Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Cinta dan Kebohongan

CH 23


"argaaaa"

kirana begitu kaget setelah berbalik dan mendapati arga yg sudah berdiri tak jauh di belakangnya dan sedang menatapnya dengan tajam


jantung kirana berdetak g karuan ketika mendapat tatapan dari anaknya yg hanya diam dan berdiri mematung sedang memperhatikanya




"mi, mami kenapa kog diem aja" tanya arga dan sedikit mendekat



"ehhh, sa-sayang kamu udah lama?" tanya kirana sedikit gugup



ternyata tadi hanya perasaan kirana saja yg menganggap arga tengah menatapnya tajam kirana hanya berhalusinasi karna begitu kaget tiba2 arga sudah ada di belakangnya



"maksud mami"



"ehmm, maksud mami kamu udah lama nyampeknya" ucap kirana dengan dadanya yg masih berdebar



"g kog mii, arga baru aja pulang" ucap arga sambil merhatiin maminya yg menurutnya bersikap aneh



"mamii kenapa sih aneh banget perasaan" batin arga sambil merhatiin wajah maminya yg kelihatan kikuk dengan wajahnya yg memerah





"syukurr dehh argaa g tau" batin kirana yg sedikit merasa lega perasaan kirana sekarang begitu campur aduk antara kaget dan birahinya yg masih naik akibat nafsunya yg gagal di tuntaskan ketika anaknya tiba2 pulang walaupun jam masih menunjukkan pukul 2 siang



"kamu udah makan sayang?" tanya kirana mencoba menenangkan dirinya dan menutupi kegugupanya




"udah mii tadi makan di luar" jawab arga masih merhatiin maminya mata arga menangkap sesuatu dan membuatnya kaget saat melihat kancing daster bagian tengah maminya yg g di kaitkan



samar2 arga dapat melihat belahan dada putih mulus milik maminya yg mengintip mesum dari sela2 daster yg sedang di kenakan olehnya



"mami g pake bra" batin arga sambil curi2 pandang ke arah gunung kembar maminya yg bergoyang seirama dengan gerakan tubuhnya



"ya udah kamu istirahat ya, mami tinggal dulu" buru2 kirana melangkah karna takut arga mencurigai dirinya


"permisi!!" teriak seseorang dari depan dan menghentikan langkah kirana


"kayak ada tamu" ucap kirana berbalik dan kepalanya celingukan melihat ke arah depan


"sebentar ya sayang" lanjut kirana melirik arga sambil tersenyum manis ke arahnya buru2 kirana pergi dan menemui seseorang yg datang berkunjung


arga hanya diam saja dan merasa aneh dengan sikap maminya yg menurut arga g seperti biasanya


"ehh bella, apa kabar" teriak kirana dari arah depan


"bella, ngapain tu anak siang2 kesini" gumam lirih arga dan melangkah ke depan menyusul maminya





*******


"pa, aurel mau ngomong sesuatu sama papa" suara teriakn aurel yg mengagetkan tuan sanjaya aurel tiba2 sudah berdiri di depanya dan mengagetkanya



"aurel! kamu kebiasaan kalo masuk g ketok pintu dulu" ucap tuan sanjaya sedikit g suka dengan sikap aurel




"maaf pa"



hah!! tuan sanjaya menghela nafas dan menghentikan sementara aktifitasnya "ada apa lagi" tanya tuan sanjaya seperti masih marah atas sikap anak gadisnya dan kembali menatap berkas2 yg ada di depanya


aurel merasa lega ketika papanya sudah kembali melanjutkan aktifitanya memeriksa berka2 penting di meja kerjanya


"paa, aurel mau ngomong sesuatu sama papa" ucap aurel menatap papanya yg terlihat sibuk mengutak atik lembaran kertas di atas meja kerjanya



"iya papa dengerin, walaupun papa saat ini lagi sibuk" jawab tuan sanjaya masih g meduliin aurel yg terlihat serius




"pa kenapa papa nyerahin keputusan sepenuhnya kontrak proyek keluarga wijaya ke arga" ucap aurel dengan nada kesel ke papanya



aurel merasa keputusan papanya adalah penyebab arga melakukan perbuatan yg sempat mengguncang mentalnya dan parahnya perbuatan itu terpergok sendiri oleh aurel



"maksud kamu" tuan sanjaya menoleh ke anak gadisnya yg seperti g suka dan protes kepadanya



"iya!, kenapa papa nyerahin semuanya ke arga, kenapa g papa sendiri yg memutuskan?" tanya aurel yg membuat tuan sanjaya tampak bingung ingin menjawab




tuan sanjaya g mungkin memberitahu aurel bahwa dia yg g bisa memberikan keputusan sendiri untuk kontrak proyek keluarga wijaya karna ada sangkut pautnya dengan widia, wanita yg dulu sempat ada di hidupnya tuan sanjaya



"aurel kamu tau sendiri kan ini semua karna ulah keluarga mereka yg ingin mencelakai adek kamu" ucap tuan sanjaya berbohong



"maafin papa aurel, papa g bisa tegas sama sikap papa sendiri" batin tuan sanjaya



"tapi pa akibat ulah papa arga jadi.." buru2 aurel menutup mulutnya karna hampir keceplosan memberitahu semuanya ke tuan sanjaya bahwa arga sudah menggagahi nyonya dari keluarga wijaya yg tak lain adalah widia yg juga merupakan istri dari hanung wijaya



"arga kenapa" tanya tuan sanjaya yg langsung menghentikan aktifitasnya ketika mendengar nama arga di sebut



"ehhh, arga g kenapa2 pa"



"maksud aurel, aurel takut arga g bisa nyelesaiin sesuai keinginan papa" lanjut aurel berusaha menutupi kesalahanya saat tanpa sadar hampir memberitahu ulah arga



"aurel kamu tau sendiri kan sifat papa, jika arga g bisa nyelesaiin masalahnya sendiri maka dia bukan orang yg cocok untuk meneruskan bisnis keluarga kita" ucap tuan sanjaya menatap anak gadisnya dengan serius


"iya paa, aurel tau" ucap aurel mengalihkan pandanganya karna gugup di tatap oleh tuan sanjaya


aurel menghela nafas dan merasa lega saat tatapan papanya sudah beralih ke berkas yg ada di atas mejanya



"pa, papa g tau akibat ulah papa arga jadi berbuat hal itu ke wanita yg sudah bersuami" batin aurel dan teringat kembali saat dengan liarnya kontol arga ketika sedang menggagahi memek widia



"aurel permisi pa" ucap aurel sambil berbalik dan melangkah pergi dengan wajahnya yg memerah




"argaa! semua ini gara2 kamu" gumam lirih aurel yg sepertinya g akan mudah buat ngelupain perbuatanya arga yg sudah membuat pikiran polos aurel kini ternodai





******




"gimana neng, udah berhasil kan?!"




saat ini mang kardi sedang bertamu ke rumah bu rini dan hanya duduk berduaan di ruangan tengah dengan kinan, sementara bu rini saat ini masih berada di sekolahnya arga


kinan hanya tersenyum dengan pipinya yg memerah ketika mendengar ucapan mang kardi yg mengingatkanya kembali dengan sikap agresifnya tadi


"apa kata mamang tuh cowok pasti seneng kalo neng bersikap agresif dan sedikit berani" lanjut mang kardi dengan semangat karna menurutnya dia telah berhasil memancing kinan agar mau mengikuti perkataanya


kinan masih bisa merasakan remasan tangan arga di dadanya yg baru mulai tumbuh dan kembali membuat jantungnya berdebar ketika membayangkan adegan mesumnya di toilet sekolah tadi pagi


mang kardi yg beberapa hari ini sering terbayang dengan tubuh kinan setelah kapan hari dia g sengaja mengintip kinan yg sedang ganti baju, mang kardi begitu penasaran ingin mencicipi tubuh gadis polos seperti kinan




mang kardi tampak kegirangan ketika rencananya yg ingin menikmati tubuh kinan tampak berjalan sesuai keinginanya, mang kardi yg beberapa hari lalu tanpa sengaja melihat kinan yg tengah murung berhasil membuat kinan menceritakan permasalahan yg sedang di hadapinya



mang kardi tampak semakin antusias setelah mengetahui bahwa masalah kinan ada hubunganya dengan seorang cowok dan menurutnya ini merupakan kesempatan yg bagus untuk bisa mencicipi tubuh kinan


"ekhemm, jadi apa neng kinan berhasil?"tanya mang kardi yg membuyarkan lamunan kinan, mang kardi begitu penasaran karna dia yg menyuruh kinan agar lebih bersikap sedikit agresif sesuai arahanya




"i-iya mang, tapi cowok aku" ucap kinan yg ragu ingin melanjutkan perkataanya dan mebuat mang kardi menatap kinan dengan tajam


"ehmm,itu mang kardi, anu..kenapa dia nolak kinan mang" tanya kinan dengan polosnya ketika dirinya sudah bersikap seperti arahan mang kardi



"maksud neng kinan!" mang kardi kaget dan penasaran dia buru2 memaksa kinan buat menceritakan kejadianya secara detail




dengan sedikit malu2 dan menundukkan wajahnya yg sudah memerah kinan dengan gugup mulai menceritakan kejadian dirinya yg memaksa arga buat menjamah bagian sensitif tubuhnya



"jadi dada neng kinan di sentuh sama tuh cowok!!" ucap mang kardi kaget dan g menyangka bahwa kinan begitu berani menggoda seorang cowok



"i-yaa mang" ucap kinan menganggukan kepalanya pipinya tambah memerah setelah mendengar ucapan mang kardi



mang kardi menelan ludahnya sambil matanya menelanjangi tubuh kinan dan menatap ke arah dada kinan yg tercetak jelas dikaos ketat warna putih yg sedang di kenakan olehnya



mang kardi sudah g sabar ingin segera menyentuh dan memainkan tonjolan ketat yg tercetak di dada kinan mang kardi ingin segera merasakan kekenyalan gunung kembar cewek abg yg baru tumbuh tersebut



"apa punya kinan kecil ya mang" tanya kinan tiba2 yg membuat jantung mang kardi berdesir dan membuat nafsu mang kardi naik sampe ke ubun2




mang kardi tersenyum licik ketika mendengar ucapan kinan dan memiliki sebuah rencana di kepalanya agar dirinya bisa menjamah dan mencicipi tubuh polos milik kinan



"neng kinan, menurut mamang dada neng kinan bukanya kecil tapi masih dalam masa pertumbuhan" ucap mang kardi sambil mencoba merangkai kata2 untuk menuntun kinan ke dalam perangkapnya



"iyakan mang punyaku g kecil kan, temenku aja ada yg lebih kecil lagi" ucap kinan dengan polosnya kinan g sadar bahwa bandot tua di sebelahnya sudah g sabar buat menerkam tubuh mungilnya



"tapi menurut mamang cowok neng kinan mungkin suka kalo dada neng kinan sedikit lebih gede lagi" ucap mang kardi yg merasakan bagian selangkanganya sudah ber gerak2




"maksud mang kardi" ucap kinan penasaran



"maksud mamang anu, itu neng, mamang bisa bikin dada neng kinan jadi tambah gede"



"ehhh" ucap kinan sambil menyilangkang kedua tanganya untuk menutupi dada mungilnya



"beneran neng mamang punya cara supaya dada neng kinan tambah gede" lanjut mang kardi penuh semangat


"ca-caranya mang" ucap kinan gagap dan sedikit menyipitkan matanya ke arah mang kardi yg terlihat bersemangat di hadapanya



"mamang pernah denger katanya kalo sering di pijit bakalan gede neng" ucap mang kardi bersemangat sambil tersenyum penuh kemenangan karna usahanya untuk menikmati tubuh kinan sebentar lagi bisa terwujud



"di pijit?, maksud mang kardi" tanya kinan penasaran dan memandangi mang kardi yg seperti kebingungan menyusun kata agar kinan terpengaruh olehnya




"maksud mamang, mamang bisa pijitin dada neng kinan biar tambah gede"




"ehhh, g ah mang kinan g mau, kinan malu" ucap kinan dengan mukanya yg memerah dengan tanganya yg masih dia silangkan di depan dada mungilnya



"g pa2 neng masak malu sama mamang" bujuk mang kardi sambil mendekat ke tempat kinan sedang duduk


"mamang jamin sebentar lagi dada neng kinan pasti tambah gede"lanjut mang kardi setelah duduk di samping kanan kinan



"tapi mang" ucap kinan sedikit ragu



"neng kinan mau kalo tuh cowok menjauh dan beneran g suka sama neng?" tanya mang kardi yg sukses membuat kinan terdiam



"gimana neng" lanjut mang kardi yg sudah g sabar untuk meremas tonjolan yg masih tertutup kaos ketat yg sedang di kenakan oleh kinan



"di coba dulu nanti kalo neng g suka bilang aja sama mamang" mang kardi masih berusaha membujuk kinan agar menuruti nafsu birahinya


"tapi mang" ucap kinan menggigit bibir bawahnya dadanya bergemuruh antara malu dan enggan jika dadanya di sentuh orang lain selain arga sang pujaan hatinya


"neng g usah khawatir pijitan mamang pasti buat neng kinan keenakan" ucap mang kardi sambil terkekeh


"maksud mang kardi?" tanya kinan yg bingung dengan maksud ucapan mang kardi


"maksudnya pijitan mamang pasti g sakit neng, di jamin!"


"ehhmm,ya udah deh mang tapi pelan2 ya mang, kinan takut bakalan sakit" ucap kinan dengan muka malunya yg membuat nafsu mang kardi sudah g bisa ditahanya lagi



"g neng di jamin g sakit" ucap mang kardi penuh kemenangan karna berhasil memperdayai gadis polos yg belum mengerti hal2 yg berbau mesum



"mamang mulai ya neng kinan" ucap mang kardi sambil mengarahkan tanganya dan kini tangan kasar itu nemplok dan menempel di tonjolan ketat yg dari tadi membuat selangkangan mang kardi berontak



"akhirnya gua bisa jg ngerasaain nih toket" batin mang kardi yg kegirangan ketika rencananya selangkah lagi dapat menikmati tubuh aduhai milik kinan


"gimana neng sakit" ucap mang kardi ketika tangan kasarnya sedang meremas2 pelan gunung kembar milik kinan




"enggak mang,hmmph" desah kinan tertahan sambil menggigit bibir bawahnya kinan merasakan sensasi yg baru pertama kali di rasakan olehnya



"ini namanya teknik menekan neng" ucap mang kardi pura2 ngejelasin aksi dirinya yg sedang mencabuli gadis abg yg baru beranjak dewasa tersebut


"uhhh" desah lirih kinan sambil menoleh kesamping wajahnya memerah antara malu dan sedang di rangsang birahinya oleh mang kardi


tangan mang kardi dengan perlahan mulai menjelajah setiap bagian gunung kembar milik kinan, tanganya tanpa henti meremas dan menekan2 bagian sensitif di tubuh kinan


tangan mang kardi dapat merasakan perlahan gunung kembar milik kinan mulai menegang tanda birahi kinan yg mulai bangkit



"masihh belum mang, uhh" desah kinan merasakan kenikmatan rangsangan tangan pria yg lebih pantas di panggil kakek olehnya


"masih lama neng, ini jg baru mulai neng, mamang masih belum ngeluarin teknik pijatan mamang" ucap mang kardi sambil tanganya kini menggoyang goyangkan gunung kembar milik kinan ke atas dan ke samping


kinan tampak pasrah dan mendesah lirih sambil memalingkan wajahnya, kinan mencoba sekuat tenaga menahan malu dan sensasi nikmat di kedua gunung kembarnya



"mamang beneran bisa mijit kan?, uhhh"desah kinan dengan tubuhnya yg bergetar


"beneran neng mamang g lagi bohongin neng" ucapnya dengan penuh semangat sambil tanganya tanpa henti menjelajahi setiap inchi gunung kembar milik kinan, jarinya mang kardi jg mulai menekan area ujung boba milik kinan dari luar kaos ketatnya



"sekarang buka kaosnya ya neng mamang mau mulai teknik mijitnya" lanjut mang kardi sambil tanganya memegang bagian bawah kaos kinan dan akan menyingkapnya ke atas



"ehhh jangan mang" ucap kinan yg gelagapan karna tiba2 mang kardi menarik kaosnya ke atas



"kalo kaosnya g di buka mamang g bisa mijit neng" ucap mang kardi sambil sedikit memaksa menarik kaos ketat kinan dan menaikkanya hingga ke atas gunung kembarnya


"kyahhh" kinan berteriak sambil berusaha sedikit menggeser tubuhnya menjauhi mang kardi yg kini menatap takjub ke arah dirinya


berulang kali mang kardi menelan ludahnya dan matanya tanpa berkedip menatapi keindahan tubuh gadis manis di sampingnya yg sudah setengah bugil



"kalo g di buka kaosnya mamang mijitnya g bisa sempurna neng" bujuk mang kardi sambil kembali mendekati tubuh mungil kinan



"tapi mang, kinan malu kalo kaosnya sampe di buka kayak gini" ucap kinan sambil menyilangkan tanganya dan berusaha menutupi gunung kembarnya yg masih terbungkus bra warna hitam polosnya



"ehh" ucap kinan kaget saat tangan mang kardi memegangi tangannya dan menariknya agar g lagi menutupi pemandangan indah yg tersaji di depan matanya mang kardi



nafsu mang kardi semakin g terbendung ketika melihat sikap kinan yg tampak polos dan malu2 yg membuatnya tambah manis dan imut



"lepasin mang, kinan malu" ucap kinan sedikit berontak saat melihat muka mesum mang kardi yg masih memelototi kedua gunung kembar mungilnya



"sama mamang g usah malu2 neng" bujuk mang kardi berusaha menggoyahkan keteguhan hati kinan




"sini neng, neng kinan tiduran ya biar mamang bisa mulai mijitnya" ucap mang kardi sambil memaksa merebahkan tubuh kinan yg masih terlihat kebingungan



"ta-tapi mang"


"neng nurut aja ya biar cepet, nanti keburu ibu neng kinan pulang" mang kardi sudah mewanti wanti kinan jauh hari agar merahasiakan semuanya dari ibunya dan karna menurut kinan ini hal yg memalukan akhirnya dengan polosnya kinan menutupi semuanya dari ibunya



"mamang mulai ya" ucap mang kardi yg sudah g sabar ingin merasakan lagi sensasi kekenyalan gunung kembar kinan yg kini masih terhalang bra yg menutupi bagian sensitif tubuhnya




"neng kinan bilang ya kalo sakit" ucap mang kardi sambil tanganya kembali meremas dan menekan gunung kembar milik kinan




"uhhh,hmmmp" desah kinan mencoba menahan sekuat tenaga



"sakit neng?"




"engga mang, ahhh" jawab kinan sambil menolehkan kepalanya kesamping, kinan merasa malu sekaligus merasa nikmat ketika gunung kembar miliknya sedang di cabuli oleh mang kardi




"neng bhnya di lepas aja ya, agar efek pijitan mamang g tertahan sama bhnya neng kinan"



"ehhh, tapi mang kinan malu kalo bhnya jg di lepas"


"jangan mang, kinan g mau" lanjut kinan penuh penolakan


tapi dasarnya mang kardi si bandot tua penuh rencana licik, mang kardi pantang menyerah dan membujuk kinan dengan segala cara


"tahan aja neng, kalo dadanya lagi di pijit harus di lepas bhnya biar peredaran darahnya lancar" kilah mang kardi yg berbohong ke kinan




"ahh mang kardi" ucap kinan ketika branya langsung dinaikkan ke atas oleh mang kardi dan membuat pipi kinan semakin memerah


baru kali ini sepanjang hidupnya kinan bertelanjang dada di depan seseorang apalagi seorang laki2 seperti mang kardi dan membuat dada kinan berdegup kencang


mang kardi menelan ludahnya ketika melihat keindahan bentuk gunung kembar milik kinan dengan boba mungil berwarna merah kecoklatan yg mengacung tegak didepan bola matanya



"mang liatianya jangan kek gitu, kinan malu" ucap kinan merajuk manja dan berusaha menutupi kedua gunung kembarnya dengan telapak tanganya


"ehh maaf neng kinan, dada neng kinan cantik banget soalnya" ucap mang kardi yg membuat kinan tambah malu



"ihh mang kardi jangan ngomong kayak gitu ah" ucap kinan merajuk manja dan membuat mang kardi tambah bernafsu ingin segera merasakan kekenyalan gunung kembar mungil milik kinan



"iya maaf neng, mamang mulai lagi ya mijitnya"



"uhhh" desah kinan dengan tubuhnya yg bergetar ketika tangan kasar mang kardi mulai bergerak di sekeliling gunung kembarnya


"sakit neng" tanya mang kardi sambil tanganya menekan pinggiran dada kinan dan memutari dada mungil milik kinan


"uhhh" desah kinan mendongakkan wajahnya saat gunung kembarnya tiba2 di genggam tangan kasar mang kardi yg mulai meremasnya penuh nafsu


nafas kinan semakin berat dirinya kini sudah terbawa nafsu birahi dan membuat tubuh kinan merinding merasakan sensasi aneh yg baru pertama dia rasakan


mang kardi yg mengetahui bahasa tubuh kinan membuat dirinya begitu berhasrat ingin segera menerkam tubuh mungil kinan yg terbaring pasrah menahan sensasi nikmat yg menjalar di tubuhnya



"ahhh mang kardi" desah kinan sambil merapatkan pahanya saat merasakan selangkanganya yg terasa aneh, kinan me liuk2kan tubuhnya dan kepalanya bergerak g beraturan ke kanan dan kiri yg membuat mang kardi semakin bersemangat mencabuli tubuh gadis abg yg baru tumbuh dewasa tersebut




"ahhhhhh" desah panjang kinan saat ujung bobanya tiba2 di sentuh jempolnya mang kardi



"kenapa neng" tanya mang kardi dengan senyuman mengembang di bibirnya


"gua yakin nih bocah memeknya sudah basah" batin mang kardi sambil terkekeh



"jangan di situ mang, uhhh" desah kinan ketika ujung bobanya malah dengan sengaja di jepit dan di sentil2 dengan jarinya mang kardi



"neng tahan aja sebentar, mamang lagi berusaha membuat peredaran darah neng kinan jadi lancar" kilah mang kardi dan semakin bersemangat ketika jarinya memainkan ujung boba mungil milik kinan yg kini sudah mengacung tegak bak mercusuar


"tapi mang, ahhhh"


"dikit lagi neng tahan ya"




"kyahhhhh" teriak kinan tiba2 saat mulut mang kardi malh hinggap di bobanya dan membuat kinan kaget sekaligus merasakan sensasi nikmat yg menjalar hingga ke selangkanganya



"mang kardi ngapain ahhh" teriak kinan sambil tanganya mendorong kepala mang kardi yg hinggap di gunung kembarnya


slrup!!slruppp!! bunyi mulut mang kardi ketika menyedot dengan rakus ujung boba mungil milik kinan



mang kardi g memperdulikan teriakan kinan yg menyuruhnya agar menghentikan ulahnya yg menyusu di gunung kembar mungil milik kinan





"ahhhh manggg" desah kinan merasakan ujung bobanya yg seperti di gelitik kinan merasakan lidah kasar mang kardi yg me nyedot2 ujung bobanya





"mang jangan kinan g mau, ahhh"kinan masih berteriak dan mencoba mendorong kepala mang kardi yg tampak g peduli oleh rengekan kinan yg menyuruhnya menghentikan aksi menyusunya di gunung kembarnya



"ahhhh mang kinan mau pipisss, ahhhh" desah kinan dengan tubuhnya yg tersentak sentak saat mendapatkan orgasme pertamanya dalam hidupnya


nafas kinan ngos2san tubuhnya merasa lemah dan dirinya masih bingung dengan kejadian yg baru saja dia alami



"gimana neng, enak kan teknik pijitan mamang" tanya mang kardi sambil terkekeh dan menatap mata kinan yg kini terlihat sayu dan tampak masih kebingungan



hah!!hah!!hah!! hanya terdengar nafas kinan yg memburu kinan masih mecoba mengambil udara dan mengembalikan kesadaranya kinan tampak pasrah dan terbaring lemah dengan area gunung kembarnya yg terbuka dengan bebas di depan mang kardi terlihat ujung bobanya yg masih mengacung tegak tampak basah akibat terkena air liur dari mulut mang kardi





"sekarang bagian bawahnya ya neng" ucap mang kardi dan tampa permisi memelorotkan celana pendek kinan serta celana dalamnya sekaligus mang kardi mengambil momen saat kinan masih belum sadar sepenuhnya




"mang jangan, kinan g mau" tolak kinan yg masih lemas dan setengah hati berusaha menghentikan tangan mang kardi yg kini sudah berhasil memelorotkan celana pendek sekaligus celana dalamnya



"harus seluruh badan neng kalo di pijit biar berhasil teknik pijitan mamang" bohong mang kardi dan dengan sedikit memaksa akhirnya berhasil menelanjangi bagian bawah tubuh kinan



"tapi mang, ahhhh" ucap kinan saat celana pendek dan celana dalamnya terlepas dari kakinya, kinan kini sedang berbaring dengan bagian bawahnya yg sudah g terhalang oleh apapun



mata pak butet tanpa berkedip sedang menelanjangi seluruh tubuh kinan yg kini hanya tersisa kaos dan branya yg sudah terangkat di atas gunung kembarnya, buru2 kinan merapatkan pahanya dan menutupi area gunung kembarnya menggunakan kedua tanganya yg dia silangkan



"jangan mang kinan g mau kalo sampe kayak gini" ucap kinan sambil merengut dan menatap tajam ke arah mang kardi yg seperti sudah g sabar ingin menubruk tubuh mungilnya



"g usah malu neng mamang jamin dada neng kinan pasti tambah gede" bujuk mang kardi dan tanganya bergerak ke arah paha kinan



"tapi mang, ahhh" desah kinan ketika pahanya seperti tersetrum ketika di sentuh oleh tangan kasar mang kardi



"neng kinan nurut aja ya nanti ibunya neng keburu pulang, ini jg mau selesai mijitnya" bujuk mang kardi sambil tanganya perlahan membuka paha kinan yg menutup rapat


mang kardi perlahan dapat melihat rambut2 halus yg tumbuh di sekitar area memek kinan, matanya mang kardi kini dapat melihat jelas bentuk celah memek berbulu tipis milik kinan yg masih rapat saat tangan kasarnya berhasil membuka lebar2 pahanya




"ahhhh mang kardi" desah kinan saat pahanya kini terbuka dengan bebas di depan mata mang kardi



kinan menatap mata mang kardi yg kelihatan takjum memandangi daerah selangkanganya, kinan tampak pasrah dan gugup saat matanya memperhatikan tangan mang kardi yg mulai bergerak ke arah selangkanganya dan membuat dada kinan semakin berdebar



"mamang mulai ya neng" ucap mang kardi sambil tanganya menyentuh bulu halus di atas memek kinan dan mengelusnya



"ahhhh mang" desah kinan mendongakkan wajahnya saat tangan kasar mang kardi tiba2 langsung mengusap memeknya



"jadi gini bentuk memek cewek yg masih perawan" batin mang kardi sambil tanganya membuka lebar memek kinan dan melihat ke celah yg masih tertutup rapat tersebut



"uhhhhh" kinan mendesah saat jari mang kardi tiba2 langsung menggesek area di dalam memeknya dan membuat tubuh kinan meremang merasakan sensasi aneh yg baru jg kali ini dirasakan olehnya




"permisi" tiba2 ada suara teriakan yg mengagetkan kinan dan jg mang kardi



"kinan ini aku" teriak seseorang dan membuat kinan tersadar, buru2 kinan beranjak dan duduk sambil memandangi mang kardi yg jg terlihat kebingungan



"sial siapa sih yg gangguin" batin mang kardi yg jengkel ketika dirinya baru saja kehilangan momen buat merasakan jepitan memek kinan yg masih perawan




"ada orang mang" ucap kinan dengan polosnya sambil buru2 bergerak mengambil celananya dan memakainya




"kinan" teriak seseorang itu lagi dan membuat kinan buru2 merapikan pakaianya yg acak2kan kinan kemudian tanpa ijin langsung beranjak dan berlari ke arah depan yg membuat mang kardi terbengong




"sial banget sih gua, siapa sih yg tiba2 ganggu" gumam lirih mang kardi yg terpaksa harus menahan hasratnya untuk merasakan tubuh mungil nan indah milik kinan










******



"assalamualaikum mi, mamii?" teriak winda memanggil maminya kepala winda celingukan melihat ke dalam dan g menemukan keberadaan maminya



"mami kemana, kog pintunya g di tutup?" tanya winda di benaknya



huft!! winda menghembuskan nafasnya dengan kasar dan menghempaskan bokongnya yg montok di sofa ruang tengahnya, bibir winda tersenyum sumringah pipinya memerah ketika kembali teringat perbuatan mesumnya dengan arga di sekolahnya tadi




"ehh anak gadis mami kog senyum2 sendiri sih, baru pulang juga!" tiba2 ada suara yg membuyarkarkan lamunan mesum si winda




"ehh adek g senyum2 kog, mami ihh ngagetin aja" kilah winda mencoba menyembunyikan raut wajah bahagianya



"hmm kayaknya ada yg habis ketemu sama mas ganteng nih, pantesan mukanya g di tekuk kayak kemaren" ucap maminya winda dan ikutan duduk di dekat winda



"ihh mami apaaan sih" ucap winda tiba2 memeluk tubuh maminya dan membenamkan wajahnya di dada montok maminya, winda sekarang begitu malu dan gugup jika maminya menanyainya yg aneh2 seperti para sahabatnya tadi




"jadi?" tanya maminya winda dan reflek winda langsung mendongakkan wajahnya dan menatap mata maminya yg menunggu jawabanya




"ja-jadi apa mii?" tanya winda gugup sambil menelan ludahnya menunggu jawaban maminya



"kog balik nanya sihh?" ucap maminya winda sambil menoel hidung mancung anak gadisnya dan tersenyum menjengkelkan ke arah wajah winda yg menatapnya maminya dengan gelisah




"maksud mamii adek udah ada kemajuan belum sama mas ganteng?" tanya maminya winda to the poin karna kemaren dirinya sudah memberi wejangan ke winda agar sedikit bersikap agresif ke arga



"mamii ihh, pertanyaanya kog gitu sihh" ucap winda merajuk manja dan melepaskan pelukanya


"g ada pertanyaan lain apa"lanjut winda sambil menggembungkan pipinya yg tampak imut



"ehh kog malah ngambek" ucap maminya winda pura2 terkejut




"biarin mami rese sihh, baru dateng jg"




"mami kan cuma nanya gimana kelanjutanya sama mas ganteng"



"kog adek malah marah2 sihh" lanjut bu dian menjahili anak gadisnya yg tampak lucu saat marah2




"tau ahhh adek mau ke kamar adek capek" ucap winda sambil buru2 beranjak dari sofa dan mengambil tasnya yg dia taruh di atas meja



winda hanya takut dan buru2 pergi menghindari maminya winda takut jika maminya mengetahui perbuatanya karna winda tau maminya selalu hafal dengan sikap anak2nya jika sesuatu terjadi kepada anak2nya termasuk abangnya si winda bg salman yg dulu pernah ketahuan berbuat mesum dengan pacarnya




winda masih ingat betul maminya yg marah2 dan memberi wejangan ke bg salman agar selalu pake pengaman dan itulah yg membuat winda kaget dengan sikap maminya yg menganggap hubungan laki2 dan perempuan dewasa adalah hal yg biasa




"hmm kog buru2 sih dek, mami kan belum selesai ngomongnya" ucap bu dian yg merhatiin sikap winda yg kelihatan nyembunyiin sesuatu darinya



bu dian menggelengkan kepalanya ketika melihat tingkah anak gadisnya yg malu2 dan menebak pasti sudah terjadi sesuatu di antara mereka berdua




"kalo gini gampang kan tinggal ngebujuk dikit si adek" gumam lirih bu dian yg sepertinya bersungguh sungguh ingin mengajak anak gadisnya maen bertiga dengan arga



bu dian memang ingin memiliki arga tanpa menyakiti hati anak gadisnya karna itu bu dian berusaha memiliki arga berdua dengan winda tanpa harus menyembunyikan hubunganya dengan anak gadisnya



"tunggu ya gaa tante punya hadiah special buat kamu"



"ahhh, argaa tante kangen sama punya kamu" desah bu dian sambil tanganya menuju selangkanganya yg basah ketika acara colmeknya tadi di kamar keganggu dengan kedatangan anak gadisnya, kini bu dian tampaknya mulai ketagihan dengan genjotan kontol jumbo arga ketika sudah merasakan betapa liar dan kasarnya sodokan kontol arga yg menghujami memeknya






*******



"ehh bellaa!!, apa kabar, tante kangen lohh" teriak kirana yg antusias saat melihat bella yg sudah berdiri di ambang pintu rumahnya




bella berpenampilan cantik dengan jaket jeansnya yg selalu menutupi pakaian minim yg ada di balik jaketnya dengan bawahan celana panjang ketat yg g bisa menutupi betapa sexynya kaki jenjang bella




"tante kirana, bella jg kangen" ucap bella dan mendekat sambil cipika cipiki dan kemudian tubuhnya memeluk tubuh indah kirana




arga yg baru datang tampak memaklumi kedeketan mereka berdua dan berjalan mendekati mereka, bella yg mengetahui kedatangan arga langsung melepas pelukanya



"ha-hai gaa" sapa bella gugup



bella kelihatan kikuk saat di depan arga, dirinya merasa g enak hati dan merasa bersalah ke arga karna kejadian tempo hari ketika arga yg di usir dari rumahnya oleh papanya sendiri



"hai bel" jawab arga datar dan mendapat tatapan bingung dari kirana yg merasa ada sesuatu lagi dengan mereka berdua




"hmmm, ya udah tante kedalam dulu ya" ucap kirana sambil menatap arga dan bella yg kelihatan canggung




"iya tante kirana" ucap bella tersenyum manis dan kembali gugup saat di tatap oleh arga bella yg takut langsung menundukkan wajahnya



"sayang yg rukun ya, kasian dia" bisik kirana ke arga dan membuat arga terdiam dengan ucapan maminya



"ehh, kog gua yg di salahin, padahal bukan gua yg salah" batin arga yg merasa maminya menyalahkan dirinya tanpa tau permasalahan yg sebenarnya terjadi



"kenapa lagi mereka berdua" gumam lirih kirana sambil berjalan meninggalkan arga dan bella yg masih diam2man



sebenarnya dada kirana masih berdebar karna hampir ketahuan oleh arga, kirana beruntung kali ini arga g mengetahui perbuatanya tadi dengan pak butet



tapi perasaan berdebarnya masih kalah dengan birahinya yg telah naik, kirana merasakan memeknya masih basah akibat perbuatan mesumnya tadi dengan pak butet kirana merasa birahinya harus segera dia tuntaskan saat ini jg




buru2 kirana masuk ke kamarnya dan menutup pintunya dan tanpa berfikir panjang kirana langsung mengambil hp nya dan mengetikkan sesuatu di layar hpnya




(di ruang tamu)




"duduk bell" ucap arga sambil dirinya jg duduk di sofa



"i-ya gaa" jawab bella gugup kemudian mendaratkan bokongnya di sofa dan duduk tak jauh dari arga



ada perasaan canggung di ruangan tersebut ketika mereka berdua hanya diam, bella yg takut memulai obrolan sementara arga yg menunggu bella buat ngomong duluan dan membuat suasana semakin canggung di antara mereka



bella masih ragu2 mau ngomong ke arga tentang kejadian kemaren, bella takut arga marah dan kecewa kedirinya akibat ulah papanya yg mengusirnya dari rumahnya kemaren



bella belum tau bahwa saat ini papanya sudah merestui hubunganya dengan arga bahkan malah papanya bella akan berusaha mati2an agar anak gadisnya bisa mendapatkan arga ketika sudah mengetahui siapa arga yg sebenarnya



"kamu g pa2 bell" akhirnya arga mengalah dan bicara duluan karna bella hanya diam dan menundukkan wajahnya
arga tau bella pasti ingin minta maaf tentang kemaren



"gaa" ucap bella mendongakkan wajahnya menatap ke arah arga



"kamu tau gaa, kata maaf aja g akan cukup untuk semua perbiatan papaku ke kamu kemarin" lanjut bella kembali menundukkan wajah cantiknya yg tampak bingung dan gelisah



"aku kesini ingin buktiin sama kamu, aku,," ucap bella terhenti dan kembali menatap arga dan melihat dulu reaksi arga dan membaca raut wajah arga


bella melihat arga yg seperti mengerti dan merasa lega bahwa kejadian kemaren bukan kesalahan darinya


"aku akan buktiin bahwa aku bener2 sayang sama kamu gaa" ucap bella dengan bibir beregetar



"nah kan mewek lagi" batin arga mendengar suara sesenggukan dari bella



"gaa aku g mau kamu ngejauhi aku" ucap bella dengan matanya yg berkaca2 dan kembali menunduk


arga menatap bella yg sesenggukan dan memikirkan sebuah ide untuk memberi tamparan ke wajah sombong papanya bella



"jadi aku" ucap bella terhenti saat arga tiba2 mendekat dan menggenggam tanganya bella mendongakkan lagi wajahnya dan menatap arga yg tersenyum ramah kedirinya



"aku udah g pa2 bell" khilah arga yg pura2 nyembunyiin sakit hatinya di depan bella




"ehhh" arga kaget saat tiba2 bella malah berhambur dan memeluknya




"maafin aku gaa, maaf, hiks hiks" ucap bella dengan badanya yg bergetar di pelukan arga




"maafin aku bell aku g berniat buat manfaatin kamu" batin argaa yg merasa sedikit bersalah ke cewek cantik tersebut




"makasih gaa, kamu g benci sama aku,hic hic" lanjut bella yg bahagia di tengah tangisanya



"bella" ucap arga yg berusaha melepaskan pelukan bella yg begitu erat, samar2 arga merasakan kekenyalan gunung kembar bella yg menempel erat di lenganya



akhirnya arga membiarkan bella memeluk tubuhnya dan membiarkan emosi bella mereda, arga merasa sedikit iba ketika melihat tubuh bella yg meringuk dan bergetar di pelukanya



tapi arga g bisa ngebiarin penghinaan papanya bella yg sudah menginjak injak harga dirinya, arga bertekat akan membalas puluhan kali lipat rasa sakit di hatinya





(di kamar belakang)



"buk bapak keluar sebentar ya" ucap pak butet pamitan ke istrinya yg tampak setengah tertidur akibat kelelehan setelah pergumulanya tadi dengan pak butet



"kemana pak"jawab istri pak butet dengan malas2san


"sebentar ke depan" ucap pak butet buru2 setelah ada pesan masuk di hpnya



"pak bisa ke kamar sebentar" 2.31



bunyi pesan di hp pak butet yg masuk beberapa saat yg lalu, tentu saja pesan dari majikan cantiknya kirana yg menyuruhnya untuk menemuinya di kamarnya


selangkangan pak butet bergerak2 ketika membaca pesan yg membuat pikiran pak butet traveling membayangkan hal2 mesumnya tadi dengan kirana di dapur



pak butet berjalan ke depan dan sampainya di ruangan tengah yg lumayan luas pak butet sayup2 mendengar suara cewek yg sedang sesenggukan


"siapa lagi yg di buat nangis oleh aden" gumam lirih pak butet yg merasa iri dengan adenya yg selalu di kelilingi bidadari cantik yg selalu mengejar2 adenya



pak butet kemudian buru2 berjalan ke arah kamar majikanya yg sudah menunggunya pak butet jg sering tiba2 di pangiil kirana ke kamarnya meskipun dulu majikanya belum pernah berbuat yg aneh2 seperti sekarang ini





tok!!tok!!tok!! bunyi tangan pak butet yg mengetuk pintu kamar kirana


ting!! tiba2 ada bunyi pesan masuk lagi dan segera di baca oleh pak butet dengan perasaan gugup p butet memegang gagang pintu dan menekanya



"masuk aja pak g di kunci" 2.33



biasanya dulu pak butet selalu biasa saja ketika masuk ke kamar majikanya dan memang g pernah terjadi apapun dengan mereka berdua



berbeda dengan sekarang ketika pak butet sudah mencicipi tubuh indah majikanya bahkan pak butet pernah merasakan jepitan lobang kenikmatan milik majikanya membuat dada pak butet berdebar g karuan ketika membuka pintu




"masuk pak" suara manis dan lembut yg pertama kali di dengar oleh telinga pak butet dan dengan segera matanya menatap sosok cantik yg sedang tersenyum manis ke arahnya



mata pak butet tampak takjub dan g berkedip memandangi tubuh majikanya yg sudah berganti pakainya mengenakan baju tidur tipis warna hitam bertali tipis di pundak



pak butet menatap tubuh majikanya yg putih mulus begitu kontras dengan piyama tidurnya yg berwarna hitam gelap, mata pak butet menelanjangi tubuh indah tersebut yg masih tersenyum lembut ke arahnya



"pak kog bengong sihh, masuk tutup pintunya" ucap kirana dan berjalan ke arah ranjangnya dan duduk di pinggiran ranjang menatap ke arah pak butet yg masih mematung




"i-iya bu kirana" ucap pak butet gugup dan berbalik, pak butet meraih gagang pintu dan menutup pintu kamar kirana




"jangan lupa di kunci ya pak" teriak kirana dengan manja di belakang pak butet dan sengaja menggoda sopir tuanya yg kelihatan gugup



glek!! pak butet menelan ludahnya baru kali ini majikanya menyuruhnya menutup pintu bahkan sekarang memintanya untuk menguncinya


pak butet menerka2 dan menebak sesuatu akan terjadi antara dirinya dengan majikanya di ruangan ini




(di ruang tamu)




bella mulai tenang ketika masih berada di pelukan arga, tangan arga mengelus2 punggung bella dan membiarkan gadis cantik tersebut menenangkan dirinya





"gaa aku sayang sama kamu" ucap bella masih erat memeluk pinggang arg, tiba2 bella mendongakkan wajahnya dan menatap arga yg jg sedang menatapnya



"bell!" ucap arga kaget saat bella tiba2 langsung menyerbu bibirnya dan membuat arga panik serta celingukan melihat situasi



bella sangat antusias dan agresif mengecupi bibir arga ada rasa takut dan gelisah di diri bella jika kehilang cowok yg benar2 sudah mengisi penuh hatinya




arga berusaha mengimbangi ciuman bella yg begitu agresif arga sedikit kuwalahan meladeni ciuman gadis cantik yg terlihat begitu menginginkan dirinya


"bella giman kalo ada yg liat" ucap arga saat bella menghentikan ciumanya sedetik kemudian bella tiba2 bangkit dan menarik arga menuju ke arah kamarnya


"bell" tanya arga dan ogah2han saat tanganya di seret oleh bella



"aku tau kamu bakalan nolak terus" ucap bella dan menyeret arga masuk menuju ke kamar arga yg jg bersebelahan dengan kamar kirana



"kamu jangan nolak lagi, pliss"



arga akhirnya menuruti kemauan bella tapi hati kecil arga merasa g enak jika memanfaatkan perasaan cewek setulus bella




"aku bener2 udah siap nyerahin sesuatu yg seharusnya dari dulu udah jadi milik kamu" lanjut bella yg g meduliin omongan arga




"tapi bell" ucap arga masih bimbang dengan apa yg harus di lakukanya



brakk!! bunyi suara pintu kamar arga yg di tutup sedikit keras oleh bella



"gaa, aku sayang sama kamu, aku mohon jangan bikin aku kaya gini" ucap bella dan menyeret arga ke arah ranjangnya dan mendudukkan arga di sana



"bella" ucap arga kaget saat bella langsung duduk bersimpuh dan mencoba membuka ikat pinggangnya



"sttt!!, kamu diam aja biar aku yg lakuin" ucap bella sambil tanganya meraih resleting celana seragam arga dan melepaskanya




arga akhirnya hanya diam saja dan menuruti sikap bella yg menurut arga sudah g bisa di hentikan lagi olehnya, arga merasa ini semua bukan salahnya jika arga mengambil sesuatu yg berharga dari bella



"aku kangen sama ini gaa" ucap bella setelah berhasil mengeluarkan benda tumpul milik arga yg masih setengah berdiri



"ahhh, bell" desah arga mendongakkan wajahnya saat kontol jumbonya tiba2 langsung di ciumi oleh bella, mulut bella mengecupi kepalanya serta lidahnya memutari batang jumbo milik arga yg perlahan mulai bangkit



humpp!! dengan susah payah bella mulai memasukkan kontol jumbo arga ke dalam mulut mungilnya, dengan perlahan bella mulai memaju mundurkan kepalanya dan mulai membenamkan dalam2 ke mulutnya, bella dengan telaten memaju mundurkan kepala memberikan kenikmatan buat cowok pujaan hatinya



arga mendongakkan wajahnya dan sesekali melihat ke arah bella yg tampak kewalahan memasukkan kontol jumbonya ke mulutnya



"hahhh, gede banget, humpp" ucap bella di sela2 sepongan mulutnya dan kembali memaju mundurkan kepalanya memberi rangsangan ke tubuh arga yg tampak bergetar merasakan nikmat



puahhh!! bella melepaskan seponganya dan menatap arga dengan genit, bella tiba2 langsung berdiri dan buru2 menanggalkan pakainya



"bella, kamu yakin?" tanya arga sambil melihat ke arah bella yg kini hanya tinggal memakai pakaian dalamnya arga melihat jaket serta tangtop dan celanaya bella yg sudah berhamburan ketika bella melepaskan semuanya dan melemparkanya ke sembarang arah



"gaa, aku mohon kamu jangan nolak aku lagi" ucap bella langsung membuka kait bhnya dan menyembulah gunung kembar bella di depan mata arga


arga masih merasa takjub dengan keindahan gunung kembar bella walaupun dulu arga sering melihatnya dan bahkan tangan arga selalu memainkanya




"maafin aku bell" batin arga merasa bersalah ke bella arga tau spertinya dia g bisa mundur lagi dengan apa yg sudah di lakuin oleh bella



"tiduran gaa, aku mau di atas kamu" ucap bella yg mendorong tubuh arga agar telentang dengan tubuh bella yg sudah bugil menyisakan hanya celana dalamnya saja



"bella, kamu yakin?" tanya arga saat bella menarik celana seragam putih abu2 yg di kenakan oleh arga



sttt!! "kamu g usah nanya lagi" ucap bella mulai memelorotkan celana dalam sutra warna putih yg masih menempel dan menutupi bagian paling sensitif di tubuh bella


bella kemudian menyusul ke ranjang dan mengangkangi tubuh arga dengan kontol jumbonya yg sudah berdiri tegak bella memegang kontol jumbo arga dan bersiap akan memasukkanya


"bell?" ucap arga menyaksikan bella yg bersungguh2 menyerahkan keperawananya


sttt!! bella menutup mulut arga dengan telunjuknya dan melanjutkan aksinya "ahhh arga" ucap bella menggesek2 memeknya dengan kontol arga



"ahhh, sakit" ucap bella yg perlahan memasukkan kontol jumbo arga ke memeknya


"kamu g pa2 bell" tanya arga yg tampak khawatir karna bella yg meringis kesakitan di atas tubuhnya


"ahhh, gede banget gaa"



"kalo sakit g usah di paksain bell"


"aku g pa2 ahhh" desah bella masih mencoba memasukkan dengan paksa kontol arga ke memeknya yg masih sempit karna bella belum pernah memasukkan apapun kedalamnya



"aku rela nahan sakit ini gaa" ucap bella yg membuat dada arga sedikit sesak




arga merasa kasihan sekaligus bingung dengan perasaanya dan g tega dengan bella yg terang2 begitu tulus menyayanginya arga hanya pasrah dan membiarkan semuanya berjalan seperti air yg mengalir



"ahhhhgg gaa" desah bella menundukkan wajahnya ketika kontol arga benar2 sudah menembus selaput keperawananya


"bell, kamu g pa2" tanya arga yg melihat bella masih menunduk


"ehh, bella?" ucap arga saat bella malah memeluknya



"sakit gaa, sakit banget" ucap bella yg terdengar seperti menangis



tangan arga bergerak ke punggung bella dan mengelusnya mencoba menenangkan bella yg tampak masih kesakitan setelah memek perawanya baru di tembus oleh kontol jumbonya



"jangan gerak, aku mau seperti ini dulu" cegah bella saat tangan arga memegang pinggulnya dan akan mencabut kontol jumbonya yg sudah mengambil keperawanan bella



bella merasakan perih di selangkanganya badanya seperti terbelah saat kontol arga menembus memeknya, bella hanya ingin memberitahu arga bahwa dirinya rela dan benar2 sayang dengan arga, bella berharap arga g akan meninggalkanya dengan cara dia yg rela memberikan keperawananya




"sekarang boleh kamu gerakin gaa"



"iya bell" ucap arga perlahan mulai menggerakkan pinggulnya



"ahh pelan gaa, sakit" rengek bella ketika kembali merasakan perih di selangkanganya


bella g menyangka jika seks bisa semenyakitkan ini, menurut cerita dari para sahabatnya yg sudah pernah melakukanya seks adalah hal yg sangat menyenangkan, bella mulai mengumpati para sahabatnya yg merasa membohongi dirinya



"ahhh gaa"



"masih sakit bell"



"g pa2 gaa, aku akan menahanya demi kamu" ucap bella mulai merasakan nikmat di selangkanganya



arga kemudian melanjutkan gerakanya dengan perlahan dengan bella yg masih memeluknya erat tubuh bella terlihat bergetar di atasnya arga




"ahhh" desah bella pelan mulai merasakan nikmat persetubuhan mereka




"tahan bell" ucap arga dan mempercepat gerakan pinggulnya



"ahhh argaa"



tubuh bella bergetar setiap arga melesakkan kontolnya semakin dalam menembus memeknya yg kini mulai licin akibat cairan memek bella yg mulai keluar


rasa sakit di selangkangan bella mulai berubah menjadi kenikmatan yg luar biasa ketika sodokan kontol jumbo arga semakin cepat, bella merasakan rasa aneh di selangkanganya yg perlahan mulai dia rasakan



"ahhh, hagh hagh" desah bella dengan tubuhnya yg bergetar


"gaaa aku mau pipis" ucap bella di sela gerakan pinggul arga, tubuh bella bergetar hebat ketika mendapatkan sensasi nikmat pertamanya di dalam hidupnya




bella merasa tubuhnya lemas dan semakin erat memeluk tubuh arga yg masih mengenakan seragam putih abu2nya



"apa itu tadi gaa, kog enak" tanya bella dengan polosnya dan masih memeluk erat tubuh arga



"kamu tadi baru keluar bell, udah g sakit kan?"




"heeummm" jawab bella yg memerah wajahnya karna malu



"sekarang gantian ya, aku yg di atas" ucap arga mencabut kontol jumbonya, ada sedikit bercak merah yg menempel di batang kontol jumbo berurat milik arga



arga kemudian mengangkat pinggul bella dan memutar tubuh telanjang bella, arga membaringkanya di ranjangnya dengan reflek bella langsung merapatkan pahanya dan menutupi gunung kembarnya yg montok



"aku malu ga" ucap bella manja dan malu2 di depan arga



arga hanya tersenyum dan mengelus pucuk kepala bella dan mulai mencopoti kancing bajunya dan melepaskanya, wajah bella semakin memerah ketika melihat tubuh telanjang arga yg atletis




"tubuh kamu masih bagus" ucap bella sambil tanganya memegangi bagian dada arga dan tanganya merambat ke bawah mengelus perut roti sobek milik arga yg terbuka di depan matanya




"tubuh kamu jg indah bell" ucap arga sambil memegangi tangan bella yg sedang mengelus bagian depan tubuhnya


"ahhhh" desah bella saat gunung kembarnya di remas dengan pelan oleh arga





"bentuknya masih sama" ucap arga saat mulai menyentil ujung boba warna pink milik bella yg sudah tegak mengacung



"ihhh argaa, emang punyaku bisa berubah2 bentuknya" ucap bella yg malu2 dan menutup sebelah toketnya dengan tanganya




"jangan di tutupin bell, aku mau liat" ucap arga memegangi tangan bella




"ahhh argaa" desah bella saat ujung bobanya di sentil2 oleh jari telunjuk arga




"geli gaa ahhh" desah manja bella saat mulut arga hinggap dan menyedot ujung bobanya




"aku udah g tahan, masukin ya sayang" ucap bella manja dan mendorong kepala arga agar melepaskan mulutnya yg sedang mengerjai ujung bobanya


"aku masukin bell"


arga menuruti kemauan bella dan bersiap akan kembali melesakkan kontol jumbonya, arga memandangi wajah bella yg memerah kemudian bella mengangguk mengiyakan lobang kenikmatanya disi kembali oleh kontolnya arga




"ahhhh" desah mereka berdua saat arga kembali memasukkan kontol jumbonya




"sakit bell" bella hanya menggeleng kemudian dengan arga yg tersenyum ke arahnya dan mulai menggerakkan pinggulnya perlahan dan kembali menggenjot tubuh bella



"ahhh enak gaa" desah bella merasakan nikmat sodokan kontol arga



arga semakin mempercepat sodokanya ketika melihat ekspresi bella yg keenakan, tubuh sexy bella mengkilat akibat keringat yg bercucuran menambah kesan sexy di mata arga yg memandanginya dengan takjub



mata arga menatap gunung kembar bella yg bergerak naik turun seirama dengan sodokan kontol jumbonya, tangan arga merasa gemas dan tanganya bergerak untuk meremasnya dengan kuat dan mempercepat goyangan pinggulnya



"ahhhh argaa aku mau pipis lagi" tubuh bella bergetar dan tersentak2 mendapatkan orgasme keduanya


"aku jg bell" arga semakin mempercepat sodokanya saat merasakan tanda2 dirinya jg akan mendapat orgasme


plok!!plok!!plokk!! bunyi tubrukan selangkangan mereka berdua yg sedang beradu, tubuh bella bahkan terdorong hingga ke atas ketika arga semakin liar menggagahi tubuh sexynya



"ahhh, pelan2 gaa sakit" rengek bella yg g di pedulikan oleh arga yg merasakan orgasmenya sebentar lagi akan datang



"tahan bell aku mau nyampe" ucap arga semakin kasar menyodok2 memek bella yg tubuhnya berguncang dengan hebat di atas ranjang milik arga



"gaaa, aku mau pipis lagi"




"bella, heghhhkk" arga melesakkan kontolnya sedalam2nya dan buru2 mencabutnya dan mengeluarkanya di atas perut rata milik bella, arga g ingin mengeluarkan di dalam memeknya bella karna khawatir ini masih pengalaman pertamanya




tubuh arga ambruk menindih tubuh bella yg hanya terdengar deru nafas mereka berdua yg memburu mencoba mengambil kesadaranya kembali




"makasih gaa" ucap bella memeluk tubuh arga dengan senyuman yg terukir di bibirnya



tanpa arga ketahui di sebelah kamarnya jg ada adegan yg tak kalah panasnya dari mereka berdua



(dikamar kirana)



"pak butet!! kog malah melamun sih" ucap kirana yg membuyarkan pandanganya pak butet yg bengong menelanjangi tubuhnya



"sini pak" lanjut kirana menyuruh pak butet mendekatinya




"i-ya bu kirana" dengan gugup pak butet melangkahkan kakinya mendekati tubuh indah di depanya dengan wajah ayunya yg tersenyum lembut ke arahnya



"bapak dulu pernah liat ini kan" ucap kirana memberitahu ke pak butet sebuah benda yg sekarang sedang di genggamnya



"ehhh" pak butet kaget ketika melihat benda yg sedang di genggam oleh kirana dadanya berdebar dan ingatanya kembali pada beberapa minggu lalu



pak butet teringat kembali saat dulu pernah memergoki kirana yg tak sengaja menjatuhkan sebuah mainan dewasa ketika menyusul kirana ke kamarnya



"pak butet sini, kog malah diem di situ sihh" ucap kirana dengan manja


"iya bu" ucap pak butet mendekat ke tubuh indah kirana


kirana sekarang tampak sudah terang2ngan dan g malu2 lagi untuk menggoda sopir tuanya tersebut, kirana yg butuh belaian lelaki tampak sudah menjatuhkan harga dirinya dan lebih menuruti nafsu birahinya



"coba pegang pak" ucap kirana menyerahkan sebuah dildo ke pak butet yg masih terbengong



"ehh" pak butet dengan kaget menerimanya dan sedetik kemudian tiba2 kirana menarik baju tidur tipisnya dengan perlahan hingga ke pangkal pahanya




glek!! pak butet menelan ludahnya ketika matanya menatap ke area tengah selangkangan kirana dan mendapati majikan cantiknya tersebut g menggunakan apa2 lagi di balik baju tidur sexy yg di kenakanya




samar2 mata pak butet melihat jembut lebat kirana yg menyembul terapit paha putih mulusnya yg masih tertutup rapat




pak butet mendekati tubuh indah yg tampak terang2ngan menginginkan belaian darinya, pak butet berjongkok di pinggiran ranjang tempat majikan sexynya yg duduk manis dan masih malu2 untuk membuka lebar paha mulusnya




"masukin ke sini pak" ucap kirana dengan manja dan perlahan membuka pahanya tepat di depan wajah sopir tuanya




glek!! sekali lagi pak butet menelan ludahnya ketika matanya menatap betapa indahnya bentuk memek majikanya yg kini terbuka lebar di depan matanya tanpa penghalang apapun




kirana yg terkenal alim dan merupakan wanita baik2 kini dengan suka rela dan tanpa paksaan sedang membuka lebar pahanya di depan pria paruh baya seperti pak butet,



wajah kirana yg memerah akibat birahinya yg sudah naik menambah kesan ayu dan kalem yg membuat pusing kepala atas dan bawah pak butet dengan tangan yg gemetar pak butet mendekatkan benda itu ke memek majikanya yg sudah terbuka lebar di depanya




"ahhh" desah kirana saat memeknya langsung di gesek2 tanpa permisi dengan benda yg sedang di pegang oleh pak butet



"aahh pak butet" lanjut kirana mendesah merasa keenakan saat memeknya di gesek2 dengan benda yg selalu menemani kirana ketika kesepian




pak butet menggesek2 memek majikanya dengan semangat matanya tampak takjup memandangi memek majiknya yg perlahan basah dan mulai mengeluarkan cairan kewanitaanya




kirana mendongakkan wajahnya dan sedang duduk mengangkangi wajah pak butet yg berada tepat di depan memeknya yg sedang di gesek2 oleh sopir tuanya




"haaahhh pak, jangan di sentuh" teriak kirana dan melirik ke bawah dan menyaksikan jempol pak butet yg mengesek2 clitorisnya




bunyi kecipak mesum memek kirana yg sudah basah bergema di ruangan kamarnya membuat nafsu pak butet naik hingga ke ubun2



tanpa permisi pak butet langsung memasukkan benda itu ke liang senggama kirana dan membuat tubuh kirana bergetar merasakan sensasi nikmat di selangkanganya



clok!!clok!!clok!! bunyi gesekan memek kirana dengan benda yg keluar masuk di lobang kenikmatanya, mata pak butet dengan takjup terus memandangi benda yg keluar masuk di memek indah milik majikanya




tampak jembut lebat yg mengelilingi memek kirana sudah basah akibat cairan kewanitaan kirana yg merembes keluar dan sepertinya sebentar lagi kirana akan mendapatkan orgasme pertamanya




"ahhhh, aku nyampe" desah kirana dengan tubuhnya yg tersentak2 saat mendapatkan orgasmenya



hah!!hah!!hah nafas kirana ngos2san keringat bercucuran di dahinya kirana baru saja merasakan sensasi nikmat yg dirindukan olehnya




pak butet menarik benda itu dari dalam lobang kenikmatan majiknya dan melihat cairan kental yg menempel di situ, pak butet kemudian meletakkanya dan matanya kini fokus memandangi memek kirana yg tampak awut2tan akibat terkena cairan kewanitaanya yg merembes keluar dan bahkan menetes hingga ke sprei ranjangnya




dengan2 buru2 dan tanpa permisi pak butet langsung mendekatkan wajahnya ke selangkangan kirana yg masih terbuka lebar di depanya



"ahhggh pak" desah kirana kaget saat tiba2 pak butet langsung menciumi memeknya




slrupp!!slrupp!! tanpa jijik pak butet menyeruput memek kirana dan g membiarkan setetespun cairan kewanitaan majikanya terbuang sia2



pak butet mulai memasukkan jari telunjuknya ke memek kirana yg semakin basah sambil lidah nya tetap menyapu celah di memek kirana dan membuat tubuh kirana bergetar merasakan nikmat




"ahhh, ngilu pak jangan" desah kirana sambil tanganya menjambak rambut sopir tuanya yg sedang mengobel2 memeknya dengan kasar





clok!!clok!!clok bunyi kecipak memek kirana saat tangan pak butet mengkorek2 isi di dalamnya pak butet tampak g peduli dengan rengekan majikanya yg menyuruhnya berhenti dan tetap melanjutkan aksinya mengobel2 memek majikan cantiknya



"ahhhh, aku nyampe lagihhh, ahhh" tubuh kirana tersentak2 pahanya menjepit kepala pak butet saat mencapai orgasmenya yg kedua



hah!!hah!! tubuh kirana ambruk ke belakang dan telentang pasrah dengan nafasnya yg masih ngos2san, kirana merasa terpuaskan dengan aksi sopir tuanya ada seurat senyuman kepuasan di bibir tipisnya




mata kirana masih terpejam dan g menyadari bahwa pak butet sudah menanggalkan seluruh pakaianya dan kemudian pak butet menyusul kirana naik ke atas ranjngnya




"ehhh, bentar pak aku masih lemes" ucap kirana saat menyadari ranjangnya yg bergoyang dan buru2 melihat ke bawah dan mendapati pak butet yg sudah telanjang bulat dan merangkak mendekati tubuh setengah bugilnya





pak butet merasa takjub saat melihat tubuh majikanya dengan bagian bawahnya yg tersingkap hingga ke atas pinggang dengan tubuh bagian atasnya yg masihbtertutup




mata pak butet samar2 melihat ujung boba kirana yg mengeras dan mengintip mesum dari balik baju tidur tipisnya





karna nafsu yg sudah memuncak tanpa menunggu lama buru2 pak butet langsung melebarkan paha kirana yg masih mengapit dengan jembutnya yg menyembul di atas jepitan pahanya pak butet mensejajarkan tubuhnya dan bersiap di depan selangkangan kirana




kirana melihat benda besar dan berurat tampak sudah tegak maksimal dan bersiap untuk di masukkan ke lobang kenikmatanya




"maaf bu kirana saya sudah g tahan" ucap pak butet sambil menggesek2kan kontol hitam beruratnya di memek majikanya



"ahhh,aku masih lemes pak" desah kirana merasakan birahinya yg bangkit lagi




"maaf bu, heghhkk" tanpa kesulitan pak butet dengan paksa langsung melesakkan kontol beruratnya ke dalam memek kirana yg sudah banjir



"ahhh, hagh hagh " kirana merasakan memeknya yg terisi penuh, kirana sedikit merasakan perih saat pak butet dengan kasar langsung memasukkan kontol hitam beruratnya ke memeknya




"ahhh enak bu kirana" tanpa permisi pak butet langsung menggenjot dengan kasar memek kirana yg masih terasa sedikit perih





ada bulir air mata yg menetes di mata indah kirana saat pak butet menggenjot memeknya dengan kasar, kirana tampak pasrah dan membiarkan sopir tuanya berbuat semaunya di tubuhnya




"uhhh, hahhhh,,hahhh" perlahan kirana merasakan nikmat yg menjalar di memeknya, matanya terpejam merasakan sensasi nikmat yg menjalar di tubuhnya




"ahhh, sempit sekali memek bu kirana" ucap pak butet merebahkan tubuhnya memeluk tubuh ramping kirana yg pasrah di bawah kungkungan tubuh tambun pak butet terlihat sangat kontras warna kulit kirana yg putih mulus dengan kulit pak butet yg hitam kecoklatan




pak butet bangkit dan melepaskan kungkunganya pinggulnya bergerak semakin liar menggenjoti tubuh majikanya yg tampak keenakan di bawah tubuhnya




tangan pak butet tanpa permisi menurunkan tali tipis di pundak putih mulus kirana dan menurunkanya sampe ke pinggang kirana mata pak butet melotot memandangi gunung kembar majikanya yg tadi belum sempat dinikmati olehnya





"ahhhggg" desah kirana di bawah tubuh tambun pak butet dengan gunung kembarnya yg bergerak g karuan akibat sodokan kontol berurat sopir tuanya



"dada bu kirana memang indah, haph!! tanpa permisi sambil tetap menggenjot memek majikanya mulut pak butet langsung mencaplok gunung kembar kirana yg sudah menegang dengan ujung bobanya yg berdiri tegak mengacung





"ahhh, pak aku mau nyampe lagi"



pak butet semakin mempercepat sodokanya di memek kirana tanganya meremas dengan kuat gunung kembar kirana, pak butet merasakan tubuh majikan cantiknya yg menegang dan pinggulnya bergerak semakin liar menggenjot lobang kenikmatan kirana




"aku keluar, ahhhh" crett!!crett!! pak butet merasakan semburan kecil di dalam memek kirana dan sekali hentakan yg dalam pak butet langsung mencabut kontolnya dan membiarkan kirana menikmati orgasmenya





hah!!hah!! kirana tampak ngos2san dengan gunung kembarnya yg naik turun seirama dengan nafasnya tubuh kirana tampak awut2tan baju tidurnya kini bahkan terlihat bertumpuk di area pinggangnya




"ibu nungging ya" ucap pak butet yg g memperdulikan kirana yg terlihat kecapean akibat ulahnya



"aku udah g sanggup pak"



"tiduran aja ya" lanjut kirana mencoba membujuk pak butet




pak butet tampak g peduli dan membantu kirana bangkit dengan malas2san kirana bergerak dan di bantu dengan tangan pak butet agar menungging di depanya



mata pak butet tanpa berkedip memandangi tubuh sexy majikanya yg menungging dengan memek berjembut lebatnya yg basah dan tampak awut2tan akibat ulahnya



mulut pak butet tanpa permisi langsung mengecupi bokong indah kirana yg tubuhnya merinding merasakan sensasi nikmat mulut pak butet dan



pak butet mensejajarkan posisinya dan bersiap menggenjot memek kirana dari belakang, pak butet sudah g sabar ingin merasakan sensasi menyodok memek kirana dari arah belakang



"ahhhh, ngilu pak jangan di situ" ucap kirana dengan lemas saat pak butet menggesek2 lobang pantatnya



"bu kirana diam aja!!" ucap pak butet sedikit menaikan nada bicaranya, pak butet memang tipe pria yg seenaknya sendiri saat ngesek dan g suka jikaa di atur oleh pasangan seksnya



pak butet lupa bahwa wanita cantik yg sedang menungging di depanya adalah majikanya sendiri dan merupakan wanita yg bahkan di inginkan oleh bos besarnya




"uhhhh, pak" desah kirana saat pak butet masih menggesekkan kontolnya di lobang pantatnya kirana





"ahhhhhhhggg" desah kirana saat tanpa ragu pak butet langsung melesakkan kontolnya sedalam2nya ke memeknya




kirana tadi merasa khawatir dan takut jika pak butet benar2 memasukkkan kontolnya ke lubang pantatnya



"ahhh sempit banget, ahhh" racau pak butet sambil tanganya meremas bokong montok milik kirana pak butet dengan liar menggenjot tubuh majikanya yg tersentak2 kedepan



tangan pak butet bergerak ke depan dan dengan kasar menggerayangi gunung kembar kirana yg menggantung bebas dan berguncang hebat akibat sodokan pak butet




"ahhh, dalem banget pak" desah kirana merasakan nikmat yg kembali menjalar di selangkanganya mulut pak butet g tahan menatap punggung mulus kirana dan mulutnya mulai mengecupi punggung putih mulus kirana yg tampak merinding mendapat tambahan sensasi nikmat di tubuhnya




plok!!plok!!plok!! bunyi tubrukan selangkangan menggema di kamar tampak tubuh tambun pak butet memeluk tubuh mungil kirana yg terlihat kewalahan menahan sodokan liar pak butet




"ahhhh, rapet banget memek ibu" desah pak butet semakin mempercepat sodokanya dan membuat tubuh kirana sedikit demi sedikit terdorong ke depan gunung kembarnya terguncang dan memerah akibat remasan kasar tangan pak butet





"ahhh, aku nyape lagiihh, ahhh" desah kirana dengan tubuhnya yg tersentak2 dan ambruk ke depan saat mendapatkan orgasmenya lagi




pak butet tampak g peduli majikanya yg sudah orgasme dan tetap menggagahi tubuh kirana yg pasrah di tindih tubuh tambunya



mulut pak butet semakin rakus mengecupi dan menjilati bagian belakan leher majikanya dengan selangknganya yg tetap menubruk dengan liar bokong indah milik kirana



"aku mau nyampe" ucap pak butet semakin mempercepat sodokanya tubuh kirana bahkan sampe terdorong kedepan akibat kasarnya genjotan pak butet





"ahhhh pak jangan di dalem" kirana jg kembali merasakan tanda2 bahwa dirinya akan orgasme lagi




"ahhhhggh, hegjjkkh" pak butet tampak g peduli dan melesakkan kontolnya sedalam dalamnya ke memek kirana yg tubuhnya jg bergetar hebat, kirana mendapatkan orgasme ke empatnya di bawah tindihan tubuh tambun pak butet




crot!!crot!! 5x tembakan di rasakan oleh kirana dindalam lobang kenikmatanya tubuhnya masih bergetar saat tembakan demi tembakan mengisi lobang kenikmatanya




hah!!hah!! suara nafas mereka berdua yg ngos2san, tubuh pak butet masih menindih tubuh kirana dengan kontol pak butet yg masih menancap di memek kirana



"bapak keluarin di dalam" ucap kirana di sela2 nafasnya yg masih ngos2san



"maaf bu kirana, saya khilaf" ucap pak butet dan buru2 beranjak dari atas tubuh kirana dan mencabut kontol hitam beruratnya yg basah terkena lendir kenikmatan mereka berdua




"gimana nih pak, aku belum minum pil hari ini" buru2 kirana bangkit dan berbalik sambil memeriksa kondisi selangkanganya



mata pak butet melihat cairan pejunya yg menetes keluar dari celah memek berbulu milik kirana yg tampak jembutnya awut2tan akibat cairan yg meluber keluar




"maaf bu kirana" ucap pak butet sambil menundukkan wajahnya




kirana memasukkan telunjuknya dan mencoba mengeluarkan peju sopir tuanya dari memeknya dan membuat kontol pak butet berdiri lagi akibat melihat suguhan di depan matanya yg membangkitkan gairahnya



"pak butet cepat keluar nanti kita ketahuan" ucap kirana buru2 mengusir sopir tuanya yg g berani meminta jatah lagi ke majikan cantiknya yg tampak marah ke dirinya



"iya bu kirana" jawab pak butet dan buru2 memunguti kaos serta kolornya yg berserakan di bawah ranjang tempat mereka berdua menuntaskan birahi tadi



kirana kemudian buru2 bangkit dan berlari kecil menuju ke kamar mandi dengan mata pak butet yg masih menelanjangi tubuh bugil majikanya yg mengkilat akibat aktifitas mesum mereka berdua




pak butet masih g menyangka bahwa hubunganya dengan kirana akan seperti sekarang ini




"maaf tuan sanjaya, wanitamu begitu menggoda" gumam lirih pak butet merasa bersalah ke bos besarnya





********



"ahhh mas" desah seorang wanita di sebuah ruangan yg cukup luas




slrupp!!slrupp!! tampak si pria mengecup belahan memeknya yg terbuka lebar di depan wajahnya dan semakin bersemangat ketika mendengar desahanya yg indah keluar dari mulut wanita cantik tersebut



"ahh,masukin aku udah g tahann" ucap si wanita yg tak lain adalah sukma sanjaya istri sah dari pemimpin perusahaan konglomerat keluarga sanjaya



sukma membuka lebar2 pahanya dan bersiap menyambut kepala gundul berurat yg sudah berdiri tegak dari tadi



"ahhhh" teriak sukma saat memeknya di tembus oleh benda tumpul yg menghujam dengan keras dan membuatnya mengeluarkan desahan



si pria yg tak lain adalah pemilik perusahaan Ti&Gi corp tampak sangat bersemangat memasukkan benda tumpulnya ke dalam tubuh dari wanita yg merupakan istri sah dari laki2 yg di benci olehnya




"heghh" barata tampak memasukkan sedalam dalamnya kontol yg besarnya tak seberapa dan hanya di layani dengan setengah hati oleh sukma




sukma hanya memanfaatkan momen ini untuk bekerja sama denganya demi bisa menggapai tujuanya




"ahhhh, mas barata" desah sukma yg pura2 keenakan di bawah tubuh barata



"uhhhh, aku keluar"


"heghhhk" desah barata dan menghujamkan kontolnya sedalam dalamnya ke memek sukma yg tampak kecewa dan menyembunyikanya dari barata yg tampak puas setelah menumpahkan benihnya kedalam tubuh sukma




tubuh barata masih bergetar di atas tubuh sukma dan masih mendiamkan kontolnya menancap di memek sukma



"mas, kapan rencana mas bakalan mas lakuin" tanya sukma yg masih di tindih tubuh tambunya barata



hah!!hah!! barata masih ngos2san dan belum menjawab omongan sukma, tanpa menjawab barata kemudian mencabut kontolnya dari jepitan memek sukma dan terlihat cairan putih keluar dari memek gundul milik sukma


"mas barata" ucap sukma sambil mengapitkan pahanya dan menayai barata sekali lagi



"kamu tenang aja sukma, aku sudah punya rencana, kamu tinggal tunggu hasilnya saja"



"kita buat sang pewaris berada di bawah kendali kita" lanjut barata sambil membaringkan tubuhnya di sebelah tubuh bugil sukma yg tersenyum puas sat mendengar jawaban barata




"kita liat mas wirawan, siapa yg bakalan berdiri di puncak" batin sukma tersenyum penuh kemenangan





******
 
Sayang aja sh cerita bagus kek gini kendala di update yg gak menentu tpi gak pp lah ttp semangat thor
 
anjaayyyy mami kirana mekinya udah gatelan banget, coba umpanin mang kardi biar mami kirana dibikin kejang kejang ampe jalannya ngangkang seminggu:konak:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd