Cemburu Part 8
Berawal dari rencana Bu Indah yang meminta sahabatnya Ibu Anjani untuk memata matai suaminya yang tampan bak Artis Korea Anthony, akhirnya Albert ikut terlibat keDalam aksi Mamahnya dan Wanita Pujaan Hatinya yang selalu merangsang Nafsu nya Bu Indah.
Hingga rupanya Bu Indah dan Bu Anjani turut serta bersama Albert lalu Dua Teman baiknya Asep dan Pram ke acara Ujian Test Renang dari sekolah.
Kejutan lagi lagi terjadi, disaat Albert bimbang hendak menunjukkan Fakta dan bukti foto kepada Bu Indah, wanita Berhijab yang bersuamikan Tampan.
Albert dikejutkan kehadiran Tiga Kakak kelasnya Lingga dan Vinay cs, serta Damar. Terlebih lagi ada Reina yang sempat dekat dengan Albert,Namun entah mengapa malah jadi pacaran dengan Vinay.Tina yang sepertinya udah pacaran dengan Lingga, serta disusul dengan kehadiran Angela bersama Dua Rekannya.
Ada apa ini sebenarnya??
Apa ini semua Rencana Mamah?
Atau, aksi ku pagi tadi ketauan Pak Anthony dan Angela??
Kecurigaan Albert semakin menjadi, saat Vinay mengajak Ia dan rekan rekannya kePrivate Pool yang mewah. Sadar akan sesuatu yang tak beres akan terjadi, Albert berfikir keras bagaimana melindungi mamahnya yang Cantik dan Sexy terlebih ada Bu Indah yang pastinya sedang Galau dengan Prilaku Suaminya Anthony berpacaran dengan Gadis Remaja cantik Angela.
POV Albert
Sparkling Juice ya tadi, kq efeknya aneh gini yah??? Tp tenang udah gue campur semua, ga mungkin mereka curiga. Kecuali mereka meminum minuman beralkohol belum dibuka Segel kemasan Botol. Bener bener ga tau dah ntar bakal gmana.
Apa jangan jangan gue mabok kali yah?? Masa ia sii cuma minum 1 gelas doang....??
"Albert, Albert.....kamu ini nak..... " Sapa Pak Darwin sambil menepuk Punggung ku dari belakang. Membuyarkan lamunan ku.
Ga dimana ga dimana.... Kamu ini hobby banget sih Ngelamun?? " Komentar Pak Darwin menyadarkan ku dari Lamunan, Saat ia tiba di tempat ini langsung menyapa ku.
"Ia pak, pemandangannya bagus banget." Jawab ku sekenanya. Karna saat itu aku melihat pemandangan keluar kaca, memfokuskan Pikiran dan Pandangan ku karna terasa seperti linglung dan mengantuk.
"Mungpung ada Pak Darwin, kita makan Siang bareng dulu yuk..... " Ajak mamah yang saat itu sudah mengenakan Handuk berjenis Kimono.
Baik Bu Indah maupun Mamah, masih mengenakan Diving Suit cukup tertutup diBalut Handuk tebal sejenis Kimono.
Hanya saja, andai handuk Mamah dan Bu Indah lepas, sudah tentu ketatnya Diving Suit akan menjiplak lekuk tubuh mereka dengan sempurna.
"Ibu Anjani..... Mari Bu, aduh perayaan siapa ini? Kayaknya mewah sekali??" Tanya Pak Darwin. Sambil berjalan mendekati Perasmanan atau Buffee.
"Ini lho Pak, perayaan Jadian Vinay sama Reina..... " Jawab Bu Indah, terlihat semakin cantik dan segar di mata ku siang itu.
"Ooo gitu ya, selamat ya...... Benar benar pasangan serasi..... Hehehehe..... " Puji Pak Darwin. Sambil bergabung bersama Sugeng dan Asep, mencicipi beberapa Hidangan.
"Makasii ya Paaak..... Doa in kita langgeng hihihi...... " Kata Reina manja sambil memeluk Vinay mesra. Kebayang nikmatnya lengan Vinay terhimpit Payudara Reina yang sekal dan Padat.
Gila!!!!kq bisa gini ya?? Ga nyangka, hanya dalam hitungan hari Vinay bisa memenangkan hati Reina. Tapi, apa boleh buat lah, ketimbang aku yang Kismin dan Dekil. Anggep aja aku beruntung pernah saling mengagumi dan ditolong Reina Minggu lalu.
Sejak Reina jadian dengan Vinay aku dan Reina jarang komunikasi, tapi aku berharap.... sikap Reina yang menggaggap ku adiknya ga berubah. Alaaaaahhh, ngareep lu Cukkk!!! Umpat ku dalam hati.
Acara makan Siang saat itu penuh keAkraban, meskipun tak berada dalam satu meja makan kami menikmati makan siang kami di kursi santai, Open Bar, dan Open Kitchen kecil.
Meskipun terpisah beberapa Spot, celoteh candaan Vinay, Sugeng, dan Anji menghiasi acara makan siang.
Damar pun terlihat bersenda Gurau dan larut bersama obrolan Pram maupun Anji seputar Game maupun Movie.
Sedangkan Mamah, Bu Indah, Pak Darwin serta Dua pasangan yang sedang Kasmaran, mereka berbincang sambil bercanda dengan Asep.
Hingga akhirnya.....
"Kalau gitu saya, pamit dulu..... Makasi ya Nak Reina, Nak Vinay atas Undangan makan siangnya..... Untuk berendamnya, maaf lain hari bapak bisa usahakan ikut serta."
"Lho.... Kq buru buru sih pak?? " Kata Reina Cemberut karna saat ini Kekasihnya yang sedang mengadakan acara Mewah saat itu.
"Masih ada beberapa murid nak Reina..... Nanti kalau selsai, pasti bapak kesini lagi." Kata Pak Darwin dengan Sopan dan Halus. Terkesan memberi harapan.
Terlihat jelas, Pak Darwin tak tergoda dengan keberadaan Mamah maupun Bu Indah, malah Pak Darwin terlihat menghindari acara Yang diadakan Vinay.
"Makasi ya pak, udah Hadir kalau selsai nanti gabung aja Berendam sama kita Disini." Ajak Vinay, sambil lagi lagi merangkul pinggang Reina.
"Pasti, nanti Bapak kesini lagi kalau tugas bapak usai... Mari semua...!!! " Pamit Pak Darwin sambil menyapa perpisahan dari ruangan ini.
"Silahkan pak.... " Jawab ku.
"Paak besok aku pasti buatin, aku ga akan lupa.... " Kata mamah, sebelum Pak Darwin benar benar keluar dari ruangan ini.
Karna mamah saat itu masih menikmati makan siang, di meja dekat Open Kitchen. Dibalas senyuman oleh Pak Darwin serta berjalan berlalu meninggalkan ruangan.
*******
Setelah sekedar mencuci muka disalah satu Kamar Bilas menggunakan air dingin, badan ku terasa jauh lebih segar. Bener juga kata Damar, aku pun bisa mendengar lebih baik.
Hanya saja agak ada sedikit perasaan aneh yang cukup berat dikepala ku, cukup sulit ku gambarkan karna baru itu mencoba minuman seperti Champanye tapi rupanya Sprakling Juice.
"Al!!! Sinii..... Tolongin ibu pijitin bahu..... " Pinta Bu Indah yang sudah berada diSatu Kolam Jacuzzi yang berada dibawah Kolam Utama.
Setelah ku buka letakkan handuk diPinggir dekat kolam, aku pun memulai turut serta berendam bersama mereka.
Terlihat diPinggir Kolam hanya Damar yang rebahan sambil memainkan Ponsel serta Anji yang telihat sedang menyiapkan minuman.
Gue Jamin.... Pasti siAnji Bingung beberapa minuman jenis Sparkling Juice tadi udah ku Campur semua.
"Al, coba Tolong dong pijitin Bahu Ibu.... Berasa agak pegel nih..... " Sambil duduk di antara selangkangan ku dan duduk menghadap Asep.
Sebelum aku masuk Kolam Jacuzzi, sempat ku Lihat Banyak sekali Notifikasi masuk ke ponsel mamah. Tapi, aku ga sempat membuka ponselnya. Ku pikir, akan membuat teman teman yang lain curiga.
"Naaah, sebelah sini Al.... Berasa pegel bgt dari kemarin." Sambil menuntun tangan ku ke arah Bahunya, lembut terasa Bongkahan Pantat Bu Indah mengganjal Penis ku yang mulai setengah Tegang.
Aaah.... Enak banget, Pass nyelip di belahan Pantat Bu Indah yang duduk didepan ku.
"Disini ya Bu...?? " Tanya ku basa basi sambil mulai memijit agar rekan rekan ku yang lain tak curiga. Padahal aku sangat menikmati mengganjal nya Penis ku di belahan Pantat Bu Indah.
"Duuh Al.... Baik banget sih mau mijitin Bu Indah.... Mamah aja ga pernah tuh di pijitin sama kamu.... " Protes mamah manja, yang rupanya berada di kolam Utama berada sedikit lebih Tinggi dari kolam ku dan Bu Indah saat itu.
Dinding kolam utama diatas ku terbuat dari kaca, jadi ku pastikan mamah masih mengenakan Diving Suitnya.
"Waaah, Albert jahat juga ya..... Sini deh Bu Vinay aja yang pijitin ibu." Ajak Vinay. Sambil mendekati mamah.
"Eeh.... Tapi...?? " Kata mamah sambil berpandangan dengan ku.
"Udah, gpp Bu..... Dari pada sama si sugeng ga kan ga enak hehehe..... Ntar itemnya nular lho...." Kata Vinay, dengan lembut membimbing Mamah duduk di depan Pangkuannya.
"Kalau si Vinay ga enak mijitnya biar saya aja Bu.... " Timpal Damar yang sedang memainkan Ponselnya di pinggir kolam.
"Kalian ini, masih aja Berebut.... Bagi dua deh Bu Anjani nya..... Bisa ga Al????" Kata Bu Indah sambil menggoyangkan Pantat nya, seperti menggesekkan kePenis ku yang mulai tegang maksimal.
"Jangan Bu, kalau diBagi Dua nanti mamah saya Kurus dong hehehe.... " Aku terbawa suasana menanggapi candaan, dengan sensasi nikmat yang diberikan Bu Indah.
"Kayaknya enak deh... " Kata ayu, yang menatap sayu ke arah ku dan Bu indah. Sambil memegangi ponselnya.
"abis Bu Indah aku coba ya Al...." Pintanya.
"Kalau gitu kenapa ga sama saya Aja..... " Kata Asep sambil mulai memijat lengan Ayu.
"Kalau kurang enak aku juga bisa kq....." Ujar Anji yang mulai bersaing bersama Asep mulai bersaing.
"Kalian ini, ngdadak jadi rebutan hihihi..... " Kata Bu Indah.
Ayu pun tersenyum lalu bangkit dan membuka ponselnya yang berdering seperti ada panggilan Telfon untuknya.
Aku sama sekali tak menaruh curiga kepada Aktifitas mamah dan Vinay DiKolam atas, ku pikir ga mungkin Vinay macam macam dengan Mamah. Terlebih lagi Banyak rekan rekan ku berada disana. Hanya saja, aku lengah dan menikmati memijat atau lebih tepatnya menjamah bagian Punggung Bu Indah saat itu.
"Temen temen sorry ya..... Aku duluan!!!" Kata Ayu, setelah menerima telp. Disamping ku dan Bu Indah.
"Eh kenapa?? Baru sebentar kita berendam." Kata Anji.
"Sorry ni, aku dijemput ada acara keluarga." Kata Ayu dengan wajah kecewa.
"Aku juga!!!! Lagian BT juga lama lama disini." Kata Reina yang bangkit meninggalkan kolam, yang membuat ku berhenti memijat Bu Indah.
Ku perhatikan di dinding kaca yang transparan dan ASTAGA!!!!!
ku lihat rupanya Tina duduk diatas Pangkuan Lingga, sepintas samar terlihat Penis Lingga yang tegak sempurna dibalik celana pendek menggesek gesek belahan Pantat Tina yang mengenakan Celana Pendek ketat super pendek.
Hal yang sama juga terlihat saat Mamah duduk diPangkuan Vinay, namun saat aku beradu pandang dan memelototi mamah.Dengan cepat mamah duduk lebih sedikit kedepan saperti mamah takut dengan expresi ku yang mulai marah.
Namun tak bisa kubayangkan bagaimana nikmatnya yang Penis Vinay rasakan, wajar saja andai saat itu Reina kesal.
Antara marah dan Makin Horny ku rasakan saat itu, kenapa Bu Indah ga dudukin Penis ku juga???? Tapi masalah utama sekarang, gmana caranya Reina ga cemburu dan marah.
Aku khawatir mamah jadi pemicu retaknya Hubungan Reina dan Vinay.
Tapi.....
Semua terlambat.....
"Yuk ah.... Kita Bilas aja..... " Ajak Reina kepada Ayu.
"Eeh ia.... Kak Reina juga udahan?? " Tanya Ayu yang masih berada dalam kolam.
"Ia nih, mau bilas bareng ga?? " Ajak Reina ke Ayu, yang sudah turun dan berdiri di pinggir kolam tempat aku berendam dibawah koalamnya .
"ayuk kak.... " Ayu dan Reina pun berlalu berjalan menuju tempat kamar bilas.
Aku pun berpandangan dengan Pram dan Bu indah, lalu Mamah pun berkata.
"Nak Vinay, Reina marah deh.... Coba kamu kejar dulu..... Bicarain baik baik.... " Kata mamah.
"Ah!!!!! udah biarin aja Bu, lagian ia emang suka lebay kayak gitu.... " Kata Vinay santai, namun aku belum bisa melihat lagi dengan jelas posisi mamah dan Vinay saat ini.
"Tapi wajar lho ia cemburu, baiknya kamu bicarain dulu deh." Kata Bu Indah. Namun tak diGubris Vinay.
Candaan Sugeng pun mulai menghiasi suasana saat kepergian Reina dan Ayu ke tempat bilas yang berada dibalik tembok loker.
Damar pun, mulai bergabung di kolam utama diatas. Sesuai dugaan ku, Anji kembali membawa 2 Pitcher Sprakling Juice untuk diBagikan kepada kami uang sedang berendam.
Sambil berendam menikmati minuman, Vinay, Damar, Lingga, maupun Tina, pasti menikmati minuman yang disajikan Anji. Sedangkan di kolam bawah, hanya Bu Indah dan Sugeng tak bisa ku cegah. Sedangkan Asep maupun Pram, pasti membuang minuman itu. Karna kami berTiga sudah saling melempar kode satu sama lain.
Dugaan ku tepat!!! baru dua teguk mereka minum, arah candaan kini mulai berbau bagus mesum. Mata Asep maupun Pramono mulai melotot tak percaya saat Bu Indah mulai bergerak nakal menduduki selangkangan ku.
Tapi.......
"Ada yang mau anterin kita kebawah ga....??" Pinta Ayu yang sudah berpakaian rapih. Sedangkan Reina berpakaian cukup sexy dengan Tshirt ketat dan celana pendek.
"Boleh.... Biar aku anterin kamu kebawah...!!! " Kata Anji yang saat itu baru memasukkan kakinya dan masih berpakaian karna sibuk menyajikan minuman yang memberi reaksi cukup aneh. Namun mereka tak tau telah ku campur.
"Aku juga dong....!!! Soalnya aku ntar dijemput diParkiran..... " Pinta Reina, sesaat kami terdiam berpandangan.
Lalu..... Reina berkata meminta kepada 2 teman ku.
"Asep..... Pram....?? Kalian mau ga temenin aku....??? " Pinta Reina.
"Oh boleh kak bentar..... Yuk Pram.... " Kata asep sambil mengajak Pram sambil bangkit dari Jacuzzi.
Setelah mereka berLima berlalu dan menutup Pintu, entah sengaja atau tidak Bu Indah mulai berani menduduki selangkangan ku. Sugeng yang berada di hadapan Bu Indah hanya bisa melihat sepertinya ingin berada di posisi ku.
Betapa Nikmatnya penis ku yang tegak sempurna berada di belahan pantat Bu Indah yang ku rasa cukup besar dan empuk saat ini.
"Gmana... Enak kan Bu Pijatan ku?? " Kata Vinay, membuka pembicaraan tanpa rasa bersalah membiarkan Reina kekasihnya pergi.
"Biasa aja sihh..... Ibu sebenernya lagi nikmatin relaksasi sama gelembung Jacuzzi hihihi..... " Kata mamah manja.
Aku sendiri ingin melihat melihat apa yang sugeng Lihat melalui dinding kaca? Apakah Vinay merasakan Nikmat apa yang ku rasakan saat ini diberikan Bu Indah??
Tapi percuma karna pandangan ku terhalang punggung Bu Indah, yang masih mengenakan swim suit saat berendam.
"Kata gua juga apa!!! Loe itu ga ada bakat Viin!!!!" Terdengar suara Damar meledek Vinay.
"Siapa bilang!!! Kalau ku giniin pasti Bu Ajani keenakan nih.... " Kata Vinay yang ku tak tau apa yang ia lakukan pada mamah.
"Aaawwh... Nak Vinay.... Iiih nakaal!!! " Teriak mamah protes, namun Bu Indah yang berada diatas pangkuan ku tertawa terbahak bahak sehingga memberi efek makin nikmat gesekan Penis ku diBelahan Pantat nya.
saat Bu Indah menyandarkan kepalanya disebelah kiri kepala ku sambil terus tertawa baru bisa ku lihat, rupanya mamah sedang mencubit perut Vinay yang berbulu.
"Ampunn buu ampuun sakiit..... " Kata Vinay memelas, namun ditertawakan semua yang berada disana.
"Awas yaa.... Berani macem macem lagi... DiPlintir gini lagi lho....!!!! " Kata mamah dengan expresi marah, namun menahan Tawa melihat reaksi Vinay.
"Ia Bu ia aku janji..... " Kata Vinay sambil 2 tangannya memegangi tangan mamah yang mencubit memelintir perutnya.
Namun disaat yang sama, dikarnakan posisi kolam mamah lebih tinggi mamah seperti memelototi Bu Indah. Saat mata ku dan mamah bertemu, sepertinya mamah tak ingin aku berada diposisi seperti itu bersama Bu Indah.
Sambil memelankan tawanya Bu Indah bergerak perlahan maju, menggeser duduknya sehingga tidak menduduki selangkangan ku. Tepatnya bongkahan pantat Bu Indah tidak berada diatas Penis ku.
Setelah melepas cubitan dari Vinay, mamah duduk sendiri menikmati berendam diJacuzzi. Matanya sesekali melihat keberadaan ku dan Bu Indah.
Ku lihat Vinay dan Damar meminum 2 gelas lagi minuman itu, benar saja reaksi mereka hanya dalam beberapa detik kembali berubah.
"Kan, dah gue bilang jangan macem macem sama Bu Anjani. Gue yakin.... Ga sampe 15 menit lu itu pasti KELAR!!!! " Ledek Damar.
"Songong amat sih loe.... Gua berani taruhan dah 100 juta, bisa gue bertahan 15 menit doang mah." Kata Vinay yang mulai berbicara seperti Mabuk dan mulai Sombong.
"Gue tambahin dah 15, gpp uang jajan gue 4 hari gue pasangin buat elu Viin....!!!! " Timpal Lingga yang kali ini ikut memanasi Vinay.
"Kamu sabar, saatnya kita mainin mereka.... " Bisik Bu Indah ditelinga ku. Yang sesungguhnya tak ku mengerti mereka bertaruh untuk apa????
Cara Bu Indah menyampaikan juga cukup cerdas, tepat disaat Sugeng Lengah melihat keSexyan Tina di dinding kaca Jacuzzi diatas kami.
"Yaah segitu doang!!! mana seru lah... Kalau aku lebih yakin Damar lebih kuat." Kata Bu Indah mulai memprovokasi suasana.
"Yah Bu Indah.... Masih raguin sohib saya.... Gue tambahin 15 Vin jadi 130 dah!!!" Kata Sugeng yang tak Terima Vinay diledek Bu Indah.
"Ah, Omdo!!!! udah deh kita nikmatin suasana.... Dari pada taruhan ga jelas kayak gitu.... " Kata mamah sambil melihat ku, seperti Ragu atau takut akan keberadaan diriku. Dibelakang Bu Indah, pdhal saat itu masih bingung namun berasa nyaman menikmati Jacuzzi.
Bu Indah pun yang berada di depan ku santai, walaupun sesekali terasa gesekan nikmat itu diPenis ku.
Tetapi, sesuatu yang tak terduga terjadi, seolah membuat Baik mamah maupun Vinay tak bisa menolak Taruhan yang ku tak mengerti itu terjadi.
"Biar seru bu... Yuk jadiin aja, saya Transfer nih tambahin 20..... Jadi Total 150 juta!!!!" Kata Tina sambil memainkan Ponselnya.
Antara kaget dan Gemetar ku rasakan saat itu, memang ku tau mereka ini adalah anak anak orang Tajir. Tapi sungguh tak ku sangka mereka berani berpatungan dan Bertaruh sebesar itu.
Belum habis aku menikmati sensasi gesekan membuat ku Horny dan Kaget sebuah suara lain menyadarkan ku saat itu.
"Nih Bu..... Aku juga udah transfer lho... " Kata Vinay menunjukkan layar Ponselnya kepada mamah yang terlihat bingung. Terutama saat menatap mata ku.
"Aku juga udah nih..... " Kata Sugeng sambil menatap Ponselnya.
"Siip beres!!! Ayo Viin kamu bisa!!! Biar Diem tuh mulut siDamar." Kata Lingga sambil meletakkan Ponselnya.
Kutatap mata mamah berAdu pandang dengan mata Bu Indah serius. Lalu Bu Indah membalikkan badan dan berkata padaku.
"Coba ambilin Ponsel Mamah kamu nak Al" Kata Bu Indah lembut, aku pun meraih handuk yang tak jauh dari sisi Kolam Jacuzzi.
Setelah ku buka Kunci Ponsel mamah dimana Layar nya berIsikan banyak Notifikasi Aplikasi dan Banking, ku serahkan kepada Bu Indah.
lalu Bu Indah pun memperlihatkan setelah cukup cekatan dan cepat jarinya memainkan ponsel mamah ku.
Lalu Bu Indah pun memperlihatkan layar Ponsel Mamah, kepada ku yang saat itu baru beberapa menit saja menerima transfer dari 4 rekening berbeda hingga berjumlah 150 juta Rupiah!!!!
"Kalian serius ya...??? Beneran nih yakin gpp?" Kata Bu Indah seolah menciut nyalinya. Wajah mamah pun kebingungan.
"Tenang aja Bu!!! Kalau si Vinay menang, saya nanti yang Bayar 100. sisanya.... Kalau Vinay menang, kalian berEmpat makan gratis 1 kali selama Seminggu di kantin Bu Anjani." Kata Damar dengan Entengnya, seolah olah ia membela mamah.
Walaupun Fakta yang ku tau baru ia saja saat ini yang pernah mencicipi hangatnya lubang Vagina mamah.
"Kalian yakin niih??? Tapiii..... " Kata Mamah ragu, sambil menatap ke arah ku. Walaupun aku juga bingung.
Satu sisi aku masih ga paham taruhan macam apa yang mereka buat, sisi lain aku percaya mamah bisa melawan nasib kali ini.
"Bu Anjani ga enak sama anak Ibu ya Albert??" Kata Vinay lantang.
"Al loe tenang aja!!! Kasih gue kesempatan kali ini buat ngBungkam siCurut Damar kali ini. Elu sendiri liat kan, dari tadi siDamar emang niat ngrusak acara Kita!!! " Kata Damar menatap ku, namun dari cara ia bicara seperti orang mabok. Aneh juga, pdhal satu ku Spakrling Juice kan ga ada Alkohol.
Apa Damar, Vinay sama yang nikmatin Minuman itu emang ada reaksi obat tambahan seperti awal gua rasa???
Terlebih lagi mereka menikmati lebih dari 1 Gelas...... !!!
"Udah dong nak Vinay, jangan kasar gitu ah... Ibu ga suka.... Niat kita kesini kan buat happy bukan buat jadi saingan sama taruhan ga jelas kayak gini." Sungguh ku CEMBURU melihat mamah memenangkan Vinay sambil memeluk nya lalu duduk memeluk Vinay dari belakang di pinggir Jacuzzi.
"Bu... Sebernya mau taruhan apa sih ini?? Aku ga ngerti???" Bisik ku dibelakang Bu Indah.
"Ini lho Al sayang, gmana?? Ibu yakin Vinay pasti Tumbang.... " Aahh.... gilaa!!!! Sambil berbisik Tanpa ragu dan malu pelan pelan tangan mulus Bu Indah menyusup masuk dan mengocok Penis ku.
Benar benar sensasi luar biasa......
"Gmana... Kamu kuat ga tahan lebih dari 15 menit?? " Bisik lagi Bu Indah, sambil terus mengocok Kontol ku yang tegak sempurna dibalik Boxer ini.
"Engga buu.... " Bisik ku lirih, sambil menatap Sugeng yang curiga dengan tangan Bu Indah mengocok Penis ku. Namun disisi lain Nikmat itu semakin terasa saat ku tatap mamah mengelus ngelus Dada Bidang Vinay yang berbulu.
"Duh, ga enak ya pake Swim Suit berendam gini.... " Bu indah cepat menarik tangannya dari Kontol ku. Lalu ke pinggir kolam membuka Swim Duitnya.
"Ya udah, kita buat Perjanjian aja!!!" Sambil perlahan membuka Swim suitnya, yang rupanya Bu Indah saat itu mengenakan Bikini super sexy didalam suim suite nya.
Membuat ku menelan ludah, tak terkecuali Sugeng maupun Damar dan Vinay dan Lingga yang memeluk Tina melihat Bu Indah mempertontonkan Kulit sensitif Putih Mulusnya, yang terbiasa diBalut Hijab.
"Kalau kalian Janji siapa pun yang menang dan Kalah, jangan menyimpan dendam." Lanjut Bu Indah, sambil berjalan anggun ke arah ku.
"Sama satu Lagi...... " kata Bu Indah duduk dibelakang ku, seolah menyembunyikan keseksiannya dibalik tubuh ku didalam Jacuzzi.
"Aaaapa.... Bu....????? " Tanya Damar seolah tak percaya Bu Indah membuat ku berdiri sejenak, lalu meminta ku duduk didepannya.
"Ini RAHASIA KITA!!! GMANA???? Hihihi.... " Kata Bu Indah sambil merangkul ku dari belakang, entah mimpi apa aku semalam dipeluk wanita pujaan ku saat ini.
Terasa sekujur tubuh mulus Bu Indah menempel di kulit ku. Andai tak ada 'Mereka' ingin sekali ku balikkan badan dan mencumbunya.
Tapi.....
Mamah!!!!
Ku fokuskan pandangan ku kepada mamah....
Lalu....!!!
"Setuju saya Bu...." Jawab Vinay.mata ku melihat Vinay....
"Ok DEAL!! " balas Damar. Sepertinya sangat cemburu melihat mamah memeluk Vinay.
"Sayaang.... Gmana??? Gpp kan mamah main main sama Vinay sebentar... " Kata mamah sambil ke sisi Jacuzzi menjauhi Vinay dekat sisi Jacuzzi ku yang lebih rendah, memandangi ku dengan senyuman penuh makna.
Karna saat itu mamah pasti paham dengan kenikmatan yang Bu Indah berikan kepada ku.
"Eeehhmmmmm....... " Kata ku berfikir 2 detik sambil menguasai diri dari kenikmatan halus mulus kulit Bu Indah menempel di sekujur Punggung dan bokong ku.
"Boleh mah... " Kata ku spontan dan lemah, saat tangan Kanan Bu Indah meremas Kontol ku.
"Ok kalau gitu.... Ndaah!!! Jangan NAKALIN ALBERT ANAK KU!!! " kata mamah sambil membuka Swim Suitnya didalam Jacuzzi, memperingatkan Bu Indah namun Bu Indah terdengar tersenyum kearah mamah.
Dan ASTAGA!!!!!
Mamah mengenakan Bikini seperti Bu Indah tetapi beda warna, yang membedakan adalah dibagian Payudara hampir seperti tak Cukup menampung Ukuran Payudara mamah.
Terlebih lagi, bagian bawah lebih terlihat seperti Thong atau G-string dan sebagainya. Meskipun aku pernah melihat lekuk tubuh mamah saat diEntot Damar.
Namun diSiang Ini dalam ruangan sejuk dan mewah, body tubuh mamah terlihat sempurna dimata ku.
"Duh Bu Anjani, aku jadi Insecure nih!!! " Kata Tina.
"Nanti ibu kasih tau nak Tina rahasianya!!! " Kata mamah manja sambil duduk santai menatap Damar sesaat lalu menatap Vinay.
"Kamu jangan cemburu, Aku nanti kasih Hadiah juga lebih dari ini... Tapi jangan sampai Ibu mu tau." Bisik Bu Indah, sambil pelan sembunyi sembunyi mengocok Penis ku.
Belum sempat ku cerna, aku hanya was was saat Sugeng menatap kami berdua lalu duduk mendekati Bu Indah.
"Ayo Vin!!! Mulai.... Apa takut loe?? " Kata Lingga.
"Ia lho Vin, keburu yang lain Balik... " Tambah Tina.
"Ok kita mulai..... Kalian semua jadi wasit ya, mulai waktunya....." Kata Vinay sambil menuntun mamah duduk disampingnya.
"Ok kita mulai.... " Kata Damar, berbarengan dengan Sugeng, serta Tina memulai stop watch di ponsel mereka masing masing.
Kulihat jelas Kontol Vinay tegak sempurna diHiasi Urat urat disekeliling batangnya, namun aku tak minder karna bentuk kepala Kontol Vinay merah besar bagai jamur seperti punya ku.
Hanya saja aku kehitaman, milik Vinay Merah merekah ku Intip diInding dikaca Jacuzzi diatas ku tempat mereka berendam.
"3...... 2...... 1...... Mulai!!!!! " Aba aba suara dari Damar dimulai. Dengan posisi mamah duduk dibelakang Vinay.
Saat itu aku tak bisa berfikir jernih, akibat perlakuan Bu Indah kepada ku.... Setiap gerakan tangan mamah di Kontol Vinay yang Bu Indah lihat melalui Dinding Kaca Jacuzzi sedikit berada diatas kami, Bu Indah berikan kepada ku.
Satu menit pertama, Bu Indah dan Mamah habiskan dengan meraba kedua Biji Kontol. Lalu menarik kedua tangan ke atas batang Kontol Vinay, apa yang Vinay rasakan tentunya ku rasakan juga dibawah sini.
Belum lagi himpitan payudara Bu Indah terasa Nikmat di punggung ku.
Sekitar lebih dari menit kedua, sepintas ku lihat tangan mamah mengocok lembut Kontol Vinay sedang tangan lainnya memegangi Biji Kontol Vinay.
Bu Indah pun melakukan hal yang sama kepada ku..... Menit demi menit pun berlalu, karna saking nikmatnya aku hanya bisa memejamkan mata menikmati tangan mulus Bu Indah membawa ku terbang melayang.
Hingga.....
"Eaaa......Eaaa.....Eaaa......!!!!!!Huahahahahahhaa........ " Di iringi teriakan Damar, Lingga dan Tina berkali kali serta tawa renyah mereka.
Aku sadar, walaupun sedikit lagi terasa mau memuntahkan Sperma ku, paksakan membukakan mata dan menghentikan Kocokan Bu Indah diKontol ku.....
Namun Bu Indah menatap ku lalu Bu Indah pun mengarahkan mata ikut tertawa sambil melihat keAtas, arah Mamah dan Vinay berada.
Rupanya Vinay hanya bisa bertahan sekitar hampir 7 menit.
Namun aku pun merasakan sangat cemburu dan kesal melupakan kenikmatan yang Bu Indah berikan beberapa detik yang lalu, setelah Vinay terlihat lemas, lalu mamah mecumbu Vinay mesra.
Sugeng, Lingga, serta Tina pun, bertepuk tangan menyoraki mereka.
Terlebih lagi saat tangan mamah mengusap ngusap Dada serta perut six paxx Vinay yang berbulu.....
Antara lemas, Cemburu dan Horny menjadi satu.
"Al sayang.... Kamu jangan.... " Kata Bu Indah lirih, namun ku Tinggalkan Bu Indah diJacuzzi sendiri.
"Bu kalau gitu sama saya aja.... " Kata Sugeng langsung menyela.
Ku minum segelas air setelah meninggalkan Jacuzzi dan mengenakan Handuk diMini Bar, samar tak terdengar apa yang mereka bicarakan. Ku lihat diJacuzzi mamah meninggalkan Kolam Jacuzzi yang mewah itu mengenakan Handuk sambil menenteng Swim suit yang basah, bersama Tina kearah Bilik Bilas dibalik tembok Loker.
"Kamu nakal" Terlihat gerakan bibir mamah kearah ku yang masih berdiri melamun diMini Bar. Sambil merenung apa yang tadi terjadi.
Damar, Lingga, maupun Vinay, saat itu duduk di pinggiran Jacuzzi, mereka menunjuk sambil bercanda kearah Sperma yang cukup banyak.
Dan ku rasa itu bukan hanya Sperma Vinay saja, tetapi pasti juga ada milik Lingga yang sejak awal bermesum ria diJacuzzi dengan Tina.
Sedangkan Bu Indah pun mulai bangkit dan meninggalkan Sugeng sendiri di kolam, mengenakan Handuk Bu Indah membawa Swim Suit lalu berjalan menyusul Mamah dan Tina.....
"Ayang temenin, nyalain lampunya yang mana??? " Rengek Tina, kepada Lingga.
Tak lama, Lingga bersama Vinay pun menghampiri Tina. Lalu disusul dengan kembalinya Anji, Asep, serta Pram.
"Semua amankan??" Tanya Pram. Sedangkan Asep langsung kearah Jacuzzi.
"Entahlah.... Gue juga bingung." Jawab ku.
"Ya elah.... Bingung knapa loe?? " Tanya Pram serius.
"Sebenernya Uang jajan kalian tuh brapa sih?? Dalam hitungan minggu, mang bisa ampe Ratusan juta?? " Tanya ku kepada Pram. Karna Pram adalah salah satu anak Konglomerat.
"Bisa aja sih, malah anak anak yg tadi itu sbenernya tinggal gesek masalah uang. Tapi begitulah mereka kalau kurang perhatian ortu bro." Kata Pram.
"Selain broken atau di tinggal salah satu ortu sejak lahir kayak siDamar, pasti ortunya cuma pengen gmana anaknya mau sekolah." Lanjut Pram lebih dalam.
"Gue yakin bro, mereka itu iri sama kasih sayang yang Bu Anjani kasih sama Elu. Buktinya di Reina aja ampe cemburu ama nyokap elu." Tambah Pram.
"Ia gue jadi ga enak sama Kak Reina nih, gara gara si Vinay mabok jadi rusak acara." Kata ku kepada Pram.
"Tp serius td tuh Sprakling Juice??" Tanya Pram.
Ku anggukkan kepala ku meyakinkan Pram.
"Aneh juga sii, tp pas bilas Air dingin langsung mendingan siih." Kata Pram.
"Kayaknya dosisnya ga tinggi, tp kalau diminum makin banyak tadi sih keliatan kayak yang Mabok ga jelas gitu." Kata ku yang masih awam tentang minuman alkohol atau bukan, apalagi minuman itu mengandung Campuran Obat Tidur atau Perangsang.
Saat ini hanya Asep dan Pram yang mengerti perasaan ku, tak bisa ku banyangkan andai Mereka serta Ayu dan Kak Reina tau permainan Taruhan Gila yang beberapa menit yang lalu terjadi.
"Yang penting semua aman, tapi elu harus omongin baik baik. Masa iya sih bro, nyokap elu mau mereka Embat juga. Apalagi mereka tau nyokap elu kesepian." Tambah Pram menasehati ku. Lalu kami pun menikmati pemandangan sambil minuman jenis Soda dimini Bar.
"Lah, mereka mang dah pada Bilas yah??" Tanya pram beberapa menit kemudian sambil mulai bangkit dan menghampiri kolam tempat Anji, Asep dan Sugeng berada.... Yaitu kolam bawah.
"Ia yang lain pada Bilas.... " Kata ku, sambil merasakan kejanggalan.
ANJINK BANGSAT!!!!!
Aku pun segera berjalan ke tempat kamar bilas di ruangan private Pool mewah ini, setelah ku Perhatikan keadaan sekitar Jacuzzi tak kulihat keberadaan Damar dan Vinay.
Aku pun berjalan berpura pura hendak Bilas ke kamar Bilas Pria..... Jantung ku berdegup kencang saat kudapati lampu ruangan Bilas Pria terlihat masih gelap dan Kering. Bahkan terlihat semua Bilik pun masih terbuka tanda disini KOSONG.
Ku tenang kan diri ku beberapa detik, andai ku gegabah betapa malunya aku di hadapan Pram dan Asep nanti andai dugaan ku Benar. Ga bisa ku bayangkan betapa Pecundang nya aku tak bisa menjaga mamah.
Namun lutut ku menjadi lemas saat mendengar samar desahan dan suara suara seperti peraduan paha persis saat Damar ngentot mamah tempo hari dari arah Kamar Bilas Wanita hanya saja tertutupi dengan beberapa suara air Shower yang menderu deras.
POV Anjani (disaat Albert dan Pram Ngobrol)
Foto Vinay membuktikan bahwa anak ku Albert tengah asik mengobrol bersama Pram. Di area mini bar. Ku akui remaja keturunan India ini memang lihai memainkan dan memancing Nafsu Birahi wanita kesepian seperti ku.
Setelah ku rasa tadi anak ku sendiri tadi menikmati service dari Indah, tak ada salahnya ditempat ini benar benar ku nikmati kegagahan dan kehangatan Tubuh Vinay sekali lagi.
Sambil berdiri dibawah guyuran Shower air hangat diKamar bilas ini aku melayani Cumbuan mesra Vinay, tak malu ku rapatkan pelukan ku dengannya merasakan gesekan Tubuh ku dengan bulu bulu yang berada diSekujur Tubuh Vinay.
Ahhh.... Nikmat sekali, terlebih lagi saat bibir nya menjelajahi leherku......
"Cantik dan sexy sekali Bu.... Lebih cantik dan Sexy dari pada Reina.... " Bisik Vinay memmuji ku, sambil mencumbui leher ku.
Kedua tangan Vinay, merangkul mesra pungung dan Bokong ku mengarahkan Kontol nya yang tegak sempurna menggesek serta berusaha masuk keVagina ku namun gagal.
"Kamu yakin nak, tapi aku udah bersuami... " Kata ku, namun tak kalah mesra sambil memegangi belakang kepala Vinay. Sedangkan tangan lainnya memposisikan Bolong Vinay agar menekan Kontol nya kedalam Vagina ku.
"Aku rela abaikan Reina demi kamu Anjani sayang.... Aku rela jadi kekasih gelap mu.... Apalagi yang harus ku Buktikan padamu.... " Bisik Vinay, sambil menatap ku. Sambil kepala Kontol berurat Vinay sudah tepat menyelip diBibir Vagina ku bersiap menyeruak masuk seakan menunggu persetujuan ku....
"Aku ga bisa janji sayang...." Kata ku lirih. Sambil berpandangan.
"Nikmatilah selagi ada waktu... Ahh.. " Saat Vinay sedikit mulai menekan Kontol berUratnya... Sambil memandangi ku.
"Aku minta satu sayang... Aaah.... " Saat ku berbisik pada Vinay, karna sedikit lebih dalam Vinay kini menekan Kontolnya kedalam Memek ku, setelah sedikit menariknya.
Walaupun sudah sangat basah sedari tadi, namun penuh kelembutan dan sabar Vinay memasukkan Kontol berUratnya keMemek ku.
"Apa sayang katakan lah.... " Bisik Vinay di telinga ku, sambil menahan Kontolnya masuk lebih dalam diMemek ku.
Ku tatap wajah kekasih gelap ku yang tampan keturunan India ini, lalu ku katakan.....
"Tolong jaga perasaan anak ku Albert sayang... " Kata ku lirih sambil menatap wajahnya. Vinay pun tersenyum, Sambil kembali sedikit menekan Kontolnya ia tempelkan wajahnya ditelinga ku.
"Aku janji janji sayang... Ahh... " Sambil mendesah menekan KontolNya lebih dalam.
"Akan ku Anggap Albert seperti Adik ku sendiri..... Aaahh...... "
"Aaah iyhhhhh...." Desahan ku keluar diIringi kenikmatan tak tertepi. Begitu sempurna mengakhiri kata katanya, Kontol Vinay yang Berurat, menacap sempurna di dalam memek ku.
Kami pun bercumbu mesra, merayakan kenikmatan ini. Ditambah saat Vinay mengangkat kaki kiri ku, agar Kontolnya menancap semakin dalam mencumbu Ujung rahim ku.
Ku tekan kedua bongkahan Pantat Vinay, agar Kontolnya sepenuhnya menikmati kehangatan liang Memek ku. sambil bercumbu mesra, bertukar lidah ku berikan sensasi pijatan otot otot Memek ku keKontol berurat Vinay.
Sehingga Percumbuan kami mengeluarkan suara suara kemesraan ditambah desahan Vinay yang sedikit tak terkendali. Aku yang awalnya mendesah pelan dengan reaksi Vinay menggerakkan Otot otot Kontolnya didalam Memek ku tanpa mengayunkan Bokonngnya, mulai menutup mulutnya dengan Satu jari telunjuk ku.
"Jangan keras keras.... " Kata ku lirih. Dibalas senyum mesum dari kekasih brondong ku satu ini.
Satu tangan Vinay menopang Pergelangan kaki kiri ku tangan lainnya meremas remas satu Payudara ku. Lalu ia pindahkan merangkul tangan yang meremas Payudara ku keleherku.
Aku paham kekasih ku saat ini ingin mencumbu ku, ku julurkan lidah ku lalu dengan lembut ia menyedot dan mencumbui lidah ku, sejalan dengan tangan ku yang menyusuri punggungnya agar menghimpit kedua Payudara ku. Vinay pun mulai mengayunkan Kontolnya dengan lembut penuh perasaan mulai menggenjot Memek ku.
"Aaah.... Nikmat banget sayaang.... " Saat ku nikmati genjotan Kontol Vinay lembut penuh perasaan didalam Memek ku dibawah Shower.
"Akan ku selalu ku berikan hanya untukmu sayang...." Bisik Vinay menggoda ku.
Lalu Kami pun berpandangan menikmati expresi kenikmatan yang Vinay dapatkan dan aku pun mengExpresikan keenakan Kontolnya menggenjot Memek ku berulang kali.
"ahh... aahh... Aaaaahh......sssshhh aaahh.... " Desah ku sepelan mungkin menggambarkan betapa nikmatnya kepada Kekasih muda ku saat ia mengentot ku penuh lembut perasaan.
Vinay pun tersenyum sambil menahan nikmat dan perlahan menurunkan kaki ku ke lantai, sambil tetap menjaga genjotan kontolnya diMemek ku tetap Stabil terasa yang terasa Amat terasa sangat Nikmat.
Entah dari mana ia belajar sex selihai ini, hingga kedua kalinya membuat ku terlena menikmati permainannya dalam bercinta.
Saat di cafe tempo hari, hanya dengan setuhan dan Cumbuan Vinay berhasil membuat ku Liar ditempat umum.
Kali ini melalui taruhan, lagi lagi ia berhasil membuat ku merangsang Hebat. Hingga akhirnya ku Ingkari janji ku, karna anak ku pun Albert ikut terlena dengan Kenikmatan yang Indah berikan padanya.
Setelah ia rasa cukup stabil, menggenjot Memek ku sambil berdiri. Sambil mempercepat Genjotannya Vinay memperlihatkan wajah nya keenakan mengentot Memek ku dengan tempo lebih cepat.....
Ku balas dengan expresi membuka mulut ku menganga, sambil memejamkan mata ku menggambarkan betapa nikmatnya Sodokan demi Sodokan Kontol Vinay diMemek ku.
Hingga tak moment desahan kami keluar tak terkendali, ku dekap Tubuh Vinay agar rapat dan becumbu dengan ku yang mulai kewalahan.
Sedangkan Tangan Vinay menahan dan meremas Bongkahan Pantat ku sambil menggenjot Memek ku dengan Tempo maksimal.
Benar benar kenikmatan tiada Tara, di himpitan dada Vinay berbulu, percumbuan mesra serta sodokan demi sodokan Kontol Vinay plus remasannya benar benar membawa ku terbang melupakan segalanya.
Ku harap kudapatkan Klimaks terindah bersama kekasih muda ku saat ini.....
Tapi.........
"Terimalah Cinta ku Anjani..... " Setelah melepas cumbuannya dibibir ku Vinay berbisik pada ku.
Sambil mendekap Tubuh ku sangat erat, berkali kali Vinay menyemburkan Sperma Kental Hangat dan sangat banyak di dalam Memek ku....
"Aaahh.... Aaaahhh... Aaaaahhh...... " Berkali kali aku dan Vinay mendesah sepelan mungkin.
Ku nikmati, semburan hangat cairan Cinta Vinay didalam Memek ku. Meskipun aku belum mencapai Klimaks, namun Semburan cairan kental Cinta Vinay pada ku benar benar memberikan ku sejuta kenikmatan.
Setelah gelombang Klimaks Vinay reda, sungguh aku dibuat kagum dengan Kontol Vinay yang sama sekali masih Keras dan Gagah Menancap diMemek ku.
Ku Terima Cumbuan Vinay dibibir ku yang terasa sangat romantis, sambil melepas Kontolnya dari Memek ku.
Terasa lelehan Sperma hangat Vinay turun dari Memek ku saat itu, namun langsung terbawa air Shower Hangat dan Deras.......
"Ga ku sangka, Nikmat banget ngentot dengan Bu Anjani.... " Bisik Vinay sambil perlahan memutar tubuh ku membelakangi nya.
"Kamu juga sayang, paling bisa buat aku terlena dengan Sodokan Kontol kamu.... " Bisik ku tepat diTelinganya hingga lagi lagi, tanpa ku Bimbingan Kontol Vinay yang masih keras sempurna menyelip masuk di bibir Vagina ku.
"Sekali lagi sayang, kali ini kita Keluarin barengan ya.... " Bisik Vinay diTelingaku.
"Tapi jangan mendesah, aku takut mereka curiga sayang.... " Bisik ku sambil mencumbu telinga Vinay.
"Aaah... Iya sayaang.... Aahh... Mereka juga sekarang pasti... Aah... Sedang asik ngentot diBilik sebelah. Aaaahhhh..... " Bisik Vinay setelah sekitar 4 kali memaju mundurkan Kontolnya agar menancap sempurna diMemek ku dengan gaya Membelakangi ku sambil berdiri.
Seketika perasaan Nikmat keberadaan Kontol Vinay didalam Memek ku menjadi berlipat lipat dan membuat ku sangat bernafsu.
Terlebih lagi ku Bayangkan andai Albert anak ku, berada diBilik sebelah yang terdengar samar desahan Indah diEntot oleh anak ku Albert.
Kedua Tangan Vinay meraih kedua Payudara ku saat itu, sambil meremas remas kedua Payudara ku aku yang mebuat ku lebih Tegak meluruskan Tubuh ku dan merespon Sodokan Kontol Vinay dengan sedikit sesekali memutar Pantat ku. Memberikan dampak Memek ku memelintir Kontol Vinay yang cukup besar dan Panjang.
Ku tarik kepala Vinay dengan satu tangan ku agar mencumbu ku, sedangkan tangan lainnya membimbing kedua tangan Vinay meremas Payudara ku lebih erat sambil jadi Tumpuan ku.
Ku pejamkan Mata Membayangkan anak ku Albert mengentot Tubuh putih mulus Indah diBilik sebelah, betapa nikmatnya Kontol anak ku yang gagah merah kehitaman itu menghujam Memek Indah.
Lapisan demi lapisan kenikmatan ku rasakan saat diEntot Vinay dari belakang, namun membayangkan Indah merasakan Harta Karun dari Albert.
Yaitu Kontol Albert anak ku yang Panjang dan Gempal, selama ini coba ku sembunyikan agar ia dapat menembus salah satu Gadis Cantik sekolah seperti Reina.
Sodokan pendek Vinay semakin cepat seiring nafsu ku melayani sodokan demi sodokan Vinay yang tak kalah Brutal dan tak beraturan.
Terlebih lagi, saat kepala Kontolnya mencium lembut ujung rahim ku.
"Aaaahhh..... " Desahan ku berkobar, memajukan pantatku yang sesungguhnya membayangkan Hujaman Kontol anak ku diMemek Indah.
Tetapi....
"Aaaarggghhh..... Aaaah aaahhh..... " Lagi lagi Vinay menembakkan Spermanya diMemek ku....
"Aa aaaahhh....... " Desah ku panjang tak terkendali, menikmati tembakan Sperma Vinay berkali kali diMemek ku. Sambil membayangkan semburan Sperma Kontol Albert yang kental yang hangat. Karna setau ku anak ku tak pernah coli.
"Hmmffttt...... " Buru buru Vinay mencumbui ku dari belakang, sambil melepaskan sisa sisa Spermanya didalam Memek ku.
Namun tetap ku pejamkan mata sambil membayangkan bahwa saat itu Anak ku sendiri yang mencumbu ku mesra saat itu.
Aaaaahh..... ADA APA DENGAN KU??? bisik hati sanubari ku paling dalam.
Setelah puas bercumbu dengan ku Vinay menatap ku mesra dan mengecup kening ku penuh rasa sayang.
"Terimakasih Cinta ku, tadi itu adalah sex paling Nikmat yang pernah ku rasakan." Lagi lagi Vinay membuat ku benar benar Tersanjung, lalu aku pun memeluknya lalu mencumbu bibirnya mesra.
POV Albert
Kepala ku terasa pusing namun horny berat saat mengintip Vinay mengentot mamah, terlebih lagi aku mendengar jelas bisikan Vinay yang mengatakan permainan sex dengan mamah paling Nikmat.
Dengan kata lain, Reina juga telah Vinay berhasil perawanin. Sempat aku berusaha masuk keRuang Bilas wanita namun dihalangi Bu Indah.
Namun setelah ku Intip satu persatu rupanya Tembok tiap kamar bilas Pria, bersebelahan dengan kamar bilas Wanita.
Aku terkejut dan Bangga saat mengintip kearah kamar bilas lampu menyala pertama yang rupanya Tina diEntot Damar dari belakang sambil mengulum Kontol Lingga kekasihnya.
Sedangkan setelahnya lampu bilik tengah yang menyala, aku bangga rupanya Bu Indah bermansturbasi sambil menyebutkan nama ku.
Hingga ku dengar desahan panjang, dikamar bilik ujung namun tak dinyalakan lampunya. Rupanya mamah juga entah sejak kapan asik di entot Vinay dengan mesra, bahkan saat ini terlihat Vinay dan mamah saling menyabuni tubuh mereka satu sama lain. Bahkan sesekali mamah sangat menikmati menyabuni bagian Tubuh Vinay yang atletis dan berbulu, sebaliknya Vinay sesekali mencumbui mamah dan bercumbu mesra kayaknya sepasang Kekasih yang diMabuk Asmara.
Aku lagi lagi hanya bisa lemas dan cemburu melihat keAsikan mereka saat itu.
Hingga sesuatu tak diduga terjadi....
"Bu Indah!!!! Bu Anjani!!!! Tina!!!! Kalian liat Damar, Albert sama Lingga enggak!!!!" Teriak Anji di tempat meja kaca kamar bilas yang dilengkapi Wastafel. Di depan 5 Bilik kamar Bilas wanita yang tertutup rapat.
Hanya 2 kamar telihat becahayakan Lampu, namun satu tak diNyalakan lampu namun pintu ditutup. Yaitu keberadaan Mamah dan Vinay, jadi aku yakin bayangan ku mengintip tak kan terlihat atau dicurigai Anji.
"Anjii!!!! Kamu nakal banget sih masuk Kamar Bilas wanita tanpa Izin. Masa iya cari anak Cowok disini, aku sama Bu Indah lagi Bilas nih!!! " Bentak, Bu Indah ke Anji sambil membuka Pintu Kamar bilas nya sedikit.
"Mmmaaaf maaaf Bu.... Maaf saya ga tau... " Jawab Anji ketakutan dibentak Bu Indah yang ku tau jelas jelas ia berbohong.
"Sana cari di kamar bilas Pria!!! Awas kamu kalau berani ngintipin kita!!! " Ancam Bu Indah kepada Anji.
Drama yang Bu Indah mainkan jelas jelas membuat Mamah dan Vinay tersenyum sambil menahan tegang. Tak terkecuali satu kamar bilas lainnya yang lampu menyala yang sebetulnya berIsikan Tina dengan Damar dan Lingga.
Aku pun segera sekedar membasahi badan, hanya sekitar 10 detik kemudian Anji tiba dikamar Bilas Pria. Tanpa basa basi Anji pun bertanya pada ku, yang saat itu telah mebasahi tubuh ku tapi tak ku tutup pintu Kamar bilas ku.
"Bro!!! Liat anak anak gak!!!" Tanya Anji lantang yang jelas terdengar hingga kamar bilas sebelah karna bagian atas ada saluran udara yang ku jadikan tempat mengintip barusan.
"Ooh itu kak, mereka tadi turun kebawah beli Rokok..... Abis kepala mereka berasa pusing." Jawab ku asal, namun pasti terdengar jelas dengan mereka yang berada di kamar bilas wanita.
"O ia kak Anji, anak anak masih pada berendam...?? " Kata ku mencoba mengulur waktu agar Anji ga terlalu cepat meninggalkan ku sendiri dikamar bilas Pria.
"Masih sih, ama siSugeng.... " Katanya sambil mencoba menjauhi ku. Tapi aku harus bisa menahan Anji lebih lama lagi mengobrol dengan ku.
"Kak, aku boleh nanya sesuatu gak?? Tapi rahasia kita aja ini yah!!!! " Kata ku lantang agar terdengar mereka yang berada di kamar bilas Wanita.
"Nanya apaan sih Al, tumben serius amat?? " Kata Anji berhenti dan mulai menghampiri ku didepan wastafel Kaca ruangan Bilas Pria.
"Kalau yang tadi itu jenis minuman apa sih kak?? " Tanya ku sesopan mungkin.
"Kira kira itu ada campurannya ga? Kq rasanya agak gaman gitu.... " Tanya ku penuh harap semoga ia mau menjelaskan, dengan demikian sudah pasti aman buat Vinay, Lingga, dan Damar meninggalkan ruang bilas Wanita.
Tak bisa ku bayangkan andai Anji besok menyebarkan Fakta kalau beberapa kecurigaan kakak kelas dapet jatah ngentot dari Tina, apalagi Mamah ku.
Apalagi sampai ke telinga Reina maupun ayu bahkan guru sekolah.
Anji pun menjelaskan perbedaan jenis minuman Sprakling Juice yang botolnya seperti Champanye, ia pun dengan nada pelan menjelaskan bahwa memang ia campurkan sesuatu supaya ada sensasi rasa berbeda saat diminum.
Rencana ku berhasil, namun saat hendak mengatakan apa campuran yang Anji berikan di minuman kami tadi, keburu diGanggu oleh kehadiran Vinay CS.
"Oiii!!! Guru bartender Gue punya murid baru nih....!!! " Sapa Vinay, mengagetkan Anji.
"Awas Al, jangan banyak banyak.... Ga bagus buat kesehatan elu yang berbakat bidang Olahraga. " Kata Damar yang langsung ke kamar bilas dan menutup pintunya terlihat mau salin.
"Dari mana aja nih pada?? Mang pada ga baaa stock Rokok, ampe pada turun kebawah?? " Tanya Anji.
"Ya elah semprul, kalau bawa juga ga mungkin kita beli ampe keBawah!!! Ya ga Mar!!! " Ujar Lingga yang masuk keBilik kamar bilas sebelah Damar.
"Tau nih, kayak anak kemaren sore aja." Aku pun berlalu meninggalkan mereka lalu mengenakan pakaian ku.
Setelah mengenakan pakaian ku banyak sekali pertanyaan hinggap di kepala ku, satu sisi aku senang mendapat banyak Uang hari ini. Namun disisi lain apakah ini yang mamah maksud dengan melawan nasib?
Hingga tak terasa aku nekat mengambil sebatang rokok lalu menikmati nya dengan seCangkir teh manis, sambil memandangi View tempat dari mewah ini.
Terlihat mamah berbincang serius dengan Bu Indah namun saling berbisik, dari tempat yang tak mudah mereka sadari keberadaan ku saat ini. Ku lihat mamah melamun tertegun setelah mendengar penjelasan Bu Indah.
Namun kehadiran Tina yang menyampaikan sesuatu kepada Mamah dan Bu Indah membuat mamah sedikit tersenyum saat itu. Terlebih lagi saat Sugeng terlihat menghibur Mamah dan Bu Indah, mereka semua larut dalam canda tawa gembira seolah tak Khawatir atau lupa keberadaan ku maupun apa yang terjadi sekitar 40 menit yang lalu.
Terbesit dalam benak ku, baiknya aku meninggalkan Mamah agar bahagia bersama mereka dan kekasihnya kekasihnya. Apalagi, uang yang tadi terkumpul kurasa Cukup untuk ku sekolah atau hidup di kampung Jawa bersama Kakek dan Nenek ku.
Baik mamah maupun Papah, kali ini ku rasakan benar benar mengedepankan ego masing masing. Apalagi dalam urusan SEX, remaja dekil seperti ku sepertinya tak pantas beradu apalagi bersaing dengan mereka.
"Woyy!!! Ngelamun lagi loe!!! " Kata Asep.
"Tau nih..... yang lain Happy elu malah merana disini, ngumpet lagi sambil ngrokok." Tambah Pram.
"Bro maaf banget gue bisa minta Tolong ga, sorry nih kalau ngrepotin." Pinta ku pada Pram.
"Ya elah.... Bro, sama sahabat sendiri aja lu gini amat. Bilang aja ada apa.... " Tanya Pram
"Gue ntar nitip nyokap ya balik bareng elu, nanti gue nebeng Asep aja baliknya." Kata ku sambil bergantian memandang Pram dan Asep. Lalu menghisap rokok milik Damar yang tergeletak di meja.
"Dih!!! Loe napa bro???" Tanya Pram keheranan.
"Bisa bisa si Asep kena Tilang kalau bonceng elu ga pake helm." Ujar Pram yang heran
"Jangan jangan, ada hubungannya sama Sperma yang ada di Jacuzzi Atas ya?? " Kali ini Pram berbisik pelan ke arah aku dan Asep.
"Ya ampun Sayaaang....!!! Sejak kapan kamu ngrokok siih....!!! " Peluk Bu Indah kepada ku yang jelas membuat Asep dan Pram Kaget.
"Sini sini, kasih Ibu!!! Kamu itu ga pantes ngrokok sayaang...!! " Bu Indah merebut paksa Rokok yang ku jepit dijari Telunjuk dan tengah ditangan kiri ku. Wangi aroma tubuh Bu Indah dan Payudaranya membuat ku lemah tak melawan.
Dengan cepat Bu Indah matikan diAshtray dimeja.
"Damar!!!! Kamu lain kali simpen rokok jangan sembarangan dong!!! Liat nih!!! Adik mu jadi coba coba kan." Omel Bu Indah kepada Damar.
"Ya gpp Bu.... Namanya juga 'pria punya masalah' jadi gpp kan sekali sekali ngrokok." Jawab Damar membela diri.
"Iya Bu, lagian kasian siAl kalau ga ada yang mau di rokok" Tambah Anji lantang membuat kami semua terdiam tapi beberapa orang dan rekan ku tertawa...
Bu Indah terdiam, lalu memeluk ku sedangkan ku lihat reaksi mamah lemas penuh rasa besalah pada ku. Tersirat kesedihan saat ia menatap ku, aku yang berada posisi serba salah langsung mengajak Asep.
"Yuk kita cabut duluan aja Sep.... " Kata ku sambil melepas pelukan Bu Indah.
"Ayuk..... " Kata Asep singkat.
"Kamu mau kemana nak, masa mamah sama Bu Indah kamu Tinggalin sih sayang....?? " Tanya mamah dengan nada sedih.
"Bu anjani tenang, ada keperluan mendadak nih. Nanti ibu sama Bu Indah dianter Pram." Jawab Asep agar Mamah dan Bu Indah tak Khawatir.
"Eh tapi kan.......... " Belum selsai Bu indah mengatakan kalimatnya ku Hampiri Vinay CS, berpamitan pulang.
Walaupun rasa Gondok dan Sakit Hati ku terasa amat sangat sakit, namun aku harus bisa bersandiwara. Aku yakin nanti akan bisa ku balas perbuatan mereka pada ku.
Yang terpenting saat ini adalah, mereka semua tak tau bahwa aku tau apa yang terjadi diBilik kamar bilas. Bahkan aku mempunyai Bukti Video dan Foto saat mereka asik Ngentot ria dikamar bilas.
Setelah berterima kasih dan berpamitan, aku pun pamit undur diri bersama Asep disusul Mamah, Bu Indah serta Pram. Wajah bahagia dan penuh kepuasan terpancar dari Vinay.
Meskipun keluar sangat banyak Uang Hari ini, kulihat sepertinya Vinay menuruti permintaan mamah agar menganggap ku sebagai adiknya. Begitupun Damar maupun Lingga dan Tina, terlihat sangat senang hari ini.
Sebelum benar benar membubarkan diri beberapa kali kami berfoto bersama, lalu Asep melajukan Motornya ke kawasan Dago Atas. Hanya Asep yang merasakan rasa Galau yang kurasakan saat itu.
*******
Jantung ku bedegup cepat, Penis ku keras tak karuan saat ku buka beberapa Aplikasi chat Ponsel mamah yang kebetulan berada di tangan ku saat itu.
Bagaimana tidak, selain Damar dan Vinay rupanya mamah sering berchat dan bermesum ria bersama Lingga serta beberapa murid dan satu Kontak misterius yang mamah panggil Aa.
Kalau bahasa Sunda Aa berarti Kakak dalam bahasa Indonesia, bahkan disalah satu aplikasinya mamah memiliki Akun Forum Semprot. Namun di forum Semprot tersebut mamah menyamar sebagai nick name Laki laki.
Akun IG samaran mamah yang menampilkan foto foto Hot Mamah mengenakan Pakaian Sexy, hingga akun Mi Chat yang mamah Gunakan namun menyamarkan wajahnya semua terUngkap jelas saat ini.
Acara ku menanangkan diri pun berubah menjadi acara membongkar Aib Mamah yang berada di ponsel Mahalnya saat ini.
"Sayang.... Pulang jam berapa?? Jangan lama lama ya Albert sayang. Pram nungguin lho, Mamah sama Bu Indah masak masakan special buat kamu." Pesan mamah, yang dikirim melalui Kontak WA Bu Indah.
Tak ku Gubris pesan itu, namun ku Fokuskan menangkap dan membaca beberapa Chat mamah bersama beberapa kekasihnya.
Sungguh tak ku duga, mamah sebenarnya memiliki Hubungan cukup special bersama Damar dan Lingga. Namun setelah mamah berubah beberapa minggu belakangan ini, mamah juga lah yang membantu dan membimbing Damar menaklukkan Tina serta Vinay mendapatkan Reina.
Beberapa History Video call mamah bersama Damar dan Lingga cukup lama selama bulan lalu lebih dari satu Jam, namun sekarang hanya beberapa menit.
Dapat dipastikan hanya Vinay yang tadi dapat jatah ngentot dari mamah barusan, sedangkan Damar sudah cukup lama. Namun dari percakapan dan chat mamah bersama Damar. Beberapa kali Damar mendapat service dari mamah saat jam belajar pagi, atau tepatnya sebelum jam istirahat dimulai.
Bahkan yang membuat ku sangat cemburu adalah saat ku tau Fakta, beberapa kali Damar mendapat BJ dari mamah sebelum jam istirahat sekolah di kamar mandi perpustakaan.
Aku pun hanya bisa membayangkan betapa nikmatnya hidup Damar, perasaan Horny dan cemburu jadi satu andai membayangkan bibir mamah mengulum Kontol Damar.
Bahkan saat membaca pujian Damar saat mamah menyedot Kontol Damar kuat kuat waktu menyemburkan Spermanya didalam mulut Mamah, membuat ku merinding.
Apalagi membayangkan mamah mengatakan langsung, bahwa sperma Damar membuat mamah Awet muda. Membuat darah berkumpul dikepala ku hingga wajah ku yang kehitaman terasa panas dan merah padam.
"Minum dong juicenya lur, kepala elu sampe merah gitu liat HP nyokap elu lur..... " Kata Asep duduk depan ku,tak tau saat itu aku Horny berat mambaca chat mamah bersama kekasih kekasihnya.
"Makasi bro, maklum nih kayaknya gue agak demam.... " Kata ku lalu meminum Juice yang diHidangkan di warung Bukit Bintang.
Lalu sebuah telp masuk whats up dengan nama Sister Indah, menelefon Ponsel Mamah.
"Al sayaaang, pulang jam berapa nak..... Makanan nanti keburu dingin lho sayang.... Ini kasian juga Pram udah nunggu lama nak..." Kata mamah nyerocos saat ku jawab telpnya.
"Bentar lagi maaa... " Kata ku sambil menghisap rokok. Ternyata berguna menurunkan rasa Pusing dan Horny ku.
"Kira kira...... " Kata ku menatap asep.
"Tujuh menit..... " Kata Asep estimasi aku sampai ke rumah saat itu.
"Tujuh menit lagi kita sampe Rumah, ini beres ngembaliin perlatan Laptop." Kata ku yang sebenarnya tak peduli pada mamah, namun keberadaan Pram lah yang membuat ku tak enak membuat menunggu lama.
"Ya sayaang, hati hati dijalan. Mamah tunggu lho.... " Kata mamah, lalu ku akhiri telp panggilan masuk mamah.
"Yuk bro, rokok gua dah abis." Ajak ku pada Asep.
"Ayok, kasian si Pram nunggu. Lewat jalan Pintas gue tau." Ajak Asep.
Sesampainya diRumah ku lihat Pram memainkan Laptop ku menjelang sore itu, Bu Indah terlihat sibuk membantu mamah sambil mengoreksi Tugas sekolah.
Setibanya aku dan Asep, kami bertiga langsung diberi tau jawaban Tugas oleh Bu Indah saat itu. Karna kami bertiga berada di kelas berbeda.
Tak ada keanehan terjadi, apalagi mamah terlihat santai bahkan sungkan menanyakan Ponsel nya serta melihat keberadaan ku yang serius dengan menulis tugas sekolah.
"Maaf ibu menyela, tapi nak Asep nak Pram ibu mau berbagi hasil kemenangan taruhan Anak Ibu Albert saat renang tadi." Kata mamah bergabung duduk disamping Asep.
"Lah itu kan rezeki Al Bu, kita juga kecipratan berendam ditempat mewah tadi dah seneng banget." Kata Pram.
"Bener tu Bu, kalau ibu mau kita kebagian gpp deh jatah saya simpen aja diIbu suka ya ntar piknik lagi ga sulit." Tambah Asep
"Rupanya Al ga salah pilih teman ya seperti Asep sama Pram... " Kata Bu Indah senang sambil menyandarkan tubuhnya di samping ku. Karna Bu Indah Duduk disamping ku.
"Saya juga mau kq jadi anak tiri Bu Anjani... Apalagi tadi bisa deket sama Reina, aku berasa seneng banget Bu..... " Kata Asep menyandarkan Tubuhnya, yang pasti terasa Toket mamah menpel di lengan dan punggungnya.
"Itu sih Kahayang Nya!!!! Ngarep kamu ngarep!!!!! " Respon Pram sambil menoyor kepala Asep, membuat Asep semakin tenggelam kePelukan mamah yang mengenakan Hijab tertutup rumahan.
Namun saat itu aku ga boleh terlihat Parno sama sahabat ku sendiri, lagi pula aku tak keberatan Asep jadi adik Tiri ku.
"O ia mah, sebenarnya aku tadi menang taruhan berapa....?? " Tanya ku sambil ingin memastikan.
"Kalau dihitung semua sih..... Total ada.... " Kata Bu Indah sambil menghitung 3 gepok uang ratusan Ribu tersusun rapih serta sisanya nominal 50 ribuan.
Semua Bu Indah Hitung secara transparant di atas meja......
"Total 35 juta kamu menang taruhan renang tadi Al..... " Jawab Bu Indah berkaca kaca.
Sontak aku pun berpelukan dengan Bu Indah, larut dalam euforia. Namun mamah juga berpelukan dengan Asep, sedangkan Pram mengangkat kedua tangannya sambil memegang Uang dua tumpuk ratusan Ribu ditangannya.
Merasa nikmat dan hanyut dalam pelukan Bu Indah saat itu, mulai membangkitkan kembali rasa Horny ku. Andai saja tak ada mereka bertiga, aku yakin Bu indah tak akan menolak andai ku Cumbu Bibirnya.
Apalagi setelah ku tau Bu Indah memFantasikan aku saat tadi ia berMansturbasi diBilik kamar bilas.
"Besok pagi, Kak Anjani sama Ibu akan anter kamu ke bank buat rekening tabungan." Kata Bu Indah sambil memeluk ku bagai kekasihnya.
"Emang bisa ya ndah??" Tanya Mamah yang mengapit Asep.
"Bisa dong Bu, buat aja nanti rekening pelajaran jadi Al punya Kartu Debit." Kata Bu Indah sambil mengedipkan matanya kepada mamah.
"Ya udah, kalau gitu yuk kita makan dulu Ibu sajikan disini aja ya.... " Ajak mamah sore itu.
"Tapi Bu kita masih kenyang." Jawab Asep di samping mamah.
"Dikit gpp kq nak, supaya sampe rumah kalian enak Tidur." Jawab mamah sambil meninggalkan kami berempat.
"Selamat ya sayang, kamu emang hebat. Bisa buktiin kalau bakat kamu bukan kaleng kaleng. " Kata Bu Indah mencubit manja Hidung Ku lalu pergi menyusul mamah kedapur.
Setelah kami menikmati hidangan masakan mamah sore itu, Pram pun pamit pulang. Namun mamah sangat terpaksa harus pergi membeli bahan masakan yang kurang untuk besok pagi. Asep pun dengan sigap bersedia mengantar mamah keToko Grosir sore itu.
Sempat terbesit akan membelikan uang tadi untuk motor matic biasa, namun karna waktu terlalu sore mamah pun segera berangkat diantar Asep sore itu.
Hal tak terduga pun terjadi, saat aku salin pakaian dikamar ku yang berada di atas Bu Indah menghampiri ku yang saat itu aku tak menutup pintu dan bertelanjang Dada.
Dengan expresi yang belakangan ku Tau Horny, Bu Indah menghampiri ku dikamar lalu.....
"Ibu tau kamu tadi horny sayang..... Sekarang ibu akan kasih Hadiah yang ibu janjiin sama kamu..... " Kata Bu Indah yang ku kira tadi hanya bercanda di dalam Jacuzzi saat mengocok Kontol ku kini terwujud.
"Muach.... Kamu janji sayang.... Muach muach!!! Ini rahasia Kita berdua..... Muach.." Kata Bu Indah sambil mencumbui ku.
"Ia Bu... Aku janji....hmmmffttt hmmmffttt... Emmmmhhh..... Mmmhhcuph... " Setelah Bu Indah menundukan sedikit wajahnya sejajar dengan ku, aku langsung bercumbu panas mengimbangi lumatan bibirnya yang sexy.
Tak kusangka Wanita idaman ku sangat bernafsu kepada ku, terlebih lagi setelah ia tau dan menjamah Kontol ku tadi siang.
Cepat gerakan tangan Bu Indah menurunkan celananya, sehingga terasa paha putih mulusnya oleh kedua Tangan ku.....
"Kamu duduk sayang, waktu kita ga banyak. Keburu mamah kamu pulang." Kata Bu Indah memerintah ku.
Aku pun duduk di pinggiran kasur setelah menurunkan celana ku, dengan cepat pula Bu Indah mulai mengangkangi Kontol ku sambil membuka sleting Pakaian tertutup lengan Panjangnya.
"Sssshhh aaahh, sssshhh.... Aaaahhh..... " Setelah membasahi kontol ku dengan ludahnya, Bu Indah menurunkan pantatnya perlahan agar Kontol ku tenggelam didalam memeknya yang kurasa sangat sempit menjepit dan Hangat.
"Kontol kamu Emang paling Gagah dan Gede Al.... " Sambil berulang kali naik turun mencoba menelan Kontol ku.
Tak ku jawab celoteh Bu Indah, aku hanya memandangi belahan Payudaranya yang wangi dan putih mulus.
"Kamu mau nenen sayang...." Sambil berusaha menelan Kontol ku yang tersisa setengah.
"Aaahh iaa buu.... " Kata ku sambil menikmati Kontol ku dijepit memasuki liang memek Bu Indah.
"Nih sayang, ........... Aakh..... "Desah Bu Indah Belum sempat menyelesaikan kata katanya, Bu indah membuka BH nya menyajikan kedua payudaranya yang menggoda dan tidak kendur.
Putingnya terlihat berwarna merah muda saat itu, langsung ku Caplok.... Sambil menekan tiba tiba pantatnya Turun dan tertelan lah seluruh Kontol ku dalam memeknya.
"Aaaawwwhh!!!! Albert Sayaaang....... " Jerit Bu Indah, saat Kontol ku menacap sempurna di dalam memeknya.
Ku lihat wajahnya seperti perih namun nikmat, sedangkan aku yang duduk memangkunya mulai memejamkan mata sambil sedikit menekuk bibir ku seperti meminta diCumbu olehnya.
Kenikmatan melepas perjaka ku semakin sempurna saat Bu Indah dengan mesranya mencumbu bibir ku. Tiga sensasi kenikmatan di Kontol ku yang merasakan denyut memek Bu Indah, hangatnya Payudara Bu Indah diDada ku, serta percumbuan mesra antara aku dan Bu Indah.
Benar benar sensasi baru yang membawa ku ke dunia yang berbeda, ini kah nikmat hubungan sex?? Pantas saja mereka ketagihan...... Aaaahh.......
"Jangan ditahan sayang, nanti keluarin aja didalem..... Ibu pengen ngerasain semprotan Cinta dari Kontol gede kamu." Kata Bu Indah sambil mulai menggoyangkan pinggulnya perlahan.
"Ia buu....aaaahhh..... " Lalu kami pun kembali berciuman.
Di beberapa menit awal Bu Indah memajukan mundurkan pantatnya terasa seperti Memeknya mengurut Kontol ku perlahan sambil berciuman. Desahan kami berdua tertahan akibat kami saling memanggut bibir kami satu sama lain.
Desahan nikmat ku tertahan namun disedot nya bibir bawah ku yang tebal, saat merasakan sensasi Bu Indah memutar pantatnya lalu menarik Pantatnya keatas.
Terasa bagaikan Kontol ku diremas lembut lalu diRemas kuat kuat oleh memek Bu Indah. Terus menerus menerus selama 5 menit Bu Indah teratur memainkan tempo pelan namun terasa nikmat membiasakan Kontol ku diAduk dan diRemas dengan memek Bu Indah.
Hampir sekitar 10 menit menit berlalu, keringat kami bercucuran. Apalagi Bu Indah saat itu masih mengenakan Hijab nya.
Sambil terus menggoyang Kontol ku perlahan dan puas menikmati bibir serta berGelut lidah dengan ku, Bu Indah mulai meracu merasakan nikmatnya keGagahan Kontol ku.
"Kontol kamu emang nikmat sayang, tiduran sayang.... Biar ibu ambil kendali sekarang.... " Perintah Bu Indah yang Cantik bagai Artis Influencer Hijab di medsos.
Namun sore menjelang malam ini, ia menari nari liar diatas Kontol ku. Tangannya menuntun tangan ku agar meremas kedua Bokahan payudaranya yang putih besar dan Mulus, kuremas sambil sebisa mungkin ku Sodok memek Bu Indah Dari Bawah.
"Kamu pinter sayaang, berasa banget mentoknya.....!!! " Kata Bu Indah yang bergoyang makin liar diatas ku, hingga titik tertentu ku tekan Kontol ku keatas dalam dalam terasa geli dan nikmat menyentuh sesuatu didalam sana.
Entah berapa menit Bu Indah bergerak liar bagaikan artis dangdut bergoyang erotis diatas ku, yang ku ingat saat itu baik Tubuh Bu Indah dan Tubuh ku bermandikan keringat sore itu.
Hingga akhirnya......
"Aku klimkas Al!!!!! " Crrrtt crtrttt...... Crrrttt... Crtrttt crrrttt.... Terasa hangat dan kental ku rasakan diSemprot sesuatu Kontol ku didalam sana.
Badan Bu Indah amburk bergetar beberapa kali diatas pelukan ku, ku peluk erat Bu Indah saat badannya bergetar hebat sambil sesekali ku tekan Kontol ku dalam dalam di memeknya yang berkedut dan menyemprotkan sesuatu di Kontol ku.
Setelah gelombang klimaks Bu Indah reda, Bu Indah pun bercumbu mesra dengan ku, lalu ia berkata sambil melihat jam tangannya.
"Kamu emang perkasa sayang, 18 menit bertahan dari serangan ibu nak.... " Puji Bu Indah kepada ku sambil melihat Jam tangannya.
"Goyangan ibu juga enak, aku tadi hampir kencing dalam memek ibu.... " Kata ku.
"Sekarang entot ibu sayang, kamu diatas ibu pengen rasain semburan Sperma kamu." Lagi lagi Bu Indah memerintah ku.
Meskipun masih mengenakan Hijab, tanpa melepas Kontol ku dari memeknya perlahan kami berganti posisi. Sangat Nikmat, hingga akhirnya ku gempur habis habisan memek Bu Indah dengan posisi Missionary sore itu.
Setiap detik dan menit begitu Nikmat, aku hanya merasakan kehangatan, Cumbuan dan sentuhan mesra Bu Indah sore itu. Bahkan saat ku ku angkat satu kaki Bu Indah lalu menekuknya hingga perutnya, terasa makin Mantab sodokan ku dimemeknya. Hingga terasa sampai menyodok mantab dasar Memek Bu Indah yang paling dalam.
Hingga sesuatu terasa amat sangat geli dan Nikmat setelah berkali kali kepala Kontol ku menyentuh Ujung Rahim Bu Indah, dan akhirnya.....
"Aku ga kuat lagii...... " Seringai ku terbata bata agar sodokan ku tetap stabil dalam memeknya.
"Lepasiin Albert saaayaaaaaang..... Aku juggaaa maauu sampeee..... " Jawab Bu indah terputus putus....
"Indaaaaahhhhh....... " Ku sebut nama Cinta pertama ku, walaupun berstatus istri orang. Sembari melepaskan tembakan demi tembakan yang tak ku hitung jumlahnya...... Yang ada ki nikmati getaran demi getaran tubuh ku setiap menembaki liang memek Bu Indah.
"Albeeerrrrt....... " Crrrrrrrt..... Crrrrrrrtttt..... Crrrttt rt...... Crrrrrrrrrrrrttt........ Kalo ini seperti semprotan bercampur air kencing mengalir menghangatkan Kontol ku.
Ku rebahkan tubuh ku diatas Tubuh Bu Indah yang hanya mengenakan Hijab dan jam tangan. Kutancapkan dalam dalam dibeberapa tembakan terakhir, sambil erat erat menikmati pelukan Bu Indah.
Hingga bau pesing dan hanyir menyatu dengan aroma tubuh wangi Bu Indah, kami tak peduli hanya merenggangkan pelukan sambil menikmati sisa sisa denyutan memek Bu Indah di sekujur batang Kontol ku.
"Cuph....... Aku benar benar ga menyesal Bu melepas perjaka aku sama Ibu... " Kata ku setelah mengecup mesra keningnya.
"Aku juga Albert ku sayang, ini adalah sex terhebat yang pernah ku Rasakan." Kata Bu Indah lalu menarik kepala ku lalu bercumbu mesra dengan ku.
Apakah ini yang dinamakan Cinta??
"Sayang, bawa sprei kasur kamu ke kamar mandi, supaya mamah mu tak curiga dan marah." Perintah Bu Indah sebelum menuruni tangga, meninggalkan ku dikamar sendiri.
Ku lilitkan Handuk lalu, membawa sprei kasur bekas Pertarungan cinta ku dengannya yang bau pesing karna Bu Indah terkencing kencing ku Entot brutal beberapa menit yang lalu.
Hampir 48 menit lebih kami bercinta, namun tak ku lihat tanda tanda mamah pulang dari Toko Grosir. Hingga akhirnya, sekitar 10 menit kemudian mamah pulang melalui pintu belakang.
"Kenapa hijab kamu ndah?? Kq kamu cuci sprei kasur Albert....?? " Terdengar suara mamah mengIntrogasi Bu Indah di dapur.
"Ia ni kak, basah... Ku titip ya.... Tadi Albert ngeluh, ada bangkai kecoa mati diatas kasurnya. Ia kan Albert..... " Kata Bu Indah sambil mengedipkan matanya nakal kepada ku.
"Ia mah,untung Bu Indah mau nolong Al ngerendem Sprei kasur. Tumben mah lama banget beli bumbu bahan makanan?? Tutup ya toko grosir minggu?? " Segera aku berbalik menanyai mamah hampir sejam lebih pergi dengan Asep.
"Naaak, bukan tutup, tapi emang susah mamah cari nya. Untung Asep sabar nganter mamah keSwalayan besar." Kata mamah sambil duduk diruang keluarga.
"Kak aku pinjam Hijab mu ya.... Besok ku kembalilan." Kata Bu Indah yang memang sudah sangat Akrab dengan mamah sekarang berada di kamar mamah.
"Ini nah ndah.... Kakak ada yang ini.........." Kata mamah sambil menyusul Bu Indah kedalam Kamar.
Namun setelah kututup pintu kamar mandi terdengar samar suara aneh seperti bercanda dan tertawa tawa antara Bu Indah dan Mamah dikamarnya.
Hening sesaat, lalu mereka tertawa berdua cekikikan. Aku pun sepelan mungkin mandi lagi menjelang malam itu, khawatir mamah Curiga bahkan marah andai tau aku tadi ngentot Bu Indah.
"Al sayaaang, ibu pulang dulu yaa..... " Suara Bu Indah manja melalui pintu dapur yang sangat dekat dengan rumahnya.
"Ia buu.... Makasi ya Bu... Maaf Al ga bisa ngangter ibu.... " Kata ku dalam kamar mandi.
"Kak aku pulang dulu ya, nanti kalau suami ku sibuk boleh kan aku kesini lagi." Tanya Bu Indah manja kepada mamah ku.
"Eummpptt gmana ya? Al boleh ga Bu Indah kesini lagi....?? " Tanya mamah menggoda ku.
"Ga tau ma.... Aku takut ayah pulang gmana?" Kata ku sekenanya. Karna aku takut ini pancingan mamah yang kepo apa yang terjadi selama ia pergi.
"Tuh kan de indah denger sendiri, anak ku ga kangen sama dek Indah.... " Goda mamah kepada Bu Indah.
"Kak Anjani..... " Suara Bu Indah manja.
"Awwh, Al tolong mamah sayang, mamah diNakalin ni sama Bu Indah..... Hihihi..... " Aku pun hanya senyum sendiri mendengar betapa bahagianya mamah dengan Bu Indah.
*******
Menjelang malam, mamah membagikan beberapa cemilan kepada security di depan Pos dan Siskamling yang jaga malam. Memang sudah ciri khas mamah dan papah andai mendapat Rezeki berbagi kepada orang sekitar kami.
Tak ada yang aneh menjelang malam itu, hanya saja aku terlalu sibuk mempelajari memainkan Laptop. Kali ini ku coba layanan Internet di laptop ku, mupung ada uang ga asa salahnya mencoba layanan Internet menggunakan Pulsa Puluhan Giga dari Ponsel ku sebagai pusat Koneksi Internet.
"Al sayaang, Kq kamu cuek banget sii sama mamah dari tadi?? " Tanya mamah lembut setelah selsai dan menonton TV dengan tayangan yang tak bermutu.
"Maaf mah, aku lagi coba Laptop yang dibenerin temanku tadi..... " Kata ku melihat mamah mengenakan pakaian longgar dan hijab menyembunyikan kecantikan serta keseksian mamah.
"Bener serius kamu ga marah atau dendam sama mamah gara gara kejadian siang tadi??" Lagi lagi pertanyaan mamah membuat mood ku jadi makin kesal.
"Mamah sini deh.... Serius mah, aku bingung dengan Laptop ini padahal aku udah setting sebaik mungkin." Kata ku menggeser duduk ku lalu mamah pun menghampiri ku.
Mamah pun menghela nafas lalu menatap layar Laptop ku, Setelah dia duduk disamping ku.
"Kalau ga salah ini harusnya daftarin Email sayang, jadi identitas kamu ada diLaptop ini supaya bisa Browsing Internet." Kata mamah santai sambil menatap layar laptop dan menyandarkan kepalanya kepada ku.
"Yaah gmana dong mah, aku ga hafal sama email ku.....?? " Kata ku memancing mamah.
"Kamu gmana sih nak, masa email sendiri ga hafal." Kata mamah memandangi ku, padahal aku pura pura kebingungan.
"Ya udah, biar pakai email mamah ya sayang, kamu hafalin nih Passwordnya." Yesss!!! Akhirnya mamah masuk jebakan ku.
"Tuh kan!!! Sekarang kamu baru bisa browsing..... " Kata mamah.
"Mamah Hebat.... " Puji ku.
"O iya mah, tadi mamah nanya aku cuekin mamah sama marah sama mamah ya?? " Kata ku kepada mamah.
Tiba tiba wajah mamah menjadi seperti sedih dan ketakutan, sebijak mungkin aku menjelaskan mengapa aku meninggalkan mamah disana dan memilih pulang bersama Asep.
Aku mengingatkan ada atau tiada diri ku, ku harap mamah bisa bertahan dari godaan Kakak kelas ku.
Namun mamah sendiri saat itu benar benar terkejut dengan Nominal jumlah Uang yang di pertaruhkan untuk menocok penis Vinay.
Aku cukup kecewa dengan mamah tidak terang terangan bahwa selama ini menjadi Guru Sex bagi Vinay, Lingga, dan Damar. Yang terdengar dari keluh kesah mamah, semua yang ia lakukan demi kelangsungan hidup kami berdua.
Mamah menawari, Sepedah motor atau Mobil untuk kami berdua membelanjakan uang sebesar 150 juta lebih siang tadi. Setelah berdiskusi panjang, kami pun memutuskan agar uang itu dijadikan DP Rumah. Sedangkan cicilan perbulannya dibayar melalui hasil tahunan rumah diKontrakan atau disewakan pertahun.
Mamah pun memeluk bangga kepada ku saat itu, ternyata mamah sangat menyukai ide ku dengan solusi sekitar 3 tahun kedepan kami punya rumah diBandung.
"Tapi janji ya sayang, ini rahasia kita..." Kata mamah sambil memeluk erat Tubuh ku.
"Papah kamu jangan dulu tau.... Kamu lihat sendiri sekarang, jangankan menelfon kita sayang, mengirim pesan beberapa menit sekedar tau keadaan kita saja tidak." Kata mamah sambil memeluk ku erat, suaranya pun serak menahan tangis.
"Sabar mamah sayang, kan ada aku.... aku anak laki laki mamah lho... Pasti bisa jaga mamah." Kata ku mencoba menghiburnya.
Saat ini aku tak mau mengungkit kejadian tadi, aku yakin mamah ga akan sampai begini andai ada sedikit perhatian dari ayah.
Entah karna kelelahan seharian yang panjang atau memang kami sudah ngantuk, yang jelas malam itu aku dan mamah tertidur diruang keluarga.
Samar terdengar di tidur dan alam mimpi ku mendengar suara suara percakapan ayah dan mamah. Hingga ku terjaga saat pagi hari, rupanya benar saja, semalam ayah pulang.
Pantas saja aku tidur begitu nyenyak dari jam 9 malam semalam, rupanya kami bertiga Tidur diruang keluarga. Aku tidur terasa hangat dan nyaman malam itu diapit mamah dan Ayah yang berada diKiri dan Kanan ku.
*******