Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Commensalism….

pimp lord

Pendekar Semprot
Daftar
17 Oct 2012
Post
1.928
Like diterima
2.426
Bimabet
Disclaimer...
No Drama...
Just a light story to betold
Just blow up some steam...
Enjoy...


PS. Part 2 di Page 2
and for the conclusion, is here https://www.semprot.com/threads/febriana.1370669/


Braaaak!!!!

Gatot tergagap, masih belum sepenuhnya sadar dari tidurnya ketika seorang gadis menyerbu masuk ke dalam kamarnya sambil menutup pintu kamar dengan cepat dan menguncinya dengan tergesa,

Ia lalu berbalik mendekati sang pemuda sambil dirinya melemparkan kemeja flannel yang dikenakannya dengan sembarangan, lalu sambil mendekati kasur di mana sang pemuda kini beringsut sampai tersandar di dinding kamar.

Sang gadis kini mengangkat t-shirt yang dkenakannya di balik flanel tadi, melolosinya melalui kepalanya dan melemparkannya begitu saja ke lantai kamar, membiarkan payudara sekalnya yang tak tertutup bra terekspose bebas, lalu dengan tergesa membuka celana jeans yang dikenakannya, hingga kini hanya celana dalam cream sederhana yang menutupi ketelanjangan dirinya.

“mBeb…. Ap... apaan…” Katanya masih sedikit groggy ketika perempuan itu menarik selimut yang tadi menutupi tubuhnya lalu dengan satu gerakan cepat memelorotkan boxer yang dipakai pemuda yang tidur bertelanjang dada itu.

“mBeb… Sebentar mBeb….!” Sergah pemuda itu mengumpulkan nyawanya sementara sang gadis mengocok penisnya yang masih layu dengan sebelah tangannya, lalu dengan cepat mengulum penis itu dengan mulutnya.

“Kenapa, nTot!?” sergah sang gadis, melepaskan kulumannya, namun tangannya tak berhenti mengocok penis pemuda yang semakin lama semakin tegang itu…

“Sepongan gua ngga enak, hah…!” katanya sambil dengan gemas meremas penis pemuda itu, lalu kembali mengulumnya dengan rakus….
“Atau kocokan gua ngga enak…?” dengusnya di antara cocoka dan kulkumannya di penis yang kini tegang sempurna itu

“Bu… bukan gitu mBeb... Nggghhh…” Lenguh Gatot demi merasakan hangatnya mulut sang gadis yang megulum penisnya yang menegang, ditambah nikmatnya lidah sang gadis yang melekat di urat penisnya yang berdenyut denyut…

“Kalau gitu, diem...” Katanya sambil kemudian mengangkangi tubuh sang pemuda, tangannya mengapit pipi sang pemuda dan dengan bernafsu memagut bibir sang pemuda yang akhirnya membalas pagutan itu.

Ngggghhhh….

Lenguhan keduanya terdengar lirih, ketika sang gadis dengan sebelah lengan memandu penis sang pemuda…

“mBeb…. mBeb…!” Hanya itu yang keluar dari mulut sang pemuda ketika kini merasakan tangan sang gadis menapak erat di dadanya yang masih setengah bersandar di didnding kamar….

Pinggul sang gadis meliuk-liuk, maju mundur dengan liar, menggesekkan penis itu di dalam rongga vaginanya yang sangat-sangat basah…

“Kenapa, nTot…” Katanya lagi sambil mendesah sambil mengigit bibir bawahnya… Kepalanya sesekali mendongak, mulutnya membuka mengeluarkan desahan, sambil ia terus memacu pinggulnya di atas penis sang pemuda…

“Goyangan gua ngga mantep, hah…!?” dengusnya sambil kini menaik-turunkan pinggulnya dengan cepat, menghantam-hantamkan panggulnya ke selangkangan sang pemuda, membuat vaginanya semakin nikmat demi merasakan gesekan pembuluh-pembuluh darah yang memebesar yang menghiasi penis sang pemuda yang kini memberi sensasi geli, linu nikmat di dinding vaginanya yang semakin sensitive itu…

“Atau…. Nggghhh…. Memek gua ngga nge grip..? Huh!? Ngga… Nggghhh Ennnaagghhhh?” Katanya lagi terbata-bata…. semakin bernafsu

“Bu… Bukan gitu mBeb…. Pu… Punya elo E… Enak…. Enak bangethhh… Ngejepit bangeethhh” Kata sang pemuda tak dapat memfokuskan pikirannya, antara masih belum sepenuhnya sadar dari tidur dan merasakan nikmatnya remasan vagina sang gadis di penisnya…

“Kalau gitu…. Nggghhh… diem…!” Kata sang gadis sambil menarik kepala sang pemuda dan memebenamkan di antara kedua payudara sekalnya yang tidak terlalu besar itu….

“Isep toket gua, nTot…” perintahnya yang dituruti sang pemuda yang kini menghisap puting payudaranya…

“Iyaaahhh… Gitu…. nggghhh…. enaakkk….” desah sang gadis menikmati gigitan halus sang pemuda di putingnya yang mengeras…

“Remeshhh…. Remeshh, nTot… Remessshhh yang kuaathhhh….” Perintahnya lagi sambil mengangkat sebelah telapak tangan sang pemuda buat meremas sebalah payudaranya yang masih kosong, belum terstimulasi…..

“Yessshhhh….” lenguhnya merasa nikmat karena kini pemuda itu meremas kedua buah dadanya dengan keras… Sesuai keinginannya, dan bibir, lidah dan gigi pemuda itu bergantian mencium, mengulum, mengigit kedua puting dan areaolanya bergantian…

Goyangan pingggul sang gadis semakin liar, semakin tak terkendali…

“GOD… NTOOOOOT!!!!!! GUA… DAPEEEEETTTTTT!!!!!!!” Teriaknya tak peduli kalau ada yang bisa mendengar suaranya dari luar kamar, sementara kini tubuhnya terlejang-lejang, gemetar di atas tubuh sang pemuda yang merasakan kalau penisnya diremas semakin kuat sebelum akhirnya remasan vagina itu terasa melemas seiring rebahnya sang gadis di tubuhnya.

“Lagi…. “ Kata sng gadis masih terengah, namun jelas masih bernafsu, terlihat dari pandangan matanya yang tajam ke arah sang pemuda….

Vaginanya masih membungkus erat, mecengkram penis keras sang pemuda yang mulai berdenyut…

Gadis itu menahan tubuhnya dengan kedua tinjunya ke atas kasur, lalu menaikkan punggung kakinya ke paha sang pemuda, dan kemudian…

Kembali desahan dan lenguhan kedua insan dimabuk birahi itu terdengar dari dalam kamar seiring gerakan liar pinggul sang gadis di atas pinggang sang pemuda yang kini sudah sepenuhnya sadar dan dengan penuh gairah meladeni nafsu sang gadis…
****

How in the world this shit started?

Well… In not so distant past…..

*****

“Tot… makasih elo udah ngebiarin gua nginep di sini….” Kata Roy yang ke luar dari kamar sang pemuda yang sedang duduk di ruang tengah rumah kost beberapa kamar yang berada di dekat kampus mereka…

Sebenarnya tempat kost itu tadinya sebuah rumah tempat tinggal yang dimiliki sebuah keluarga kaya yang menemani putri mereka kuliah di sana, namun setelah sang putri menyelesaikan kuliah, dan melanjutkan pendidikan strata dua di luar negeri, maka mereka memutuskan untuk menyewakan rumah itu untuk mahasiswa yang kuliah di sana.

Gatot dan beberapa temannya cukup beruntung bisa tinggal di kost yang kalau menggunakan harga pasaran, tak akan pernah bisa mereka tempati…

Kini salah seorang temannya, Roy sang playboy subuh tadi mendadak datang ke kost yang untungnya pada saat itu sedang sepi karena selain dirinya, semua penghuni lainnya sedang liburan akhir semester, sementara ia sedang mengikuti semester pendek karena ada beberapa mata kuliahnya yang nilainya harus diperbaiki…

Roy sebenarnya bukan teman satu jurusan, ia hanya seseorang kenalan di kampus yang juga sebenarnya tidak terlalu dekat dengannya, namun demi melihat pemuda itu datang dalam kondisi mabuk parah, ia membiarkannya tidur di dalam kamarnya.

Kini, dalam keadaan lebih segar dan membuat kopi dengan sembarangan di rumah kost yang seakan miliknya, dan meninggalkan gelas bekas pakainya sembarangan, sang “tamu” kemudian pamit…

“Aku tinggalin botol di kamar kamu….” kata Roy sambi mengedipkan mata pada sang pemuda yang terbengong melihat ke PDan lelaki itu sebalum menutup pintu…

Duduk bersandar di sofa ruang tengah, masih sedikit mengantuk karena tadi tidurnya terganggu, pemuda itu menyadarkan kepalanya ke belakang, mencoba memejamkan matanya sejenak ketika…

Suara ketukan pintu kembali mengagetkannya….

Apa dia ketinggalan sesuatu…? Batin pemuda itu sambil beranjak malas ke arah pintu dan membukanya…

“mBeb…?” Sang pemuda kaget demi melihat sosok gadis yang sangat dikenalnya yang mengenakan tshirt longgar berwarna hitam, celana jeans type standard, mendorongnya ke samping sampai tersandar di dinding tembok…

“Minggir nTot… Gua kebelet pengen boker…” kata sang gadis yang mulutnya sangat vulgar itu sambil melewati sang pemuda yang tergagap kaget, dan melihat gadis itu tergopoh gopoh berlari kecil ke arah kamarnya yang memang memiliki kamar mandi di dalamnya…

Menggaruk kepala yang tidak gatal, sang pemuda kembali menutup dan mengunci pintu karena orang yang biasa membersihkan rumah kost baru akan datang besok, dan ia memang punya kebiasaan untuk memastikan tempat tinggalnya dalam keadaan aman.

Sang pemuda kembali menuju sofa ruang tengah sambil menggelengkan kepalanya demi merasakan hari yang luar biasa yang dialaminya

mBeb… Febriana… Gadis yang kini sedikit membanting pintu kamarnya marupakan salah satu teman satu angkatannya, salah satu dari lima orang perempuan yang ada dijurusannya….

Ya… Walaupun kini jaman sudah semakin maju, dengan emanisapsi yang semakin nyata, tetapi tetap saja, seorang gadis kuliah di jurusan mesin…?

Sang pemuda menyalakan tv, namun pikirannya melayang ke awal perkenalan mereka yang sebenarnya tidak dimulai dengan baik…
****

Satu bulan sesudah masa ospek berlalu, di kantin kampus ketika ia sedang membeli sepiring batagor, ia berbalik dan….

“NGENTOT!!!! PAKE MATA KALAU JALAN!” bentak sang gadis ketika kini kemeja flannel kesayangannya terkena tumpahan bumbu batagor tak berdosa yang kini berhamburan di lantai kantin…

“Ma… Maaf Beb…” Kata sang pemuda gugup sampai salah menyebut nama sang gadis, sambil reflex menulurkan tangannya mencoba mebersihkan tumpahan bumbu kacang di baju sang gadis…

“NGEHE! Manggil mBeb lagi!!!! Gua bukan pacar elo MESUM!!!” katanya sang gadis marah sambil menepis tangan sang pemuda dan kemudian ditemani teman perempuannya bergegas menuju toilet kampus…
****

Cukup lama sang gadis membencinya, membuang muka atau menatap sinis setiap bertemu dengannya… Benar-benar sangat menyiksa, karena mereka, sialnya ditempatkan di satu kelas yang sama.…

Sampai satu hari waktu perkuliahan sudah selesai, mendung sangat lebat menyambut para mahasiswa sangat sebagian bergegas pulang menghindari hujan yang mulai turun, membuat tubuh sang gadis mulai basah, sambil memaki-maki dengan kesal mencoba menstater Tiger keluaran tahun 1993 miliknya...

Biasanya motor kesayangannya itu menurut padanya, karena bagaimanapun, ia sendiri yang membangun motor itu dari sekedar motor tua tak terawat, sampai sekarang menjadi motor custom kebanggannya…

Namun hari ini… Berkali-kali ia mencoba menstater motor itu, bahkan sampai ia memukuli tangki bensin motor itu sambil menyumpah-nyumpah kesal. Lalu berlutut dengan sebelah kaki di tanah yang mulai becek, mencoba memeriksa kabel-kabel dan selang di sekitar mesin motor itu…

Mendadak ia merasa kalau hujan tak lagi menetesi tubuhnya, dan ada seseorang berdiri di belakangnya…

Matanya menatap penuh amarah ke arah sang pemuda yang meneduhi tubuhnya dengan payung kecil, tak mengucapkan sepatah katapun, ia kini kembali berkutat dengan motornya yang entah kenapa tak mau nyala sama sekali.…

“Kost aku dekat, kita benerin motor kamu di sana…” Kata pemuda itu yang sama sekali tak di tanggapi sang gadis, yang terus mengutak utik mesin motornya…

“Feb!” sergah sang pemuda dengan sedikit keras, membuat sang gadis menoleh dengan pandangan ganas…

“Please….” kata pemuda itu lagi sementara kini tubuhnya mulai kuyup oleh hujan, karena payungnya hanya cukup buat menutupi sang gadis…

Akhirnya dengan rasa enggan yang tinggi, sang gadis berjalan di bawah payung menuju kost sang pemuda yang kini basah kuyup sambil menuntun motor sang gadis ke kostnya…

“Makasih… “ Kata sang gadis dingin, menerima segelas teh manis hangat yang dibuat sang pemuda yang kemudian sebentar masuk ke dalam kamar dan ke luar membawa sebuah handuk kering yang kemudian digunakan sang gadis mengeringkan rambut bergelombangnya yang dipotong model pixie itu…

“Motor kamu aku parkir di garasi di samping….” Kata sang pemuda memecah kesunyian di antara mereka… “Ada tools di sana…” katanya lagi…

Tak lama keduanya berjalan melewati pintu samping menuju garasi yang cukup luas…

Dengan cekatan sang gadis, menggunakan tools yang diangsurkan sang pemuda, yang dalam diam, seakan tak disadari sang gadis mengangsurkan tools yang tepat sesuai urutan yang diperlukannya untuk memperbaiki motor yang tak lama kemudian akhirnya menyala…
****

Setelah mencuci tangan dan memebersihkan noda oli di keningnya, sang gadis kemudian kembali duduk di ruang tengah, diikuti sang pemuda yang membawa dua mangkuk mie instant goreng yang mengeluarkan aroma yang menggugah selera…

Sang gadis nampak malu menerima mie yang disodorkan pemuda itu padanya mengingat betapa hostile nya dirinya selama ini terhadap pemuda itu…

“Kamu sewa rumah ini sendiri…?” tanya sang gadis setelah seluruh mie goreng itu masuk ke dalam perutnya, dan meminum segelas air hangat yang diberikan pemuda itu

“Ngga, aku nge kost bareng beberapa temen… cuma mereka hari ini memang lagi ada acara….” kata sang pemuda, meletakkan mangkuknya yang kosong di meja ruang tengah itu..

Sejenak keheningan kembali hadir diantara mereka…

“Feb…” kata sang pemuda memecah keheningan… “Aku mau minta maaf buat waktu itu, ya…”

“Well, aku juga hostile ke kamu, kan… so….” kata sang gadis yang nampak sangat sulit untuk meminta maaf…

“So… truce…?” tanya sang pemuda penuh harap…

Anggukan kecil sang gadis cukup sabagai jawaban….
****

Hujan telah berhenti, Tiger itu kini menggerung di dalam garasi siap untuk melaju…

“Makasih ya , nTot…” kata sang gadis sambil memindahkan gear ke gigi satu, menyeringai dengan wajah tanpa dosa ke arah sang pemuda…

“Hati-hati, mBeb… jalanan licin…” Balas sang pemuda yang menyengir demi melihat pelototan mata sang gadis yang kemudian memacu motornya membelah malam…

Senyum tersungging di bibir sang gadis…
****

Setidaknya sejak saat itu, sang gadis jadi lebih tolerant pada sang pemuda, terlebih karena sang pemuda dapat meladeni sifat dominant sang gadis...

****
“Aaaaahhhh… Legaaa…. makasih ya nTot… Plong perut gue... Udah gua tahan dari tadi soalnya... Elo kan tau kalau gua males boker di toilet kampus” kata sang gadis sambil menghenyakkan pantatnya di atas sofa di samping sang pemuda yang terjaga dari lamunannya….

Pemuda itu memandang sang gadis….

Senyuman yang tadi menghias, mendadak menghilang dari wajah sang pemuda….

“mBeb… Elo dapet minuman itu dari mana.!?” tanyanya panik sambil mencekal tangan sang gadis, membuat air dalam botol minuman berkarbonasil itu berhamburan…

“Apaan sih lo, nTot?!” sergah sang gadis kesal sambil mengelap tumpahan air di celana jeans nya…. “Rese lo…. Cuma air putih juga, isinya…” katanya dengan kesal menggebrak botol itu ke atas meja

“Bukan itu, mBeb…” kata sang pemuda …. “Itu bukan botol punya gua… Elo kan tau gua ngga pernah minum yang begituan… itu ditinggalin Roy di sini….” lanjutnya dengan kepanikan yang begitu nyata…

“Roy!?” Seru sang gadis tak percaya… “Ngapain bajingan itu bisa ada di sini, hah!” bentak sang gadis yang malah menanyakan tujuan lelaki yang dikenal sebagai penjahat kelamin itu datang ke tempat sang pemuda…

“Gu… Gua juga ngga ngerti, mBeb…. Tadi sekitar jam dua subuh dia datang ke sini… Mabok parah…. terus dia tidur di sini… Sumpah, mBeb… Beneran” kata sang pemuda pasrah demi melihat kemarahan di mata sang gadis…

“Udah ah…. Bete!” kata sang gadis kemudian beranjak dari kursi hendak pergi meninggalkan sang pemuda yang nampak pucat pasi…

Namun, tak lama berdiri, sang gadis nampak limbung…

“mBeb… elo ngga kenapa-napa?” Tanya sang pemuda sambil membimbing sang gadis buat kembali duduk di sofa…

“Kepala gua ngedadak pusing, nTot… ” kata sang gadis dengan nafas yang mulai tersengal-sengal

Keduanya memandang ke arah botol di meja lalu saling berpandangan….

Kepanikan nampak di wajah keduanya….

“mBeb… mending elo masuk ke kamar gua, terus elo kunci dari dalem, ya...” Kata sang pemuda memandang khawatir sambil memapah sang gadis yang nafasnya kini mulai memburu sampai ke balik pintu kamarnya. Pemuda itu bernafas sedikit lega demi mendengar suara pintu kamar yang dikunci…

Lalu ia bergegas mengambil sisa cairan obat perangsang itu dan membuangnya di dalam washtafel lalu membuang botol aqua itu ke tempat sampah…

Kini seperti seorang suami yang menunggu istrinya melahirkan, ia duduk dengan gelisah di sofa, atau mondar mandir panik di depan pintu kamar…
****

Njing, gua horny banget…. Batin sang gadis yang kini sangat gelisah di atas kasur lantai sang pemuda, ia membolak-balik tubuhnya yang terasa panas walau AC kamar sang pemuda dipasang cukup dingin…

‘Ngghhhh…” Lenguhnya ketika ia menggosok lehernya… Entah kenapa gosokan di lehernya malah membuatnya menjadi semakin bernafsu…

Ia merapatkan pahanya yang terbalut jeans yang sekarang entah kenapa terasa sangat kasar dikulitnya sampai-sampai dengan bergegas ia membuka celana tak berdosa itu dan mencampakkannya begitu saja…

“Ngghhh….” desahnya lega setelah celana itu tercampak sembarangan di lantai kamar…

Roy bajingannnhhh…. Makinya dalam hati karena ia sadar kalau tubuhnya kini bereaksi terhadap perangsang yang tadi diminumnya. Tanpa bisa melawan nalurinya untuk meremsai kedua payudaranya yang masih terbungkus tshirt dan bra itu…

Desahan sang gadis makin tak bisa ditahan, terlebih ketika kini sebelah tangannya merayap turun ke arah kakinya yang sedikit mengangkang seperti kodok, dan kemudian menstimulasi vaginanya yang tertutup celana dalam yang sudah basah oleh cairan cinta yang meleleh dari dalam vaginanya yang terasa sangat berdenyut…

Merasa tak nyaman dengan basahnya celana dalam itu, dengan tergesa sang gadis mengangkat pinggulnya memudahkan tangannya untuk melepas lapisan katun tipis yang menutupi bagian tubuh paling intimnya itu...

Dalam posisi menyamping, sebelah tangan meremasi kedua buah payudaranya yang semakin mengeras, dan sebelah lengan mermasi vaginanya yang bersih tanpa sehelai rambut pubis pun… Remasan, tamparan-tamparan ringan, usapan, pijatan… Bahkan colokan jari tengah dan jari manisnya seakan tak dapat memuaskan birahinya yang semakin meninggi….
****

Gatot nampak cemas menggigit gigit kuku jempolnya tanda kegelisahan yang memuncak, ketika tiba-tiba…

Braaak!!!

Pintu kamar membuka dengan kasar

Sang pemuda terkesiap melihat sang gadis yang nampak buas, dengan nafas yang berat dan memburu, keringat mengucur deras dari sekujur pori-pori tubuhnya, bibir bergetar menahan nafsu … Penampilannya acak-acakan, rambut pixie bergelombang nya nampak berantkan, namun justru menambah sesualitas sang gadis, tubuhnya hanya berbalut tshirt yang untungnya cukup besar, cukup untuk menutupi pangkal pahanya yang nampak berkilat dengan cairan yang meleleh mulai dari pangkal paha sampai ke lantai…

“Bantu gua!!!” sergahnya menarik kerah tshirt sang pemuda yang masih tertegun, dan seperti kerbau dicocok hidung mengikuti tarikan sang gadis yang kemudian mebanting pintu kamar serta mendorong sang pemuda sampai terjengkang di atas kasur..

Sang pemuda terpana melihat sang gadis menarik kausnya melelwati atas kepala, menyisakan bra berwarna hitam yang menutup bulatan payudaranya, yang segera terhalang oleh selangkangan sang gadis yang kini berada tepat di atas wajahnya…

“Jilatin memek gua, nTot…. Please…!” Lenguh sang gadis dengan bernafsu sambil menurunkan belahan vaginanya hingga berada tepat di atas mulut sang pemuda yang masih membuka karena terpana, dan kemudian meliuk liukkan pinggulnya, mengesek-gesekkan vaginanya yang sudah sangat basah di wajah sang pemuda yang mendadak gelagapan dan mencengram pangkal paha sang gadis…

“Tolong gua, nTot…. Gua ngga tahan banget…. Tolong gua…” katanya menghiba karena nafsu yang sudah begitu tinggi hingga membuat sang pemuda melonggarkan cengraman di pangkal paha sang gadis dan kini malah membantu memaju mundurkan pinggul sang gadis di wajanya yang kini belepotan cairan vagina yang nikmat itu…

“Gila nTot…. mulut elo enak bangethhhh… ngghhhh…” lenguhnya sambil terus menggesek pinggulnya di muka sang pemuda.

Tubuhnya kini melenting ke arag belakang, sebelah lengan meremasi rambutnya, sebelah lengan menahan berat tubuhnya, sambil meremas penis sang pemuda yang sangat-sangat tegang itu…

“nTot… Terus nTot… makan memek gua…” katanya dengan sangat bernafsu, suaranya semakin bergetar, gerakan pinggulnya semakin cepat, makin kasar…

“Iyah… iyah… IYAAAHHHHH!!!!!” seru sang gadis ketika akhirnya orgasme yang dicarinya meledak di dalam tubuhnya…

Sang pemuda sedikit gelagapan demi menerima semburan squirt dari dalam vagina sang gadis yang memenuhi mulutnya sebelum akhirnya ia beregegas menelan cairan cinta sang gadis agar ia bisa menampung lebih banyak lagi cairan yang meluber dari vagina sang gadis yang terlejang-lejang di atas tubuhnya…

Sang gadis beringsut menurunkan pinggulnya dari atas wajah sang pemuda yang belepotan cairan cintanya, turun ke dada sang pemuda, membasahi kaus yang dipakai sang pemuda dengan jejak carian orgasmenya yang berlelehan, sampai ke atas paha sang pemuda…

“nTot… Lagi….” katanya masih dengan suara yang penuh nafsu…

Obat perangsang itu begitu kuat…

Dengan cepat sang gadis meloloskan boxer sang pemuda dan dengan cepat sebelum sang pemuda bisa protes, lalu bergerak cepat menghujankan vaginanya, membuat penis tegang sang pemuda kini mengaduk dinding vaginanya yang sangat-sangat gatal itu…

Dengan sigap sang gadis membekap mulut sang pemuda dengan tangannya, agar sang pemuda tak sempat berkata kata sementara ia merebahkan tubuhnya di atas tubuh sang pemuda, wajahnya diselipkan di bahu sang pemuda sementara ia menaik turunkan pinggulnya dengan cepat agar penis sang pemuda bisa menggaruk seluruh permukaan dalam vagianya yang kini seakan mendapat pelepasan…

Suara hantaman panggul, suara becek yang dihasilkan kedua kelamin yang menyatu erat membuat gairah sang gadis kembali mencapai titik tertinggi hinga…

“IYYAAAAHHHHHH!!!!!!’ teriaknya ketika badai orgasme keduanya datang…

Terengah karena kelelahan, sang gadis berusaha bangkit dari atas tubuh sang pemuda, namun tak bisa… seluruh tubuhnya terasa sangat lemas…. Setelah masturbasinya, setelah dua orgasme yang bisa dibilang berdekatan dengan dibantu mulut sang pemuda, dan bahkan saat ini ia sedang dilanda multiple orgasm degan vagina yang berdenyut-denyut lemah setelah beberapa saat yang lalu meremas erat batang penis sang pemuda.

“mBeb… kamu ngga apa-apa…?” tanya sang pemuda karena mendengar sang gadis terisak di dadanya…

Febriana, gadis yang selama ini dikenal sangat dominat, tegar, keras, terutama dalam persaingan dengan para mahasiswa lelaki yang mendominasi jurusaan mereka, kini menangis di atas tubuhnya…

Mungkinkah karena menyesal setelah sadar dari pengaruh obat perangsang?

Namun kalimat selanjutnya membuta sang pemuda tertegun…

“Gua udah cape, nTot… tapi memek gua masih pengen ….” katanya terbata-bata “Gua udah ngga kuat goyang…. tolongin gua nTot…” isaknya menunjukkan betapa tersiksanya sang gadis, dan betapa berbahayanya obat perangsang itu.

Maka dengan lembut sang pemuda merebahkan sang gadis menyamping, mengangkat sebelah kaki sang gadis untuk bersandar ke pahanya sebelum dengan lembut menusukkan penis teganggnya ke dalam vagina sang gadis, dalam posisi spooning, yang seakan menyambut penisnya dengan penuh kerinduan…

Dengan perlahan namun pasti sang pemuda menghentak-hentakkan pinggulnya, menggaruk seluruh lorong vagina sang gadis dengan penisnya, sambil sebelah lengannya meremasi payudara sang gadis dari luar bra hitamnya dengan lembut, dan mencumbui leher jenjang sang gadis yang kini nampak nyaman, tidak lagi merasa harus mengejar orgasmenya, namun menikmati perjalanan menuju puncak yang diantarkan oleh sang pemuda yang kini meraih wajahnya dan dengan sepenuh hati di balas oleh sang gadis dengan ikut meraih wajah sang pemuda dan memagut bibir nya dengan penuh gairah…
****

“Makasih banyak ya nTot… Elo udah nolongi gua” kata sang gadis setelah keduanya terbangun dari tidur lelap keduanya, karena begitu lemasnya mereka setelah pegumulan liar yang mereka alami beberapa saat sebelumnya…

“Untung gua kenanya di sini… Ngga kebayang kalau gua sampe sange diluar sana…” kata sang gadis sambil bergidig ngeri di dalam pelukan sang pemuda, yang membuatnya merasa aman…

Sang gadis lalu beringsut bangun, sedikitt mengernyit karena pegal yang kini terasa di sekujur tubuhnya, lalu mengecup lembut bibir sang pemuda yang tersenyum kepadanya…

“Gua ikut mandi ya, nTot…” katanya sambil menggulingkan diri, memudahkan sang pemuda juga perlahan bangkit juga limbung karena merasa pegal setelah pergumulan mereka berdua, untuk mengambi handuk dari dalam lemarinya lalu berbalik untuk memberikannya pada sang gadis…

Handuk yang dipegang sang pemuda terjatuh ke lantai, sang gadis tertegun melihat wajah panik sang pemuda.…

Keduanya melihat ke arah botol air mineral yang isinya kini mengisi perut sang gadis….

Sang gadis hampir menangis….

“Hehehe… Becanda….Kalau itu, memang punya gua” kata sang pemuda

“NTTOOOOOOOOOTTTT!!!!!” teriak sang gadis jengkel sambil melempar botol plastik yang untungnya sudah kosong itu ke arah sang pemuda yang menghindar sambil cekikikan karena berhasil mengerjai sang gadis yang langsung menyerbu sang pemuda dan memukulinya dengan gemas, sebelum menarik menarik penis sang pemuda yang layu, sampai sang pemuda itu mengaduh-aduh kesakitan, menita-minta ampun, ke dalam kamar mandi dan menghukum sang pemuda dengan perintah untuk memandikannya sampai bersih….

End
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd