Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kira-kira apa ya pekerjaan sehari-harinya Risma

  • Ibu Rumah Tangga

    Votes: 38 37,3%
  • Guru

    Votes: 57 55,9%
  • Pegawai kantoran

    Votes: 19 18,6%
  • Risma

    Votes: 0 0,0%
  • Bu Nuri

    Votes: 0 0,0%
  • Bu Usy

    Votes: 0 0,0%

  • Total voters
    102
  • Poll closed .
Hari Senin pagi, suasana disekolah begitu ramai seusai para murid, guru dan staf melaksanakan kegiatan upacara bendera. Terlebih lagi ketika Pak Yoshep mengumumkan jika kegiatan belajar dan mengajar hari itu ditiadakan karena pihak sekolah akan menerima kunjungan dari sekolah lain dalam rangka study banding pada hari berikutnya.
Program yang selalu rutin diadakan tiap tahunnya itu bertujuan untuk meningkatkan kompetensi para murid dan pengajar di segala bidang. Baik itu di bidang mata pelajaran, seni maupun olahraga.
Namun meskipun kegiatan belajar dan mengajar ditiadakan, para murid guru dan staf tidak dibubarkan. Mereka semua dituntut untuk mempersiapkan segala sesuatunya hari itu. Mulai dari kebersihan areal sekolah sampai latihan yang dipadatkan bagi para murid yang mengikuti kegiatan ekstra kulikuler khususnya di bidang olah raga dan seni.
Sementara para murid sedang sibuk dengan kegiatannya, di ruang kepala sekolah Risma pun tak kalah sibuknya. Ibu guru cantik itu tengah sibuk menuntaskan birahi dari sang kepala sekolah pagi itu. Dirinya tengah berlutut didepan selangkangan Pak Yoshep yang duduk mengangkang diatas sofa.
Mulut si ibu guru yang masih memakai seragam mengajar lengkap dengan kerudung yang melekat dikepalanya itu tengah mengulum batang kontol sang kepala sekolah. Dengus nafasnya begitu memburu seolah-olah menandakan begitu bernafsunya Risma saat itu.
Rupanya tak cuma Risma dan Pak Yoshep yang tengah berada di ruangan itu. Di depan mereka seorang laki-laki seusia Pak Yoshep juga tengah mendapatkan hal serupa. Malah laki-laki itu kini sudah bertelanjang bulat tanpa sehelai benangpun yang melekat ditubuhnya. Seorang perempuan seusia Risma terlihat sedang merangsang birahi laki-laki itu.
Sama halnya dengan Risma, perempuan itu masih mengenakan seragam mengajar lengkap.
Lidah si perempuan cantik itu tengah melata di dada bidang laki-laki yang tengah menikmati pelayanannya. Matanya begitu sayu, sementara tangannya terlihat begitu lembut mengocok batang kontol dengan ukuran jumbo milik si laki-laki. Batang kontol yang membuat Risma sesekali meliriknya dan menelan ludah.
Rupanya kelakuan Risma yang mengagumi batang kontol laki-laki itu diperhatikan oleh Pak Yoshep.

"Bu Risma mau kontol Pak Risman ya?". Ucap sang kepala sekolah setelah menghentikan gerakan kepala si ibu guru yang tengah turun naik mengulum batang kontolnya sambil mengangkat dagu Risma.

Risma dengan wajah cantiknya yang memakai kacamata berframe tebal memandang Pak Yoshep sambil tersenyum malu-malu dan mengangguk pelan.
Mereka berdua pun lalu mengalihkan pandangannya ke arah si laki-laki paruh baya dan perempuan yang tengah saling merangsang dihadapannya.
Kini terlihat pemandangan yang semakin erotis dihadapan Pak Yoshep dan Risma. Si perempuan dengan wajah binal tengah memejamkan matanya sambil mengoleskan batang kontol si laki-laki diseluruh wajahnya. Sesekali lidah si perempuan itu menjulur untuk menjilati batang kontol itu dari pangkal sampai ke ujungnya, sehingga membuat batang kontol itu terlihat mengkilap oleh air liurnya.

"Pak Risman, boleh saya minta bertukar? Sepertinya anak buah saya terpesona sama bapak...hehe...!". Ucap Pak Yoshep memanggil laki-laki yang tengah dinikmati batang kontolnya oleh perempuan yang dibawanya.

"Oiya Pak Yoshep, tentu boleh...sekalian bapak juga bisa mencoba jepitan memek dan goyangan Bu Indah. Beliau ini salah satu ibu guru sekaligus lonte terbaik disekolah saya pak... Besok saya bawa lebih banyak lagi kalau Pak Yoshep suka...hahaha...!". Ucap laki-laki paruh baya itu sambil menepuk bahu perempuan itu penuh dengan rasa angkuh dan jumawa.

Sementara Bu Indah yang dilecehkan oleh Pak Risman kepala sekolahnya malah tersenyum penuh rasa bangga. Ia malah dengan genit tersenyum dan memberi kedipan mata kepada Pak Yoshep.
Kedua laki-laki itu tertawa terbahak-bahak sambil memberikan kode kepada para perempuan untuk bertukar pasangan.

"Pastikan Bu Risma gak pingsan ya digenjot kontol Pak Risman...hihi...!". Ucap Bu Indah berbisik saat dirinya berpapasan dengan Risma.

"Kasih tau aja sama Pak Risman bu agar dia gak cepet muncrat saat dijepit memek saya...!". Balas Risma dengan senyum manisnya.

Rupanya yang akan mengunjungi sekolah tempat Pak Yoshep besok untuk study banding itu adalah sekolah yang Pak Risman pimpin. Dimana sekolah itu menjadi salah satu sekolah favorit dengan berbagai prestasi yang dicapai oleh para muridnya dan peningkatan mutu belajarnya.
Pak Risman akan membagikan ilmu dan methode bagaimana ia bisa mengangkat prestasi sekolah yang dipimpinnya terhadap Pak Yoshep. Tentu saja kegiatan itu tak jauh dari kegiatan perselangkangan agar bermanfaat bagi semua.

Kembali ke Risma yang kini telah berdiri di hadapan Pak Risman.
Ibu guru cantik itu terlihat malu-malu, berdiri sambil memainkan jari-jari tangannya sendiri dihadapan Pak Risman yang cuek dengan ketelanjangan tubuhnya dan bangga memamerkan batang kontol berukuran jumbo miliknya.
Laki-laki paruh baya itu berdiri dan menyalami Risma.

"Hallo bu, siapa namanya tadi...?". Tanya Pak Risman sambil menyodorkan tangannya.

"Sa...saya Risma pak...guru bahasa inggris di sekolah ini...!". Jawab Risma sambil menerima uluran tangan Pak Risman namun kepalanya masih menunduk dan terlihat malu-malu untuk memandang wajah laki-laki paruh baya yang sudah bertelanjang dihadapannya.

"Oh Bu Risma ini guru ya...mmmmhhhh...padahal tadi Pak Yoshep bilangnya lonte loh bu...duh saya jadi gak enak ini...!". Ucap Pak Risman dengan nada bercanda dan penuh ejekan.

Risma hanya tersenyum malu mendengar kata-kata dari tamu Pak Yoshep itu yang terkesan melecehkan, namun anehnya hal itu malah membuat memek Risma terasa berdenyut-denyut menginginkan kepuasan.

"Iya pak, saya guru sekaligus lonte disekolah ini...!". Risma mengucapkan kata-kata yang tak sepantasnya diucapkan oleh perempuan yang berprofesi seperti dirinya.

Pak Risman terkekeh mendengar ucapan Risma. Lalu tangan laki-laki paruh baya itu meraih dagu Risma hingga keduanya saling memandang. Dalam waktu sekejap keduanya pun sudah terlibat ciuman yang begitu panas.
Pak Risman terlihat memegangi kepala dan tengkuk Risma agar pagutannya tak terlepas. Begitupun dengan Risma yang merangkul erat tengkuk laki-laki paruh baya itu sambil mulut dan lidahnya sibuk menerima serangan dari lawannya.
Suara desahan, gumaman dan kecipak air liur hasil dari saling membelitnya lidah Risma dan Pak Risman terdengar begitu menggairahkan.
Puas beradu mulut, Risma mendorong sang laki-laki hingga kembali duduk diatas sofa. Ia pun segera naik dipangkuan laki-laki tambun itu dan melancarkan serangannya.
Bibir Risma mulai menciumi dan menjilati telinga, leher sampai ke area dada si laki-laki paruh baya. Sebentar mengulum putingnya dan melanjutkannya kembali ke area perut buncit sang laki-laki.
Hingga akhirnya wajah Risma kini tepat didepan batang kontol yang telah mengeras dengan sempurna. Saking dekatnya hingga Risma dapat mencium aroma khas dari batang kontol kebanggaan si laki-laki paruh baya yang telah berhasil mengobrak-abrik berbagai lubang memek dari guru maupun murid perempuan disekolah asal yang dipimpinnya.

"Gimana Bu Risma...? Bu Risma suka kontol saya? Ayo, tunjukan keahlian ibu sebagai lonte disekolah ini sama saya...!". Ucap Pak Risman masih dengan nada yang terdengar begitu melecehkan.

Tangan Risma lalu meraih batang kontol Pak Risman.
Awalnya ia hanya mengocok lembut bahkan terasa lebih ke mengelusnya.
Rupanya si ibu guru cantik itu tengah mengukur diameter dan panjang batang kontol milik si laki-laki paruh baya.

"Uuuhhh.. gila, gede banget ini kontol...mana panjang lagi...uhhh...jadi gak sabar deh gimana rasanya kalo dijejalin ke memek aku...hihi...!". Ungkap Risma dalam pikirannya.

Wajah Risma mendekat ke area biji pelir batang kontol Pak Risman, lidahnya menjulur. Kali ini Risma ingin menikmati secara perlahan tiap inci dari batang kontol Pak Risman yang menurutnya begitu menggairahkan.
Puas menjilati dan mengulum biji kontol, kali ini Risma mulai mengalihkan mulut dan lidahnya ke pangkal batang kontol Pak Risman. Dengan lembut ia tekan batang kontol itu hingga menempel diperut Pak Risman. Lalu sejurus kemudian, lidah dan mulut Risma telah naik-turun melumat dan menjilat batang kontol yang ia idam-idamkan.
Tak ayal perlakuan seperti itu memberikan kenikmatan yang teramat sangat bagi Pak Risman. Hingga laki-laki paruh baya itu hanya bisa menengadah dan memejamkan mata sambil sesekali mengangkat pinggulnya seperti mengejang.
Berbeda dengan apa yang sedang Risma dan Pak Risman kerjakan, Pak Yoshep dan Bu Indah saat itu sudah dalam keadaan asik menikmati permainan.
Ibu guru cantik yang dibawa oleh Pak Risman itu kini tengah menungging diatas sofa dengan batang kontol Pak Yoshep yang menancap di lubang memeknya.

"Pak...Pak Yoshep diem aja, biar indah yang gerak ya pak...ahhhh...!". Ucap Bu Indah sambil menggerakan pinggulnya maju mundur hingga batang kontol Pak Yoshep terlihat keluar masuk di lubang memeknya.

Sesekali Bu Indah menengok ke arah Pak Yoshep. Selain ingin mengetahui reaksi si kepala sekolah atas perlakuannya, dirinya pun ingin menunjukan betapa ia menikmati apa yang sedang dilakukannya.

"Ahhh... Bu Indah... Iya ahhh... Ibu memang pinter muasin laki-laki... Jepitan memek ibu juga nikmat ahhhh...!". Ungkap Pak Yoshep sambil memperhatikan bagaimana batang kontolnya keluar masuk di lubang memek sang ibu guru.

"Pak Risman yang ngajarin Indah ahhh...jadi lonte kayak gini pak...ahhh... Indah goyang ya pak...uhhh...enak gak pak..Yosh...sep...ahhh...?". Ucap Bu Indah sambil menggoyangkan pinggulnya yang membuat lubang memeknya terasa seperti diaduk oleh batang kontol Pak Yoshep.

Lagi-lagi Pak Yoshep dibuat takjub melihat luwesnya gerakan pinggul si ibu guru. Hingga dirinya hanya bisa membuka mulut namun tak dapat mengeluarkan kata-kata untuk menjawab pertanyaan yang Bu Indah lontarkan.

"Aaaaarghhhh...maaaasuuukkkkk...anjiiiing....kontol enaaaakkkk...ahhhh...sesssak...!". Suara Risma terdengar begitu memilukan dari seberang sofa tempat Pak Yoshep dan Bu Indah melakukan hubungan badan.

Rupanya Risma baru saja berhasil menjejalkan seluruh batang kontol berukuran jumbo milik Pak Risman kedalam lubang memeknya. Batang kontol yang membuat memek Risma susah payah melahapnya kini terlihat menancap ketat sempurna di lubang memek si ibu guru yang menjadi salah satu primadona disekolah.

"Tenang, rileks saja Bu...jangan dulu gerak ya cantik...rasain aja dulu, pelan-pelan Bu Risma bakal terbiasa dan menikmati batang kontol saya...!". Ucap Pak Risman mencoba memegangi pinggul Risma yang berada dipangkuannya.

Mendengar ucapan si laki-laki paruh baya itu, Risma pun mencoba tersenyum. Walaupun rasa perih dari mulut lubang memeknya yang dipaksa untuk membuka lebih lebar dari biasanya masih begitu ngilu dirasakan oleh Risma.
Namun pengalaman Pak Risman dalam menaklukan setiap perempuan memang begitu terlihat. Bagaimana si kepala sekolah itu begitu tenang dan mengambil kendali permainan walaupun posisinya kini tengah ditindih oleh Risma sebagai lawan.

"Bagaimana kalau kita berciuman dulu Bu...?". Ucap Pak Risman sambil mengusap butiran keringat didahi Risma.

Pertanyaan yang sebenarnya tak perlu dilontarkan, namun efeknya dirasakan begitu nyaman oleh Risma yang mendengarkan.
Tanpa sungkan, Risma pun memagut bibir Pak Risman.
Awalnya pagutan itu begitu lembut dilakukan oleh Risma. Namun seiring berjalannya waktu, dengusan nafas dan suara gumaman yang tertahan serta suara seruputan yang tak membiarkan air liur keduanya jatuh menetes terdengar semakin memanaskan suasana.
Tanpa sadar Risma pun mulai menggerakan pinggulnya secara perlahan.
Gerakan yang begitu gemulai dilakukan oleh Risma, sehingga membuat batang kontol Pak Risman seakan-akan terlihat seperti sedang di urut oleh lubang memeknya.

"Mmmhhh...beneran nikmat pak...mmhhh...memek Risma penuh...ahhh...!". Ungkap Risma sambil tersenyum sesaat setelah ia melepas pagutannya.

"Iyah Bu ahhh... Saya kan tadi bilang gitu...ahhh...lama-lama kontol saya bakal bikin nikmat ibu...ahhh...Bu Risma bakal...ahhh...ketagihan kontol saya...ohhh...!". Ucap Pak Risman seperti biasa dengan kesombongannya, walaupun tak bisa ia pungkiri jika memek Risma pun begitu legit dirasakan olehnya. Apalagi saat itu sang ibu guru mulai memamerkan keahliannya dalam memuaskan laki-laki.

Risma mulai menunjukan sisi liarnya. Mimik wajahnya berubah menjadi begitu binal, tangannya melingkar di leher Pak Risman dengan pinggulnya yang mulai bergoyang. Kata-kata kotor nan kasar mulai Risma lontarkan. Tak ada lagi raut wajah malu-malu seperti pertama tadi.
Risma seakan-akan beralih profesi saat itu. Si ibu guru cantik yang anggun itu berubah menjadi wanita nakal penggoda laki-laki.
Perlakuan Risma hampir saja membuat Pak Risman kalah dalam pertempuran. Jepitan lubang memek lonte sekolah Pak Yoshep ini begitu ketat menjepit batang kontol miliknya.
Namun bukan Pak Risman namanya jika ia tak bisa bertahan dari kenikmatan yang dirasakan, karena saat itu Risma terlihat mengejang.
Si ibu guru cantik itu kini terlihat memeluk erat tubuh Pak Risman. Beberapa kali tubuhnya terhentak akibat gelombang kenikmatan yang meledak dari dalam lubang memeknya.

"Ahhhhh...anjing...Ris...mah bucat Pak...ahhh...yesss...nikmat banget...ohhhh...!". Bisik Risma ditelinga Pak Risman.

Sementara itu pertarungan birahi antara Pak Yoshep dan Bu Indah pun tak kalah menariknya untuk disaksikan.
Saat itu terlihat Pak Yoshep yang telah rebah diatas sofa sedang menikmati wanita cantik yang tengah menggoyang batang kontolnya.
Bu Indah terlihat begitu menggairahkan, dengan gaya centilnya ia bergoyang diatas tubuh Pak Yoshep sambil meremas payudaranya sendiri. Wajah cantiknya selalu menjadi daya tarik tersendiri yang membuat setiap laki-laki berkhayal bisa mendapat pelayanan seperti halnya yang didapat oleh Pak Yoshep saat ini.

"Uhhhh...Bu Indah benar-benar menggairahkan...ahhhh..***k salah Pak Risman bawa ibu buat muasin saya hari ini...!". Komentar Pak Yoshep sambil menikmati pinggul Bu Indah yang bergoyang mengulek batang kontolnya.

"Besok bapak bakal rasasin lebih banyak lagi memek legit dari lonte-lonte Pak Risman ahhhh...siapin kontolnya ya pak...ahhh...yessss...!". Jawab Bu Indah.

Sementara di sofa sebelah, Risma tengah menjerit-jerit menerima hujaman batang kontol Pak Risman dimemeknya. Posisi guru cantik itu kini tengah mengangkang dengan bagian lutut yang tertekuk ditahan oleh lengan Pak Risman.
Memeknya terliahat menggelembung ketika batang kontol Pak Risman tenggelam masuk kedalam, dan bibir lubang memeknya terlihat seperti tertarik tatkala batang kontol itu bergerak keluar.
Cairan kental nan licin terlihat meluber dari lubang memek Risma. Bahkan ketika Pak Risman mengocoknya dengan tempo cepat cairan memek itu terlihat seperti buih yang membludak dari dalam memek si cantik Risma.

"Ohhh...anjiing...enak...ahhh...diewe bapak nikmat...ahhh...iyaaahhh...terus pak...ohhh...!". Ungkap Risma dengan wajah sayu namun begitu bernafsu.

Melihat Risma kewalahan menerima hujaman batang kontolnya, Pak Risman benar-benar meningkatkan serangannya.
Rasa ngilu akibat gesekan batang kontol Pak Risman di biji kelentit memek Risma bercampur dengan rasa nikmatnya sodokan didalam lubang memeknya membuat ibu guru cantik itu menjerit-jerit histeris.

"Ampun aihhhh...itilnya ngiluhhh...nikmat...ohhh...ampun...Risma bucat pak...ahhhh...ahhh...mun...crat...ahhh...!". Jerit Risma dengan kepala menngadah, mata terpejam rapat dan mulut menganga sambil tangannya meremas kencang payudaranya sendiri saat gelombang orgasme itu meledak dari dalam tubuhnya.

Pak Risman yang berpengalaman dalam hal menaklukan perempuan bisa mencabut batang kontolnya dari dalam lubang memek Risma, tepat sebelum orgasme ibu guru cantik itu mencapai puncaknya. Hingga cairan memek Risma terlihat seperti air mancur yang keluar dari dalam tubuhnya.
Seakan tak ingin memberi waktu istirahat, Pak Risman segera membalikan tubuh Risma yang masih terkejang-kejang menikmati orgasmenya.
Kali ini laki-laki paruh baya itu menyodok memek Risma dari arah belakang.
Tubuh Risma sampai melengkung ketika batang kontol Pak Risman menghujam lubang memeknya dengan kasar.

"Auuuuuhhhh...oohhh...anjing...ampun pak...ohhh...mentok...ahhh...kontolnya...ohhhh...!". Hanya itu kata-kata yang keluar dari mulut Risma ketika merasakan batang kontol Pak Risman langsung menggenjot tubuhnya.

Tak ada rasa belas kasihan yang diperlihatkan oleh Pak Risman. Dirinya malah semakin bernafsu dan geram melihat si ibu guru begitu kewalahan.

"Ahhhh...oohhh...guru lonte disekolah ini ternyata nikmat...ahhh...memeknya legit...ahhh...cuih...cuih...ahhh...!". Ungkap Pak Risman semakin melecehkan.

Bahkan saat mengucapkan itu, Pak Risman mencengkram rahang Risma dan membuat keduanya beradu pandang sebelum beberapa kali dirinya meludahi wajah si cantik Risma.
Bukannya marah mendapat perlakuan yang begitu merendahkan dari si laki-laki paruh baya, Risma malah terlihat tersenyum senang menerimanya. Bahkan beberapa kali Risma membuka mulutnya dan meminta Pak Risman untuk meludah didalamnya.

"Mmmmmhhh....ahhh...nikmat banget Pak....ahhh...!". Ucap Risma sambil mengerlingkan mata sesaat setelah dirinya menelan ludah si laki-laki paruh baya.

Namun sesuatu tak diduga terjadi. Risma yang sedang asik menikmati beradu nafsu dengan Pak Risman tiba-tiba dijambak rambutnya oleh seseorang.
Tak sempat untuk mengelak, orang yang menjambak rambut Risma itu langsung melumatkan bibirnya.
Mau tak mau Risma pun melayani pagutan bibir dari orang yang menjambak rambutnya yang semakin lama, semakin panas dan liar.

"Mmmhhh...Bu Indah...?". Ucap Risma sesaat setelah pagutan bibirnya terlepas.

"Maaf ganggu ya say...tuh bossnya udah kalah...hihi...!". Jawab Bu Indah sambil melirik ke arah Pak Yoshep yang terkapar diatas sofa.

Lalu perempuan yang sama cantiknya dengan Risma itu duduk mengangkang dihadapan si ibu guru. Keduanya beradu pandang, senyumnya mengembang, dan dengan gemulai Bu Indah mengelus belahan memeknya sendiri sebelum merekahkannya, menunjukan keindahan bagian dalamnya terhadap Risma.
Walaupun tanpa berkata-kata, Risma tahu apa yang Bu Indah inginkan. Dengan tubuh yang masih bergoncang karena tengah disodok dari belakang, Risma sedikit demi sedikit mendekatkan wajahnya ke arah selangkangan Bu Indah. Hingga dengusan nafasnya terasa begitu hangat meniup bagian dalam lubang memek Bu Indah.
Sejurus kemudian, ibu guru cantik yang mendampingi Pak Risman berkunjung ke sekolah yang dipimpin Pak Yoshep itu terlihat menengadah. Rupanya Risma yang memberikan kenikmatan di belahan memeknya dengan menyapukan lidah yang begitu hangat dan basah.
Bu Indah semakin menggeliat ketika dua jari Risma masuk ikut memberikannya kenikmatan dengan kocokan yang pelan. Belum lagi hisapan Risma di biji kelentitnya yang semakin membuatnya mengerang.

"Hmmmmhhhh....yaaaahhhh...hsssshhhh...uuuuuhhh...!". Cuma itu suara yang keluar dari mulut Bu Indah, suara seperti orang yang sedang kepedasan itu berpadu dengan tingkah erotis si ibu guru yang menggeleng-gelengkan kepalanya pelan dengan tangan yang bergerak tak karuan. Kadang memegangi kepala, kadang meremasi payudara.

Permainan itu baru berakhir ketika ketiganya hampir dalam waktu yang bersamaan mencapai puncak kenikmatan.
Dimulai oleh Bu Indah yang mengejang dan menggeliat seperti cacing yang kepanasan dengan lubang memek yang memancarkan cairan. Diikuti oleh Risma yang mengaduh dengan mata yang rapat terpejam dan tubuh yang kelojotan. Hingga Pak Risman yang menembakan isi batang kontolnya ke mulut dua ibu guru cantik yang bersedia dijadikan penampungan.

Lalu bagaimana yang akan terjadi selanjutnya?
Nantikan saja...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd