Part 8
Sepeninggal Jupri, Tuti yang masih berwujud sebagai Winda dan Kirman pun memutuskan untuk makan malam. setelah makan malam, mereka pun bersantai di ruang tengah rumah majikannya sambil menonton tivi dan berbicara santai.
“Tut, coba ambil duit yang dikasih sama bang Jupri.” Tuti pun bangkit dan menuju kamar majikannya untuk mengambil uang bayaran Jupri lalu kembali lagi ke suaminya.
“ini bang, satu juta lima ratus, aku udah hitung tadi.”
“waah iya Tut pas ini jumlahnya. Kalau begini terus utang kita bisa lunas Tut, bahkan mungkin kita bisa makin kaya. Apalagi dengan ramuan itu, kamu bisa berubah jadi non Winda yang cantik dan seksi ini, bisa dengan mudah menjebak lelaki hidung belang. Mereka pasti bersedia bayar berapa aja supaya bisa nidurin kamu Tut.”
“bukan hanya non Winda mas, dengan ramuan itu aku bisa jadi siapapun asal minimal kita punya helai rambutnya. Sayang ramuan itu ga bisa buat aku jadi wanita manapun yang aku mau untuk selamanya atau dalam jangka waktu yang lama, jadi kita harus pintar-pintar ngatur waktunya mas.”
“iya Tut kamu bener. Andaikan ramuan itu bisa buat kamu jadi siapapun dalam jangka waktu yang lama, rencana kita pasti bakal lebih mulus lagi jalannya, ga perlu takut tiba-tiba kamu berubah kembali jadi Tuti. Oiya Tut, kamu tahu istrinya bang Jupri kan?”
“tahu mas, kenapa?”
“tadi aku ketemu sama dia lagi bawa belanjaan banyak, jadi mas bantuin, terus mas diajak kerumahnya bentar, dia juga minta tolong benerin lampu kamarnya yang rusak. Kamu tahu kan dia baru punya anak.”
“iya mas, belum lama kan dia lahiran jadi sekarang masih masanya menyusui, emang kenapa gitu mas?”
“tadi pas lagi dikamarnya dan dia ga ada, mas diem-diem nyari beberapa helai rambutnya terus dapet beberapa deh. Hehe.” Kata Kirman sambil tertawa iseng.
“mm,, aku tahu deh maksudnya mas. Mas mau aku berubah jadi istrinya bang Jupri kan supaya mas bisa netek sama dia,, hayoo ngakuu..?”
“hahah tuh tahu Tut. Iya Tut, ngeliat toketnya yang makin besar karena lagi dalam masa menyusi, mas jadi pengen ngerasain netek lagi. Tapi setelah jadi dia, toketmu ada asinya juga apa ga ya Tut?”
“iya deh mas sayang, besok aku minum ramuannya lagi supaya berubah jadi mba Ela terus netekin kamu deh. Pasti toket aku nanti ada asinya kok mas, soalnya itu ramuan ajaib mas ga hanya ngerubah penampilan fisik doank, tapi ampe dalem-dalemnya.”
“asiiikk tapi kamu tahu darimana kalau kamu berubah jadi dia, toketmu juga akan ada asinya?”
“soalnya pas tadi ngentot sama bang Jupri, dari memek aku ini keluar darah perawannya lagi mas. Kan waktu pertama kali berubah jadi non Winda, udah keluar darah perawannya juga kan pas bersetubuh sama mas. Tadinya aku ga percaya, tapi pas bangun tidur aku cek memek aku, bener ada noda darahnya lagi, berarti kan memek aku juga berubah lagi jadi sama persis luar dalem dengan memeknya non Winda yang masih perawan, jadi besok pun saat udah berubah jadi mba Ela, toket aku pasti ada asinya mas.”
“wuiiih,, beneran Tut? Waah sakti bener itu ramuan yak, padahal kan kamu udah ga perawan, tapi begitu berubah jadi Winda yang masih perawan, memekmu juga ikut berubah jadi memek dia yang masih ada selaput daranya yak, jadi memek perawan lagi. Terlebih lagi tiap kali berubah jadi non Winda memekmu akan jadi memeknya yang masih perawan yah, jadi akan tetep keluar darah perawannya. Hebat bener. Kalau begitu mah gak akan ada yang bisa ngebedain kamu sama yang asli.”
