Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
CERBUNG CERITA STENSIL
- Thread starter tetehhod
- Start date
tetehhod
Senpai Semprot
Tes tes tes
Gelar tenda buat update....
Gelar tenda buat update....
pemburu_heunceut
Semprot Holic
Pertamax teh..
Di tunggu update.y
Di tunggu update.y
direction1
Semprot Holic
- Daftar
- 25 Jun 2017
- Post
- 399
- Like diterima
- 326
Kemana yaa?
Tes tes tes
Gelar tenda buat update....
sampai
terjaga dibuatnya!
terjaga dibuatnya!
tetehhod
Senpai Semprot
Hai... Haiii salam kuper suhu-suhu semprot ketemu lagi dengan tetehhod yang bahenol semlohay hehehe....
Sudah lama banget nih teteh gak aktive di porum ini karena banyak nya kesibukan yang membuat teteh harus pakum untuk sementara. Nah sekarang teteh mau lanjutin cerita stensil yang sempat kentang beberapa bulan ini. Sok atuh gelar tiker na.
Hatur nuhun buat semua nya....
CERITA STENSIL (HASRAT TERPENDAM PART 4)
"Cha... Cha-cha...."
Suara panggilan dari seseorang yang sangat ku kenal...
Uuuughh.... dengan perlahan ku buka mata ku....
"Mas... Maaas cha-cha dah siuman...!!!" Seru mbak Ningsih.
"Aaaa... Aaa... Aiiiir" ucap ku lirih meminta minum.
Mbak ningsih dengan perlahan mengangkat bahu ku dan memberikan ku segelas air putih...
"Gluuuk... Gluuuk....aaaaah..." Dengan cepat aku meminum air putih hangat.
"Pelan-pelan atuuh cha..." Ucap mbak ningsih....
Aku terdiam sesaat dan memandangi wajah mbak ningsih, mas agung dan ibu mertua ku.
Bisa ku lihat rasa sedih terpapar di wajah mereka.
"Cha kamu yang sabar yah..." Ucap mbak ningsih.
"Iya cha kamu harus kuat dan tabah, ini semua ujian dari allah yang maha kuasa" ucap ibu mertua ku.
Aku hanya terdiam mendengar mbak ningsih dan ibu mertua ku berusaha untuk menenangkan ku.
Tidak beberapa lama mas Agung masuk ke ruangan....
"Cha ini ada telpon dari mas Broto..." Seru mas Agung sambil menghampiri ku.
"Halooo cha ini aku mas Agung.... Aku sudah mendengar semua nya dari mas Agung. Kamu yang sabar jangan terlalu dipikirkan anak adalah titipan dari illahi" ucap mas Broto
"Iya mas... Hiks...hiks..." Ku berkata sambil menangis.
"Loooh kog jadi nangis.... Jangan nangis" ucap mas Broto.
"Sedih aku mas anak yang selama ini mas dambakan harus pergi begitu saja... Hiks...hiks..." Ucap ku sambil berlinang air mata.
"Kamu gak usah bersedih terlalu mendalam nanti suatu hari kalau allah mengijin kan pasti kita akan dapat anak lagi cha..." Ucap mas Broto menghibur ku.
"Iya mas aku akan coba bersabar..." Ucap ku.
"Ya sudah aku bentar lagi mau terapi nih, kamu baik-baik yah di sana" ucap mas Broto.
"Iya mas, semangat terus dalam menjalankan terapi nya" ucap ku.
"Iya cha aku akan terus semangat demi kamu, aku sangat mencintai kamu cha, muaaach...." Ucap mas Broto.
"Aku juga mas cinta kamu, muaaach..." Balas ku.
Telpon pun aku kembalikan ke mas Agung.
"Ciiiieeee yang cinta-cintaaan suiit suiiit so sweeet romantis eeuuuy...." Ledek mbak ningsih.
"Apaan sih mbak, lah wong sama suami sendiri yah kudu romantis lah..." Ucap ku tersipu malu.
"Iya niih so sweet banget siiih aku aja sama mbak mu ini jarang romantisan gitu" ledek mas Agung.
"Apaan sih nih mas Agung ikut-ikutan ledekin aku" ucap ku sambil mencubit pinggang mas Agung.
"Wadaaao sakiit tau....!!!" Teriak mas Agung kesakitan karena aku cubit.
"Eeeh... Eeeh... Ehh... Ini suami ku loooh cubit-cubit segala hahaha" seru mbak Ningsih sambil tertawa.
"Habis nya mas Agung ledekin aku siiih..." Ucap ku.
"Mau dong di cubit lagi... Hahaha" ucap mas Agung menggoda.
"Tuh mbak... Mas Agung nya nakal minta di cubitin lagi" ucap ku.
"Gak apa-apa cubit aja sampe biru selama adik kesayangan ku ini senang hehehe" ucap mbak Ningsih sambil terkekeh.
"Nah gitu dong kan enak di lihat nya kalo semua nya bahagia" ucap ibu mertua ku.
Saking asik nya kami bercanda dan tertawa sampai-sampaj suster pun menegur kami yang sedang ramai becanda ini.
Aku sangat bersyukur aku masih memiliki keluarga yang sangat sayang kepadaku dan juga suami ku yang sangat mencintai aku.
"Hayooo... Hayoooo sekarang saat nya minum obat" seru suster menghampiri ku sambil membawakan obat.
"Baik sus..." Ucap ku.
"Ini obat tidur nya nanti setelah makan baru di minum yah" ucap suster.
"Baik sus... O yah sus sebelum minum obat tidur boleh badan saya di bersihkan dulu, badan terasa lepek dan lengket nih sus" tanya ku.
"Boleh... Nanti bel aja kalo sudah mau di mandikan yah" ucap suster.
"Baik sus...!!!" Ucap ku.
Sudah lama banget nih teteh gak aktive di porum ini karena banyak nya kesibukan yang membuat teteh harus pakum untuk sementara. Nah sekarang teteh mau lanjutin cerita stensil yang sempat kentang beberapa bulan ini. Sok atuh gelar tiker na.
Hatur nuhun buat semua nya....
CERITA STENSIL (HASRAT TERPENDAM PART 4)
"Cha... Cha-cha...."
Suara panggilan dari seseorang yang sangat ku kenal...
Uuuughh.... dengan perlahan ku buka mata ku....
"Mas... Maaas cha-cha dah siuman...!!!" Seru mbak Ningsih.
"Aaaa... Aaa... Aiiiir" ucap ku lirih meminta minum.
Mbak ningsih dengan perlahan mengangkat bahu ku dan memberikan ku segelas air putih...
"Gluuuk... Gluuuk....aaaaah..." Dengan cepat aku meminum air putih hangat.
"Pelan-pelan atuuh cha..." Ucap mbak ningsih....
Aku terdiam sesaat dan memandangi wajah mbak ningsih, mas agung dan ibu mertua ku.
Bisa ku lihat rasa sedih terpapar di wajah mereka.
"Cha kamu yang sabar yah..." Ucap mbak ningsih.
"Iya cha kamu harus kuat dan tabah, ini semua ujian dari allah yang maha kuasa" ucap ibu mertua ku.
Aku hanya terdiam mendengar mbak ningsih dan ibu mertua ku berusaha untuk menenangkan ku.
Tidak beberapa lama mas Agung masuk ke ruangan....
"Cha ini ada telpon dari mas Broto..." Seru mas Agung sambil menghampiri ku.
"Halooo cha ini aku mas Agung.... Aku sudah mendengar semua nya dari mas Agung. Kamu yang sabar jangan terlalu dipikirkan anak adalah titipan dari illahi" ucap mas Broto
"Iya mas... Hiks...hiks..." Ku berkata sambil menangis.
"Loooh kog jadi nangis.... Jangan nangis" ucap mas Broto.
"Sedih aku mas anak yang selama ini mas dambakan harus pergi begitu saja... Hiks...hiks..." Ucap ku sambil berlinang air mata.
"Kamu gak usah bersedih terlalu mendalam nanti suatu hari kalau allah mengijin kan pasti kita akan dapat anak lagi cha..." Ucap mas Broto menghibur ku.
"Iya mas aku akan coba bersabar..." Ucap ku.
"Ya sudah aku bentar lagi mau terapi nih, kamu baik-baik yah di sana" ucap mas Broto.
"Iya mas, semangat terus dalam menjalankan terapi nya" ucap ku.
"Iya cha aku akan terus semangat demi kamu, aku sangat mencintai kamu cha, muaaach...." Ucap mas Broto.
"Aku juga mas cinta kamu, muaaach..." Balas ku.
Telpon pun aku kembalikan ke mas Agung.
"Ciiiieeee yang cinta-cintaaan suiit suiiit so sweeet romantis eeuuuy...." Ledek mbak ningsih.
"Apaan sih mbak, lah wong sama suami sendiri yah kudu romantis lah..." Ucap ku tersipu malu.
"Iya niih so sweet banget siiih aku aja sama mbak mu ini jarang romantisan gitu" ledek mas Agung.
"Apaan sih nih mas Agung ikut-ikutan ledekin aku" ucap ku sambil mencubit pinggang mas Agung.
"Wadaaao sakiit tau....!!!" Teriak mas Agung kesakitan karena aku cubit.
"Eeeh... Eeeh... Ehh... Ini suami ku loooh cubit-cubit segala hahaha" seru mbak Ningsih sambil tertawa.
"Habis nya mas Agung ledekin aku siiih..." Ucap ku.
"Mau dong di cubit lagi... Hahaha" ucap mas Agung menggoda.
"Tuh mbak... Mas Agung nya nakal minta di cubitin lagi" ucap ku.
"Gak apa-apa cubit aja sampe biru selama adik kesayangan ku ini senang hehehe" ucap mbak Ningsih sambil terkekeh.
"Nah gitu dong kan enak di lihat nya kalo semua nya bahagia" ucap ibu mertua ku.
Saking asik nya kami bercanda dan tertawa sampai-sampaj suster pun menegur kami yang sedang ramai becanda ini.
Aku sangat bersyukur aku masih memiliki keluarga yang sangat sayang kepadaku dan juga suami ku yang sangat mencintai aku.
"Hayooo... Hayoooo sekarang saat nya minum obat" seru suster menghampiri ku sambil membawakan obat.
"Baik sus..." Ucap ku.
"Ini obat tidur nya nanti setelah makan baru di minum yah" ucap suster.
"Baik sus... O yah sus sebelum minum obat tidur boleh badan saya di bersihkan dulu, badan terasa lepek dan lengket nih sus" tanya ku.
"Boleh... Nanti bel aja kalo sudah mau di mandikan yah" ucap suster.
"Baik sus...!!!" Ucap ku.
Terakhir diubah:
tetehhod
Senpai Semprot
"Baik sus...!!!" Ucap ku.
Suster pun keluar setelah memberikan obat-obatan dan makanan malam untuk ku.
"O yah aku anter paket pak Joko dulu yah..." Ucap mas Agung.
"Iyah mas hati-hati di jalan yah aku juga harus ke kantor ada meeting dengan klien" ucap mbak ningsih.
"Cha aku ke kantor dulu yah nanti malam aku ke sini lagi" ucap mbak Ningsih.
"Baik mbak, hati-hati di jalan" ucap ku.
Mas Agung dan mbak Ningsih pun pergi....
"Kriiing....!!! Kriiing....!!! Suara telpon genggam ibu mertua ku berdering.
Ibu mertua ku pun mengangkat telpon yang entah dari siapa. Tidak berapa lama ibu mertua ku berkata kalau anak tiri nya sedang sakit demam.
"Cha ibu harus pulang dulu liat kondisi mas panji kata bapak demam nya tinggi tapi gimana yah kamu sendirian di sini..." Ucap ibu mertua ku.
"Tidak apa-apa bu.... Aku juga sudah mendingan, lagi pula ada suster jaga yang nanti menjagaku" ucap ku.
"Ya sudah ibu pamit dulu yah, nanti ibu telpon mas Agung agar segera ke sini setelah anter paket" ucap ibu mertua ku.
"Iya bu hati-hati..." Ucap ku sambil mencium tangan ibu mertua ku.
Setelah ibu mertua ku pamit aku pun meminum obat dan memanggil suster untuk menyuapi ku makan.
"Tok...!!! Tok....!!!" Suara ketukan pintu yang ternyata suster yang tadi aku panggil.
"Sus aku mau makan dan habis ini aku mau mandi" ucap ku.
"Baik mbak..." Ucap suster.
Aku pun makan dengan di suapi oleh suster....
"Mbak yang tadi itu suami nya yah...?" Tanya suster.
"Mang kenapa sus...?" Aku berbalik bertanya.
"Gak apa-apa cuma nanya aja soal nya suster-suster lain pada bilang ganteng dan berkarisma..." Jawab suster.
"Hahaha...!!! Masa sih sus...." Tanya ku sambil tertawa.
"Iya mbak saya aja deg-degan tadi pas suami nya si mbak negur saya menanyakan kantin di mana hehehe..." Ucap suster.
"Aah suster bisa aja...." Ucap ku
"Beneran loh mbak, mbak sangat beruntung punya suami seperti itu, udah ganteng, berkarisma, baik pula.
"Hehehe... iya yah sus" ucap ku sambil terkekeh.
Aku tidak menjawab mas Agung suami ku atau bukan, aku hanya terkekeh menertawakan suster-suster yang terkesima dengan ketampanan mas Agung. Aku sendiri tidak sadar kalau mas Agung punya daya tarik, mungkin karena aku sudah terbiasa dengan mas Agung yang selalu ada di rumah....
Setelah aku menyelesaikan makan aku pun meminta suster untuk memandikan ku. Jam waktu itu menunjukkan pukul 4 sore.
"Tiang infus nya sambil di pegang yah mbak" ucap suster.
"Baik sus" ucap ku.
Suster pun membopong ku menuju ke kamar mandi....
Sesampai nya di kamar mandi aku di dudukan di closet duduk dan suster mulai membuka ikatan piyama ku (piyama model rumah sakit yang berbentuk kain katun tipis yang hanya ada ikatan di belakang punggung sampai pinggang)
"Bu mohon maaf saya buka seragam saya juga yah supaya tidak basah" ucap suster meminta ijin.
"Oh iyah sus silahkan" ucap ku mempersilahkan.
Satu demi satu suster membuka kancing seragam yang ternyata si suster tidak mengenakan bra hanya celana dalam berbahan sutera.
Aku terkesima dengan bentuk tubuh suster yang lumayan bagus. Walau dada dan bokong nya tidak sebesar aku tapi bentuk tubuh nya yang langsing dengan kulit kuning langsat aku kira bisa membuat mata lelaki yang melihat tubuh suster melotot.
"Sus kog gak pake beha...?" Tanya ku.
"Ooh iyah mbak sengaja mang gak pake beha ribet soal nya saya sering mondar mandir dan banyak gerak jadi agak gerah kalau pake beha" terang suster menjelaskan kepadaku.
"Oooh gitu, sama saya juga gak pernah pake beha".
"Gak pake beha di rumah aja yah mbak...?" Tanya suster.
"Gak hanya di rumah keluar rumah pun saya gak pake beha soal nya sama kya suster saya gak begitu nyaman pake beha suka gerah gitu" jawab ku.
Suster pun mengadahkan shower ke kepalaku....
"Aaah masa sih mbak trus apa tidak keliatan tuh pentil nya..." Tanya suster.
"Yaah keliatan sih sus, pernah juga saya ke luar ke pasar di suit-suitin sama tukang ojek sambil bilang duuh pentil nya gak nahan....
Suster pun keluar setelah memberikan obat-obatan dan makanan malam untuk ku.
"O yah aku anter paket pak Joko dulu yah..." Ucap mas Agung.
"Iyah mas hati-hati di jalan yah aku juga harus ke kantor ada meeting dengan klien" ucap mbak ningsih.
"Cha aku ke kantor dulu yah nanti malam aku ke sini lagi" ucap mbak Ningsih.
"Baik mbak, hati-hati di jalan" ucap ku.
Mas Agung dan mbak Ningsih pun pergi....
"Kriiing....!!! Kriiing....!!! Suara telpon genggam ibu mertua ku berdering.
Ibu mertua ku pun mengangkat telpon yang entah dari siapa. Tidak berapa lama ibu mertua ku berkata kalau anak tiri nya sedang sakit demam.
"Cha ibu harus pulang dulu liat kondisi mas panji kata bapak demam nya tinggi tapi gimana yah kamu sendirian di sini..." Ucap ibu mertua ku.
"Tidak apa-apa bu.... Aku juga sudah mendingan, lagi pula ada suster jaga yang nanti menjagaku" ucap ku.
"Ya sudah ibu pamit dulu yah, nanti ibu telpon mas Agung agar segera ke sini setelah anter paket" ucap ibu mertua ku.
"Iya bu hati-hati..." Ucap ku sambil mencium tangan ibu mertua ku.
Setelah ibu mertua ku pamit aku pun meminum obat dan memanggil suster untuk menyuapi ku makan.
"Tok...!!! Tok....!!!" Suara ketukan pintu yang ternyata suster yang tadi aku panggil.
"Sus aku mau makan dan habis ini aku mau mandi" ucap ku.
"Baik mbak..." Ucap suster.
Aku pun makan dengan di suapi oleh suster....
"Mbak yang tadi itu suami nya yah...?" Tanya suster.
"Mang kenapa sus...?" Aku berbalik bertanya.
"Gak apa-apa cuma nanya aja soal nya suster-suster lain pada bilang ganteng dan berkarisma..." Jawab suster.
"Hahaha...!!! Masa sih sus...." Tanya ku sambil tertawa.
"Iya mbak saya aja deg-degan tadi pas suami nya si mbak negur saya menanyakan kantin di mana hehehe..." Ucap suster.
"Aah suster bisa aja...." Ucap ku
"Beneran loh mbak, mbak sangat beruntung punya suami seperti itu, udah ganteng, berkarisma, baik pula.
"Hehehe... iya yah sus" ucap ku sambil terkekeh.
Aku tidak menjawab mas Agung suami ku atau bukan, aku hanya terkekeh menertawakan suster-suster yang terkesima dengan ketampanan mas Agung. Aku sendiri tidak sadar kalau mas Agung punya daya tarik, mungkin karena aku sudah terbiasa dengan mas Agung yang selalu ada di rumah....
Setelah aku menyelesaikan makan aku pun meminta suster untuk memandikan ku. Jam waktu itu menunjukkan pukul 4 sore.
"Tiang infus nya sambil di pegang yah mbak" ucap suster.
"Baik sus" ucap ku.
Suster pun membopong ku menuju ke kamar mandi....
Sesampai nya di kamar mandi aku di dudukan di closet duduk dan suster mulai membuka ikatan piyama ku (piyama model rumah sakit yang berbentuk kain katun tipis yang hanya ada ikatan di belakang punggung sampai pinggang)
"Bu mohon maaf saya buka seragam saya juga yah supaya tidak basah" ucap suster meminta ijin.
"Oh iyah sus silahkan" ucap ku mempersilahkan.
Satu demi satu suster membuka kancing seragam yang ternyata si suster tidak mengenakan bra hanya celana dalam berbahan sutera.
Aku terkesima dengan bentuk tubuh suster yang lumayan bagus. Walau dada dan bokong nya tidak sebesar aku tapi bentuk tubuh nya yang langsing dengan kulit kuning langsat aku kira bisa membuat mata lelaki yang melihat tubuh suster melotot.
"Sus kog gak pake beha...?" Tanya ku.
"Ooh iyah mbak sengaja mang gak pake beha ribet soal nya saya sering mondar mandir dan banyak gerak jadi agak gerah kalau pake beha" terang suster menjelaskan kepadaku.
"Oooh gitu, sama saya juga gak pernah pake beha".
"Gak pake beha di rumah aja yah mbak...?" Tanya suster.
"Gak hanya di rumah keluar rumah pun saya gak pake beha soal nya sama kya suster saya gak begitu nyaman pake beha suka gerah gitu" jawab ku.
Suster pun mengadahkan shower ke kepalaku....
"Aaah masa sih mbak trus apa tidak keliatan tuh pentil nya..." Tanya suster.
"Yaah keliatan sih sus, pernah juga saya ke luar ke pasar di suit-suitin sama tukang ojek sambil bilang duuh pentil nya gak nahan....
Terakhir diubah:
tetehhod
Senpai Semprot
"Weleeeh si mbak nya ini bikin para lelaki jadi hod-hod.... Nah trus apakah suami mbak gak marah kalau mbak nya ke mana-mana gak pake beha trus jadi pusat perhatian lelaki...?" Tanya suster.
Yah pernah sih negur saya kalau kemana-mana pake beha lah tapi saya nya kekeh gak mau pake alasan karena gerah, trus suami saya nyerah tapi saya di suru pake luaran kaya sweeter, jaket, syal atau blazer.
"Oooh gitu...." Jawab suster.
Sambil ngobrol ngalor ngidul suster pun mulai menyabuni tubuh ku.
"Mbak berdiri sambil kedua tangan nya pegangan pundak saya yah...." Perintah suster.
Aku pun memegang pundak suster dan suster menyabuni dada ku perlahan-lahan. Entah kenapa tubuh ku bergetar saat suster menyentuh pentil ku...
"Aaaaakkkh....!!!" Aku mendesah pelan.
"Kenapa mbak..." Tanya suster.
"Gak apa-apa mbak, cuma geli aja hehehe...." Jawab ku sambil terkekeh.
"Geli apa terangsang hayooo hehehe...." Tanya suster sambil terkekeh mesum.
"Iiih apaan sih sus, geliiii sus....!!! Seru ku.
"Yang bener.... Tak towel lagi yah pentil nya....!!!" Ucap suster sambil menowel pentil ku.
"Aaaaakhhh....!!!" Aku teriaaak spontan
"Tuuuh kan bener bukan geli tapi terangsang hehehe" Ucap suster.
"Iiih apaan sih suster nakal niiih..." Ucap ku dengan muka memerah.
"Yaaah gak apa-apa toh nama nya juga wanita yah normal aja kalau terangsang kalau pentil nya di pegang mbak.... Saya juga terangsang kalau pentil saya di pegang hehehe " ucap suster terkekeh.
"Ya udah saya towel niiih pentil nya suster...!!!" Ancam ku.
"Eeeh jangaaan dooong nanti kalau saya.... Akkkkkhhhhh...!!!" Teriak suster
Belum selesai berbicara aku pun menowel pentil suster....
"Iiih mbak nih nowel-nowel pentil saya...!!!" Seru suster.
"Habis nya suster duluan yang mulai hayooo" balas ku.
Kami pun terdiam dan saling memandang...
Tiba-tiba suster membelai pipi ku dan mengusap bibir ku.
Perlahan-lahan wajah suster mulai mendekati wajah ku dan....
"Muuuhhhhh uuuuuhhh...." Suster mengecup bibir ku dan melumat lidah ku dengan bibir nya.
Entah kenapa aku tidak menolak ciuman dari suster bahkan aku pun membalas ciuman nya dengan sangat bernapsu sekali.
"Uuuhmm uuunnnchhh aaaakkkhhh" lidah dengan lidah saling bergulat dengan seru nya.
Perlahan-lahan lengan kiri suster merangkul bahu ku sedangkan lengan kanan nya merangkul pinggang ku. Kami pun saling berpelukan dengan mesra nya bahkan kucuran air hangat yang membasahi tubuh kami menambah nikmat nya gairah sexual yang tak terbendung lagi.
"Uuunccch...!!! aaakhhh...!!! Aaakhh....!!!" Suara desahan demi desahan memenuhi ruangan kamar mandi.
Seiring memanas nya gairah kami masih dengan posisi berpelukan lengan suster mulai turun menjalar ke bokong ku. Di elus-elus perlahan bokong ku yang montok ini dan...
"Uuuughhh....!!! Ughhhhh...!!!!" Desahan ku memekik
Jari jemari suster menggerayangi bibir vagina ku....
Akupun tidak mau kalah dan jari jemari ku pun aku usap-usap dengan perlahan dan dengan tekanan sedang di bibir vagina nya.
"Aaaakhhhh....!!! Aaaaahmmmm....!!!" Teriak suster kelojotan.
Tampak nya suster sudah sangat terangsang sekali dengan serangan balasan aku. Kemudian suster pun berbisik kepada ku dan mengarahkan tubuh ku untuk berbalik.
"Mbak pegangan ke pegangan itu yah..." Bisik suster.
Aku pun menuruti bisikan suster...
Dengan perlahan suster duduk di closet dengan tubuh ku yang sudah membelakangi nya....
Tangan suster memegang pinggul ku dan perlahan menekan pelan pinggang ku untuk menurunkan sedikit pinggul ku dan...
"Aaaaakkkkhhhhh... Uuuhh... Uiiiih... Aaahh haaaa haaa haaa....." Desahku dengan keras merasakan kehangatan di lubang anus dan bibir vagina ku.
Ternyata suster sedang menjilati lubang anus dan bibir vagina ku dengan lidah nya yang hangat sedangkan jari jemari nya sibuk mengobel-ngobel klitoris ku....
Di sedot-sedot vagina ku dengan bibir nya yang sexi itu....
Yah pernah sih negur saya kalau kemana-mana pake beha lah tapi saya nya kekeh gak mau pake alasan karena gerah, trus suami saya nyerah tapi saya di suru pake luaran kaya sweeter, jaket, syal atau blazer.
"Oooh gitu...." Jawab suster.
Sambil ngobrol ngalor ngidul suster pun mulai menyabuni tubuh ku.
"Mbak berdiri sambil kedua tangan nya pegangan pundak saya yah...." Perintah suster.
Aku pun memegang pundak suster dan suster menyabuni dada ku perlahan-lahan. Entah kenapa tubuh ku bergetar saat suster menyentuh pentil ku...
"Aaaaakkkh....!!!" Aku mendesah pelan.
"Kenapa mbak..." Tanya suster.
"Gak apa-apa mbak, cuma geli aja hehehe...." Jawab ku sambil terkekeh.
"Geli apa terangsang hayooo hehehe...." Tanya suster sambil terkekeh mesum.
"Iiih apaan sih sus, geliiii sus....!!! Seru ku.
"Yang bener.... Tak towel lagi yah pentil nya....!!!" Ucap suster sambil menowel pentil ku.
"Aaaaakhhh....!!!" Aku teriaaak spontan
"Tuuuh kan bener bukan geli tapi terangsang hehehe" Ucap suster.
"Iiih apaan sih suster nakal niiih..." Ucap ku dengan muka memerah.
"Yaaah gak apa-apa toh nama nya juga wanita yah normal aja kalau terangsang kalau pentil nya di pegang mbak.... Saya juga terangsang kalau pentil saya di pegang hehehe " ucap suster terkekeh.
"Ya udah saya towel niiih pentil nya suster...!!!" Ancam ku.
"Eeeh jangaaan dooong nanti kalau saya.... Akkkkkhhhhh...!!!" Teriak suster
Belum selesai berbicara aku pun menowel pentil suster....
"Iiih mbak nih nowel-nowel pentil saya...!!!" Seru suster.
"Habis nya suster duluan yang mulai hayooo" balas ku.
Kami pun terdiam dan saling memandang...
Tiba-tiba suster membelai pipi ku dan mengusap bibir ku.
Perlahan-lahan wajah suster mulai mendekati wajah ku dan....
"Muuuhhhhh uuuuuhhh...." Suster mengecup bibir ku dan melumat lidah ku dengan bibir nya.
Entah kenapa aku tidak menolak ciuman dari suster bahkan aku pun membalas ciuman nya dengan sangat bernapsu sekali.
"Uuuhmm uuunnnchhh aaaakkkhhh" lidah dengan lidah saling bergulat dengan seru nya.
Perlahan-lahan lengan kiri suster merangkul bahu ku sedangkan lengan kanan nya merangkul pinggang ku. Kami pun saling berpelukan dengan mesra nya bahkan kucuran air hangat yang membasahi tubuh kami menambah nikmat nya gairah sexual yang tak terbendung lagi.
"Uuunccch...!!! aaakhhh...!!! Aaakhh....!!!" Suara desahan demi desahan memenuhi ruangan kamar mandi.
Seiring memanas nya gairah kami masih dengan posisi berpelukan lengan suster mulai turun menjalar ke bokong ku. Di elus-elus perlahan bokong ku yang montok ini dan...
"Uuuughhh....!!! Ughhhhh...!!!!" Desahan ku memekik
Jari jemari suster menggerayangi bibir vagina ku....
Akupun tidak mau kalah dan jari jemari ku pun aku usap-usap dengan perlahan dan dengan tekanan sedang di bibir vagina nya.
"Aaaakhhhh....!!! Aaaaahmmmm....!!!" Teriak suster kelojotan.
Tampak nya suster sudah sangat terangsang sekali dengan serangan balasan aku. Kemudian suster pun berbisik kepada ku dan mengarahkan tubuh ku untuk berbalik.
"Mbak pegangan ke pegangan itu yah..." Bisik suster.
Aku pun menuruti bisikan suster...
Dengan perlahan suster duduk di closet dengan tubuh ku yang sudah membelakangi nya....
Tangan suster memegang pinggul ku dan perlahan menekan pelan pinggang ku untuk menurunkan sedikit pinggul ku dan...
"Aaaaakkkkhhhhh... Uuuhh... Uiiiih... Aaahh haaaa haaa haaa....." Desahku dengan keras merasakan kehangatan di lubang anus dan bibir vagina ku.
Ternyata suster sedang menjilati lubang anus dan bibir vagina ku dengan lidah nya yang hangat sedangkan jari jemari nya sibuk mengobel-ngobel klitoris ku....
Di sedot-sedot vagina ku dengan bibir nya yang sexi itu....
Terakhir diubah:
tetehhod
Senpai Semprot
"Akkkkh.... Aaaaah.... Oooohhh maaay gooooood......aaaaaahhh trus sus uenaaaak beuuuuuud" teriak ku kesetanan.
Tidak berapa lama tubuh ku pun bergetar karena sudah mencapai puncak orgasme. Tubuh ku terkulai lemas dan dengan sigap suster memeluk ku....
"Haaa...haaaa...!!! Sus..." Masih dengan napas ku yang tersengal-sengal.
"Haaa... Haaaa.....iya mbak" suster pun menjawab dengan nalas yang juga tersengal-sengal.
"Enak loh sus saya sampe kelojotan gini... Makasih yah sus sudah lama gairah saya tidak tersalurkan" ucap ku berterimakasih.
"Iyah sama-sama mbak hehehe" jawab suster sambil terkekeh.
"Tapi suster belom sempet orgasme mau saya lanjutin supaya orgasme...?" Tanya ku.
"Tidak apa-apa mbak nanti saja kapan-kapan aja, mbak juga sudah kelelahan" jawab suster.
"Beneran gak apa-apa sus?" Tanya ku lagi meyakinkan.
"Beneran mbak nanti saja kapan-kapan saya minta no kontak mbak aja kapan-kapan saya hubungi lagi kalau mau ena-ena lagi hehehe...." Jawab suster.
"Ya sudah nanti saja kalau saya sudah fit suster hubungi saya aja" ucap ku.
"Oke siap....!!!" Seru suster.
Suster pun membasuh tubuh ku dan me lap tubuh ku dengan handuk dan dililitkan nya lah handuk ke tubuh ku. Suster pun mengeringkan badan nya dengan handuk dan memakai kembali seragam nya dan tentu nya celana dalam nya tidak di pakai karena basah.
Tubuh ku pun di rangkul dan di tuntun keluar kamar mandi. Sesampai nya di pintu kamar mandi yang ternyata hanya tertutup setengah kaki ku menginjak benda cair licin agak lengket di lantai dekat pintu yang tampak nya tidak asing bagi ku. Betapa terkejut nya aku saat suster membuka pintu kamar mandi....
"Loooh mas Agung....!!! Udah balik dari anter paket pak Joko?" Seru ku.
Teryata mas Agung sudah ada saat aku keluar dari kamar mandi dan sedang duduk manis dengan muka yang memerah....
"Eeh iya cha tadi aku dengar kamu sedang di mandikan oleh suster jadi nya aku duduk saja sambil menunggu selesai mandi...." ucap mas Agung sambil gelagapan.
"Naaah suami mbak sudah datang, sini bantu istri nya ke ranjang nya..." Ucap suster yang masih belum tahu kalau mas Agung bukan suami ku
Dengan sigap mas Agung menghampiri ku.
"Hayooo di gendong istri nya ke ranjang" ucap suster sambil memegangi tiang infus.
"Baaa...baaaikkk....!!!" Ucap mas Agung dengan gagap.
Mas agung pun mengangkat tubuh ku. Saat sedang mengangkat tubuh ku tanpa sadar kami semua handuk yang ku pakai nyangkut di pegangan pintu kamar mandi dan ter lihat lah tubuh molek ku yang aduhai semlohai di mata mas Agung.
Sambil menggendong ku mas Agung tidak henti-henti nya memandangi tubuh ku yang sudah tanpa sehelai benang pun di tubuh ku.
"Pak...!!! Pak...!!!" Seru suster.
"Eeh iya sus...." Ucap mas Agung dengan gugup.
"Loooh koog jadi diem mematung sih pak itu kasian istri nya telanjang nanti kedinginan atuuuuh...." Ucap suster.
"Eeeh iya..." Ucap mas agung masih drngan gugup nya.
Tanpa sadar tangan kanan mas agung berada di bagian samping nenen kiri ku dan tangan kiri nya menahan bongkahan pantat ku yang montok.
"Mas ayo dong bawa aku ke ranjang dingin niiih...!!!"seru ku
"Eeeh iya cha...." Ucap mas Agung
Wajah ku dan wajah mas agung pun memerah saat mas agung menggendong ku membawa aku ke ranjang dengan keadaan ku yang telanjang.
Saat sudah mau sampai di ranjang tiba-tiba cairan berlendir yang tadi aku injak di depan kamar mandi menetes ke ubin keramik rumah sakit dan....
"Bruuuuk....!!!!" Suara hantaman tubuhku di atas ranjang.
Ternyata mas Agung terpeleset oleh cairan berlendir yang tadi menetes dari kaki ku.
Tanpa sadar gara-gara terpeleset wajah mas Agung terhempas dan terbenam di nenen ku....
"Uuughhh huaaaaa" seru mas Agung sambil mengangkat kepala nya.
Saat kepala mas Agung terangkat tanpa sadar tangan kanan yang menjadi topangan nya memegang nenen kiri ku...
"Haaaah... Haaah... Cha maaf tadi aku kepeleset" ucap mas Agung.
"Iya mas gak apa-apa, anuu maas..." Ucap ku.
"Yah cha kenapa?" Tanya mas Agung.
Tidak berapa lama tubuh ku pun bergetar karena sudah mencapai puncak orgasme. Tubuh ku terkulai lemas dan dengan sigap suster memeluk ku....
"Haaa...haaaa...!!! Sus..." Masih dengan napas ku yang tersengal-sengal.
"Haaa... Haaaa.....iya mbak" suster pun menjawab dengan nalas yang juga tersengal-sengal.
"Enak loh sus saya sampe kelojotan gini... Makasih yah sus sudah lama gairah saya tidak tersalurkan" ucap ku berterimakasih.
"Iyah sama-sama mbak hehehe" jawab suster sambil terkekeh.
"Tapi suster belom sempet orgasme mau saya lanjutin supaya orgasme...?" Tanya ku.
"Tidak apa-apa mbak nanti saja kapan-kapan aja, mbak juga sudah kelelahan" jawab suster.
"Beneran gak apa-apa sus?" Tanya ku lagi meyakinkan.
"Beneran mbak nanti saja kapan-kapan saya minta no kontak mbak aja kapan-kapan saya hubungi lagi kalau mau ena-ena lagi hehehe...." Jawab suster.
"Ya sudah nanti saja kalau saya sudah fit suster hubungi saya aja" ucap ku.
"Oke siap....!!!" Seru suster.
Suster pun membasuh tubuh ku dan me lap tubuh ku dengan handuk dan dililitkan nya lah handuk ke tubuh ku. Suster pun mengeringkan badan nya dengan handuk dan memakai kembali seragam nya dan tentu nya celana dalam nya tidak di pakai karena basah.
Tubuh ku pun di rangkul dan di tuntun keluar kamar mandi. Sesampai nya di pintu kamar mandi yang ternyata hanya tertutup setengah kaki ku menginjak benda cair licin agak lengket di lantai dekat pintu yang tampak nya tidak asing bagi ku. Betapa terkejut nya aku saat suster membuka pintu kamar mandi....
"Loooh mas Agung....!!! Udah balik dari anter paket pak Joko?" Seru ku.
Teryata mas Agung sudah ada saat aku keluar dari kamar mandi dan sedang duduk manis dengan muka yang memerah....
"Eeh iya cha tadi aku dengar kamu sedang di mandikan oleh suster jadi nya aku duduk saja sambil menunggu selesai mandi...." ucap mas Agung sambil gelagapan.
"Naaah suami mbak sudah datang, sini bantu istri nya ke ranjang nya..." Ucap suster yang masih belum tahu kalau mas Agung bukan suami ku
Dengan sigap mas Agung menghampiri ku.
"Hayooo di gendong istri nya ke ranjang" ucap suster sambil memegangi tiang infus.
"Baaa...baaaikkk....!!!" Ucap mas Agung dengan gagap.
Mas agung pun mengangkat tubuh ku. Saat sedang mengangkat tubuh ku tanpa sadar kami semua handuk yang ku pakai nyangkut di pegangan pintu kamar mandi dan ter lihat lah tubuh molek ku yang aduhai semlohai di mata mas Agung.
Sambil menggendong ku mas Agung tidak henti-henti nya memandangi tubuh ku yang sudah tanpa sehelai benang pun di tubuh ku.
"Pak...!!! Pak...!!!" Seru suster.
"Eeh iya sus...." Ucap mas Agung dengan gugup.
"Loooh koog jadi diem mematung sih pak itu kasian istri nya telanjang nanti kedinginan atuuuuh...." Ucap suster.
"Eeeh iya..." Ucap mas agung masih drngan gugup nya.
Tanpa sadar tangan kanan mas agung berada di bagian samping nenen kiri ku dan tangan kiri nya menahan bongkahan pantat ku yang montok.
"Mas ayo dong bawa aku ke ranjang dingin niiih...!!!"seru ku
"Eeeh iya cha...." Ucap mas Agung
Wajah ku dan wajah mas agung pun memerah saat mas agung menggendong ku membawa aku ke ranjang dengan keadaan ku yang telanjang.
Saat sudah mau sampai di ranjang tiba-tiba cairan berlendir yang tadi aku injak di depan kamar mandi menetes ke ubin keramik rumah sakit dan....
"Bruuuuk....!!!!" Suara hantaman tubuhku di atas ranjang.
Ternyata mas Agung terpeleset oleh cairan berlendir yang tadi menetes dari kaki ku.
Tanpa sadar gara-gara terpeleset wajah mas Agung terhempas dan terbenam di nenen ku....
"Uuughhh huaaaaa" seru mas Agung sambil mengangkat kepala nya.
Saat kepala mas Agung terangkat tanpa sadar tangan kanan yang menjadi topangan nya memegang nenen kiri ku...
"Haaaah... Haaah... Cha maaf tadi aku kepeleset" ucap mas Agung.
"Iya mas gak apa-apa, anuu maas..." Ucap ku.
"Yah cha kenapa?" Tanya mas Agung.
tetehhod
Senpai Semprot
"Anu itu...." Ucap ku sambil menunjuk tangan nya yang masih mencengkram nenen ku.
"Astajjjim....!!!" Seru mas Agung sambil melepas cengkraman nya dari nenen ku.
"Maaf cha mas gak nyadar..." Ucap mas Agung meminta maaaf.
"Gak apa-apa mas..." Ucap ku
Wajah kami pun merah padam akibat kejadian tersebut.
"Owaaa laaah ini toooh biang kerok nya, siapa siih yang buang ludah sembarangan....!!!" Seru suster.
Dengan sigap dan tergesa-gesa mas Agung mengambil tisu dan mengelap cairan yang tadi aku injak di depan pintu kamar mandi.
Belum selesai mengelap masih dengan posisi mas Agung berjongkok suster pun meminta mas Agung untuk memakaikan piyama ku.
"Pak istri nya di pakaikan piyama nya lagi, saya siapin dulu yah..." Ucap suster.
Dengan posisi menungging suster mengambil piyama yang ada di laci lemari bagian paling bawah yang berada di seberang ranjang. Entah sengaja atau tidak posisi nungging suster membuat rok bagian belakang nya naik dan terlihat lah vagina nya yang merah merona.
Mas agung ternganga melihat pemandangan yang sangat indah yang di suguhkan oleh suster.
Gak berapa lama suster membawakan piyama ku dan memberikan nya kepada mas Agung. Bisa ku lihat senyuman menggoda terpancar dari wajah suster kepada mas Agung.
"Ini pak piyama nya di pakaikan ke istri nya..." Ucap suster dengan senyum iblis
Mas Agung terdiam sesaat....
"Pak...!!! Paaak...!!! Kumaha atuh kog malah bengong..." Seru suster.
"Eeh iya sus..." Jawab mas Agung dengan gugup.
Dengan tergesa-gesa mas Agung menghampiri ku....
"Sebelum di pakaikan piyama badan nya di balur minyak tawon dulu biar hangat..." Ucap suster sambil memberikan sebotol minyak tawon kepada mas Agung yang sudah berada di samping ranjang ku.
"Taaa... Taapiii saaa saaaya bu... Buuu...." Seru mas Agung dengan gugup.
Belum selesai menjawab aku memegang lengan mas Agung berkata...
"Mas....!!!" Seru ku sambil menggenggam lengan mas Agung.
Aku sengaja menahan mas Agung supaya dia tidak memberitahu suster kalau mas Agung bukan lah suami ku. Tujuan ku adalah untuk menjaga wibawa mas Agung dan supaya mbak Ningsih tidak tau kejadian ini.
Aku pun tau dari tadi mas Agung mengintip aku dan suster yang sedang indehoy ena-ena karena ada cairan sperma di lantai dekat pintu kamar mandi.
Entah suster tidak tau kalau itu adalah cairan sperma atau pura-pura tidak tau.
"Ayooo pak balurin minyak tawon nya...!!!" Perintah suster.
Mas Agung masih terdiam membisu dan aku pun sadar akan kecanggungan situasi saat ini. Aku pun menggoyangkan lengan mas Agung dan berkata...
"Sok atuh suami ku tercinta balurin minyak tawon nya" ucap ku sambil mengedipkan mata.
"Eeh i..i..i... Iyaaah...." Ucap mas Agung gugup.
Tampak nya mas Agung sudah paham akan maksud ku dan dengan perlahan mas Agung membuka botol minyak tawon dan mengusap-usap kan nya di telapak tangan nya. Lalu dengan lembut tangan mas Agung mulai membalurkan minyak tawon di mulai dari kaki ku....
Beriringan dengan lembut nya mas Agung membalurkan minyak tawon suster sedang merapihkan tempat makan dan obat-obatan. Sambil beberes suster ngobrol ngalor ngidul bercerita tentang rumah tangga nya yang tidak harmonis.
Sementara itu mas Agung mulai membalurkan mimyak tawon di paha ku dengan lembut dan perlahan. Sesampai nya tangan mas agung di pangkal paha ku aku pun merasakan darah ku berdesir.
Setelah bagian kaki dan paha sudah selesai di balur dengan minyak tawon mas Agung memposisikan diri di samping tubuh ku yang telanjang.
Di mulai dari leher menuju pundak telapak tangan mas Agung yang hangat membuat bulu memek eeeh bulu kuduk ku berdiri. Kemudian telapak tangan nya menuju buah dada ku yang bulat, besar dan montok. Di usap-usap nya nenen ku searah jarum jam dan diremas pelan buah dada ku. Sambil mengusap dengan memutar.... jempol mas Agungmenyentuh puting susu ku yang berwarna coklat muda.
"Uuuuhhmmm" aku mengumam sambil mengigit bibir ku.
Saat nenen ku di balur dan di remas-remas mas Agung bisa ku rasakan napas nya yang penuh birahi sexual menembus kulit buah dadaku.
"Astajjjim....!!!" Seru mas Agung sambil melepas cengkraman nya dari nenen ku.
"Maaf cha mas gak nyadar..." Ucap mas Agung meminta maaaf.
"Gak apa-apa mas..." Ucap ku
Wajah kami pun merah padam akibat kejadian tersebut.
"Owaaa laaah ini toooh biang kerok nya, siapa siih yang buang ludah sembarangan....!!!" Seru suster.
Dengan sigap dan tergesa-gesa mas Agung mengambil tisu dan mengelap cairan yang tadi aku injak di depan pintu kamar mandi.
Belum selesai mengelap masih dengan posisi mas Agung berjongkok suster pun meminta mas Agung untuk memakaikan piyama ku.
"Pak istri nya di pakaikan piyama nya lagi, saya siapin dulu yah..." Ucap suster.
Dengan posisi menungging suster mengambil piyama yang ada di laci lemari bagian paling bawah yang berada di seberang ranjang. Entah sengaja atau tidak posisi nungging suster membuat rok bagian belakang nya naik dan terlihat lah vagina nya yang merah merona.
Mas agung ternganga melihat pemandangan yang sangat indah yang di suguhkan oleh suster.
Gak berapa lama suster membawakan piyama ku dan memberikan nya kepada mas Agung. Bisa ku lihat senyuman menggoda terpancar dari wajah suster kepada mas Agung.
"Ini pak piyama nya di pakaikan ke istri nya..." Ucap suster dengan senyum iblis
Mas Agung terdiam sesaat....
"Pak...!!! Paaak...!!! Kumaha atuh kog malah bengong..." Seru suster.
"Eeh iya sus..." Jawab mas Agung dengan gugup.
Dengan tergesa-gesa mas Agung menghampiri ku....
"Sebelum di pakaikan piyama badan nya di balur minyak tawon dulu biar hangat..." Ucap suster sambil memberikan sebotol minyak tawon kepada mas Agung yang sudah berada di samping ranjang ku.
"Taaa... Taapiii saaa saaaya bu... Buuu...." Seru mas Agung dengan gugup.
Belum selesai menjawab aku memegang lengan mas Agung berkata...
"Mas....!!!" Seru ku sambil menggenggam lengan mas Agung.
Aku sengaja menahan mas Agung supaya dia tidak memberitahu suster kalau mas Agung bukan lah suami ku. Tujuan ku adalah untuk menjaga wibawa mas Agung dan supaya mbak Ningsih tidak tau kejadian ini.
Aku pun tau dari tadi mas Agung mengintip aku dan suster yang sedang indehoy ena-ena karena ada cairan sperma di lantai dekat pintu kamar mandi.
Entah suster tidak tau kalau itu adalah cairan sperma atau pura-pura tidak tau.
"Ayooo pak balurin minyak tawon nya...!!!" Perintah suster.
Mas Agung masih terdiam membisu dan aku pun sadar akan kecanggungan situasi saat ini. Aku pun menggoyangkan lengan mas Agung dan berkata...
"Sok atuh suami ku tercinta balurin minyak tawon nya" ucap ku sambil mengedipkan mata.
"Eeh i..i..i... Iyaaah...." Ucap mas Agung gugup.
Tampak nya mas Agung sudah paham akan maksud ku dan dengan perlahan mas Agung membuka botol minyak tawon dan mengusap-usap kan nya di telapak tangan nya. Lalu dengan lembut tangan mas Agung mulai membalurkan minyak tawon di mulai dari kaki ku....
Beriringan dengan lembut nya mas Agung membalurkan minyak tawon suster sedang merapihkan tempat makan dan obat-obatan. Sambil beberes suster ngobrol ngalor ngidul bercerita tentang rumah tangga nya yang tidak harmonis.
Sementara itu mas Agung mulai membalurkan mimyak tawon di paha ku dengan lembut dan perlahan. Sesampai nya tangan mas agung di pangkal paha ku aku pun merasakan darah ku berdesir.
Setelah bagian kaki dan paha sudah selesai di balur dengan minyak tawon mas Agung memposisikan diri di samping tubuh ku yang telanjang.
Di mulai dari leher menuju pundak telapak tangan mas Agung yang hangat membuat bulu memek eeeh bulu kuduk ku berdiri. Kemudian telapak tangan nya menuju buah dada ku yang bulat, besar dan montok. Di usap-usap nya nenen ku searah jarum jam dan diremas pelan buah dada ku. Sambil mengusap dengan memutar.... jempol mas Agungmenyentuh puting susu ku yang berwarna coklat muda.
"Uuuuhhmmm" aku mengumam sambil mengigit bibir ku.
Saat nenen ku di balur dan di remas-remas mas Agung bisa ku rasakan napas nya yang penuh birahi sexual menembus kulit buah dadaku.
tetehhod
Senpai Semprot
Sangat dekat sekali jarak antara wajah mas Agung dengan nenen ku. Setelah puas meremas-remas nenen ku telapak tangan mas Agung melesat pelan menuju perut ku dan aku pun tertawa.
"Ahahaaha...!!!" Aku tertawa geli sambil menutup mata ku dengan lengan ku.
"Geli toh mbak perut nya di usap suami nya hehehe" ucap suster masih dengan celotehan nya tentang kehidupan nya.
"Ahahaha iyah sus, mas udah jangan lama-lama usap di perut nya aku geki banget....." Seru ku.
Tampak nya mas Agung sudah terbawa napsu nya sehingga tidak begitu mendengar ucapan ku.
Entah setan apa yang merasuki ku aku membuka merenggangkan kedua kaki ku dan berkata...
"Mas....!!!" Ucap ku sambil menatap mas Agung.
Tampak nya mas Agung tau maksud ku. Di balurkan kembali minyak tawon ke telapak tangan nya di mulai dari bagian perut bagian bawah telapak tangan mas Agung mulai menjalar menuju vagina ku.
Di usap-usap naik turun dengan perlahan bagian perut bawah ku yang di tumbuhi bulu-bulu halus. Keasadaran ku mulai hilang, terasa tubuh ku melayang mengambang di atas ranjang kasur saat mas Agung mengusap perut bawah ku yang berdekatan dengan bibir vagina ku. Sedang asik-asik nya menikmati hangat nya belaian tangan mas Agung tiba-tiba suster berkata...
"Mbaak saya beresin kamar mandi dulu yah..." Ucap suster.
"Oh iyah sus silahkan" ucap ku.
"Pak Agung nanti bagian belakang nya juga di balurin yah...." Perintah suster.
"Baik sus" ucap mas Agung dengan sigap.
Suster pun menuju ke kamar mandi dan di tutup nya pintu kamar mandi. Sesi balur membalur pun berlanjut....
Entah dari kapan saat suster sedang bicara pamit ke kamar mandi tangan mas agung sudah menjulur ke bagian vagina ku dan tubuh ku pun bergelinjang pelan. Dengan perlahan jari-jemari mas Agung mengusap-ngusap bibir vagina ku. Dengan kedua jari nya yang membentuk Huruf "V" di jepit dan di usap-usap bibir vagina ku yang membuat aku mendesah pelaaan... "Aaaaah....!!!"
Tanpa sadar sandiwara suami istri kami melampui batas nya. Tanpa kusadari nenen kanan ku sudah di lahap oleh mas Agung. Di putar-putar puting susu ku saat nenen ku di lahap nya.
"Aaaaah....!!!! Maaas...." Aku memanggil mas Agung dengan mendesah pelan untuk menghentikan nya.
Tampak nya mas Agung tidak mendengar ucapan ku karena sudah terbawa arus panas.
Suasana semakin panas mas Agung mulai berani memasuk-kan jari tengah nya ke lubang vagina ku yang imut-imut seperti helo kitty.
"Aaaakhh.... Aaaaahhhh... Maaay goooood maaas enak maaas...." Teriak ku mendesah kesetanan.
Saking bergairah nya napsu ini aku menjambak rambut mas Agung yang masih menghisap-hisap nenen ku
Gak berapa lama tiba-tiba suster keluar dari kamar mandi untung nya mas Agung sigap dan segera mengangkat kepala nya dan melepaskan jari nya dari lubang vaginaku.
"Hele-heleee bagian depan nya mulu di balurin nya, gantian atuh bagian belakang nya" sahut suster sambil membawa handuk kotor.
"Eeh iya sus...." Jawab mas Agung.
Mas Agung pun memapah ku dan aku pun membalikkan tubuh ku.
Setelah tubuh ku tengkurep mas Agung pun mulai membalurkan punggung ku.
"Mas sambil di urut yah badan ku" ucap ku.
"Iya cha..." Jawab mas Agung.
Aaaah telapak tangan yang hangat dan pijitan mas Agung berasa nikmat sekali. Setelah punggung ku di baluri telapak tangan mas Agung menjalar ke bawah pinngang ku dan lagi aku merasakan sensasi yang luar biasa antara geli dan bergairah. Aku berusaha menahan nikmat nya pijatan mas agung bahkan sampai suster pamit keluar pun aku tidak sadar.
Setelah suster keluar mas Agung mengambil bantal yang ada di sofa dan meletakkan nya di bawah perut ku sehingga posisi bokong ku menungging.
Dengan perlahan tangan mas Agung mulai membalurkan minyak tawon ke bokong ku. Sambil mengurut dan meremas-remas bokong ku tiba-tiba aku merasakan jari jemari mas Agung menyentuh bibir vagina ku.
"Aaaaah...!!! Maaaas...!!!" Desah ku.
Tampak nya mas Agung tidak menghiraukan ku, dia terus menerus mengusap-ngusap bibir vagina ku. Mas Agung mulai nekat kembali dengan memasukan jari tengah nya dan mengobok-ngobok lubang vagina ku.
"Ahahaaha...!!!" Aku tertawa geli sambil menutup mata ku dengan lengan ku.
"Geli toh mbak perut nya di usap suami nya hehehe" ucap suster masih dengan celotehan nya tentang kehidupan nya.
"Ahahaha iyah sus, mas udah jangan lama-lama usap di perut nya aku geki banget....." Seru ku.
Tampak nya mas Agung sudah terbawa napsu nya sehingga tidak begitu mendengar ucapan ku.
Entah setan apa yang merasuki ku aku membuka merenggangkan kedua kaki ku dan berkata...
"Mas....!!!" Ucap ku sambil menatap mas Agung.
Tampak nya mas Agung tau maksud ku. Di balurkan kembali minyak tawon ke telapak tangan nya di mulai dari bagian perut bagian bawah telapak tangan mas Agung mulai menjalar menuju vagina ku.
Di usap-usap naik turun dengan perlahan bagian perut bawah ku yang di tumbuhi bulu-bulu halus. Keasadaran ku mulai hilang, terasa tubuh ku melayang mengambang di atas ranjang kasur saat mas Agung mengusap perut bawah ku yang berdekatan dengan bibir vagina ku. Sedang asik-asik nya menikmati hangat nya belaian tangan mas Agung tiba-tiba suster berkata...
"Mbaak saya beresin kamar mandi dulu yah..." Ucap suster.
"Oh iyah sus silahkan" ucap ku.
"Pak Agung nanti bagian belakang nya juga di balurin yah...." Perintah suster.
"Baik sus" ucap mas Agung dengan sigap.
Suster pun menuju ke kamar mandi dan di tutup nya pintu kamar mandi. Sesi balur membalur pun berlanjut....
Entah dari kapan saat suster sedang bicara pamit ke kamar mandi tangan mas agung sudah menjulur ke bagian vagina ku dan tubuh ku pun bergelinjang pelan. Dengan perlahan jari-jemari mas Agung mengusap-ngusap bibir vagina ku. Dengan kedua jari nya yang membentuk Huruf "V" di jepit dan di usap-usap bibir vagina ku yang membuat aku mendesah pelaaan... "Aaaaah....!!!"
Tanpa sadar sandiwara suami istri kami melampui batas nya. Tanpa kusadari nenen kanan ku sudah di lahap oleh mas Agung. Di putar-putar puting susu ku saat nenen ku di lahap nya.
"Aaaaah....!!!! Maaas...." Aku memanggil mas Agung dengan mendesah pelan untuk menghentikan nya.
Tampak nya mas Agung tidak mendengar ucapan ku karena sudah terbawa arus panas.
Suasana semakin panas mas Agung mulai berani memasuk-kan jari tengah nya ke lubang vagina ku yang imut-imut seperti helo kitty.
"Aaaakhh.... Aaaaahhhh... Maaay goooood maaas enak maaas...." Teriak ku mendesah kesetanan.
Saking bergairah nya napsu ini aku menjambak rambut mas Agung yang masih menghisap-hisap nenen ku
Gak berapa lama tiba-tiba suster keluar dari kamar mandi untung nya mas Agung sigap dan segera mengangkat kepala nya dan melepaskan jari nya dari lubang vaginaku.
"Hele-heleee bagian depan nya mulu di balurin nya, gantian atuh bagian belakang nya" sahut suster sambil membawa handuk kotor.
"Eeh iya sus...." Jawab mas Agung.
Mas Agung pun memapah ku dan aku pun membalikkan tubuh ku.
Setelah tubuh ku tengkurep mas Agung pun mulai membalurkan punggung ku.
"Mas sambil di urut yah badan ku" ucap ku.
"Iya cha..." Jawab mas Agung.
Aaaah telapak tangan yang hangat dan pijitan mas Agung berasa nikmat sekali. Setelah punggung ku di baluri telapak tangan mas Agung menjalar ke bawah pinngang ku dan lagi aku merasakan sensasi yang luar biasa antara geli dan bergairah. Aku berusaha menahan nikmat nya pijatan mas agung bahkan sampai suster pamit keluar pun aku tidak sadar.
Setelah suster keluar mas Agung mengambil bantal yang ada di sofa dan meletakkan nya di bawah perut ku sehingga posisi bokong ku menungging.
Dengan perlahan tangan mas Agung mulai membalurkan minyak tawon ke bokong ku. Sambil mengurut dan meremas-remas bokong ku tiba-tiba aku merasakan jari jemari mas Agung menyentuh bibir vagina ku.
"Aaaaah...!!! Maaaas...!!!" Desah ku.
Tampak nya mas Agung tidak menghiraukan ku, dia terus menerus mengusap-ngusap bibir vagina ku. Mas Agung mulai nekat kembali dengan memasukan jari tengah nya dan mengobok-ngobok lubang vagina ku.
tetehhod
Senpai Semprot
Aaaah....!!! Aaaah....!!! Yeees....!!! Enaaaaa maaas....!!!!! Teriak ku.
Rupa nya kami sudah di selimuti oleh gairah kami yang sudah tidak terbendung lagi. Saat aku sedang menikmati kobelan mas Agung tiba-tiba mas Agung mengeluar kan jari nya. Ku kira mas Agung sudah selesai membalurkan minyak tawon ke tubuh ku tapi ternyata gak berapa lama mas Agung naik ke atas ranjang dan bisa ku lihat sekilas dengan menoleh kan leher ku ke samping dan aku terkejut saat melihat mas agung sudah tidak memakai celana dan sangat jelas sekali titit panjang nan kekar mas Agung sudah menjulang tinggi bergelayutan dan mas Agung berlutut di betis ku.
"Maaas kamu mau ngapain....???" Tanya ku
Mas Agung menghiraukan ku dan tiba-tiba kepala nya nyusruk ke pantat ku dan mulai menjilat-jilat vagina ku....
"Oooaaaahhh.....!!!" Aku mendesah kelojotan.
Sluuuurrrp......!!! Suara jilatan mas Agung.
Aku hanya bisa pasrah dan menikmati sapuan demi sapuan dari lidah mas Agung.
"Maaas.... Maaas aguung aku....!!!" Belum selesai aku berujar tiba-tiba mas Agung berhenti menjilati vagina ku. Padahal tadi aku sudah mau mencapai puncak orgasme ku.
Tidak berapa lama setelah mas Agung menghentikan jilatan ku tiba-tiba aku merasakan sesuatu benda tumpul menempel di bibir vagina ku....
Mas Agung berusaha meyodok vagina ku dengan titit nya yang sudah bertegangan tinngi. Entah apa yang terjadi apabila titit mas Agung menelusup ke lubang vagina ku. Aku berusaha berontak dengan memajukan pinggul ku.
"Maaas.....!!!" Teriak ku.
Belum selesai aku memanggil nama nya tiba-tiba....
Bleees....!!!!
Titit mas Agung sudah berhasil menembus lubang vagina ku dan bisa ku rasakan hangat nya titit mas agung tepat berada di ujung rahim ku.
Oaaaaahhhh......!!!! Aky berteriak sangat keras sekali.
"Uuuughhhh aaaaahhhh.... Memek kamu sempit banget cha" ucap mas Agung sambil mendesah.
Mas Agung berusaha menarik titit nya dengan perlahan....
"Uuughhhhhh aaahhh maaaaas.... Titit mu guede beeeud" Desah ku.
Desahan ku semakin menjadi-jadi saat mas agung menarik titit nya.
Gesekan demi gesekan nikmat yang ku rasakan saat titit mas Agung berusaha keluar dari vagina ku membuat ku kelojotan...
"Bleeesss....!!! Ploook....!!! Bleees!!! Ploook" suara hujaman dari titit mas Agung.
"Aaaaah....!!! Maaas aguuung....!!! Stooop...!!!" Teriak ku berusaha menghentikan sodokan demi sodokan dari mas agung.
Mas Agung menghiraukan teriakan ku... Dan tiba-tiba baru lima kali sodokan telpon genggam mas berdering.
"Kriiiing....!!! Kriiing....!!! Kriiing....!!!" Suara telpon berdering.
Mas Agung berhenti mengenjot ku dengan titit nya masih di dalam vagina ku dan melihat panggilan di telpon genggam nya yang ternyata panggilan itu dari mbak Ningsih.
Dengan terburu-buru mas Agung mencabut titit nya dari lubang vagina ku...
"Aaaaaw....!!! Mas pelan-pelan atuh nyabut titit nya, gak nyadar apa tuh titit segede gajah....!!!" Teriak ku protes.
"Suuuuut telpon dari mbak Ningsih" seru mas Agung.
Mas Agung pun segera menjawab telpon.
"Yaaah mah ada apa? Ooh iya oke papah segera ke basement" ucap mas Agung.
Ternyata mbak ningsih sudah ada di basement dan meminta mas Agung membantu nya membawa pakaian ku.
Mas Agung bergegas memakai celana nya dan segera keluar dari kamar.
"Maaas aku bagaimana ini aku masih telanjang....!!! Teriak ku.
"Oooh iyah" sahut mas Agung.
Mas Agung kembali ke kamar dan mencari piyama yang tadi sudah di siap kan oleh suster tapi tidak ketemu.
"Waduuh kemana yaaah piyama nya...." Ucap mas Agung kebingungan.
Kriiing....!!! Kriiing...!!! Panggilan telpon kembali berbunyi yang ternyata dari mbak Ningsih.
"Waduuuuh gimana ini mbak ningsih dah telpon lagi, kamu tau sendiri mbak ningsih paling gak suka nunggu" ucap mas Agung.
"Ya sudah mas cepetan turun, aku selimutan aja" ucap ku.
"Lah nanti klo mbak ningsih nanya kog kamu telanjang gimana...???" Tanya mas Agung.
"Gak apa-apa mas nanti aku bilang aja tadi habis mandi dan suster lagi mengambilkan piyama, dan aku bilang kamu baru saja datang" ucap ku.
Rupa nya kami sudah di selimuti oleh gairah kami yang sudah tidak terbendung lagi. Saat aku sedang menikmati kobelan mas Agung tiba-tiba mas Agung mengeluar kan jari nya. Ku kira mas Agung sudah selesai membalurkan minyak tawon ke tubuh ku tapi ternyata gak berapa lama mas Agung naik ke atas ranjang dan bisa ku lihat sekilas dengan menoleh kan leher ku ke samping dan aku terkejut saat melihat mas agung sudah tidak memakai celana dan sangat jelas sekali titit panjang nan kekar mas Agung sudah menjulang tinggi bergelayutan dan mas Agung berlutut di betis ku.
"Maaas kamu mau ngapain....???" Tanya ku
Mas Agung menghiraukan ku dan tiba-tiba kepala nya nyusruk ke pantat ku dan mulai menjilat-jilat vagina ku....
"Oooaaaahhh.....!!!" Aku mendesah kelojotan.
Sluuuurrrp......!!! Suara jilatan mas Agung.
Aku hanya bisa pasrah dan menikmati sapuan demi sapuan dari lidah mas Agung.
"Maaas.... Maaas aguung aku....!!!" Belum selesai aku berujar tiba-tiba mas Agung berhenti menjilati vagina ku. Padahal tadi aku sudah mau mencapai puncak orgasme ku.
Tidak berapa lama setelah mas Agung menghentikan jilatan ku tiba-tiba aku merasakan sesuatu benda tumpul menempel di bibir vagina ku....
Mas Agung berusaha meyodok vagina ku dengan titit nya yang sudah bertegangan tinngi. Entah apa yang terjadi apabila titit mas Agung menelusup ke lubang vagina ku. Aku berusaha berontak dengan memajukan pinggul ku.
"Maaas.....!!!" Teriak ku.
Belum selesai aku memanggil nama nya tiba-tiba....
Bleees....!!!!
Titit mas Agung sudah berhasil menembus lubang vagina ku dan bisa ku rasakan hangat nya titit mas agung tepat berada di ujung rahim ku.
Oaaaaahhhh......!!!! Aky berteriak sangat keras sekali.
"Uuuughhhh aaaaahhhh.... Memek kamu sempit banget cha" ucap mas Agung sambil mendesah.
Mas Agung berusaha menarik titit nya dengan perlahan....
"Uuughhhhhh aaahhh maaaaas.... Titit mu guede beeeud" Desah ku.
Desahan ku semakin menjadi-jadi saat mas agung menarik titit nya.
Gesekan demi gesekan nikmat yang ku rasakan saat titit mas Agung berusaha keluar dari vagina ku membuat ku kelojotan...
"Bleeesss....!!! Ploook....!!! Bleees!!! Ploook" suara hujaman dari titit mas Agung.
"Aaaaah....!!! Maaas aguuung....!!! Stooop...!!!" Teriak ku berusaha menghentikan sodokan demi sodokan dari mas agung.
Mas Agung menghiraukan teriakan ku... Dan tiba-tiba baru lima kali sodokan telpon genggam mas berdering.
"Kriiiing....!!! Kriiing....!!! Kriiing....!!!" Suara telpon berdering.
Mas Agung berhenti mengenjot ku dengan titit nya masih di dalam vagina ku dan melihat panggilan di telpon genggam nya yang ternyata panggilan itu dari mbak Ningsih.
Dengan terburu-buru mas Agung mencabut titit nya dari lubang vagina ku...
"Aaaaaw....!!! Mas pelan-pelan atuh nyabut titit nya, gak nyadar apa tuh titit segede gajah....!!!" Teriak ku protes.
"Suuuuut telpon dari mbak Ningsih" seru mas Agung.
Mas Agung pun segera menjawab telpon.
"Yaaah mah ada apa? Ooh iya oke papah segera ke basement" ucap mas Agung.
Ternyata mbak ningsih sudah ada di basement dan meminta mas Agung membantu nya membawa pakaian ku.
Mas Agung bergegas memakai celana nya dan segera keluar dari kamar.
"Maaas aku bagaimana ini aku masih telanjang....!!! Teriak ku.
"Oooh iyah" sahut mas Agung.
Mas Agung kembali ke kamar dan mencari piyama yang tadi sudah di siap kan oleh suster tapi tidak ketemu.
"Waduuh kemana yaaah piyama nya...." Ucap mas Agung kebingungan.
Kriiing....!!! Kriiing...!!! Panggilan telpon kembali berbunyi yang ternyata dari mbak Ningsih.
"Waduuuuh gimana ini mbak ningsih dah telpon lagi, kamu tau sendiri mbak ningsih paling gak suka nunggu" ucap mas Agung.
"Ya sudah mas cepetan turun, aku selimutan aja" ucap ku.
"Lah nanti klo mbak ningsih nanya kog kamu telanjang gimana...???" Tanya mas Agung.
"Gak apa-apa mas nanti aku bilang aja tadi habis mandi dan suster lagi mengambilkan piyama, dan aku bilang kamu baru saja datang" ucap ku.
tetehhod
Senpai Semprot
"Ooh ya sudah aku segera ke basement" ucap mas Agung.
Mas Agung pun keluar dari kamar dan menuju basement untuk membantu mbak ningsih membawa pakaian ku.
Kurang lebih 5 menitan mbak ningsih dengan mas Agung pun sampai....
"Huuuffff sampai juga..." Ucap mbak ningsih.
"Maaf yah mbak jadi ngerepotin..." Ucap ku.
"Gak apa-apa atuh cha nama nya keluarga yah harus saling membantu. Ucap mbak Ningsih.
"Maah kamu sudah makan malam? Tanya mas Agung.
"Belum pah..." Jawab mbak Ningsih
"Ya sudah kamu ke kantin makan sana, kebetulan papah tadi sudah makan di traktir pak Joko" ucap mas Agung.
"Iya... Papah temenin aku dong..." Ucap mbak Ningsih manja.
"Laah kalo aku ikut kasian cha-cha sendirian" ucap mas Agung.
"Ooh iyah... Ya sudah aku sendiri ke kantin nya" ucap mbak Ningsih.
Mbak Ningsih pun keluar menuju ke kantin. Saat mbak Ningsih keluar mas Agung mengintip sebentar memastikan situasi aman terkendali.
"Maas... Maaas...!!! Buruan ambilkan piyama ku.
"Iyah...!!! Iyaaah...!!!" Seru mas Agung.
Dengan tergesa-gesa mas Agung kembali mencari-cari piyama ku dan ternyata piyama ku jatuh ke bawah ranjang.
"Buruan mas bantu aku pakaikan piyama" seru ku.
Mas Agung pun memakaikan piyama ke tubuh ku.
"Mas....!!! Aku harap kejadian ini untuk yang pertama kali dan terakhir... Aku tidak mau hubungan ku dengan mbak Ningsih rusak akibat ulah kita.
"Iya cha aku juga tadi khilaf saking terbawa suasana... Lagian kamu juga sih pake bilang aku ini suami mu ke suster" jawab mas Agung.
"Aku juga terpaksa mas bisa gawat kalau suster tau tadi kamu ngintip kami lagi ena-ena...." Ucap ku.
"Jadi kamu tau aku tadi mengintip kalian sedang ena-ena.
"Yaah tau lah itu tadi peju mu berceceran di lantai depan pintu kamar mandi, untung saja suster tidak sadar kalau itu peju.... Bukan nya gimana mas aku sengaja berpura-pura bahwa kamu itu suami ku. Kalau saja suster itu tau itu peju dan dia hanya pura-pura gak tau bisa gawat kalau tau kamu itu bukan suami ku" ucap ku menjelaskan.
"Ooh gitu...." Jawab mas Agung.
"Pokok nya ini menjadi rahasia kita jangan sampai siapapun tau terutama mbak ningsih dan suami ku"
"Baik cha ini akan menjadi rahasia kita berdua saja..." Ucap mas Agung.
"Ya sudah aku mau tidur, aku ngantuk banget barusan minum obat tidur" ucap ku.
"Iya cha tidur yang nyenyak jangan memikirkan kejadian tadi lagi" ucap mas Agung.
"Iya mas..." Ucao ku sambil tersenyum.
Aku pun memejamkan mata...
Dalam tidur ku aku membayangkan kejadian tadi, entah apa yang akan terjadi apa bila mbak Ningsih tidak menelpon bisa-bisa kami bakalan jatuh ke dalam jurang yang lebih dalam lagi....
Aku tidak mau merusak hubungan ku dengan mbak ningsih, mbak ningsih sudah seperti kakak kandung ku sendiri...
Sejenak pikiran ku ke mana-mana aku sudah mulai mengantuk dan aku pun tertidur lelap....
Berkabung... Eeeh bersambung...
Mas Agung pun keluar dari kamar dan menuju basement untuk membantu mbak ningsih membawa pakaian ku.
Kurang lebih 5 menitan mbak ningsih dengan mas Agung pun sampai....
"Huuuffff sampai juga..." Ucap mbak ningsih.
"Maaf yah mbak jadi ngerepotin..." Ucap ku.
"Gak apa-apa atuh cha nama nya keluarga yah harus saling membantu. Ucap mbak Ningsih.
"Maah kamu sudah makan malam? Tanya mas Agung.
"Belum pah..." Jawab mbak Ningsih
"Ya sudah kamu ke kantin makan sana, kebetulan papah tadi sudah makan di traktir pak Joko" ucap mas Agung.
"Iya... Papah temenin aku dong..." Ucap mbak Ningsih manja.
"Laah kalo aku ikut kasian cha-cha sendirian" ucap mas Agung.
"Ooh iyah... Ya sudah aku sendiri ke kantin nya" ucap mbak Ningsih.
Mbak Ningsih pun keluar menuju ke kantin. Saat mbak Ningsih keluar mas Agung mengintip sebentar memastikan situasi aman terkendali.
"Maas... Maaas...!!! Buruan ambilkan piyama ku.
"Iyah...!!! Iyaaah...!!!" Seru mas Agung.
Dengan tergesa-gesa mas Agung kembali mencari-cari piyama ku dan ternyata piyama ku jatuh ke bawah ranjang.
"Buruan mas bantu aku pakaikan piyama" seru ku.
Mas Agung pun memakaikan piyama ke tubuh ku.
"Mas....!!! Aku harap kejadian ini untuk yang pertama kali dan terakhir... Aku tidak mau hubungan ku dengan mbak Ningsih rusak akibat ulah kita.
"Iya cha aku juga tadi khilaf saking terbawa suasana... Lagian kamu juga sih pake bilang aku ini suami mu ke suster" jawab mas Agung.
"Aku juga terpaksa mas bisa gawat kalau suster tau tadi kamu ngintip kami lagi ena-ena...." Ucap ku.
"Jadi kamu tau aku tadi mengintip kalian sedang ena-ena.
"Yaah tau lah itu tadi peju mu berceceran di lantai depan pintu kamar mandi, untung saja suster tidak sadar kalau itu peju.... Bukan nya gimana mas aku sengaja berpura-pura bahwa kamu itu suami ku. Kalau saja suster itu tau itu peju dan dia hanya pura-pura gak tau bisa gawat kalau tau kamu itu bukan suami ku" ucap ku menjelaskan.
"Ooh gitu...." Jawab mas Agung.
"Pokok nya ini menjadi rahasia kita jangan sampai siapapun tau terutama mbak ningsih dan suami ku"
"Baik cha ini akan menjadi rahasia kita berdua saja..." Ucap mas Agung.
"Ya sudah aku mau tidur, aku ngantuk banget barusan minum obat tidur" ucap ku.
"Iya cha tidur yang nyenyak jangan memikirkan kejadian tadi lagi" ucap mas Agung.
"Iya mas..." Ucao ku sambil tersenyum.
Aku pun memejamkan mata...
Dalam tidur ku aku membayangkan kejadian tadi, entah apa yang akan terjadi apa bila mbak Ningsih tidak menelpon bisa-bisa kami bakalan jatuh ke dalam jurang yang lebih dalam lagi....
Aku tidak mau merusak hubungan ku dengan mbak ningsih, mbak ningsih sudah seperti kakak kandung ku sendiri...
Sejenak pikiran ku ke mana-mana aku sudah mulai mengantuk dan aku pun tertidur lelap....
Berkabung... Eeeh bersambung...
tetehhod
Senpai Semprot
Iyah...
Di mana aja boleeeh...
sampai
apa nya tuh....
tetehhod
Senpai Semprot
Kentang......tapi mantap.......
Nunggu adegan
Lanjut suhu
Iyaah.......
tetehhod
Senpai Semprot
Cara bikin indeks kumaha yaaak lupa dah lama banget...
japriinaja
Guru Besar Semprot
- Daftar
- 24 Feb 2018
- Post
- 2.293
- Like diterima
- 1.119
Buka lapak
kutilank245
Semprot Addict
- Daftar
- 1 Feb 2017
- Post
- 451
- Like diterima
- 442
ijin pasang patok suhu, maknyus ceritanya
Similar threads
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
