarang siapa yang mau Nolong saya jadi Life Guard diSisi Kanan Kolam?? Saya minta 1 Perwakilan dari sekolah kita. Sisi Kiri dan Ujung ada perwakilan dari Sekolah lain yang bakal bersama di tiap Lintasan mengikuti Test yang sama hari ini" Pinta Pak Darwin.

"Sarah pak..... Sarah..... " Teriak murid kelas 2

"Widiya pak Widiya..... " Lagi lagi teriak murid kelas dua ke siswi siswi Cantik dan Sexy untuk jadi Lifeguard disisi kolam Pagi ini.


Kirain gua kelas 3 aja yang Otaknya mesum mesum, ga taunya banyak juga yang punya otak mesum.

"Albert aja tuh Paak!!!!! Tanggung Item Dekil Badannya.....!!!! Hahahahahhaha....... " Teriak Michael yang terkenal Songong bin Blagu dari kelas 2.

"Naaah bener tuh, jago Bola dah biasa panas panasan biasanya tuh Pak!!!!! " Tambah Kenzo murid songong lainnya, berkulit putih dan Manja.

"Udah udah.....!!! Semua pokoknya siap siap, kasih tau nanti sama teman mu yang baru dateng. Pagi ini kita kebagian Lintasan 4, 5, dan 6."

"Yang sudah mengisi nama dan kelas yang diisi Ayu, saya akan Panggil. Semua Ready??? " Tanya Pak Darwin.

"Ready Paaak!!!! " Jawab semua murid yang ikut Briefing pagi itu.

"Oke.... Semua bersiap.....!!!! " semua murid sekolah ku membubarkan diri saat itu.

Tapi........

"Albert.... " Panggil Pak Darwin kepada ku.

"Ia Pak.... "

"Kamu bisa renang kan??" Ku angguk kan kepala ku. Pertanda aku bisa renang.

"Tolong bapak ya.... Kamu tau sendiri sikap murid di sekolah ini gimana. Andai nanti ada yang keram saat test, langsung Tolong sambil kalungkan Life Guard ini." Kata Pak Darwin.

"Kamu ga sendiri, ada Lifeguard profesional. Yang terpenting kita bisa respon cepat dari sisi kolam andai mereka kram saat ikut test nanti." Kata Pak Albert lebih lanjut.

"Siap Pak saya mengerti, saya akan jaga disisi kanan sambil nunggu giliran saya pak." Kata ku menerima ban buat menolong andai ada yang tenggelam atau kram saat renang.


Ku perhatikan, letak posisi Lifeguard utama memang cukup Strategis. Namun dengan 8 Lintasan renang dan Panjang Kolam, cukup beresiko andai ada Murid memaksakan Diri dalam test dan Ujian Pak Darwin serta Dua Guru sekolah lain yang menggunakan Kolam ini bersama kami.

Walaupun sisi Kanan yang ku jaga nanti cukup mulai panas kena terik matahari, tp gpp deh aku ngarep banget ada Skor tambahan dari Pak Darwin hehehehe.......


Layaknya ajang Renang Olimpiade, 3 sekolah yang tak kalah Elit dan lebih Elit dari sekolah ku memulai test dan ujian kepada siswa siswi. Lintasan 1, 2, dan 3 digunakan sekolah lebih terkenal lebih Elit dan Berkelas dari sekolah ku.

Lintasan 4, 5, dan 6 digunakan siswa siswi sekolah ku pagi itu, sedangkan 7 dan 8 digunakan siswa dan siswi sekolah yang bersaing dalam segala bidang dengan sekolah ku.


Semua berjalan lancar dan bersahabat, semakin Riuh saat putaran ke 2 ujian dan test Asep mendapat Giliran menunjukkan kemampuannya.

Meskipun menduduki urutan ke 3 sekolah kami bangga Asep bisa bersaing dengan sekolah Elit siswa yang jauh lebih Rutin dan Rajin berlatih di kolam renang ini tiap minggu.

Sekolah ku paling hanya 1 kali tiap bulan, karna Guru Olah Raga Pak Darwin hanya memberi Private ketimbang memberi latihan kepada siswa siswi yang terbiasa Manja.


Aroma persaingan dan saling sindir dan cemooh pun mulai terjadi ditempat siswa dan siswi maupun orang tua murid menyaksikan Ujian dan test ini.

Hingga putaran ke 3, kakak kelas ku Michael dan seorang Siswa dari sekolah Elit mengalami kram saat ujian dan test pagi itu.

Aku CEPat menolong siswa dari sekolah itu, karna jarak dan posisi ku lebih dekat. Sedangkan Michael ditolong siswa sekolah Elit dari ujung Kolam.

Angin berhembus cukup kencang pagi itu, meskipun sinar matahari cukup hangat namun suhu dan air lebih dingin. Akan Fatal andai mereka tidak benar benar melakukan Pemanasan Pagi menjelang siang itu.

Suasana di bangku penonton makin Riuh, sungguh tak nyaman telinga ku mendengar ejekan dan saling ledek antar suporter. Hingga.....


Astaga mamah!!!!!


Dalam hati ku mulai khawatir, sedari tadi aku terlalu asik dan sibuk dari dekat menjaga situasi di kolam.

Ku sapukan pandangan ku mencari keberadaan Mamah dan Bu Indah. Terlihat Mamah dan Bu Indah menyemangati Pram yang tengah berisap di pinggir kolam yang lokasinya bersebrangan dengan ku, tapi disana tak hanya ada Mamah Dan Bu Indah!!!!!!

Ku lihat ada Vinay dan Reina seperti sepasang kekasih, Damar serta Lingga yang dekat bersama Mamah sedangkan Sugeng lebih dekat keBu Indah. Mereka sedang menyemangati Anji Pagi itu. Terlebih lagi ada Tina serta Angela dan genknya berada disana.


Sial!!!! Perasaan gue jadi ga enak gini ya!!!!


Anak anak kelas 3 ngapain Juga dateng ke ujian test kelas 1 dan 2????? Apa Mamah dan Bu Indah janjian sama mereka????


Ku arahkan mata ku sampai pandangan mata aku dan mamah bertemu langsung memberi gerakan bibir "SEMANGAT" Kepada ku.

Membuat ku sangat senang dan tak sabar menunggu giliran show up pagi ini. Dari sikap dan bahasa tubuh mamah sepertinya mamah menjaga jarak dengan mereka pagi ini.

Terbukti, baik Mamah dan Bu Indah lebih menyemangati Pram ketimbang Anji pagi ini.


Selanjutnya giliran Pram dan Anji, meskipun Anji kelas 2 yang diUnggulkan.

Namun aku yakin, Pramono sahabat ku akan tampil lebih baik pagi ini. Secara Fisik Pramono memang tak seAtletis Anji, namun aku berharap sahabat ku bisa tampil baik saat itu. Lebih baik dari pada Asep.

Sorak siswa siswi sekolah ku lebih menyemangati Anji Pagi itu, namun dari pergerakan bernang Pramono bersaing dengan siswa sekolah lebih elit dari kami.

Aku berharap Pram kali ini bisa membuktikan skillnya, apalagi banyak Kamera Ponsel lebih banyak mengarah ke kolam Renang saat Ujian pagi itu bersama 2 sekolah lainnya.




Namun ternyata prediksi ku SALAH!!!!!



Rutin setiap minggu ternyata membuktikan didominasi sekolah Elit berkelas kota ini di posisi Satu dan Dua, sedangkan posisi keTiga ditempati sekolah yang bersaing dengan sekolah ku.

Pram hanya bisa menoreh skill renangnya diposisi ke 4 lebih parah lagi Anji yang diJagokan hanya mencapai posisi 6.


Sial, Rupanya Title Elit dan berkelas memang bukan Julukan main main bagi sekolah SMA ********* dikota ini.


Pramono berjalan ke arah ku setelah ia mengeringkan badannya dengan singkat, lalu mengenakan Jaket training berbahan parasut dan mengalungkan handuk ia mendekati ku.


"Giliran elu bro.... Semangat!!! Nyokap elu ma Bu Indah Udah Pasang Taruhan Gede buat elu.... " Kata Pramono sambil merangkul dan membisiki ku.



"WHAT THE FUCKKKK!!!!! " Umpat ku dalam hati.


Jadi sedaritadi mereka bersemangat saling menyemangati itu karna mereka TARUHAN????


Mamah adalah mamah, mamah adalah seorang Ibu yang paham betul dengan Skill dan Kemampuan ku saat ini. Sambil berjalan ke tempat Lintasan 5, aku mau tak mau harus semangat memenangkan Ujian dan Test pagi ini.

Aku ga habis pikir, kenapa mamah berani senekat ini???? Berapa Jumlah Uang yang Mamah Pertaruhkan??? Jenis taruhan apa saja yang terjadi disana????

Belum habis aku berFikir menemukan pertanyaan demi pertanyaan pagi itu, punggung ku ditepuk Tangan Kekar Pak Darwin.

"Kamu tau kan di lintasan berapa?? " Kata Pak Darwin menulis dan menandai nama ku dikertas yang ia Pegang.

"5 ya Pak?? " Kata ku ragu.

"Iya, lakukan yang terbaik, jangan terpengaruh sama teriakan teriakan Netijen diPinggir Kolam." Pesannya padaku yang sedikit pemanasan saat itu.


Pak damar menyemangati ku ketimbang 2 siswa lain, yaitu Sugeng dan siswa kelas 2 yang tak ku kenal. Hal ini menjadi pesan bermanfaat pagi ini sebelum pertama kalinya merasakan aroma persaingan panas.

Persaingan sekolah ku dengan 2 sekolah lainnya, ahh tapi kan yang bersaing kan Netijen. Toh kurasa semua yang menjalani test ini terlihat santuy, bahkan terlihat kebanyakan terlihat tegang karna dibuat seolah seperti Kompetisi.


"SEMANGAT SAYAAANG!!!!! BUKTIKAN KAMU MURID DATUK YANG TERBAIK!!!! " KatA MamA.

"WUUUUUUUUUUUU!!!!! "


Teriakan mamah menyemangati ku dipinggir kolam disambut sorakan dari semuaa siswa siswi sekolah yang berada disana.

Ku kenakan kaca mata renang yang dipinjamkan Pramono. Saat memulai Ujian dan test pagi itu, selain melakukan renang Gaya Bebas dan mengatur nafas memory ku kembali ke massa Kecil ku.

Saat itu seingat ku masih kelas 4 dan 5 SD, sambil terus bernang ku Ingat pesan Alm. Datuk ku yang setiap akhir pekan sabtu setelah sekolah dan Minggu seharian membawa ku Bernang di Laut seharian.



"Tuuk.... Jangan pernah kamu sekali kali melawan Alam!!!! Namun coba lah kamu bergerak dan menyatu dengan Alam." Pesan Datuk, ayah mamah yang sekarang sudah tiada.

"Tapi datuk ombaknya tadi gede banget, al kaki ampe luka kena karang terus ga bisa napas kebawa ombak." Saat itu memang laut sedang pasang.

"HEHEHEHE....... " Datuk tertawa dengan tenang namun menyejukkan hati ku saat itu KeTakut hampir tenggelam.

"Meskipun laut pasang dan gelombang sangat besar, cobalah tetap stabil dan mengatur nafas nu tuuk..... " Lanjut alm Datuk.

"Atuk bisa bernang diArus besar Lautan ini, yakin Bernang diKolam renang manapun cucu kesayangan Datuk pasti jadi yang terbaik." Pesan Datuk, alm ayah dari mamah ku saat itu.

Belau memanggil ku Atuk karna aku adalah Cikal, Cucu bakal lelaki penerus dari keluarganya. Sesungguhnya moment itu adalah moment aku hampir mati dan tenggelam terbawa arus karna memaksa ingin berenang sore hari, saat arus laut mulai Pasang.

Alm Datuk ku tau aku mengalami trauma setelah beiau menolong ku saat itu, namun nasehatnya Sore itu membuat ku bersemangat kembali bermain berlari lari menangkap Kepiting dibibir pantai yang sedang Pasang. Sama sekali tak ku rasakan sakit mau pun Perih di lutut kanan ku sore itu.

Hingga akhirnya, beberapa tahun kemarin ayah dari mamah yang berasal dari Pulau Sumatera meninggal. Namun, pesan dan petunjuknya menjadi nasehat terbaik setiap aku Bernang diLaut manapun. Situasi apapun, termasuk saat ini saat melakukan Test dan Ujian Guru Olah Raga.





"PRIIIIIIIIITTTTT!!!!!!" suara peluit panjang melengking sepersekian detik setelah tangan ku menyentuh sisi Kolam Finish Pagi menjelang siang itu.

Di iringi Sorak sorai para penonton aku dan peserta ujian dan test pagi itu menaiki kolam. Mamah berlari membawa handuk kepada ku yang berjalan keArahnya.

"Kamu hebat sayaang!!!!! kamu emang murid Datuk yang terbaik.....!!!!!" Kata mamah sambil membalut ku dengan Handuk yang Bagus yang entah milik siapa.


Selain cukup sedih mengenang memory bersama Alm.Datuk ku, saat itu aku masih bingung dengan hasil tapi senang dengan perlakuan mamah kepada ku yang cantik ini. Di depan Banyak Orang mamah sepertinya sangat Bangga dengan Hasil ku mengikuti test tadi.


"Duduk dulu nak, ini minum dulu.... " Kata Bu Indah. Sambut Bu Indah.


"Gilaaa!!!! Kerennn!!!! Kamu bisa bersaing sama Prasetyo atlit muda renang Nasional!! Dia tadi ketiga lho di lintasan 1 " Puji Bu Indah. Namun tak lama kemudian.....


Life guard Utama sekaligus Wasit Utama mengumumkan sesuatu.


"LINTASAN 2 TIDAK SAH!!! KARNA TAK MENYENTUH UJUNG KOLAM, SEHINGGA PEMENANG TIDAK MENCAPAI FINISH TIDAK SESUAI PERATURAN STANDART. KEPUTUSAN INI DISAHKAN PENGAWAS 4"

"REKOR BARU DAN KEMENANGAN DICIPTAKAN OLEH PESERTA LINTASAN 5 SEKIAN DAN TERIMAKASIH."


Setelah mendengar keputusan Para Wasit dan Lifeguard yang berjaga di sekitar kolam renang, Siswa dan Siswi ku berteriak kegirangan.



"HOREEE!!!!! WUUUUUUH!!!!!" Teriak seluruh Siswa dan Siswi sekolah ku yang cukup Banyak di pinggir kolam.

"ALBERT INI BOSS!!! ALBERT!!!!! " Sebagian kecil cemoohan teman ku kepada sekolah lain saat itu.


Pemberitahuan yang diUmumkan LifeGuard melalui Pengeras Suara membuat rekan rekan ku sangat Girang Dan Histeris. Terutama Asep.

Mamah dan Bu Indah memeluk dan menghimpit tubuh ku saat mendengar pemberitahuan LifeGuard Utama yang rupanya menjadi Wasit Tes dan Ujian renang menjelang siang itu.

Bingung, Senang, Mulai Konak semua bergabung jadi satu. Kenapa mulai Konak?? Bekali kali Mamah dan Bu Indah memeluk ku saat itu. Kekenyalan Payudara mereka membuat Penis ku Mengeras.

Hingga akhirnya Handuk yang ku gunakan mengeringkan Badan terjatuh ke lantai. Namun mamah yang sedikit lebih tinggi dari ku lagi lagi memeluk ku erat kegirangan, yang saat itu aku hanya mengenakan celana Renang. Payudaranya yang kenyal sangat terasa diDada dan sekitar kepala ku.


Beruntung sekali, Vinay, Damar, Asep, Lingga serta Anji dan Sugeng mengotong tubuh ku setelah mamah memeluk ku erat cukup lama merayakan kemenangan.

6 orang teman ku mengotong ku lalu melempar ku kekolam disaat tepat, karna aku sungguh tak bisa sembunyikan Penis ku yang Konak Maksimal akibat pelukan Mamah dan Bu Indah.


"BYURRRRRR!!!!!" Suara air saat tubuhku tenggelam kedalam Kolam.


"HUAHAHAHAHAHAA....... " keEnam teman ku tertawa, berlarian setelah berhasil melempar ku keKolam.


Namun aku sungguh bahagia melihat expresi Mamah dan Bu Indah menatap penuh kagum kepada ku. Terlebih lagi, sepintas sebelum naik kolam ku lihat Reina dan Angela ikut menatap ku seperti terpesona tak terkecuali Ayu yang saat itu berdiri tertawa manis didekat Bu Indah.


"Ni bro.... Pasti dingin banget..... " Setelah mengulurkan tangannya agar lebih mudah aku naik dan duduk di pinggir kolam, Pram memberikan Handuk seperti Kimono berukuran cukup besar hangat dan Nyaman.