“iya mas bener, gak akan ada yang bisa bedain. Tapi sayang yah mas efeknya ga bisa tahan selamanya. Tapi agak ribet juga ya mas kalau mau berubah jadi wanita lain yang kita ga kenal, masa kita terang-terangan minta helai rambutnya. Kalau kita punya salon enak kali ya mas, bisa dapet rambut wanita manapun yang jadi pelanggan kita. Atau mungkin Mas kayanya mesti beli obat bius deh supaya bisa gampang dapetin helai rambut wanita yang kita mau atau setidaknya yang kita kenal dan buat jaga-jaga mas.”
“ga papa Tut, yang penting bisa ngelunasin utang kita. Iya Tut bener, tapi kan kita bisa buka salon nanti kalau udah dapet duit banyak, jadi kamu bisa berubah jadi wanita manapun buat ngedapetin duit. Iya ya Tut, buat jaga-jaga situasi, nanti mas beli deh, kebetulan mas punya kenalan yang kerja di tempat obat gitu, sapa tahu dia punya.” Sambil bangkit dan menuju kamar majikannya.
“mang mau ngapain ke kamar Winda. mamang ga mau nikmatin tubuh Winda lagi nih..?? mumpung masih banyak waktu lho mas.” Goda Tuti yang berakting lagi seolah dia adalah Winda.
“sebentar ya non sayaang, mamang mau non pake baju yang mamang pengen. Jangan ke dalem dulu ya non, mamang pilih dulu.” Katanya sambil menutup pintu kamar Winda. Kirman pun membuka lemari pakaian majikannya dan melihat-lihat pakaian yang ingin istrinya pakai. Pilihannya pun jatuh pada pakaian sebuah gaun yang dimiliki majikannya. Gaun hitam itu terlihat agak transparan, pendek dan berbelahan dada cukup rendah, begitu seksi dan menggoda. Diapun mengambil celana dalam g-string majikannya, sebuah stocking celana berwarna hitam juga sebuah bra berjenis push up bra yang berwarna hitam juga. Semua pakaian tersebut dia letakkan di atas tempat tidur majikannya. Lalu diapun keluar dan meminta istrinya untuk masuk dan memakai pakaian yang sudah dia siapkan dan berdandan.
Begitu masuk kamar majikannya, Tuti pun langsung membuka seluruh pakaian yang dipakainya. Lalu dia memakai celana dalam g-string majikannya. Celana dalamnya kali ini lebih seksi, hanya berupa seutas tali mengililingi lingkar pinggangnya dan melintang diantara belahan pantatnya, di bagian vaginanya pun hanya ditutupi kain celana dalam yang cukup kecil yang hanya persis menutupi area vaginanya, tipis dan transparan. Lalu dia pun memakai stocking celana berwarna hitam tersebut, kemudian push up bra nya. Karena payudaranya yang sudah terbilang besar dan montok, begitu dia pakai bra tersebut, payudaranya semakin besar dan terlihat makin padat dan kencang. Kemudain dia memakai gaun hitam tersebut, dan berdandan senatural mungkin, tidak menor. Lalu diapun keluar kamar.
“wah Tut, kamu bener-bener seksi deh”
“Tuti..?? aku ini kan Winda mang, majikanmu, bukan mba Tuti istrimu.” Jawab Tuti yang kembali berakting seolah dia adalah Winda.
“eh, iya non Winda, non Winda seksi bener deh malam ini, jadi pengen ngentotin non lagi deh. Mau ke pesta ya non?”
“iih mang nakal, bilangin mba Tuti nih. Tadinya sih mau ke pesta mang, tapi ga jadi deh, mending di entot aja sama mamang. Winda kangen nih sama kontolnya mamang.” Jawab Tuti sambil berjalan mendekati suaminya.
Kirman pun langsung menarik istrinya duduk di sofa dengan posisi Tuti duduk didepannya sedangkan Kirman dibelakangnya seperti orang yang berboncengan. Lalu melumat bibir seksinya sambil meremas-remas payudaranya denga tangan kirinya sedangkan tangan kanannya naik turun mengelus-elus paha mulus istrinya juga area vagina istrinya yang masih dilapisi stocking hitam dan celana dalam.
“mmmhh,, mmmhh.. mmmhhaaangghhh.. mmmhhh.” Desah Tuti.
Tidak lama kemudian Kirman melepaskan ciumannya dan mengajak istrinya ke kamar majikannya. Di dalam kamar majikannya, Kirman kembali menciumi bibir istrinya yang masih berwujud sebagai majikannya, Winda. Sambil berciuman, Kirman mengarahkan tubuh istrinya ke tempat tidur, hingga istrinya tiduran telentang. Dia pun terus melumat bibir istrinya.
“mmmhh,, mmuuaachch,, mmmhh.. mmuuaachh. Bibir non bener-bener nikmat. Mmmhh.. mmmuaaachh.”
Setelah puas menciumi bibir Winda, diapun turun menciumi dan menjilati lehernya. Tidak lama kemudian, Tuti pun bangun dan melepaskan gaunnya hingga dia hanya mengenakan bra, celana dalam dan juga stocking celananya dan juga melepaskan seluruh pakaian suaminya, dan mengarahkannya tiduran telentang. Sekarang Tuti yang berada diatas suaminya.
“sekarang Winda pengen nikmatin tubuh mamang dulu yaah.” Godanya.
“mmmmhhh,, mmuuaaachh.. mmmhh.. mmuaaacchh.. mmuaaccchh.” Tuti pun menciumi bibir suaminya penuh nafsu sambil memainkan lidahnya di dalam mulut suaminya. Setelah puas menciumi bibir suaminya, diapun turun menjilati dan menciumi lehernya. Lalu turun menciumi dan menjilati dada suaminya, tidak lupa dia mengemut, menjilati dan menggigit pelan puting suaminya itu. Puas bermain dengan dada suaminya, dia pun turun langsung ke arah penis suaminya yang sudah tegang akibat rangsangan yang dia berikan.
“iiihh mamang kontolnya udah tegang aja deh. Ini nih yang Winda pengen.” Godanya sambil meremas dan memijit penis suaminya.
“aah enak non, pijet terus kontol mamang non.. oohh.”
Melihat penis suaminya sudah mulai makin tegang, dia pun lalu menjilati penis tersebut, dari buah zakarnya terus dijilatinya keatas kepala penisnya dan memainkan lidahnya tepat di lubang saluran kencingnya selama beberapa saat.
“oooohh non,, aah,,geli non..tapiiih enaaak.”
Setelah puas menjilati penisnya, Tuti pun langsung memasukkan penisnya ke dalam mulutnya dan mengemut-emutnya dan menjilatinya lagi di dalam mulutnya.
“aaaah,, non,, teruuus non,, emut teruus kontol mamanghh.. euuhh.. anget bangeet mulut non.. euhh.” Desah Kirman.
Tuti terus mengemut-emut dan menjilati penis suaminya layaknya seperti makan sebuah es krim. Cukup lama Tuti melakukan kegiatan blowjob nya itu. Setelah merasa puas, dia pun melepas kulumannya, lalu Kirman langsung menidurkannya dengan posisi telentang.
“sekarang gantian tubuh non yang mamang nikmatin. Mmmhhh.. mmuaaaachh..mmmhhh..mmmhhh.” Kata Kirman yang lalu menciumi kembali bibir istrinya. Puas menciumi bibir istrinya, diapun menjilati lehernya dan terus turun menjilati area payudara istrinya yang masih terbungkus bra sambil meremasnya. Merasa agak terganggu dengan bra yang masih dipakai istrinya, kedua tangan Kirman pun menyusup masuk ke belakang punggung istrinya mencari kaitan branya dan membuka kaitannya serta melepaskan bra yang menutupi payudaranya, kini terpampanglah kembali payudara istrinya yang besar, padat, bulat sempurna dan kencang yang merupakan duplikat yang sama persis dengan payudara Winda yang asli.
Kirman pun kembali meremas dan mengemut-emut kedua payudara istrinya yang masih berwujud Winda. Dia pun menjilati, menghisap dan mengigit gemas kedua puting payudaranya.
“aaah,, teruuuss maaassshh,, aaahhh jilati payudara majikanmu iniiihh.. aahhhh.. hisap terus putiiinghhnyaaah maaasshh.. aaahhh.” Desah Tuti. Cukup lama Kirman bermain-main di payudara istrinya yang bentuknya menggairahkan tersebut. bagaimana tidak, payudaranya kini merupakan duplikat yang sama persis dengan payudara asli mirip majikannya.
Puas menikmati payudaranya, kirman lalu turun menjilati perut istrinya yang rata, lalu turun menciumi dan menjilati area vagina istrinya yang masih tertutup celana dalam dan stocking celana. Sambil menciumi vagina istrinya, diapun mengelus-elus kedua paha istrinya yang masih tertutup dengan stocking. Beberapa saat kemudian diapun menurunkan stocking celana serta celana dalam yang dipakai istrinya itu. Lalu dia melanjutkan menjilati vagina istrinya yang juga merupakan duplikat yang sama persis dengan vagina milik majikannya.
“aahh,, masshh,,, jilat teruss mashh memek akuuh.. aahh..”
Puas menjilati vagina istrinya dan sudah merasa tidak tahan, Kirman pun mulai memasukkan penisnya ke dalam vagina istrinya perlahan-lahan sehingga penisnya masuk semua ke dalam vaginanya. Diapun mendiamkan beberapa saat penisnya di dalam vagina istrinya yang sempit dan rapat itu.
“aahh Tut, memekmu rapet banget dan hangat, Tut.”
“aah,, iya mas, kan memek aku sekarang kan memeknya non Winda, makanya jadi rapet banget, memek aku juga hangat dan serasa penuh mas karena kontol mas.”
Kirman pun kemudian mulai memaju mundurkan penisnya di dalam vagina istrinya.
“aahh enaak masshh.. teruusshh maasshh,, aahh,, cepeetin lagiiih masshh.” Kirman yang mendengar permintaan istrinya itu, lalu mempercepat kocokan penisnya di dalam vagina istrinya. Tuti pun merasakan rangsangan yang semakin nikmat lagi.
“aahhh aahhh. Teruusshh masshh,, aahh., euhh.. aahhhsshh,, eenaaakk masshh.. ahhh.”
“iya Tut,, euhh.. ahh..aaahh.. memek kamu jadi rapet dan sempit begini Tut, aahh,. Ahhh..enaaak sekaliiih Tut.”
Selama beberapa menit Kirman meneruskan kocokan penisnya didalam vagina istrinya. Keduanya pun sangat terangsang dengan rangsangan yang saling mereka rasakan. Hingga pada akhirnya, mereka merasakan akan mencapai klimaksnya.
“aahh aahhh aahhh,, massshh,, akuuuuhh mauu keluuaarrhh.. ahh…ahhhhhh.”
“aahhh, saaahhmaaaahh Tuuutthh,, eeuhhh aaahhh maaassshh juggaaaahh maauuuh keluaaarhh.” Kata Kirman sambil masih menggenjot istrinya. Hingga tak berapa lama kemudian keduanya pun mencapai orgasmenya.
“aaahh massshh akkuu keluaaaaarhh.. aahhh..” Kata Tuti sambil dirasakannya vaginanya mengeluarkan cairan orgasmenya seperti sedang pipis.
“aaahh saaamaaa Tuuthh, maasssh jugaa keluaaarhh,, eeeuhhh.. aaahhh.aaahh.” Kata Kirman sambil merasakan penisnya berkedut-kedut dan mengeluarkan spermanya yang cukup banyak di dalam vagina istrinya sambil terjatuh diatas tubuh istrinya. Setelah merasakan spermanya sudah keluar semua di dalam vaginanya, dia pun mencabut penisnya dan tiduran di samping istrinya. Begitu dia mencabut penisnya, keluarlah sedikit cairan percintaan mereka dari bibir vagina istrinya yang perlahan meleleh keluar.
“heuh..heuh. enak sekali Tut, ngentotin kamu yang masih bertubuh non Winda. Apalagi memekmu itu, aahh,,nikmat bangeet. Kata Kirman
“iyaa massh,, aku juga merasa enak massh ngentotin kamu sebagai non Winda, memekku terasa penuh banget dimasukkin kontol mu mas.. biasanya kan ga terlalu mas. Enaak bangeet pokonya mas. Hah.hah.hah.” Jawab Tuti. Tidak lama pun mereka terdiam dan akhirnya tertidur sampai pagi tiba karena kelelahan.
Bersambung…
sarab aja
