Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kitchenset season I <------------------

Kitchenset - Aku, mang marwan dan suamiku

3 bulan telah berlalu sejak aku disetubuhi mang yayan dan mang marwan di rumah baru yang masih kosong di komplek perumahan. aku tak menceritakan kejadian itu kepada suamiku. jika dia kuceritakan pasti dia akan senang hati mendengarnya dengan penuh napsu, apalagi sampai melihat istrinya sendiri disetubuhi laki-laki lain, hingga aku memutuskan tidak menceritakan peristiwa itu kepadanya, biarlah menjadi kenangan dan kenikmatan tersendiri buatku.

hingga suatu hari suamiku memintaku untuk kembali bersetubuh dengan mang marwan lagi dan dia akan merekam nya lagi dengan kamera tersembunyinya.
"gimana mih ? mau kan ?". tanyanya.
"iya piih...". ujarku.
hari yang telah ditentukan dari balik jendela, kulihat mang marwan membawa beberapa kayu dan kotak peralatannya yang hanya sebagai kamuflase agar tetangga tak curiga. mang marwan memasuki halaman rumah. saat kusambut di pintu, wajahnya tersenyum melihatku di balik pintu dengan tubuhku yang telanjang bulat sambil tersenyum menghadapnya.
"ditutup mang pintunya... nanti keliatan orang... ". ujarku tersenyum senyum menyambut tangannya yang merangkulku dan bibirnya yang mengecup bibirku.
"ih bu dewi nakal banget..."..ujar mang marwan sambil tangannya mengelus bokongku. aku menyambut bibirnya dan kulumat sesekali kujulurkan lidahku yang di hisapnya dengan gemas.

kuajak mang marwan ke kamar sambil melepas pakaiannya satu persatu hingga telanjang, kontolnya sudah berdiri tegak kugenggam dan kutarik lembut keatas ranjang.
"emmhh...". kecup mang marwan dibibirku sambil memandang.
"kangan ya sayang...?". ucapnya.
"iya mang... kangen...". jawabku membiarkan tangannya menjelajahi tubuh telanjangku.
"kangen apanya sih...?". goda mang marwan membelai rambutku.
"kangen kontol...". bisikku nakal seraya ku benamkau wajahku di dadanya.
"buat bu dewi sayang.... nih...". ucapnya seraya membimbing tanganku memegang kontolnya.

sesaat sunyi, yang ada deru nafas penuh napsu aku dan mang marwan yang bergumul saling mencumbu ganas. kontolnya sudah begitu keras.
"mang... masukin..".pintaku aku terlentang dengan ku rentangkan kakiku.
"apanya sayang...?". pancing mang marwan menggodaku
"masukin kontolnya... mang... pengen dientot...". ucapku dengan vulgar membuat mang marwan semakin bernapsu mendengar kata-kataku sehingga dengan ganas nya mang marwan menyetubuhiku. kedua kakiku mengangkang dibawah tubuh kekar nya dengan pinggul bergerak naik turun, kontolnya menggenjot vaginaku seakan mengaduk-aduk liang rahimku dengan nikmatnya. sesekali bibirku dilumat nya dengan penuh napsu.
"sssshh... eeehhh..", rintih ku dengan nikmatnya sambil kutatap wajah kasepnya memandangiku sambil tangannya meremas-remas buah dadaku. nafasnya memburu seiring dengan semakin cepat pinggulnya bergerak menggejot di selangkanganku.

.*.
aku memandangi wajah cantik ibu dewi yang sedang ku setubuhi ini. sungguh cantik dengan kulitnya yang putih bersih, tubuh mulus ditambahlagi lubang vaginanya yang terasa sempit nikmat sekali, pikirku. sesekali kulihat kontolku yang keluar masuk menghujam-hujam di lubang vaginanya yang mulus, memiliki bibir vagina cantik di tambah itilnya yang merah dan bulu jembutnya yang tercukur rapi membentuk garis tegak ditas bibirnya. kupandangi wajah cantiknya lagi yang mendesah-desah sesekali ku lumat bibirnya yang menyambut bibirku dengan ganasnya. sungguh ia wanita idaman menurutku dengan wajah dan tubuh yang sempurna dan aku sungguh merasa beruntung bisa menyetubuhinya seperti ini. dengan tanganku, kujelajahi sekujur tubuh telanjangnya, ku raba dan ku elus dimana bagian tubuhnya yang aku suka. aku bisa meremas-remas kedua buah dadanya, aku bisa membelai rambutnya yang hitam panjang sambil sesekali aku melumat bibirnya lagi.
"ssshh...ooohh... maang... aku keluar... ", terucap dari bibirnya seaat sebelum tubuhnya bergetar, mengejang mencapai orgasmenya. kupeluk sabil terus ku hujam-hujam kontolku di vaginanya yang menjepit nikmat.

nafasnya tersengal kudiam dan kupeluk sesaat sambil aku mencium pipinya yang halus.
"eeeehh...", lenguhnya saat aku mencabut kontolku yang berlendir basah. kubimbing tubuh telanjang nya untuk menungging.
"eeehh... maaang...", bisiknya saat kepala kontolku menyeruak bibir vaginakua. ku elus bokongnya yang menyembul, kuremas-remas dengan gemas, ku pegang pingguknya dan perlahan pinggulku ku ayun kedepan sehingga melesaklah kontolku ke dalam lubang vaginanya.
"oooosssssshh...", desahnya dan aku menggenjotnya lagi sambil sesekali kuremas buah dadanya yang menggantung mengayun.
"bu dewi...", bisikku sambil kunikmati aroma wangi dari rambutnya. wajahnya menoleh kebelakang, kucium pipinya.

kulihat kontolku yang keluar masuk lubang vaginanya dan kulihat lubang anusnya yang kemerahan masih begitu rapat namun kutepis saat terbesit keinginan untuk mencoba lubang anusnya itu, lubang vaginanya saja sudah enak, pikirku seraya ku genjot semakin cepat. sesekali ku tampat bokongnya yang indah bergetar kenyal. semakin cepat dan membuatnya menggelepar dan kembali tubuhnya mengejang nikmat mencapai orgasmenya lagi.

tubuhnya luruh, rebah dengan nafas terengah, kontolku tercabut dari vaginanya.
"emmh... mang...", ucapnya lirih saat kupeluk tubuh telanjangnya, kuraih dengan lembut menghadapku.
"sini bu dewi....", ujarku seraya membimbingnya keatas pangkuanku, kupeluk dan kulumat bibirnya sambil kuremas-remas buah dadanya dan satu tangan lagi kuremas bokongnya di pangkuanku.
"eemmhh..", lenguhnya saat mulutku beralih melumat putingnya yang ku hisap kujilati dengan lidahku. tangannya memeluk kepalaku dan aku semakin gemas melumatnya dan meremasnya. nafasnya tersengal memndangku. ku kecup kambali bibirnya.
"lidahnya bu dewi...", pintaku agar menjulurkannya keluar yang langsung ku sambut dengan bibirku, ku hisap lidahnya yang menjulur seperti hendak kuhisap dengan penuh napsu.

kurentangkan kedua kakinya lebih lebar di atas pangkuanku seraya ku tegakkan kontolku dan kuminta bu dewi untuk memasukannya ke dalam vaginanya. tubuhnya sedikit maju dan perlahan kurasakan kehangatan menyelimuti kontolku.
"ooooohhh...", lenguh nya sambil ku peluk tubuhnya.
"ayo bu dewi...", bisikku dan aku berbaring membiarkan ia menggelinjang nikmat bergerak diatas tubuhku. selangkangannya yang mengangkangiku nampak jelas vaginanya menelan bulat-bulat kontolku yang tersisa hanya bulu jembutku yang terlihat dan bulu jembut cantiknya saling menyatu. kedua buah dadanya bergerak indah dengan wajah cantiknya yang sayup begitu liar bergarak di atas tubuhku.
"ooohh... koontol...", pekiknya berkali-kali meluncur dari mulutnya bersamaan dengan tubunya kembali mengejang.

.*.

3x atau 4x entah sudah berapa kali orgasmeku dengan berbagai posisi aku disetubuhinya dan aku mereguk kenikmatan darinya. hingga kulihat mang marwan menatapku dengan pinggul bergoyang cepat.
"bu dewi.. sayang... saya mau keluar...". bisiknya.
"iya mang keluarin di dalem...". ucapku menyemangatinya.
"iya bu dewi...".
"keluarin di dalem mang... aku hamil juga gak apa apa..." ucapku
"oooh... saya hamilin bu dewi ya...".
"iya maang... hamilin aku....".
"uuughh... saya hamilin bu dewi...". pekiknya dan pinggulnya menghentak hebat.
namun tiba-tiba
"gubrak...". terdengar keras dari lemari dengan pintunya yang terbuka kulihat suamiku keluar dari persembunyiannya sambil memegang kontolnya memandang aku dan mang marwan yang sedang orgasme.

mang marwan hanya terperangah terhenyak dengan kontol yang dicabutnya dan menghindar kesamping saat suamiku merangsak maju ke arahku dan mengarahkan kontolnya ke vaginaku yang banjir oleh sperma mang marwan.yang masih terdiam terpana melihat suamiku yang menyetubuhiku dihadapannya dengan tiba-tiba.
"aaagghh...". geram suamiku tak lama ia menyemburkan spermanya didalam vaginaku.

hanya suara nafas terengah, sunyi. mang marwan hanya terduduk terdiam memandangku dan memandang suamiku.
"ah maaf....". ucap suamiku.
"saya yang minta maaf pak.."..ujar mang marwan dengan suara pelan.
"gak apa-apa....mang...". ujar suamiku dan berpaling kearahku.
"gak kuat sayang... waktu kamu bilang hamilin tadi.."..ujar suamiku kepadaku rupanya itu yang membuatnya keluar dari persembunyiannya merekam dan mengintip persetubuhan ini.

aku beranjak ke kamar mandi dengan tubuh telanjangku yang tak ku tutupi. kubasuh tubuhku dan kubersihkan diriku setelah mereguk kenikmatan berkali kali dengan mang marwan.
aku kembali ke kamar saat kulihat mang marwan dan suamiku diranjang sudah terlibat percakapan ringan dengan suasana yang lebih akrab.
"saya sudah mengerti bu dewi...". ujar mang marwan saat aku duduk di tengan-tengan antara dia suamiku dengan tubuh masih telanjang. tangannya membelai pahaku.
"jadi bu dewi gak usah kangen lagi...". ucap mang marwan seraya tersenyum kepadaku.
"iiih papah... bukan aku loh yang minta... kan papah yang nyuruh aku godain mang marwan...". protesku.
"iya...sayang". ujar suamiku.
"iya bu dewi... enggak gitu kok...".ujar mang marwan seraya merangkul dan memeluk tubuh telanjangku dihadapan suamiku.
aku menyambut bibirnya yang melumat bibirku sesekali bercengkerama atau tertawa bertiga bersenda gurau.

"istri mang marwan pake kerudung mang.". tanya suamiku kepada mang marwan yang seang menghisap puting susuku.
"pake pak...". jawab mang marwan, tangannya membelai bulu vaginaku yang hanya berbentuk garis hitam dari atas kebawah belahan vaginaku.
"cakep... dipotong gini... bikin napsuin...". ujar mang marwan.
"iya model mo-hawk... istri mang marwan dipotong gitu mang...:. ujar suamiku dan kami tertawa bersama.

beberapa saat kemudian saat kurasakan kontol mang marwan sudah begitu keras sejak tadi ditanganku dan suamiku sedang keluar kamar. mang marwan mengecupku.
"lagi yuk bu dewi...". ucapnya membimbingku ke tengah ranjang dan aku digumulinya, disetubuhinya lagi.
"oooh... kontol... ". pekikku saat mang marwan mulai menyarangkan kontolnya kedalam vaginaku bersamaan dengan suamiku yang kembali ke kamar dan melihatku sedang disetubuhi mang marwan. suamiku hanya berdiri di sisi ranjang sambil mengocok kontolnya sendiri menyaksikan aku disetubuhi mang marwan dengan ganasnya.


*-*

aku memang beruntung, pikirku setelah beberapa kali aku zinahi mamah muda ini, kini dengan restu suaminya aku bisa leluasa menzinahinya lagi. mamah muda masih berusia 26 tahun berkerudung, cantik, tubuhnya yang mulus dan satu lagi mekinya yang masih sempit nikmat sekali seperti masih perawan. kurangkul tubuh telanjangnya saat suaminya keluar kamar.
"lagi yuk.. bu dewi...?". bisikku seraya kubelai rambutnya yang tak lagi terbungkus kerudung. ku cium pipinya dan ku lumat bibirnya yang menyambutnya dengan penuh birahi. ku rebahkan dan kugumuli dengan penuh napsu sambil tanganku meremas-remas kedua buah dadanya.
"eeesshh....maaang... cepet masukin...". bisiknya disela desahnya saat kepala kontolku hanya ku gesekkan pada belahan bibir vaginanya. aku hanya tersenyum sambil terus kugesekan, kupandangi vaginanya yang mulus terlihat indah, menggembung kemerahan tidak seperti milik istriku pikirku.
"maaang...ayo masukin....". disela desahannya ibu dewi memandangku.
"apanya bu dewi..?". godaku.
"kontolnya masukin maaang...". bisiknya dengan nada seksi dan nakal.
"aaaahhhh...". desahnya saat kepala kontolku ku tekan dan blesss... perlahan menyeruak masuk dengan penuh kenikmatan dan mulai ku gerakan pinggulku maju mundur diiringi desahan dan lenguhan suara bu dewi yang terdengar sungguh seksi.
"waaah... nambah nih...?!". ucap suaminya saat masuk kekamar melihat aku sedang menyetubuhi istrinya dengan suaranya bergetar mendekat duduk dibibir ranjang menyaksikan istrinya ku setubuhi. ah sungguh suami yang bodoh, istri secantiknya tak ia jaga, pikirku.
"eeeshh.. papah...". desah bu dewi memanggil suaminya sambil tubuhnya yang terlentang menghentak hentak oleh pinggangku.
"enak sayang...?", ucapnya sambil memegang tangan istrinya.
"enak paah... enak banget... kontolnya mang marwan...". ucap bu dewi dengan wajah cantiknya penuh birahi.
"liat paaah... aku dientot mang marwan...". ucap bu dewi membuatku terhenyak dan meletupkan birahiku terdengar sungguh seksi ditelingaku.
"papah suka kan...? liat aku dientot cowo lain...". ucap bu dewi lagi membuatku semakin bersemangat. kulihat suaminya yang mengocok kontolnya sendiri menatap istrinya yang terengah penuh kenikmatan ku setubuhi.
"liat memek aku di entot kontol mang marwan paah..". .lanjut ucapan bu dewi kulihat membuat suaminya semakin bernapsu mengocok kontolnya sendiri.

ia mendekatiku mamandangi vagina istrinya yang kuhujam kontolku.
"mau gantian pak...?". ucapku seraya kucabut kontolku dan memberi kesempatan kepadanya yang sesaat memandangku dan mengambil alih posisiku. kontolnya yang kecil mulai menghujam hujam vagina istrinya dengan penuh semangat. pantas memek bu dewi terasa sempit seperti perawan dengan kontol suaminya yang kecil dibanding punyaku terasa sempit saat ku setubuhi.
"gantian lagi pak... ". ujarku setelah beberapa saat menghentikannya.
"saya minjem bu dewi, pak.... ". ujarku seraya di depan matanya ku hujamkan lagi kontolku dan kembali bu dewi menggelinjang dan menggeliat nikmat disaksikan suaminya sendiri.
"uuh... memek bu dewi, istri bapak enak banget pak..".ucapku kepadanya yang justru membuatnya semakin terbakar birahinya.
"gantian mang...". pintanya seraya mengambil alih posisiku dan menyetubuhi istrinya dengan penuh napsu. sementara aku bergeser sambil kusodorkan kontolku ke wajah bu dewi yang menyambut dengan mulutnya yang menganga dan menghisapnya dengan penuh gairah.
"liat pak... istri bapak seksi banget...". ujarku menyaksikan istrinya sedang menghisap-hisap kontolku.
"ooooohhh...". geramnya sambil menggeram orgasme. aku hanya tertawa dalam hati melihatnya begitu cepat ia orgasme.

aku ambil alih tubuh telanjang bu dewi dari suaminya yang terkulai usai menyemprotkan spermanya di vagina istrinya yang langsung kuhujamkan dalam dalam dengan nikmatnya. dia hanya bisa menyaksikan istrinya ku setubuhi dihadapannya.
"aaaahh.. maaang...kontolnya enak banget...", ucap bu dewi setiap kali kubuat ia orgasme dengan berbagai macam posisi. sambil memandang suaminya yang tak berdaya menyaksikan istrinya mencapai puncak kenikmatan olehku..
"pak.."..panggilku kuminta untuk mendekat.
"liat pak... saya hamilin istri bapak...". ucapku dan
crooot... kutanamkan kontolku dalam dalam menghujam hujam dengan sperma menyembur liang vagina bu dewi, ku banjiri rahimnya dengan spermaku.
"oghh... enak banget memek bu dewi...", ucapku seraya ku cium bibir bu dewi di hadapannya.
kucabut kontolku yang basah dah kusodorkan kepada bu dewi untuk menghisap dan membersihkan sisa sisa sperma ku dihadapan suaminya.

menjelang sore tak terdengar suara bu dewi dan suaminya di kamarnya membuatku penasaran perlahan kubuka pintu kamarnya dan kudapati tubuh telanjang bu dewi dan suaminya yang terlentang masih terlelap. kupandangi tubuh bu dewi yang sungguh terlihat seksi, dengan kedua buah dadanya dan bulu kemaluannya yang hitam membentuk garis terlihat indah dengan pahanya yang putih mulus sungguh menggairahkanku. ku sentuh kakinya membangunkannya melihat kearahku dan menurut saat kuajak keluar kamar dengan tubuh masih telanjang dalam rangkulan tanganku sambil mengelelus bongkahan bokongnya yang seksi. di sofa ruang tengah ku peluk tubuhnya diatas pangkuanku dengan bibirnya yang menyambut bibirku yang melumat nikmat. sekali lagi aku ingin menyetubuhinya menghujam vaginanya pikirku sambil ku celupkan 2 jariku membuatnya melenguh.
"emmhh... mang...". bisiknya dengan kedua kakinya yang di bukanya mengangkang lebar membiarkan jariku keluar masuk dilubang vaginanya yang mulai basah satu tanganku lagi meremas-remas buah dadanya yang masih kenyal dan lembut.
"enak sayang...?". bisiikku kupanggil dengan sayang.
"he ehmmh...". jawabnya dengan mata terpejam pejam.
"pengen pake kontol gak ?". bisiikku lagi.
"he eh... mau...". jawabnya lagi menatapku dengan penuh harap. kuminta ia untuk menyebutkannya dengan nakal.
"kontol...". ucapnya dan menyambut kecupanku.
"bilang lagi bu dewi...". ujarku membuatku bergairah mendengarnya.
"pengen kontol... mang...". ucapnya dengan terlihat jalang. terbayang setiap hari ia mengenakan kerudung terlihat seksi saat menyebutkannya.
"pengen apa bu ?", pancingku lagi.
"pengen dientot kontol mang...". ucapnya kembali ku kecup bibirnya dan kuminta untuk melorotkan celanaku dan kontolku sudah mengacung dihadapan wajahnya. kuminta ia untuk menghisapnya. ku belai rambutnya memegang kepalanya yang bergerak naik turun dengan mulut dipenuhi batang kontolku, aku memandang istri pak agung ini sungguh cantik sekali dengan penuh napsu yang akan ku setubuhi lagi.

aku duduk di sofa saat ku minta untuk bangun dan mengangkangi kontolku, tangan lentiknya meraih kepala kontolku yang diarahkannya ke lubang vaginanya sendiri yang sudah basah.
"oooohh...". lenguhnya dengan tubuh merosot duduk diatas pangkuanku dengan kontolku yang terbenam didalam vaginanya yang hangat yang menjepit dengan nikmatnya.
"enak bu dewi...", bisikku sambil kupeluk tubuhnya dipangkuanku
"he eh... mang.. enak banget...". disela lenguhannya dan pinggulnya mulai mengayun maju mundur, terkadang tubuhnya naik turun sesuka hatinya mereguk kenikmatan birahinya.
berbagai posisi ku setubuhi mulai dari WOT sampai menungging hingga membuatnya berkali-kali orgasme.

"uuughh...". geramku sudah saatnya aku menyemburkan sperma ku di dalam rahimnya pikirku. kududukan tubuh telanjangnya di sofa dengan kedua kaki menjulur ke lantai mengangkang lebar dan kuhujam hujamkan kontolku dengan cepat.
"uuughh... enak bu dewi.... ?". bisiku memandang wajah cantiknya yang sayup menggeliat penuh kenikmatan. kupegang pinggulnya sambil ku hentak hentakan pinggulku menghujam dengan deras dan cepat kontolku di vagina cantiknya dengan bulu jembutnya yang tercukur rapi membentuk garis tegak lurus dan bibir nya yang kemerahan. kontolku sudah berlumur lendirnya yang putih terus keluar masuk menyodok-nyodok hingga akhirnya aku tak dapat menahan orgasme ku.
crooothh... croothh.. berkali kali sperma ku menyembur didalam.
"uuuhh...". habis sudah spermaku, jika sampai hamil aku tak peduli toh sudah diijinkan suaminya. ku cium bibirnya sebelum kucabut kontolku bersamaan dengan spermaku yang meleleh membanjiri lubangnya.

kubersihkan kontolku dan kurapihkan celanaku sebelum aku keluar meninggalkan bu dewi yang masih tergeletak lemas dengan vagina yang basah oleh spermaku yang meleleh dari vaginanya dan aku pamit keluar rumah menjelang sore.



Bersambung ke Halaman 5 <----------------------------------
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd