Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kira-kira apa ya pekerjaan sehari-harinya Risma

  • Ibu Rumah Tangga

    Votes: 38 37,3%
  • Guru

    Votes: 57 55,9%
  • Pegawai kantoran

    Votes: 19 18,6%
  • Risma

    Votes: 0 0,0%
  • Bu Nuri

    Votes: 0 0,0%
  • Bu Usy

    Votes: 0 0,0%

  • Total voters
    102
  • Poll closed .
Hari Minggu siang di rumah Risma.
Suasana begitu hangat di ruang keluarga ditemani oleh dua orang anak kecil yang asik bermain didepan kedua orang tuanya.
Nugi yang tiga hari tak ada dirumah karena urusan pekerjaan terlihat sedang melepas rindu terhadap istrinya. Beberapa kali suami Risma itu mencuri-curi kesempatan untuk mencium pipi sang istri. Gelak tawa pun terdengar dari keduanya.

"Cieee...ayah kangen ya sama ibu?". Tanya Risma sambil tersenyum melirik sang suami yang baru saja mengecup pipinya.

"Gimana gak kangen, ditinggal tiga hari aja istri ayah ini makin bohay sama makin nakal...hahaha...!". Jawab Nugi sambil merangkul sang istri.

"Mmmhhh...kasian...ayah gak diajak ya...hehe...nanti deh kita ngundang Bu Usy sama suaminya kesini ya yah...!". Balas Risma dengan ekspresi manja terhadap sang suami.

"Boleh banget tuh bu, apalagi kalau Bu Nuri sama Randi juga sekalian diajak...haha...!". Jawab Nugi penuh harap.

Risma pun dengan gemas memijit hidung sang suami. Rupanya apa yang ia ceritakan tentang kejadian tiga hari kemarin ketika Nugi pergi, membuat sang suami begitu penasaran.

Sementara itu dikediaman Bu Nuri. Seorang perempuan anggun tengah menggoyangkan pinggulnya diatas pangkuan laki-laki yang bukan suaminya. Wajahnya menampakan senyuman melihat sang laki-laki dibawahnya kerepotan menahan kenikmatan.

"Hmmm...uhhhh...nikmat kan mas Rendi...ahhh...gimana goyangan Nuri mas...ehmmm...?". Tanya si perempuan yang ternyata Bu Nuri.

Sementara Rendi yang merupakan suami dari Bu Usy hanya bisa membuka mulutnya tanpa bisa mengeluarkan kata-kata. Ia rupanya tengah berkonsentrasi mengatur nafasnya, menahan kenikmatan dari jepitan lubang memek teman istrinya yang bergoyang begitu luwes diatas tubuhnya. Rendi tak ingin kenikmatan ini berlalu terlalu singkat hingga ia mencoba bertahan untuk tak cepat-cepat berejakulasi.

" Ahhhh...Mas Ren...di...ahhh...remes susu Nuri juga mas...ahhh...putingnya gatel banget ahhh...pengen dipilin mas...!". Kembali tingkah binal Bu Nuri menggoda suami Bu Usy tersebut dengan tangan yang terlihat memilin-milin putingnya sendiri.

Sementara itu disamping mereka, jeritan penuh kenikmatan dari Bu Usy semakin memanaskan suasana.
Tubuh ibu guru bohay itu terlihat tengah menungging. Matanya terlihat sayu, mukanya memerah, giginya terlihat beberapa kali ia rapatkan tatkala sang pejantan muda menghentakan pinggul dibelakang tubuhnya.

"euuuuhhh...Abbbiiiihhh...ahhh...kontol Randi nusuk bo'ol umi bihhhh...ahhh...nikmat bi...ahhh...yesss...ssshhh...!". Jerit Bu Usy sambil tangannya bergerak menggapai tangan sang suami.

Rendi tak bisa berkata-kata melihat istrinya begitu menikmati disetubuhi mantan muridnya. Terlebih lagi lubang yang dimasuki adalah lubang pembuangan sang istri yang selama ini begitu ia idam-idamkan rasa jepitannya.
Antara cemburu, iri, terangsang dan nikmat bercampur aduk dalam hatinya. Ia tak menyangka bisa menyaksikan secara langsung sisi binal sang istri ketika disetubuhi oleh selain dirinya.
Selain itu Bu Nuri yang berada diatas tubuhnya semakin memperhebat serangannya. Kali ini si ibu guru yang anggun itu terlihat menelungkupkan tubuhnya diatas tubuh suami Bu Usy. Tangannya meraih rahang Rendi dan memaksanya untuk saling melumat bibir. Sementara pinggang dan pinggul Bu Nuri tak berhenti menggoyang batang kontol Rendi yang membuat suami Bu Usy itu hanya bisa menggenggam tangan sang istri.

"Ahhhh...sialan...ahhh...mas Ren...di...Nuri bucat mas ahhh...nikmat...auuuuhhhh...yaaaaahhh...!". Bu Nuri melolong keras dengan tubuh yang beberapa kali mengejang diatas tubuh suami Bu Usy.

Beberapa saat Rendi hanya terdiam sambil merasakan pijatan memek Bu Nuri yang berkedut-kedut di batang kontolnya. Ia sedikit tak percaya jika dirinya berhasil bertahan untuk tak memuntahkan spermanya ketika si ibu guru anggun itu menggoyang tubuhnya.
Ada rasa bangga di hati Rendi saat itu, karena dari semalam dirinya selalu kalah ketika bersetubuh dengan perempuan-perempuan selain istrinya.
Masih terbayang dalam pikirannya, bagaimana ia hanya bisa bertahan kurang dari sepuluh menit ketika batang kontolnya keluar masuk didalam lubang memek Risma semalam, yang membuat dirinya hanya bisa menonton bagaimana Randi dilayani oleh istrinya, Bu Nuri dan Bu Risma.
Lamunan Rendi buyar ketika suara jeritan sang istri kembali memanggilnya.

"Ehhhhh...biiii...nikmat...ahhhh umi bucat biiii...ahhh...dientot bo'ol nikmat biiii...ahhhh...yesss...ahhhh...!". Jerit Bu Usy menikmati orgasme yang ia dapat sambil memanggil sang suami.

Rendi begitu terperangah melihat sang istri sedang menikmati orgasme yang didapatnya. Ada rasa geram didalam hatinya melihat dan mendengar tingkah serta kata-kata binal dari sang istri.
Ia lalu meminta Bu Nuri untuk turun dari tubuhnya.
Tanpa menunggu waktu lagi Rendi pun segera mendekatkan tubuhnya kehadapan sang istri yang masih digenjot oleh Randi walaupun orgasme telah didapati.
Lalu tanpa belas kasihan, Rendi menjambak rambut sang istri yang terlihat begitu kepayahan. Ia kemudian menyodorkan batang kontolnya yang masih berlumuran sisa cairan orgasme Bu Nuri kehadapan wajah sang istri.

"Awwwwhhh...ampun bihhh...sakit...ahhh...abi kenapa...ahhh...?". Dengan terengah karena Randi masih terus menggenjot lubang pantatnya, Bu Usy bertanya kepada sang suami.

"Umi udah kayak lonte...cuih...sekarang kulum kontol abi, bersihin cairan memek temen umi yang ada di kontol abi...heh...!". Ucap keji Rendi sambil meludahi wajah istrinya dan memasukan batang kontolnya kedalam mulut Bu Usy yang menganga menahan sakit dari rambutnya yang dijambak kasar olehnya.

Mendengar kata-kata kasar dari suaminya malah membuat Bu Usy tersenyum. Lalu dengan semangat ia pun melumat dan mengulum batang kontol sang suami.

"Umi memang mau jadi lonte bi...mmmhhh...ngelacur itu enak...hmmmhhh...!". Balas Bu Usy disela-sela kegiatan bibirnya yang sedang memberikan kenikmatan terhadap batang kontol suaminya.

Perkataan kotor sang istri semakin membuat geram Rendi.
Dengan masih menjambak rambut Bu Usy, ia pun menggerakan pinggulnya dengan kencang.
Perlakuan seperti itu membuat Bu Usy hanya bisa mendelikan matanya dan membuka mulutnya lebar-lebar menyambut batang kontol sang suami yang keluar masuk didalam mulutnya hingga beberapa kali bagian ujung kontol itu menyentuh kerongkongannya dan membuat dirinya hampir muntah.

"Hoek...oukhh...oukhhh...oukhhh...seb...akh...ben...ahkkk...tar bih...hokhhh...!". Kata-kata tak jelas terdengar dari mulut Bu Usy yang dicecar oleh kontol sang suami.

Tak jauh berbeda dengan suami Bu Usy, Randi pun menggerakan pinggulnya semakin kasar dibelakang tubuh mantan gurunya. Bahkan beberapa kali dirinya meludahi bagian lubang dubur Bu Usy ketika merasakan kontolnya mulai seret untuk keluar-masuk disana.

"Tampar aja pantatnya Ran...ibu guru kayak gini emang maunya disiksa...ehhh...!". Ucap Rendi menyemangati Randi untuk berlaku lebih kasar lagi terhadap istrinya.

Mendengar ucapan sang suami menimbulkan kebahagiaan di hati Bu Usy. Akhirnya sisi gelap dari Rendi bisa terungkap dan fantasy suaminya itu bisa terwujud.
Tak hanya itu, Rendi pun kini mulai bisa bertahan lama dalam bersetubuh, staminanya meningkat, dan tentu saja batang kontolnya bisa lebih keras dari sebelumnya.

"Iyah bi...ahhh...kasarin umi ahhh...umi suka bihhh...yeahhh...!". Jawab Bu Usy sambil menunjukan wajah binalnya terhadap sang suami.

Orgasme pun kembali menghampiri tubuh bohay Bu Usy. Matanya kembali mendelik, mulutnya terbuka sambil menjerit, tangannya meremas sprei dengan kencang menahan ledakan kenikmatan yang berkedut didalam lubang memeknya.

"iiiiiiihhhh biiii...lonte bucat lagi...iiihhh nik...mat...ahhhh...!". Jerit Bu Usy sambil mengejang sampai punggungnya melengkung tatkala orgasmenya meledak hingga batang kontol Randi terlepas dari lubang duburnya.

Ibu guru bohay itu pun ambruk. Tubuhnya bergerak seperti cacing kepanasan dan meringkuk diatas kasur.
Melihat itu, Rendi segera beralih mendekati pinggul sang istri. Dalam posisi menyamping ia pun mengarahkan batang kontolnya untuk menusuk lubang memek sang istri.
Bu Usy benar-benar tak diberikan waktu beristirahat. Tenggorokannya terasa kering karena tak henti-henti dirinya mendesah, menjerit dan berteriak.
Belum lagi kini Randi duduk mengangkang didepan wajahnya, yang walaupun tak berkata apa-apa, Bu Usy sudah mengerti apa yang diinginkan mantan anak didiknya.

"Bu Usy...aku bantu ya...!". Tiba-tiba suara perempuan terdengar Bu Usy.

Rupanya Bu Nuri yang kali ini dengan sigap meraih batang kontol Randi dan dengan lahap memasukan batang kontol itu kedalam mulutnya.
Randi pun tak tinggal diam. Merasakan batang kontolnya dikulum secara bergantian oleh mantan guru-gurunya, anak muda itu mulai memainkan jarinya membelai belahan memek Bu Nuri yang menungging disampingnya.
Suara desahan dua perempuan cantik itu pun mulai saling bersahutan. Kenikmatan demi kenikmatan berhasil didapatkan oleh keempat orang yang tengah bertempur diatas satu ranjang siang itu.
Hingga sore menjelang mereka berempat tak berhenti melakukan persetubuhan. Entah berapa puluh gaya yang mereka praktekan dan entah berapa kali mereka bertukar pasangan.
Sampai pada akhirnya tak ada lagi suara yang terdengar didalam ruangan kamar Bu Nuri tersebut selain suara nafas dan dengkuran halus dari keempat orang manusia yang terlelap kelelahan.


Setipis ni aja dulu ya gan,
Ni juga nyempet-nyempetin disela kesibukan
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd