Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Cerita Kita

"Hahaha kok kesel, mmm aktornya idolamu waktu dulu yang. masih inget ga?"

"dih siapa? sotau aku ngeidolain dia kamumah by"

"yakin gangeidolain? padahal aku sengaja beli tiketnya sesuai jadwal pemainnya dateng lho wkwk"

"ishhh siapa emang?"

"mmmm siapa yaaa?!"

"By serius! tauah kamumah ngeselin bener bener!"

"ututuutu marah marah mulu, kamu pms ? kayanya ga deh masih jauh yanggg. Aliando tuhhh" ujarnya sambil nunjuk kerumunan di depan pintu masuk bioskop, reflek aku langsung melihat arah telunjuknya. Dan benar itu Aliando Syarief, astaga ganteng bgttt! btw dulu aku suka banget sama dia karna bener bener cakep, arab banget, sempurna deh pokonya tapi pas udah ketemu Idan dan dijadiin istri sama dia aku lupa sama Aliando wkwk!

"gimana? cakepan aku atau dia?" tanya Idan, aku hanya melihatnya sekilas dan kembali melihat kerumunan itu, Aliando tetap mempesona disetiap kalangan ternyata hahaha.

"ish ditanya gadijawab kamumah yang, dah sana ikut sama kerumunan itu lah" ucapnya ketus. O-ow Idan cemburu gais hahaha, Idan langsung membuka ponselnya tanpa berbicara apapun lagi.

Kami duduk di tempat tunggu tepat didepan counter makanan dan minuman, Idan masih diam sejak kejadian tadi tapi justru sangat terlihat menggemaskan wkwk! Idan beranjak dari duduknya tanpa bicara sepatah katapun, dia benar benar merajuk guys. Tapi meskipun sedang mode merajuk ia masih perhatian lho buktinya sekarang ia membeli popcorn dan minuman hihi.

"ayo udah mau dimulai filmnya" ucapnya sambil menarik tanganku

kami berduapun masuk kedalam dan duduk di kursi dibagian tengah, ini space ternyaman sebelum ada pembicaraan yg tak sengaja ku dengar "cowok sebelah gue wangi bgt ci, ganteng lg".

"sayanggg, tuker boleh?" tanya Idan, akupun langsung berpindah tempat dan sekarang persis sebelah perempuan yg berbicara tadi. Aku memandangnya sekilas sambil memutar bola mataku malas. Jujur ini bioskop jd terasa panas.

Selama pemutaran film "Argantara" berlangsung Idan fokus dengan filmnya sedangkan aku matimatian menahan panas didalam diri ini, sialan! sesekali aku menyuapinya dengan popcorn sekalian memberitahu pada perempuan disampingku ini bahwa aku pemiliknya! sedari Idan pindah tempat duduk, ia tak hentihentinya mencuri pandang pada suamiku. gadis sialan!

"sayang sayang, wilo kaya kamu pakaiannya hihi" bisiknya. kalian tahu adegan yg mana? maaf ini spoiler, itu adegan diatas ranjang wkwk! aku tau isi pikiran Idan kemana, adegan itu persis malam pertamaku dengannya.

"hmmm, lagian aku punya baju dinas percuma. kamu lebih suka kemeja oversize kan" balasku berbisik

"itu lebih menggoda sayang" jawabnya enteng

Filmpun selesai, seluruh penonton bertepuk tangan atas alur ceritanya yg sangat bagus. Riuh terdengar saat para pemain masuk kedalam teater dan menyapa penonton tapi coba lihat perempuan disampingku malah melihat kearah suamiku sekarang.

Idan mengelus punggung tanganku dengan lembut diatas pangkuannya sedangkan pandangannya tetap lurus kedepan, setelah selesai akhirnya penonton diperbolehkan keluar. Finally!!

Idan melingkarkan tanganya kepinggangku, oke mode posesifnya keluar.

"mau photobox ga sayang?"tanyanya

"ayooooo!"

Kamipun pergi ke tempat photobox yg dimaksud Idan tadi. Setelah selesai kamipun menyempatkan waktu untuk berbelanja bulanan. Idan sempat bertanya apakah aku mau belanja pakaian? dan aku jawab tidak, mending mentahnya aja yakan hahaha.

Tepat pukul 20.00 wib kami keluar dari mall menuju tempat parkir dengan trolly besar yg terisi penuh, jangan tanya siapa yg bayar. Kini Idan sedang membereskan semua belajaan dibagasi sedangkan aku duduk manis menunggunya, enak banget ya jadi Asya?! sttt!! Idan yg nyuruh tau, katanya begini istri Idan gabole cape, udah diem aja tunggu Idan didalem sambil ngadem biar ga gerah sayang. See? aku ga salah ya pembaca.

Aku menunggunya sambil membuka ponselku yg sejak tadi pagi tak aku hiraukan keberadaanya. Dan betapa terkejutnya aku saat melihat ratusan notifikasi pesan masuk dan panggilan tak terjawab dari orang yg sama yaitu Bagas.

Shit!

Ponselku kembali berdering sedangkan Idan sudah duduk di sebelahku, aku meliriknya dan mematikan ponselku.

"kok gadiangkat sayang? siapa?" tanyanya sambil mulai menyetir

"ga-gapapa by, orang bengkel kayanya mau ngasih tau mobil" maaf idan maaf! batinku

"bengkel? emang mobilnya kenapa sayang? baru 2 bulan lho itu kok udah masuk bengkel? nabrak? apa mesinnya?"

"mm lecet dikit by hehe, maaf ya"

"ohh kirain kenapa, ya gapapa wajar kok lecet. terus kenapa harus dimasukin bengkel segala kalo cuman lecet?"
haduhh!! gimana ini?!

"mm aku laper deh by, nanti makan diluar aja ya aku males masak" ujarku mengalihkan topik pembicaraan. Sungguh aku bingung setengah mati untuk menjawabnya!

"Mcd mau sayang? biar makan dimobil aja gimana?" tawarnya

"boleh by , apa aja deh asal kenyang" ucapku

Selama di perjalan menuju MCD tak ada obrolan sama sekali, Idan terpaku dengan jalanan sedangkan aku sibuk membalas pesan dari Bagas.
 
Aku memutuskan hubunganku dengannya secara sepihak lewat pesan, kalian pasti tahu responya seperti apa. Yap! Bagas marah dan memakiku, sebenarnya itu tidak masalah tapi ketika dia mengancam akan memberitahu semuanya pada Idan aku tak tahu apa yg harus aku lakukan!

Tidak ada pilihan! semuanya sama sama berada diujung jurang. Aku yg mengakuinya atau dia yg memberitahu Idan, itu sama sama akan meledak.

Ah sial!!

Bodoh Asya!!

Aku mulai merasakan cemas berlebihan, rasa takut mendominasi diriku saat ini, membuat tanganku gemetar, nafasku tak beraturan. Bagaimana ini?! aku tidak mendapat jawaban sama sekali!

"sayang? hei Sya? kamu kenapa sayang?"

Aku tersadar dan melihat Idan yg panik menatapku.

"kamu kenapa hmm? kecapean ya? maaf yaa maaf, ini udah aku pesenin makanan kesukaan kamu sayang. Abisin otee" ucapnya dengan nada yg lembut, aku terus memerhatikan pergerakannya yg terlihat sangat khawatir padaku.

"jahat banget sih sya! bisabisanya nyakitin lakilaki kaya begini! Idan gada kurangnya lho, Idan selalu jadiin lu ratu terus lu siasiain! bener bener gatau diri"
batinku.

Aku menatap makanan yg diberikan Idan, Idan benar ini kesukaanku dia tak pernah salah memesannya. Aku tersenyum tapi ingin menangis diwaktu bersamaan.

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

"byby aku aja yg beresin belanjaanya" teriakku

"gausah, aku aja yang ihhhhh"

Dengan kedua tangan yg penuh kantong belanja Idan berjalan memasuki rumah sedangkan aku sudah pergi lebih dulu ke dapur untuk membereskan beberapa stok yg ada dan mengaturnya menjadi kedepan karna harus lebih dulu digunakan.

"kamu bagian cemilan aja by, bawa keatas terus susun ditempatnya. Kalo kamu udah selesai langsung bersih bersih yaaa" jelasku padanya, kadang Idan masih kekanakan tapi sifat itu keluar kalo sama aku aja. Apa kalian para lelaki emang begitu? punya 2 kepribadian di 1 tubuh ?! coba komentar dibawah oke!

Pov Idan

Akhirnya aku menuruti perintah Asya untuk hanya membereskan cemilan yaaa daripada debat ya sama istri ribet gesyaaa. Aku naik kekamar membawa belanjaan Asya dan juga tas yg ia gunakan.

Selesai dengan ritual di kamar mandi aku masuk kekamar, memainkan ponselku yg berada diatas nakas sambil duduk bersandar tapi ponsel Asya sedikit mengganggu kegiatanku sedaritadi ponselnya terus bergetar menandakan ada yg menghubunginya. Aku meliriknya sekilas setelah getar menjadi senyap tapi kembali lg seperti itu berulang kali. Tak biasanya Asya memakai mode silent dirumah, akupun penasaran dan membalikan ponselnya dengan layar diatas. Bagas?! aku tak berniat mengangkat telponnya, hanya ingin melihat saja sampai mana dia berusaha.

Btw, aku tau semuanya hehe. Aku tau siapa laki laki itu dan apa hubungannya dengan Asya, aku mencari tahunya ketika merasakan sedikit perubahan dari Asya. Aku meminta bantuan beberapa temanku di Jakarta dan yaaa kenyataan pahit itu sudah kurasakan sebelum pulang kesini, Asya berselingkuh dariku.

Sakit? pasti! Tidak ada pengkhianatan yg menyenangkan bukan?. Kenapa biasa aja? kenapa ga marah? kenapa gaditinggalin ? hmmm itu bukan solusi, ketika kalian memiliki masalah itu harus di hadapi bukannya lari. Ini hanya salah satu perjalanan hidup yg harus kita nikmati, selama diperantauan pun aku berfikir banyak hal dan resiko yg ditimbulkan termasuk perkara ini. Entah aku yg terlalu cinta atau bagaimana tapi menurutku perselingkuhan ini terjadi bukan salah Asya sepenuhnya, mungkin karna intensitas bertemu tidak ada, komunikasi hubungan kami yg kurang karna keadaan, atau kesepian dan banyak lagi lainnya.

Aku menangis saat pertama kali tahu perihal ini tapi selanjutnya tidak, aku hanya memantau kegiatan mereka sejauh mana dan jika lebih dari batas sabarku semuanya akan selesai.

Asya masuk kedalam kamar dan bertepatan dengan ponselnya yang kembali bergetar.

"sayanggg ponselmu bergetar mulu tuh" ucapku sambil memerhatikannya, Asya duduk diujung ranjang dan mengecek ponselnya. Terlihat dari raut wajahnya berubah menjadi panik.

"siapa sayang?" tanyaku sambil mendekatinya, ku peluk ia dari belakang menyandarkan daguku dipundaknya. Asya menepuk pipiku lembut.

"orang bengkel by" jawabnya dan langsung menaruh ponselnya kembali dinakas. See? dia mulai pintar berbohong hahaha, siapa yg akan percaya orang bengkel menghubunginya terus menurus?! tapi tidak apa apa tandanya orang itu tidak penting bukan?

"penting banget harus hubungin kamu terusterusan ya? bukanya mobil cuman lecet aja? jangan jangan dia suka lagi sama kamu"

"hussh ngomongnya ih jelek! dah biarin aja gapenting ini"

"terus yg penting siapa hmmm?"

"bayi ganteng aku ini dongg yg pentinggg" Asya membalikan tubuhnya dan naik kepangkuanku, mencium seluruh wajahku dengan gemas dan menggesekan hidungnya di akhir sambil terus menatap mataku. Aku tersenyum menatapnya, pandanganya padaku tak pernah berubah dari awal pacaran. Aku semakin yakin bahwa perselingkuhannya memang sebatas kesepian.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd