Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kitchenset season I <------------------

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Terjebak kenikmatan bersama

"gak di rumahku aja mang... biar aman..", ujarku merasa khawatir namun aku tetap mengikuti langkahnya memasukin salah satu rumah di komplek baru ini yang sudah jadi dengan furniture yang sudah lengkap yang rupanya akan dijadikan rumah contoh sekaligus sebagai kantor pemasaran untuk komplek perumahan baru ini. aku seperti kerbau yang dicocok hidungnya menuruti ajakannya, aku benar-benar ketagihan kontolnya, apalagi sudah beberapa kali dalam seminggu ini suamiku tak berhasil mamuaskanku karena selalu ejakulasi dini. aku hanya dapat memuaskan diriku dengan dildo yang terasa hambar rasanya bagiku.
"justru aman disini bu dewi... gak ada tetangga yang curiga, semua rumah masih belum jadi disini.". jelasnya sambil menggandengku menaiki tangga ke lantai atas dimana terdapat ruang kamar tidur yang lengkap dengan kasurnya. aku terkesima dan merasa nyaman dengan suasana rumah baru ini, sekalian berkesempatan mencoba fasilitas yang ada, pikirku. mang marwan memeluku setelah menutup pintu kamar sambil melihat hamparan pemandangan suasana komplek perumahan baru yang besar ini, terlihat masih banyak rumah yang masih belum jadi.
"emmhh...", lenguhku menyambut kecupan bibirnya. tubuhku berpaling menghadapnya dan kusambut bibirnya yang kembali mengecup dan melumat dengan penuh napsu. tangannya meremas-remas bokongku dengan menyingsingkan gaun gamisku tangannya dengan leluasa menjelajahi bokongku yang tak terbungkus celana dalam. aku lebih sering tak mengenakan celana dalam kecuali saat aku haid.
"kangen ya...?". ujarnya membimbingku ke kasur
"he eh mang... ", ucapku sambil duduk di bibir ranjang melenguh saat mang marwan menciumiku, tangannya yang menyusup dibalik gaunku meraba tubuhku. tangannya menyingsingkan gaun gamisku ke atas satu tangan lagi menjamah dan meremas-remas buah dadaku yang melejit keluar dari BH ku yang tersibak keatas. kepalanya merunduk dan kubusungkan dadaku saat mulutnya menghisap putingku.
"eeshhss...", desahku merasakan lidahnya yang menggelitik putingku sambil tangannya terus meremas-remas buah dadaku.
"eemhh... dilepas aja mang baju aku...", pintaku.
"nanti saja....yang penting udah gak pake celana dalem kan.... ". ujarnya tersenyum nakal kepadaku.
"saya suka kalo bu dewi pake gaun dan kerudung gini.... keliatan seksi... napsuin...", jelasnya. direbahkan tubuhku dengan gamis tersingkap di dadaku dan kembali mang marwan mencumbuiku. kusambut lagi bibirnya yang mengecupku yang kemudian kembali menikmati puting susuku yang dihisap-hisap dan dilumatnya dengan penuh birahi.
"ooossshhh... mang... geliiiii...", rintihku seraya ku peluk kepalanya didadaku seperti bayi yang kususui.
"aaaahhh.....", aku memekik tertahan kurasakan tangannya menjamah mengenai itilku.
"udah basah nih...bu dewi sayang... ". ucapnya seraya meraih kedua kakiku yang direntangkannya mengangkang lebar di hadapannya yang bersimpuh di lantai.
"eemmhh... maang...", lenguhku masih merasa rikuh dengan terpampang vaginaku di hadapan wajahnya walau birahiku merasa sungguh seksi melakukan ini dihadapan laki-laki yang bernapsu memandang milikku ini. wajahnya mendekat dan kecupan lembut dibibir vaginaku yang disibaknya dan dengan lidahnya yang menjulur keluar menggelitiki itilku yang sudah gatal ini.
"aaaaahhh....". aku memekik lagi dengan tubuh bergetar merasakan geli nikmat saat itilku dilumatinya. lubang vaginaku yang basah dicoloknya dengan jarinya yang bergerak keluar masuk.
"ooohh... maang... geli banget... terus maang..", ucapku disela kenikmatan yang kurasakan.
"eesshhh... pengen pake kontol maang... eeshh.. pengen dientot pake kontol...", bisiku semakin liar dengan birahiku yang sudah diubun-ubun dengan vaginaku yang sudah semakin becek dibuatnya. dengan penuh pengertian mang marwan mencabut jarinya, tersenyum menatapku sambil membuka celananya.
"emmhh..", gumamku mataku melekat memandang dengan penuh birahi kontol besarnya yang menyembul keluar dari celananya, keras berdiri gagah dihadapanku.
"emmhh...", aku beranjak duduk seperti harimau betina yang menerkam mangsa di hadapannya. meraih kontolnya dan ku maskukan ke mulutku. kuhisap ku lumat dengan nikmatnya kepala kontolnya yang besar sementara tanganku membelai buah pelirnya yang menggantung dibawahnya.
"ooouuhhhh... enak banget bu dewi....". gumam mang marwan membelai kepalaku yang masih terbungkus kerudung biru tosca bergerak maju mundur dengan mulutku yang sampai monyong-monyong menghisap kontol besarnya yang tak mampu seluruhnya ku hisap, hanya setengah dari batang kontolnya yang mampu kutelan masuk mulutku, sementara jika aku menghisap kontol suamiku aku mampu memasukan seluruh kontolnya di mulutku.

puas kuhisap dan kulumat kontolnya di mulut atasku saatnya aku menghisap dengan mulut bawahku, mang marwan memintaku kembali berbaring di kasur tanpa melepas kerudung dan gaun gamisku yang hanya disingkap hingga leherku, kedua kakiku mengangkang lebar, vaginaku yang basah sudah merekah siap untuk dinikmati. kusambut tubuh mang marwan yang menindihku, kusambut bibirnya yang melumat bibirku dan melebar menciumi pipiku sambil tangannya meremas buah dadaku.
"maaang.... masukin...", pintaku tak sabar.
"apanya bu dewi...?", bisik mang marwan malah menggodaku.
"kontolnya masukin...maang... ". balasku.
"masukin kemana ?", godanya lagi.
"masukin ke memek aku mang.... kontolnya masukin ke memek aku mang...". ucapku berulang ulang membuat mang marwan tersenyum puas menggodaku.
"seksi banget bu dewi kalo bilang kontol....". ujarnya kurasakan kepala kontolnya mulai menyentuh bibir vaginaku, tangannya mengarahkan ke lubang ku yang sudah benar-benar becek.
"liat cewek cantik berkerudung kayak bu dewi seksi banget bilang kontol..". pujinya.
"ayo masukin maaang... udah gak tahan...". pintaku dengan kepala kontolnya yang tak kunjung masuk ke lubang vaginaku, masih digesek-gesekannya di belahan bibir vaginaku yang sudah berlendir ini.
"bu dewi bilang kontol ya kalo saya masukin...", pintanya.
"iya maang... masukin kontolnya maang...", pintaku lagi.
"ooooaaahhh... kooontoool...", ucapku saat kurasakan batang kontolnya melesak menghujam lubang vaginaku dan terbenam hingga seluruhnya tanpa tersisa. menyatu kelaminku dan kelaminnya. ditariknya penggangnya dengan kontol menjulur keluar.
"bilang lagi bu dewi...". ucapnya sambil perlahan memasukannya lagi.
"konnntooooll...", ucapku semakin keras bersamaan dengan kembali terbenamnya kontolnya di vaginaku yang tak lama ditariknya lagi dan dihujamnya lagi bersamaan dengan mulutku yang melenguh menyebut "kontol" berulang kali.

"kontol...ooohh...", lenguhku dengan tubuh tertindih mang marwan yang terdiam tak menarik kontolnya keluar lagi. membiarkan kontolnya tetap terbenam di dalam vaginaku saat tiba tiba pintu kamar terbuka dan kulihat berhambur beberapa orang masuk kedalam dengan ramainya membuatku terkejut.
"digrebeg... penggerebegan...", dalam hatiku yang shock seraya kudorong tubuh mang marwan.
"ditangkep maang...". pekiiku hampir menangis.
"tenang bu dewi... tenang... tenang....", ucap mang marwan memelukku dengan erat sehingga aku tetap berbaring dibawah tubunya yang mendekapku.
"mereka pengen ikutan kok....", bisikknya. ada rasa lega mendengarnya tapi juga ada rasa kesal kepadanya.
"kok mang marwan tega sih ngasih umpan aku ke mereka...?", ucapku dengan nada bergetar masih tak memelukku dengan erat.
"kalo memang bu dewi gak mau... ya gak apa-apa dan ini yang terakhir...", ucapnya menjelaskan kepadaku bahwa mereka adalah orang-orang bersih yang sering jauh dari istri-istri mereka di kampung ber hari-hari. mang marwan memperkenalkan mereka satu persatu dengan tetap memeluk tubuhku dengan kontolnya yang masih terbanam divaginaku. ada mang yayan seorang duda yang sudah ku kenal dan pernah beberapa kali menyetubuhiku dan yang empat orang aku belum mengenal mereka yang terdiri dari mang minan yang dipanggil bang mandor karena sebagai mandor disini dan seorang berkumis dipanggil mang ai dan seorang yang masih muda yang katanya masih perjaka di panggil mang ii.

"terserah bu dewi.... kalo mau saya akan cabut dan ibu dewi bisa pulang...dan ini menjadi yang terakhir kita ketemu....", ucap mang marwan menatapku kurasakan kontolnya perlahan bergerak menjulur keluar dari lubang vaginaku, tangannya mulai melepas dekapannya, tubuhnya mulai mengangkat. kontolnya menjulur keluar dari vaginaku, tercabut sedangkan aku hanya terdiam tanpa jawaban. saat kulihat wajah-wajah mereka yang penuh birahi menatap tubuhku yang tersibak ini. aku beranjak berdiri gaun gamisku menutup tubuh telanjangku. ku ayunkan langkahku namun tak menuju pintu keluar, namun aku memeluk mang marwan.
"terusin mang...", bisikku sesaat kemudian suasana menjadi riuh.
"uhuuy... pesta kita...".
"tenang bu dewi... kita akan bikin puas bu dewi...". ujar pria ber kumis yang namanya mang ai.
"dijamin aman rahasia bu dewi.... kita kan punya anak istri juga di kampung...". ucap bang mandor tangannya memegang pundakku dengan tubuhnya yang agak gendut namun wajahnya yang berwibawa memastikan kepadaku.

aku sudah memutuskannya untuk melayani mereka, toh apa bedanya dengan selama ini suamiku yang selalu menawarkan tubuhku ke laki-laki lain untuk 3 some, namun kali ini 5 lelaki sekaligus di hadapanku. ah seperti apa digilir 5 lelaki sekaligus pikirku, kalo 2 aku sering kali ini 5 lelaki untuk pertama kalinya buatku.
"yuk saya terusn bu dewi...", bisik mang marwan membimbingku kembali ke kasur, kubiarkan tangan mereka menjamahi tubuhku.
"ii... coba nih... belum pernah kan megang tetek.. he he he...", ujar mang ai kepada yang dipanggil ii yang memang masih terlihat muda dan katanya masih perjaka.
mereka mengelilingiku, aku berbaring kembali seperti tadi dengan kerudung yang masih melekat membungkus kepalaku dan gaun gamis tersingkap di leharku. kubiarkan tangan mai ai menjamah buah dadaku sambil kembali menawarkan kepada ii untuk memegangnya.
"aahh... lembut... kenyal...", ucap ii aku hanya tersenyum kepadanya membiarkan meremas dan memainkan putingku yang menonjol.
"coba nyusu i....", ujar mang ai dan dilakukan ii dengan merunduk dan menghisap putingku.
"oooohh..", lenguhku dan tersipu saat ii memandangku.

"liat nih i....", ujar mang marwan kepada ii yang menolehnya. melihat kearah vaginaku yang telah siap dihadapannya kontol mang marwan.
"waah.. memeknya seksi banget....", ucap ii aku tak mengerti apa maksudnya. yang mengoceh dengan bahasa daerahnya.
"waaahh...", sergah ii saat melihat kontol mang marwan mulai menusuk menyeruak lubang vaginaku.
"ooohh...esshh... ooohh...". desahku saat mang marwan mulai menggenjotku. ada yang menarik tangan kananku yang rupanya mang mandor yang membimbilmbing tanganku untuk menggenggam kontolnya yang sudah melepas celananya. sementara ii yang sibuk dengan meremas dan menyusuku, tak tinggal diam mang ai membimbing tangan kiriku untuk menggenggam kontolnya juga.
"bu dewi...", ujar mang yayan yang menjulurkan kontolnya di mulutku. ah lengkap sudah rasanya, aku merasa begitu seksi dan bergairah dalam kerumunan mereka yang penuh birahi menjamahiku menyetubuhiku. ii yang sibuk semakin tercengang melihat vaginaku yang sedang di sodok-sodok kontol mang marwan, kedua tanganku yang sedang mengocok kontol-kontol dan mulutku yang sedang menghisap kontol mang yayan.
"waaah...", sergah mang ii seraya ikut melepas celananya dan menjulurlah kontolnya yang juga besar terlihat begitu keras mengacung tegak. ah... kontol yang belum pernah merasakan kehangatan vagina begiru menggairahkan, pikirku. mang ii hanya mengelus-elus pahaku dan satu tangan lagi meremas buah dadaku sambil tangannya tak hentinya melihat kearah kontol mang marwan yang keluar masuk dan sesekali menoleh kearahku, memandang wajahku.

"uuuhh...", geram mang marwan mencabut kontolnya dari vaginaku.
"pengen sambil nungging bu dewi...", pinta mang marwan dan aku berbalik.
"di copot aja wan bajunya...", pinta bang mandor kepada mang marwan yang kemudian memintaku melepas gaun gamisku dan memintaku untuk tetap berkerudung. tubuh telanjangku menungging di hadapan mang marwan dan dengan cepat mereka ikut melepas bajunya dan kembali mengerumini tubuhku lagi.
"ooohhssss...", lenguhku dengan pinggul dalam cengkeraman mang marwan yang menggoyang ku. kedua buah dadaku yang mengayun diremas mang mandor dan mang ii yang menyaksikan mang yayan dan mang ai menyodorkan kontolnya di mulutku bergantian.
"cobain diisep sini ii...", tawar mang ai kepada ii yang mendekat dan menyodorkan kontol perjakanya kepadaku, kuhisap kulumat dengan hemas, begitu keras tegak berdiri. sepertinya ia akan memberikan keperjakaannya kepadaku, ujarku dalam hati dengan rasa suka.
"waaww... enak banget... ooohh...", ucap mang ii menyodok-nyodokan pinggulnya.
"ganti ii...", ucap mang yayan seraya menjulurkan kontolnya ke mulutku yang kusambut dan kuhisap, tak lama mang yayan mencabutnya dari mulutku.
"bu dewi...", ucap mang yayan sambil merunduk di wajahku dan mencium bibirku dengan penuh napsu.
"aaaahh....", rintihku melepas bibirku dari mang yayan yang membelai kapalaku sementara aku semakin tak kuasa menahan kenikmatan ini dan sesaat kemudian aku memekik dan tubuhku mengejang hebat mencapai orgasme pertamaku dan tubuhku roboh lunglai.


"ganti dulu wan...", pinta mang mandor yang tak dapat ditolak mang marwan yang memberikan kesempatan kepadanya walau ia belum menumpahkan spermanya orgasme di tubuhku. mang mandor membuka kedua kakiku yang diangkatnya lebar-lebar, mengarahkan kontolnya yang juga tak kalah besar.
"aaaaahhh...", lenguhku saat mang mandor memasukan kontolnya perlahan dan masuk tanpa kesulitan dengan vaginaku yang sudah becek ini.
"uuugghhh... masih enak banget empot ayamnya....", puji mang mandor kepada mang marwan yang menyaksikannya.
"tolong pada minggir dulu... jangan ganggu...", ucap mang mandor sambil menggejotku dan membubarkan mereka dari sampingku. mang mandor menguasai tubuhku sepenuhnya, tubuhnya menindihku dengan pinggul terus menggenjot tangannya sesekali meremas buah dadaku sambil bibirnya mencium dan melumat bibirku.
"ii liat tuh cara ngentot... belajar dari mang mandor...", ujar mang ai sementara mang ii yang hanya diam menonton mang mandor sedang menyetubuhiku dengan penuh birahi.

"aaahhh...", lenguhku dengan tubuhku yang diangkatnya dan memangkuku diatas pangkuannya sehingga kontolnya benar-benar melesak begitu dalam masuk mentok di bibir rahimku. tubuhku di ayunkannya naik turun sementara pinggulku bergoyang maju mundur menikmatinya. tangannya meremas-remas bokongku dipangkuannya sambil membenamkan wajahnya di dadaku. ku peluk kepalanya sambil terengah aku bergoyang sungguh nikmat di setubuhi mang mandor dengan tubuh gempalnya ini sungguh bertanaga memberiku keniknatan hingga aku tak mampu lagi menahan orgasmeku dan aku mengejang di pangkuan mang mandor yang perkasa ini.


"ganti dong... jangan di keluarin dulu...", ujar mang yayan yang maju menerima tubuhku yang lunglai dari pangkuan mang mandor. mang yayan mengengkangkang kedua kakiku dan membimbing kontolnya masuk ke vaginaku.
"oooohhhh... ", lenguhku sungguh terasa geli ngilu kurasakan dan mang yayan menggenjotku dengann penuh birahi, seorang duda yang lama tak merasakan kenikmatan dari perempuan ini begitu bernapsu menyetubuhiku. tangannya menjelajahi seluruh tubuhku sambil terus menggenjotku.
"ooohh... bu dewi... enak banget... saya kangen sama bu dewi...", ucapnya dengan suara bergetar sambil menggenjotku semakin cepat penuh napsu membuatku terengah-engah dan aku tak dapat menahan orgasme ku lagi. dan aku mengejang hebat dalam pekukan mang yayan yang mecabut tanpa menuntaskan untuk orgasme dan memberi kesempatan kepada mang ai yang maju ke hadapan selangkanganku yang sudah terbuka lebar.

"uuuhh... cantik banget ya memek bu dewi...", ucapnya
"aaaahhh...", lenguhku menerima kontolnya yang menyeruak lubang vaginaku dengan nikmat dan melandaikan tubuhnya diatas tubuhku seraya mencium bibirku pinggulnya bergoyang nikmat. kupejamkan mataku menimati enjotan pinggulnya dan lumatan bibirnya yang melumat bibirku dengan penuh napsu semakin lama membuatku tak lagi mamou menahan orgasmeku untuk yang kesekian kalinya.
"ooohh... maaaang...oooh...", lenguhku.
"enak bu dewi...".
"oooaahh... geli banget...oooh...". rintihku kucoba menahan rasa ngilu ini namun tak dapat bertahan lama dan aku pun kembali orgasme.


aku terlentang tergeletak walau mang ai belum orgasme namun memberi kesempatan kepada mang ii, sang perjaka untuk menyetubuhiku. aku bergairah melihatnya yang masih rikuh dan gugup seraya menghadap ke selangkanganku yang ku buka. kedua paha dalam ku di elusnya.
"uuh...". gumam mang ii sambil terus menatapi vaginaku yang banjir merekah di hadapannya.
"ayo i masukin bu dewi udah gak tahan tuh...", ucap mang marwan kepadanya yang tak sabar untuk kembali mengambil alih gilirannya. mang ii mengarahkan kontol perjakanya ke bibir vaginaku.
"uh.. anget banget...".ucapnya seraya perlahan menjejalkan kepala kontolnya ke lubang vaginaku, semakin dalam dan mendorong pinggulnya sehingga amblas seluruh kontol perjakanya di vaginaku.
"uuuh... ". geram nya seraya menindih tubuhku yang kusambut dengan pelukan tanganku di punggungnya.
"ayo i... kamu gak akan nyesel...", ucapku langsung memanggil namanya tanpa kata "mang" karena masih muda bagiku apalagi masih perjaka. pinggulnya mulai bergerak naik turun semakin cepat dan semakin nikmat kurasakan. kusambut bibirnya yang melumat ganas bibirku.
"oooooohhh... aaaaaaahh...", rintihku begitu dahsyat dengan pinggul i yang semakin cepat, kontolnya menghujam-hujam kencang lubang vaginaku.
"uugghh...". geram i
"wah... gak tahan dia.... ". terdengar suara mang yayan mengomentari, dan tiba-tiba aku tak lagi mampu menbendung orgasmeku dan bersamaan dengan ii yang menghentak-hentakan pinggangnya mengejang hebat. ku dekap pinggangnya sehingga ia tak dapat melepas kontolnya dari vaginaku.
"ooaagg...aahhh...", geramnya dengan pinggulnya yang menghentak-hentak bersamaan dengan tubuhku yang mengejang hebat menggapai orgasme bersamaan.
"uuuuhh... kooontoool...", pekikku dengan kenikmata yang kureguk untuk orgasmeku yang kesekian kalinya.

*-*
sungguh cantik kulihat ibu dewi, sejak awal aku selalu bergumam mengagumi kecantikan dan kemulusan bu dewi. apalagi melihatnya dengan tubuh yang hampir telanjang hanya kerudung yang masih melekat dalam dekapan mang marwan yang sedang disetubuhinya. apalagi saat mang mang marwan memberi kesempatan kepada aku dan yang lainnya untuk menjamah tubuh bu dewi yang sungguh indah. kepalanya maasih terbungkus kerudung dan gaun gamis panjangnya di singsingkan tangan mang marwan saat aku memegang tetenya yang ku belai sungguh lembut sambil mataku beralih ke selangkangannya, kudapati bulu jembutnya yang tercukur membentuk garis lurus berdiri di atas belahan bibir vaginanya terlihat seksi.
"pegang aja ii... ", ucap mang ai kepadaku dan kuberanikan diri untuk memegang jembutnya, kubelai jembutnya yang lembut terus kebawah kurasakan belahan vaginanya yang basah dengan bibir yang kemerahan kudapati daging kecilnya yang mengeras disana.
"eeesshh...", terdengar ibu dewi yang melenguh memandangku saat ku sentuh itilnya. wajah cantiknya sayup menatapku membiarkan tanganku menjamahi vaginanya.
"cantik...", gumam hatiku ingin menciumnya seperti yang lainnya mencium memegang seluruh tubuh ibu dewi bersamaan. ku beranikan diri untuk maju ke hadapan wajahnya yang di sambut dengan bibirnya yang mengecup bibirku. dadaku bergetar tubuhku seakan menggigil. ku kecup kembali dan kulumat dengan nikmatnya sambil tanganku meremas buah dadanya yang kenyal ini.
"ii ganti ii....", ucap mang yayan yang menggeser ku ke samping. kulihat semua sudah membuka celananya dengan kontol-kontol mereka yang menegang mengacung di hadapan ibu dewi yang menjamah dan memegang kontol mereka. aku pun ikut membuka celanaku dan kontolku bebas mengacung tegak berdiri. aku hanya terpana saat melihat vagina ibu dewi yang terlentang mengangkang dengan bibir terlihat merekah sungguh indah sekali di hadapan mang marwan yang sudah siap dengan kontolnya. mang marwan seakan mencontohkan kepadaku bagaimana memasukan kontolnya ke vagina ibu dewi yang terlihat sungguh menikmatinya. satu persatu aku melihat vagina cantik itu menerima kontol-kontol mereka yang memberikan kenikmatan kepada ibu dewi yang berkali-kali mengalami orgasmenya hingga saat giliranku di hadapan selangkangan ibu dewi yang menatapku dengan pandangan nakalnya. inilah pertama kali aku merasakan bersenggama, merasakan seks buatku, ku lepas keperjakaanku kepada bu dewi yang tersenyum menyambut tubuhku. tak kusangka nikmat sekali rasanya bersetubuh, nikmat sekali rasanya vagina ini. semakin ku genjot semakin nikmat kurasakan dan semakin cepat aku semakin melayang. hingga akhirnya aku tak dapat menahan orgasmeku dan tanpa sengaja karena aku tak dapat menarik kontolku dari vaginanya aku menyemburkan spermaku di dalam vaginanya.

*-*

"waah... iii udah nyemprot aja nih...", suasanya seakan riuh.
"gak nahan dia....".
"hamil dah... ha ha ha". saling bersahutan mengomentari orgasme mang ii yang mengawali untuk pertama kali.
"eeeehh...", lenguhku sambil kulihat kontolnya menjulur keluar dari vaginaku begitu perkasa, besar dan panjang nampak masih begitu keras berdiri. mang marwan mengambil alih posisi ii yang berguling kesamping.
"banyak banget sperma nya ii...", ucap mang marwan namun tanpa membiarkan sperma ii itu keluar atau ku bersihkan terlebih dahulu, kepala kontolnya langsung dihujamkannya ke lubang vaginaku.
"maang...", bisikku menyambut tubuhnya yang menindihku ku peluk dan kunikmati pinggulnya yang mulai naik turun. rasa geli ku nikmat menjalari tubuh dan sendiku. kusambut lumatan bibirnya saling berciuman dengan nikmatnya.
"nikmat bu dewi...?", bisik mang marwan.
"he eh... nikmat maang...", balasku lembut dan kembali menyambut bibirnya yang kembali melumat bibirku.

mag marwan mencabut kontolnya dan membangunkan ku, membimbingku untuk mengangkangi kontolnya sementara ia berbaring. kugenggam kontolnya dan kuarahkan ke lubang vaginaku bersamaan dengan sperma mang ii yang meleleh keluar. blesshh....
"ooohh...", lenguhku. aku terduduk diatas tubuh mang marwan. perlahan pinggulku mulai bergoyang bersamaan dengan mang ai dan mang yayan di sampingku yang menyodorkan kontolnya. kuraih dengan kedua tanganku dan ku kocok sambil pinggulku bergoyang sementara mang mandor menyodorkan kontolnya di mulutku.
"eemmhh....", lenguhku dengan mulut terjejal kontol mang mandor yang memegang kepalaku dan menggerak-gerakkan kepalaku maju-mundur.
"ooohh... nikmat banget...". gumam mang mandor kepada mang marwan.
"gak nyamgka bisa disepong bu dewi yang secantik ini wan....". ujarnya lagi.

kini mag marwan merubah posisiku, aku menungging sementara ia menggejotku dari belakang, di hadapanku mengantri kontol mereka yang bergantian memasukannya ke mulutku.
"ganti yan...", pinta mang ai yang kemudian memberi kesempatan kontol mang ai ku hisap dengan tubuhku yang mengayun manju mundur kontol mang ai maju mundur juga di mulutku. tangan mang ai memegang kepalaku yang masih terbungkus kerudung menggerakkan kepalaku maju mundur. terkadang membuatku terselak dan terbatuk oleh kontolnya di tenggorokanku.
"gantian...", ucap mang mandor kepada mang ai yang minggir diambil alih mang mandor yang membelai kepalaku di benahi, dirapikannya kerudungku sesaat ia memandangku dan mengecup bibirku.
"ah... mamah muda yang cantik...", puji mang mandor kepadaku dan melumat bibirku. kedua tetekku diremas-remas entak oleh tangan siapa aku hanya terpejam menikmati lumatan bibir mang mandor ini.
"oooaahh...", lenguhku dengan menggeliat melepaskan mulutku dari mulut mang mandor dengan genjotan mang marwan yang begitu cepat. aku mengeliat dengan bokongku yang tetap menyembul dengan bunyi benturan pinggul mang marwan yang semakin keras. ceplok... ceplok... ceplok....
mang mandor meraih kepalaku sambil duduk sehingga kontolnya yang tegak berdiri tepat di bawah mulutku, tangannya membelai dan membimbing kepalaku agar menghisap kontolnya sementara genjotan mang marwan semakin cepat mulutku terjejal kontol mang mandor.
"eemmhhfffff.....". pekikkku mencapai orgasmeku tertahan kontol mang mandor dan bersamaan dengan kurasakan mang marwan yang menghentakkan kan pinggulnya sambil menggeram. crooothh....crooottthh.. croottjhh... kurasakan berkali kali mang marwan menyembutkan spermanya di dalam vaginaku.

aku terkulai dengan bokong roboh kesamping dan terlentang dengan kepalaku diatas paha dalam pangkuan mang mandor, saat mang ai mengambil alih posisi mang marwan yang mundur. kedua kakiku mengangkang lebar di hadapan mang ai yang siap dengan kontolnya.
"lanjut bu dewi...?", tanya mang ai kepadaku.
"lanjut aja mang...", jawabku mengangkangkan kakiku lebih lebar. kurasakan sperma yang membanjiri vaginaku yang kubiarkan mulai meleleh keluar namun sudah kembali di jejeal kepala kontol mang ai yang menyeruan masuk dengan mantap.
"uuuhh... ". lenguhku dan kenikmatan mulai mengalir nikmat saat mang ai mulai menggejotku.

*-*
"terus mang aiii...", ucap bu dewi saat ku hentikan enjotaku bermaksud sejenak aku ingin melihat vaginananya yang ku hujam perlahan.
"iya bu dewi... abis ini nya cantik banget...", ucapku dan kembali ku enjot dengan penuh napsu mamah muda secantik ini tak ku siasiakan pikirku, memiliki tubuh yang putih mulus ini dan vagina yang masih sempit dibanding istriku di kampung.
"uugh... ijin numpahin sperma di dalem ya bu dewi...", ujarku dengan ku enjot semakin cepat vagina sempit ini. nikmat sekali rasanya apalagi aku belum pulang kampung 2 bulan ini. kutindih tubuhnya wajah ku diatas wajah cantik bu dewi yang sayup menatapku, bibirnya menganga menerima bibirku. kulumat dengan penuh napsu.
"uugh...", geramku ini saaat nya aku menyemburkan spermaku dalam dalam di rahimnya, aku tak peduli apakah mamah muda ini akan hamil nantinya.
croooth... croootth... berkali-kali ku semburkan sambil ku peluk dan ku cium wajah cantiknya.

kucabut perlahan kontolku seraya ku nikmati pemandangan bibir indahnya yang kemerahan dengan spermaku yang meleleh dari lubangnya sementara mandor sudah tak sabar untuk mengambil posisiku. aku menepi memberi ruang mandor yang sudah tak tahan sambil mengarahkan kontolnya di vagina bu dewi. ku ambil HP ku dan kunyalakan untuk merekam dari dekat saat-saat vagina cantik bu dewi di hujam kontol si mandor yang besar itu.
"ooooohhh....", terdengar dari bibir ibu dewi yang melenguh nikmat buah dadanya bergoyang terayun yang sesekali tangan yayan meremasnya sambil menunggu giliran. sementara ii membiarkan tangan bu dewi yang memegang kontolnya di kocok-kocok. ii yang sudah tak lagi perjaka.

mandor meraih tubuh bu dewi dan meminta yayan dan ii mundur, ia ingin menikmati sendiri tubuh bu dewi yang di bimbingnya mengangkang diatas pangkuannya sementara si mandor duduk di sofa dengan kontol besarnya yang tegak berdiri dibawah mulut vagina ibu dewi yang tak lama memasukannya dan duduk diatas pangkuan mandor. kedua tangan mandor mengepal di bokong bu dewi yang terayun-ayun naik turun dan wajah mandor yang membenamkan diri di dada bu dewi. tak lama kulihat ibu dewi menggeram dengan tubuh mengejang hebat mendapatkan orgasmenya dalam pelukan si mandor. tubuh mulus bu dewi di rebahkannya di sofa, kedua kakinya mengangkang lebar dan mandor kembali menghujamkan kontolnya membuat ibu dewi kembali melenguh-lenguh nikmat.
"cantik banget ya yan..?", ujarku kepada yayan yang menyaksikan sambil mengelus kontolnya menunggu giliran.
"iya... ai... apalagi kayak saya duda gini... bikin greng ibu dewi ini....", jawab yayan.

kulihat mandor mengejang dengan pinggul menghentak-hentak yang rupanya mencapai orgasmenya menyemburkan spermanya di dalam vagina bu dewi. yayan maju untuk menggantikan posisi mandor yang mundur. yayan membawa sehelai handuk kecil
"di bersihin dulu ya bu dewi...", ujar yayan.
"eeesshhhhhhh.... maang yayaan...", lenguh bu dewi, dengan 2 jari yayan memasukan dan mengeluarkan sperma dari lubang vagina bu dewi.
"sebentar yan...", ucapku sambil ku rekam dari dekat vagina bu dewi yang sedang di bersihkan yayan.
"cantik banget memeknya...bu dewi...", pujiku.

*-*
"emmhh...", lenguhku saat mang yayan mulai menyetubuhiku di sofa dengan posisi aku terlentang mengangkang. kulihat ii yang duduk menontonku menunggu gilirannya dengan kontolnya yang kulihat sudah tegak mengeras begitu perkasa. aku tersenyum kepada ii yang juga tersenyum menunggu dengan sabar sementara mang yayan sedang menyetubuhiku dengan penuh napsu, gairah seorang duda yang begitu lapar kenikmata dari wanita. teringat dulu saat pertama kali mang yayan menyetubuhiku yang begitu dahsyat membuatku terengah-engah kini kembali kurasakan. hingga aku kembali orgasme dalam pelukan mang yayan yang juga menyemburkan spermanya di vaginaku. mang yayan mundur memberi kesempatan kepada mang ii yang mendekatiku. dengan tubuh lunglai aku duduk di sofa.
"ii di kasur aja ya...?", pintaku dan ii merangkulku dan membawaku ke kasur. kurasakan sperma meleleh di pahaku saat berjalan ke kasur. aku duduk dan kurentangkan kakiku dan membersihkan sperma itu. dengan sabar ii menunggu dduduk di sampingku, melihat tanganku yang menyeka vaginaku. kutarik tangannya dan ku bimbing untuk menjamah vaginaku. saat jarinya mulai menyelinap bibir vaginaku, kurebahkan tubuhku dan ku rentangkan kakiku mengangkang dihadapannya. mang marwan, mang yayan, mang mandor dan mang ai sudah puas dan hanya duduk menonton giliran ii yang akan menyetubuhiku.
"masukin iii...", pintaku dan ii mulai bersiap di depan selangkanganku.

*-*
"emmhh..", aku membalas senyum ibu dewi, mamah muda ini begitu cantik dan mulus pikirku, dadaku berdebar saat dengan lirih memintaku untuk kembali menyetubuhinya. kedua kakinya yang mengangkang memperlihatkan kemulusan pahanya yang tak henti-hentinya ku usap, kujamah. apalagi pangkal selangkangannya, vaginanya yang terlihat masih mulus dengan bulu jembut terlihat indah menghias diatasnya. aku tak menyesal kehilangan keperjakaanku dengannya. ku arahkan kepala kontolku ke bibir vaginanya yang sebelumnya sudah ku tumpahkan spermaku di dalamnya, kini akan ku ulang lagi. perlahan ku tekan dan kepala kontolku melesak memasuki lubang vaginanya, kehangatan membaluri kepala kontolku semakin dalam semakin nikmat lubang vagina ini menjepitnya.
"ooohhhh.....". lenguh ibu dewi dari bibirnya yang ranum terdengar sungguh seksi. saat seluruh batang kontolku sudah ku jejalkan, kurebahkan tubuhku diatas tubuhnya, ku dekati bibir seksi mamah muda ini mendesah nikmat di hadapan wajahku. ku kecup dan kudapati sambutan bibirnya yang melumat bibirku dan kubalas dengan melumat bibirnya dengan penuh napsu. ku sumbat desahannya dari mulutnya yang ku lumat dan mulut vaginanya yang ku sumbat dengan kontolku. sungguh sempernu rasanya, kedua tanganku bebas menjamahi kedua buah dadanya, seluruh tubuh mulusnya. wajah cantiknya sayum menggeleng dengan liar, sesekali ku cium dan ku jilati ku kecup lehernya yang jenjang membuatnya melenguh semakin nikmat.
"aaahhh... iii.... terus iii... kontol kamu enak banget...", bisiknya membuatku semakin bernapsu menggenjotnya dengan cepat.
"aaahhh... ooohh....", tedengar semakin sering dan nyaring dan sesaaat kemudian tubuh mamah muda ini kurasakan mengejang, menggelinjang hebat dalam dekapanku.

*-*
"oooaaahh...", lenguhku sungguh luar biasa nikmatnya kontol perjaka ini, pikirku. sudah 2 kali aku orgasme namun belum juga ia menumpahkan spermanya kembali. tak seprti yang pertama sebelumnya ia tak lama menyemburkan spermanya, namun untuk yang kedua ini ia masih perkasa dengan waktu yang lama. hingga aku kembali merasakan tak kuasa menahan orgasme ke 3 ku dalam pelukan ii.
"iii... aku mau keluaar...", pekikku dan ia semakin cepat menggenjot pinggangnya, hingga kulihat ia menggeram dan bersamaan dengan tubuhku yang mengejang mencapai orgasmeku dan ia menyemburkan spermanya di vaginaku.


bersambung ke Halaman 17 <<<<<<<<<<<<<<---------------------------------------------------
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd