7. Patah hati
Setelah saya meminta klarifikasi riyan terkait masalah tiara dan riyan membenarkan semuanya maka sayapun marah dan kecewa kenapa riyan tidak pernah bisa menghargai hubungan saya dengan nya padahal saya sudah memberikan apa saja yang dia mau dari mulai harga diri, materi, kesabaran dan hal lain nya.
Dalam kondisi saya yang marah riyan bukan nya menenangkan saya dia malah meminta mengakhiri hubungan nya dengan saya dengan dalih kalau dia gk kuat dengan prilaku saya yang posesif padahal selama ini saya tidak pernah melarang apapun yang dia mau hanya saja kelakuan dia dengan tiara sekarang sudah sangat berlebihan dan saya hanya berniat menegurnya agar bisa lebih menghargai hubungan nya dengan saya tapi riyan malah menanggapinya lain dan malah memilih mengakhiri hubungan ini. Saya yang masih sangat cinta kepadanya tentu saja tidak bisa menerima keputusan nya begitu saja, saya memohon kepadanya agar tidak mengakhiri hubungan ini sampai sampai saya mengungkit semua yang sudah saya berikan tapi tetap tidak membuatnya berubah pikiran sampai akhirnya saya mengiyakan keputusan nya untuk pergi dengan syarat dia harus memutuskan saya secara langsung tidak via chat, lalu kamipun sepakat untuk bertemu dikost saya dan esok harinya saya berangkat dari rumah ke kost yang waktu itu suasananya benar benar sepi karena tidak sda jadwal perkuliahan sama sekali.
Setelah beberapa jam menunggu akhirnya riyan datang juga kamipun langsung membicarakan semuanya termasuk alasan dia berhubungan dengan cewe lain terlebih cewe itu masih perawan dan riyan berdalih kalau cewe itu yang menggodanya tapi saya tidak percaya begitu saja, saya juga memohon untuk mempertimbangkan keputusan nya untuk berpisah dengan saya sambil nangis didepan dia, disela sela saya memohon tiba tiba riyan memeluk lalu mencium bibir saya "cuppppp emmmhhhh" saya yang masih berlinang air mata tidak membalas ciuman nya dan saya hanya berusaha mengelap air mata saya, tidak lama berselang saat kami berciuman tangan riyan juga mulai aktif meremas dada saya dari luar baju dan perlahan tangan nya mulai membuka kaos dan bra saya lalu kini riyan kembali mencium bibir saya dan tamgan nya meremas serta memilin puting saya "ahhhhhh yannn uhhhhhh jangan pergi ya aku janji bakalan nurut uhbbhh emmmmhhhh" saya yang tadinya emosi kini mulai terbakar nafsu dan mulai membuka baju riyan kini kami sudah sama sama tanpa pakaian atas dan riyan langsung melahap gunung kembar saya, menjilatnya, menyedot putingnya dengan sangat bernafsu "ooouuuuuhhhhhh yann ahhhhh enakk sayang emmm suka kan ahhhh" saya hanya bisa mendesah dan disertai rasa bahagia karena mungkin dengan begini riyan bisa berubah pikiran, lalu kini tangan riyan mulai membuka celana jeans dan cd saya dan ciuman nya mulai berpindah dari arah dada perlahan menuju arah vagina sampai akhirnya bibir nya mendarat dikemaluan saya dan menjilatinya dengan penuh nafsu "uhhhhhhh sayanggg enakkkk ahhhhh kangen bangett aku yang dijilatin kamu uhhhhhh ampir sebulan gk gini uhhhhhh" saat sedang enak dijilat tiba tiba riyan menyudahi jilatan nya dia bangkit dan berkata "gk usah banyak omong ah udah sore aku mau balik kerumah lagi" dia langsung membuka celana nya sendiri dan kini kita sama sama bugil lalu riyan membuka paha saya lebar lebar, menindih saya dan mengarahkan penis nya kelubang saya dan memasukan nya "ahhhhhh sayang iya uhhhhhh masuk ya yanggg ahhhbh enak bangett yang berasa banget dilubang aku uhhhhhh yang jangan tinggalin aku uhhhh" tanpa basa basi riyan langsung menggenjot vagina saya dengan tempo yang lumayan cepet "ahhhhhhh de memek kamu udah mulai lebar uhhhh tapi masih lumayan enakk ahhhh" riyan terus menggonjot sambil tangan nya meremas dada aku dengan kasar "yangg uhhhh sakit yang dada aku jangan diremes kenceng uhhbbb awwww yanggg tapi yang bawah enakkk berasa uhbhhh yang aku pipis ahhhhh" riyan kini mempercepat irama genjotan nya disertai dengan bunyi paha kami yang saling beradu "plokk plokk plokkk ahhhhh ahhhhh yan uhhhh agresif bangett uhhhh kamuu ahhhh" gk lama berselang saya merasakan kemaluan nya berkedut di dalam vagina saya "mau keluar aku de uhhhhh enak banget ahhh" lalu riyan mencabut penis nya dan mengarahkan nya kemulut saya "cepet emut gk peka amat" saya yang masih lemes langsung mengemut penisnya "cropp croppp emmmhhhh nnngghhhhh" penisnya terasa licin sekali dan terasa asin yang membuat saya kurang nyaman mengulum nya, gk lama berselang penis riyan kembali berkedut dimulut saya dan saya langsung merasakan ada cairan hangat dimulut saya yang keluar dari penis riya, waktu itu saya sadar kalau itu sperma riyan tapi saat saya hendak mengeluarkan penisnya dari mulut saya riyan menahan kepala saya "ahhhhhh keluar aku uhhhhhh diem jangan dicabut telen aja" riyan sedikit membentak disela desahan nya sambil melotot kearah saya dan hal itu membuat saya mau gk mau menelan semua spermanya lalu riyan mencabut penisnya dan saya langsung muntah tapi gk keluar apa apa cuma keluar ludah dan sedikit sperma riyan doang.
Setelah itu kita berdua bersih bersih dan saya yang sudah berharap kalau kejadian tadi bisa membuat riyan gk mutusin saya ternyata salah karena saat riyan mau pulang dia bilang kalau dia sekarang mau sendiri aja dengan alasan dia cape kalau harus diatur atur dan dia malah nyuruh saya balikan sama mantan saya.
Saya kembali menangis tapi saya gk bisa berbuat apa apa karena setelah berucap demikian riyan langsung pulang dan memblokir semua sosmed saya, waktu itu saya benar benar merasa hancur sampai diperjalanan pulangpun saya terus menangis didalam bus, saya merasa bener bener telah ditipu dan dikhianati.
Sesampainya dirumah saya langsung chat mita dan nabila kalau riyan mutusin saya dan saya ceritakan semuanya dari mulai riyan yang ngambil perawan saya, riyan selingkuh dan riyan yang sepertinya hanya manfaatin saya. Mita dan nabila juga gk bisa berbuat banyak karena disisi lain mereka juga sahabatan dengan riyan sama kaya saya yang sahabatan dengan mita dan nabila, mereka hanya menyarankan kepada saya kalau jangan jadi bermusuhan dengan riyan lebih baik balik menjadi sahabat lagi aja.
Disisi lain selain sedih saya juga mulai khawatir dengan masa depan saya yang udah gk suci lagi bagaimana kalau kelak suami saya menanyakan kesucian saya namun saya bersyukur punya keluarga dan teman yang bisa menghibur saya hingga saya tidak terlalu terpuruk dengan pengkhianatan yang sudah riyan lakuin.
Sekian episode kali ini, tunggu kelanjutan nya di next episode ya