Segera ku kenakan menutupi area "keramat" Bagian tubuh ku saat itu. Yang kurasakan cukup kalem tidak sekeras sebelum teman teman ku melempar tubuh ku keKolam. Merayakan kemenangan ku.


"Setelah putaran Siswi abis ini, yang mau latihan sama mau mulai belajar basic renang kumpul diKolam sebelah ya....!!!" Perintah Pak Darwin sambil berdiri.

Namun aku masih duduk dipinggir kolam khawatir mereka tau Penis ku keras saat itu. Meskipun tak sekeras tadi, sungguh tak tau simpan muka ku dimana,andai ketauan aku Konak setelah diPeluk Mamah sendiri.

Terasa tangan Pak Darwin membangunkan ku dari pinggir kolam. Lalu......

"Jooon!!!! Tolong gantiin Pram ya stay diSisi Kanan, aku khawatir Siswi nanti ada yang kram. Sekalian ajak Andina.....!!!! " Perintahnya kepada rekannya, sambil bediri disamping ku.

"Kamu HEBAT Al, minggu depan kamu ikut latihan disini kalau mau. Nama kamu akan bapak cantumkan diList Siswa Berbakat. GRATIS. " Kata Pak Darwin memuji ku di depan Mamah dan Bu Indah serta beberapa teman ku yang tak ku hafal saat itu.

"Makasi Pak, ada waktu pasti saya ikut latihan." Kata ku sambil menyalaminya, lalu menghampiri Mamah yang tanpa henti memandangi ku penuh rasa Kagum dan Bangga.



"Maaa... Mamah tadi taruhan yah saat aku ikut test?? " Bisik ku bersama mamah karna kami telah duduk di kursi penonton. Bola mata ku sambil mata ku tertuju kepada Ayu, melihat kemolekan tubuhnya yang lebih ranum dari Mamah dan Bu Indah yang tengah bersiap mengikuti test namun seperti Kompetisi saat itu.

Bentuk Payudara serta Pinggul Ayu tergolong sempurna, meskipun mengenakan busana Renang seperti Diving Suit lekukan tubuh Ayu tercetak Sempurna.

Setelah cukup lama mamah tak menjawab, mamah akhirnya berkata saat ku mulai pandangi wajahnya menanti jawaban darinya.

"Dikit sayaaang, abis mamah kesel banget mereka dari tadi ngejek kamu sayang." Kata Mamah lirih segera tangannya merangkul ku.

"Sekarang mereka diem kan??? abis anggep remeh anak mamah yang dari kecil bernang di selat Sunda Hihihi..... " Bisik mamah lirih sambil menyandarkan kepalanya diLengan ku.

Pesisir Pantai kampung halaman Datuk ku memang terhubung keSelat Sunda. Hingga akhirnya keluarga kami Pindah Ke Jawa Tengah saat aku mulai SMP.

Kami berdua pun terseyum puas saat itu, ku ungkapkan sesuatu yang menjadi bagian dari memory indah keluarga ku.


"Mama tau ngga..... " Kata pelan di riuhnya penonton menyemangati siswi yang sedang bersiap ambil posisi mengikuti tes renang.

"Kenapa sayang....?? " Tanya mamah sambil menatap wajah ku.

"Sepanjang tes tadi aku jadi Inget Datuk mah, aku kangen sama Datuk.... " Kata ku lirih. Namun pasti terdengar jelas Oleh Mamah.

Mama pun segera merangkul tangan ku lebih erat dan sambil membenamkan wajahnya di lengan atas ku ia berkata.

"Mamah juga naak..... Mamah kangeeen banget sama Datuk..... Hiiikkzzz..... " Mamah pun mulai menangis haru diLengan ku.

Namun tak lama kemudian.....



"Iiih jadi kq sedih sedihan..... Eh kak!!! Tau engga kita menang berapa???" Bisik Bu Indah setelah kembali yang entah beberapa saat lalu ia kemana.

"Menang berapa dek???" Tanya mamah sambil mengusap air matanya.

"Lima Belas Juta!!!!! Hhihihihihihi...... " Kata Bu Indah lirih sambil sedikit memperlihatkan Gepokan Uang berwarna merah muda menjelang siang itu... Di dalam Waistbag miliknya.

"15 jutaaa... Banyak banget!!!! " mata mamah yang tadi menangis haru mengenang Datuk mendadak melotot melihat uang diTas Waistbag Bu Indah.

"Mah tadi emang mamah taruhan berapa?? " Bisik ku kepada Mamah Dan Bu Indah. Kebingungan.

"Eummppttt itu..... Sebenrnya..... Mamah taruhan 3 juta sayang demi kamu.... Tapi patungan kq ma Bu Indah.... Iya kan ndah!!!" Lalu, Wajahnya memelas memandang kearah ku ketakutan, mungkin takut marah karna wajah ku sangat serius saat itu.

Namun dalam hati sangat bingung mengapa mamah bisa menang sebanyak itu?????


"Al ini belum termasuk sampingan lho, tadi 2.5 juta Ibu pasang lagi buat kemenangan Ayu sekarang." Bisik Bu Indah tepat diTelinga ku.


Aku pun segera berlari ke pinggir kolam dan berteriak menyemangati Ayu disana. Agar lebih terdengar dan lebih Jelas didengar Ayu.

Aku yakin andai menyemangati Ayu bersama Mamah dan Bu Indah, suara ku pasti tak akan terdengar saat itu.



"AYUUU!!!! AYOOO.....!!! AYUUU KAMU BISA KAAAK!!!! " kata ku tak mau kalah menyemangati kak Ayu. Tanpa peduli reaksi Mamah dan Bu Indah Lagi.

Suara ku bersaing dengan riuhnya Netijen di pinggir kolam, namun tak lama Bu Indah menghampiri ku dan berbisik dengan wajah keheranan.

"Kq kamu jadi semangat gini sih Al?? " Bisik Bu Indah disamping ku. Yang wajahnya terlihat kebingungan.


"2.5 Juta itu uang jajan ku 2 bulan lebih Bu, aku harus semangatin kak Ayu sekarang." Bisik ku ke Bu Indah.



Hingga akhirnya aku dan Bu Indah Ikut heboh menyemangati perenang yang kami Jagokan siang itu.

Memang terkesan Konyol, tapi aku paham mamah memang jeli melihat kesempatan. Mereka yang selalu memandang remeh keluarga ku terutama karna Diriku.

Aku yakin mereka tak akan percaya aku bisa bernang dengan baik ala Atlit Profesional. Terlebih lagi saat itu pasti tak ada yang menyangka andai tak melihat dengan Mata mereka sendiri.


Bahwa Aku Perenang yang Handal!!!!!



Dan.......



"PRIIIIIIIIIIIITTTTT!!!!! "



Dag dig dug Jantung ku berdegup cepat, karna kak Ayu finish di posisi 2 saat itu.

Suasana hening beberapa detik, aku mamah dan Bu Indah pun berbisik bisik mengenai siapa yang menang Taruhan. Atau mungkin seseorang yang memasang Taruhan untuk perenang diLintasan Nomer 8.

Beberapa detik kemudian Asep menghampiri kami bertiga, dan berkata.....

"Perenang dari sekolah Lintasan 8 ga ada yang pasang taruhan.....!!! Jadi kita menang Lagi......!!!" Kata Asep memberitahukan kami semua.

"HORREEEEEEE!!!!!! WUUUU!!!! WHOOO!!!!!" Teriak girang siswa siswi sekolah ku saat itu


"HORE!!!! WUUU!!!! AYU!!!! AYU!!! AYU!!! AYU!!! AYUU!!! " Menggema area tempat siswa siswi ku berkumpul. Mereka semua menyemangati Ayu

Kata kata asep sontak membuat bergemuruh dan bersorak gembira....

Mamah dan Bu Indah serta teman teman Ayu menghampiri Ayu saat itu juga. Ayu kebingungan, meski finish urutan ke 2 Ayu salah satu Siswi Cantik dan Sexy disekolah ku, diSambut lebih Riuh dan Heboh lagi bagai Pahlawan baru pulang dari medan perang.


Nerveous juga saat itu aku dan Ayu diDuduk kan berdampingan, namun tak lama setelah mendapat banyak pujian dan ucapan Selamat siswa siswi kami terbagi Dua dengan mereka yang mengikuti Pelatihan bersama Pak Darwin.

Mereka sangat bersemangat, terlebih lagi banyak yang mengunggah aksi kami saat itu ke berbagai Media Sosial.


"Maaa jajan yuk, aku laper ni.... Kedinginan." Rengek ku bagai anak kecil tanpa malu pelan menarik tangan lengan mamah.

"Yuk mamah juga sekalian salin sayang, jadi pengen show up renang juga hihihi..... " Lalu kami pun berjalan menuju Cafetaria di area Gelangang Renang tempat itu.



Damar, Lingga, Anji, Sugeng, Vinay dan Reina bergantian mengucapkan selamat kepada Aku dan Ayu. Mereka tak menyangka dengan Skill dan Bakat ku saat itu Di kafetaria.


"Sumpah Al, angkatan kita aja.... Paling kuat sampe Peringkat 3 kalau saingan ma mereka." Kata Damar

"Bener tuh....... Gue aja, kalau badan lagi Fit paling kuat di posisi 4. Elu, baru sekali kesini udah buat Rekor baru bernang Gaya Bebas." Puji Lingga dengan wajah terkagum kagum pada ku.

"Gue makin semangat aja buat buktiin tadi, apalagi nyokap gue ampe diSorakin penonton yang lain." Kata ku sambil tersenyum.

"Tapi Al, gue ga percaya skill elu tadi..... Kalau boleh tau, Datuk siapa yang jadi Guru Bernang elu Al????" Tanya Reina sambil menggandeng Vinay.

"Beliau guru renang gue waktu kecil kak, o ia, saya pamit dulu yah, takut Nyokap nyariin didekat Ruang Ganti.... " Kata ku sambil memegang Pop Mie Panas di tangan ku.


Bersama Pram Asep, dan Ayu yang entah mengapa mengikuti kami bertiga. kami bersama sempat Bingung, sekitar 2 menit mencari dan menanti Mamah dan Bu Indah di dekat kamar ganti Wanita.

Cukup was was, melihat Ayu hanya keluar membawa 2 Tas yang ku yakin itu adalah Milik mamah dan Bu Indah yang diTitipkan di kamar ganti.


"Tuuuh dah di kolam!!!! " Kata Asep, dan kami melihat Bu Indah melambaikan tangan kearah kami.

Mamah kemana yah?????


"Iish....!!!!! Dingiiiinn!!!!!! " Kata mamah yang baru naik dari kolam dan menghampiri kami berEmpat.

"Kq bisa gini ya?? Padahal dah cukup Siang, tapi Angin sama Airnya DINGIN Banget." Kata mamah yang segera mengenakan Handuk.

"Faktor cuaca Akhir Taun kali kak, jadi kayak gini...." Jawab Bu Indah

"Aku juga ga pernah lama kq, asal udah ku rasa Cukup aku mending udahan Renang. Lebih nyaman kalau di tempat Indoor." Kata Ayu



Saat itu Mamah dan Bu Indah mengenakan Diving Suit seperti Ayu kenakan. Jujur saja aku lebih memilih menikmati Mie Instant ditangan ku saat ini, sambil mendengarkan Percakapan Ayu, Mamah, dan Bu Indah.


Tau Mengapa.....????


Bagian Otak kotor ku saat itu bekerja secara maksimal, aku membayangkan andai membenamkan wajah ku di belahan Payudara Besar Ayu, lalu bibir sensual Bu Indah menyedot nyedot kuat Batang kontol ku.

"Bangsat!!!! Otak elu kenapa sih Al?? LOE PIKIR!!! ELU SIAPA!!!! " Umpat ku dalam hati.


"Bu Indah..... Bu Anjani..... Terimakasih banyak ya traktirannya, maaf saya ga bisa lama.... Sekarang saya ngajar anak anak Renang dulu bagi yang sama sekali belum bisa." Kata Pak Darwin menghampiri kami saat itu.

"O iya paak sama sama..... Besok pokoknya puncaknya ya pak, ada masakan Special buat semua..... Dari Bu Indah...... Hihihi.... " Jawab Bu Indah.

"Iya pak.... Makasih ya, saya minta Tolong Titip Albert Putra saya, besok Pak Darwin jangan Lupa!!!! Andai mau pesan makanan Favorite Pak Darwin nanti saya Pasti Coba buatkan besok." Mamah pun ikut bereaksi.

"Waaah, boleh juga Bu.... Nanti saya kabarin lagi ya Bu..... Anak anak bapak Pamit dulu, andai ada yang mau ditanyakan saya di kolam sebelah mengajar rekan mu yang lain."

"Baik Pak!!!! Terimakasih Banyak ya Paak!!!!" Jawab kami Kompak.


"Pram... Kalau kolam renang Private kata kamu tadi sebelah mana ya?? " Tanya Bu Indah sambil melihat kearah bangunan Megah Diatas Gelanggang Renang ini.

"Sebelah sana Bu.... " Jawab Pram menunjuk salah satu bangunan terlihat Modern dengan Kaca Gelap dari tempat kami melihat.

"Private Pool dengan Air panas Totalnya Ada 5 Kolam, kapasitas sampai 20 Orang Bu... " Kata Pram.

"Astaga Ndah.... Liat ini!!!! Mahal banget!!!! " Kata mamah sambil membolak balik sebuah Brosur.

"Aaah.... Udah deeh kak, kita salin aja.... Ampe Puluhan Juta Gitu beberapa Jam mending kita Tabung uangnya." Kata Bu Indah Manja.

"Ibu mau kesana?? Aku ada kenalan kq andai ibu Anjani dan Bu Indah mau..... " Kata Ayu enteng.

"Ga usah deh nak, kita ga enak.... Itu pasti bakal merepotkan." Kata Mamah.

"Iya nak, next time kalau ada Rezeki kita kesana bareng. Kalau sekarang, nanti merepotkan Nak Ayu dan Nak Pram." Tambah Bu Indah yang sama seperti mamah tak Enak Hati mengunjungi tempat Mewah bernilai Puluhan Juta Hanya beberapa Jam.

"Jangan Khawatir!!!! Pengelola seluruh tempat ini adalah Paman saya....." Kata Vinay. Yang tiba tiba nimbrung.

"Daripada Bingung..... Yuk gabung Kita Aja kesana!!!! Lagian kita cuma be 5 nih!!!! " Ajak Reina.

"Mubazir lho Buffe disana andai nanti ga Habis. Damar!!!! Gabung yuk. Kapan lagi kita kumpul kayak gini trus Foto Foto disana." Ajak Reina yang menunjukkan seperti Ticket berwarna Platinum ke tempat mewah tersebut.

"Serius Ree!!!! Vinay.... Apa ga ngerepotin kalau kita ikut??? " Tanya Bu Indah.

"Tenang aja Bu Indah, saya juga bakal Undang Pak Darwin kq. Kita sekalian makan siang disana sebentar lagi." Ajak Vinay, yang membuat mata Bu Indah, Ayu serta teman teman ku berkaca kaca saat itu.

"Niih... Bu Indah yang pegang Tiketnya deeh kalau masih ga percaya..... " Kata Reina, meyakinkan Bu Indah saat itu.

"Sayang banget kalau cuma kita berLima yang kesana, iya Kan Tiin?? " Kata Reina menatap Tina.

"Iya Buu.... Yuk kita Rayakan kemenangan Tadi bareng Bareng..... " Ajak Tina.


Bu Indah menatap Mamah dan mata ku saat itu, meski wajah mamah terlihat tenang namun mamah paham betul akan perasaan ku. Lagi pula aku berfikir, kapan lagi mamah bisa menikmati Kolam Air Panas.

Lagi lagi aku dihadapkan sebuah keputusan yang Sulit, namun aku tak Ragu dengan Pilihan ku kali ini. Ada baiknya kepada mereka yang telah mencumbu, bahkan Meniduri mamah beberapa minggu yang lalu bersenang senang disana.

Terlebih lagi ada Pram dan Asep serta Ayu, aku rasa Mamah dan Bu Indah tak akan tergoda oleh mereka.


"Yuk maah..... Dari pada mamah kedinginan disini sama Buu Indah.... " Kata ku tiba tiba yang membuat wajah Mamah dan Bu Indah Tersenyum Bahagia. Tapi.......

"Bentar bentar bentar!!!!!! Ada Syaratnya!!!!! " Wajah cantik Bu Indah yang Basah Dan tanpa make Up menatap Lekat mata Vinay dan Reina.


"Apa Bu....!!!! " Tanya Reina.



Sambil tangan mulusnya memegang erat tiket Platinum, Bu Indah membisikan sesuatu keTelinga Reina yang saat itu disampingnya.

Aku hanya bisa berpandangan dengan Mamah dan Vinay kebingungan.

Reaksi Reina Hanya Tersenyum.......

Lalu......


"Itu doang!!!! BEREEEESSSS!!!! YUK, BERANGKAAAT!!!!" Kata Reina senang lalu menggandeng Vinay.

"Yuk nak Ayu.... " Ajak Bu Indah menggandeng Ayu, karna saat itu sengat terasa mamah tak ingin Jauh dari ku. Aku dan mamah berjalan Paling belakang di antara Rombongan.

Di depan kami berdua ada Asep dan Pram, sehingga kami berdua bisa melihat aktifitas semua yang ikut dan DiUndang Vinay dan Reina menjelang siang itu.

Total semua hampir hanya 15 orang, 16 andai nanti Pak Darwin ikut bergabung, kami berjalan menyusuri tangga Mewah yang lantainya terbuat dari Kaca.

Tangga yang kami lalui, menandakan kami berjalan menuju area VIP dan VVIP bagian dari Gelanggang Renang Tempat itu.

Aku merasa sangat berUntung dengan mamah bisa melalui moment ini berdua, walaupun tanpa kehadiran Papah.

Didepan kami ada Pram bagai Tour Guide menunjukkan beberapa Villa Mewah khusus bagi member Diamond dan kalangan kelas atas, Tangan mamah yang menggandeng ku bergerak memberi kode.

Mamah memberi kode saat Vinay menerima panggilan telfon, namun buru buru Reina membisiki Vinay. Hingga samar terdengar Vinay seperti menolak beberapa Orang ingin bergabung bersama kami.

Mamah pun segera berbisik pada ku saat itu...... "Sepertinya ada hubungannya dengan Angela" Aku pun hanya menganggukkan kepala ku.

"Siap siap nak, andai terjadi sesuatu..... Kita harus siap melawan Nasib..... " Bisikan Mamah kali ini membuat ku Bingung.


Bahkan aku baru sadar!!!!! Dari mana Damar dan Vinay cs tau andai Hari ini Mamah dan Bu Indah bersama aku dan Pramono ketempat ini???? Yang tau hanya Pramono dan Asep tau Mamah Bu Indah ikut kami bertiga Kemari???

Terlebih lagi...... Angela juga tadi ada diantara para siswa dan siswi menonton, bahkan bersama Genknya. Padahal, kelas 3 kan ga diWajibkan ikut acara renang hari ini!!!!!

Benar benar sebuah kehadiran "tamu" yang Tidak diduga....!!!!

Aku jadi ga sabar..... Bakal ada Drama apalagi ditempat Private Pool Mewah nanti???

Di paling depan, Bu Indah dan Ayu terlihat riang sambil mengUp LOAD dan mengabadikan Moment ini.

Tak kalah dengan Bu Indah dan Ayu, Reina dan Vinay bergabung seperti membuat Moment Live Streaming melalui salah Salah satu Media Sosial Instagram.

Hingga akhirnya......

Semua Terpana dengan suasana Di dalam salah satu Private Pool yang Mewah dan Megah bagi ku dan mamah.

Disana ada 2 kolam air Panas, yang satu Cukup besar behiaskan Batu Kali dari luar, yang agak kecil diatasnya terbuat Full Dindingnya terbuat dari Kaca berarti bisa melihat aktiitas didalam kolam Kolam kecil

Tidak sampai disitu, ketiga Sisi Dua kolam mewah yang menyerupai Tangga itu, menyajikan 1 area Pegunungan yang Asri dan Hijau lengkap dengan tangga kearah Balkon.

Sisi Kanan dan Kiri menyajikan Pemandangan Kota Bandung yang sangat Indah. Wajar saja tempat ini bernilai Puluhan Juta Rupiah untuk beberapa Jam.

Belum lagi Meja Buffee yang tersaji menyajikan menu menu Nusantara dan Internasional disisi Kiri dan Kanan lengkap dengan Pantry, Open Kitchen dan Mini Bar.

Tambah lagi ruang bilas yang cukup lengkap dan mewah, lengkap dengan pemandangan. Layaknya kamar President Suite namun ranjangnya berbentuk 2 Kolam mewah.


Setelah Resepsionis sedikit memberi petunjuk dan Tour Guide semua Fasilitas Private Pool ruangan ini, ia pamit Undur diri.

Terlihat Vinay memberikan uang Tips beberapa lembar uang berwarna merah muda kepada Resepsionis itu. Vinay selipkan saat bersalaman dengannya. Lalu berpesan


"Hanya perbolehkan Pak Darwin guru Renang saya masuk kesini, ga ada yang lain. Tolong ya Mbak." Pinta Vinay kepada Resepsionis tadi.

"Baik, akan saya antar langsung Pak Darwin andai beliau kemari." Kata Resepsionis tadi sambil pamit undur diri meninggalkan kami di ruangan Private Pool Mewah ini.


Kali ini Vinay benar benar menunjukkan Tajinya sebagai Taipan muda, Pantas saja ia bisa dengan cepat membius Mamah dan Reina dalam waktu berbeda dan terhitung singkat.

Lah Gua......????


"Kaak ayok sini Kita Foto Foto..... Sambil ngVlog!!!! " Ajak Bu Indah di area Balkon yang dibelakangnya Hijau Asri bagian dari salah satu pemandangan terbaik.

"Yuk Buu kita gabung dengan yang lain...." Ajak Reina memegang satu lengan mamah ku lembut. Karna Reina lebih dekat dengan mamah posisinya saat ini.




"Bentar nak, ibu mau ngobrol sama Al sebentar. Sambil Rapihin bawaan, Nanti Ibu nyusul hihihihi..... " Setelah Reina menjauh, saat itu mamah mulai membisik kan ku sesuatu.


"Sayang Mamah titip Ponsel yaah...." Bisik mamah, Setelah kami meletakan tas Kami ditempat seperti penyimpanan perlengkapan bawaan tamu dekat Pintu masuk.

"Ini kode kunci membuka ponsel mamah, kamu masih ingat kan?? " Bisik mamah lagi, yang entah sejak kapan mamah memiliki Ponsel SeMewah ini. Sambil mamah mempraktekannya kepada ku.

"Iya mah aku ingat, kemarin malam udah mamah ajarin." Kata ku berbisik pada mamah.

"Apapun yang terjadi nanti, kita berdua hanya melawan Nasib sayang. Inget, jangan terlalu banyak minum yang berAlkohol dan Soda disini terlalu banyak. Walaupun GRATIS!!! " Bisik mamah dengan sangat Jelas dan lantang memperingatkan ku.


"Iya mah.... " Kata ku lirih, lalu mamah mencium pipi ku mesra sambil menempelkan Payudaranya keLengan ku.


Sejak mamah menjauh dari ku dan bergabung bersama Ayu, Reina, Tina, dan Bu Indah. Aku mulai waspada!!!

Tanpa ku beri kode, baik Asep dan Pram terlebih dahulu memberi ku kode agar waspada, yang pastinya tidak akan diketahui selain kami bertiga.


Aku pun duduk santai dimeja yang diDesign seperti Open Kitchen saat itu, bersama Damar dan Lingga serta Asep aku bergabung.

Kami berEmpat menikmati beberapa Hidangan yang disajikan di meja Buffee.....

Sedangkan Vinay dan Anji terlihat seperti mempersiapkan minuman diMeja Bar yang tak jauh dari keberadaan kami berEmpat.

Sugeng dan Pram....... Terlihat sedang memotret dan mendokumentasikan aksi para Bidadari siang itu.


"Wooy broo...!!!! Kita Cheers dulu dong buat keHebatan Albert dan Ayu tadi.....!!!!" Seringai Anji bersama Vinay membawa berbagai jenis Minuman.

Kami semua pun Bersulang di private Poll Mewah tersebut.......

"CHEEERRRSSS!!!! " tak lupa tentunya Video Live serta Dokumentasi Foto diambil Sugeng dan Pram secara bergantian.

"Eh kita salin yuuk!!! Masa ia berendam diJacuzzi pake Diving Suit!!!! " Ajak Tina. DEGG!!! Mang mau salin pake Baju apalagi????

Beberapa kali ponsel mamah bergetar.... Menandakan beberapa pesan masuk dan Notifikasi di medsos nya aktif. Namun tak ku Hiraukan.

Belum selsai aku terkejut dan Parno dengan ajakan Tina kepada semua Bidadari...... Telinga ku dikejutkan dengan reaksi Damar yang saat itu lirih dimeja kami makan, yang lirih mengucapkan sesuatu....


"Kq gue jadi ngantuk gini yak!!! " Kata Damar yang terdengar jelas oleh ku dan Asep, kami berdua langsung berpandangan lalu melihat isi gelas kami saat kami bersulang.

Namun beberapa detik berlalu, apa yang Damar rasakan tidak kami berdua Rasakan. Malah aku mulai degdegan melihat mamah, Bu Indah, Bahkan Ayu...... Berjalan menuju Lemari Loker, yang Ku ingat disitu tersedia beberapa Pakaian Pria maupun Wanita Untuk dikenakan agar nyaman saat berendam.

Bahkan Pram dan Sugeng juga ikut keLemari Loker Pria, sepertinya mereka ingin melihat kelengkapan dan mendokumentasikannya dalam bentuk Vlog.


"Bro.... Salin yuk, didiemin malah ngantuk lho nanti.... "Ajak Damar.

"Yuk, gue ga bawa salin lagi soalnya.... " Lingga pun turut bersama Damar menuju lemari loker yang menyediakan pakaian untuk berendam.

"Bro gmana nih?? " Bisik Asep.

"Ikutin dulu alurnya bro.... Mereka macem macem, gue pocelin pala nya kalau kita ga boleh cabut dari tempat ini." Kata ku pelan dan lirih mulai benar benar waspada.

"Asli bro..... Gue kq malah ngdadak Sange nih.... " Kata Asep Lirih, sambil matanya melihat reina hanya mengenakan celana Tipis sangat pendek berwarna Coklat. DiPadu Tank Top tipis berwarna Coklat, dengan belahan dada cukup lebar.

Pakaian itu disediakan oleh pihak Private Poll ini, berhubung Reina dan Tina mengenakan Handuk Model Kimono seperti yang ku kenakan.

Mereka tak terlalu terekspose kemolekan Tubuh mereka, cukup cerdas mengakali agar Penonton Vlog dan Live Instagram mau pun YouTube membuat penonton Penasaran.


Sial!!! Gue bener bener mesti Waspada nih!!! Getaran demi getaran ponsel mamah terasa disaku Handuk Model Kimono yang ku kenakan sama seperti Tina, Mamah, Reina, Bu Indah, serta Pramono kenakan.

Saat akan ku raih ponsel mamah, disaku Handuk yang ku kenakan "BANGSAT!!! KQ mata Gue ngrasa Ngantuk??" Umpat ku dalam hati....

Brengsek!!! Kenapa jadi gini..... Sambil merem melek liat layar ponsel Mamah. Melihat alangkah Banyaknya notifikasi masuk baik Via WA maupun Instagram.

"Bro napa loe.... " Tanya Asep lirih dan berbisik pelan. Belum sempet ku jawab pertanyaan Asep, tiba tiba suara manja Reina memanggil kami.....

"Albert!!! Asep!!! Siniii gabung sama kita....!!! Enak lho kolamnya nyaman hihihihi..... " Kata Reina dengan manja memanggil kami berdua.

Aku pun hanya senyum ke arah Reina..... Terbesit satu Ide dari situasi ini, yang salah ambil sikap dan tindakan membuat ku jadi Parno dan Malu maluin di acara Mewah yang diadakan entah terencana atau dadakan oleh Vinay cs.




BERSAMBUNG
Ninggalin kopi dulu
 
Cemburu Part 8




Berawal dari rencana Bu Indah yang meminta sahabatnya Ibu Anjani untuk memata matai suaminya yang tampan bak Artis Korea Anthony, akhirnya Albert ikut terlibat keDalam aksi Mamahnya dan Wanita Pujaan Hatinya yang selalu merangsang Nafsu nya Bu Indah.

Hingga rupanya Bu Indah dan Bu Anjani turut serta bersama Albert lalu Dua Teman baiknya Asep dan Pram ke acara Ujian Test Renang dari sekolah.

Kejutan lagi lagi terjadi, disaat Albert bimbang hendak menunjukkan Fakta dan bukti foto kepada Bu Indah, wanita Berhijab yang bersuamikan Tampan.

Albert dikejutkan kehadiran Tiga Kakak kelasnya Lingga dan Vinay cs, serta Damar. Terlebih lagi ada Reina yang sempat dekat dengan Albert,Namun entah mengapa malah jadi pacaran dengan Vinay.Tina yang sepertinya udah pacaran dengan Lingga, serta disusul dengan kehadiran Angela bersama Dua Rekannya.

Ada apa ini sebenarnya??
Apa ini semua Rencana Mamah?
Atau, aksi ku pagi tadi ketauan Pak Anthony dan Angela??


Kecurigaan Albert semakin menjadi, saat Vinay mengajak Ia dan rekan rekannya kePrivate Pool yang mewah. Sadar akan sesuatu yang tak beres akan terjadi, Albert berfikir keras bagaimana melindungi mamahnya yang Cantik dan Sexy terlebih ada Bu Indah yang pastinya sedang Galau dengan Prilaku Suaminya Anthony berpacaran dengan Gadis Remaja cantik Angela.





POV Albert





Sparkling Juice ya tadi, kq efeknya aneh gini yah??? Tp tenang udah gue campur semua, ga mungkin mereka curiga. Kecuali mereka meminum minuman beralkohol belum dibuka Segel kemasan Botol. Bener bener ga tau dah ntar bakal gmana.

Apa jangan jangan gue mabok kali yah?? Masa ia sii cuma minum 1 gelas doang....??



"Albert, Albert.....kamu ini nak..... " Sapa Pak Darwin sambil menepuk Punggung ku dari belakang. Membuyarkan lamunan ku.

Ga dimana ga dimana.... Kamu ini hobby banget sih Ngelamun?? " Komentar Pak Darwin menyadarkan ku dari Lamunan, Saat ia tiba di tempat ini langsung menyapa ku.

"Ia pak, pemandangannya bagus banget." Jawab ku sekenanya. Karna saat itu aku melihat pemandangan keluar kaca, memfokuskan Pikiran dan Pandangan ku karna terasa seperti linglung dan mengantuk.

"Mungpung ada Pak Darwin, kita makan Siang bareng dulu yuk..... " Ajak mamah yang saat itu sudah mengenakan Handuk berjenis Kimono.

Baik Bu Indah maupun Mamah, masih mengenakan Diving Suit cukup tertutup diBalut Handuk tebal sejenis Kimono.

Hanya saja, andai handuk Mamah dan Bu Indah lepas, sudah tentu ketatnya Diving Suit akan menjiplak lekuk tubuh mereka dengan sempurna.

"Ibu Anjani..... Mari Bu, aduh perayaan siapa ini? Kayaknya mewah sekali??" Tanya Pak Darwin. Sambil berjalan mendekati Perasmanan atau Buffee.

"Ini lho Pak, perayaan Jadian Vinay sama Reina..... " Jawab Bu Indah, terlihat semakin cantik dan segar di mata ku siang itu.

"Ooo gitu ya, selamat ya...... Benar benar pasangan serasi..... Hehehehe..... " Puji Pak Darwin. Sambil bergabung bersama Sugeng dan Asep, mencicipi beberapa Hidangan.

"Makasii ya Paaak..... Doa in kita langgeng hihihi...... " Kata Reina manja sambil memeluk Vinay mesra. Kebayang nikmatnya lengan Vinay terhimpit Payudara Reina yang sekal dan Padat.


Gila!!!!kq bisa gini ya?? Ga nyangka, hanya dalam hitungan hari Vinay bisa memenangkan hati Reina. Tapi, apa boleh buat lah, ketimbang aku yang Kismin dan Dekil. Anggep aja aku beruntung pernah saling mengagumi dan ditolong Reina Minggu lalu.

Sejak Reina jadian dengan Vinay aku dan Reina jarang komunikasi, tapi aku berharap.... sikap Reina yang menggaggap ku adiknya ga berubah. Alaaaaahhh, ngareep lu Cukkk!!! Umpat ku dalam hati.


Acara makan Siang saat itu penuh keAkraban, meskipun tak berada dalam satu meja makan kami menikmati makan siang kami di kursi santai, Open Bar, dan Open Kitchen kecil.

Meskipun terpisah beberapa Spot, celoteh candaan Vinay, Sugeng, dan Anji menghiasi acara makan siang.

Damar pun terlihat bersenda Gurau dan larut bersama obrolan Pram maupun Anji seputar Game maupun Movie.

Sedangkan Mamah, Bu Indah, Pak Darwin serta Dua pasangan yang sedang Kasmaran, mereka berbincang sambil bercanda dengan Asep.

Hingga akhirnya.....

"Kalau gitu saya, pamit dulu..... Makasi ya Nak Reina, Nak Vinay atas Undangan makan siangnya..... Untuk berendamnya, maaf lain hari bapak bisa usahakan ikut serta."

"Lho.... Kq buru buru sih pak?? " Kata Reina Cemberut karna saat ini Kekasihnya yang sedang mengadakan acara Mewah saat itu.

"Masih ada beberapa murid nak Reina..... Nanti kalau selsai, pasti bapak kesini lagi." Kata Pak Darwin dengan Sopan dan Halus. Terkesan memberi harapan.

Terlihat jelas, Pak Darwin tak tergoda dengan keberadaan Mamah maupun Bu Indah, malah Pak Darwin terlihat menghindari acara Yang diadakan Vinay.


"Makasi ya pak, udah Hadir kalau selsai nanti gabung aja Berendam sama kita Disini." Ajak Vinay, sambil lagi lagi merangkul pinggang Reina.

"Pasti, nanti Bapak kesini lagi kalau tugas bapak usai... Mari semua...!!! " Pamit Pak Darwin sambil menyapa perpisahan dari ruangan ini.

"Silahkan pak.... " Jawab ku.

"Paak besok aku pasti buatin, aku ga akan lupa.... " Kata mamah, sebelum Pak Darwin benar benar keluar dari ruangan ini.

Karna mamah saat itu masih menikmati makan siang, di meja dekat Open Kitchen. Dibalas senyuman oleh Pak Darwin serta berjalan berlalu meninggalkan ruangan.




*******




Setelah sekedar mencuci muka disalah satu Kamar Bilas menggunakan air dingin, badan ku terasa jauh lebih segar. Bener juga kata Damar, aku pun bisa mendengar lebih baik.

Hanya saja agak ada sedikit perasaan aneh yang cukup berat dikepala ku, cukup sulit ku gambarkan karna baru itu mencoba minuman seperti Champanye tapi rupanya Sprakling Juice.


"Al!!! Sinii..... Tolongin ibu pijitin bahu..... " Pinta Bu Indah yang sudah berada diSatu Kolam Jacuzzi yang berada dibawah Kolam Utama.

Setelah ku buka letakkan handuk diPinggir dekat kolam, aku pun memulai turut serta berendam bersama mereka.

Terlihat diPinggir Kolam hanya Damar yang rebahan sambil memainkan Ponsel serta Anji yang telihat sedang menyiapkan minuman.

Gue Jamin.... Pasti siAnji Bingung beberapa minuman jenis Sparkling Juice tadi udah ku Campur semua.


"Al, coba Tolong dong pijitin Bahu Ibu.... Berasa agak pegel nih..... " Sambil duduk di antara selangkangan ku dan duduk menghadap Asep.

Sebelum aku masuk Kolam Jacuzzi, sempat ku Lihat Banyak sekali Notifikasi masuk ke ponsel mamah. Tapi, aku ga sempat membuka ponselnya. Ku pikir, akan membuat teman teman yang lain curiga.


"Naaah, sebelah sini Al.... Berasa pegel bgt dari kemarin." Sambil menuntun tangan ku ke arah Bahunya, lembut terasa Bongkahan Pantat Bu Indah mengganjal Penis ku yang mulai setengah Tegang.

Aaah.... Enak banget, Pass nyelip di belahan Pantat Bu Indah yang duduk didepan ku.

"Disini ya Bu...?? " Tanya ku basa basi sambil mulai memijit agar rekan rekan ku yang lain tak curiga. Padahal aku sangat menikmati mengganjal nya Penis ku di belahan Pantat Bu Indah.

"Duuh Al.... Baik banget sih mau mijitin Bu Indah.... Mamah aja ga pernah tuh di pijitin sama kamu.... " Protes mamah manja, yang rupanya berada di kolam Utama berada sedikit lebih Tinggi dari kolam ku dan Bu Indah saat itu.

Dinding kolam utama diatas ku terbuat dari kaca, jadi ku pastikan mamah masih mengenakan Diving Suitnya.

"Waaah, Albert jahat juga ya..... Sini deh Bu Vinay aja yang pijitin ibu." Ajak Vinay. Sambil mendekati mamah.

"Eeh.... Tapi...?? " Kata mamah sambil berpandangan dengan ku.

"Udah, gpp Bu..... Dari pada sama si sugeng ga kan ga enak hehehe..... Ntar itemnya nular lho...." Kata Vinay, dengan lembut membimbing Mamah duduk di depan Pangkuannya.

"Kalau si Vinay ga enak mijitnya biar saya aja Bu.... " Timpal Damar yang sedang memainkan Ponselnya di pinggir kolam.

"Kalian ini, masih aja Berebut.... Bagi dua deh Bu Anjani nya..... Bisa ga Al????" Kata Bu Indah sambil menggoyangkan Pantat nya, seperti menggesekkan kePenis ku yang mulai tegang maksimal.

"Jangan Bu, kalau diBagi Dua nanti mamah saya Kurus dong hehehe.... " Aku terbawa suasana menanggapi candaan, dengan sensasi nikmat yang diberikan Bu Indah.

"Kayaknya enak deh... " Kata ayu, yang menatap sayu ke arah ku dan Bu indah. Sambil memegangi ponselnya.

"abis Bu Indah aku coba ya Al...." Pintanya.

"Kalau gitu kenapa ga sama saya Aja..... " Kata Asep sambil mulai memijat lengan Ayu.

"Kalau kurang enak aku juga bisa kq....." Ujar Anji yang mulai bersaing bersama Asep mulai bersaing.

"Kalian ini, ngdadak jadi rebutan hihihi..... " Kata Bu Indah.

Ayu pun tersenyum lalu bangkit dan membuka ponselnya yang berdering seperti ada panggilan Telfon untuknya.

Aku sama sekali tak menaruh curiga kepada Aktifitas mamah dan Vinay DiKolam atas, ku pikir ga mungkin Vinay macam macam dengan Mamah. Terlebih lagi Banyak rekan rekan ku berada disana. Hanya saja, aku lengah dan menikmati memijat atau lebih tepatnya menjamah bagian Punggung Bu Indah saat itu.


"Temen temen sorry ya..... Aku duluan!!!" Kata Ayu, setelah menerima telp. Disamping ku dan Bu Indah.

"Eh kenapa?? Baru sebentar kita berendam." Kata Anji.

"Sorry ni, aku dijemput ada acara keluarga." Kata Ayu dengan wajah kecewa.

"Aku juga!!!! Lagian BT juga lama lama disini." Kata Reina yang bangkit meninggalkan kolam, yang membuat ku berhenti memijat Bu Indah.

Ku perhatikan di dinding kaca yang transparan dan ASTAGA!!!!!

ku lihat rupanya Tina duduk diatas Pangkuan Lingga, sepintas samar terlihat Penis Lingga yang tegak sempurna dibalik celana pendek menggesek gesek belahan Pantat Tina yang mengenakan Celana Pendek ketat super pendek.

Hal yang sama juga terlihat saat Mamah duduk diPangkuan Vinay, namun saat aku beradu pandang dan memelototi mamah.Dengan cepat mamah duduk lebih sedikit kedepan saperti mamah takut dengan expresi ku yang mulai marah.

Namun tak bisa kubayangkan bagaimana nikmatnya yang Penis Vinay rasakan, wajar saja andai saat itu Reina kesal.

Antara marah dan Makin Horny ku rasakan saat itu, kenapa Bu Indah ga dudukin Penis ku juga???? Tapi masalah utama sekarang, gmana caranya Reina ga cemburu dan marah.

Aku khawatir mamah jadi pemicu retaknya Hubungan Reina dan Vinay.

Tapi.....

Semua terlambat.....

"Yuk ah.... Kita Bilas aja..... " Ajak Reina kepada Ayu.

"Eeh ia.... Kak Reina juga udahan?? " Tanya Ayu yang masih berada dalam kolam.

"Ia nih, mau bilas bareng ga?? " Ajak Reina ke Ayu, yang sudah turun dan berdiri di pinggir kolam tempat aku berendam dibawah koalamnya .

"ayuk kak.... " Ayu dan Reina pun berlalu berjalan menuju tempat kamar bilas.


Aku pun berpandangan dengan Pram dan Bu indah, lalu Mamah pun berkata.


"Nak Vinay, Reina marah deh.... Coba kamu kejar dulu..... Bicarain baik baik.... " Kata mamah.

"Ah!!!!! udah biarin aja Bu, lagian ia emang suka lebay kayak gitu.... " Kata Vinay santai, namun aku belum bisa melihat lagi dengan jelas posisi mamah dan Vinay saat ini.

"Tapi wajar lho ia cemburu, baiknya kamu bicarain dulu deh." Kata Bu Indah. Namun tak diGubris Vinay.


Candaan Sugeng pun mulai menghiasi suasana saat kepergian Reina dan Ayu ke tempat bilas yang berada dibalik tembok loker.

Damar pun, mulai bergabung di kolam utama diatas. Sesuai dugaan ku, Anji kembali membawa 2 Pitcher Sprakling Juice untuk diBagikan kepada kami uang sedang berendam.

Sambil berendam menikmati minuman, Vinay, Damar, Lingga, maupun Tina, pasti menikmati minuman yang disajikan Anji. Sedangkan di kolam bawah, hanya Bu Indah dan Sugeng tak bisa ku cegah. Sedangkan Asep maupun Pram, pasti membuang minuman itu. Karna kami berTiga sudah saling melempar kode satu sama lain.

Dugaan ku tepat!!! baru dua teguk mereka minum, arah candaan kini mulai berbau bagus mesum. Mata Asep maupun Pramono mulai melotot tak percaya saat Bu Indah mulai bergerak nakal menduduki selangkangan ku.

Tapi.......


"Ada yang mau anterin kita kebawah ga....??" Pinta Ayu yang sudah berpakaian rapih. Sedangkan Reina berpakaian cukup sexy dengan Tshirt ketat dan celana pendek.

"Boleh.... Biar aku anterin kamu kebawah...!!! " Kata Anji yang saat itu baru memasukkan kakinya dan masih berpakaian karna sibuk menyajikan minuman yang memberi reaksi cukup aneh. Namun mereka tak tau telah ku campur.

"Aku juga dong....!!! Soalnya aku ntar dijemput diParkiran..... " Pinta Reina, sesaat kami terdiam berpandangan.

Lalu..... Reina berkata meminta kepada 2 teman ku.

"Asep..... Pram....?? Kalian mau ga temenin aku....??? " Pinta Reina.

"Oh boleh kak bentar..... Yuk Pram.... " Kata asep sambil mengajak Pram sambil bangkit dari Jacuzzi.


Setelah mereka berLima berlalu dan menutup Pintu, entah sengaja atau tidak Bu Indah mulai berani menduduki selangkangan ku. Sugeng yang berada di hadapan Bu Indah hanya bisa melihat sepertinya ingin berada di posisi ku.


Betapa Nikmatnya penis ku yang tegak sempurna berada di belahan pantat Bu Indah yang ku rasa cukup besar dan empuk saat ini.


"Gmana... Enak kan Bu Pijatan ku?? " Kata Vinay, membuka pembicaraan tanpa rasa bersalah membiarkan Reina kekasihnya pergi.

"Biasa aja sihh..... Ibu sebenernya lagi nikmatin relaksasi sama gelembung Jacuzzi hihihi..... " Kata mamah manja.

Aku sendiri ingin melihat melihat apa yang sugeng Lihat melalui dinding kaca? Apakah Vinay merasakan Nikmat apa yang ku rasakan saat ini diberikan Bu Indah??

Tapi percuma karna pandangan ku terhalang punggung Bu Indah, yang masih mengenakan swim suit saat berendam.


"Kata gua juga apa!!! Loe itu ga ada bakat Viin!!!!" Terdengar suara Damar meledek Vinay.

"Siapa bilang!!! Kalau ku giniin pasti Bu Ajani keenakan nih.... " Kata Vinay yang ku tak tau apa yang ia lakukan pada mamah.

"Aaawwh... Nak Vinay.... Iiih nakaal!!! " Teriak mamah protes, namun Bu Indah yang berada diatas pangkuan ku tertawa terbahak bahak sehingga memberi efek makin nikmat gesekan Penis ku diBelahan Pantat nya.

saat Bu Indah menyandarkan kepalanya disebelah kiri kepala ku sambil terus tertawa baru bisa ku lihat, rupanya mamah sedang mencubit perut Vinay yang berbulu.


"Ampunn buu ampuun sakiit..... " Kata Vinay memelas, namun ditertawakan semua yang berada disana.

"Awas yaa.... Berani macem macem lagi... DiPlintir gini lagi lho....!!!! " Kata mamah dengan expresi marah, namun menahan Tawa melihat reaksi Vinay.

"Ia Bu ia aku janji..... " Kata Vinay sambil 2 tangannya memegangi tangan mamah yang mencubit memelintir perutnya.

Namun disaat yang sama, dikarnakan posisi kolam mamah lebih tinggi mamah seperti memelototi Bu Indah. Saat mata ku dan mamah bertemu, sepertinya mamah tak ingin aku berada diposisi seperti itu bersama Bu Indah.

Sambil memelankan tawanya Bu Indah bergerak perlahan maju, menggeser duduknya sehingga tidak menduduki selangkangan ku. Tepatnya bongkahan pantat Bu Indah tidak berada diatas Penis ku.


Setelah melepas cubitan dari Vinay, mamah duduk sendiri menikmati berendam diJacuzzi. Matanya sesekali melihat keberadaan ku dan Bu Indah.


Ku lihat Vinay dan Damar meminum 2 gelas lagi minuman itu, benar saja reaksi mereka hanya dalam beberapa detik kembali berubah.


"Kan, dah gue bilang jangan macem macem sama Bu Anjani. Gue yakin.... Ga sampe 15 menit lu itu pasti KELAR!!!! " Ledek Damar.

"Songong amat sih loe.... Gua berani taruhan dah 100 juta, bisa gue bertahan 15 menit doang mah." Kata Vinay yang mulai berbicara seperti Mabuk dan mulai Sombong.

"Gue tambahin dah 15, gpp uang jajan gue 4 hari gue pasangin buat elu Viin....!!!! " Timpal Lingga yang kali ini ikut memanasi Vinay.


"Kamu sabar, saatnya kita mainin mereka.... " Bisik Bu Indah ditelinga ku. Yang sesungguhnya tak ku mengerti mereka bertaruh untuk apa????

Cara Bu Indah menyampaikan juga cukup cerdas, tepat disaat Sugeng Lengah melihat keSexyan Tina di dinding kaca Jacuzzi diatas kami.


"Yaah segitu doang!!! mana seru lah... Kalau aku lebih yakin Damar lebih kuat." Kata Bu Indah mulai memprovokasi suasana.

"Yah Bu Indah.... Masih raguin sohib saya.... Gue tambahin 15 Vin jadi 130 dah!!!" Kata Sugeng yang tak Terima Vinay diledek Bu Indah.

"Ah, Omdo!!!! udah deh kita nikmatin suasana.... Dari pada taruhan ga jelas kayak gitu.... " Kata mamah sambil melihat ku, seperti Ragu atau takut akan keberadaan diriku. Dibelakang Bu Indah, pdhal saat itu masih bingung namun berasa nyaman menikmati Jacuzzi.

Bu Indah pun yang berada di depan ku santai, walaupun sesekali terasa gesekan nikmat itu diPenis ku.

Tetapi, sesuatu yang tak terduga terjadi, seolah membuat Baik mamah maupun Vinay tak bisa menolak Taruhan yang ku tak mengerti itu terjadi.


"Biar seru bu... Yuk jadiin aja, saya Transfer nih tambahin 20..... Jadi Total 150 juta!!!!" Kata Tina sambil memainkan Ponselnya.

Antara kaget dan Gemetar ku rasakan saat itu, memang ku tau mereka ini adalah anak anak orang Tajir. Tapi sungguh tak ku sangka mereka berani berpatungan dan Bertaruh sebesar itu.

Belum habis aku menikmati sensasi gesekan membuat ku Horny dan Kaget sebuah suara lain menyadarkan ku saat itu.


"Nih Bu..... Aku juga udah transfer lho... " Kata Vinay menunjukkan layar Ponselnya kepada mamah yang terlihat bingung. Terutama saat menatap mata ku.

"Aku juga udah nih..... " Kata Sugeng sambil menatap Ponselnya.

"Siip beres!!! Ayo Viin kamu bisa!!! Biar Diem tuh mulut siDamar." Kata Lingga sambil meletakkan Ponselnya.

Kutatap mata mamah berAdu pandang dengan mata Bu Indah serius. Lalu Bu Indah membalikkan badan dan berkata padaku.

"Coba ambilin Ponsel Mamah kamu nak Al" Kata Bu Indah lembut, aku pun meraih handuk yang tak jauh dari sisi Kolam Jacuzzi.

Setelah ku buka Kunci Ponsel mamah dimana Layar nya berIsikan banyak Notifikasi Aplikasi dan Banking, ku serahkan kepada Bu Indah.

lalu Bu Indah pun memperlihatkan setelah cukup cekatan dan cepat jarinya memainkan ponsel mamah ku.

Lalu Bu Indah pun memperlihatkan layar Ponsel Mamah, kepada ku yang saat itu baru beberapa menit saja menerima transfer dari 4 rekening berbeda hingga berjumlah 150 juta Rupiah!!!!


"Kalian serius ya...??? Beneran nih yakin gpp?" Kata Bu Indah seolah menciut nyalinya. Wajah mamah pun kebingungan.

"Tenang aja Bu!!! Kalau si Vinay menang, saya nanti yang Bayar 100. sisanya.... Kalau Vinay menang, kalian berEmpat makan gratis 1 kali selama Seminggu di kantin Bu Anjani." Kata Damar dengan Entengnya, seolah olah ia membela mamah.

Walaupun Fakta yang ku tau baru ia saja saat ini yang pernah mencicipi hangatnya lubang Vagina mamah.

"Kalian yakin niih??? Tapiii..... " Kata Mamah ragu, sambil menatap ke arah ku. Walaupun aku juga bingung.

Satu sisi aku masih ga paham taruhan macam apa yang mereka buat, sisi lain aku percaya mamah bisa melawan nasib kali ini.

"Bu Anjani ga enak sama anak Ibu ya Albert??" Kata Vinay lantang.

"Al loe tenang aja!!! Kasih gue kesempatan kali ini buat ngBungkam siCurut Damar kali ini. Elu sendiri liat kan, dari tadi siDamar emang niat ngrusak acara Kita!!! " Kata Damar menatap ku, namun dari cara ia bicara seperti orang mabok. Aneh juga, pdhal satu ku Spakrling Juice kan ga ada Alkohol.

Apa Damar, Vinay sama yang nikmatin Minuman itu emang ada reaksi obat tambahan seperti awal gua rasa???

Terlebih lagi mereka menikmati lebih dari 1 Gelas...... !!!


"Udah dong nak Vinay, jangan kasar gitu ah... Ibu ga suka.... Niat kita kesini kan buat happy bukan buat jadi saingan sama taruhan ga jelas kayak gini." Sungguh ku CEMBURU melihat mamah memenangkan Vinay sambil memeluk nya lalu duduk memeluk Vinay dari belakang di pinggir Jacuzzi.

"Bu... Sebernya mau taruhan apa sih ini?? Aku ga ngerti???" Bisik ku dibelakang Bu Indah.

"Ini lho Al sayang, gmana?? Ibu yakin Vinay pasti Tumbang.... " Aahh.... gilaa!!!! Sambil berbisik Tanpa ragu dan malu pelan pelan tangan mulus Bu Indah menyusup masuk dan mengocok Penis ku.

Benar benar sensasi luar biasa......

"Gmana... Kamu kuat ga tahan lebih dari 15 menit?? " Bisik lagi Bu Indah, sambil terus mengocok Kontol ku yang tegak sempurna dibalik Boxer ini.

"Engga buu.... " Bisik ku lirih, sambil menatap Sugeng yang curiga dengan tangan Bu Indah mengocok Penis ku. Namun disisi lain Nikmat itu semakin terasa saat ku tatap mamah mengelus ngelus Dada Bidang Vinay yang berbulu.

"Duh, ga enak ya pake Swim Suit berendam gini.... " Bu indah cepat menarik tangannya dari Kontol ku. Lalu ke pinggir kolam membuka Swim Duitnya.

"Ya udah, kita buat Perjanjian aja!!!" Sambil perlahan membuka Swim suitnya, yang rupanya Bu Indah saat itu mengenakan Bikini super sexy didalam suim suite nya.

Membuat ku menelan ludah, tak terkecuali Sugeng maupun Damar dan Vinay dan Lingga yang memeluk Tina melihat Bu Indah mempertontonkan Kulit sensitif Putih Mulusnya, yang terbiasa diBalut Hijab.

"Kalau kalian Janji siapa pun yang menang dan Kalah, jangan menyimpan dendam." Lanjut Bu Indah, sambil berjalan anggun ke arah ku.

"Sama satu Lagi...... " kata Bu Indah duduk dibelakang ku, seolah menyembunyikan keseksiannya dibalik tubuh ku didalam Jacuzzi.

"Aaaapa.... Bu....????? " Tanya Damar seolah tak percaya Bu Indah membuat ku berdiri sejenak, lalu meminta ku duduk didepannya.

"Ini RAHASIA KITA!!! GMANA???? Hihihi.... " Kata Bu Indah sambil merangkul ku dari belakang, entah mimpi apa aku semalam dipeluk wanita pujaan ku saat ini.

Terasa sekujur tubuh mulus Bu Indah menempel di kulit ku. Andai tak ada 'Mereka' ingin sekali ku balikkan badan dan mencumbunya.

Tapi.....

Mamah!!!!

Ku fokuskan pandangan ku kepada mamah....

Lalu....!!!

"Setuju saya Bu...." Jawab Vinay.mata ku melihat Vinay....

"Ok DEAL!! " balas Damar. Sepertinya sangat cemburu melihat mamah memeluk Vinay.

"Sayaang.... Gmana??? Gpp kan mamah main main sama Vinay sebentar... " Kata mamah sambil ke sisi Jacuzzi menjauhi Vinay dekat sisi Jacuzzi ku yang lebih rendah, memandangi ku dengan senyuman penuh makna.

Karna saat itu mamah pasti paham dengan kenikmatan yang Bu Indah berikan kepada ku.

"Eeehhmmmmm....... " Kata ku berfikir 2 detik sambil menguasai diri dari kenikmatan halus mulus kulit Bu Indah menempel di sekujur Punggung dan bokong ku.

"Boleh mah... " Kata ku spontan dan lemah, saat tangan Kanan Bu Indah meremas Kontol ku.


"Ok kalau gitu.... Ndaah!!! Jangan NAKALIN ALBERT ANAK KU!!! " kata mamah sambil membuka Swim Suitnya didalam Jacuzzi, memperingatkan Bu Indah namun Bu Indah terdengar tersenyum kearah mamah.

Dan ASTAGA!!!!!


Mamah mengenakan Bikini seperti Bu Indah tetapi beda warna, yang membedakan adalah dibagian Payudara hampir seperti tak Cukup menampung Ukuran Payudara mamah.

Terlebih lagi, bagian bawah lebih terlihat seperti Thong atau G-string dan sebagainya. Meskipun aku pernah melihat lekuk tubuh mamah saat diEntot Damar.

Namun diSiang Ini dalam ruangan sejuk dan mewah, body tubuh mamah terlihat sempurna dimata ku.

"Duh Bu Anjani, aku jadi Insecure nih!!! " Kata Tina.

"Nanti ibu kasih tau nak Tina rahasianya!!! " Kata mamah manja sambil duduk santai menatap Damar sesaat lalu menatap Vinay.

"Kamu jangan cemburu, Aku nanti kasih Hadiah juga lebih dari ini... Tapi jangan sampai Ibu mu tau." Bisik Bu Indah, sambil pelan sembunyi sembunyi mengocok Penis ku.

Belum sempat ku cerna, aku hanya was was saat Sugeng menatap kami berdua lalu duduk mendekati Bu Indah.


"Ayo Vin!!! Mulai.... Apa takut loe?? " Kata Lingga.

"Ia lho Vin, keburu yang lain Balik... " Tambah Tina.

"Ok kita mulai..... Kalian semua jadi wasit ya, mulai waktunya....." Kata Vinay sambil menuntun mamah duduk disampingnya.

"Ok kita mulai.... " Kata Damar, berbarengan dengan Sugeng, serta Tina memulai stop watch di ponsel mereka masing masing.

Kulihat jelas Kontol Vinay tegak sempurna diHiasi Urat urat disekeliling batangnya, namun aku tak minder karna bentuk kepala Kontol Vinay merah besar bagai jamur seperti punya ku.

Hanya saja aku kehitaman, milik Vinay Merah merekah ku Intip diInding dikaca Jacuzzi diatas ku tempat mereka berendam.


"3...... 2...... 1...... Mulai!!!!! " Aba aba suara dari Damar dimulai. Dengan posisi mamah duduk dibelakang Vinay.


Saat itu aku tak bisa berfikir jernih, akibat perlakuan Bu Indah kepada ku.... Setiap gerakan tangan mamah di Kontol Vinay yang Bu Indah lihat melalui Dinding Kaca Jacuzzi sedikit berada diatas kami, Bu Indah berikan kepada ku.

Satu menit pertama, Bu Indah dan Mamah habiskan dengan meraba kedua Biji Kontol. Lalu menarik kedua tangan ke atas batang Kontol Vinay, apa yang Vinay rasakan tentunya ku rasakan juga dibawah sini.

Belum lagi himpitan payudara Bu Indah terasa Nikmat di punggung ku.

Sekitar lebih dari menit kedua, sepintas ku lihat tangan mamah mengocok lembut Kontol Vinay sedang tangan lainnya memegangi Biji Kontol Vinay.

Bu Indah pun melakukan hal yang sama kepada ku..... Menit demi menit pun berlalu, karna saking nikmatnya aku hanya bisa memejamkan mata menikmati tangan mulus Bu Indah membawa ku terbang melayang.

Hingga.....


"Eaaa......Eaaa.....Eaaa......!!!!!!Huahahahahahhaa........ " Di iringi teriakan Damar, Lingga dan Tina berkali kali serta tawa renyah mereka.

Aku sadar, walaupun sedikit lagi terasa mau memuntahkan Sperma ku, paksakan membukakan mata dan menghentikan Kocokan Bu Indah diKontol ku.....

Namun Bu Indah menatap ku lalu Bu Indah pun mengarahkan mata ikut tertawa sambil melihat keAtas, arah Mamah dan Vinay berada.

Rupanya Vinay hanya bisa bertahan sekitar hampir 7 menit.

Namun aku pun merasakan sangat cemburu dan kesal melupakan kenikmatan yang Bu Indah berikan beberapa detik yang lalu, setelah Vinay terlihat lemas, lalu mamah mecumbu Vinay mesra.

Sugeng, Lingga, serta Tina pun, bertepuk tangan menyoraki mereka.

Terlebih lagi saat tangan mamah mengusap ngusap Dada serta perut six paxx Vinay yang berbulu.....

Antara lemas, Cemburu dan Horny menjadi satu.

"Al sayang.... Kamu jangan.... " Kata Bu Indah lirih, namun ku Tinggalkan Bu Indah diJacuzzi sendiri.

"Bu kalau gitu sama saya aja.... " Kata Sugeng langsung menyela.


Ku minum segelas air setelah meninggalkan Jacuzzi dan mengenakan Handuk diMini Bar, samar tak terdengar apa yang mereka bicarakan. Ku lihat diJacuzzi mamah meninggalkan Kolam Jacuzzi yang mewah itu mengenakan Handuk sambil menenteng Swim suit yang basah, bersama Tina kearah Bilik Bilas dibalik tembok Loker.

"Kamu nakal" Terlihat gerakan bibir mamah kearah ku yang masih berdiri melamun diMini Bar. Sambil merenung apa yang tadi terjadi.

Damar, Lingga, maupun Vinay, saat itu duduk di pinggiran Jacuzzi, mereka menunjuk sambil bercanda kearah Sperma yang cukup banyak.

Dan ku rasa itu bukan hanya Sperma Vinay saja, tetapi pasti juga ada milik Lingga yang sejak awal bermesum ria diJacuzzi dengan Tina.

Sedangkan Bu Indah pun mulai bangkit dan meninggalkan Sugeng sendiri di kolam, mengenakan Handuk Bu Indah membawa Swim Suit lalu berjalan menyusul Mamah dan Tina.....

"Ayang temenin, nyalain lampunya yang mana??? " Rengek Tina, kepada Lingga.

Tak lama, Lingga bersama Vinay pun menghampiri Tina. Lalu disusul dengan kembalinya Anji, Asep, serta Pram.


"Semua amankan??" Tanya Pram. Sedangkan Asep langsung kearah Jacuzzi.

"Entahlah.... Gue juga bingung." Jawab ku.

"Ya elah.... Bingung knapa loe?? " Tanya Pram serius.

"Sebenernya Uang jajan kalian tuh brapa sih?? Dalam hitungan minggu, mang bisa ampe Ratusan juta?? " Tanya ku kepada Pram. Karna Pram adalah salah satu anak Konglomerat.

"Bisa aja sih, malah anak anak yg tadi itu sbenernya tinggal gesek masalah uang. Tapi begitulah mereka kalau kurang perhatian ortu bro." Kata Pram.

"Selain broken atau di tinggal salah satu ortu sejak lahir kayak siDamar, pasti ortunya cuma pengen gmana anaknya mau sekolah." Lanjut Pram lebih dalam.

"Gue yakin bro, mereka itu iri sama kasih sayang yang Bu Anjani kasih sama Elu. Buktinya di Reina aja ampe cemburu ama nyokap elu." Tambah Pram.

"Ia gue jadi ga enak sama Kak Reina nih, gara gara si Vinay mabok jadi rusak acara." Kata ku kepada Pram.

"Tp serius td tuh Sprakling Juice??" Tanya Pram.

Ku anggukkan kepala ku meyakinkan Pram.

"Aneh juga sii, tp pas bilas Air dingin langsung mendingan siih." Kata Pram.

"Kayaknya dosisnya ga tinggi, tp kalau diminum makin banyak tadi sih keliatan kayak yang Mabok ga jelas gitu." Kata ku yang masih awam tentang minuman alkohol atau bukan, apalagi minuman itu mengandung Campuran Obat Tidur atau Perangsang.

Saat ini hanya Asep dan Pram yang mengerti perasaan ku, tak bisa ku banyangkan andai Mereka serta Ayu dan Kak Reina tau permainan Taruhan Gila yang beberapa menit yang lalu terjadi.

"Yang penting semua aman, tapi elu harus omongin baik baik. Masa iya sih bro, nyokap elu mau mereka Embat juga. Apalagi mereka tau nyokap elu kesepian." Tambah Pram menasehati ku. Lalu kami pun menikmati pemandangan sambil minuman jenis Soda dimini Bar.

"Lah, mereka mang dah pada Bilas yah??" Tanya pram beberapa menit kemudian sambil mulai bangkit dan menghampiri kolam tempat Anji, Asep dan Sugeng berada.... Yaitu kolam bawah.

"Ia yang lain pada Bilas.... " Kata ku, sambil merasakan kejanggalan.


ANJINK BANGSAT!!!!!


Aku pun segera berjalan ke tempat kamar bilas di ruangan private Pool mewah ini, setelah ku Perhatikan keadaan sekitar Jacuzzi tak kulihat keberadaan Damar dan Vinay.

Aku pun berjalan berpura pura hendak Bilas ke kamar Bilas Pria..... Jantung ku berdegup kencang saat kudapati lampu ruangan Bilas Pria terlihat masih gelap dan Kering. Bahkan terlihat semua Bilik pun masih terbuka tanda disini KOSONG.

Ku tenang kan diri ku beberapa detik, andai ku gegabah betapa malunya aku di hadapan Pram dan Asep nanti andai dugaan ku Benar. Ga bisa ku bayangkan betapa Pecundang nya aku tak bisa menjaga mamah.

Namun lutut ku menjadi lemas saat mendengar samar desahan dan suara suara seperti peraduan paha persis saat Damar ngentot mamah tempo hari dari arah Kamar Bilas Wanita hanya saja tertutupi dengan beberapa suara air Shower yang menderu deras.





POV Anjani (disaat Albert dan Pram Ngobrol)





Foto Vinay membuktikan bahwa anak ku Albert tengah asik mengobrol bersama Pram. Di area mini bar. Ku akui remaja keturunan India ini memang lihai memainkan dan memancing Nafsu Birahi wanita kesepian seperti ku.

Setelah ku rasa tadi anak ku sendiri tadi menikmati service dari Indah, tak ada salahnya ditempat ini benar benar ku nikmati kegagahan dan kehangatan Tubuh Vinay sekali lagi.

Sambil berdiri dibawah guyuran Shower air hangat diKamar bilas ini aku melayani Cumbuan mesra Vinay, tak malu ku rapatkan pelukan ku dengannya merasakan gesekan Tubuh ku dengan bulu bulu yang berada diSekujur Tubuh Vinay.

Ahhh.... Nikmat sekali, terlebih lagi saat bibir nya menjelajahi leherku......


"Cantik dan sexy sekali Bu.... Lebih cantik dan Sexy dari pada Reina.... " Bisik Vinay memmuji ku, sambil mencumbui leher ku.

Kedua tangan Vinay, merangkul mesra pungung dan Bokong ku mengarahkan Kontol nya yang tegak sempurna menggesek serta berusaha masuk keVagina ku namun gagal.

"Kamu yakin nak, tapi aku udah bersuami... " Kata ku, namun tak kalah mesra sambil memegangi belakang kepala Vinay. Sedangkan tangan lainnya memposisikan Bolong Vinay agar menekan Kontol nya kedalam Vagina ku.

"Aku rela abaikan Reina demi kamu Anjani sayang.... Aku rela jadi kekasih gelap mu.... Apalagi yang harus ku Buktikan padamu.... " Bisik Vinay, sambil menatap ku. Sambil kepala Kontol berurat Vinay sudah tepat menyelip diBibir Vagina ku bersiap menyeruak masuk seakan menunggu persetujuan ku....

"Aku ga bisa janji sayang...." Kata ku lirih. Sambil berpandangan.

"Nikmatilah selagi ada waktu... Ahh.. " Saat Vinay sedikit mulai menekan Kontol berUratnya... Sambil memandangi ku.

"Aku minta satu sayang... Aaah.... " Saat ku berbisik pada Vinay, karna sedikit lebih dalam Vinay kini menekan Kontolnya kedalam Memek ku, setelah sedikit menariknya.

Walaupun sudah sangat basah sedari tadi, namun penuh kelembutan dan sabar Vinay memasukkan Kontol berUratnya keMemek ku.

"Apa sayang katakan lah.... " Bisik Vinay di telinga ku, sambil menahan Kontolnya masuk lebih dalam diMemek ku.

Ku tatap wajah kekasih gelap ku yang tampan keturunan India ini, lalu ku katakan.....

"Tolong jaga perasaan anak ku Albert sayang... " Kata ku lirih sambil menatap wajahnya. Vinay pun tersenyum, Sambil kembali sedikit menekan Kontolnya ia tempelkan wajahnya ditelinga ku.

"Aku janji janji sayang... Ahh... " Sambil mendesah menekan KontolNya lebih dalam.

"Akan ku Anggap Albert seperti Adik ku sendiri..... Aaahh...... "

"Aaah iyhhhhh...." Desahan ku keluar diIringi kenikmatan tak tertepi. Begitu sempurna mengakhiri kata katanya, Kontol Vinay yang Berurat, menacap sempurna di dalam memek ku.

Kami pun bercumbu mesra, merayakan kenikmatan ini. Ditambah saat Vinay mengangkat kaki kiri ku, agar Kontolnya menancap semakin dalam mencumbu Ujung rahim ku.


Ku tekan kedua bongkahan Pantat Vinay, agar Kontolnya sepenuhnya menikmati kehangatan liang Memek ku. sambil bercumbu mesra, bertukar lidah ku berikan sensasi pijatan otot otot Memek ku keKontol berurat Vinay.

Sehingga Percumbuan kami mengeluarkan suara suara kemesraan ditambah desahan Vinay yang sedikit tak terkendali. Aku yang awalnya mendesah pelan dengan reaksi Vinay menggerakkan Otot otot Kontolnya didalam Memek ku tanpa mengayunkan Bokonngnya, mulai menutup mulutnya dengan Satu jari telunjuk ku.

"Jangan keras keras.... " Kata ku lirih. Dibalas senyum mesum dari kekasih brondong ku satu ini.

Satu tangan Vinay menopang Pergelangan kaki kiri ku tangan lainnya meremas remas satu Payudara ku. Lalu ia pindahkan merangkul tangan yang meremas Payudara ku keleherku.

Aku paham kekasih ku saat ini ingin mencumbu ku, ku julurkan lidah ku lalu dengan lembut ia menyedot dan mencumbui lidah ku, sejalan dengan tangan ku yang menyusuri punggungnya agar menghimpit kedua Payudara ku. Vinay pun mulai mengayunkan Kontolnya dengan lembut penuh perasaan mulai menggenjot Memek ku.


"Aaah.... Nikmat banget sayaang.... " Saat ku nikmati genjotan Kontol Vinay lembut penuh perasaan didalam Memek ku dibawah Shower.

"Akan ku selalu ku berikan hanya untukmu sayang...." Bisik Vinay menggoda ku.

Lalu Kami pun berpandangan menikmati expresi kenikmatan yang Vinay dapatkan dan aku pun mengExpresikan keenakan Kontolnya menggenjot Memek ku berulang kali.

"ahh... aahh... Aaaaahh......sssshhh aaahh.... " Desah ku sepelan mungkin menggambarkan betapa nikmatnya kepada Kekasih muda ku saat ia mengentot ku penuh lembut perasaan.

Vinay pun tersenyum sambil menahan nikmat dan perlahan menurunkan kaki ku ke lantai, sambil tetap menjaga genjotan kontolnya diMemek ku tetap Stabil terasa yang terasa Amat terasa sangat Nikmat.

Entah dari mana ia belajar sex selihai ini, hingga kedua kalinya membuat ku terlena menikmati permainannya dalam bercinta.

Saat di cafe tempo hari, hanya dengan setuhan dan Cumbuan Vinay berhasil membuat ku Liar ditempat umum.

Kali ini melalui taruhan, lagi lagi ia berhasil membuat ku merangsang Hebat. Hingga akhirnya ku Ingkari janji ku, karna anak ku pun Albert ikut terlena dengan Kenikmatan yang Indah berikan padanya.

Setelah ia rasa cukup stabil, menggenjot Memek ku sambil berdiri. Sambil mempercepat Genjotannya Vinay memperlihatkan wajah nya keenakan mengentot Memek ku dengan tempo lebih cepat.....

Ku balas dengan expresi membuka mulut ku menganga, sambil memejamkan mata ku menggambarkan betapa nikmatnya Sodokan demi Sodokan Kontol Vinay diMemek ku.

Hingga tak moment desahan kami keluar tak terkendali, ku dekap Tubuh Vinay agar rapat dan becumbu dengan ku yang mulai kewalahan.

Sedangkan Tangan Vinay menahan dan meremas Bongkahan Pantat ku sambil menggenjot Memek ku dengan Tempo maksimal.

Benar benar kenikmatan tiada Tara, di himpitan dada Vinay berbulu, percumbuan mesra serta sodokan demi sodokan Kontol Vinay plus remasannya benar benar membawa ku terbang melupakan segalanya.

Ku harap kudapatkan Klimaks terindah bersama kekasih muda ku saat ini.....


Tapi.........


"Terimalah Cinta ku Anjani..... " Setelah melepas cumbuannya dibibir ku Vinay berbisik pada ku.

Sambil mendekap Tubuh ku sangat erat, berkali kali Vinay menyemburkan Sperma Kental Hangat dan sangat banyak di dalam Memek ku....


"Aaahh.... Aaaahhh... Aaaaahhh...... " Berkali kali aku dan Vinay mendesah sepelan mungkin.

Ku nikmati, semburan hangat cairan Cinta Vinay didalam Memek ku. Meskipun aku belum mencapai Klimaks, namun Semburan cairan kental Cinta Vinay pada ku benar benar memberikan ku sejuta kenikmatan.

Setelah gelombang Klimaks Vinay reda, sungguh aku dibuat kagum dengan Kontol Vinay yang sama sekali masih Keras dan Gagah Menancap diMemek ku.

Ku Terima Cumbuan Vinay dibibir ku yang terasa sangat romantis, sambil melepas Kontolnya dari Memek ku.

Terasa lelehan Sperma hangat Vinay turun dari Memek ku saat itu, namun langsung terbawa air Shower Hangat dan Deras.......


"Ga ku sangka, Nikmat banget ngentot dengan Bu Anjani.... " Bisik Vinay sambil perlahan memutar tubuh ku membelakangi nya.

"Kamu juga sayang, paling bisa buat aku terlena dengan Sodokan Kontol kamu.... " Bisik ku tepat diTelinganya hingga lagi lagi, tanpa ku Bimbingan Kontol Vinay yang masih keras sempurna menyelip masuk di bibir Vagina ku.

"Sekali lagi sayang, kali ini kita Keluarin barengan ya.... " Bisik Vinay diTelingaku.

"Tapi jangan mendesah, aku takut mereka curiga sayang.... " Bisik ku sambil mencumbu telinga Vinay.

"Aaah... Iya sayaang.... Aahh... Mereka juga sekarang pasti... Aah... Sedang asik ngentot diBilik sebelah. Aaaahhhh..... " Bisik Vinay setelah sekitar 4 kali memaju mundurkan Kontolnya agar menancap sempurna diMemek ku dengan gaya Membelakangi ku sambil berdiri.

Seketika perasaan Nikmat keberadaan Kontol Vinay didalam Memek ku menjadi berlipat lipat dan membuat ku sangat bernafsu.

Terlebih lagi ku Bayangkan andai Albert anak ku, berada diBilik sebelah yang terdengar samar desahan Indah diEntot oleh anak ku Albert.

Kedua Tangan Vinay meraih kedua Payudara ku saat itu, sambil meremas remas kedua Payudara ku aku yang mebuat ku lebih Tegak meluruskan Tubuh ku dan merespon Sodokan Kontol Vinay dengan sedikit sesekali memutar Pantat ku. Memberikan dampak Memek ku memelintir Kontol Vinay yang cukup besar dan Panjang.

Ku tarik kepala Vinay dengan satu tangan ku agar mencumbu ku, sedangkan tangan lainnya membimbing kedua tangan Vinay meremas Payudara ku lebih erat sambil jadi Tumpuan ku.

Ku pejamkan Mata Membayangkan anak ku Albert mengentot Tubuh putih mulus Indah diBilik sebelah, betapa nikmatnya Kontol anak ku yang gagah merah kehitaman itu menghujam Memek Indah.

Lapisan demi lapisan kenikmatan ku rasakan saat diEntot Vinay dari belakang, namun membayangkan Indah merasakan Harta Karun dari Albert.

Yaitu Kontol Albert anak ku yang Panjang dan Gempal, selama ini coba ku sembunyikan agar ia dapat menembus salah satu Gadis Cantik sekolah seperti Reina.

Sodokan pendek Vinay semakin cepat seiring nafsu ku melayani sodokan demi sodokan Vinay yang tak kalah Brutal dan tak beraturan.

Terlebih lagi, saat kepala Kontolnya mencium lembut ujung rahim ku.

"Aaaahhh..... " Desahan ku berkobar, memajukan pantatku yang sesungguhnya membayangkan Hujaman Kontol anak ku diMemek Indah.

Tetapi....

"Aaaarggghhh..... Aaaah aaahhh..... " Lagi lagi Vinay menembakkan Spermanya diMemek ku....


"Aa aaaahhh....... " Desah ku panjang tak terkendali, menikmati tembakan Sperma Vinay berkali kali diMemek ku. Sambil membayangkan semburan Sperma Kontol Albert yang kental yang hangat. Karna setau ku anak ku tak pernah coli.

"Hmmffttt...... " Buru buru Vinay mencumbui ku dari belakang, sambil melepaskan sisa sisa Spermanya didalam Memek ku.

Namun tetap ku pejamkan mata sambil membayangkan bahwa saat itu Anak ku sendiri yang mencumbu ku mesra saat itu.


Aaaaahh..... ADA APA DENGAN KU??? bisik hati sanubari ku paling dalam.


Setelah puas bercumbu dengan ku Vinay menatap ku mesra dan mengecup kening ku penuh rasa sayang.

"Terimakasih Cinta ku, tadi itu adalah sex paling Nikmat yang pernah ku rasakan." Lagi lagi Vinay membuat ku benar benar Tersanjung, lalu aku pun memeluknya lalu mencumbu bibirnya mesra.






POV Albert





Kepala ku terasa pusing namun horny berat saat mengintip Vinay mengentot mamah, terlebih lagi aku mendengar jelas bisikan Vinay yang mengatakan permainan sex dengan mamah paling Nikmat.

Dengan kata lain, Reina juga telah Vinay berhasil perawanin. Sempat aku berusaha masuk keRuang Bilas wanita namun dihalangi Bu Indah.

Namun setelah ku Intip satu persatu rupanya Tembok tiap kamar bilas Pria, bersebelahan dengan kamar bilas Wanita.

Aku terkejut dan Bangga saat mengintip kearah kamar bilas lampu menyala pertama yang rupanya Tina diEntot Damar dari belakang sambil mengulum Kontol Lingga kekasihnya.

Sedangkan setelahnya lampu bilik tengah yang menyala, aku bangga rupanya Bu Indah bermansturbasi sambil menyebutkan nama ku.

Hingga ku dengar desahan panjang, dikamar bilik ujung namun tak dinyalakan lampunya. Rupanya mamah juga entah sejak kapan asik di entot Vinay dengan mesra, bahkan saat ini terlihat Vinay dan mamah saling menyabuni tubuh mereka satu sama lain. Bahkan sesekali mamah sangat menikmati menyabuni bagian Tubuh Vinay yang atletis dan berbulu, sebaliknya Vinay sesekali mencumbui mamah dan bercumbu mesra kayaknya sepasang Kekasih yang diMabuk Asmara.

Aku lagi lagi hanya bisa lemas dan cemburu melihat keAsikan mereka saat itu.

Hingga sesuatu tak diduga terjadi....


"Bu Indah!!!! Bu Anjani!!!! Tina!!!! Kalian liat Damar, Albert sama Lingga enggak!!!!" Teriak Anji di tempat meja kaca kamar bilas yang dilengkapi Wastafel. Di depan 5 Bilik kamar Bilas wanita yang tertutup rapat.

Hanya 2 kamar telihat becahayakan Lampu, namun satu tak diNyalakan lampu namun pintu ditutup. Yaitu keberadaan Mamah dan Vinay, jadi aku yakin bayangan ku mengintip tak kan terlihat atau dicurigai Anji.

"Anjii!!!! Kamu nakal banget sih masuk Kamar Bilas wanita tanpa Izin. Masa iya cari anak Cowok disini, aku sama Bu Indah lagi Bilas nih!!! " Bentak, Bu Indah ke Anji sambil membuka Pintu Kamar bilas nya sedikit.

"Mmmaaaf maaaf Bu.... Maaf saya ga tau... " Jawab Anji ketakutan dibentak Bu Indah yang ku tau jelas jelas ia berbohong.

"Sana cari di kamar bilas Pria!!! Awas kamu kalau berani ngintipin kita!!! " Ancam Bu Indah kepada Anji.

Drama yang Bu Indah mainkan jelas jelas membuat Mamah dan Vinay tersenyum sambil menahan tegang. Tak terkecuali satu kamar bilas lainnya yang lampu menyala yang sebetulnya berIsikan Tina dengan Damar dan Lingga.

Aku pun segera sekedar membasahi badan, hanya sekitar 10 detik kemudian Anji tiba dikamar Bilas Pria. Tanpa basa basi Anji pun bertanya pada ku, yang saat itu telah mebasahi tubuh ku tapi tak ku tutup pintu Kamar bilas ku.


"Bro!!! Liat anak anak gak!!!" Tanya Anji lantang yang jelas terdengar hingga kamar bilas sebelah karna bagian atas ada saluran udara yang ku jadikan tempat mengintip barusan.

"Ooh itu kak, mereka tadi turun kebawah beli Rokok..... Abis kepala mereka berasa pusing." Jawab ku asal, namun pasti terdengar jelas dengan mereka yang berada di kamar bilas wanita.

"O ia kak Anji, anak anak masih pada berendam...?? " Kata ku mencoba mengulur waktu agar Anji ga terlalu cepat meninggalkan ku sendiri dikamar bilas Pria.

"Masih sih, ama siSugeng.... " Katanya sambil mencoba menjauhi ku. Tapi aku harus bisa menahan Anji lebih lama lagi mengobrol dengan ku.

"Kak, aku boleh nanya sesuatu gak?? Tapi rahasia kita aja ini yah!!!! " Kata ku lantang agar terdengar mereka yang berada di kamar bilas Wanita.

"Nanya apaan sih Al, tumben serius amat?? " Kata Anji berhenti dan mulai menghampiri ku didepan wastafel Kaca ruangan Bilas Pria.

"Kalau yang tadi itu jenis minuman apa sih kak?? " Tanya ku sesopan mungkin.

"Kira kira itu ada campurannya ga? Kq rasanya agak gaman gitu.... " Tanya ku penuh harap semoga ia mau menjelaskan, dengan demikian sudah pasti aman buat Vinay, Lingga, dan Damar meninggalkan ruang bilas Wanita.

Tak bisa ku bayangkan andai Anji besok menyebarkan Fakta kalau beberapa kecurigaan kakak kelas dapet jatah ngentot dari Tina, apalagi Mamah ku.

Apalagi sampai ke telinga Reina maupun ayu bahkan guru sekolah.

Anji pun menjelaskan perbedaan jenis minuman Sprakling Juice yang botolnya seperti Champanye, ia pun dengan nada pelan menjelaskan bahwa memang ia campurkan sesuatu supaya ada sensasi rasa berbeda saat diminum.

Rencana ku berhasil, namun saat hendak mengatakan apa campuran yang Anji berikan di minuman kami tadi, keburu diGanggu oleh kehadiran Vinay CS.


"Oiii!!! Guru bartender Gue punya murid baru nih....!!! " Sapa Vinay, mengagetkan Anji.

"Awas Al, jangan banyak banyak.... Ga bagus buat kesehatan elu yang berbakat bidang Olahraga. " Kata Damar yang langsung ke kamar bilas dan menutup pintunya terlihat mau salin.

"Dari mana aja nih pada?? Mang pada ga baaa stock Rokok, ampe pada turun kebawah?? " Tanya Anji.

"Ya elah semprul, kalau bawa juga ga mungkin kita beli ampe keBawah!!! Ya ga Mar!!! " Ujar Lingga yang masuk keBilik kamar bilas sebelah Damar.

"Tau nih, kayak anak kemaren sore aja." Aku pun berlalu meninggalkan mereka lalu mengenakan pakaian ku.


Setelah mengenakan pakaian ku banyak sekali pertanyaan hinggap di kepala ku, satu sisi aku senang mendapat banyak Uang hari ini. Namun disisi lain apakah ini yang mamah maksud dengan melawan nasib?

Hingga tak terasa aku nekat mengambil sebatang rokok lalu menikmati nya dengan seCangkir teh manis, sambil memandangi View tempat dari mewah ini.

Terlihat mamah berbincang serius dengan Bu Indah namun saling berbisik, dari tempat yang tak mudah mereka sadari keberadaan ku saat ini. Ku lihat mamah melamun tertegun setelah mendengar penjelasan Bu Indah.

Namun kehadiran Tina yang menyampaikan sesuatu kepada Mamah dan Bu Indah membuat mamah sedikit tersenyum saat itu. Terlebih lagi saat Sugeng terlihat menghibur Mamah dan Bu Indah, mereka semua larut dalam canda tawa gembira seolah tak Khawatir atau lupa keberadaan ku maupun apa yang terjadi sekitar 40 menit yang lalu.

Terbesit dalam benak ku, baiknya aku meninggalkan Mamah agar bahagia bersama mereka dan kekasihnya kekasihnya. Apalagi, uang yang tadi terkumpul kurasa Cukup untuk ku sekolah atau hidup di kampung Jawa bersama Kakek dan Nenek ku.

Baik mamah maupun Papah, kali ini ku rasakan benar benar mengedepankan ego masing masing. Apalagi dalam urusan SEX, remaja dekil seperti ku sepertinya tak pantas beradu apalagi bersaing dengan mereka.


"Woyy!!! Ngelamun lagi loe!!! " Kata Asep.

"Tau nih..... yang lain Happy elu malah merana disini, ngumpet lagi sambil ngrokok." Tambah Pram.

"Bro maaf banget gue bisa minta Tolong ga, sorry nih kalau ngrepotin." Pinta ku pada Pram.

"Ya elah.... Bro, sama sahabat sendiri aja lu gini amat. Bilang aja ada apa.... " Tanya Pram

"Gue ntar nitip nyokap ya balik bareng elu, nanti gue nebeng Asep aja baliknya." Kata ku sambil bergantian memandang Pram dan Asep. Lalu menghisap rokok milik Damar yang tergeletak di meja.

"Dih!!! Loe napa bro???" Tanya Pram keheranan.

"Bisa bisa si Asep kena Tilang kalau bonceng elu ga pake helm." Ujar Pram yang heran

"Jangan jangan, ada hubungannya sama Sperma yang ada di Jacuzzi Atas ya?? " Kali ini Pram berbisik pelan ke arah aku dan Asep.

"Ya ampun Sayaaang....!!! Sejak kapan kamu ngrokok siih....!!! " Peluk Bu Indah kepada ku yang jelas membuat Asep dan Pram Kaget.

"Sini sini, kasih Ibu!!! Kamu itu ga pantes ngrokok sayaang...!! " Bu Indah merebut paksa Rokok yang ku jepit dijari Telunjuk dan tengah ditangan kiri ku. Wangi aroma tubuh Bu Indah dan Payudaranya membuat ku lemah tak melawan.

Dengan cepat Bu Indah matikan diAshtray dimeja.

"Damar!!!! Kamu lain kali simpen rokok jangan sembarangan dong!!! Liat nih!!! Adik mu jadi coba coba kan." Omel Bu Indah kepada Damar.

"Ya gpp Bu.... Namanya juga 'pria punya masalah' jadi gpp kan sekali sekali ngrokok." Jawab Damar membela diri.

"Iya Bu, lagian kasian siAl kalau ga ada yang mau di rokok" Tambah Anji lantang membuat kami semua terdiam tapi beberapa orang dan rekan ku tertawa...


Bu Indah terdiam, lalu memeluk ku sedangkan ku lihat reaksi mamah lemas penuh rasa besalah pada ku. Tersirat kesedihan saat ia menatap ku, aku yang berada posisi serba salah langsung mengajak Asep.


"Yuk kita cabut duluan aja Sep.... " Kata ku sambil melepas pelukan Bu Indah.

"Ayuk..... " Kata Asep singkat.

"Kamu mau kemana nak, masa mamah sama Bu Indah kamu Tinggalin sih sayang....?? " Tanya mamah dengan nada sedih.

"Bu anjani tenang, ada keperluan mendadak nih. Nanti ibu sama Bu Indah dianter Pram." Jawab Asep agar Mamah dan Bu Indah tak Khawatir.

"Eh tapi kan.......... " Belum selsai Bu indah mengatakan kalimatnya ku Hampiri Vinay CS, berpamitan pulang.

Walaupun rasa Gondok dan Sakit Hati ku terasa amat sangat sakit, namun aku harus bisa bersandiwara. Aku yakin nanti akan bisa ku balas perbuatan mereka pada ku.

Yang terpenting saat ini adalah, mereka semua tak tau bahwa aku tau apa yang terjadi diBilik kamar bilas. Bahkan aku mempunyai Bukti Video dan Foto saat mereka asik Ngentot ria dikamar bilas.

Setelah berterima kasih dan berpamitan, aku pun pamit undur diri bersama Asep disusul Mamah, Bu Indah serta Pram. Wajah bahagia dan penuh kepuasan terpancar dari Vinay.

Meskipun keluar sangat banyak Uang Hari ini, kulihat sepertinya Vinay menuruti permintaan mamah agar menganggap ku sebagai adiknya. Begitupun Damar maupun Lingga dan Tina, terlihat sangat senang hari ini.

Sebelum benar benar membubarkan diri beberapa kali kami berfoto bersama, lalu Asep melajukan Motornya ke kawasan Dago Atas. Hanya Asep yang merasakan rasa Galau yang kurasakan saat itu.





*******




Jantung ku bedegup cepat, Penis ku keras tak karuan saat ku buka beberapa Aplikasi chat Ponsel mamah yang kebetulan berada di tangan ku saat itu.

Bagaimana tidak, selain Damar dan Vinay rupanya mamah sering berchat dan bermesum ria bersama Lingga serta beberapa murid dan satu Kontak misterius yang mamah panggil Aa.

Kalau bahasa Sunda Aa berarti Kakak dalam bahasa Indonesia, bahkan disalah satu aplikasinya mamah memiliki Akun Forum Semprot. Namun di forum Semprot tersebut mamah menyamar sebagai nick name Laki laki.

Akun IG samaran mamah yang menampilkan foto foto Hot Mamah mengenakan Pakaian Sexy, hingga akun Mi Chat yang mamah Gunakan namun menyamarkan wajahnya semua terUngkap jelas saat ini.

Acara ku menanangkan diri pun berubah menjadi acara membongkar Aib Mamah yang berada di ponsel Mahalnya saat ini.

"Sayang.... Pulang jam berapa?? Jangan lama lama ya Albert sayang. Pram nungguin lho, Mamah sama Bu Indah masak masakan special buat kamu." Pesan mamah, yang dikirim melalui Kontak WA Bu Indah.

Tak ku Gubris pesan itu, namun ku Fokuskan menangkap dan membaca beberapa Chat mamah bersama beberapa kekasihnya.


Sungguh tak ku duga, mamah sebenarnya memiliki Hubungan cukup special bersama Damar dan Lingga. Namun setelah mamah berubah beberapa minggu belakangan ini, mamah juga lah yang membantu dan membimbing Damar menaklukkan Tina serta Vinay mendapatkan Reina.

Beberapa History Video call mamah bersama Damar dan Lingga cukup lama selama bulan lalu lebih dari satu Jam, namun sekarang hanya beberapa menit.

Dapat dipastikan hanya Vinay yang tadi dapat jatah ngentot dari mamah barusan, sedangkan Damar sudah cukup lama. Namun dari percakapan dan chat mamah bersama Damar. Beberapa kali Damar mendapat service dari mamah saat jam belajar pagi, atau tepatnya sebelum jam istirahat dimulai.

Bahkan yang membuat ku sangat cemburu adalah saat ku tau Fakta, beberapa kali Damar mendapat BJ dari mamah sebelum jam istirahat sekolah di kamar mandi perpustakaan.

Aku pun hanya bisa membayangkan betapa nikmatnya hidup Damar, perasaan Horny dan cemburu jadi satu andai membayangkan bibir mamah mengulum Kontol Damar.

Bahkan saat membaca pujian Damar saat mamah menyedot Kontol Damar kuat kuat waktu menyemburkan Spermanya didalam mulut Mamah, membuat ku merinding.

Apalagi membayangkan mamah mengatakan langsung, bahwa sperma Damar membuat mamah Awet muda. Membuat darah berkumpul dikepala ku hingga wajah ku yang kehitaman terasa panas dan merah padam.


"Minum dong juicenya lur, kepala elu sampe merah gitu liat HP nyokap elu lur..... " Kata Asep duduk depan ku,tak tau saat itu aku Horny berat mambaca chat mamah bersama kekasih kekasihnya.

"Makasi bro, maklum nih kayaknya gue agak demam.... " Kata ku lalu meminum Juice yang diHidangkan di warung Bukit Bintang.


Lalu sebuah telp masuk whats up dengan nama Sister Indah, menelefon Ponsel Mamah.

"Al sayaaang, pulang jam berapa nak..... Makanan nanti keburu dingin lho sayang.... Ini kasian juga Pram udah nunggu lama nak..." Kata mamah nyerocos saat ku jawab telpnya.

"Bentar lagi maaa... " Kata ku sambil menghisap rokok. Ternyata berguna menurunkan rasa Pusing dan Horny ku.

"Kira kira...... " Kata ku menatap asep.

"Tujuh menit..... " Kata Asep estimasi aku sampai ke rumah saat itu.

"Tujuh menit lagi kita sampe Rumah, ini beres ngembaliin perlatan Laptop." Kata ku yang sebenarnya tak peduli pada mamah, namun keberadaan Pram lah yang membuat ku tak enak membuat menunggu lama.

"Ya sayaang, hati hati dijalan. Mamah tunggu lho.... " Kata mamah, lalu ku akhiri telp panggilan masuk mamah.

"Yuk bro, rokok gua dah abis." Ajak ku pada Asep.

"Ayok, kasian si Pram nunggu. Lewat jalan Pintas gue tau." Ajak Asep.



Sesampainya diRumah ku lihat Pram memainkan Laptop ku menjelang sore itu, Bu Indah terlihat sibuk membantu mamah sambil mengoreksi Tugas sekolah.

Setibanya aku dan Asep, kami bertiga langsung diberi tau jawaban Tugas oleh Bu Indah saat itu. Karna kami bertiga berada di kelas berbeda.

Tak ada keanehan terjadi, apalagi mamah terlihat santai bahkan sungkan menanyakan Ponsel nya serta melihat keberadaan ku yang serius dengan menulis tugas sekolah.


"Maaf ibu menyela, tapi nak Asep nak Pram ibu mau berbagi hasil kemenangan taruhan Anak Ibu Albert saat renang tadi." Kata mamah bergabung duduk disamping Asep.

"Lah itu kan rezeki Al Bu, kita juga kecipratan berendam ditempat mewah tadi dah seneng banget." Kata Pram.

"Bener tu Bu, kalau ibu mau kita kebagian gpp deh jatah saya simpen aja diIbu suka ya ntar piknik lagi ga sulit." Tambah Asep

"Rupanya Al ga salah pilih teman ya seperti Asep sama Pram... " Kata Bu Indah senang sambil menyandarkan tubuhnya di samping ku. Karna Bu Indah Duduk disamping ku.

"Saya juga mau kq jadi anak tiri Bu Anjani... Apalagi tadi bisa deket sama Reina, aku berasa seneng banget Bu..... " Kata Asep menyandarkan Tubuhnya, yang pasti terasa Toket mamah menpel di lengan dan punggungnya.

"Itu sih Kahayang Nya!!!! Ngarep kamu ngarep!!!!! " Respon Pram sambil menoyor kepala Asep, membuat Asep semakin tenggelam kePelukan mamah yang mengenakan Hijab tertutup rumahan.

Namun saat itu aku ga boleh terlihat Parno sama sahabat ku sendiri, lagi pula aku tak keberatan Asep jadi adik Tiri ku.

"O ia mah, sebenarnya aku tadi menang taruhan berapa....?? " Tanya ku sambil ingin memastikan.

"Kalau dihitung semua sih..... Total ada.... " Kata Bu Indah sambil menghitung 3 gepok uang ratusan Ribu tersusun rapih serta sisanya nominal 50 ribuan.

Semua Bu Indah Hitung secara transparant di atas meja......

"Total 35 juta kamu menang taruhan renang tadi Al..... " Jawab Bu Indah berkaca kaca.

Sontak aku pun berpelukan dengan Bu Indah, larut dalam euforia. Namun mamah juga berpelukan dengan Asep, sedangkan Pram mengangkat kedua tangannya sambil memegang Uang dua tumpuk ratusan Ribu ditangannya.

Merasa nikmat dan hanyut dalam pelukan Bu Indah saat itu, mulai membangkitkan kembali rasa Horny ku. Andai saja tak ada mereka bertiga, aku yakin Bu indah tak akan menolak andai ku Cumbu Bibirnya.

Apalagi setelah ku tau Bu Indah memFantasikan aku saat tadi ia berMansturbasi diBilik kamar bilas.


"Besok pagi, Kak Anjani sama Ibu akan anter kamu ke bank buat rekening tabungan." Kata Bu Indah sambil memeluk ku bagai kekasihnya.

"Emang bisa ya ndah??" Tanya Mamah yang mengapit Asep.

"Bisa dong Bu, buat aja nanti rekening pelajaran jadi Al punya Kartu Debit." Kata Bu Indah sambil mengedipkan matanya kepada mamah.

"Ya udah, kalau gitu yuk kita makan dulu Ibu sajikan disini aja ya.... " Ajak mamah sore itu.

"Tapi Bu kita masih kenyang." Jawab Asep di samping mamah.

"Dikit gpp kq nak, supaya sampe rumah kalian enak Tidur." Jawab mamah sambil meninggalkan kami berempat.

"Selamat ya sayang, kamu emang hebat. Bisa buktiin kalau bakat kamu bukan kaleng kaleng. " Kata Bu Indah mencubit manja Hidung Ku lalu pergi menyusul mamah kedapur.


Setelah kami menikmati hidangan masakan mamah sore itu, Pram pun pamit pulang. Namun mamah sangat terpaksa harus pergi membeli bahan masakan yang kurang untuk besok pagi. Asep pun dengan sigap bersedia mengantar mamah keToko Grosir sore itu.

Sempat terbesit akan membelikan uang tadi untuk motor matic biasa, namun karna waktu terlalu sore mamah pun segera berangkat diantar Asep sore itu.

Hal tak terduga pun terjadi, saat aku salin pakaian dikamar ku yang berada di atas Bu Indah menghampiri ku yang saat itu aku tak menutup pintu dan bertelanjang Dada.

Dengan expresi yang belakangan ku Tau Horny, Bu Indah menghampiri ku dikamar lalu.....


"Ibu tau kamu tadi horny sayang..... Sekarang ibu akan kasih Hadiah yang ibu janjiin sama kamu..... " Kata Bu Indah yang ku kira tadi hanya bercanda di dalam Jacuzzi saat mengocok Kontol ku kini terwujud.

"Muach.... Kamu janji sayang.... Muach muach!!! Ini rahasia Kita berdua..... Muach.." Kata Bu Indah sambil mencumbui ku.

"Ia Bu... Aku janji....hmmmffttt hmmmffttt... Emmmmhhh..... Mmmhhcuph... " Setelah Bu Indah menundukan sedikit wajahnya sejajar dengan ku, aku langsung bercumbu panas mengimbangi lumatan bibirnya yang sexy.

Tak kusangka Wanita idaman ku sangat bernafsu kepada ku, terlebih lagi setelah ia tau dan menjamah Kontol ku tadi siang.

Cepat gerakan tangan Bu Indah menurunkan celananya, sehingga terasa paha putih mulusnya oleh kedua Tangan ku.....

"Kamu duduk sayang, waktu kita ga banyak. Keburu mamah kamu pulang." Kata Bu Indah memerintah ku.

Aku pun duduk di pinggiran kasur setelah menurunkan celana ku, dengan cepat pula Bu Indah mulai mengangkangi Kontol ku sambil membuka sleting Pakaian tertutup lengan Panjangnya.

"Sssshhh aaahh, sssshhh.... Aaaahhh..... " Setelah membasahi kontol ku dengan ludahnya, Bu Indah menurunkan pantatnya perlahan agar Kontol ku tenggelam didalam memeknya yang kurasa sangat sempit menjepit dan Hangat.

"Kontol kamu Emang paling Gagah dan Gede Al.... " Sambil berulang kali naik turun mencoba menelan Kontol ku.

Tak ku jawab celoteh Bu Indah, aku hanya memandangi belahan Payudaranya yang wangi dan putih mulus.

"Kamu mau nenen sayang...." Sambil berusaha menelan Kontol ku yang tersisa setengah.

"Aaahh iaa buu.... " Kata ku sambil menikmati Kontol ku dijepit memasuki liang memek Bu Indah.

"Nih sayang, ........... Aakh..... "Desah Bu Indah Belum sempat menyelesaikan kata katanya, Bu indah membuka BH nya menyajikan kedua payudaranya yang menggoda dan tidak kendur.

Putingnya terlihat berwarna merah muda saat itu, langsung ku Caplok.... Sambil menekan tiba tiba pantatnya Turun dan tertelan lah seluruh Kontol ku dalam memeknya.

"Aaaawwwhh!!!! Albert Sayaaang....... " Jerit Bu Indah, saat Kontol ku menacap sempurna di dalam memeknya.

Ku lihat wajahnya seperti perih namun nikmat, sedangkan aku yang duduk memangkunya mulai memejamkan mata sambil sedikit menekuk bibir ku seperti meminta diCumbu olehnya.

Kenikmatan melepas perjaka ku semakin sempurna saat Bu Indah dengan mesranya mencumbu bibir ku. Tiga sensasi kenikmatan di Kontol ku yang merasakan denyut memek Bu Indah, hangatnya Payudara Bu Indah diDada ku, serta percumbuan mesra antara aku dan Bu Indah.

Benar benar sensasi baru yang membawa ku ke dunia yang berbeda, ini kah nikmat hubungan sex?? Pantas saja mereka ketagihan...... Aaaahh.......


"Jangan ditahan sayang, nanti keluarin aja didalem..... Ibu pengen ngerasain semprotan Cinta dari Kontol gede kamu." Kata Bu Indah sambil mulai menggoyangkan pinggulnya perlahan.

"Ia buu....aaaahhh..... " Lalu kami pun kembali berciuman.

Di beberapa menit awal Bu Indah memajukan mundurkan pantatnya terasa seperti Memeknya mengurut Kontol ku perlahan sambil berciuman. Desahan kami berdua tertahan akibat kami saling memanggut bibir kami satu sama lain.

Desahan nikmat ku tertahan namun disedot nya bibir bawah ku yang tebal, saat merasakan sensasi Bu Indah memutar pantatnya lalu menarik Pantatnya keatas.

Terasa bagaikan Kontol ku diremas lembut lalu diRemas kuat kuat oleh memek Bu Indah. Terus menerus menerus selama 5 menit Bu Indah teratur memainkan tempo pelan namun terasa nikmat membiasakan Kontol ku diAduk dan diRemas dengan memek Bu Indah.

Hampir sekitar 10 menit menit berlalu, keringat kami bercucuran. Apalagi Bu Indah saat itu masih mengenakan Hijab nya.

Sambil terus menggoyang Kontol ku perlahan dan puas menikmati bibir serta berGelut lidah dengan ku, Bu Indah mulai meracu merasakan nikmatnya keGagahan Kontol ku.


"Kontol kamu emang nikmat sayang, tiduran sayang.... Biar ibu ambil kendali sekarang.... " Perintah Bu Indah yang Cantik bagai Artis Influencer Hijab di medsos.

Namun sore menjelang malam ini, ia menari nari liar diatas Kontol ku. Tangannya menuntun tangan ku agar meremas kedua Bokahan payudaranya yang putih besar dan Mulus, kuremas sambil sebisa mungkin ku Sodok memek Bu Indah Dari Bawah.

"Kamu pinter sayaang, berasa banget mentoknya.....!!! " Kata Bu Indah yang bergoyang makin liar diatas ku, hingga titik tertentu ku tekan Kontol ku keatas dalam dalam terasa geli dan nikmat menyentuh sesuatu didalam sana.

Entah berapa menit Bu Indah bergerak liar bagaikan artis dangdut bergoyang erotis diatas ku, yang ku ingat saat itu baik Tubuh Bu Indah dan Tubuh ku bermandikan keringat sore itu.

Hingga akhirnya......

"Aku klimkas Al!!!!! " Crrrtt crtrttt...... Crrrttt... Crtrttt crrrttt.... Terasa hangat dan kental ku rasakan diSemprot sesuatu Kontol ku didalam sana.

Badan Bu Indah amburk bergetar beberapa kali diatas pelukan ku, ku peluk erat Bu Indah saat badannya bergetar hebat sambil sesekali ku tekan Kontol ku dalam dalam di memeknya yang berkedut dan menyemprotkan sesuatu di Kontol ku.

Setelah gelombang klimaks Bu Indah reda, Bu Indah pun bercumbu mesra dengan ku, lalu ia berkata sambil melihat jam tangannya.

"Kamu emang perkasa sayang, 18 menit bertahan dari serangan ibu nak.... " Puji Bu Indah kepada ku sambil melihat Jam tangannya.

"Goyangan ibu juga enak, aku tadi hampir kencing dalam memek ibu.... " Kata ku.

"Sekarang entot ibu sayang, kamu diatas ibu pengen rasain semburan Sperma kamu." Lagi lagi Bu Indah memerintah ku.

Meskipun masih mengenakan Hijab, tanpa melepas Kontol ku dari memeknya perlahan kami berganti posisi. Sangat Nikmat, hingga akhirnya ku gempur habis habisan memek Bu Indah dengan posisi Missionary sore itu.

Setiap detik dan menit begitu Nikmat, aku hanya merasakan kehangatan, Cumbuan dan sentuhan mesra Bu Indah sore itu. Bahkan saat ku ku angkat satu kaki Bu Indah lalu menekuknya hingga perutnya, terasa makin Mantab sodokan ku dimemeknya. Hingga terasa sampai menyodok mantab dasar Memek Bu Indah yang paling dalam.

Hingga sesuatu terasa amat sangat geli dan Nikmat setelah berkali kali kepala Kontol ku menyentuh Ujung Rahim Bu Indah, dan akhirnya.....


"Aku ga kuat lagii...... " Seringai ku terbata bata agar sodokan ku tetap stabil dalam memeknya.

"Lepasiin Albert saaayaaaaaang..... Aku juggaaa maauu sampeee..... " Jawab Bu indah terputus putus....

"Indaaaaahhhhh....... " Ku sebut nama Cinta pertama ku, walaupun berstatus istri orang. Sembari melepaskan tembakan demi tembakan yang tak ku hitung jumlahnya...... Yang ada ki nikmati getaran demi getaran tubuh ku setiap menembaki liang memek Bu Indah.

"Albeeerrrrt....... " Crrrrrrrt..... Crrrrrrrtttt..... Crrrttt rt...... Crrrrrrrrrrrrttt........ Kalo ini seperti semprotan bercampur air kencing mengalir menghangatkan Kontol ku.

Ku rebahkan tubuh ku diatas Tubuh Bu Indah yang hanya mengenakan Hijab dan jam tangan. Kutancapkan dalam dalam dibeberapa tembakan terakhir, sambil erat erat menikmati pelukan Bu Indah.

Hingga bau pesing dan hanyir menyatu dengan aroma tubuh wangi Bu Indah, kami tak peduli hanya merenggangkan pelukan sambil menikmati sisa sisa denyutan memek Bu Indah di sekujur batang Kontol ku.


"Cuph....... Aku benar benar ga menyesal Bu melepas perjaka aku sama Ibu... " Kata ku setelah mengecup mesra keningnya.

"Aku juga Albert ku sayang, ini adalah sex terhebat yang pernah ku Rasakan." Kata Bu Indah lalu menarik kepala ku lalu bercumbu mesra dengan ku.

Apakah ini yang dinamakan Cinta??


"Sayang, bawa sprei kasur kamu ke kamar mandi, supaya mamah mu tak curiga dan marah." Perintah Bu Indah sebelum menuruni tangga, meninggalkan ku dikamar sendiri.

Ku lilitkan Handuk lalu, membawa sprei kasur bekas Pertarungan cinta ku dengannya yang bau pesing karna Bu Indah terkencing kencing ku Entot brutal beberapa menit yang lalu.

Hampir 48 menit lebih kami bercinta, namun tak ku lihat tanda tanda mamah pulang dari Toko Grosir. Hingga akhirnya, sekitar 10 menit kemudian mamah pulang melalui pintu belakang.


"Kenapa hijab kamu ndah?? Kq kamu cuci sprei kasur Albert....?? " Terdengar suara mamah mengIntrogasi Bu Indah di dapur.

"Ia ni kak, basah... Ku titip ya.... Tadi Albert ngeluh, ada bangkai kecoa mati diatas kasurnya. Ia kan Albert..... " Kata Bu Indah sambil mengedipkan matanya nakal kepada ku.

"Ia mah,untung Bu Indah mau nolong Al ngerendem Sprei kasur. Tumben mah lama banget beli bumbu bahan makanan?? Tutup ya toko grosir minggu?? " Segera aku berbalik menanyai mamah hampir sejam lebih pergi dengan Asep.

"Naaak, bukan tutup, tapi emang susah mamah cari nya. Untung Asep sabar nganter mamah keSwalayan besar." Kata mamah sambil duduk diruang keluarga.

"Kak aku pinjam Hijab mu ya.... Besok ku kembalilan." Kata Bu Indah yang memang sudah sangat Akrab dengan mamah sekarang berada di kamar mamah.

"Ini nah ndah.... Kakak ada yang ini.........." Kata mamah sambil menyusul Bu Indah kedalam Kamar.

Namun setelah kututup pintu kamar mandi terdengar samar suara aneh seperti bercanda dan tertawa tawa antara Bu Indah dan Mamah dikamarnya.

Hening sesaat, lalu mereka tertawa berdua cekikikan. Aku pun sepelan mungkin mandi lagi menjelang malam itu, khawatir mamah Curiga bahkan marah andai tau aku tadi ngentot Bu Indah.


"Al sayaaang, ibu pulang dulu yaa..... " Suara Bu Indah manja melalui pintu dapur yang sangat dekat dengan rumahnya.

"Ia buu.... Makasi ya Bu... Maaf Al ga bisa ngangter ibu.... " Kata ku dalam kamar mandi.

"Kak aku pulang dulu ya, nanti kalau suami ku sibuk boleh kan aku kesini lagi." Tanya Bu Indah manja kepada mamah ku.

"Eummpptt gmana ya? Al boleh ga Bu Indah kesini lagi....?? " Tanya mamah menggoda ku.

"Ga tau ma.... Aku takut ayah pulang gmana?" Kata ku sekenanya. Karna aku takut ini pancingan mamah yang kepo apa yang terjadi selama ia pergi.

"Tuh kan de indah denger sendiri, anak ku ga kangen sama dek Indah.... " Goda mamah kepada Bu Indah.

"Kak Anjani..... " Suara Bu Indah manja.

"Awwh, Al tolong mamah sayang, mamah diNakalin ni sama Bu Indah..... Hihihi..... " Aku pun hanya senyum sendiri mendengar betapa bahagianya mamah dengan Bu Indah.





*******





Menjelang malam, mamah membagikan beberapa cemilan kepada security di depan Pos dan Siskamling yang jaga malam. Memang sudah ciri khas mamah dan papah andai mendapat Rezeki berbagi kepada orang sekitar kami.

Tak ada yang aneh menjelang malam itu, hanya saja aku terlalu sibuk mempelajari memainkan Laptop. Kali ini ku coba layanan Internet di laptop ku, mupung ada uang ga asa salahnya mencoba layanan Internet menggunakan Pulsa Puluhan Giga dari Ponsel ku sebagai pusat Koneksi Internet.


"Al sayaang, Kq kamu cuek banget sii sama mamah dari tadi?? " Tanya mamah lembut setelah selsai dan menonton TV dengan tayangan yang tak bermutu.

"Maaf mah, aku lagi coba Laptop yang dibenerin temanku tadi..... " Kata ku melihat mamah mengenakan pakaian longgar dan hijab menyembunyikan kecantikan serta keseksian mamah.

"Bener serius kamu ga marah atau dendam sama mamah gara gara kejadian siang tadi??" Lagi lagi pertanyaan mamah membuat mood ku jadi makin kesal.

"Mamah sini deh.... Serius mah, aku bingung dengan Laptop ini padahal aku udah setting sebaik mungkin." Kata ku menggeser duduk ku lalu mamah pun menghampiri ku.

Mamah pun menghela nafas lalu menatap layar Laptop ku, Setelah dia duduk disamping ku.

"Kalau ga salah ini harusnya daftarin Email sayang, jadi identitas kamu ada diLaptop ini supaya bisa Browsing Internet." Kata mamah santai sambil menatap layar laptop dan menyandarkan kepalanya kepada ku.

"Yaah gmana dong mah, aku ga hafal sama email ku.....?? " Kata ku memancing mamah.

"Kamu gmana sih nak, masa email sendiri ga hafal." Kata mamah memandangi ku, padahal aku pura pura kebingungan.

"Ya udah, biar pakai email mamah ya sayang, kamu hafalin nih Passwordnya." Yesss!!! Akhirnya mamah masuk jebakan ku.

"Tuh kan!!! Sekarang kamu baru bisa browsing..... " Kata mamah.

"Mamah Hebat.... " Puji ku.

"O iya mah, tadi mamah nanya aku cuekin mamah sama marah sama mamah ya?? " Kata ku kepada mamah.


Tiba tiba wajah mamah menjadi seperti sedih dan ketakutan, sebijak mungkin aku menjelaskan mengapa aku meninggalkan mamah disana dan memilih pulang bersama Asep.

Aku mengingatkan ada atau tiada diri ku, ku harap mamah bisa bertahan dari godaan Kakak kelas ku.

Namun mamah sendiri saat itu benar benar terkejut dengan Nominal jumlah Uang yang di pertaruhkan untuk menocok penis Vinay.

Aku cukup kecewa dengan mamah tidak terang terangan bahwa selama ini menjadi Guru Sex bagi Vinay, Lingga, dan Damar. Yang terdengar dari keluh kesah mamah, semua yang ia lakukan demi kelangsungan hidup kami berdua.

Mamah menawari, Sepedah motor atau Mobil untuk kami berdua membelanjakan uang sebesar 150 juta lebih siang tadi. Setelah berdiskusi panjang, kami pun memutuskan agar uang itu dijadikan DP Rumah. Sedangkan cicilan perbulannya dibayar melalui hasil tahunan rumah diKontrakan atau disewakan pertahun.

Mamah pun memeluk bangga kepada ku saat itu, ternyata mamah sangat menyukai ide ku dengan solusi sekitar 3 tahun kedepan kami punya rumah diBandung.


"Tapi janji ya sayang, ini rahasia kita..." Kata mamah sambil memeluk erat Tubuh ku.

"Papah kamu jangan dulu tau.... Kamu lihat sendiri sekarang, jangankan menelfon kita sayang, mengirim pesan beberapa menit sekedar tau keadaan kita saja tidak." Kata mamah sambil memeluk ku erat, suaranya pun serak menahan tangis.

"Sabar mamah sayang, kan ada aku.... aku anak laki laki mamah lho... Pasti bisa jaga mamah." Kata ku mencoba menghiburnya.

Saat ini aku tak mau mengungkit kejadian tadi, aku yakin mamah ga akan sampai begini andai ada sedikit perhatian dari ayah.

Entah karna kelelahan seharian yang panjang atau memang kami sudah ngantuk, yang jelas malam itu aku dan mamah tertidur diruang keluarga.

Samar terdengar di tidur dan alam mimpi ku mendengar suara suara percakapan ayah dan mamah. Hingga ku terjaga saat pagi hari, rupanya benar saja, semalam ayah pulang.

Pantas saja aku tidur begitu nyenyak dari jam 9 malam semalam, rupanya kami bertiga Tidur diruang keluarga. Aku tidur terasa hangat dan nyaman malam itu diapit mamah dan Ayah yang berada diKiri dan Kanan ku.





*******
Rasanya jd albert sungguh nanonano ... tp ya ****** aja dah tau mamanya sprti itu diam saja.
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd