Yhonoz
Semprot Sejati
Absen maning..
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
DRAMA Cinta dan Kebohongan
- Thread starter link_error
- Start date
Kamprettoss
Semprot Addict
- Daftar
- 18 Oct 2017
- Post
- 433
- Like diterima
- 457
Kopi sudah siappp
link_error
Adik Semprot
- Daftar
- 17 Jan 2022
- Post
- 100
- Like diterima
- 3.223
CH 19
"assalamualaikum" ucap winda sambil nempelin bokongnya yg montok ke sofa ruang tamu rumahnya
winda baru saja tiba setelah pulang dianterin zoe yg langsung pamit ketika diajakin winda buat mampir
"waalaikum salam, anak mami pulang2 kog cemberut sihh" tanya bu dian ketika melihat muka anak gadisnya yg di tekuk
bu dian yg baru datang dari dalam tersenyum melihat anak gadisnya yg cemberut dan manyunin bibirnya
bu dian menebak pasti sesuatu terjadi di rumahnya arga bu dian tau jika winda baru pulang dari sana karna tadi winda sempet pamitan kepadanya jika ingin pergi ke rumahnya arga
"adek kenapa, arganya g ada di rumah ya" tanyanya lagi yg g di jawab oleh winda bu dian hanya tersenyum melihat anak gadisnya yg lesu dan tampak lucu
"hmm jadi anak ibu gak jadi ketemu mas ganteng ya" ucapnya malah menjahili si winda
"tau ahh mii, g usah di bahas adek lagi kesel sama dia"ucap winda kelihatan imut ketika uring2ngan
"kesel apa demenn" ucapnya sambil tersenyum jahil ke winda
"ihh mamii"
"hahahaha" tawa bu dian yg masih terlihat cantik di usianya
winda hanya menggembungkan pipinya ketika lagi badmood dan malah di jahilin maminya sendiri
"dek kalo lagi kesel ke seseorang kan biasanya terus mikirin orang tersebut" ucap bu dian sambil melirik sedikit ke arah winda dan windanya pura2 g mendengar omongan maminya
"nanti kalo terus mikirin orang tersebut lama2 jadi suka loh" lanjutnya lagi yg hanya di lirik oleh winda yg sudah terlanjur ngambek
"kalo udah sukaa..." ucapnya tertahan sambil merhatiin ekspresi winda yg kini pipinya sedikit memerah karna malu
"mamiii, g lucu" ucap winda malu2 sambil manyunin bibirnya ke maminya
"hahahaha" tawa bu dian karna berhasil memancing winda yg masih uring2ngan g jelas
"hmm anak ibu lagi kasmaran nih kayaknya" lanjutnya sambil melirik ke winda
"mamii, adek beneran lagi kesel, mami kok malah jahil kayak bg salman sih"
"lagian si adek, baru pulang kog lemes gitu, mami kan jadi kepo pengen nanyain ke adek"
"tau" ucap winda masih ngambek
"jadi adek mau cerita g nih" ucapnya sambil menunjukkan raut wajah jahilnya lagi
"mamii, awas ya" ucap winda sambil memperlihatkan gestur tanganya yg bersiap buat gelitikin pinggang maminya
"ihh kog main ancam sihh"
"biarin"ucapnya sambil tanganya bersedekap dan dadanya sedikit menonjol karna tergencet lenganya
"hmm ya udah deh kalo g mau cerita mami kedalam dulu ya" ucap bu dian pura2 akan pergi
"ihh mami, bentar" ucap winda dan menghentikan langkah bu dian yg pura2 akan pergi
"mii, adek mau nanya" ucap winda sedikit menunduk karna malu ke maminya
"jadii, sekarang udah mau cerita nih" ejek bu dian ke winda
"mamii, adek serius loh" ucap winda beneran sebel ke maminya
"hmm ya udah iya, adek mau nanya apa" ucapnya kali ini serius mendengarkan winda
"itu mii, cowok tuh risih g sih kalo terlalu di kejar2 mii" ucap winda sambil matanya yg g berani menatap maminya
"ehh" ucap bu dian sedikit kaget dan kemudian tersenyum ke winda yg kelihatan malu2 buat ngomong
"kalo mami sihh, selama masih dalam tahap wajar kayaknya g apa2 deh"
"mami kalo lagi suka sama seseorang, mamii bakalan perjuangin orang tersebut dan g akan pernah mami lepasin dengan mudah" lanjutnya lagi yg membuat winda kini menatapnya tanpa berkedip
"jadi, mami dulu ngejar2 papa sampek segitunya ya" tanya winda dengan polosnya
"ehh, enak aja malahan dulu papa kamu yg ngejar2 mami"ucap bu dian dengan pedenya
"mami dulu cantik loh banyak cowok2 yg ngedeketin mami" lanjutnya lagi dengan penuh bangga di depan anak gadisnya
"terus..siapa tuh cowok yg mami kejar2?" tanya winda dengan antusiasnya
"hmm, dulu mami suka sama seseorang tapi keduluan sama perjuangan papamu, jadinya ya mami nyerah deh" lanjutnya lagi
"tadi kata mami kalo suka harus di kejar, gimana sih mii" tanya winda yg kebingungan
"adek.. justru itu mami kasih tau adek supaya adek g menyerah dulu sebelum berusaha"
"hmm, iya mii" ucap winda seperti g pede bisa deketin arga
"sstt!! tapi jangan kasih tau papa ya, kalo mami masih mikirin tuh cowok" ucapnya sambil tersenyum genit ke winda
"mamii"ucap winda kaget sambil menutup mulutnya
"sstt!! ingat ya ini rahasia kita" ucapnya sambil mengedipkan matanya dengan genit
"ya udah kamu mandi terus makan ya, udah mami siapin" ucapnya sambil berdiri dan mendekat ke winda
"kalo arganya cuek ke adek, pepet terus ntar lama2 jg klepek2 sama adek" lanjutnya lagi menjahili anak gadisnya yg masih bengong melihat sikap agresif maminya
winda masih menatap punggung maminya dan seolah g percaya di balik sifat lembut dan penyayang maminya ternyata dia bisa bersikap agresif seperti itu
"gaa kenapa sih banyak banget yg ngedeketin kamu" batin winda yg merasa arga sangat sulit buat di gapainya
"aku sayang kamu gaa" gumamnya lirih sambil menahan perih di hatinya
*******
"argaa kamu kenal sama bu aurel" tanya bella yg kaget saat mendengar arga manggil aurel dengan namanya saja
"bell aku duluan lebih baik kamu dengerin apa kata papa kamu!" ucap arga dingin sambil melepas genggaman tangan bella
arga berjalan ke arah mobilnya tanpa bicara lagi ke aurel arga tadi keceplosan memanggil nama aurel karna kaget tiba2 bertemu aurel di sini
arga g ingin orang lain mengetahui hubunganya dengan keluarga sanjaya sebelum arga mengetahui kebenaran tentang masalalunya
sementara aurel hanya tersenyum menatap kepergian arga yg sama sekali g memperdulikanya
"bu aurel kenal sama arga" tanya bella yg penasaran
"maaf bu aurel karna melihat sesuatu yg memalukan" ucap ayah bella tiba2 menyela
"saya sudah pernah melihat hal yg lebih memalukan dari ini" ucap aurel datar yg membuat suasana canggung
"bu aurel" ucap bella yg masih ingin mendengar jawaban aurel
"bella jaga sopan santun kamu, lebih baik kamu masuk ke dalam" bentak papanya bella ke anak gadisnya
"papa jahat" ucapnya sambil menangis dan berlari masuk kedalam
ada rasa penasaran yg begitu besar di kepala bella tentang hubungan arga sama aurel dan yg mengusik bella adalah jika aurel mendekati arga dia merasa g akan mampu untuk bersaing dengannya karna selain aurel memiliki wajah yg cantik dan tubuh yg bagus aurel jg merupakan pewaris kekayaan keluarga sanjaya
bella berharap aurel hanya sekedar kenal dengan arga dan g ada niat buat ngedeketin arga
"sekali lagi maaf bu aurel atas sikap kurang ajar bella" ucap baskara sambil berpura2 menyesal yg membuat aurel sedikit muak dengan sifat muka duanya
aurel sudah hafal betul sifat licik baskara yg selama ini berniat dan berusaha mati2an mengambil bagian saham yg lebih besar dari perusahaan papanya
"baik pak baskara dan maaf waktu saya g banyak buat hanya sekedar basa basi" ucap aurel dingin yg membuat baskara sedikit gugup
"ba-baik bu aurel,silahkan" ucap baskara tergagap sambil tubuhnya sedikit membungkuk memberikan jalan untuk anak gadis tuan sanjaya
aurel kemudian masuk tanpa menoleh ke baskara dan baskara berjalan mengikutinya dari belakang dengan perasaan bingung kenapa tiba2 anak gadis tuan sanjaya berkunjung kerumahnya malam2 begini
"silahkan duduk bu aurel anggap saja rumah sendiri" ucap baskara dengan sopan dan hanya di balas tatapan datar dari aurel
aurel kemudian duduk dengan anggunya dan menyilangkan kaki mulusnya yg terbungkus stocking warna senada dengan kulitnya aurel tampak sangat sexy dan anggun dengan sikapnya yg terlihat dingin dan tegas
baskara yg duduk di depanya tampak sedikit terintimidasi dengan aura wibawa dari aurel yg menurun dari ayahnya tuan sanjaya
"oh iya saya sampe lupa bu aurel mau minum apa" ucap baskara sopan
"g usah repot2, saya cuma sebentar disini" ucapnya kemudian menyodorkan sebuah amplop putih yg baru saja di keluarkannya dari tas kulit yg sedari tadi di bawanya
"pak baskara di harapkan hadir tepat waktu untuk memenuhi undangan ini" lanjut aurel menatap ke arah baskara yg kelihatan gugup
"baik bu aurel, saya pasti akan hadir tepat waktu bu aurel g usah khawatir" jawab baskara dan mendapat tatapan sinis dari aurel
"lihat saja aurel kalo saham saya sudah lebih besar daripada punyamu apakah kamu bisa bersikap sombong seperti sekarang ini" batin baskara yg menahan egonya karna sedari tadi diperlakukan dengan semena2 oleh aurel
baskara kemudian melihat ke arah aurel yg sedang menghubungi seseorang
"baik jangan sampe kehilangan dia"samar2 baskara mendengar percakapan aurel dan seseorang tersebut
"oke aku serahin semuanya ke kamu" lanjut aurel yg kini sadar sedang di perhatikan oleh baskara dan kemudian menatap tajam baskara yg berani menguping pembicaraanya
"maaf2 bu aurel saya g bermaksud" ucapnya terlihat ketakutan di tatap oleh aurel
"oke kamu kabarin saya lagi nanti" ucap aurel sambil menutup telponya
"apakah seseorang yg dihubunginya ada hubunganya sama pemuda tadi" batin baskara
perasaan baskara masih bingung kenapa pemuda yg di usirnya tadi bisa memanggil aurel dengan santainya dan benaknya bertanya2 apakah aurel ada hubunganya sama pemuda tadi
"pak baskara lebih baik melupakan kejadian di luar tadi, itu semua demi kebaikan keluarga atmajda" ucap aurel seperti tau apa yg ada di pikiran pria paruh baya di depanya
"ba-baik bu aurel, saya akan melupakan kejadian barusan" ucapnya gugup melihat sorot mata tajam dari aurel
aurel tersenyum melihat tingkah baskara yg gugup di depanya "maaf saya g bisa berlama2 disini karna masih ada kerjaan yg belum beres" ucapnya sambil beranjak dari duduknya dan berlalu pergi tanpa berjabat tangan dengan baskara
"baik bu aurel mari saya antar" ucap baskara yg buru2 bangun dan mengikuti aurel dari belakang
baskara masih kebingungan apakah pemuda tadi punya hubungan dengan keluarga konglomerat sanjaya, dirinya sekarang begitu khawatir karena sikap kurang ajarnya yg berani mengusirnya dari rumahnya
****
"depanya bii" ucap kirana dan memutar badanya tampak dadanya yg putih mulus bergoyang sesuai gerakan tubuhnya
dada yg begitu porposional di tubuhnya yg ramping dengan ujung boba warna pink kecoklatan yg mengacung tegak dengan lingkaran areola yg g begitu besar
saat ini kirana sedang di urut oleh istrinya pak butet yg dengan telaten memijat seluruh tubuhnya yg pegal karna akhir2 ini terlalu banyak masalah yg di hadapinya
"pantesan cowok seumuran den arga masih suka sama bu kirana" batin istri pak butet yg melihat betapa mulusnya tubuh kirana dengan dada yg montok dan porposional dengan tubuhnya yg masih kencang di usianya yg sekarang
kirana kemudian menutupi dada putihnya yg terekpos di depan mata istri pak butet dengan selimut wajahnya tampak ayu dan tersenyum ceria sambil memejamkan matanya merasakan nikmat pijatan tangan istri pak butet
"di situ bii kencengin dikit" ucap kirana merasakan pijatan tangan istri pak butet di betisnya
"pak butet udah pulang bii" tanya kirana tiba2 masih memejamkan matanya dan mengagetkan istri pak butet karna telalu fokus merhatiin tubuh sexy majikanya
istri pak butet sebenarnya sering mijitin tubuh kirana dan sudah sering melihat tubuh telanjang kirana yg putih mulus tanpa cela tapi semenjak kejadian kirana yg berbuat mesum sama cowok seumuran anaknya membuat istri pak butet jadi penasaran dengan tubuh kirana
"biii kog diem" tanya kirana sambil membuka matanya
"ehhh, iya bu, bapak masih belum pulang" ucap istri pak butet gelagapan
"hmm ya udah, lanjutin lagi bii" ucap kirana dan kembali memejamkan matanya meresapi pijatan tangan istri pak butet
"bu kirana aneh banget kog jadi sering nanyain papi yah" batin istri pak butet yg menurutnya kirana terlalu sering menanyakan pak butet akhir2 ini
"ah, enggak mungkin cuma perasaanku aja" lanjutnya lagi sambil tetap memijit kaki dari majikanya yg tampak semakin rilex menikmati pijitan tanganya istri pak butet
*****
"mii adek berangkat ya" pamit winda salim dan mencium tangan maminya
"abang ojolnya udah nyampe" tanya bu dian sambil merhatiin anak gadisnya yg tampil cantik dengan jilbab hitamnya
winda memakai sweater warna coklat di padukan dengan celana hitam motif garis menambah kesan cantik dan modis
"udah dateng kog mii, tuh nunggu di depan pagar" jawab winda sambil tersenyum
"adek nanti nginep"
"g tau mii nanti adek kabarin kalo mau nginep"
"ya udah hati2 sayang" ucap bu dian sambil tersenyum manis ke arah winda
"siap mii, assalamuailaikum"
"waalaikum salam"
"itu pintu depan jangan lupa ditutup ya"
"siap mi"
"sama pagarnya jg jangan lupa!!" teriak bu dian saat winda sudah berlalu pergi
"oke mii" teriak winda dari arah depan
bu dian kemudian ngelanjutin kembali acara nonton sinetron kesukaaanya dan fokus menatap layar tv tanpa berkedip
ting,tung!!ting,tung!! terdengar suara bell rumahnya yg di pencet oleh seseorang bu dian yg tengah asik menonton kaget saat mendengar suara bell berbunyi
"siapa sih malam2 gini" gumam bu dian dan beranjak dari sofa kemudian berjalan ke arah depan
bu dian membuka pintu depan dan berjalan ke teras matanya melihat ke arah luar pagar rumahnya dan melihat ada sebuah mobil putih sedang berhenti di depan pagar rumahnya
"kaya pernah lihat tuh mobil" gumamnya lirih kemudian berjalan ke arah depan dan membuka pintu pagarnya
"assalamualaikum tan" ucap seseorang yg tak lain adalah cowok yg selalu membuat anak gadisnya uring2an
"arga, kirain siapa, waalaikum salam" jawab bu dian sedikit kaget karna g nyangka tiba2 arga datang bertamu
"kamu kog lama g main kesini sih, tante kan jadi kangen sama kamu" lanjutnya lagi sambil tersenyum
tampak dadanya bergoyang dari balik daster bertali tipis di pundak dengan motif bunga2 yg sedang di kenakanya
"ehhh, itu tan, aku akhir2 ini lagi sibuk" ucapnya sambil melihat dada montok ibunya winda yg bergerak sesuai irama gerakan tubuhnya
"pantesan punya winda jg gede" batin arga mesum sambil tetap melirik dada yg bergoyang2 di depan matanya
"hmm, sibuk apa sibuk nih" tanya bu dian yg seperti g percaya sama omongan arga
arga hanya tersenyum mendengar ucapan bu dian sedangkan bu dian jg sadar jika mata cowok berondong di depanya dari tadi selalu merhatiin gundukan payudaranya yg montok
"maaf tan, aku malam2 ganggu waktu istirahat tante, windanya ada tan" tanya arga sopan
"hmm, kamu masuk dulu ya g enak kalo ngobrol di sini, sekalian mobilmu kamu parkir di halaman" ucap bu dian tersenyum penuh arti ke arga
"iya tan" ucap arga tergagap karna melihat kecantikan mamanya winda saat tersenyum
"kog g di jawab aja sih, winda ada ato g" batin arga merasa sedikit aneh
bu dian kemudian menggeser pintu pagar rumahnya agar mobil arga bisa masuk kedalam dan menggesernya kembali setelah mobil arga sudah terparkir di halaman rumahnya
"yukk masuk" ajak bu dian dan berjalan masuk ke dalam
"iya tan" ucap arga dan mengikuti bu dian dari belakang sambil matanya merhatiin pantat bu dian yg bergerak ke kanan dan ke kiri dari balik daster yg di kenakanya
"tuh pantat kalo di tepok marah g ya yg punya" batin arga nakal memikirkan hal yg sulit terjadi
******
"baik kamu atur semuanya, dan ingat dalam waktu 3 hari saya g mau mendengar kabar itu lagi"
"dan jg saya g akan pernah mentolelir setiap kesalahan"
"baik, aku tunggu kinerja bagus dari kamu"
tut!!tut!!tut!! tuan sanjaya memutuskan sambungan telponya tampak tuan sanjaya memijit keningnya yg terasa sakit
berulang kali dia menghela nafas setelah mendengar kabar bahwa istrinya saat ini sedang mengumpulkan info tentang keberadaan kirana
sukma admajda curiga bahwa tuan sanjaya berencana memberikan saham Asan grup ke seseorang yg dicurigainya ada sangkut pautnya dengan kirana yg belasan tahun lalu tiba2 menghilang dari kehidupan tuan sanjaya
sukma curiga bahwa tuan sanjaya memiliki anak dari hubunganya dengan perempuan bernama kirana yg dulu sempat membuatnya murka setelah mengetahui bahwa ada wanita lain di rumah tangganya
sukma belum mengetahui kecuriganya memang benar bahwa tuan sanjaya benar2 memiliki anak dengan kirana yg hingga detik ini berusaha disembunyikanya mati2an dari istri sahnya
tuan sanjaya memang sengaja memberikan saham ke arga agar bisa melindungi kirana dari tangan orang2 seperti sukma atmajda dan keluarga konglomerat lainnya yg berusaha mencari kelemahan tuan sanjaya lewat orang2 terdekat yg di sayanginya
dia hanya bisa berharap dengan semua yg dilakukanya ini setidaknya kirana tetap aman dan jg dapat memaafkan kesalahanya dulu yg telah menyakiti hati kirana dan membuat kirana kecewa
bruakk!! tiba2 pintu ruang kerjanya di buka dengan paksa oleh seseorang dan terlihat istri sahnya yg menerobos masuk tanpa permisi raut wajah sukma atmadja tampak begitu emosi penuh dengan kebencian kepada tuan sanjaya
"mas apa maksudnya semua ini, berani2nya mas ngelakuin ini semua tanpa bicara dulu denganku"
tuan sanjaya hanya mengernyitkan dahinya dan tetap diam tanpa membalas perkataan dari istrinya
"mas jika kamu berfikir dengan semua ini aku sudah menyerah maka kamu salah, aku g akan pernah menyerah untuk mencapai tujuanku"
memang dari dulu sukma tidak lagi menutupi niatnya yg ingin mendapatkan saham lebih besar di perusahaan Asan grub dan jg sukma berniat untuk menguasai perusahaan konglomerat tersebut
sukma sebenarnya sangat menyayangi tuan sanjaya akan tetapi perasaanya hanya sepihak yg membuat sukma menjadi terobsesi untuk menguasai perusahaan Asan grup sehingga dengan sendirinya dia bisa mendapatkan tuan sanjaya ke dalam pelukanya
"sukma apapun yg kamu lakukan akan sia2 karna dari awal perusahaan itu bukan milik keluargamu"
"kita lihat saja siapa yg akan memiliki perusahaan itu, aku g akan kalah" ucapnya dengan nada tinggi penuh emosi
"itu saja yg mau kamu katakan, sekarang silahkan pergi" ucap tuan sanjaya tegas ke arah istrinya
sukma yg mendapat tatapan tajam tuan sanjaya menjadi sedikit ciut nyalinya dia akhirnya berbalik dan pergi ninggalin ruangan tuan sanjaya
"sesepesial apa orang itu, hingga membuat seorang wirawan sanjaya mau memberikan saham sebanyak itu untuknya"batinya sambil melangkah keluar
"aku pasti akan cari tau apakah perempuan itu masih berada di kehidupan mas wirawan" lanjutnya lagi
tuan sanjaya hanya menatapnya dan tersenyum penuh arti ke arah istri sahnya yg kini sudah menghilang dari pandanganya
"papa harap kamu berhasil aurel" gumamnya lirih
*******
arga saat ini sedang duduk sendiri di ruang tamu setelah bu dian pamit kedalam mau bikinin minum, sedari tadi dia hanya celingak celinguk dan menatap ke dalam mencari2 keberadaan winda
"apa winda sedang keluar ya" gumam arga setelah melihat suasana rumah yg tampak sepi
arga kemudian melihat bu dian berjalan dari dalam dan di tanganya memegang nampan yg berisi minuman untuknya
bu dian terlihat sangat sexy saat hanya memakai daster pendek sepaha dengan tali daster dan branya yg saling menumpuk di bagian pundak yg membuat gairah arga sedikit naik
"diminum ya, tante bikinin special buat kamu" ucapnya sedikit genit sambil meletakkan nampan di atas meja
"i-iya tan, makasih" jawab arga sedikit gagap
"kamu apa kabar" tanya bu dian dan malah duduk di dekat arga sambil menyilangkan kakinya yg membuat daster bagian bawahnya sedikit terangkat naik memperlihatkan paha putih mulusnya
tercium aroma wangi di hidung arga dari tubuh bu dian dan mebuat kontol arga sedikit berontak
"ehh" arga kaget karna bu dian duduk hanya berjarak beberapa centi dari tempatnya duduk dan matanya sambil melirik ke arah paha bu dian
"putih banget tuh paha" batin arga berpikiran mesum ke mama temenya sendiri
"kog malah bengong" ucap bu dian yg melihat arga masih fokus ke arah pahanya
"iya tan, baik, aku baik2 saja" jawab arga gugup takut ketahuan ngelirik ke arah paha bu dian
"syukurlah, winda cerita ke tante kalo kamu dan ibu kamu habis masuk rumah sakit" lanjutnya sambil tanganya menyentuh daster bagian depan dadanya dan menggerak2kanya
"mami udah sehat kog tan" jawab arga yg kali ini melirik ke dada bu dian
"syukur deh kalo ibu kamu udah sehat"
"itu kog kayak basah" batin arga yg melihat daster bu dian basah dan nyeplak di bagian depan dadanya
bu dian yg melihat arga menatap dadanya pun tersenyum penuh arti dan tanganya malah mulai menggerak2kan dasternya lebih kenceng lagi
arga yg melihat gundukan di depan matanya hanya bisa meneguk ludah dan perlahan kontol jumbo arga mulai berkedut
"ini tadi g sengaja kecipratan air, jadinya basah deh" ucapnya tiba2 dan membuat arga kaget
"ehh" ucap arga
bu dian yg melihat arga masih bengong malah menarik tangan arga dan menuntunya menuju ke dadanya
"coba kamu pegang basah kan" ucap bu dian saat tangan arga menyentuh bagian dasternya yg basah
"tante?!" ucap arga saat merasakan betapa empuknya bagian atas dada montok bu dian
arga masih menikmati dan fokus menatap tanganya yg dengan kurang ajar malah meremas dada bu dian dan akhirnya arga sadar setelah mendengar desahan lirih bu dian kemudian arga melepaskan tanganya dari dadanya ibunya winda
"kamu tenang aja kita hanya berdua di rumah" ucapnya sambil kembali memaksa arga buat meremas dadanya
"bukan itu maksud aku tan" ucap arga yg malu karna bu dian dapat membaca kekhawatiranya
"tante tau kog kamu suka curi2 pandang ke tante, waktu kamu datang pertama kesini dulu kamu jg suka lihat tante" ucap bu dian masih menggenggam tangan arga yg berada di dadanya
"emang tubuh tante masih bagus ya" lanjutnya lagi
arga yg di tanya seperti itu malah semakin horni jantungnya berdebar dan kontol jumbonya kali ini sudah mulai ngaceng
"kalo boleh jujur, tante emang cantik banget dan badan tante juga bagus" ucap arga dengan yakin karna dirinya sudah g bisa mundur lagi jika di perlakukan seperti ini
"maafin aku win, mama kamu sendiri yg mancing2" batin arga yg merasa membenarkan perbuatanya ke mamanya winda
"bagian mana yg bagus?" tanya bu dian sambil kini tanganya mulai meraba paha arga dan membuat arga merinding
arga g menyangka dibalik winda yg terlihat kalem dan polos ibunya ternyata se agresif dan sebinal ini
"dada tante, ato bagian yg lain" lanjutnya lagi sambil berbisik di telinga arga dan dengan pelan tanganya dia gerakkan dan mengelus bagian yg menonjol di selangkangan arga
"dada tante masih bagus, masih kenceng" ucap arga kini tanpa sungkan lagi mulai meremas dada montok bu dian dari balik dasternya yg basah
"ahhh, iya yg kenceng" desah bu dian merasakan dadanya yg di remas2 oleh teman anaknya sendiri
"kalo di bandingin sama anak tante bagusan mana?" tanyanya tiba2 yg membuat arga kaget dan melepaskan remasan tanganya
"kog berhenti" ucapnya sambil kembali menuntun tangan arga dan menuntunya kembali ke dadanya yg sekarang sudah mulai menegang
"tante tau kog kalian udah ngapain aja, tuh" ucapnya sambil nunjukin kamera cctv di ruang tamu
"itu cctv jg mengarah ke arah dapur" lanjutnya lagi
deg!! jantung arga seperti mau berhenti seketika ketika melihat kamera cctv yg ternyata jg mengarah ke tempat arga dan winda yg sedang berbuat mesum
arga kemudian melihat raut wajah bu dian dia takut bu dian marah karna telah macam2 dengan anak gadisnya
"itu tante, aku mau.." ucapnya terhenti setelah tiba2 bu dian malah mencium bibirnya dengan ganas lidah bu dian berusaha menelusup masuk ke dalam menyusuri rongga mulut arga
"tante" ucap arga di sela2 serangan mulut bu dian
arga yg memang jago berciuman langsung bisa mengimbangi serangan tiba2 dari bu dian dan membuat bu dian gelagapan dengan ciuman cowok abg yg beberapa hari lalu melecehkan anak gadisnya
hah!!hah!!hah!! tampak bu dian terengah2 dan mencoba mengambil napas dia g menyangka arga bakal sejago ini dalam berciuman
"kamu jago ciuman pantas anak tante suka sama kamu"
"itu tante aku mau minta maaf, soal anak tante" ucap arga sambil melihat ibunya winda yg sekarang daster bagian depanya terlihat awut2tan
"kamu g perlu minta maaf, yg tante butuhin kamu harus bertanggung jawab sama tante" ucapnya sambil mendekat kembali ke arga
"maksud tante" arga masih belum mengerti apa yg dimaksud oleh bu dian
"tante!!" ucapnya lagi saat tiba2 bu dian malah mendudukinya dan kembali memegang tanganya dan menuntunya ke gunung kembarnya
"remes yg kenceng, kalo g tante bakal aduin kamu ke papanya winda" ucapnya sambil tersenyum dan kembali mencium bibir arga
meskipun bu dian jarang mendapat jatah dari papanya winda tapi bu dian masih bisa menahan nafsunya dan dia jg bukan tipikal wanita yg suka tidur sama pria lain
bu dian g bisa lagi menahan nafsunya karna melihat rekaman cctv di rumahnya dan membuatnya kaget serta langsung horni dengan cara arga yg mencumbu anak gadisnya di dapur beberapa hari lalu
bu dian awalnya sangat marah dan syok waktu memergoki mereka tapi setelah dia dengan teliti melihat lagi adeganya bu dian tahu bahwa anak gadisnya bener2 suka sama arga dan membuat bu dian jadi ikut penasaran sama arga dan jg dia ingin merasakan apa yg di rasakan anak gadisnya
"ahhh, iyaa remes yg kenceng" ucap budian sambil kembali menerjang bibir arga dan menggesek2kan pantatnya di kontol arga yg sudah ngaceng maksimal
bu dian kemudian beringsut ke samping setelah puas dengan bibir arga dia ingin melihat kontol jumbo arga yg sedari tadi menusuk2 selangkangan saat menaiki tubuh arga
bu dian dengan inisiatif langsung mengarahkan tanganya mendekat ke selangkangan arga kemudian membuka resleting celana arga untuk mengeluarkan kontolnya
"tante!"
"kamu diem, kamu harus tanggung jawab"
"susah banget sih" ucapnya kesel karna kesusahan ngeluarin kontolnya arga
arga yg sudah sangat horny akhirnya melupakan bahwa wanita yg ada di depanya merupakan mamanya winda di tambah arga kini dapat melihat sedikit gunung kembarnya yg terlihat dari celah daster yg terbuka membuat kontol jumbonya benar2 ngaceng maksimal
arga kemudian berinisiatif melepaskan sabuknya dan kemudian memelorotkan celananya sampe ke mata kaki bu dian yg melihatnya tampak sumringah karna arga akhirnya menyerah dan g menolaknya lagi
arga yg sudah g bisa menolak membiarkan saja saat tangan bu dian menarik celana dalamnya dan dengan cekatan tangan itu mengeluarkan kontol jumbo milik arga yg sudah tegang maksimal
"ahhh!!"ucapnya kaget saat melihat benda milik cowok yg di sukai anaknya
"adek mami minta maaf ya, mami yg duluan sebelum kamu" ucapnya kesenengan ketika mengetahui ukuran kontol arga
arga yg mendengarnya merasa bersalah sama winda karna berbuat mesum dengan mamanya, arga berharap semoga g ada yg tau mengenai perbuatan mesum mereka berdua
tangan bu dian kemudian mulai memegang batang yg sudah berdiri tegak dan mengurutnya tampak raut wajah arga mulai meringis menahan sensasi nikmat di batang kontolnya
"gede banget!!" ucapnya ketika tanganya memegang kontol jumbo milik arga yg sudah gagah berdiri dan berkedut2
"enakk?" ucap bu dian sambil memeluk kepala arga dan membenamkanya di dadanya yg montok
"ahhh" desah arga sambil membenamkan wajahnya di gunung kembarnya bu dian
bu dian kemudian meludahi tanganya dan kembali mengocok kontolnya arga yg semakin berkedut2
"kog makin gede, keras lagi" batin bu dian tersenyum setelah berhasil membuat arga benar2 terangsang
bu dian tampak bangga dengan dirinya karena cowok setampan dan sekeren arga masih bernafsu dengan tubuhnya walaupun usianya sekarang g muda lagi
"ahh, tante" desah arga merasakan sensasi kontolnya yg mau meledakkan isinya
"kontol kamu gede banget, muat g nanti kalo dimasukin ke tubuh tante" ucap bu dian yg membuat arga semakin bertambah horni
arga merasa seperti akan keluar dirinya g bisa lagi menahan sensasi nikmat kocokan tangan mamanya winda
"ehh" arga yg sudah merasakan sensasi akan keluar terkejut saat tiba2 bu dian malah menghentikan kocokan tanganya
"kamu jangan keluar dulu, keluarinya di dalam memek tante" ucap bu dian vulgar dan membuat kepala arga meremang
"nih ibunya winda kog binal banget sih, apa jangan2 winda jg sama" batin arga yg masih g menyangka bakal ngelakuin ini ke mamanya winda
bu dian kemudian mengangkat dasternya dan memperlihatkan pahanya yg putih mulus, dengan perlahan bu dian mengangkat dasternya sampe ke pinggang dan seperti ingin memberikan live show ke arga
dan terlihatlah celana dalam warna hitam yg menutupi area selangkanganya dan membuat arga menelan ludahnya ketika melihat betapa sexy ibunya winda yg menurutnya tak kalah menarik dari maminya sendiri kirana
bu dian hanya kalah dari kirana dalam hal kecantikan dan kepolosan wajahnya yg terlihat kalem dan penyayang
bu dian kemudian memelorotkan celana dalamnya dan sepersekian detik arga dapat melihat memeknya bu dian yg berbulu cukup lebat sebelum dasternya kembali turun dan menutupi area selangkanganya
dengan tergesa bu dian langsung naik dan mengangkangi arga kemudian mengambil ancang2 buat masukin kontol jumbonya arga ke memeknya yg sudah gatal karna sudah lama g dapat jatah
"ahhh" desahnya saat menggesek2 kontol arga di bibir memeknya
arga merasakan pintu memeknya bu dian sudah sangat basah dan siap buat di tembus kontol jumbo beruratnya
"uhhh, gede banget" ucapnya saat mulai mendorong kepalanya masuk
"ahhh, tante" desah arga merasakan ngilu karna memek bu dian masih rapet di usianya yg sudah berkepala empat
"ahhh, uhhhh" desah bu dian dengan susah payah dan perlahan mendorong masuk kontol arga semakin dalam memasuki lobang kenikmatanaya
"gede banget ga kontol kamu, memek tante sampe ngilu, uhhh" desahnya yg tetap mencoba mendorongnya masuk
blesss!!
"ahhh" desah mereka berdua merasakan sensasi nikmat persetubuhan yg tabu itu
"uhh, memek tante penuh banget" ucapnya sambil mulai sedikit menggoyangkan pinggulnya
dua insan beda usia kini tengah memacu birahi di ruang tamu yg pintunya masih terbuka dan siapa saja yg masuk bakalan kaget melihat aksi persetubuhan mereka
memek bu dian mulai terbiasa dengan ukuran kontol jumbo arga dan sedikit mempercepat goyangan pinggulnya
"ahhh, enak banget" desahnya sambil mencium bibir arga
arga hanya mengimbangi gerakan pinggul ibunya winda dan belum menggerakkan pinggulnya arga hanya ingin bu dian mendapat orgasme dengan usahanya sendiri
"sayang memek tante penuh banget,ahhh" ceracau bu dian saat merasakan sensasi nikmat menunggangi cowok abg seumuran anaknya
"ahhh, mentok" lanjutnya lagi
bu dian dengan liarnya menunggangi arga di ruang tamu saat orang rumah sedang pergi keluar budian merasakan memeknya tambah berkedut dan sebentar lagi akan mencapai puncak orgasmenya
"isepin dada tante" ucapnya kemudian menurunkan tali daster bagian atasnya dan terlihat dada putih mulus yg masih tertutup bra warna hitam
kemudian bu dian jg menarik tali branya turun dan mengeluarkan gunung kembarnya sambil tetap menggoyangkan pinggulnya
arga melihat ujung boba bu dian yg sudah tegak mengacung tanda dia benar2 horny
"isepin gaa" ucap bu dian setelah mengeluarkan kedua toketnya tanpa melepaskan branya
tanpa lama2 arga langsung mencaplok boba bu dian yg seukuran ujung jari telunjuk mulut arga menghisapnya kuat2 dan membuat bu dian semakin merasakan akan mendapat orgasmenya
"iyaahh, emut yg kenceng, ahhh" desah bu dian merasakan sensasi nikmat di kedua dadanya yg tengah di caplok mulut arga dengan kuat
bu dian tampak sangat sexy waktu menunggangi arga dengan bagian atasnya hanya menyisakan branya dengan kedua dadanya yg menyembul keluar dan tengah di sedot bergantian oleh arga
"ahh tante nyampe" ucapnya kemudian tubuhnya mengejang merasakan sensasi orgasmenya
"tante aku jg mau keluar" ucap arga sambil menghentak2kan selangkanganya dengan kuat dan membuat bu dian kembali merasakan akan orgasme lagi
"iyahh, keluarin di dalam,"
"tante jg mau dapet lagi, kencengin gaa" ucapnya dan membuat arga semakin keras menghujamkan kontolnya dalam2 ke memek bu dian
"tan aku keluar" desah arga menghentakkan kontolnya sedalam mungkin
croott!!! 6x arga memuncratkan pejunya ke dalam memek mamanya winda dan membuat bu dian kembali mendapatkan orgasmenya yg kedua
bu dian terengah2 dan mencoba mengambil napas sambil tetap membiarkan kontolnya arga di dalam memeknya
"makasih gaa, udah bantuin tante" ucap bu dian tersenyum dan kemudian mencium bibirnya arga
arga hanya menduga2 apakah selama ini bu dian g pernah bisa puas saat berhubungan ranjang dengan papanya winda
bu dian kemudian turun dari pangkuan arga dan tersenyum saat melihat kontol arga yg masih berdiri tegak dan bergerak2
"tante mau ngapain" ucap arga kaget saat bu dian malah beringsut ke bawah selangkanganya dan tanganya memegang kontol jumbonya yg masih ngaceng
"udah kamu diem aja"
hap!! bu dian langsung memasukkan kontolnya arga yg masih belepotan cairan mereka berdua ke mulutnya tanpa rasa jijik dan membuat arga kaget sekaligus merasakan ngilu setelah baru saja keluar
"ahhh, tante" desah arga merasakan sensasi mulutnya bu dian yg dengan lincah menyepong kontolnya
"sudah bersih" ucapnya kesenengan setelah menyepong kontol jumbonya arga
"sekarang masukin dari belakang"lanjutnya sambil memutar badanya dan menunggingkan pantatnya di hadapan arga
"tante sexy banget" ucap arga saat melihat bokong semok bu dian yg tadi sempat dia bayangkan dapat menyentuhnya kini malah arga akan menyodok2 dan menampar bokong sexy di depanya
arga kemudian bangkit dari duduknya dan mengarah kan kontolnya ke lobang memek berbulu milik bu dian yg tampak basah terkena cairan sperma arga
"aku masukin tan" ucap arga saat ujung kontolnya menyentuh memek bu dian
"heem" jawab bu dian yg pasrah saat memeknya kembali di masukin kontolnya arga
blesss!!!
"ahhh, enak sayang" desah bu dian kembali merasakan genjotan kontol arga yg menembus memeknya
arga kembali mengangkangi mamanya winda untuk yg kedua kalinya malam ini
******
"apa maksud dari mas wirawan, kenapa kontrak kerja ini ada hubunganya sama seseorang yg akan mewarisi saham Asan grup" batin widia yg masih bertanya2 tentang ucapan tuan sanjaya
saat ini widia sedang berada di ruangan anaknya di rawat brian saat ini masih belum sadar dari komanya dan belum ada tanda2 bahwa dia akan bangun
ceklek!! terdengar suara pintu terbuka sedetik kemudian seseorang pria berumur 55 an masuk kedalam ruangan
"sayang kamu masih disini"
"sayang kamu pulang aja istirahat, biar aku yg jagain brian"
widia masih membiarkan omongan pria tersebut yg tak lain adalah suaminya sendiri, widia masih begitu kecewa setelah apa yg di perbuat suaminya sehingga tuan sanjaya membatalkan kontrak sepihak dan menyebabkan perusahaanya kini di ambang kebangkrutan
kemaren widia bertengkar hebat dengan suaminya untuk meluapkan emosi dan rasa sakit hatinya setelah bertemu tuan sanjaya yg mengingatkan kembali perasaannya dulu ke tuan sanjaya
widia begitu marah ke suaminya akibat ulah suaminya dirinya harus bertemu dengan tuan sanjaya yg menyebabkan tragedi itu terjadi
emosinya semakin bertambah setelah mendapatkan kabar dari tim penyelidikanya bahwa mungkin jg ini semua ada hubunganya dengan anaknya yg di hajar oleh seseorang hingga anaknya koma dan belum sadar sampe sekarang
"sayang kamu masih marah sama mas"
"sayang, mas kan udah bilang ini g ada hubunganya sama sekali denganku" ucapnya sambil mendekat dan menyentuh pundak widia
"lepasin mas hanung, mas jangan nyentuh aku sebelum mas jujur dengan apa yg sudah mas hanung lakuin" ucapnya sambil tiba2 beranjak berdiri
"sayang, mas udah jujur, mas g ada hubunganya sehingga kontrak perusahaan kita di batalkan" ucap hanung wijaya yg masih tetap berbohong ke widia
"kamu tau kan gak mungkin aku berbuat sesuatu yg dapat merugikan perusahaan kita" lanjutnya lagi dan membuat widia benar2 kecewa ke suaminya yg tetap berbohong ke dirinya
"mas hanung jangan lagi sebut2 nama perusahaan yg mas sendiri g becus buat mengurusnya, dan lagi mas kira aku ini perempuan yg dapat mas bohongi semudah itu" ucapnya sambil menatap ke arah suaminya dengan penuh emosi
widia kemudian berjalan ke sofa untuk mengambil tas dan jasnya kemudian membawanya
"mas hanung, jika mas tetap g mau jujur sama aku jangan pernah bicara lagi sama aku"
"dan ingat tanpa mas memberi tahu, aku pasti dapat mencari sendiri penyebab perusahaan tuan sanjaya membatalkan kontrak sepihak"
"mas hanung apa mas tahu bahwa semua ini ada hubunganya dengan kondisi anak kita sekarang" lanjutnya lagi yg membuat hanung wijaya kaget dengan ucapan istrinya
ding!! terlihat notifikasi masuk di hp widia dan widiapun membukanya matanya terbelalak mendapat kabar dari orang terpercayanya yg berada di perusahaan Asan grup
"jadi besok semuanya akan jelas" batin widia dengan dadanya yg berdebar2 menanti hari esok
"sayang apa maksud kamu" tanya hanung yg begitu kaget
widia tampak mengacuhkan teriakan suaminya dan tetap melangkah pergi dari ruangan tempat anaknya di rawat
"sayangg!!"
Bruakkk!! bunyi pintu ruangan yg di banting keras oleh widia hanung begitu kaget setelah mendengar ucapan istrinya dia jg belum tau jika ini semua ada hubunganya dengan brian yg sekarang sedang koma
hanung masih belum tahu jika orang yg di celakainya adalah anak dari tuan sanjaya
"apa maksud widia, kenapa ini ada hubunganya sama brian" gumam lirih hanung wijaya dengan sejuta pertanyaan di benaknya
********
"mampir kemana sih tu anak, jam segini kog belum pulang" ucap kirana yg khawatir anaknya belum pulang2 dari mengantar bella
"apa dia mau nginep di rumah bella" lanjutnya lagi
dulu memang sering arga menginap di rumah bella tapi sebaliknya kirana g pernah mengijinkan jika bella meminta menginap di rumahnya
kirana beralasan bahwa cewek g boleh nginep di rumah cowok sebelum sah jadi istrinya itu semua di lakukanya untuk tetap menjag nama baik anaknya
kirana beranjak dari ranjangnya dan berjalan keluar dari kamar dia ingin mastiin apakah arga sudah pulang ato belum
kirana saat ini sedang memakai baju tidur bertali tipis di pundak baju tidur berbahan sangat tipis samar2 pucuk bobanya kelihatan dari balik baju tidurnya yg menerawang dan samar2 terlihat celana dalam warna hitam yg menambah aura sexy wanita dewasa yg sudah matang
kirana berjalan ke arah kamar arga dan membuka pintunya tampak kamar arga kosong yg menandakan arga belum pulang
jam dinding sudah menunjukkan pukul 10 malam dan belum ada tanda2 arga pulang kerumah
"apa beneran nginep tuh anak" kirana yg sedang di landa birahi tampak sangat gelisah dia masih ingat saat arga tadi meremas2 dadanya yg montok dan perasaan itu membuat selangkangan kirana berkedut2 dan gatal
kirana yg sedang gelisah dan dilanda birahi memutuskan pergi ke dapur untuk mencari minum dan meredakan birahinya
kirana jg g tau kenapa semenjak melakukan perbuatan mesum dan kepergok oleh arga kirana merasa birahinya suka tiba2 naik dan g dapat di kontrolnya
kirana berjalan ke arah kulkas dan membukanya dia mencari2 sesuatu yg dingin yg dapat melepaskan dahaganya dan mencoba menekan nafsu birahinya yg sedang naik
"astaga, pak butet!!"kirana kaget saat menutup pintu kulkas dan melihat pak butet yg berdiri tak jauh darinya dan hanya sedang mengenakan kolornya saja
*******
arga masih membayangkan saat dirinya tadi menunggangi bu dian mama dari temenya sendiri arga g menyangka bahwa bu dian yg terlihat kalem begitu agresif dan binal
untungnya perbuatan mereka tidak di ketahui oleh seisi rumah winda karna arga buru2 pamit setelah kembali memuntahkan cairanya yg kedua kalinya di dalam memek bu dian
arga langsung pamit ketika bu dian masih memakai celana dalamnya dan merapikan dasternya yg awut2tan
arga masih memikirkan kata2 dari bu dian waktu pamitan tadi "lain kali kita ajakin winda jg ya" bisiknya di telinga arga yg membuat arga syok dan melamun sepanjang jalan
arga g menyangka kata2 itu bisa keluar dari mulut dari seorang ibu yg memiliki seorang anak gadis, entah itu merupakan candaan ato memang bu dian ingin main bertiga dengan anak gadisnya yg masih perawan
mobil arga tiba di depan pintu pagar rumahnya tampak seorang satpam bergegas berlari untuk membukakan pintu gerbang, mobil arga yg tengah bersiap buat maju tiba2 terhenti ketika ada sebuah mobil sport warna putih yg tiba2 datang dan berhenti di sampingnya
seorang wanita cantik yg terlehat seperti wanita karir turun dari mobil tersebut dan kemudian berjalan mendekat ke arah mobil arga
"aurel!!" ucap arga kaget setelah mengenali siapa wanita yg tiba2 mencegatnya di depan rumahnya
tuk!!tuk!!tuk!! aurel mengetuk kaca pintu mobil arga sambil tersenyum manis ke arah arga dan memberikan gestur buat membuka kunci pintu mobilnya
aurel kemudian berjalan memutari mobil arga dan membuka pintu mobilnya arga
"hai adek aku yg ganteng" ucapnya ketika membuka pintu mobil arga dan kemudian tanpa permisi masuk kedalam mobil arga
satpam penjaga rumah arga yg melihatnya tampak kebingungan kemudian membungkuk memberi hormat ke majikanya dan kemudian pergi kembali ke pos jaganya
"aurel, kamu ngikutin aku dari tadi" tanya arga yg masih kaget aurel tiba2 masuk ke dalam mobilnya
"kamu makin ganteng kalo pake kemeja gini" ucap aurel genit sambil tanganya menyentuh lengan arga dan memegangnya
"badan kamu juga bagus berotot lagi, pantes anakanya om baskara sampe segitunya sama kamu" lanjutnya lagi sambil tersenyum manis ke arah arga dan tanganya masih meraba2 lengan arga
emosi arga sedikit terpancing ketika mendengar nama papanya bella yg terang2ngan menghinanya dan mengusirnya tadi
aurel yg melihat raut wajah arga berubah malah semakin bersikap manja ke adeknya yg baru di temuinya beberapa hari yg lalu
aurel belum pernah bersikap manja seperti ini ke seseorang, meskipun dia jg bersikap manja ke papanya tapi aurel bersikap berbeda ketika dengan arga aurel tanpa sadar bersikap seperti sudah lama mengenal arga
aurel di kenal oleh karyawan di perusahaan ayahnya dengan tempramen yg tegas dan disiplin, aura wibawanya jg menurun dari ayahnya yaitu tuan sanjaya
orang2 dari keluarga konglomerat yg lainya begitu menghormati aurel, walaupun di usianya yg masih muda aurel beberapa kali menunjukkan kinerja yg bagus sehingga para keluarga konglomerat yg lainya beranggapan aurel bakal menjadi penerus tunggal kekayaan keluarga sanjaya
"aurel, kamu tiba2 nemuain aku bukan hanya sekedar mau bicarain ini kan" ucap arga yg sedikit jengah dengan tingkah centil aurel
"aduhhh, kog malah nyubit sihh" ucap arga yg kaget tiba2 perutnya di cubit oleh aurel
"aurel2, terus aja panggil aku aurel" ucapnya sambil mengomel dan memelototkan matanya ke arah arga sambil menyedekapkan tanganya di dadanya yg menyembul dari balik blus yg di kenakanya arga yg melihatnya malah terpesona dengan kecantikan aurel yg kelihatan lucu saat lagi marah2
"panggil aku kakak, kamu kan adek aku, awas aja kalo panggil aku aurel lagi" ancamnya sambil tanganya memberi gestur mau mencubit perut arga
"siapa yg adek kamu" ucap arga yg g terima tiba2 di anggap sebagai adek oleh aurel
"ya kamulah, meskipun belum resmi tapi ada darah keluarga sanjaya yg mengalir di tubuh kamu"
"dan jg ayah kita adalah orang yg sama mau g mau kamu harus nerima kenyataan bahwa kamu adalah anak dari wirawan sanjaya" ucap aurel dengan nada tegas yg biasa dia lakukan
"aku g ada hubunganya sama keluarga sanjaya, jadi tolong jangan paksa aku buat masuk ke keluarga kalian" ucap arga yg sedikit terpancing emosinya
"aduhhh, aurel kog malah nyubit lagi sih" ucap arga dengan nada sedikit meninggi
"hmmm berani ya sekarang ngebentak aku, dan kamu panggil aku apa tadi, coba ulangin!!!" ucap aurel g mau kalah
"nih cewek kenapa sih, apa orang2 di keluarga sanjaya memang aneh begini" batin arga yg melihat tingkah aurel yg menurutnya sedikit aneh
"terserah kamu lah, suka2 kamu" ucap arga kemudian mengalah
aurel yg melihat arga ngambek mulai tersenyum,menurut aurel itu tandanya anak ini mulai sedikit menerimanya
"gaa, kamu marah sama kakak, maafin ya, kakak hanya seneng ketemu kamu" ucap aurel yg sekarang sedikit melunak
"kakak sudah lama mencari2 kamu, dulu waktu umur kakak masih 5 tahun kita pernah tinggal bersama tapi tiba2 kamu dan mami kirana pergi dari hidup kakak"
deg!! jantung arga berdegup kencang saat aurel tiba2 menyebutkan nama mamanya
"dulu waktu kakak masih kecil kakak g tau urusan orang dewasa seperti apa, jadi maaf waktu dulu kakak ngebiarin kamu dan mami kirana pergi dari rumah"
"maafin kakak ya" lanjutnya lagi dengan matanya yg mulai berkaca2
"lah mewek, kenapa sih setiap kali cewek kalo bicara sama gua selalu nangis" batin arga yg kesal jika melihat cewek menangis karna itu merupakan kelemahan arga
aurel masih sesenggukan di samping arga dan dengan sedikit ragu arga menenangkan aurel sambil mengusap rambut cantik aurel
aurel yg tersadar menepis tangan arga yg mengusap2 pucuk kepalanya sedetik kemudian aurel malah menyandarkan kepalanya di bahu arga
aroma wangi rambut aurel dan parfum di tubuhnya tercium oleh hidung arga dan menyebabkan si joni sedikit berontak di bawah sana
"ehh kog malah jadi gini" batin arga kaget
arga yg g tega melihat aurel menangis membiarkanya bersandar di bahunya hingga tangisanya sedikit mereda
"gaa, kamu mau kan menebus kesalahan kakak dulu"
"maksud kamu" tanya arga yg kebingungan
tiba2 aurel mengankat kepalanya dan menggeser duduknya kemudian mengambil sesuatu dari dalam dompetnya arga sekilas melihat sebuah foto di dompet aurel dan mengenali seorang wanita yg sedang menggendong bayi di dekat wanita tersebut ada foto seorang gadis kecil yg begitu manis
arga mengenali wanita yg tengah menggendong bayi tersebut adalah maminya sendiri arga kaget bisa melihat foto waktu muda kirana yg kelihatan sangat cantik
sambil tersenyum dan sedang menggendong seorang bayi
aurel yg mengetahui arga sedang merhatiin foto di dompetnya tampak tersenyum itulah yg di harapkan aurel supaya arga dapat melihat foto mereka bertiga
"nih besok kamu datang ke sana, kakak mohon kamu harus datang dan menebus rasa bersalah kakak sama kalian berdua"
arga kemudian melihat kartu tersebut sekilas dan kemudian merhatiin aurel yg sekarang sudah ceria kembali
"ya udah aku pamit ya, dan ingat mami kirana jangan kamu beritahu dulu aku takut mami kirana g ngijinin kamu buat pergi"
"aku pergi ya" cupp!! aurel pamit sambil mencium pipi arga dan tersenyum manis ke arga dan arga hanya terbengong dengan perilaku centil aurel
arga hanya memandang tubuh aurel yg terlihat sexy ketika berjalan memutari mobilnya
arga masih menatap aurel yg kini sudah masuk kemobil sport mewahnya dan perlahan mobil itu mundur kemudian berlalu pergi meninggalkan rumah arga
arga masih g menyangka aurel bisa bersikap demikian kepadanya yg membuat arga sedikit bingung adalah ucapan aurel yg memintanya untuk menyembunyikan pertemuanya dengan maminya
hah!! arga menghela napasnya dia begitu bingung dengan apa yg di alaminya di hidupnya ini perlahan arga memajukan mobilnya ke dalam rumah dan kemudian memarkirkan mobilnya di garasi seperti biasa
"mami udah tidur belum ya" gumam arga lirih sambil menutup pintu garasi mobil dan berjalan kedalam rumah lewat pintu yg terhubung langsung
arga berjalan ke arah kamarnya dan samar2 mendengar suara dari arah dapur arga kemudian berjalan ke arah dapur dan mengeceknya
"mii, mamii"
"mami belum tidur" lanjut arga sambil berjalan mendekat
"astaga mami, mami ngagetin aja sih" ucap arga saat tiba2 kirana muncul di hadapanya
"sayang kog baru pulang" tanya kirana tersenyum dan sedikit gugup arga kemudian memperhatikan tubuh maminya dari atas sampe bawah
arga melihat maminya begitu sexy dan menggairahkan dengan pakaian tidur tipisnya samar2 arga dapat melihat boba maminya yg terlihat dari baju tidur tipis kirana
arga jg memperhatikan bagian bawah tubuh maminya dan arga dapat melihat bayangan hitam celana dalam maminya dari balik baju tidur tipisnya
arga kemudian melihat wajah maminya yg tampak kikuk dan ada bulir keringat di dahinya
"pak butet!!!" arga yg masih terpesona dengan kemolekan tubuh maminya di kagetkan oleh pak butet yg muncul di belakang maminya berdiri dan pak butet hanya memakai celana kolor pendek dengan bagian atasnya tanpa penutup apa2
*apakah yg terjadi
"assalamualaikum" ucap winda sambil nempelin bokongnya yg montok ke sofa ruang tamu rumahnya
winda baru saja tiba setelah pulang dianterin zoe yg langsung pamit ketika diajakin winda buat mampir
"waalaikum salam, anak mami pulang2 kog cemberut sihh" tanya bu dian ketika melihat muka anak gadisnya yg di tekuk
bu dian yg baru datang dari dalam tersenyum melihat anak gadisnya yg cemberut dan manyunin bibirnya
bu dian menebak pasti sesuatu terjadi di rumahnya arga bu dian tau jika winda baru pulang dari sana karna tadi winda sempet pamitan kepadanya jika ingin pergi ke rumahnya arga
"adek kenapa, arganya g ada di rumah ya" tanyanya lagi yg g di jawab oleh winda bu dian hanya tersenyum melihat anak gadisnya yg lesu dan tampak lucu
"hmm jadi anak ibu gak jadi ketemu mas ganteng ya" ucapnya malah menjahili si winda
"tau ahh mii, g usah di bahas adek lagi kesel sama dia"ucap winda kelihatan imut ketika uring2ngan
"kesel apa demenn" ucapnya sambil tersenyum jahil ke winda
"ihh mamii"
"hahahaha" tawa bu dian yg masih terlihat cantik di usianya
winda hanya menggembungkan pipinya ketika lagi badmood dan malah di jahilin maminya sendiri
"dek kalo lagi kesel ke seseorang kan biasanya terus mikirin orang tersebut" ucap bu dian sambil melirik sedikit ke arah winda dan windanya pura2 g mendengar omongan maminya
"nanti kalo terus mikirin orang tersebut lama2 jadi suka loh" lanjutnya lagi yg hanya di lirik oleh winda yg sudah terlanjur ngambek
"kalo udah sukaa..." ucapnya tertahan sambil merhatiin ekspresi winda yg kini pipinya sedikit memerah karna malu
"mamiii, g lucu" ucap winda malu2 sambil manyunin bibirnya ke maminya
"hahahaha" tawa bu dian karna berhasil memancing winda yg masih uring2ngan g jelas
"hmm anak ibu lagi kasmaran nih kayaknya" lanjutnya sambil melirik ke winda
"mamii, adek beneran lagi kesel, mami kok malah jahil kayak bg salman sih"
"lagian si adek, baru pulang kog lemes gitu, mami kan jadi kepo pengen nanyain ke adek"
"tau" ucap winda masih ngambek
"jadi adek mau cerita g nih" ucapnya sambil menunjukkan raut wajah jahilnya lagi
"mamii, awas ya" ucap winda sambil memperlihatkan gestur tanganya yg bersiap buat gelitikin pinggang maminya
"ihh kog main ancam sihh"
"biarin"ucapnya sambil tanganya bersedekap dan dadanya sedikit menonjol karna tergencet lenganya
"hmm ya udah deh kalo g mau cerita mami kedalam dulu ya" ucap bu dian pura2 akan pergi
"ihh mami, bentar" ucap winda dan menghentikan langkah bu dian yg pura2 akan pergi
"mii, adek mau nanya" ucap winda sedikit menunduk karna malu ke maminya
"jadii, sekarang udah mau cerita nih" ejek bu dian ke winda
"mamii, adek serius loh" ucap winda beneran sebel ke maminya
"hmm ya udah iya, adek mau nanya apa" ucapnya kali ini serius mendengarkan winda
"itu mii, cowok tuh risih g sih kalo terlalu di kejar2 mii" ucap winda sambil matanya yg g berani menatap maminya
"ehh" ucap bu dian sedikit kaget dan kemudian tersenyum ke winda yg kelihatan malu2 buat ngomong
"kalo mami sihh, selama masih dalam tahap wajar kayaknya g apa2 deh"
"mami kalo lagi suka sama seseorang, mamii bakalan perjuangin orang tersebut dan g akan pernah mami lepasin dengan mudah" lanjutnya lagi yg membuat winda kini menatapnya tanpa berkedip
"jadi, mami dulu ngejar2 papa sampek segitunya ya" tanya winda dengan polosnya
"ehh, enak aja malahan dulu papa kamu yg ngejar2 mami"ucap bu dian dengan pedenya
"mami dulu cantik loh banyak cowok2 yg ngedeketin mami" lanjutnya lagi dengan penuh bangga di depan anak gadisnya
"terus..siapa tuh cowok yg mami kejar2?" tanya winda dengan antusiasnya
"hmm, dulu mami suka sama seseorang tapi keduluan sama perjuangan papamu, jadinya ya mami nyerah deh" lanjutnya lagi
"tadi kata mami kalo suka harus di kejar, gimana sih mii" tanya winda yg kebingungan
"adek.. justru itu mami kasih tau adek supaya adek g menyerah dulu sebelum berusaha"
"hmm, iya mii" ucap winda seperti g pede bisa deketin arga
"sstt!! tapi jangan kasih tau papa ya, kalo mami masih mikirin tuh cowok" ucapnya sambil tersenyum genit ke winda
"mamii"ucap winda kaget sambil menutup mulutnya
"sstt!! ingat ya ini rahasia kita" ucapnya sambil mengedipkan matanya dengan genit
"ya udah kamu mandi terus makan ya, udah mami siapin" ucapnya sambil berdiri dan mendekat ke winda
"kalo arganya cuek ke adek, pepet terus ntar lama2 jg klepek2 sama adek" lanjutnya lagi menjahili anak gadisnya yg masih bengong melihat sikap agresif maminya
winda masih menatap punggung maminya dan seolah g percaya di balik sifat lembut dan penyayang maminya ternyata dia bisa bersikap agresif seperti itu
"gaa kenapa sih banyak banget yg ngedeketin kamu" batin winda yg merasa arga sangat sulit buat di gapainya
"aku sayang kamu gaa" gumamnya lirih sambil menahan perih di hatinya
*******
"argaa kamu kenal sama bu aurel" tanya bella yg kaget saat mendengar arga manggil aurel dengan namanya saja
"bell aku duluan lebih baik kamu dengerin apa kata papa kamu!" ucap arga dingin sambil melepas genggaman tangan bella
arga berjalan ke arah mobilnya tanpa bicara lagi ke aurel arga tadi keceplosan memanggil nama aurel karna kaget tiba2 bertemu aurel di sini
arga g ingin orang lain mengetahui hubunganya dengan keluarga sanjaya sebelum arga mengetahui kebenaran tentang masalalunya
sementara aurel hanya tersenyum menatap kepergian arga yg sama sekali g memperdulikanya
"bu aurel kenal sama arga" tanya bella yg penasaran
"maaf bu aurel karna melihat sesuatu yg memalukan" ucap ayah bella tiba2 menyela
"saya sudah pernah melihat hal yg lebih memalukan dari ini" ucap aurel datar yg membuat suasana canggung
"bu aurel" ucap bella yg masih ingin mendengar jawaban aurel
"bella jaga sopan santun kamu, lebih baik kamu masuk ke dalam" bentak papanya bella ke anak gadisnya
"papa jahat" ucapnya sambil menangis dan berlari masuk kedalam
ada rasa penasaran yg begitu besar di kepala bella tentang hubungan arga sama aurel dan yg mengusik bella adalah jika aurel mendekati arga dia merasa g akan mampu untuk bersaing dengannya karna selain aurel memiliki wajah yg cantik dan tubuh yg bagus aurel jg merupakan pewaris kekayaan keluarga sanjaya
bella berharap aurel hanya sekedar kenal dengan arga dan g ada niat buat ngedeketin arga
"sekali lagi maaf bu aurel atas sikap kurang ajar bella" ucap baskara sambil berpura2 menyesal yg membuat aurel sedikit muak dengan sifat muka duanya
aurel sudah hafal betul sifat licik baskara yg selama ini berniat dan berusaha mati2an mengambil bagian saham yg lebih besar dari perusahaan papanya
"baik pak baskara dan maaf waktu saya g banyak buat hanya sekedar basa basi" ucap aurel dingin yg membuat baskara sedikit gugup
"ba-baik bu aurel,silahkan" ucap baskara tergagap sambil tubuhnya sedikit membungkuk memberikan jalan untuk anak gadis tuan sanjaya
aurel kemudian masuk tanpa menoleh ke baskara dan baskara berjalan mengikutinya dari belakang dengan perasaan bingung kenapa tiba2 anak gadis tuan sanjaya berkunjung kerumahnya malam2 begini
"silahkan duduk bu aurel anggap saja rumah sendiri" ucap baskara dengan sopan dan hanya di balas tatapan datar dari aurel
aurel kemudian duduk dengan anggunya dan menyilangkan kaki mulusnya yg terbungkus stocking warna senada dengan kulitnya aurel tampak sangat sexy dan anggun dengan sikapnya yg terlihat dingin dan tegas
baskara yg duduk di depanya tampak sedikit terintimidasi dengan aura wibawa dari aurel yg menurun dari ayahnya tuan sanjaya
"oh iya saya sampe lupa bu aurel mau minum apa" ucap baskara sopan
"g usah repot2, saya cuma sebentar disini" ucapnya kemudian menyodorkan sebuah amplop putih yg baru saja di keluarkannya dari tas kulit yg sedari tadi di bawanya
"pak baskara di harapkan hadir tepat waktu untuk memenuhi undangan ini" lanjut aurel menatap ke arah baskara yg kelihatan gugup
"baik bu aurel, saya pasti akan hadir tepat waktu bu aurel g usah khawatir" jawab baskara dan mendapat tatapan sinis dari aurel
"lihat saja aurel kalo saham saya sudah lebih besar daripada punyamu apakah kamu bisa bersikap sombong seperti sekarang ini" batin baskara yg menahan egonya karna sedari tadi diperlakukan dengan semena2 oleh aurel
baskara kemudian melihat ke arah aurel yg sedang menghubungi seseorang
"baik jangan sampe kehilangan dia"samar2 baskara mendengar percakapan aurel dan seseorang tersebut
"oke aku serahin semuanya ke kamu" lanjut aurel yg kini sadar sedang di perhatikan oleh baskara dan kemudian menatap tajam baskara yg berani menguping pembicaraanya
"maaf2 bu aurel saya g bermaksud" ucapnya terlihat ketakutan di tatap oleh aurel
"oke kamu kabarin saya lagi nanti" ucap aurel sambil menutup telponya
"apakah seseorang yg dihubunginya ada hubunganya sama pemuda tadi" batin baskara
perasaan baskara masih bingung kenapa pemuda yg di usirnya tadi bisa memanggil aurel dengan santainya dan benaknya bertanya2 apakah aurel ada hubunganya sama pemuda tadi
"pak baskara lebih baik melupakan kejadian di luar tadi, itu semua demi kebaikan keluarga atmajda" ucap aurel seperti tau apa yg ada di pikiran pria paruh baya di depanya
"ba-baik bu aurel, saya akan melupakan kejadian barusan" ucapnya gugup melihat sorot mata tajam dari aurel
aurel tersenyum melihat tingkah baskara yg gugup di depanya "maaf saya g bisa berlama2 disini karna masih ada kerjaan yg belum beres" ucapnya sambil beranjak dari duduknya dan berlalu pergi tanpa berjabat tangan dengan baskara
"baik bu aurel mari saya antar" ucap baskara yg buru2 bangun dan mengikuti aurel dari belakang
baskara masih kebingungan apakah pemuda tadi punya hubungan dengan keluarga konglomerat sanjaya, dirinya sekarang begitu khawatir karena sikap kurang ajarnya yg berani mengusirnya dari rumahnya
****
"depanya bii" ucap kirana dan memutar badanya tampak dadanya yg putih mulus bergoyang sesuai gerakan tubuhnya
dada yg begitu porposional di tubuhnya yg ramping dengan ujung boba warna pink kecoklatan yg mengacung tegak dengan lingkaran areola yg g begitu besar
saat ini kirana sedang di urut oleh istrinya pak butet yg dengan telaten memijat seluruh tubuhnya yg pegal karna akhir2 ini terlalu banyak masalah yg di hadapinya
"pantesan cowok seumuran den arga masih suka sama bu kirana" batin istri pak butet yg melihat betapa mulusnya tubuh kirana dengan dada yg montok dan porposional dengan tubuhnya yg masih kencang di usianya yg sekarang
kirana kemudian menutupi dada putihnya yg terekpos di depan mata istri pak butet dengan selimut wajahnya tampak ayu dan tersenyum ceria sambil memejamkan matanya merasakan nikmat pijatan tangan istri pak butet
"di situ bii kencengin dikit" ucap kirana merasakan pijatan tangan istri pak butet di betisnya
"pak butet udah pulang bii" tanya kirana tiba2 masih memejamkan matanya dan mengagetkan istri pak butet karna telalu fokus merhatiin tubuh sexy majikanya
istri pak butet sebenarnya sering mijitin tubuh kirana dan sudah sering melihat tubuh telanjang kirana yg putih mulus tanpa cela tapi semenjak kejadian kirana yg berbuat mesum sama cowok seumuran anaknya membuat istri pak butet jadi penasaran dengan tubuh kirana
"biii kog diem" tanya kirana sambil membuka matanya
"ehhh, iya bu, bapak masih belum pulang" ucap istri pak butet gelagapan
"hmm ya udah, lanjutin lagi bii" ucap kirana dan kembali memejamkan matanya meresapi pijatan tangan istri pak butet
"bu kirana aneh banget kog jadi sering nanyain papi yah" batin istri pak butet yg menurutnya kirana terlalu sering menanyakan pak butet akhir2 ini
"ah, enggak mungkin cuma perasaanku aja" lanjutnya lagi sambil tetap memijit kaki dari majikanya yg tampak semakin rilex menikmati pijitan tanganya istri pak butet
*****
"mii adek berangkat ya" pamit winda salim dan mencium tangan maminya
"abang ojolnya udah nyampe" tanya bu dian sambil merhatiin anak gadisnya yg tampil cantik dengan jilbab hitamnya
winda memakai sweater warna coklat di padukan dengan celana hitam motif garis menambah kesan cantik dan modis
"udah dateng kog mii, tuh nunggu di depan pagar" jawab winda sambil tersenyum
"adek nanti nginep"
"g tau mii nanti adek kabarin kalo mau nginep"
"ya udah hati2 sayang" ucap bu dian sambil tersenyum manis ke arah winda
"siap mii, assalamuailaikum"
"waalaikum salam"
"itu pintu depan jangan lupa ditutup ya"
"siap mi"
"sama pagarnya jg jangan lupa!!" teriak bu dian saat winda sudah berlalu pergi
"oke mii" teriak winda dari arah depan
bu dian kemudian ngelanjutin kembali acara nonton sinetron kesukaaanya dan fokus menatap layar tv tanpa berkedip
ting,tung!!ting,tung!! terdengar suara bell rumahnya yg di pencet oleh seseorang bu dian yg tengah asik menonton kaget saat mendengar suara bell berbunyi
"siapa sih malam2 gini" gumam bu dian dan beranjak dari sofa kemudian berjalan ke arah depan
bu dian membuka pintu depan dan berjalan ke teras matanya melihat ke arah luar pagar rumahnya dan melihat ada sebuah mobil putih sedang berhenti di depan pagar rumahnya
"kaya pernah lihat tuh mobil" gumamnya lirih kemudian berjalan ke arah depan dan membuka pintu pagarnya
"assalamualaikum tan" ucap seseorang yg tak lain adalah cowok yg selalu membuat anak gadisnya uring2an
"arga, kirain siapa, waalaikum salam" jawab bu dian sedikit kaget karna g nyangka tiba2 arga datang bertamu
"kamu kog lama g main kesini sih, tante kan jadi kangen sama kamu" lanjutnya lagi sambil tersenyum
tampak dadanya bergoyang dari balik daster bertali tipis di pundak dengan motif bunga2 yg sedang di kenakanya
"ehhh, itu tan, aku akhir2 ini lagi sibuk" ucapnya sambil melihat dada montok ibunya winda yg bergerak sesuai irama gerakan tubuhnya
"pantesan punya winda jg gede" batin arga mesum sambil tetap melirik dada yg bergoyang2 di depan matanya
"hmm, sibuk apa sibuk nih" tanya bu dian yg seperti g percaya sama omongan arga
arga hanya tersenyum mendengar ucapan bu dian sedangkan bu dian jg sadar jika mata cowok berondong di depanya dari tadi selalu merhatiin gundukan payudaranya yg montok
"maaf tan, aku malam2 ganggu waktu istirahat tante, windanya ada tan" tanya arga sopan
"hmm, kamu masuk dulu ya g enak kalo ngobrol di sini, sekalian mobilmu kamu parkir di halaman" ucap bu dian tersenyum penuh arti ke arga
"iya tan" ucap arga tergagap karna melihat kecantikan mamanya winda saat tersenyum
"kog g di jawab aja sih, winda ada ato g" batin arga merasa sedikit aneh
bu dian kemudian menggeser pintu pagar rumahnya agar mobil arga bisa masuk kedalam dan menggesernya kembali setelah mobil arga sudah terparkir di halaman rumahnya
"yukk masuk" ajak bu dian dan berjalan masuk ke dalam
"iya tan" ucap arga dan mengikuti bu dian dari belakang sambil matanya merhatiin pantat bu dian yg bergerak ke kanan dan ke kiri dari balik daster yg di kenakanya
"tuh pantat kalo di tepok marah g ya yg punya" batin arga nakal memikirkan hal yg sulit terjadi
******
"baik kamu atur semuanya, dan ingat dalam waktu 3 hari saya g mau mendengar kabar itu lagi"
"dan jg saya g akan pernah mentolelir setiap kesalahan"
"baik, aku tunggu kinerja bagus dari kamu"
tut!!tut!!tut!! tuan sanjaya memutuskan sambungan telponya tampak tuan sanjaya memijit keningnya yg terasa sakit
berulang kali dia menghela nafas setelah mendengar kabar bahwa istrinya saat ini sedang mengumpulkan info tentang keberadaan kirana
sukma admajda curiga bahwa tuan sanjaya berencana memberikan saham Asan grup ke seseorang yg dicurigainya ada sangkut pautnya dengan kirana yg belasan tahun lalu tiba2 menghilang dari kehidupan tuan sanjaya
sukma curiga bahwa tuan sanjaya memiliki anak dari hubunganya dengan perempuan bernama kirana yg dulu sempat membuatnya murka setelah mengetahui bahwa ada wanita lain di rumah tangganya
sukma belum mengetahui kecuriganya memang benar bahwa tuan sanjaya benar2 memiliki anak dengan kirana yg hingga detik ini berusaha disembunyikanya mati2an dari istri sahnya
tuan sanjaya memang sengaja memberikan saham ke arga agar bisa melindungi kirana dari tangan orang2 seperti sukma atmajda dan keluarga konglomerat lainnya yg berusaha mencari kelemahan tuan sanjaya lewat orang2 terdekat yg di sayanginya
dia hanya bisa berharap dengan semua yg dilakukanya ini setidaknya kirana tetap aman dan jg dapat memaafkan kesalahanya dulu yg telah menyakiti hati kirana dan membuat kirana kecewa
bruakk!! tiba2 pintu ruang kerjanya di buka dengan paksa oleh seseorang dan terlihat istri sahnya yg menerobos masuk tanpa permisi raut wajah sukma atmadja tampak begitu emosi penuh dengan kebencian kepada tuan sanjaya
"mas apa maksudnya semua ini, berani2nya mas ngelakuin ini semua tanpa bicara dulu denganku"
tuan sanjaya hanya mengernyitkan dahinya dan tetap diam tanpa membalas perkataan dari istrinya
"mas jika kamu berfikir dengan semua ini aku sudah menyerah maka kamu salah, aku g akan pernah menyerah untuk mencapai tujuanku"
memang dari dulu sukma tidak lagi menutupi niatnya yg ingin mendapatkan saham lebih besar di perusahaan Asan grub dan jg sukma berniat untuk menguasai perusahaan konglomerat tersebut
sukma sebenarnya sangat menyayangi tuan sanjaya akan tetapi perasaanya hanya sepihak yg membuat sukma menjadi terobsesi untuk menguasai perusahaan Asan grup sehingga dengan sendirinya dia bisa mendapatkan tuan sanjaya ke dalam pelukanya
"sukma apapun yg kamu lakukan akan sia2 karna dari awal perusahaan itu bukan milik keluargamu"
"kita lihat saja siapa yg akan memiliki perusahaan itu, aku g akan kalah" ucapnya dengan nada tinggi penuh emosi
"itu saja yg mau kamu katakan, sekarang silahkan pergi" ucap tuan sanjaya tegas ke arah istrinya
sukma yg mendapat tatapan tajam tuan sanjaya menjadi sedikit ciut nyalinya dia akhirnya berbalik dan pergi ninggalin ruangan tuan sanjaya
"sesepesial apa orang itu, hingga membuat seorang wirawan sanjaya mau memberikan saham sebanyak itu untuknya"batinya sambil melangkah keluar
"aku pasti akan cari tau apakah perempuan itu masih berada di kehidupan mas wirawan" lanjutnya lagi
tuan sanjaya hanya menatapnya dan tersenyum penuh arti ke arah istri sahnya yg kini sudah menghilang dari pandanganya
"papa harap kamu berhasil aurel" gumamnya lirih
*******
arga saat ini sedang duduk sendiri di ruang tamu setelah bu dian pamit kedalam mau bikinin minum, sedari tadi dia hanya celingak celinguk dan menatap ke dalam mencari2 keberadaan winda
"apa winda sedang keluar ya" gumam arga setelah melihat suasana rumah yg tampak sepi
arga kemudian melihat bu dian berjalan dari dalam dan di tanganya memegang nampan yg berisi minuman untuknya
bu dian terlihat sangat sexy saat hanya memakai daster pendek sepaha dengan tali daster dan branya yg saling menumpuk di bagian pundak yg membuat gairah arga sedikit naik
"diminum ya, tante bikinin special buat kamu" ucapnya sedikit genit sambil meletakkan nampan di atas meja
"i-iya tan, makasih" jawab arga sedikit gagap
"kamu apa kabar" tanya bu dian dan malah duduk di dekat arga sambil menyilangkan kakinya yg membuat daster bagian bawahnya sedikit terangkat naik memperlihatkan paha putih mulusnya
tercium aroma wangi di hidung arga dari tubuh bu dian dan mebuat kontol arga sedikit berontak
"ehh" arga kaget karna bu dian duduk hanya berjarak beberapa centi dari tempatnya duduk dan matanya sambil melirik ke arah paha bu dian
"putih banget tuh paha" batin arga berpikiran mesum ke mama temenya sendiri
"kog malah bengong" ucap bu dian yg melihat arga masih fokus ke arah pahanya
"iya tan, baik, aku baik2 saja" jawab arga gugup takut ketahuan ngelirik ke arah paha bu dian
"syukurlah, winda cerita ke tante kalo kamu dan ibu kamu habis masuk rumah sakit" lanjutnya sambil tanganya menyentuh daster bagian depan dadanya dan menggerak2kanya
"mami udah sehat kog tan" jawab arga yg kali ini melirik ke dada bu dian
"syukur deh kalo ibu kamu udah sehat"
"itu kog kayak basah" batin arga yg melihat daster bu dian basah dan nyeplak di bagian depan dadanya
bu dian yg melihat arga menatap dadanya pun tersenyum penuh arti dan tanganya malah mulai menggerak2kan dasternya lebih kenceng lagi
arga yg melihat gundukan di depan matanya hanya bisa meneguk ludah dan perlahan kontol jumbo arga mulai berkedut
"ini tadi g sengaja kecipratan air, jadinya basah deh" ucapnya tiba2 dan membuat arga kaget
"ehh" ucap arga
bu dian yg melihat arga masih bengong malah menarik tangan arga dan menuntunya menuju ke dadanya
"coba kamu pegang basah kan" ucap bu dian saat tangan arga menyentuh bagian dasternya yg basah
"tante?!" ucap arga saat merasakan betapa empuknya bagian atas dada montok bu dian
arga masih menikmati dan fokus menatap tanganya yg dengan kurang ajar malah meremas dada bu dian dan akhirnya arga sadar setelah mendengar desahan lirih bu dian kemudian arga melepaskan tanganya dari dadanya ibunya winda
"kamu tenang aja kita hanya berdua di rumah" ucapnya sambil kembali memaksa arga buat meremas dadanya
"bukan itu maksud aku tan" ucap arga yg malu karna bu dian dapat membaca kekhawatiranya
"tante tau kog kamu suka curi2 pandang ke tante, waktu kamu datang pertama kesini dulu kamu jg suka lihat tante" ucap bu dian masih menggenggam tangan arga yg berada di dadanya
"emang tubuh tante masih bagus ya" lanjutnya lagi
arga yg di tanya seperti itu malah semakin horni jantungnya berdebar dan kontol jumbonya kali ini sudah mulai ngaceng
"kalo boleh jujur, tante emang cantik banget dan badan tante juga bagus" ucap arga dengan yakin karna dirinya sudah g bisa mundur lagi jika di perlakukan seperti ini
"maafin aku win, mama kamu sendiri yg mancing2" batin arga yg merasa membenarkan perbuatanya ke mamanya winda
"bagian mana yg bagus?" tanya bu dian sambil kini tanganya mulai meraba paha arga dan membuat arga merinding
arga g menyangka dibalik winda yg terlihat kalem dan polos ibunya ternyata se agresif dan sebinal ini
"dada tante, ato bagian yg lain" lanjutnya lagi sambil berbisik di telinga arga dan dengan pelan tanganya dia gerakkan dan mengelus bagian yg menonjol di selangkangan arga
"dada tante masih bagus, masih kenceng" ucap arga kini tanpa sungkan lagi mulai meremas dada montok bu dian dari balik dasternya yg basah
"ahhh, iya yg kenceng" desah bu dian merasakan dadanya yg di remas2 oleh teman anaknya sendiri
"kalo di bandingin sama anak tante bagusan mana?" tanyanya tiba2 yg membuat arga kaget dan melepaskan remasan tanganya
"kog berhenti" ucapnya sambil kembali menuntun tangan arga dan menuntunya kembali ke dadanya yg sekarang sudah mulai menegang
"tante tau kog kalian udah ngapain aja, tuh" ucapnya sambil nunjukin kamera cctv di ruang tamu
"itu cctv jg mengarah ke arah dapur" lanjutnya lagi
deg!! jantung arga seperti mau berhenti seketika ketika melihat kamera cctv yg ternyata jg mengarah ke tempat arga dan winda yg sedang berbuat mesum
arga kemudian melihat raut wajah bu dian dia takut bu dian marah karna telah macam2 dengan anak gadisnya
"itu tante, aku mau.." ucapnya terhenti setelah tiba2 bu dian malah mencium bibirnya dengan ganas lidah bu dian berusaha menelusup masuk ke dalam menyusuri rongga mulut arga
"tante" ucap arga di sela2 serangan mulut bu dian
arga yg memang jago berciuman langsung bisa mengimbangi serangan tiba2 dari bu dian dan membuat bu dian gelagapan dengan ciuman cowok abg yg beberapa hari lalu melecehkan anak gadisnya
hah!!hah!!hah!! tampak bu dian terengah2 dan mencoba mengambil napas dia g menyangka arga bakal sejago ini dalam berciuman
"kamu jago ciuman pantas anak tante suka sama kamu"
"itu tante aku mau minta maaf, soal anak tante" ucap arga sambil melihat ibunya winda yg sekarang daster bagian depanya terlihat awut2tan
"kamu g perlu minta maaf, yg tante butuhin kamu harus bertanggung jawab sama tante" ucapnya sambil mendekat kembali ke arga
"maksud tante" arga masih belum mengerti apa yg dimaksud oleh bu dian
"tante!!" ucapnya lagi saat tiba2 bu dian malah mendudukinya dan kembali memegang tanganya dan menuntunya ke gunung kembarnya
"remes yg kenceng, kalo g tante bakal aduin kamu ke papanya winda" ucapnya sambil tersenyum dan kembali mencium bibir arga
meskipun bu dian jarang mendapat jatah dari papanya winda tapi bu dian masih bisa menahan nafsunya dan dia jg bukan tipikal wanita yg suka tidur sama pria lain
bu dian g bisa lagi menahan nafsunya karna melihat rekaman cctv di rumahnya dan membuatnya kaget serta langsung horni dengan cara arga yg mencumbu anak gadisnya di dapur beberapa hari lalu
bu dian awalnya sangat marah dan syok waktu memergoki mereka tapi setelah dia dengan teliti melihat lagi adeganya bu dian tahu bahwa anak gadisnya bener2 suka sama arga dan membuat bu dian jadi ikut penasaran sama arga dan jg dia ingin merasakan apa yg di rasakan anak gadisnya
"ahhh, iyaa remes yg kenceng" ucap budian sambil kembali menerjang bibir arga dan menggesek2kan pantatnya di kontol arga yg sudah ngaceng maksimal
bu dian kemudian beringsut ke samping setelah puas dengan bibir arga dia ingin melihat kontol jumbo arga yg sedari tadi menusuk2 selangkangan saat menaiki tubuh arga
bu dian dengan inisiatif langsung mengarahkan tanganya mendekat ke selangkangan arga kemudian membuka resleting celana arga untuk mengeluarkan kontolnya
"tante!"
"kamu diem, kamu harus tanggung jawab"
"susah banget sih" ucapnya kesel karna kesusahan ngeluarin kontolnya arga
arga yg sudah sangat horny akhirnya melupakan bahwa wanita yg ada di depanya merupakan mamanya winda di tambah arga kini dapat melihat sedikit gunung kembarnya yg terlihat dari celah daster yg terbuka membuat kontol jumbonya benar2 ngaceng maksimal
arga kemudian berinisiatif melepaskan sabuknya dan kemudian memelorotkan celananya sampe ke mata kaki bu dian yg melihatnya tampak sumringah karna arga akhirnya menyerah dan g menolaknya lagi
arga yg sudah g bisa menolak membiarkan saja saat tangan bu dian menarik celana dalamnya dan dengan cekatan tangan itu mengeluarkan kontol jumbo milik arga yg sudah tegang maksimal
"ahhh!!"ucapnya kaget saat melihat benda milik cowok yg di sukai anaknya
"adek mami minta maaf ya, mami yg duluan sebelum kamu" ucapnya kesenengan ketika mengetahui ukuran kontol arga
arga yg mendengarnya merasa bersalah sama winda karna berbuat mesum dengan mamanya, arga berharap semoga g ada yg tau mengenai perbuatan mesum mereka berdua
tangan bu dian kemudian mulai memegang batang yg sudah berdiri tegak dan mengurutnya tampak raut wajah arga mulai meringis menahan sensasi nikmat di batang kontolnya
"gede banget!!" ucapnya ketika tanganya memegang kontol jumbo milik arga yg sudah gagah berdiri dan berkedut2
"enakk?" ucap bu dian sambil memeluk kepala arga dan membenamkanya di dadanya yg montok
"ahhh" desah arga sambil membenamkan wajahnya di gunung kembarnya bu dian
bu dian kemudian meludahi tanganya dan kembali mengocok kontolnya arga yg semakin berkedut2
"kog makin gede, keras lagi" batin bu dian tersenyum setelah berhasil membuat arga benar2 terangsang
bu dian tampak bangga dengan dirinya karena cowok setampan dan sekeren arga masih bernafsu dengan tubuhnya walaupun usianya sekarang g muda lagi
"ahh, tante" desah arga merasakan sensasi kontolnya yg mau meledakkan isinya
"kontol kamu gede banget, muat g nanti kalo dimasukin ke tubuh tante" ucap bu dian yg membuat arga semakin bertambah horni
arga merasa seperti akan keluar dirinya g bisa lagi menahan sensasi nikmat kocokan tangan mamanya winda
"ehh" arga yg sudah merasakan sensasi akan keluar terkejut saat tiba2 bu dian malah menghentikan kocokan tanganya
"kamu jangan keluar dulu, keluarinya di dalam memek tante" ucap bu dian vulgar dan membuat kepala arga meremang
"nih ibunya winda kog binal banget sih, apa jangan2 winda jg sama" batin arga yg masih g menyangka bakal ngelakuin ini ke mamanya winda
bu dian kemudian mengangkat dasternya dan memperlihatkan pahanya yg putih mulus, dengan perlahan bu dian mengangkat dasternya sampe ke pinggang dan seperti ingin memberikan live show ke arga
dan terlihatlah celana dalam warna hitam yg menutupi area selangkanganya dan membuat arga menelan ludahnya ketika melihat betapa sexy ibunya winda yg menurutnya tak kalah menarik dari maminya sendiri kirana
bu dian hanya kalah dari kirana dalam hal kecantikan dan kepolosan wajahnya yg terlihat kalem dan penyayang
bu dian kemudian memelorotkan celana dalamnya dan sepersekian detik arga dapat melihat memeknya bu dian yg berbulu cukup lebat sebelum dasternya kembali turun dan menutupi area selangkanganya
dengan tergesa bu dian langsung naik dan mengangkangi arga kemudian mengambil ancang2 buat masukin kontol jumbonya arga ke memeknya yg sudah gatal karna sudah lama g dapat jatah
"ahhh" desahnya saat menggesek2 kontol arga di bibir memeknya
arga merasakan pintu memeknya bu dian sudah sangat basah dan siap buat di tembus kontol jumbo beruratnya
"uhhh, gede banget" ucapnya saat mulai mendorong kepalanya masuk
"ahhh, tante" desah arga merasakan ngilu karna memek bu dian masih rapet di usianya yg sudah berkepala empat
"ahhh, uhhhh" desah bu dian dengan susah payah dan perlahan mendorong masuk kontol arga semakin dalam memasuki lobang kenikmatanaya
"gede banget ga kontol kamu, memek tante sampe ngilu, uhhh" desahnya yg tetap mencoba mendorongnya masuk
blesss!!
"ahhh" desah mereka berdua merasakan sensasi nikmat persetubuhan yg tabu itu
"uhh, memek tante penuh banget" ucapnya sambil mulai sedikit menggoyangkan pinggulnya
dua insan beda usia kini tengah memacu birahi di ruang tamu yg pintunya masih terbuka dan siapa saja yg masuk bakalan kaget melihat aksi persetubuhan mereka
memek bu dian mulai terbiasa dengan ukuran kontol jumbo arga dan sedikit mempercepat goyangan pinggulnya
"ahhh, enak banget" desahnya sambil mencium bibir arga
arga hanya mengimbangi gerakan pinggul ibunya winda dan belum menggerakkan pinggulnya arga hanya ingin bu dian mendapat orgasme dengan usahanya sendiri
"sayang memek tante penuh banget,ahhh" ceracau bu dian saat merasakan sensasi nikmat menunggangi cowok abg seumuran anaknya
"ahhh, mentok" lanjutnya lagi
bu dian dengan liarnya menunggangi arga di ruang tamu saat orang rumah sedang pergi keluar budian merasakan memeknya tambah berkedut dan sebentar lagi akan mencapai puncak orgasmenya
"isepin dada tante" ucapnya kemudian menurunkan tali daster bagian atasnya dan terlihat dada putih mulus yg masih tertutup bra warna hitam
kemudian bu dian jg menarik tali branya turun dan mengeluarkan gunung kembarnya sambil tetap menggoyangkan pinggulnya
arga melihat ujung boba bu dian yg sudah tegak mengacung tanda dia benar2 horny
"isepin gaa" ucap bu dian setelah mengeluarkan kedua toketnya tanpa melepaskan branya
tanpa lama2 arga langsung mencaplok boba bu dian yg seukuran ujung jari telunjuk mulut arga menghisapnya kuat2 dan membuat bu dian semakin merasakan akan mendapat orgasmenya
"iyaahh, emut yg kenceng, ahhh" desah bu dian merasakan sensasi nikmat di kedua dadanya yg tengah di caplok mulut arga dengan kuat
bu dian tampak sangat sexy waktu menunggangi arga dengan bagian atasnya hanya menyisakan branya dengan kedua dadanya yg menyembul keluar dan tengah di sedot bergantian oleh arga
"ahh tante nyampe" ucapnya kemudian tubuhnya mengejang merasakan sensasi orgasmenya
"tante aku jg mau keluar" ucap arga sambil menghentak2kan selangkanganya dengan kuat dan membuat bu dian kembali merasakan akan orgasme lagi
"iyahh, keluarin di dalam,"
"tante jg mau dapet lagi, kencengin gaa" ucapnya dan membuat arga semakin keras menghujamkan kontolnya dalam2 ke memek bu dian
"tan aku keluar" desah arga menghentakkan kontolnya sedalam mungkin
croott!!! 6x arga memuncratkan pejunya ke dalam memek mamanya winda dan membuat bu dian kembali mendapatkan orgasmenya yg kedua
bu dian terengah2 dan mencoba mengambil napas sambil tetap membiarkan kontolnya arga di dalam memeknya
"makasih gaa, udah bantuin tante" ucap bu dian tersenyum dan kemudian mencium bibirnya arga
arga hanya menduga2 apakah selama ini bu dian g pernah bisa puas saat berhubungan ranjang dengan papanya winda
bu dian kemudian turun dari pangkuan arga dan tersenyum saat melihat kontol arga yg masih berdiri tegak dan bergerak2
"tante mau ngapain" ucap arga kaget saat bu dian malah beringsut ke bawah selangkanganya dan tanganya memegang kontol jumbonya yg masih ngaceng
"udah kamu diem aja"
hap!! bu dian langsung memasukkan kontolnya arga yg masih belepotan cairan mereka berdua ke mulutnya tanpa rasa jijik dan membuat arga kaget sekaligus merasakan ngilu setelah baru saja keluar
"ahhh, tante" desah arga merasakan sensasi mulutnya bu dian yg dengan lincah menyepong kontolnya
"sudah bersih" ucapnya kesenengan setelah menyepong kontol jumbonya arga
"sekarang masukin dari belakang"lanjutnya sambil memutar badanya dan menunggingkan pantatnya di hadapan arga
"tante sexy banget" ucap arga saat melihat bokong semok bu dian yg tadi sempat dia bayangkan dapat menyentuhnya kini malah arga akan menyodok2 dan menampar bokong sexy di depanya
arga kemudian bangkit dari duduknya dan mengarah kan kontolnya ke lobang memek berbulu milik bu dian yg tampak basah terkena cairan sperma arga
"aku masukin tan" ucap arga saat ujung kontolnya menyentuh memek bu dian
"heem" jawab bu dian yg pasrah saat memeknya kembali di masukin kontolnya arga
blesss!!!
"ahhh, enak sayang" desah bu dian kembali merasakan genjotan kontol arga yg menembus memeknya
arga kembali mengangkangi mamanya winda untuk yg kedua kalinya malam ini
******
"apa maksud dari mas wirawan, kenapa kontrak kerja ini ada hubunganya sama seseorang yg akan mewarisi saham Asan grup" batin widia yg masih bertanya2 tentang ucapan tuan sanjaya
saat ini widia sedang berada di ruangan anaknya di rawat brian saat ini masih belum sadar dari komanya dan belum ada tanda2 bahwa dia akan bangun
ceklek!! terdengar suara pintu terbuka sedetik kemudian seseorang pria berumur 55 an masuk kedalam ruangan
"sayang kamu masih disini"
"sayang kamu pulang aja istirahat, biar aku yg jagain brian"
widia masih membiarkan omongan pria tersebut yg tak lain adalah suaminya sendiri, widia masih begitu kecewa setelah apa yg di perbuat suaminya sehingga tuan sanjaya membatalkan kontrak sepihak dan menyebabkan perusahaanya kini di ambang kebangkrutan
kemaren widia bertengkar hebat dengan suaminya untuk meluapkan emosi dan rasa sakit hatinya setelah bertemu tuan sanjaya yg mengingatkan kembali perasaannya dulu ke tuan sanjaya
widia begitu marah ke suaminya akibat ulah suaminya dirinya harus bertemu dengan tuan sanjaya yg menyebabkan tragedi itu terjadi
emosinya semakin bertambah setelah mendapatkan kabar dari tim penyelidikanya bahwa mungkin jg ini semua ada hubunganya dengan anaknya yg di hajar oleh seseorang hingga anaknya koma dan belum sadar sampe sekarang
"sayang kamu masih marah sama mas"
"sayang, mas kan udah bilang ini g ada hubunganya sama sekali denganku" ucapnya sambil mendekat dan menyentuh pundak widia
"lepasin mas hanung, mas jangan nyentuh aku sebelum mas jujur dengan apa yg sudah mas hanung lakuin" ucapnya sambil tiba2 beranjak berdiri
"sayang, mas udah jujur, mas g ada hubunganya sehingga kontrak perusahaan kita di batalkan" ucap hanung wijaya yg masih tetap berbohong ke widia
"kamu tau kan gak mungkin aku berbuat sesuatu yg dapat merugikan perusahaan kita" lanjutnya lagi dan membuat widia benar2 kecewa ke suaminya yg tetap berbohong ke dirinya
"mas hanung jangan lagi sebut2 nama perusahaan yg mas sendiri g becus buat mengurusnya, dan lagi mas kira aku ini perempuan yg dapat mas bohongi semudah itu" ucapnya sambil menatap ke arah suaminya dengan penuh emosi
widia kemudian berjalan ke sofa untuk mengambil tas dan jasnya kemudian membawanya
"mas hanung, jika mas tetap g mau jujur sama aku jangan pernah bicara lagi sama aku"
"dan ingat tanpa mas memberi tahu, aku pasti dapat mencari sendiri penyebab perusahaan tuan sanjaya membatalkan kontrak sepihak"
"mas hanung apa mas tahu bahwa semua ini ada hubunganya dengan kondisi anak kita sekarang" lanjutnya lagi yg membuat hanung wijaya kaget dengan ucapan istrinya
ding!! terlihat notifikasi masuk di hp widia dan widiapun membukanya matanya terbelalak mendapat kabar dari orang terpercayanya yg berada di perusahaan Asan grup
"jadi besok semuanya akan jelas" batin widia dengan dadanya yg berdebar2 menanti hari esok
"sayang apa maksud kamu" tanya hanung yg begitu kaget
widia tampak mengacuhkan teriakan suaminya dan tetap melangkah pergi dari ruangan tempat anaknya di rawat
"sayangg!!"
Bruakkk!! bunyi pintu ruangan yg di banting keras oleh widia hanung begitu kaget setelah mendengar ucapan istrinya dia jg belum tau jika ini semua ada hubunganya dengan brian yg sekarang sedang koma
hanung masih belum tahu jika orang yg di celakainya adalah anak dari tuan sanjaya
"apa maksud widia, kenapa ini ada hubunganya sama brian" gumam lirih hanung wijaya dengan sejuta pertanyaan di benaknya
********
"mampir kemana sih tu anak, jam segini kog belum pulang" ucap kirana yg khawatir anaknya belum pulang2 dari mengantar bella
"apa dia mau nginep di rumah bella" lanjutnya lagi
dulu memang sering arga menginap di rumah bella tapi sebaliknya kirana g pernah mengijinkan jika bella meminta menginap di rumahnya
kirana beralasan bahwa cewek g boleh nginep di rumah cowok sebelum sah jadi istrinya itu semua di lakukanya untuk tetap menjag nama baik anaknya
kirana beranjak dari ranjangnya dan berjalan keluar dari kamar dia ingin mastiin apakah arga sudah pulang ato belum
kirana saat ini sedang memakai baju tidur bertali tipis di pundak baju tidur berbahan sangat tipis samar2 pucuk bobanya kelihatan dari balik baju tidurnya yg menerawang dan samar2 terlihat celana dalam warna hitam yg menambah aura sexy wanita dewasa yg sudah matang
kirana berjalan ke arah kamar arga dan membuka pintunya tampak kamar arga kosong yg menandakan arga belum pulang
jam dinding sudah menunjukkan pukul 10 malam dan belum ada tanda2 arga pulang kerumah
"apa beneran nginep tuh anak" kirana yg sedang di landa birahi tampak sangat gelisah dia masih ingat saat arga tadi meremas2 dadanya yg montok dan perasaan itu membuat selangkangan kirana berkedut2 dan gatal
kirana yg sedang gelisah dan dilanda birahi memutuskan pergi ke dapur untuk mencari minum dan meredakan birahinya
kirana jg g tau kenapa semenjak melakukan perbuatan mesum dan kepergok oleh arga kirana merasa birahinya suka tiba2 naik dan g dapat di kontrolnya
kirana berjalan ke arah kulkas dan membukanya dia mencari2 sesuatu yg dingin yg dapat melepaskan dahaganya dan mencoba menekan nafsu birahinya yg sedang naik
"astaga, pak butet!!"kirana kaget saat menutup pintu kulkas dan melihat pak butet yg berdiri tak jauh darinya dan hanya sedang mengenakan kolornya saja
*******
arga masih membayangkan saat dirinya tadi menunggangi bu dian mama dari temenya sendiri arga g menyangka bahwa bu dian yg terlihat kalem begitu agresif dan binal
untungnya perbuatan mereka tidak di ketahui oleh seisi rumah winda karna arga buru2 pamit setelah kembali memuntahkan cairanya yg kedua kalinya di dalam memek bu dian
arga langsung pamit ketika bu dian masih memakai celana dalamnya dan merapikan dasternya yg awut2tan
arga masih memikirkan kata2 dari bu dian waktu pamitan tadi "lain kali kita ajakin winda jg ya" bisiknya di telinga arga yg membuat arga syok dan melamun sepanjang jalan
arga g menyangka kata2 itu bisa keluar dari mulut dari seorang ibu yg memiliki seorang anak gadis, entah itu merupakan candaan ato memang bu dian ingin main bertiga dengan anak gadisnya yg masih perawan
mobil arga tiba di depan pintu pagar rumahnya tampak seorang satpam bergegas berlari untuk membukakan pintu gerbang, mobil arga yg tengah bersiap buat maju tiba2 terhenti ketika ada sebuah mobil sport warna putih yg tiba2 datang dan berhenti di sampingnya
seorang wanita cantik yg terlehat seperti wanita karir turun dari mobil tersebut dan kemudian berjalan mendekat ke arah mobil arga
"aurel!!" ucap arga kaget setelah mengenali siapa wanita yg tiba2 mencegatnya di depan rumahnya
tuk!!tuk!!tuk!! aurel mengetuk kaca pintu mobil arga sambil tersenyum manis ke arah arga dan memberikan gestur buat membuka kunci pintu mobilnya
aurel kemudian berjalan memutari mobil arga dan membuka pintu mobilnya arga
"hai adek aku yg ganteng" ucapnya ketika membuka pintu mobil arga dan kemudian tanpa permisi masuk kedalam mobil arga
satpam penjaga rumah arga yg melihatnya tampak kebingungan kemudian membungkuk memberi hormat ke majikanya dan kemudian pergi kembali ke pos jaganya
"aurel, kamu ngikutin aku dari tadi" tanya arga yg masih kaget aurel tiba2 masuk ke dalam mobilnya
"kamu makin ganteng kalo pake kemeja gini" ucap aurel genit sambil tanganya menyentuh lengan arga dan memegangnya
"badan kamu juga bagus berotot lagi, pantes anakanya om baskara sampe segitunya sama kamu" lanjutnya lagi sambil tersenyum manis ke arah arga dan tanganya masih meraba2 lengan arga
emosi arga sedikit terpancing ketika mendengar nama papanya bella yg terang2ngan menghinanya dan mengusirnya tadi
aurel yg melihat raut wajah arga berubah malah semakin bersikap manja ke adeknya yg baru di temuinya beberapa hari yg lalu
aurel belum pernah bersikap manja seperti ini ke seseorang, meskipun dia jg bersikap manja ke papanya tapi aurel bersikap berbeda ketika dengan arga aurel tanpa sadar bersikap seperti sudah lama mengenal arga
aurel di kenal oleh karyawan di perusahaan ayahnya dengan tempramen yg tegas dan disiplin, aura wibawanya jg menurun dari ayahnya yaitu tuan sanjaya
orang2 dari keluarga konglomerat yg lainya begitu menghormati aurel, walaupun di usianya yg masih muda aurel beberapa kali menunjukkan kinerja yg bagus sehingga para keluarga konglomerat yg lainya beranggapan aurel bakal menjadi penerus tunggal kekayaan keluarga sanjaya
"aurel, kamu tiba2 nemuain aku bukan hanya sekedar mau bicarain ini kan" ucap arga yg sedikit jengah dengan tingkah centil aurel
"aduhhh, kog malah nyubit sihh" ucap arga yg kaget tiba2 perutnya di cubit oleh aurel
"aurel2, terus aja panggil aku aurel" ucapnya sambil mengomel dan memelototkan matanya ke arah arga sambil menyedekapkan tanganya di dadanya yg menyembul dari balik blus yg di kenakanya arga yg melihatnya malah terpesona dengan kecantikan aurel yg kelihatan lucu saat lagi marah2
"panggil aku kakak, kamu kan adek aku, awas aja kalo panggil aku aurel lagi" ancamnya sambil tanganya memberi gestur mau mencubit perut arga
"siapa yg adek kamu" ucap arga yg g terima tiba2 di anggap sebagai adek oleh aurel
"ya kamulah, meskipun belum resmi tapi ada darah keluarga sanjaya yg mengalir di tubuh kamu"
"dan jg ayah kita adalah orang yg sama mau g mau kamu harus nerima kenyataan bahwa kamu adalah anak dari wirawan sanjaya" ucap aurel dengan nada tegas yg biasa dia lakukan
"aku g ada hubunganya sama keluarga sanjaya, jadi tolong jangan paksa aku buat masuk ke keluarga kalian" ucap arga yg sedikit terpancing emosinya
"aduhhh, aurel kog malah nyubit lagi sih" ucap arga dengan nada sedikit meninggi
"hmmm berani ya sekarang ngebentak aku, dan kamu panggil aku apa tadi, coba ulangin!!!" ucap aurel g mau kalah
"nih cewek kenapa sih, apa orang2 di keluarga sanjaya memang aneh begini" batin arga yg melihat tingkah aurel yg menurutnya sedikit aneh
"terserah kamu lah, suka2 kamu" ucap arga kemudian mengalah
aurel yg melihat arga ngambek mulai tersenyum,menurut aurel itu tandanya anak ini mulai sedikit menerimanya
"gaa, kamu marah sama kakak, maafin ya, kakak hanya seneng ketemu kamu" ucap aurel yg sekarang sedikit melunak
"kakak sudah lama mencari2 kamu, dulu waktu umur kakak masih 5 tahun kita pernah tinggal bersama tapi tiba2 kamu dan mami kirana pergi dari hidup kakak"
deg!! jantung arga berdegup kencang saat aurel tiba2 menyebutkan nama mamanya
"dulu waktu kakak masih kecil kakak g tau urusan orang dewasa seperti apa, jadi maaf waktu dulu kakak ngebiarin kamu dan mami kirana pergi dari rumah"
"maafin kakak ya" lanjutnya lagi dengan matanya yg mulai berkaca2
"lah mewek, kenapa sih setiap kali cewek kalo bicara sama gua selalu nangis" batin arga yg kesal jika melihat cewek menangis karna itu merupakan kelemahan arga
aurel masih sesenggukan di samping arga dan dengan sedikit ragu arga menenangkan aurel sambil mengusap rambut cantik aurel
aurel yg tersadar menepis tangan arga yg mengusap2 pucuk kepalanya sedetik kemudian aurel malah menyandarkan kepalanya di bahu arga
aroma wangi rambut aurel dan parfum di tubuhnya tercium oleh hidung arga dan menyebabkan si joni sedikit berontak di bawah sana
"ehh kog malah jadi gini" batin arga kaget
arga yg g tega melihat aurel menangis membiarkanya bersandar di bahunya hingga tangisanya sedikit mereda
"gaa, kamu mau kan menebus kesalahan kakak dulu"
"maksud kamu" tanya arga yg kebingungan
tiba2 aurel mengankat kepalanya dan menggeser duduknya kemudian mengambil sesuatu dari dalam dompetnya arga sekilas melihat sebuah foto di dompet aurel dan mengenali seorang wanita yg sedang menggendong bayi di dekat wanita tersebut ada foto seorang gadis kecil yg begitu manis
arga mengenali wanita yg tengah menggendong bayi tersebut adalah maminya sendiri arga kaget bisa melihat foto waktu muda kirana yg kelihatan sangat cantik
sambil tersenyum dan sedang menggendong seorang bayi
aurel yg mengetahui arga sedang merhatiin foto di dompetnya tampak tersenyum itulah yg di harapkan aurel supaya arga dapat melihat foto mereka bertiga
"nih besok kamu datang ke sana, kakak mohon kamu harus datang dan menebus rasa bersalah kakak sama kalian berdua"
arga kemudian melihat kartu tersebut sekilas dan kemudian merhatiin aurel yg sekarang sudah ceria kembali
"ya udah aku pamit ya, dan ingat mami kirana jangan kamu beritahu dulu aku takut mami kirana g ngijinin kamu buat pergi"
"aku pergi ya" cupp!! aurel pamit sambil mencium pipi arga dan tersenyum manis ke arga dan arga hanya terbengong dengan perilaku centil aurel
arga hanya memandang tubuh aurel yg terlihat sexy ketika berjalan memutari mobilnya
arga masih menatap aurel yg kini sudah masuk kemobil sport mewahnya dan perlahan mobil itu mundur kemudian berlalu pergi meninggalkan rumah arga
arga masih g menyangka aurel bisa bersikap demikian kepadanya yg membuat arga sedikit bingung adalah ucapan aurel yg memintanya untuk menyembunyikan pertemuanya dengan maminya
hah!! arga menghela napasnya dia begitu bingung dengan apa yg di alaminya di hidupnya ini perlahan arga memajukan mobilnya ke dalam rumah dan kemudian memarkirkan mobilnya di garasi seperti biasa
"mami udah tidur belum ya" gumam arga lirih sambil menutup pintu garasi mobil dan berjalan kedalam rumah lewat pintu yg terhubung langsung
arga berjalan ke arah kamarnya dan samar2 mendengar suara dari arah dapur arga kemudian berjalan ke arah dapur dan mengeceknya
"mii, mamii"
"mami belum tidur" lanjut arga sambil berjalan mendekat
"astaga mami, mami ngagetin aja sih" ucap arga saat tiba2 kirana muncul di hadapanya
"sayang kog baru pulang" tanya kirana tersenyum dan sedikit gugup arga kemudian memperhatikan tubuh maminya dari atas sampe bawah
arga melihat maminya begitu sexy dan menggairahkan dengan pakaian tidur tipisnya samar2 arga dapat melihat boba maminya yg terlihat dari baju tidur tipis kirana
arga jg memperhatikan bagian bawah tubuh maminya dan arga dapat melihat bayangan hitam celana dalam maminya dari balik baju tidur tipisnya
arga kemudian melihat wajah maminya yg tampak kikuk dan ada bulir keringat di dahinya
"pak butet!!!" arga yg masih terpesona dengan kemolekan tubuh maminya di kagetkan oleh pak butet yg muncul di belakang maminya berdiri dan pak butet hanya memakai celana kolor pendek dengan bagian atasnya tanpa penutup apa2
*apakah yg terjadi
link_error
Adik Semprot
- Daftar
- 17 Jan 2022
- Post
- 100
- Like diterima
- 3.223
maaf huu kalo ada typo 
biangkerok82
Pendekar Semprot
Akhirnya..
Makasih updatenya @link_error
Makasih updatenya @link_error
CameLs
Senpai Semprot
- Daftar
- 20 Oct 2019
- Post
- 846
- Like diterima
- 3.139
Makasih updatenya.
Wah pelik juga urusan keluarga Sanjaya. Kalau pak Baskara tau Arga anak dari Tuan Sanjaya, pasti bella bakal dijadikan alat untuk merebut saham perusahaan Sanjaya.
Widia sepertinya sengaja ga memberi tau suaminya atas apa yang terjadi dengan perusahaan mereka. Tapi kenapa? Ditunggu aja deh
Sukma sebagai istri sah Tuan Sanjaya sudah bergerak nih, kedepannya bakal ribet nih kehidupan Arga.
Wah cukup kecewa sih Arga tidak bercinta dengan Aurel, hahaha tapi gapapa deh, bu Dian juga legit.
Like father, like son.
Tuan Sanjaya ini membuat banyak wanita jatuh hati juga ya. Widia, Sukma bahkan mungkin Bu Dian juga salah satu korbannya hahaha.
Sehubung dengan pertnyaan suhu TS apakah Karina akan menjadi Milf atau incest dengan Arga belum terjawab disini ya. Sebenarnya sih berharap Karina menjadi Milf, karena dalam beberapa kesempatan Arga itu menjaga hubungannya dengan Karina untuk tidak menjadi lebih intim.
Ditunggu kelanjutannya
Wah pelik juga urusan keluarga Sanjaya. Kalau pak Baskara tau Arga anak dari Tuan Sanjaya, pasti bella bakal dijadikan alat untuk merebut saham perusahaan Sanjaya.
Widia sepertinya sengaja ga memberi tau suaminya atas apa yang terjadi dengan perusahaan mereka. Tapi kenapa? Ditunggu aja deh
Sukma sebagai istri sah Tuan Sanjaya sudah bergerak nih, kedepannya bakal ribet nih kehidupan Arga.
Wah cukup kecewa sih Arga tidak bercinta dengan Aurel, hahaha tapi gapapa deh, bu Dian juga legit.
Like father, like son.
Tuan Sanjaya ini membuat banyak wanita jatuh hati juga ya. Widia, Sukma bahkan mungkin Bu Dian juga salah satu korbannya hahaha.
Sehubung dengan pertnyaan suhu TS apakah Karina akan menjadi Milf atau incest dengan Arga belum terjawab disini ya. Sebenarnya sih berharap Karina menjadi Milf, karena dalam beberapa kesempatan Arga itu menjaga hubungannya dengan Karina untuk tidak menjadi lebih intim.
Ditunggu kelanjutannya
Petslemargene
Kakak Semprot
- Daftar
- 6 Mar 2022
- Post
- 194
- Like diterima
- 214
Lanjut update...
Double update untuk menebus kerinduan warga...
Ohh kiranaaa
Double update untuk menebus kerinduan warga...
Ohh kiranaaa
viandesu1337
Kakak Semprot
Yang di tunggu²² akhirnya up jga
panduanakbaik
Tukang Semprot
- Daftar
- 17 Dec 2020
- Post
- 1.282
- Like diterima
- 1.982
Kasih lah pak butet sedikit bonusss secelup dua celup 
James_bondd
Suhu Semprot
Matursuwun suhu updetanyaaa,,,
Jadi penasaran habis ngapain ya pak butet sama mami kirana
Jadi penasaran habis ngapain ya pak butet sama mami kirana
Similar threads
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
