Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kira-kira apa ya pekerjaan sehari-harinya Risma

  • Ibu Rumah Tangga

    Votes: 38 37,3%
  • Guru

    Votes: 57 55,9%
  • Pegawai kantoran

    Votes: 19 18,6%
  • Risma

    Votes: 0 0,0%
  • Bu Nuri

    Votes: 0 0,0%
  • Bu Usy

    Votes: 0 0,0%

  • Total voters
    102
  • Poll closed .
Bimabet
Semangat hu lanjut terus..
Benar benar sesuai harapan hu..
Kesukaan ane ini, fantasy ngentot ibu ibu berjilbab..tp nakal dan binal. 🤤🤤
 
Waduh punya murid lonte
Tinggal di pake sama komite biar komite ny kek sugdad
 
Kirain udah mau updete hu.. semangat hu semoga cepet kelar dan bisa updete terus. Sabar menanti..
 
Nyicil ya...

Pagi hari dirumah Risma,

Suara beradunya kulit selangkangan dengan bulatan pantat begitu menggema, pelakunya tak lain adalah Nugi dengan Risma. Pasangan suami istri itu terlihat begitu bernafsu memacu birahi dipagi hari.
Risma yang menungging diatas sofa tak kuasa menahan nikmatnya hantaman kasar sang suami dibelakangnya. Ia meracau tak sadar jika saat itu adalah pagi hari dimana banyak orang yang berlalu lalang didepan rumahnya.
Begitu pula dengan Nugi sang suami. Racauan sang istri membuatnya begitu bersemangat menggenjot kasar memek sang istri. Nugi seakan sengaja untuk memprovokasi setiap orang yang lewat didepan rumahnya dengan mendengar jeritan istrinya.

"Auhhhh...ahhh...anjiiiii....ngenak banget yah...ahhh...iyah kocok terus memek ibu yaaahhh...ahhhh ennnnak...ahhh...yesss...mmmhhh...!". Racau Risma sesaat sebelum tubuhnya mengejang karena mendapatkan orgasmenya yang saat itu bersamaan dengan semprotan sperma dari kontol sang suami didalam memeknya.

Setelah kesadaran keduanya kembali, Risma segera membalikan tubuhnya dan duduk diatas sofa menghadap ke selangkangan sang suami yang berdiri didepannya.
Ia kemudian meraih batang kontol Nugi yang masih setengah berdiri dan terlihat begitu basah oleh lelehan cairan sperma dengan cairan orgasme miliknya. Tanpa rasa jijik, Risma menjilati batang kontol sang suami untuk membersihkannya.
Setelah bersih, dengan telaten Risma memasukan kembali batang kontol Nugi kedalam celana yang masih menggantung di betis sang suami.
Dengan manja ia menengadah menatap wajah puas sang suami yang tersenyum padanya sambil mengusap-usap kepalanya.

"Udah puas ngontolin ibu yah? Jadi terlambat deh ibu mau ke sekolah...!". Ucap Risma sambil tersenyum pada suaminya.

"Puas banget bu...ibu emang lonte paling hebat...hehe...pantes aja makin banyak kontol yang kecanduan sama lobang memek ibu...hehe...!". Jawab sang suami yang entah itu pujian atau hinaan kepada sang istri.

Namun yang jelas, kata-kata tak senonoh yang diucapkan Nugi membuat Risma merasa sangat bahagia. Ia lalu bangkit berdiri dan memeluk sang suami, kemudian mereka berdua terlibat ciuman yang begitu panas dalam beberapa saat sebelum suara seorang wanita terdengar menegurnya.

"Hey...duh ini orang kayak pengantin baru aja, mau berangkat ke sekolah gak Bu?". Suara lembut seorang perempuan memanggil Risma dan Nugi.

Tanpa terlihat kaget Risma melepas pelan pagutan bibirnya di bibir sang suami. Ia lalu menoleh ke arah suara yang barusan menegurnya. Dengan tersenyum polos ia pun balik bertanya.

"Eh...Bu Nuri kirain belum siap...hehe...emang Pak RT udah puas? Kirain mau nambah...hehe...iya bentar ya Bu, saya mesti dandan lagi nih abisnya barusan mas Nugi minta jatah pagi...hihi...!". Ucap Risma kepada rekan kerjanya yang saat itu terlihat sudah berpakaian rapih khas ibu guru.

Rupanya malam tadi Pak RT memakai jasa Bu Nuri untuk memuaskan birahinya dirumah Risma warga kampungnya.
Melihat Risma yang lewat didepannya, dengan iseng tangan Pak RT mencubit pantat Risma yang saat itu masih telanjang tak mengenakan apa-apa.
Risma yang dilecehkan didepan suaminya sendiri tampak biasa-biasa saja, ia malah membalas kelakuan Pak RT dengan meremas lembut selangkangan sang pemimpin warga.

"E...eh.. Bu Risma ini... mau saya bikin jadi bolos ke sekolah ni...hehe...?". Ucap kaget Pak RT.

"Huuuu...kontolnya udah layu nih Pak...semaleman kan diperes abis sama Bu Nuri...hihi...emang masih bisa berdiri?". Balas Risma dengan binalnya sambil berlalu kekamarnya yang membuat semua yang ada disana tertawa dan menggeleng-gelengkan kepala.


Sementara itu disekolah,
Jeritan tertahan terdengar begitu memilukan pagi itu diruangan kepala sekolah. Dimana Bu Usy menjadi korban akibat terlambatnya Risma dan Bu Nuri rekan sesama pengajarnya.
Bu Usy harus rela dirinya disetubuhi oleh tiga laki-laki pagi itu. Di sofa ruangan kepala sekolah, guru cantik itu tengah melayani tiga orang laki-laki paruh baya.
Memek dan duburnya tengah disodok dua kontol yang perkasa, sementara mulutnya pun tak kalah sibuk ketika dipaksa mengulum kontol laki-laki yang tengah menjambak rambutnya.
Bu Usy terlihat begitu kepayahan melayani keperkasaan tiga laki-laki tersebut, walaupun tak bisa dipungkiri jika kenikmatan yang ia dapatkan jauh lebih memuaskan dibandingkan jika ia berhubungan badan hanya dengan satu orang.

"Pak Yosep memang pengertian, pagi-pagi seperti ini kita sudah dikasih jamuan sarapan...hahaha...!". Ujar Pak Hendra dengan wajah bengisnya yang kala itu sedang menikmati servis dari mulut Bu Usy yang mengulum batang kontolnya.

"Ohh...bener pak...memang guru-guru disini punya kwalitas memek yang luar biasa...ahhh...dan berkompetensi buat...ah...buat jadi pelacur pemuas laki-laki...!". Pak Daris menimpali ucapan rekan kerjanya sambil merasakan kontolnya yang keluar masuk dilubang memek Bu Usy diatas tubuhnya.

Sementara Pak Yosep hanya tersenyum ketika dua tamunya memuji hidangan yang ia suguhkan pagi itu sambil tak henti menggenjotkan kontolnya keluar masuk dilubang dubur Bu Usy anak buahnya.

"Ayo Bu berlutut ya... ibu harus sarapan dulu biar semangat mengajarnya...!". Ucap Pak Hendra memberi instruksi kepada Bu Usy.

Akhirnya terlihat seorang guru perempuan tengah duduk bersimpuh dilantai ruangan kepala sekolah dengan mulut terbuka dan menjulurkan lidahnya, menunggu tiga orang laki-laki yang bergiliran menumpahkan spermanya disana.
Pak Daris mendapat antrian pertama, dengan gagahnya ia mengocok batang kontolnya sendiri dihadapan bibir Bu usy yang menganga.

"Arrgghhh...arghhh... sarapan peju ya bu, biar tambah cantik...ahhhh..!". Ucap Pak Daris sebelum menembakan spermanya kedalam mulut Bu Usy.

Selesai dengan Pak Daris, giliran Pak Hendra yang ingin mengeluarkan spermanya. Perlakuan laki-laki paruh baya itu memang agak sedikit kasar. Ia kembali menjambak rambut Bu Usy dan memasukan batang kontolnya dimulut sang ibu guru. Lalu dengan kasar ia memaju-mundurkan pinggulnya, membuat Bu Usy gelagapan, hingga sperma Pak Daris yang tadi ia tampung didalam mulutnya meluber keluar membasahi dagunya.
Beruntung penderitaan yang Bu Usy rasakan tak berlangsung lama. Pak Hendra akhirnya menekann kepala ibu guru itu diselangkangannya hingga terasa oleh Bu Usy batang kontol laki-laki itu seperti menabrak kerongkongannya diiringi beberapa semburan sperma kental yang menyembur disana.

"Ahhh...dua kali saya pakai ibu...pelayanan ibu tak pernah mengecewakan...hehe...Pak Yosep, silahkan giliran bapak...!". Celoteh Pak Hendra yang rasanya kata-kata itu tak pantas keluar dari mulut seseorang yang berpendidikan tinggi dan merupakan petugas pengawas dari dinas pendidikan.

Perlakuan Pak Yosep yang lebih lembut membuat Bu Usy terlihat menjadi lebih penurut. Senyum dan tatapan mata yang sayu menandakan dirinya begitu pasrah menerima jika sang kepala sekolah ingin mengeluarkan sperma dari kontol itu disemua permukaan wajahnya.

"Bapak tumpahin diwajah ibu aja ya, biar peju bapak jadi nutrisi buat kulit wajah Bu Usy...!". Ucap Pak Yosep dengan tangan kiri mengelus lembut kepala Bu Usy dan tangan kanan yang mengurut batang kontolnya sendiri.

Mendengar perkataan sang kepala sekolah Bu Usy mengangguk dan tersenyum. Ia segera menengadahkan kepalanya sambil memejamkan mata, bersiap menerima tumpahan sperma dari kontol kepala sekolahnya.


Dilain tempat, tepatnya dirumah Pak RT.

"Uhhh... iyah...ah...kamu pinter sayang...iyah ahhh...jilatin memek ibu...hmmm he'eh...ahhhh...gituh...ahhh...enaaak...!".

"Ahhh... nikmat...hmmmhhh...shhhh...ahhh...!".

Didalam sebuah kamar, pagi itu terasa begitu ramai. Suara erangan dan desahan saling bersahutan dari tiga orang yang tengah melakukan hubungan badan.
Terlihat seorang laki-laki yang tak lain adalah Doni sedang terlentang diatas ranjang. Mulut, lidah dan jarinya begitu sibuk bekerja untuk memuaskan birahi seorang perempuan paruh baya yang menyodorkan lubang memek diwajahnya.
Perempuan itu tak lain adalah Bu RT. Perempuan yang tadinya begitu anggun, religius dan berwibawa, sekarang malah terlihat sangat nakal dan binal.
Kenikmatan kontol lain selain milik suaminya yang telah beberapa kali menembus lubang memek telah mampu mengubah sifat dan kepribadian Bu RT. Apalagi kini semua itu dilakukan tanpa sembunyi-sembunyi dan atas izin dari sang suami, membuatnya merasa begitu bebas untuk berpetualang dan mencari serta menggoda para laki-laki.
Seperti pagi itu, dirinya yang telah beberapa kali dinikmati oleh tetangganya Doni terlihat begitu menikmati ketika memeknya dijilati oleh laki-laki yang selalu menjadi buah bibir para perempuan dikampung tersebut.
Bahkan Bu RT mengajak tetangganya yaitu Mbak Sumi istri dari kang Ujang yang kini terlihat tengah memamerkan keahliannya sebagai biduan dangdut dengan goyangan khasnya. Namun kali ini Mbak Sumi bergoyang bukan diatas panggung, melainkan diatas tubuh Doni dengan kontol yang menancap gagah didalam lubang memeknya.

"Ahhh...mbak goyang ya don...ahhh...enak...uhhh...!". Seru Mbak Sumi yang bergoyang diatas tubuh Doni.

Keasyikan bergoyang dan menikmati kontol Doni mengobrak-abrik lubang memeknya, tanpa sadar Mbak Sumi pun mendapatkan orgasmenya.
Tubuhnya beberapa kali mengejang, matanya memejam, bibirnya ia gigit dan beberapa kali terasa oleh Doni jika kontolnya disembur cairan licin didalam lubang memek Mbak Sumi.

"Bu ayo siapin posisinya, Mbak Sumi udah bucat memeknya... ibu mau Doni ewe kan?". Ucap Doni dibawah tindihan memek Bu RT yang menyumpal mulutnya.

Mendengar itu Bu RT dengan sumringah segera beranjak rebah disamping Mbak Sumi yang terlentang kelelahan usai mendapatkan orgasmenya.
Ia tersenyum kepada laki-laki yang kini tengah merangkak diatas tubuhnya.
Tanpa harus dibimbing kontol Doni menemukan lubang kenikmatan milik wanita paling berwibawa dikampunya. Lalu dengan sedikit menekan kontol itupun melesak dengan perlahan ditelan lobang memek Bu RT yang kini semakin mengangkangkan kakinya menyambut masuknya kontol yang sering menjadi bahan pembicaraan para perempuan dikampunya.

"Ahhh... mulai digenjot ya sayang memek ibu...ahhh...pelan-pelan aja ya, ibu mau nikmatin perlakuan jantannya kamu...hmmmhhh...ahhh...!". Celoteh Bu RT ketika merasakan seluruh batang kontol Doni telah tertelan sempurna dilubang memeknya.

Doni pun segera menggerakan pinggulnya sesuai dengan apa yang diinginkan oleh lawannya. Kontol yang keluar masuk dengan perlahan membuat memek Bu RT semakin basah, hingga suara kecipak cairan memek yang tumpah ruah terdengar begitu nyaring dan membangkitkan gairah.
Kini keduanya terlihat sedang saling melumat bibir dengan panasnya, sambil pinggul masing-masing yang terus menggoyang tak mau kalah.

"Ahhhh... kamu memang jantan sayang, ooohhhh... ibu udah hampir dapet...ahhh...nikmat...ahhh...terus...ehhh...goyyy...ahhh...bucaaat...!". Bisik Bu RT ditelinga Doni saat mendapatkan orgasmenya.

Doni menghentikan genjotannya dan membiarkan Bu RT menikmati setiap kedutan dilubang memeknya hasil orgasme yang ia dapatkan.
Hingga setelah gelombang orgasme itu reda, Bu RT menyuruh Doni untuk mencabut kontol dari lubang memeknya.

"Cabut dulu sayang, ibu mau kasih kamu lobang kesukaan si bapak... pasti kamu juga suka kan?". Pinta Bu RT kepada Doni.

Bu RT lalu memposisikan dirinya menungging dan meminta Doni untuk memasukan batang kontol gagah itu kedalam lubang duburnya.
Tanpa diminta dua kali, Doni kembali menuruti apa yang diinginkan oleh perempuan istri dari Pak RT tersebut.
Lenguhan, desahan serta erangan pun kembali terdengar diruangan kamar itu. Kini suara itu bercampur dengan suara nyaring beradunya kulit selangkangan Doni dengan pantat semok milik Bu RT, apalagi ketika Doni mulai menaikan tempo genjotannya. Jeritan Bu RT yang tak kuasa menahan nikmatnya gempuran kontol Doni didalam lubang kotorannya benar-benar membuat birahi bagi yang mendengarkannya.

"Ahhh...iyah...kamu..***gah...ahhh sayang... nikmat kan lubang kesukaan si bapak...euuuuhhh...??? Iyah terus...ahhh...ibu bucat lagiiiihhhh...ahhh...!". Jerit Bu RT ketika orgasme kembali ia dapati.
Dengan gagah Doni membenamkan kontolnya dilubang dubur Bu RT yang terengah-engah kelelahan.
Sebuah suara memanggilnya membuat Doni tersenyum senang.

"Kayaknya enak ya Bu RT diewe bo'olnya sama si ganteng... mbak juga mau dong Don...!". Ucap Mbak Sumi dengan suara yang manja dan dengan posisi tubuh yang telah menungging serta tangan yang merekahkan kedua bongkah pantatnya sehingga lubang duburnya yang mengerucut ditunjukannya dengan begitu menggoda.

Masih dikampung yang sama namun dirumah yang berbeda.
Kali ini seorang perempuan tengah memeluk seorang laki yang duduk diatas kursi ruang keluarga. Tubuhnya menghentak-hentak turun naik, kadang bergoyang kedepan dan kebelakang atau diputarnya, membuat kontol yang tertancap dilubang memeknya terasa seperti sedang dipelintir.
Sementara disampingnya, seorang laki-laki yang tak lain adalah suaminya sedang menikmati pertunjukan sang istri sambil mengocok kontolnya sendiri.

"Ahhh...gimana kang ujang...ahhh...memek saya masih enak kan kang...?". Ucap wanita itu yang tak lain adalah Bu Yuni istri dari Pak Wawan yang kini tengah onani menikmati pertunjukan sang istri yang tengah memuaskan kang Ujang suami dari Mbak Sumi.

Tak tahan dengan godaan sang perempuan alim tetangganya, Kang Ujang segera mengangkat tubuh Bu Yuni dan memposisikannya menungging menghadap sang suami. Ia lalu mencobloskan batang kontolnya kedalam memek Bu Yuni dan segera menggenjot kasar memek perempuan alim itu dalam posisi doggy.
Bu Yuni yang kaget dengan perlakuan kasar tetangganya itu segera meraih kontol sang suami. Ia memandang sayu sang suami sambil tersenyum menikmati.

"Ahhhh...pah...tetangga kita...ahhh...ngewe mamah...pake gaya...ahhh anjing...ahhhh... enak pah...diewe orang...ahhh nikmat pah...mamah...mau ngelacur ajah ahhh...mumpung...ohhh...memek mamah...ehhmmm...masih...enak...ahhhh...!". Racau Bu Yuni memberi laporan tentang apa yang ia rasakan pada sang suami, sambil tangannya pun mengocok kencang kontol sang suami.

"Iyah pak wan...ahhh...istri bapak emang masih...ahhhh...layak jadi lonte...anjjiiiing...memeknya masih enak...ahhh...!". Kang Ujang menimpali membuat Pak Wawan semakin cemburu namun birahi.

"Ahhh... papah suka mamah diewe sama tetangga ahhh...awwww...oh...tuh papah bucat...ahhh...mamah juga bucat pahhh...ahhhh nikmat...hhhhh...!". Seru Bu Yuni ketika mendapati sang suami memuncratkan sperma membasahi wajahnya, diiringi oleh dirinya yang juga mendapatkan orgasmenya.
Gigitan memek Bu Yuni dikontolnya ketika mendapatkan orgasme begitu nikmat dirasakan oleh Kang Ujang, hingga ia pun tak bisa menahan datang klimaksnya.

"Ahhhh... anjiiing...numpang bucat dimemek istrinya ya pak...ahhhh....ahhh...ahhh!".


Segitu aja dulu
Kalo belum bisa crot mohon ditahan aja sampai update selanjutnya.
Komen dan suskrep ya hahaha...
 
Bimabet
Terima kasih suhu..tau aja mlm ini cuaca mendukung, hujan grimis sambil baca cerita suhu @lagimabok memang mantul. 🙏
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd