Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Cerita Kita

"mhhh byyy shhh ahhh" rintih Asya


Saat Idan mengocok liang vaginanya dengan jari sambil menciumi wajahnya, melihat istrinya sangat menikmati aksinya Idan semakin bersemangat mengocoknya.


"mengeranglah sayang" ucap Idan sambil terus memainkan klirotis pink milik istrinya.


"emhh aku mau kontolmu yang besar itu by ahhh"



Asya terus merintih mendapat serangan dari suami mudanya itu.


"wait sayang, nanti kamu dapet apa yang kamu mau. Ini baru pembukaan sayang belum ke menu utama" balas Idan sambil terus mengocok vagina istrinya.


Asya hanya bisa pasrah menerima permainan suami mudanya itu.


"mhhh idaannn, ini sangat enak by ahhhh" pekik Asya


Ia terus meremas rambut Idan yang berada di sebelahnya. Idan menjilat dan menggigit telinga Asya dengan ganas, tanganya meremas susu Asya dengan gemasnya.


"ohhhh ahhh mhhh byyyy" rintih Asya yang menikmati aksi lidah Idan yang menjelajahi tubuhnya.


Idan menjilat dan menghisap leher putih mulus Asya hingga meninggalkan bercak merah disana, setelah puas dengan leher istrinya Idan berpindah ke bagian favoritnya yang setiap malam menjejali mulutnya.


"nikmat banget by ahhhh, kamu sangat pandai baby ashhhh" rintih Asya sambil meremas rambut Idan dengan kedua tanganya.


Idan menyedot puting susu istrinya sambil sesekali menggigitnya, ia menghisapnya dengan penuh nafsu. Asya meremas kuat rambut suaminya, menekan kepala Idan agar semakin dalam memakan susu indahnya itu, hasrat bercintanya mulai naik dan semakin menggebu karna rangsangan yang Idan berikan.


"ahhh ohhh byyy shhh" desahan Asya menggema memenuhi seluruh sudut kamar.


"baby ayoooo ahhh, aku gatahan pengen di ewe by shhhhh" racau Asya, ia sudah sangat ingin digagahi suaminya.



Tanpa memperdulikan racauan istrinya, Idan terus bermain di susu Asya yang sudah mengeras sempurna itu, lidah Idan menari nari di atas puting susu Asya yang mencuat dan mengeras itu. Dan itu menjadi pertanda jika birahi Asya sudah berada dipuncaknya.


Setelah puas dengan kedua susu istrinya, ciuman Idan semakin turun ke perut rata Asya. Idan melebarkan paha istrinya dan terlihatlah vagina berwarna pink yang sangat kontras dengan kulit putih Asya, jelas Asya pasti merawatnya karna itu adalah aset berharga untuk memuaskan suaminya.


Idan mengusap bibir vagina Asya dengan jarinya hingga membuat Asya semakin mendesah, Idan terus mengocok vagina Asya hingga menimbulkan suara.


"mhhh idaan sshhh ahhh aku gakuat baby ahhh"rintih Asya sambil merem melek menikmati kocokan jari Idan didalam dirinya.


Idan terus mengocoknya dengan brutal sesekali memutarnya hingga akhirnya Asya memekik sambil mengangkat pinggulnya.


"akhhhhhhhhh idannnn!" pekik Asya diiringi muncratan cairan kental dari liang senggamanya.


Idan selalu berhasil membuat istrinya mendapat pelepasan pertamanya hanya dengan permainan jarinya, Idan benar benar pandai dalam hal bercinta dan begitu mengerti dengan apa yang dibutuhkan oleh wanitanya. Ia bisa membuat istrinya kelojotan sebelum masuk ke menu utama, Asya sangat beruntung memilikinya.


Asya masih berusaha memulihkan staminanya yang terkuras, nafasnya terengah hanya karna permainan jari Idan didalam vaginanya.


"gimana sayang? enak hmm?" tanya Idan


"selalu enak baby" balas Asya yang masih memejamkan matanya.



Melihat istrinya yang masih menikmati pelepasannya Idan menyeringai, ia langsung menyergap vagina Asya dengan lidahnya.


"Fuck! ahh idan lidahmuuu shhhhh ahh"


Asya menggelinjang hebat kala lidah suaminya memporak porandakan vaginanya, Idan menjilat vagina Asya sambil sesekali menghisap klirotisnya.


"emhhh ahhhh shhh fucking you baby shh" Asya meracau menikmati permainan lidah yang diberikan suaminya.


"memek kamu enak sayang" balas Idan dan kembali memainkan lidahnya dibawah sana.



Asya berusaha menahan hasratnya untuk squirting namun ia tak mampu karna permainan lidah Idan didalam vaginanya sangat dahsyat hingga membuatnya terlena.


"ohhh ahhh mhhh byyy shhhh"


Asya semakin kelojotan Idan menghisap klirotisnya dengan sangat kuat, mendengar desahan istrinya yang semakin menggila dan tubuhnya yang tak bisa diam membuat Idan semakin bergairah, Idan semakin membabi buta menghisap klirotis istrinya.
Hingga akhirnya Asya tak mampu lagi menahan gejolak yg ingin keluar didalam dirinya.


"Akhhhh aku keluar by ssshhhhh" teriak Asya bersamaan dengan tubuhnya yang mengejang dan cairan kenikmatannya yang memuncrat membasahi wajah suaminya.


Wajah Idan basah kuyup karna Asya squirting untuk kedua kalinya, Idan benar benar gila jika tentang seks bersama istrinya. Yak! hanya dengan istrinya bukan yang lain.


Nafas Asya tersengal setelah mendapatkan pelepasan keduanya, matanya terpejam sambil berusaha menstabilkan nafasnya.


Idan mengambil beberapa lembar tisu untuk mengelap wajahnya yang basah karna cairan Asya yang memuncrat, ia juga memberikan sebotol air untuk istrinya yang masih berusaha mengembalikan staminanya.


"baby come" pinta Asya yang terduduk dan bersandar pada headboard


Idan mendekatinya sambil mengelap wajahnya dengan tisu, Asya menarik celana suaminya dan mengeluarkan benda panjang didalamnya yang sudah sangat mengeras, terlihat dari urat urat yang timbul. Idan tau apa yang akan istrinya lakukan dan yaa Asya memasukannya kedalam mulutnya.


"ohhhh sayang shhh mhhh nikmat sayang ahh" racau Idan


Asya memaju mundurkan kepalanya, memainkan ujung penis suaminya dengan lidahnya membuat Idan semakin meracau.
Asya terus melanjutkan aksinya dengan sangat brutal, Asya menggigit gigit gemas kepala penis suami mudanya itu.


"ohhhh shittt Asyaa ahhh terus sayangg ahhh" racau Idan sambil menjambak rambut istrinya.


Idan yang sudah tak tahan dengan aksi mulut istrinya itu membantunya dengan menggoyangkan pinggulnya, ia menahan kepala Asya saat ia berhasil mengeluarkan spermanya didalam mulut istrinya. Asya langsung menelan cairan putih kental itu didalam mulutnya membuat Idan tersenyum senang.


"hebat banget istri aku" puji Idan seraya mendaratkan ciuman dibibir Asya


Keduanya kembali berciuman dengan mesra dan penuh hasrat, Idan menarik lingerie Asya yang masih menempel ditubuhnya hingga kini istri tercintanya itu telanjang bulat dihadapannya, Asya pun tak mau kalah ia membuka kemeja kerja suaminya hingga menampakan tubuh polos Idan yang kekar dan berotot itu. Aksi keduanya semakin memanas, tangan Idan meremas susu istrinya dengan kuat membuat Asya kembali melenguh nikmat.


"ahhh mhhh baby"


Asya mendesah nikmat saat vaginanya di gesek oleh jemari Idan, gairahnya semakin meningkat dan menginginkan lebih.


"ohh shit baby ahhh memek aku gatel by ahhh" racau Asya


"terus kalo gatel aku harus apa sayang?" goda Idan dengan berbisik



Asya menarik wajah suaminya dan menyatukan bibir keduanya, ia melumatnya dengan penuh tuntutan didalamnya.


"masukin sekarang baby ahhh aku gatahan pengen di ewe sama kamu by shhh"


Ucapan kotor dari mulutnya itu berhasil membuat Idan menurutinya, Asya melebarkan pahanya saat suaminya mengarahkan penisnya kelubang vaginanya. Idan menekannya berkali kali hingga masuk seluruhnya, ia memaju mundurkan pinggulnya secara perlahan membuat Asya menikmati setiap hentakkannya.


"ahhh idannn mhhh enak ahhh" racau Asya sambil meremat erat bantal disampingnya.


Idan terus memompannya hingga suara kulit beradu itu terdengar sangat nyaring di telinga keduanya, suara desahan pasangan itupun menggema memenuhi setiap sudut kamar.


"emhhh ahhhh sempit banget sayang ahhh"


Idan mengerang sambil terus memompa penisnya didalam vagina istrinya yang semakin terasa sempit, penisnya terasa seperti dijepit oleh vagina Asya di dalam sana.


"uhhh mhhh baby ahhh aku mau keluar shhhh"


Asya tak tahan ingin meledakkan sesuatu didalam dirinya lagi saat Idan menaikkan ritme permainanya, perutnya seperti di aduk oleh penis panjang, besar dan berurat itu.


"ahhh idaaannn ahhhhhhh!!!!"


Asya memekik keras kala ia kembali mendapat pelepasannya, Idan bisa mersakan cairan hangat melumuri penisnya di dalam vagina istrinya.


Idan masih memompa penisnya di dalam vagina Asya namun dengan ritme yang pelan tapi menusuk, ia mengangkat satu kaki Asya ke atas pundaknya. Dengan perlahan Idan memaju mundurkan pinggulnya.


"uhhh byy ngiluuu shhhh"


Asya kembali mendesah, Idan membuatnya gila dengan semua posisi permainan yang ia lakukan. Ia bisa merasakan hentakkan kuat namun membuatnya sangat nikmat didalam sana, Idan tersenyum melihat ekspresi Asya yang begitu menggoda dengan mulut yang terbuka dan suara desahannya yang merdu membuat istrinya terlihat sangat seksi.


Idan mempercepat genjotannya hinnga membuat tubuh Asya kembali menegang, Asya meremas susunya dengan kuat menyalurkan hasrat yang kembali memuncak.


"ahhh idaaan gakuat ahhhh"


Idan tak memperdulikan teriakan Asya, ia terus menghentakkan penisnya kedalam sana hingga Asya tak bisa menahanya lagi, Asya meremat kuat tangan Idan yang berada disampingnya, tubuhnya menengang, perutnya mengejan kecil bersamaan dengan cairan yang kembali membasahi penis Idan didalam sana.


Idan yang juga ingin mendapatkan pelepasanya menurunkan kaki istrinya hingga posisinya kini menyamping, ia kembali memompa penisnya didalam vagina Asya dengan sangat cepat dan brutal.


"hollly shiiitt baby ahhhh mhhh pelan shhh"


Asya merasa perih dibagian vaginannya karna Idan bermain secara kasar, namun Idan tak memperdulikannya sampai akhirnya ia mendapatkan apa yang ia inginkan.


"hahhh enak banget sayang"


Idan mengerang bersamaan dengan semburan benih cintanya dirahim istrinya, Idan menejatuhkan tubuhnya dan memeluk Asya yang masih terengah.


"thankyou sayang" bisik Idan


Asya membuka matanya dan melihat wajah suaminya di hadapannya, ia mengelusnya dengan jemarinya.


"sama sama baby, kasar banget mainnya" balas Asya, bibirnya maju mengerucut


"sorry sayanggg" ucap Idan sambil mengecup kening istrinya



Asya hanya mengangguk, itu bukan masalah besar untuknya hanya saja kadang ia belum siap dengan permainan suaminya yang kasar.


"sayangg" panggil Idan sambil menciumi pipinya dengan gemas


Asya sudah hafal betul dengan gelagat suaminya itu, Idan belum selesai dengan hasrat birahinya, terbukti dari batangnya yang kembali mengeras didalam vaginanya.


Idan kembali meremas susunya dan memainkan putingnya dengan jarinya, tangan Idan begitu lihai membangkitkan hasrat bercinta istrinya.


Pasutri itu kembali berciuman, pinggul Idanpun maju mundur secara perlahan.


"mhhh byyy"


Desahan Asya lolos kala ciumannya terlepas, Idan menariknya dan merubah posisinya menjadi menungging. Idan kembali memompa penisnya didalam vagina Asya.


"ahhh idaann ahhh enak by ahhh"


Asya tak kuasa merasakan nikmat yang ditimbulkan penis suaminya didalam liang senggamanya, penis Idan mengobrak ngabrik dirinya dari dalam. Idan semakin bersemangat memompa vagina istrinya, sesekali ia menampar bongkahan bulat dan kenyal dihadapannya.


"ahhh ya ahhh enak baby ahhh terus ahh"


Asya semakin meracau kala Idan meremas susunya yang bergelantung dihadapannya, mencubitnya dengan gemas memberi sensasi yang lebih panas dan nikmat pada tubuhnya.


Sedang nikmat nikmatnya bercinta ponsel Asya berdering namun tak ia hiraukan, Asya terus saja mendesah karna perbuatan Idan dibelakangnya.


"ahhh ahhh baby mhhhh aku mau keluar lagi by ahhh"


Vagina Asya berkedut hebat dibawah sana, Idan yang tau istrinya akan kembali orgasmepun mempercepat goyangannya hingga tubuh Asya setengah berdiri dan Idan memeluknya. Asya kembali mendapat pelepasannya.


"enak hmm?" bisik Idan, tanganya kembali meremas susu Asya dengan lembut


Nafas Asya masih terengah, ia kembali mendengar dering ponselnya yang entah sudah ke berapa kali. Asya melepaskan diri dari pelukan Idan dan meraih ponselnya, ia mengangkat panggilan dea yang mengganggu kegiatan bercintanya dengan Idan.


"ada apa De?" tanya Asya to the point


"kemana aja sih cil lama banget angkat telpnya" gerutu Dea di seberang sana



Asya memutar bola matanya malas, suruh siapa nelpon orang lagi enak enak batinya.


"gue sama 2 temen gue mau numpang nginep bole ga? kita baru balik dari luar kota sya, males banget kalo pulang kerumah kejauhan" ucap Dea


"temenya cewe semua apa ada cowonya?" tanya Asya



Melihat istrinya yang malah sibuk dengan temanya membuat Idan memiliki ide jahil, dengan sengaja Idan memaju mundurkan pinggulnya membuat Asya menoleh dan menatapnya dengan sinis, namun Idan tak memperdulikannya ia terus memompa penisnya yang masih tenggelam di vagina istrinya.


"cewe kok cil, boleh ya? pleaseeee"ucap Dea


Asya memejamkan matanya, ia mati matian menahan desahan karna perbuatan suaminya.


"cilll kok diem sihh? aihhhh gimanaaaa? bole ya?"


"ahhh yaaa dateng aja De nanti gue bilang Idan" balas Asya sambil menggigit bibirnya



Idan semakin mempercepat gerakannya membuat Asya semakin tak tahan ingin berteriak nikmat.


"okedeeeh makasihh ya cillll" ucap Dea lagi


"mhhh shh ya oke bye deeee"



Asya langsung mematikan sambungan telponnya dengan sahabatnya itu.


"ahhh ahhh idaaan shhhh"


Asya kembali mendesah dengan keras kala Idan menghentakkan penisnya lebih dalam, Idan memeluk Asya yang kini menungging sambil meremas susu istrinya.


"aku mau keluar sayang" bisik Idan dengan terengah


Idan semakin menumbuk vagina Asya dengan cepat, Asya juga merasakan gelombang cintanya yang semakin kuat didalam sana.


"bareng baby ahhh yashh uhhh mhhh"


Asya membantu suaminya dengan menggerakan pinggulnya.


"akhhhh sayanggggg!!!"


"akhhhh idannnnn!!"



Keduanya memekik secara bersamaan diiringi dengan semburan yang saling bersatu didalam rahim Asya. Idan memeluk Asya yang kini ambruk dibawahnya, mereka berdua menikmati klimaksnya.


"Dea mau nginep sama 2 temenya by" ucap Asya yang masih mengatur nafasnya yang terengah.


"hmm ya" balas Idan



Kedua mata mereka beradu, tatapan penuh cinta terpancar dari keduanya. Saling tersenyum penuh arti, Idan mencium pipi Asya dengan gemas.


"ilove you" ucap Idan


"ilove you more babyboy" balas Asya



Idan menarik penisnya yang sudah kembali ke ukuran semula dan berbaring disamping istrinya yang masih menelungkupkan tubuhnya.


"udah puas hmm?" tanya Asya, jemarinya menelusuri setiap inci wajah suaminya yang tampan dimatanya itu. Idan memejamkan mata menikmati sentuhan dari jemari Asya yang lembut itu.


"aku gapernah puas sayang kalo kamu lupa" balas Idan


"hahaha , its okey. kamu emang gakan pernah puas kalo urusan ngewe sama akukan"



Idan membuka matanya dan memandang Asya yang kini melihatnya.


"itu kamu tau, mmm tapi bukan cuma tentang ngewe sih sayang. Yang bersangkutan dengan kamu pokoknya aku gaakan pernah puas" ucap Idan


"really?" tanya Asya memastikan


"hmmm yaaa" balas Idan


"kamu gakan bosen sama aku by? gakan cari yang lain kan?"


"gada kata bosen sayang, ngapain cari yang lain? semua kebutuhan aku, kamu bisa cukupin semuanya. Dan aku udah bersyukur punya kamu dihidup aku tau"


"yakali aja kamu mau nyoba yang lain gitu, kali aja bosen sama yg itu itu aja" ucap Asya


"jangan mancing deh sayang"



Asya tertawa melihat raut wajah suaminya yang dingin tanpa ekspresi, ia tau Idan tak suka dengan pembahasannya tapi ia selalu menggoda suaminya dengan kalimat yang sama.


"aku bercanda baby, jangan marah oke?" ucap Asya sambil mencium bibir Idan, namun Idan tetap dengan ekspresinya yang datar.


"yak idannn ihhh maaaf, janganla marah begitu ihhh. baru enak enak masa marahan sih by, udah ya aku cuma bercanda"



Asya takut jika suaminya marah dan mendiamkannya seperti ini. Asya mendekat pada Idan dan merubah posisinya menjadi miring.


"nenen ya biar ga marah marah lagi" rayunya sambil mengarahkan susunya pada mulut Idan.


Idan masih tak menggubrisnya dan hanya memberikan tatapan datarnya.


"gamau nenen? oh udah gasuka? yaudah gausah minta nenen lagi nanti" ketus Asya.


Saat Asya hendak beranjak dari kasurnya Idan menahan tubuhnya dan langsung melahap susunya. See? cara itu ampuh untuk membujuk suaminya. Asya tersenyum senang sambil mengusap lembut wajah Idan yang kini mengisap susunya seperti bayi kehausan, Idan memang takkan bisa menolak jika bersangkutan dengan benda kenyal favoritnya itu.
 
Asya berbincang dengan Dea dan kedua temanya yang bernama Clara dan Diana, tak butuh waktu lama untuk Asya bisa akrab dengan kedua teman sahabatnya itu.


"Idan mana deh Sya?" tanya Dea yang memang sedari tadi tak melihat keberadaan suami sahabatnya itu.


"ada diatas, kenapa? kangen sama suami gue?" tanya Asya


"iyanih kangen sama brondong ganteng haha" ucap Dea sembari tertawa



Tak berselang lama setelah candaan Dea tersebut, terlihatlah Idan turun dari lantai atas. Idan menghampiri keempatnya yang masih asyik bercerita.


"hai mba De apakabar?" Sapa Idan yang berjalan menghampiri keempatnya diruang tamu.


"eh dateng juga siganteng yang ditunggu tunggu, baikdonggg Dan. Kamu sendiri gimana? keliatannya sih sehat ya kayaknya"



Idan membalasnya dengan mengangguk dan tersenyum.


"berani ya De goda suami gue" ucap Asya dengan sinis namun bercanda


"berani lah, buktinya gue godainnya depan istrinya langsung" balas Dea sambil terkekeh


"untung lu yang godain kalo bukan udah gue mutilasi De"



Dea yang mendengar ocehan Asya hanya tertawa saja menanggapinya toh dia memang hanya bercanda dan Asya pasti mengerti tentang itu.


"Dan kenalin ini temen mba namanya Clara sama Diana" ucap Dea sambil melirik kedua temannya, Idan hanya mengangguk dan tersenyum sebagai sapaan.


"jangan kepincut Dan istrimu galak" sambung Dea sambil melirik Asya yang kini melebarkan matanya tak terima. Idan hanya menggeleng melihat kelakuan 2 wanita yang bersahabat itu.


"kok gadikasih minum sayang?" tanya Idan pada Asya yang melihat meja dihadapanya kosong.


"mereka bilang gausah by, jadi ga aku bawain. lagian kata Dea gausah repot repot gitu" balas Asya



Idan menggeleng lalu menepuk-nepuk kepala istrinya.


"tetep harus di ambilin sayang, gabole begitu" ucap Idan seraya berjalan ke arah dapur.


Idan membawa 4 kotak minuman rasa buah dan 1 kaleng minuman bersoda untuk dirinya sendiri. Setelah menaruh minuman diatas meja, ia duduk disamping Asya sambil memberikannya 1 kotak minuman rasa jambu kesukaannya.


"diminum mba, maaf seadanya ya. Kalo mau nyemil itu ada dibawah meja cemilannya, kalo kurang ambil aja dikulkas ya" ucap Idan


"iya Dan tenang aja ini rumah udah dianggap rumah sendiri kok sama aku" ucap Dea seraya meminum minuman yang diberikan suami sahabatnya itu.


"hilihh ikut bayar tagihan aja kaga De" ucap Asya


"yeee komen aja cil, orang lagi ngomong sama suami nihh" canda Dea


"iya suami, suami aku tauuu" balas Asya yang kini bersandar dipundak Idan



Idan yang sudah terbiasa dengan keduanya pun hanya mengamati dan mendengarkan saja, keempat perempuan itupun kembali berbincang dengan serunya.


"Eh eh gue mau cerita, gue kan udah lama ya pacaran trus tiba tiba kemaren gue dilamar tapi gue takut deh kalo nikah" ucap Diana


"takut kenapa Na?" tanya Asya


"takut pernikahannya gaberlangsung lama gitu, gue gatau si kenapa? mungkin ke trigger aja karna temen gue kebanyakan gagal dalam pernikahan. Jadi guenya juga was was gitu lho" jelas Diana


"yaitu sih gimana lu sama pasanganlu sih Na, i mean kalo menurut lu dia cocok ya gas aja ngapain mikirin hal yang belum tentu kejadian. Setiap orang kan beda beda contohnya nih gue ya emang gagal karna kebodohan gue aja sih, gue terlalu percaya sama mantan gue itu kalo dia baik eh kenyataanya gue diselingkuhin tapi liat deh Asya udah setahun nikah baik baik aja tuh sama suaminya, yakan Dan?" ucap Dea sambil melihat Idan yang kini mengalihkan pandangannya dari ponselnya.


"yakan apa mba? tiba tiba yakan yakan aja" balas Idan


"itu si diana mau nikah tapi takut gagal cenah, itukan tergantung orangnya yakan? gasemua pasangan menikah akhirnya pisah benerkan?"


"ohh begitu, yaiya sih bener mba itusih balik ke diri sendiri sama pasanganya juga. Kalo saling saling sih aman aman aja menurutku, tapi kalo masih labil, gedein ego sendiri nah itu yang gaakan baik" balas Idan


"menurut mu hubungan bisa terus baik gimana caranya Dan?" tanya Diana


"menurut Idan ya? mmm kalo laki lakinya mau ngalah sih. kenapa? yang Idan alami selama pacaran sampe nikah sama Asya sih ya gitu, kebanyakan ngalahnya tapi bukan membenarkan apa yg Asya lakuin kalo salah ya tapi ada beberapa hal yang memang harus ngalah daripada jadi ribut gede gedean gitu, yakan sayang?"



Asya mengangguk dan membenarkan ucapan suaminya itu.


"hahhh laki gue mana mau ngalah anjir yang ada berantem mulu sialan" ucap Diana


"nah itu bisa jadi pertimbangan lu buat jawab lamaran dia kemarin dodol, nikah tuh bukan sekedar ganti status pacaran tapi jalaninnya yg lebih rumit dari pacaran" balas Clara


"nah gue setuju tuh ucapan Clara Na, lagian nikah buru buru amat ngapa dah? mau enak enak? kan udah sering bukan?" tanya Dea dengan acuhnya, dan langsung dapat geplakan pada pahanya yang membuatnya meringis.


"sialan! mulut lu Deeee kaga sekolah apa yak!" kesal Diana


"haha tapikan emang bener lu sering nganu yakan? malah ganti ganti lagi pasanganya, trus lu nikah buat apa anjir? buat status doang? gausah deh Na, ribet tau"


"iya juga ya, buat apa si ya? Sya sya lu nikah buat apa si?" tanya Diana yang kini menatap pasutri dihadapannya.


"buat punya partner hidup sampe tualah, emang mau idup sendirian gapunya pendamping? gapunya sandaran gitu? emang gacape kerja mulu? se mandiri mandirinya juga pada akhirnya lebih enak di nafkahin sih, tapi harus sama orang yang tepat ya kalo gatepat ya beda cerita nantinya." balas Asya


"buat enak enak juga ya cil?" sambung Dea sambil terkekeh


" ya enak enak versi halal, kenapa lu udah lama gaenak enak ya? bahasnya enak enak mulu" ucap Asya pada sahabatnya


"enak enak mah gampang cil gausah nikah juga bisa haha"


"kali aja gapernah kan udah lama jadi janda woo" canda Asya


"wooo enak aja lu, emang enak enak harus sama pasangan mulu apa? sendiri juga bisa kali" ucap Dea


"tapi gaenak anjir sendiri gada tantanganya, mana gabisa gaya kupu kupu lagi" sambung Clara



Diana dan Dea tertawa mendengar penuturan Clara, sedangkan Asya mengerutkan keningnya tak mengerti.


"gaya kupu kupu yang mana sih by? kita pernah ga sih pake gaya itu?" bisik Asya pada Idan


"Wot sayang, kan sering kamu diatas gitu mainnya" balas Idan berbisik


"ahh yg itu toh, yang bisa bikin aku keluar berkali kali ya by?" tanyanya lagi



Idan hanya mengangguk mengiyakan, Asya memang tak pernah tau nama nama gaya yang mereka lakukan jika bercinta, hanya saja jika memang menurutnya enak ia tanpa ragu mengatakannya pada suaminya.


Setelah berbincang cukup lama mereka pun memutuskan untuk istirahat, namun sebelum kembali ke kamarnya Idan sempat bertanya istrinya itu akan tidur bersamanya atau sahabatnya. Tentu saja Asya lebih memilih dengan suaminya.


"idan idan, Clara seksi ya?" tanya Asya saat mereka sudah masuk kedalam kamarnya.


Idan yang baru saja merebahkan dirinya diatas ranjang menoleh pada Asya yg kini berganti pakaiannya dengan gaun tidurnya.


"maksudnya sayang?" tanyanya tak mengerti, Asya berjalan menghampirinya dan ikut merebahkan dirinya disamping Idan yang kini memeluk pinggangnya.


"aku nanya kamu, menurutmu Clara seksi ga? aku sih liatnya seksi banget, montok malah. aku aja kalah deh kalo saingan sama dia" ucap Asya menjelaskan


"biasa aja, seksian kamu si menurutku tapi kalo kata kamu seksian dia ya berarti kita beda pandangan sayang. lagian kenapa nanyain begitu?"


"gapapa, kali aja kamu tergoda gitu sama perempuan lain." ucap Asya tanpa beban


"gila aja, kamu mau aku tergoda sama perempuan lain emang?"


"ya gamau lah, tapikan aku gatau kedepannya kek gimana? kali aja kamu bosen sama aku gitu"


"apasi aneh" balas Idan tak mau menanggapi ocehan ngawur istrinya itu.


"hehe jangan marah byby, aku cuman nanya kan. Sini nenen biar nyenyak bobonya" rayu Asya seraya mengeluarkan susu favorit Idan.



Idan menyamankan tidurnya dan langsung melahap susu Asya dengan mulutnya, Asya yang melihatnya begitu bersemangat menyusu hanya bisa tersenyum.


"enak hmm?"


Idan hanya mengangguk dan memejamkan matanya, selain menghisap susu istrinya ia juga meremas yang satunya. Idan tak bisa membiarkan susu istrinya itu menganggur memang.


"gabole nakal nakal ya baby, bilang sama aku kalo kamu mau apa apa. Bilang sama aku kalo aku ada kurangnya, biar aku bisa perbaiki yang kurangnya" ucap Asya sembari mengelus kepala Idan


Idan melepaskan hisapannya, menatap Asya sebentar lalu tersenyum.


"kamu gada kurangnya sayang, jangan insecure terus. cukup jadi istri yang baik buat aku aja oke, Loveyou cantik"


Idan melumat bibir Asya sebelum kembali menghisap susu favoritnya dan tertidur.
 
Makasih hu lanjutanya, sajian yang menarik hu, moga panjenengan senantiasa baik baik saja....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd