Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kitchenset season I <------------------

Ijin yang direstui


"boleh ya paah..?!!.", rajukku setelah satu bulan setelah pertemuanku dengan mantan ku, aku kembali meminta ijin suamiku untuk menerima kembali kedatangan reza, mantanku saat aku masih SMU dulu. dengan wajah datar suamiku terlihat terpaksa mengijinkan aku menerima kembali kedatangan reza.
"nanti aku rekam kok paah...", ucapku membuatnya sedikit terhibur dengan janjiku ini. ku lepas suamiku berangkat ke kantornya dengan kecupan dan pelukan hangatku.
"hati-hati di jalan pah...", ujarku seraya kulambaikan tanganku menatap berlalunya suamiku hingga menghilang di ujung jalan dan aku mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan reza dengan hati berbunga-bunga, seperti menunggu seorang kekasih yang datang di malam minggu. seperti biasa aku mengenakan gaun gamis dan kerudung panjangku, namun tanpa bra dan celana dalam yang ku kenakan di balik gamisku ini. aku tersenyum saat terdengar ketukan dari pintu depan seraya melangkah membukakan pintu. kudapati wajah ganteng reza yang tersenyum kepadaku.
"mas mu sudah berangkat dari tadi kan wi...?", tanyanya saat aku mempersilahkan nya masuk.
"sudah... kenapa memangnya....", tanyaku.
"ya enggak takut ketahuan aja.... ", ucapnya seraya duduk diruang tamu.
"mas ku sudah tau kok kamu mau datang...", ujarku dengan ringan seraya melangkah kebelakang untuk membuatkan minum untuknya.
"kamu mau minum apa rez...?", tanyaku saat kulihat ia beranjak dan mengikutiku ke dapur.
"kopi..... suamimu tau aku kesini ?", jawabnya dan menyambung dengan pertanyaannya yang kujelaskan karena aku yang meminta ijin untuk ketemuan dengannya.
"hah... dia gak marah wi..?", tanyanya
"enggak...", jawabku singkat sambil mengaduk kopinya dan ku suguhkan di meja makan dan mengalihkan topik pembicaraannya ke hal lain.

"emmhh...", lenguhku saat reza memelukku dan aku menyambut bibirnya yang mengecupku.kutatap wajah gantengnya yang dulu banyak membuat cewek-cewek iri padaku jika pulang sekolah aku berjalan berdua dengannya. kubiarkan tangannya menjelajahi dadaku, bokongku dan meraih gaun gamisku yang disingsingkannya keatas.
"emmhh... kamu udah gak pake celana dalem...", ucapnya aku tersenyum dan kembali menyambut bibirnya.
"eemmhh... ke kamar aja yuk rez...", pintaku di sela desahannya dengan nafasku yang sudah terengah oleh cumbuannya. dengan tangan menggandengnya aku membawanya ke kamar, tempat peraduan aku dan suamiku, kini kubawa reza mantan SMU ku ketempat peraduanku. aku melepas kerudungku seraya melihatnya melepaskan pakaiannya hingga telanjang bulat di hadapanku.
"emhh...kontol gedenya yang bikin aku ketagihan...", bisiku sambil kulepas gaun gamisku dan akupun sudah telanjang bulat dihadapannya. aku menyambut pelukan tubuhnya dan tubuhku menyatu dengan tubuh telanjangnya. saling berpagutan dengan penuh birahi aku membalas lumatan bibirnya, sesekali kujulurkan lidahku yang di hisapnya dengan gemas. tangannya leluasa meremas buah dadaku, meremas bokongku. kontolnya terasa mengganjal di perutku.
"emmhh... kontolnya ngeganjel...", ucapku seraya merenggangkan tubuhku dan kuraih kontolnya yang menempel di perutku.aku bersimpuh dan kubuka mulutku, kumasukan kepala kontolnya dan kuhisap dengan penuh napsu. kepalaku bergerak maju mundur sambil tangannku mengocok lembut, sesekalo biji pelir nya yang menggantung ku belai atau kujilat dan kuhisap. reza meraih pundakku dan memintaku untuk berbaring di kasur, aku terlentang dan ia memutar tubuhnya merentangkan kedua kakiku dengan wajah di selangkanganku sementara ia mengangkangi wajahku dengan kontolnya yang menggantung di atas wajahku.
"aaahh... aaahh... ahhh...emmfhhh.. ehmmgfff...", desahan mulutku tersumbat dengan kontol yang kuhisap sambil kurasakan kenikmatan lidahnya menjilati itilku.

"oohh... ooh... gak kuaaat rez...", eluhku dengan pinggul menggeliat, sambil sesekali kujilati kepala kontolnya.
"udah pengen wi..?", tanyanya.
"udah... udah pengen kontol...", ucapku membuat reza tertawa.
"seksi banget kamu kalo nakal gitu wi...", pujinya seraya membalikan badan di hadapan selangkanganku dengan kedua kakiku yang direntangkannya.
"ah kamu cantik banget wi...", pujinya lagi menatapku, sambil membelai bulu kemaluanku yang membentuk angka satu di bawah perutku. melihat keindahan tubuhku dengan posisi mengangkang seperti ini.
"ayoo rez... dientot memek aku...", ucapku dengan manja. reza menggenggam kontolnya yang diarahkannya ke vaginaku, kepala kontolnya menggesek belahan bibir basah vaginaku.
"eeengggg.... eeesshhh... .", desahku bersamaan dengan kontolnya bergerak menyeruak memasuki lubang vaginaku hingga seluruhnya terbenam.
"ooah... aah.. ah..", lenguhanku mengiringi setiap hujaman kontolnya yang mengaduk-aduk dengan nikmatnya. kedua kakiku merentang lebar di lebarkannya selebar-lebarnya dan pinggulnya bergerak naik turun dengan derasnya sehingga kontolnya seakan menancap dengan cepat di lubang vaginaku.

"oohh...", lenguhku dengan kontolnya yang tercabut dari vaginaku, dan memintaku untuk menungging. bokongku di remasnya di belahnya lebar-lebar sehingga merekah di hadapan kontolnya yang kembali diarahkan ke lubang vaginaku lagi. blessshhh....
"oooh....", lenguhku nikmat sekali dan kembali aku mereguk kenikmatan dari setiap enjotan pinggulnya. ceplok...ceplok... ceplok... bokongku berbunyi nyaring membentur pinggulnya yang deras mengayun, kontolnya menghujam-hujam dengan deras dan semakin cepat membuatku merintih, melenguh dengan nyaringnya.
terengar suara HP ku yang berdering sesuai dengan rencana suamiku yang berpesan akan menelponku di tengah-tengah persetubuhanku dengan reza. dengan satu tangan menopang tubuhku agar tetap menungging, satu tangan lagi aku meraih HP ku.
"ha... loo..pa paaah..", ucapku dengan suara tersengal oleh setiap hujaman kontol reza.
"iii iyaa... aah.. iya paah...", jawabku lagi dengan tersendat namun reza tak mengendurkan enjotannya.
"ooohhh... iya paah... aku.. ahh.. lagi dientot reza...ooh...", ucapku membuat reza terhenyak dengan mengendorkan enjotannya mendengar ucapanku.
"enak... pah... dientot kontol reza...", ucapku agak lebih lancar dengan enjotan pinggul reza yang agak melambat sambil mendegarkan ucapanku dengan suamiku.
"teruus... rezz.. entot aku...", ucapku seraya menengok ke belakang
"ooohh.. kontolnya terasa banget... enak banget pah... ooh paah...", ucapku berkali-kali dan dan tak lama ku dengar suamiku mengalami orgasme dari sebenerang sana dan menutup HPnya. HPku terlepas dari tanganku sesaat aku tak lagi dapat menahan kenikmatan ini, terbayang suamiku yang orgasme tadi. aku menggelepar hebat mencapai orgasmeku, tubuhku menggelepar tanpa bisa menahan posisiku untuk tetap menungging.

"jadi suamimu tau wi...", tanya reza berbaring di sampingku dan aku hanya mengangguk. nafas ku masih terengah dengan tubuh dimiringkannya, satu kakiku diangkatnya dan kontolnya kembali mulai menghujam di vaginaku. tubuhnya berbaring di belakangku.
ah nikmat sekali dari kaca rias ku, aku dapat melihat kontolnya yang menghujam-hujam vaginaku. buah pelirnya mengayun indah di selangkangannya. tangannya meremas-remas buah dadaku. tak lama reza memintaku untuk bangun dan ia berbaring dengan kontol tegak berdiri. aku berdiri dan perlahan menurunkan tubuhku hingga kepala kontolnya tepat di mulut vaginaku kemudian aku kembali menurunkan tubuhku sehingga melesaklah kontolnya dan aku terduduk di atas nya.
tubuhku mulai bergoyang mereguk kenikmatan ini,
"ah kontol yang keras dan besar nikmat sekali..", pikirku sambil mengayunkan pinggulku.
"suamimu gak marah wi tau kita sampe kayak gini...?", tanya reza di sela geraman nafasnya.
"enggak... ooohh.. aahh...", jawabku singkat dengan mata terpejam diatas tubuhnya.
"kenapa wi...?", kejar reza.
"aah... oohh...kenapa apanya ?", lenguhku tak langsung menjawab pertanyaannya malah aku bertanya lagi.
"kenapa dia gak marah aku entot kamu wi...?", tanyanya lagi.
"aaah... dia gak kuat lama rez...", ucapku.
"oo... apalagi napsu kamu gede gini ya wi... pasti dia gak lama...". ujarnya.
"he eh... ooohh...", sergahku sambil melenguh aku tak bisa menahan rasa geli nikmat ini hingga tubuhku meliuk dengan liarn diatas pinggulnya dan sesaat kemudian aku tak mampu membendung orgasmeku lagi.
"oohhh.. oh oh oh oh...", tubuhku mengejang bergetar, reza memelukku.
"nikmati wi... ya nikmati...", ucapnya dengan membelai kepalaku dan nafasku terengah-engah diatas pangkuannya.

*-*

"ahh... dewi... suamimu guoblook wi... menyianyiakan kamu yang cantik gini...", pikirku seraya ku tatap wajahnya sambil kurentangkan kedua kakinya lebar-lebar, ku lihat belehan memeknya yang kemerahan berlumur lendirnya sungguh terlihat seksi dan mulus dihiasi bulu jembut yang tercukur rapi membentuk angka satu tegak lurus di bawah perutnya dan satu lagi yang membuatku terkesan adalah lubang memeknya yang masih terasa sempit dan menjepit kuat kontolku sehingga terasa nikmat sekali. ada rasa penyesalan,
"kenapa dulu waktu pacaran gak aku perawani dia....", bisikku dalam hati tapi sekarang aja bisa menikmati tubuhnya, pikirku lagi sambil kuarahkan kepala kontolku lagi ke lubang memeknya.
"eeeehhh... geliiiiii....", lenguhnya manja saat kugesekkan di itilnya.
"geli... enak wii..?", ucapku
"he eh... pelan-pelan...", pintanya saat kepala kontolku bersiap masuk kembali lubang memeknya.
"aaaaahhhhhhh....", lenguhnya sementara kontolku terbenam nikmat.
"uuh... memek kamu enak banget wi... tau enak gini dulu aku perawanin kamu wi...", ucapku kutindih tubuhnya, ku remas kedua buah dadanya, kudekatkan wajahku dan ku lumat bibirnya.
"eemmhh...", lenguhnya saat kuhisap lidahnya sambil perlahan puinggulku bergerak naik turun, kontolku menjulur keluar dan ku masukan lagi. ku ayun perlahan dan semakin cepat sambil ku tatap wajahnya yang sayup dengan kepala menggeleng seakan menggelepar menahan rasa geli nikmat kontolku.
"uuhss.... oohhh...", lenguhnya.
"kalo suamimu udah tau gini... berarti aku boleh entot kamu sesuka aku ya wi...", ucapku sambil ku hentakkan dengan cepat pinggulku. dan sesaat kemudian ku hentikan pinggulku.
"suami kamu cuckold ya wi...?", ucapku dengan tegas sambil pinggul terdiam dan menatap wajah cantiknya.
"he eh...", jawab dewi sambil mengangguk.
"biar aku yang akan puasin kamu wi...", ucapku dan kembali ku gerakkan pinggulku.

"oooaah.. oah.. ooh... aahh... rezaaa...", lenguhan dan rintihan nya membuatku semakin bersemangat mengentot memeknya.
"eenak wii...", ucapku.
"ohh.. he eh.. essshh... oooaaah...", lenguhnya semakin ku hentakkan semakin cepat pinggulku dan membuat tubuh mulusnya menggeliat semakin tak terkendali.
"mau keluar lagi wi...?", tanyaku sesaat ku hentikan pinggulku lagi.
"aaahh... terus rezzzz.... enjot terus...", pintanya tangannya mencengkeram pundakku.
"mana omongan jorok mu wi...?, seperti dulu kalo kamu isep kontol aku...?", ucapku sambil tersenyum padanya membuatnya teringat dulu saat-saat masa-masa SMA dulu sering menghisap kontolku sambil berbicara jorok. aku suka setiap kali ia menyebut kata "kontol" saat itu.
"kontol... kontol gede... ", ucapnya dan aku mulai mengerakkan pinggulku lagi.
"enak wi...?", pancingku
"enak... banget... di entot kontol gede kamu rez... terusss.. enjot memek aku... kontol...", ucapnya berkali-kali membuatku puas menikmati ucapan joroknya yang terus diucapkannya hingga tubuhnya menggelepar kembali mencapai orgasmenya.
"enak dientot koooontoool....", ucapnya dan tubuhnya menggelinjang bersamaan dengan kata-kata "kontol" yang diucapnya berkali-kali dan aku terus menggenjotnya dengan rasa spermaku yang semakin tak akan bisa ku bendung dan aku ingin menumpahkannya lagi di dalam rahimnya seperti kemarin,
"aku ingin menghamilinya, aku ingin ia punya anak dari benihku...", gumamku dalam hati dan menyemburlah spermaku dengan dahsyatnya membanjiri rahimnya. pinggulku menghentak-hentak dengan kontolku yang berkedut menyemburkan sisa-sisa spermaku sebelum akhirnya terdiam dan kutarik keluar dari lubang memeknya.sesaat ku tunggu melihat lubang memeknya, belum ada spermaku yang meleleh keluar hingga ku colokan jariku dan kutarik sedikit spermaku yang kental dari lubang memeknya.

kubersihkan diri ke kamar mandi, kubasuh kontolku yang berlendir dari lubang memek dewi tadi.
"sungguh beruntung aku...", pikirku dengan kondisi suaminya yang cuckold aku bisa menikmati tubuh dewi dengan aman. kunikmati tubuh mulus dewi yang tergeletak di kasur. dulu aku hanya meraba dan melihat memek itu sambil mengocok kontolku, tetek yang ranum dulu sering ku pegang-pegang sungguh masih terbayang jelas di kepalaku. tak banyak berubah dari tubuhnya hanya sekarang terlihat lebih dewasa dan matang seperti layaknya wanita.
kuminta agar ia tak memakai pakaian, membiarkan tubuhnya tetap telanjang bersamaku melakukan sesuka hatiku di dalam rumah ini dengan tubuh telanjang bersama. kurangkul ku peluk, kucium bagian yang kuinginkan sambil bersenda gurai dan bercerita saat masa-masa SMA dulu.

siang hari, dewi kembali ku setubuhi hingga 2 kali di dapur dan di ruang tengah di sofa di hadapan TV. menjelang sore aku membangunkannya dari tidur lelapnya di sofa. kuajak dan kumandikan dengan mesra tubuhnya ku bersihkan kubasuh dengan tanganku yang menjelajahi seluruh bagian tubuhnya. ku keringkan dengan handuk membuat kemulusan tubuhnya terlihat sungguh menggairahkanku. kuajak ke ruang makan untuk menyantap makanan yang ku pesan dari luar dengan tubuhnya tetap telanjang bersamaku.

menjelang jam 5 sore aku mengajaknya ke ruang tamu, duduk berdua dengan tubuh telanjangnya yang ku cumbui.
"kamu yakin rez...?", tanyanya.
"iya...", jawabku dan ku yakinkan padanya kalo aku ingin memancing suaminya dengan sengaja disaat suaminya pulang dari kantor melihatku menyetubuhi istrinya dan kuyakinkan kalo aku tak masalah jika dilihat suaminya sedang menyetubuhinya. ku belai bulu jembut yang membentuk garis tegak di bawah perutnya dan kupagut bibirnya dengan melumat dan mgnhisap lidahnya.
"eeehhhsssss.... rezzz....", lenguhnya saat jariku ku membelai belahan bibir memeknya yang sudah basah berlendir. kedua kakinya mengangkang lebar saat jeriku menelusurinya dan ku colokan ke lubangnya.
"ooohhh....", lenguhnya menyambut bibirku dan menjulurkan lidahnya yang kembali kuhisap.

dewi tersenyum dan segara bersimpuh di hadapanku saat kuminta untuk menghisap kontolku agar dibuatnya lebih mengeras.
"kontol...", ucapnya dengan wajah nakal sambil menatapku sebelum mulutnya menghisap kepala kontolku
"uuuhh...", gumamku seraya ku memegang kepalanya ku belai rambutnya yang tak terbungkus jilbab seharian ini bahkan tubuhnya pun sudah tak berpakaian seharian ini. kepalanya bergerak mengayun mengulum kontolku yang semakin mengeras di buatnya.

kuraih kepalanya dan ku kecup bibirnya yang melepas kontolku.
"69 yuk wi...", ajakku dan ia mengangkangi wajahku diatas kursi panjang yang ada di ruang tamu itu. kuraih boongnya yang kuremas dan sambil kubenamkan mulutku di antara bibir memeknya yang begitu wangi bagiku sementara ia kembali menghisapi kontolku. kujulurkan lidahku dan sesekali ku hisap itilnya yang mengeras seperti kacang ini atau lidahku menjulur jauh di lubang memeknya hingga membuatnya menggelinjang dan menggeliatkan tubuhnya. nikmat sekali dan sungguh luar biasa wi...gumamku dalam hati mengagumi nya dengan wajah secantik dia dan tubuh yang mulus langsing dan seksi membuat setiap lelaki akan bernapsu jilka melihatnya, kini kunikmati walau saat ini ia sudah bersuami.

"gak kuat...", lenguhnya sudah tak lagi menghisap kontolku yang berarti ia sudah ingin disetubuhi dengan kontolku. aku beranjak dan memintanya duduk di kursi dengan kedua kaki mengangkang dan aku bersimpuh di depan selangkangannya. kupandang wajahnya satu tangan menggenggam kontolku yang kuarahkan ke lubang memeknya satu tangan lagi membelai rambutnya yang tersenyu memandangku, sudah siap ku setubuhi lagi.
"ooooaaahhh... kontoool...", lenguhnya saat kontolku menyeruak terbenam di lubang memekknya kemudian pinggulku mulai mengayun diiringi suara desahan nya menyertai ssetiap ayunan pinggulku. sesaat kulumat mulutnya yang membuatnya terbungkam.

jam menunjukkan pukul 5 sore yang berarti tak lama lagi suaminya akan pulang, pikirku sambil ku bimbing tubuhnya, kurebahkan di kursi panjang mengangkang dan kembali ku setubuhi dengan penuh napsu mantan pacar SMA ku ini sesaat kemudian ku lihat pintu yang sengaja tak dikunci dan sedikit dibuka agar suaminya tak perlu mengetuk bergarak terbuka dan telihat wajah suaminya yang terkejut dengan raut menegang melihat istrinya sedang ku setubuhi.

*-*
"paaah...", ucapku hanya menoleh ke pintu dengan nafas terengah melihat suamiku yang membuka pintu dan masuk kedalam dan menutup pintu, melihatku sedang di setubuhi reza mantan ku di SMA dulu. wajahnya menegang penuh napsu dan cemburu, dan sesaat kemudian merunduk dan melangkah kedalam meninggalkan aku yang terus di setubuhi reza yang tersenyum penuh kemenangan melihat reaksi suamiku yang menghilang di ruang tengah.
"paah...", panggilku.
"biar wi... nanti pasti balik lagi... dan nonton...", ucap reza kepadaku dan aku kembali menikmati enjotannya.
"mendesah yang keras wi.. sambil ngomong jorok...", bisik reza menggenjotku dengan kencangnya dan aku mulai mendesah, melenguh sambil keluar kata-kata kotor dari mulutku dan benar saja sesaat kemudian kulihat wajah suamiku dari ruang tengah berdiri menyaksikan sambil mengocok kontolnya yang masih setengah berdiri.

reza membimbingku untuk menungging.
"liat mas...", ucap reza kepada suamiku.
"ooooooooaaahhh....", lenguhku dengan kontol menerobos dari belakang dan reza menggenjotku dengan kencang. bokongku membentur keras hingga berbunyi nyaring mengiringi lenguhanku menikmati enjotannya.
"pantes wi... memek kamu masih seret gini... ", bisik reza di telingaku setelah melihat kontol suamiku yang kecil dibanding kontolnya.dengan gagahnya reza menyetubuhiku di saksikan suamiku. kini di bimgingnya aku mengangkangi kontolnya sementara ia duduk di kursi dan aku di atas pangkuannya dengan kontol yang tertancap di vaginaku menghadap suamiku. terpanpang dengan jelas kontol besar dan panjgn reza keluar masuk vaginaku saat tubuhku naik turun. kedua kakiku di rentangkan reza agar suamiku melihat dengan jelas vagina istrinya sedang di hujam kontolnya.
"liat paah... memek aku... papah cemburu kan... liatnya...", ucapku atas perintah reza yang mmeintaku mengucapkan kalimat itu.
"liat paah... memek aku... dientot kontol reza yang gede...", ucapku lagi mengikuti ucapan dari reza hingga beberapa kalimat membuat suamiku semakin cepat mengocok kontolnya yang keluar dari celananya.
"ooooaaahhggg...", terdengar dari mulut suamiku dengan gerakan tangannya yang mengocok cepat dan kulihat kontolnya menyemburkan sperma ke lantai cepatnya dan lunglai seraya berlalu masuk ke dalam. sementara reza masih terus menyetubuhiku.

*-*

antara cemburu dan napsu bergemuruh di dadaku membuatku gemetar tak karuan melihat istriku sedang di setubuhi reza, mantan pacarnya dulu di SMA. dengan posisi mengangkang diatas pangkuannya, jelas terlihat kontol besar dan panjang itu keluar masuk vagina istriku, membuatku mengocok kontolku sendiri semakin cepat dan tak dapat ku bendung sperma ku yang menyembur deras di lantai di hadapan reza dan istriku. aku berlalu masuk ke dalam meninggalkan mereka yang terus bersetubuh dengan penuh gairah. terdengar lenguhan, desahan dan rancuan jorok dari bibir istriku. aku masuk ke kamarku dan melihat ranjang kasurku yang berantakan dan banyak ceceran sperma di sana-sini. aku mengganti baju kantorku dan hanya duduk di ranjang mendengarkan suara lenguhan dan desahan istriku yang beberapa kali terdengar mengalami orgasme dan hingga sampai akhirnya aku mendengar geraman reza yang orgasme menumpahkan spermanya di vagina istriku.

"paah... ", ucap istriku saat aku duduk di hadapan meja makan, kulihat tubuhnya masih telanjang bulat sambil menyuguhkan minum untukku.
"papah.. gak marah kan..?.", tanyanya aku menggeleng sambi menatap wajahnya yang terlihat sumringah apalgi dengan keberadaan mantan pacarnya reza, yang kulihat juga masih telanjang masuk ke kamar mandi. ku hirup minuman hangat sambil mataku melihat dada istriku yang penuh bekas kecupan merah di mana-mana.
"emmhh... pada merah di cupangin reza...", ucap istriku melihatku melihat kearah dadanya. sembulan buah dadanya begitu banyak bekas merah. istriku memegang tanganku sambil tersenyum kepadaku dan aku balas tersenyum walau terasa berat dengan rasa cemburu di dadaku, namun napsu seakan menahan rasa cemburuku untuk menikmati momen seperti ini. dari kamar mandi reza menghampiri tangannya dengan lembut mengusap pundak istriku dan turun membelai kedua buah dada istriku.
"emmhh... rez...", istriku hanya melenguh membiarkan saja dan menyambut kecupan bibir reza di hadapanku.
"malam ini reza nginep pah... boleh ya pah... nanti papah tidur di sofa aja...", ujar istriku tanpa menunggu jawaban dariku yang membuatku hanya mengangguk perlahan dan melihat senyuman reza yang tersungging kepadaku.

menjelang larut aku berbaring di sofa dengan bantal dan sehelai selimut, sementara kulihat istriku dengan tubuh masih telanjangnya berbaring dengan reza di atas kasur ranjang pelaminanku. dibiarkan pintu kamarnya terbuka dan lampu yang tetap menyala seakan memberi kesempatan aku untuk tetap bisa melihat kedalam kamar. dan baru saja persetubuhan istriku dan reza di mulai. saat kulihat tubuh istriku yang digumuli dan saling mencumbui dengan penuh napsu birahi yang membara. di balik selimut ku kocok kontolku yang mulai mengeras walau tak begitu keras sambil kunikmati adegan persetubuhan istriku dengan reza. sudah 2x istriku sudah mengalami orgasme saat aku tak lagi dapat membendung orgasmeku, dengan ku kocok sendiri kontolku dengan kencang dan ku semburkan spermaku di sofa. ku selus kontolku yang sudah lemas, lunglai sambil ku nikmati adegan saat reza menumpahkan spermanya di rahim istriku.

esok hari, aku bangun agak siang, dan kutelpon managerku bahwa aku datang ke kantor agak telat. usai mandi aku berpakaian dan duduk di hadapan meja makan saat istriku menyuguhkan sarapan di hadapanku dengan tubuh telanjang dan hanya mengenakan jilbab yang hanya menutupi kepalanya. jilbab panjang yang dililitkan kebelakang leher sehingga kedua buah dadanya terlihat menggantung bebas di hadapanku. saat berdiri dan berjalan bokongnya seakan memamerkan keindahannya apalagi jika dari depan terlihat bulu jembut istriku yang berbentuk garis tegak lurus di bawah perutnya menghitam menghias indah bebas terlihat oleh ku dan oleh reza yang menikmati tubuh polos itriku.
"mas... liat...", ujar reza kepadaku sambil meraih tubuh istriku dan mendudukan nya diatas meja dengan kaki di angaktnya mengangkang. tangannya menggengam kontolnya yang diarahkan di ke vagina istriku.
"eessshh....", lenguh istriku yang memang sejak tadi sedang disetubuhi reza, vaginanya sudah berlendir sehingga kontol sebesar itu tak sulit masuk dan menghujam-hujam. kutinggalkan sarapanku dan kutinggalkan istriku yang sedang di setubuhi reza di meja makan.
"papah berangkat...?", tanya istriku di sela lenguhannya dan aku mengangguk.
"cium dulu paah...", ucap istriku dan aku mencium istriku dengan mataku yang tertuju ke vaginanya yang sedang di sodok-sodok kontol besar reza.
"liat mas... enak banget memek dewi... mas...", ucap reza kepadaku di cabutnya kontolnya yang berlendir dan di sodokan lagi ke vagina istriku, dan di cabutnya lagi dan di sodokkannya lagi dengan atraktif di hadapanku membuat kontolku lebih mengeras ku buka celanaku dan ku kocok di samping istriku yang meraih kontolku.
"mau dimasukin paah...?", tanya istriku, aku mengangguk dan reza mencabut kontolnya memberiku kesempatan berdiri di depan selangkangan istriku. kuarahkan kontolku di lubang vagina yang terlihat kemerahan dan terlihat terbuka lebar.
"ooahh...", gumamku dengan kontolku yang begitu mudah masuk dan terasa lubang vagina istriku tak mengigit bahkan tak menjepit, terasa begitu longgar buat kontolku setelah di sodok kontok besarnya reza.
"eehmhhh paah... kontolnya gak terasa...", ucap istriku membuatku hanya ternganga sambil terus ku sodok-sodokkan agr lebih terasa buatnya namun semakin cepat ku sodokan semakin aku tak dapat menahan orgasmeku. namun tiba-tiba tubuhku ditarik dari belakang sehingga aku mundur ke belakang bersamaan dengan kontolku yang yang tercabut dari vagina istriku dan menyemburkan sperma di udara dan jatuh kelantai.
"maaf mas... saya udah gak tahan... nunggunya...", ucap reza dengan entengnya sementara aku yang lemas tak sempat menyiramkan sperma di dalam vagina istriku. ku bersihkan diri dan meninggalkan mereka yang terus bersetubuh. seharian dan selama di kantor terbayang istriku yang bakal di setubuhi reza berkali-kali membuatku tak dapt berkonsentrasi dalam bekerja.



Bersambung ke Halaman 22 <<<--------------------------------------------
 
Terakhir diubah:
apa ia sampai segitunya suami nya ??
cuckold sih ya... tapi dileceh habis partner dan istri sendiri & g ada sepatah katapun keluar buat jaga harga dirinya....
nafsu sih nafsu.... tapi koq..

ah sudahlah ... it's just a story...
lanjut suhu.... gaya penulisan berganti pov, sangat menarik dan imajinatif...
:semangat:
 
apa ia sampai segitunya suami nya ??
cuckold sih ya... tapi dileceh habis partner dan istri sendiri & g ada sepatah katapun keluar buat jaga harga dirinya....
nafsu sih nafsu.... tapi koq..

ah sudahlah ... it's just a story...
lanjut suhu.... gaya penulisan berganti pov, sangat menarik dan imajinatif...
:semangat:

:D itu karena rasa inginnya sang suami menolak keinginan istrinya sama mantannya karena rasa cemburunya lebih besar dibanding kalo sama mang marwan spertinya begitu.
:D
yes it's just a story lah...
 
kesulitan dalam mengkisahkan cerita cuckold ini bukan pada bagaimana cerita karakter istri berubah pada akhir cerita, atau bgaimana suasana perkawinannya menjadi rumit, tapi lebih ke arah bagaimana mengeskalasi nilai nilai cerita dari sesuatu yg memang sudah panas diawal cerita menjadi lebih panas, pada akhirnya bnyk pembaca merasa puncak perubahan istri justru sudah terjadi diawal cerita dan penambahan penambahan chapter tidak menghasilkan suatu perubahan alur karakter hubungan cuckold, semua terasa sama,,, hanya adegan baru dan penambahan tokoh 'pejantan' baru, tapi secara esensi semua masih sama, istri nyelowong, suami menikmati dan si 'garong' menjadi pembully,,,
pada akhirnya kebanyakan cerita genre cuckold tidak punya grand ending scane karena semua terasa flat, tidak ada kejutan, opsi yg ada cm si istri jd terlalu liar , istri memutuskan untuk pergi atau diambil org atau malah suami yg berubah jd seperti org yg terlalu tunduk pada istri dan 'cowok-cowok' nya.
saya berharap sedikit masukan dari saya jangan dianggap sebagai koment negatif bagi suhu ts, anggap ini seperti tantangan bagi ts untuk menyugukan sesuatu yg fresh pd genre yg bisa saya bilang lg booming tp tidak terlalu bervariatif.
trims
seperti itulah oom...
:mantap:mantep ulasannya oom
makasih oom
 
sang suami harus secara terus terang akan kecemburuannya ketika si dewi sama mantan.. sehingga akan ada sedikit perlakuan yg berbeda ketika ngentot sama reza, entah itu malu ketika ada suami, atau sedikit ngumpet2 ketika ngentot... dan si dewi mulai berbohong ada beberapa kejadian ngentot yg tdk diketahuin suami..
mungkin gitu aja hu, usul saya.. semoga berkenan di suhu...
akhir kata, lanjutkan hu
 
Blunderkah sang suami????
Lebih unggul yang mana ya???
Harga diri seorang suami atau...
Nafsu birahi seorang suami yg cuckold???
By the way....thanx ya hu sudah berbagi cerita cuckold nya....
Semoga fantasi dan karya tulisnya terus mengalir.....SUKSES TERUS YA HU.....
 
benar2 terbawa emosi sy, percakapan panas nya aq skip krn udh biasa, aq lbh tertarik alur cerita emosi sang suami sih...dan aq berharap ada ending apapun itu suhu, mohon dilanjutkan sampai tamat hu...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd