Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Cinta dan Pengabdian 2 Bidadari (+ Pic)

Bimabet
Mantap om kisahnya. Yg d salut relanya Dini ijinkan Doni sama Vita. Respect sama Dini om.

Sll Sehat dan bahagia om. Sukses d RL yah
 
Suwun hu.... mantab

Semoga dua duanya bisa di nikahin... kalo ortu minta bibit bobot bebet sodorin vita dini bisa nikah siri janda tanpa wali bisa nikah sendiri.. cowok juga bisa tanpa wali

Lanjuuuuttttt
 
Bimabet
Mohon maaf para sempoter sekalian akibat pelonggaran kembali PSBB, jadi ane disibukan dengan rutinas seperti biasa
updatenya ceritanya agak terlambat, Silahkan dinikmati kelanjutan cerita Dini,Vita dan Doni


Part 6 – Terkena Jebakan

“Assalamualikum kesayang” Sapaku ke Dini

“Walaikumsalam, mas” jawab Dini “Lama mas nunggunya?”
25bbcb1349092912.jpg
[
“Ga juga dek, baru 10 menitan” jawabku, padahal aku sempat satu ronde dulu dengan Vita, yang kalo aku hitung 40 menitan.

“Mas aku mandi dulu ya, mas mau aku buatkan teh?” izin dan tanya Dini sebelum ia brangkat mandi

“Ga usah dek, mas numpang rebahan sejenak di Kamar ya”

“he..e mas” jawab Dini sambil berlalu ke kamar mandi, dan aku benar2 rebahan dan tertidur – tidur ayam, selang beberapa menit, pintu kamar dibuka Dini

“Udah mandinya dek?” Tanyaku ke Dini

Tanpa menjawab Dini sudah berada di ujung ranjang, badannya dicondongkan ke depan, Dini merayap kearahku

“Mas, malam ini aku layani kamu sampai kau Lelah”

Aku sejenak terdiam terpaku tak bisa bergerak entah apa yang membuatku seperti dihipnotis, Dini meliuk – liuk didepanku, dia membuka ikat pinggang diteruskan menarik restlingku, kemudian diplorotkannya celanaku. Setelah celanaku diplorotkan tanganya dielus eluskan di celana boxer biru dongkerku dengan posisi jari di kantung zakarku dan telapak tangan dibatang penisku

“Mas, udah lamakan ga ngeluarin isinya, malam ini ku kuras isinya” bisik Dini sambil tanganya mulai bergerillia masuk kedalam celana dalamku, kemudian mengapai batang penisku, dikocoknya sebentar kemudian ia Tarik celana dalamku sampai sebatas lutut, dengan posisi membelakangiku ia mengemut Penisku dengan laham
3cf9a81349092915.jpg

‘Pooohhh….pooohhhh” suara rongga mulut yang beradu dengan batang penisku yang sudah basah dengan air liur Dini sebagai pelumas, aku pun tidak mau kalah, pantat Dini ku arahkan dibibirku, ku julurkan lidahku, ujungnya sudah berada di bibir vagina merah Dini, ku jilati naik…..turun, naik….turun, perlahan, sampai ku bisa menghirup aroma kenikmatan itu. Gaya 69 ini menambah nafsu Dini dalam mengoral Penisku, semakin ku percepat dan kutusukan lidahku ke vagina dini semakin cepat pula ia mengulum Penisku

“Maaa…aaasss, aaahhh…..aaahh…” Dini mengadahkan kepalanya, ia lepaskan kulumanku,

“Ahhh…lagi….lagi, jilat maaaa….aaasss” Dini menekan – nekankan pinggulnya dengan kasarnya,

“Lagiiii….AAHHHH….Ahhhhh, keeeluuuuaarrr” Dini berteriak kecil, kemudian berbicara ke Penisku

“Kamu udah dipancing – pancing ga ngecroot – ngecrot juga”

“Pak Bos ganteng, izin buat di enakin ya” tambah dini

Aku hanya ketawa kecil “heee.heee”sambil menutup mulut, Dini memposisikan diri bersiap – siap Women on The Top, dengan berjongkong terpampang jelas rambut – rambut kemaluan Dini yang lebih hitam lebat dibandingkan Vita, bentuknya lebih kriting, dipegangnya batang kemaluanku, diarahkan ke bibir vagina, kemudian digesek – gesekan kepala penisku di bibir vaginanya, rasanya nyilu luar biasa

“Deeek….entar deekk, nyilu” hentiku, semakinku minta berhenti semakin liar Dini, Dihentakan bokongnya turun dan “Blesss”

“AAAAhhhh, masukkkk”, digenjotnya bokongnya liar, kepalanya bergeleng – geleng tak karuan, kutarik badannya mendekat, ku raih payudarah kirinya, ku kenyot payudarahnya, kumainkan lidahku menjilat jilat putingnya, kemudian ku gigit – gigit kecil

“iiiihhhh….ihhhh….geli mas”

“Ayo dek, buat bebinya” ku hentakan pinggulku berlawanan gerakan bokong Dini, hingga terasa sekali ujung penisku menyentuh rahimnya

“MAAASS AYOOOO, AKU maaaauuuu kelluuuuuuaaarr” dini sekarang tak mengenjot tapi mengulek – ulek batang penisku, Gerakan pantatnya melingkar – lingkar seakan mencari titik kenikmatan

“BAAREENG DEEEEk” ku peluk Dini dari bawah, dan kusodok maksimal sampai masuk kerahimnya

“AAAHHHHH Keluar mas” dini keluar duluan “Cruuut…cruuut…cruuttt”, “ ah…ah ah” sisa getaran pucak kenikmatan Dini kurasakan.

“Dek dikit lagi….dikit lagi” aku tak mau ketinggalan ku percepat hentakanku

“Keluarin mas, keluarin….basahin aku”

“AAAAAAAHHHH…..ah…ah, iniiiii” aku mengejang kusemprotkan spermaku ke dalam vagina Dini, tak sampai 3 kali semprotan, “Keluar yaaang”

“Makasih ya mas, aaahhhh puas” Dini menarik nafas lega, kemudian lunglai disampingku

Kami terpejam sejenak mungkin 10 menitan, karena ku tahu Dini Lelah dalam bekerja pagi berlanjut ke sore, sedangkan aku harus melayani 2 wanita dalam 2 jam berturut – turut, Lelah sekali mungkin hanya di film bokep laki – laki bisa bertahan berjam – jam dengan 2 wanita tanpa obat kuat.

“Mas kok dikit banget keluarnya?” tanya Dini sambil menoleh memandang tajam ke muka ku seakan – akan sedang akan menerkamku

“Iya kah dek?”jawab ku singkat, tapi dia tetap memandangku “Mungkin mas capek dek, seharian meeting mulu”

“Awas ya bohong” deg….jantungku seakan – akan berhenti “jangan – jangan tadi udah ama Vita?”

“Kalo main dulu ma Vita gimana dek? Candaku

“Ya ga papa, mas aku harus piye?” balas Dini, aku pun hanya menahan ludah jangan – jangan ini scenario jebakannya

“SAMA VITA ya!!! Ga yang lain!” sambil meremas Penisku “yang lain aku potong inimu nanti” kok jawaban mereka juga sama

“Ga setega itu mas sama kamu dek, mas ga kan madu kamu” berusahan menenangkan suasana

“Awas ya bohong” Dini memelukku

“Hanya dengan Vita ya” kami pun berpelukan, tak lupa aku kecup kening Dini sebelumnya

“Dek laper nih, beli pecel lele dong, mas sama Lele dan Ati dong” pintaku

“Ok” Dini mengambil HP dan mengetik chat ke seseorang

Selang 10 menitan sambil tiduran berpelukan ada yang mengedor pintu

“Tok…tok…tok, Mbak Dini, makananya mbak”

Dini beranjak dari tempat tidurnya, dan menyambar handuk yang ia jatuhkan didepan pintu kamarnya

“Bentar dek” Jawab Dini, ia berjalan kepintu dan dibukanya pintu kontrakannya, Vita masuk membawakan busukan berisikan makanan

“Mbak ini” Vita menyodorkan makanannya

“Ayo dimakan bareng dek”

“Ah ga mbak aku makan disebelah ga enak sama mas Doni”

“Mas ada vita nih ayo makan” serasa sebuah jebakan oleh Dini dalam hatiku, aku abaikan rasa gugupku, kuraih bajo dalamku, celana dalam dan celana kerjaku ku pakai secepat kilat, dan ku hampiri mereka

“Eh dek vita” sapaku seperti tidak ada yang terjadi

“Ayo makan mas” Vita segera kedapur untuk mengambil alas makan, sendok garpu dan gelas minum, sedang Dini kekamarnya untuk memakai pakaian, makananpun disediakan dan dihidangkan oleh Vita, aku memberi kode jangan bercerita dengan meletakan jari telunjuk di bibir, vita membalas dengan menjulurkan lidah

Kami betiga terdiam terpaku didepan makanan,

“Ayo dong dimulai” akupun memulai mengambil bungkusan pecel lele yang terhidang

“Mana bungkusan mas dek?” Tanya ku sambil membongkar bungkusan makan tersebut

“Adek yang mana?” Vita dan Dini menjawab berbarengan

Mereka saling berpandangan dan tertawa kecil kemudian menutup mulut mereka masing, akupun melirik ke mereka berdua

“Ya nanya ke kalian berdua lah”, kemudian Dini berinisiatif mencarikan pesananku

“Ini, mas”

“Ciiiieee, yang mesra banget” goda vita

Kami pun makan bersama sambil ngobrol – ngobrol ringan, bertanya tentang kegiatan hari ini ditempat kerja masing, tak terasa makanan kami sudah sama – sama habis

Dini berselonjor kaki kemudian menyadarkan diri ditembok, kemudian Vita segera meletakan kepalanya tiduran dipahanya Dini, mereka terlihat sangat akrab sekali, layaknya adek dan kakak.

“Ini masnya di kacangin sih?” Tanyaku

“Loh masnya mau ngapain emang?”Tanya Vita

“Ga apa – apa sih” Jawabku “ya udah mas pulang dulu ya adek – adekku” sambil beranjak berdiri, mengambil kunci mobil yang ku taruh di meja TV

“Ya pangerannya mbak Dini pulang nih, cemburu yaa” goda Vita

“Iya nih, mas cemburu nih, balik dulu ya” sambil menyodorkan tanganku untuk salaman dengan Dini,kemudian Ia menyalami dan mencium tanganku.

“Ih Mbak Dini doang yang dipamiti, aku juga dong” sambil Vita menyodorkan tangan

“Iya bawel!!!” kemudian Vita menyalamiku sambil menyium tanganku,

“Hati – hati dijalan ya mas” mereka serentak menjawab berdua, dan saling berpandangan kemudian tertawa cekikikan

Aku pun beranjak pulang sambil memikirkan apa yang mereka diskusikan setelah aku pulang.

Selang beberapa minggu stelah kejadian itu, aku lagi kangen – kangennya sama Vita, entah mengapa tiba – tiba dia kirim Chat duluan

Vita : “Mas, Jalan yuk BT nih?”

Doni : “Ayuk, jalan kemana cinta”

Vita : “Terserah mas aja sih, yang penting ngobrol aja”

Doni : “Jawabanya standar banget deh, siapa yang bayarin?”

Vita : “MASA LAAAAHH!!!”

Doni : “Wokeh sore aku jemput dikantormu aja”

Sengaja aku jemput Vita di Kantornya supaya tidak timbul kecurigaan Dini akan “perselingkuhan” kami, sore harinya ku kirim chat ke Vita

Doni : “Dek, mas otw”

Vita : “Ditunggu ya yang”

Langsung ku pacu mobil imut ke kekantor Vita, 40 menit kemudian aku sudah sampai di parkiran salah satu cabang bank swasta itu, ku kabari Vita dan posisiku, selang 10 menit dia sudah mengetuk pintu mobilku

Vita : “Makannya drive thru aja mas”

Doni : “Okeh yang, dimana?”

Vita : “BK aja ya, terus ke Karokean aja di Happi Pupi ya”

Doni : “Ini kalo bawa makanan kita ga kena cask ah?”

Vita : “Ga lah masukin k etas mu aja, nanti disana mesan minum aja”

Doni : “Oke buuukk, mau cerita apa siiiihh”

Vita : “Ada deh, buru jalan!” perintah Dini

Aku pun mengarahkan mobil ke BK terdekat, sesampainya disana di Drive Thru aku pesan beberapa paket makanan dan melanjutkan perjalan ke Tempat karoke, sesampainya di tempat karoke hari sudah sangat gelap, aku langsung memesan ruang single room untuk berdua, kemudia tidak lupa aku pesan minuman yang tak memabukan tentunya, setelah diantar ke room

“Let’s start this” Vita membuka omongan

“Mau mulai lagu apa nih?” sengaja aku layanin Vita karena aku tahu dia lagi banyak unek – unek

“Marvin Gaye, Charlin Puth ma Meghan” jawab dini “temenin nyanyinya”, sebenarnya aku paling ga bisa beryanyi disbanding bermain alat music

“Wokeh” ku cari lagu di list, music pun diputar aku pun bernyanyi dengan suara pas – pasanku, Disambung oleh Vita yang suaranya bagusa banget dan dengan oktaf yang tinggi pula, sampai ada adengan pasangan wanita di video clip marvin gaye mulai meliuk – liuk ke pasangan pria (kalo yang belum nonton bisa nonton dulu), Vita mulain meliuk – liukkan tubuhnya, dengan masih mengunakan seragam CSnya, dengan rok Panjang warna hitam setelan pakainan kerjannya.

“Aku tuh kesel tahu mas!” Vita memulai curhatannya “Aku jodoh-jodohin ma bos dikantor, mas”, aku masih pura – pura bernyanyi, Vita mulai mendekati ku dan memukul – mukul pundakku berulang – ulang

“Ihhh aku itu lagi mau cerita MAS!!” dengan nada manjanya

“Kirain ngajak nyanyi di tempat karokean” canda ku “tahu gitu tadi di café di sono dek”

“Aku itu mas anggap apa?”

“Ya mas anggap kesayangan-lah”

“Aku dijodohin ma kepala cabang mas, itu Pak koko tahu ga?”

“Iya inget pak kok yang genit itukan”

“Iya, dia mah single tua, suka jajan mulu makanya gam au nikah – nikah”

“Terus kamu mau mas ngapai?”

“Ga tahu?” langsung ku peluk Vita, ku kecup “No one say this is easy” tambahku sambil memeluknya dalam

“Tell me you love me” Vita langsung mengecup bibirku dengan liar seakan – akan ingin mengeluarkan segala penat dikepala dan merelease semua ego dengan kecupan, kami becumbu dengan sangat emosional, lidahku dan lidah vita seperti bertempur didalam rongga mulut kami

“Ahhh, mas” ketika payudaranya ku remas kasar dari luar

“Dek, disini?”

“Idih cepat aku udah pusing banget nih mas” dengan cepatnya Vita membuka jilbabya, kemudian membuka kancing blazernya, aku pun tak kuasa untuk membantu, ku buka kancing baju kemeja putih Vita, sekarang sudah tertampang dua bukit kembar Vita berbalut Bh warna kream

“Dilihatin doang, iiihhh”

“habis Kamu cantic sih” jawabku, sambil tangan kananku meraba punggung Vita mencari kaitan BH dan “klick” lepaslah penutup payudara pink dengan puting gelap lebar itu, ku emut pelan putting itu, layaknya seorang bayi yang sedang menyusi, Vita temengadah kepalanya di tongakan ke atas melihat langit langit

“Ahhhh…..eeemmm” bibir bawahnya iya gigit, menahan kenyotan dipayudarahnya, tangan kiriku yang mengangur tak kuasa tidak ikut menjamah Vita, kusingkap rok Panjang hitamnya, sampai sebatas pinggang, kemudian kulihat paha mulus nyaris tak berbulu, jariku menari – nari diselangkangan Vita, dibongkahan Vaginannya yang masih ditutupi Celana dalam pink muda bergambarkan bunga.

Ku masukan tanganku menyetuh bibir vaginanya, “Mas…., jangan masukin jari ya” tangan Vita memegang lenganku, ku elus halus dan pelan kemudian ku balik posisi kami, Sekarang Vita yang duduk disofa. Ku Tarik CDnya dan kulepaskan, sekarang lebih leluasa aku membasahi Vaginanya, ku dekatkan wajahku ke Vaginanya, ku hirup wangi vagina Vita dalam merasuk ke otak hewaniku, ku masukan kedalam alam bawah sadarku untuk mengingatnya

Lidahku ku julurkan untuk menjilati vagina Vita, “Masss..aaah…ahhh”, Vita hanya bisa mendesah halus, tangannya menjambak rambutku, ku jilat dengan pelan agar dia bisa benar – benar terpuaskan dan dapat melepas emosinya, “Mas….lagi maaass”

Kumasukan Lidahku sedikit ke liang vaginanya “ MASSS….” Vita tersentak “Mas apain aku?” tanya Vita
527ade1349092920.jpg

“Enak ga?” aku balik bertanya, “Ehhhmmm…emmm” jawab Vita menahan geli nimat ku jilati, sambil menjilati, vagina Vita, tangan kananku berusaha melepas ikat pinggang dan celanaku agar Penisku dapat terbang sempurna.

“Maaassss…aku bentar lagi” mendengar kode itu, ku percepat jilatanku, ku lumuri Vaginanya dengan air liurku, diapitnya kelapaku mengunakan pahanya, Badan Vita mengejang dan condong kedepan

“AAAhhhhh…..keluar laaaaaagiiiiii kaaaannn” Vita klimaks, cairannya terasa membasahi lidahku rasanya lebih gurih dari cairan Dini dan lebih wangi.

“Iiiihhh seneng banget lihat aku menderita ke enakan ya”

“tapi enak kan?” godaku

“oooooohh gituu” Vita loncat dari sofa, mendorong ku sampai terlentang kemudian dengan mudah dia menarik celana panjangku karena sebelumnya sudah aku buka ikatanya. Dielusnya sekali batang kemaluanku dari luar celana dalam

“Kamu nakal ya” dibukanya celana dalamku dengan sekali tarikan, terpanpang sudah senjata pamungkasku, digengamnya kemudian “Haaap” langsung diterkam penisku

Emutan Vita sungguh luar biasa, tanpa ada halangan malu atau jaim ia benar – benar mengekspresikan diri, dijilatnya kepala penisku pelan – pelas, layaknya sedang menjilati lollipop manis dan bercandu

“Stooopp, dek stooopp”

“Napa?”

“Biasa – biasa mas ngecoot duluan kayak gini” imbuhku

“Ihh masak belum ngapa – ngapain udah ngecrot duluan”

“habis enak sih”

“Nakal ya” kembali mengemut batang penis ku,

“Dek gentian doang” ajak ku, Vita memposisikan diri membelakangiku, bertumpu dengan lututnya, kupeluk tubuh rampingnya, tangan kanan dan kiriku meremas payudara berputing merah mudah milik Vita, akupun mendekati leher vita dari belakang, ku kecup dan ku cupang lehernya, dan tampa ku arahkan Penisku sudah liar sekali mengarah ke belahan pantat Vita. Dan Vita pun sedikit menunggingkan pantatnya dan meliukkan badanya.

“Mas, masukin ya”

“he..e cinta” tangannya mengapai pipiku, ku gesek – gesekan sebentar kepala penisku ke bibir vagina Vita yang sudah mulai basah, dengan sedikit hentakan

“Yaaaaang, maaaasuuuk”, ku kenjot Vita dari belakang dengan merangkul dadanya sehingga posisi kami tetap berdiri sejenak. Hentakan – hentakan perutku beradu dengan pantatnya yang nungging menimpulkan suara yang khas “Plok…Plokk…Plok” sesekali keluar suara seperti kentut dari Vaginanya yang sudah becek. Agak ku dorong Vita sehingga sekarang tangannya bertumpu di Sofa room, ku pegang pinggulnya agar dapat dengan cepat mengenjotnya dari belakang

“Maaaasss….cepetin mass” instruksi Vita “AAAAAHhhh….aaahhh… Lagiiii, yang dalem” Vita mengeliat, tanda – tanda big O sudah diujung tanduk, ku hentak – hentakan dalam batanf penisku sehingga bisa kurasakan kulit kepala penisku menyentuh-nyetuh mulut Rahim Vita dan

“Maaaassss, Keeeeeluaaaaar” ditunggingkan patatnya semaksimal mungkim membentuk lengkungan indah tubuhnya, vaginanya seakan – akan menyedot patang penisku “Snuuttt….snuuttt” rasanya
a78d5e1349092924.jpg

“Mas belum deek” ku pecepat kenjotan ku “plookk….ploookk” suara penis beradu dengan vagina Vita yang becek dengan cairan kenikamatan yang sudah bleber dirambut kemaluannya yang halus.

“Maaaaasss…..jaaangaaan didalam!!!”

“Iyaaaa….aaahhh…aaahh, Deeekkk” ku cabut batang kemaluanku, Vita langsung membalik badan dan langsung melahap batang penisku

“Deeek….aaahhh” aku mengejang, semua energi itu ku lepaskan beriringan dengan keluarnya spermaku di mulut Vita, “Crooot, Crooot, crooottt” ku tahan kepala vita agar semua sperma ia minum.

“uuuhhkkk, uuuhhkk” vita terbatuk dan menarik kebelakang kepalanya “Tisu mas” sigap ku raih tisu yang ada dimeja, dan kuberikan ke Vita agar ia dapat membersihkan sisa – sisa sperma di mulutnya dan membersihkan sisa lipstick yang belepotan di Pipinya
624a641349092925.jpg

“Makasih ya yang”

“Makasih juga ya cinta” jawab Vita sambil memakai kembali pakaiannya “Quick sex juga akhirnya kita, padahal tadi ga ada plan”

“Ya Namanya juga kangen” jawabku, setelah menyelesaikan 1 ronde yang melelahkan, kami lanjtukan dengan bernyanyi menghabiskan waktu yang tersisa, di sela – sela karokean kami berdiskusi – berdiskusi untuk langkah – langkah selanjutnya akan hubungan kami dan yang jelas makin menegaskan aku memilih dia sebagai pendampingku

Selesainya berkaroke ria aku putuskan untuk mengantar Vita pulang sampai kontrakannya, dalam perjalan

“Mas, minggir sebentar dong!”

“Napa dek?”

“itu tadi mau beli martabak Manis untuk mbak Dini” jawab Vita, dia masih saja merasa bersalah dengan Dini

“Okeh” jawabku sambil meminggirkan mobil

“Dek, ini” aku berikan uang 100an untuk membeli martabak

“Aaah, apaan sih” sambil membuang muka dan keluar mobil

Selang beberapa menit kemundia Vita balik kemobil

“Ga peka banget ya kamu mas!” oceh vita “Mbak Dini kan suka banget martabak, dan biar dia ga curiga juga kita ngapa - ngapain dijalan”

“Iya boooossss” sambil mengedarain Mobil

Setibanya di Betamidi, Vita menahanku untuk tidak berbarengan

“Nanti aku chat kalo udah nyampe, jangan bareng”

Vita pun jalan duluan, selang 10 menitan ia Chat aku “Udah turun aja”

Aku pun menuju kekontrakan Dini

“Assalamualaikum” salamku “Tok…tok…tok” pintuku buka

“Waalaikum salam, masuk mas” sapa Dini dan didalam sudah duduk 2 bidadariku

“Pas banget sih, mas datang ada yang nyiapin martabak”

“Iiihhh kayak gat ahu banget sihh, kan yang beli tadi sampean mas” jawab Dini sambil tersenyum dan ingin menyerangku.

Ada apa dengan Dini dan Doni?
Ditunggu lanjutannya suhu -suhu semproter sekalian
Gambar hanya mulustrasi semata jika ada kemiripan mohon maaf dan bisa PM ane
Jangan lupa masukannya/like/komen biar ane tambah semangat bercerita pengalaman ane ini
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd