Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kira-kira apa ya pekerjaan sehari-harinya Risma

  • Ibu Rumah Tangga

    Votes: 38 37,3%
  • Guru

    Votes: 57 55,9%
  • Pegawai kantoran

    Votes: 19 18,6%
  • Risma

    Votes: 0 0,0%
  • Bu Nuri

    Votes: 0 0,0%
  • Bu Usy

    Votes: 0 0,0%

  • Total voters
    102
  • Poll closed .
,,maaf,,ijin juragan,,tanpa mengurangi rasa hormat atas karya nya,,dari pada karya ini di GEMBOK,,apa ga sebaiknya,cerita ini boleh di kembangkan oleh pihak lain,,mohon maaf atas kelancangan saya,, karena saya melihat,,mungkin karena sibuk di "R-L",,atau ada kendala lain nya yg di luar sepengetahuan saya,,saya minta maaf,kalo dianggap lancang,,
 
Setuju, dikembangkam saja olehnpihak ke3, karena penulisnya sudah koit
 
Alon alon

"Oh...yesss...iyahhh...hmmm...coblos terus ahhh...nikmat kang...ahhh...!". Suara desahan wanita terdengar begitu nyaring disebuah kamar.

Sosok anggun yang masih menggunakan kerudung berwarna biru itu terlihat merem melek dengan bibir yang terus mendesah dan posisi badan yang telungkup diatas kasur dengan seprai yang sudah kusut. Hanya bagian pantatnya saja yang ia angkat guna menyambut hujaman batang kontol yang keluar masuk dilubang pantatnya.
Tak ada raut kesakitan yang terlihat diwajahnya tatkala batang kontol itu melesak jauh kedalam lubang bagian belakang miliknya. Justru erangan puas ia keluarkan dari bibirnya tanda ia begitu menikmati perlakuan laki-laki yang tengah menggagahi tubuhnya.

"Arghhh..anjing...saya gak nyangka ternyata Bu RT suka bo'olnya dikontolin...!". Komentar laki-laki yang tengah menggenjot pantat wanita anggun itu.

"Hmmm...ahhh...nikmat kang ahhh...Kang Ujang juga...ahhh...suka kan ngentot bo'ol saya...ahhh...?". Balas Bu RT sambil melirik dengan mata sayu dan senyumannya yang menggoda ke arah Kang Ujang yang tak berhenti mengeluar-masukan batang kontolnya.

"ii..ii..iyyyah Bu...ahhh...tiap lihat pantat semok ibu emang suka bikin saya sange...ahhh...terus bikin saya ngehayal bisa ngentotin ibu...uhhh...!". Jawab Kang Ujang sambil terus menggenjotkan batang kontolnya.

Mendengar ucapan laki-laki yang tengah melecehkannya justru membuat birahi Bu RT semakin meninggi. Hingga orgasme tak dapat ia tahan lagi.
Seiring dengan hujaman keras kontol Kang Ujang dilubang pantatnya, tubuh Bu RT kelojotan. Diikuti dengan cairan licin dan kental yang kini terlihat meleleh dari lubang memeknya.

Sementara Bu RT menikmati orgasmenya, suara jerit perempuan lain dikamar itu terdengar. Rupanya tak hanya Bu RT dan Kang Ujang saja yang tengah memacu birahi disana.
Didepan mereka tepatnya disebuah sofa yang terletak disamping ranjang, Pak RT tengah asik menikmati goyangan pinggul Mbak Sumi dipangkuannya.
Rupanya malam itu mereka bertukar pasangan. Mbak Sumi yang merupakan seorang biduan dangdut sekaligus istri Kang Ujang tanpa malu memperlihatkan keahliannya bergoyang didepan suaminya.
Bahkan ia semakin memperhebat goyangannya dan menunjukan ekspresi wajah yang menggoda ketika beradu pandang dengan suaminya, seakan-akan ia ingin mengungkapkan kepada sang suami jika kontol yang tengah bersemayam didalam lubang memeknya begitu nikmat.

Melihat sang istri begitu menikmati saat memacu birahi dengan laki-laki lain membuat hati Kang Ujang bergitu bergemuruh. Ada nafsu, cemburu, birahi segalanya menjadi satu. Hingga goyangan dan benturan kulit pantat Bu RT yang lembut menyadarkannya.

"Liat istri sendiri dientotin orang lain gimana rasanya kang...sange ya...makin kenceng aja ni kontolnya...?". Tanya Bu RT sambil mengangkat tubuhnya dan meraih kepala Kang Ujang sebelum ia memagut bibirnya.

Kang Ujang menjawab pertanyaan dari perempuan paruh baya itu dengan hentakan pinggulnya. Sambil meremas kencang payudara besar dan kenyal milik Bu RT, Kang Ujang menghujamkan kembali batang kontolnya dilubang anal istri dari Pak RT itu hingga erangan kembali terdengar.

"Ohhh...yahhh..***gah banget kang...ahhh...yesss...gitu ah...nikmat...!". Ucap binal Bu RT menyemangati Kang Ujang yang semakin kasar menghujamkan kontolnya.

Tak ada raut kesakitan yang ditunjukan oleh Bu RT, mungkin karena ia memang sudah terbiasa di anal oleh suaminya.
Berbeda dengan Mbak Sumi yang kini terlihat begitu kesakitan saat Pak RT mencoblos lubang belakangnya.
Tangannya terlihat seperti tengah mencakar kasur, teriakannya begitu memilukan meminta ampun. Namun demikian tak membuat Pak RT berbelas kasihan. Ia malah semakin ganas menghentakan pinggulnya guna mencoblos lubang pantat sang biduan.

"Aaaarrrggghhh... ampun...ahhh saaaakkkit...euuuhhh...ampun pak...ahhh...!". Gumam istri Kang Ujang.

Sementara ditempat lain, tepatnya disuatu ruang kamar hotel. Dua orang perempuan cantik tengah memberikan pertunjukan terhadap tiga orang laki-laki muda.
Perempuan yang tak lain adalah Bu Nuri dan Bu Usy tengah asik bergoyang diatas kasur. Diiringi lantunan musik dari handphone, tanpa ada rasa malu keduanya bergoyang erotis saling menggesek dan meraba bagian sensitif dari tubuh keduanya. Bahkan ketika Fikri menyalakan kamera handphone dan merekam adegan tersebut, tanpa canggung Bu Nuri dan Bu Usy semakin menunjukan kebinalannya dengan menunjukan senyum dan raut wajah genitnya.

"Ayo dong buka bu... masa masih pake baju...!". Ucap Fikri memanasi keduanya.

Sementara Angga kembali menyodorkan satu botol minuman beralkohol yang tanpa ragu lagi ditenggak secara bergantian oleh Bu Usy dan Bu Nuri.
Kedaan semakin memanas ketika kedua guru perempuan itu saling melucuti pakaian sambil tetap bergoyang hingga yang tersisa kini hanya pakaian dalam saja yang melekat ditubuh kedua perempuan cantik itu.
Dua tubuh mulus dan sexi itu terus mempertunjukan aksi binalnya hingga membuat ketiga muridnya menelan ludah menyaksikannya.

"Anjing ngaceng gue ngga... ayo ngga ewe ngga...!". Bisik Yogi sambil menepuk bahu temannya.

Tak ingin membuang waktu, Angga lalu naik keatas kasur menemani kedua gurunya bergoyang.
Bu Usy dan Bu Nuri langsung tersenyum genit mendapati salah satu muridnya telah melucuti pakaiannya sendiri.
Keduanya langsung mengapit sang murid, mencium dan menjilati leher, turun ke dada dengan tangan yang saling berebut memompa batang kontol luar biasa yang dimiliki oleh Angga. Hingga kini terlihat Bu Nuri yang tengah asik memompa batang kontol sang murid dengan mulutnya, sementara Bu Usy tengah gemas saling melumat bibir dan bertukar air liur dengan Angga.
Suara musik telah dimatikan, yang terdengar saat itu hanya erangan dan gumaman dari lima orang manusia yang tengah menikmati pergumulan.
Angga yang rebah diatas kasur hanya bisa mengerang nikmat ketika batang dan biji kontolnya tengah dimanjakan oleh kedua ibu guru cantik yang juga tengah menikmati jilatan murid-muridnya dibelahan memek masing-masing.

"Uuuuhhh... jilatan Yogi jago banget ahhhh... nikmat loh ini Bu Usy...!". Ungkap Bu Nuri sambil sejenak melepas batang kontol Angga dari mulutnya yang langsung diambil alih oleh Bu Usy rekan kerjanya.

Sementara Bu Usy yang merasakan jilatan Fikri dibelahan memeknya hanya bisa merem-melek dan melampiaskan kenikmatan yang ia rasakan terhadap batang kontol Angga yang kini tengah berada didalam mulutnya.

"Gila kri... Bu Nuri pipis ini....tuh...keenakan dia dicolmekin...haha...!". Kali ini Yogi menunjukan tangannya yang belepotan cairan memek Bu Nuri dimana baru saja ia mendapatkan orgasme.

Fikri pun mengangkat kepalanya dari bongkahan pantat Bu Usy. Wajahnya begitu basah karena dalam waktu yang hampir bersamaan Bu Usy pun mendapatkan orgasmenya.

"Sialan... muka gua juga kena semprot ni memek si ibu...hehe...!". Ujar Fikri sambil cengengesan dan menampar pantat Bu Usy.

Entah karena pengaruh alkohol atau karena memang sudah tak tahan menahan rasa gatal pada memeknya. Bu Usy menyuruh Fikri untuk merebahkan tubuhnya sejajar dengan Angga yang kini sudah ditunggangi oleh Bu Nuri. Ia segera menaiki tubuh muridnya dan menjejalkan batang kontol Fikri kedalam lubang memeknya.
Erangan dan desahan bahkan jeritan saling bersahutan didalam ruangan kamar hotel tersebut. Terlihat kini bagaimana binalnya dua orang guru perempuan yang selalu terlihat anggun dan alim saat berada disekolah tengah memberikan pelayanan demi kepuasan hasrat ketiga muridnya.
Angga dan Fikri yang rebah tengah menikmati legitnya jepitan lubang memek Bu Nuri dan Bu Usy yang naik turun dibatang kontol masing-masing. Sementara Yogi dengan bangga mengabadikan momen dengan kamera handphonenya, dimana kontolnya tengah menjadi rebutan mulut-mulut basah penuh birahi yang berlumuran air liur dari kedua gurunya.

"Arrrggghhh... kalo tau dari dulu aja Bu Nuri sama Bu Usy ini lonte, udah satu sekolahan loh yang mau ngewe...ahhh...!". Ucap Yogi tak senonoh mengomentari kelakuan gurunya yang tengah mengulum batang dan biji kontolnya.

Bukannya marah ketika mendengar celotehan sang murid, Bu Nuri malah membayangkan jika dirinya tengah dipaksa dan digilir oleh para murid disekolah setiap hari. Tak hanya diruangan kelas, ia pun membayangkan jika dirinya dan teman-temannya harus siap mengangkangkan selangkangannya dimanapun setiap kali laki-laki meminta memasukan batang kontolnya.
Terang saja khayalan sang ibu guru membuat orgasme semakin cepat menghampirinya, belum lagi kenikmatan dari batang kontol Angga yang memang luar biasa bagi anak seusianya.

"Ahhhh...auuuuhhh...ibu guru lontenya bucat...ahhhh...nik...maaattt...ahhhh...!". Teriak Bu Nuri melampiaskan kenikmatan yang ia rasakan.

Tak jauh beda dengan rekan sesama pengajarnya, Bu Usy pun ikut mengerang tanda dirinya juga mendapatkan orgasmenya.

"Iyyyy...yaaahhh Usy jugaaa...ahhhh...lonte...pe...lacur...buccccattt...ahhh...jadi bon...don...enaaakkk...ahhh...!".

Tak ingin membuang waktu kini Yogi mengangkat Bu Nuri dari tubuh Angga, ia lalu merebahkan gurunya dan segera merenggangkan kedua paha sang ibu guru. Dengan mantap ia menjejalkan batang kontolnya hingga amblas semua dilubang memek Bu Nuri.

"Ahhh...tahan dulu sayang, pelan-pelan ngewe ibunya ya...ahhh...iyah...gitu sayang nikmat...ahhh...!". Ucap Bu Nuri mencoba meredam nafsu birahi muridnya.

Namun erangan Bu Usy mengagetkan keduanya hingga melirik ke arah suara itu datang.
Bu Usy tengah disandwich oleh kedua muridnya, dimana kontol Angga yang luar biasa kini sudah menjebol lubang pantatnya.
Teriakan Bu Usy semakin memilukan ketika Fikri dan Angga mulai bergerak secara bersamaan.

"Arrrrggghhh...aaammm...pun...An...jiii...ehhhh...sakkkiiit...pelan ahhhh...iyaaaahhh...aaaahhh...am...puuuu.....!". Suara erangan Bu Usy terputus karena Angga mencengkram rahang sang ibu guru dan melumat bibirnya sambil terus menghentakan batang kontolnya di lubang pantat Bu Usy.

Mendapati Bu Usy yang tengah merintih, Bu Nuri malah tersenyum senang. Ia lalu menyuruh Yogi untuk mencabut sejenak kontol dari lubang memeknya dan menawarkan kenikmatan yang lebih dari lubang pantatnya.

"Ayoh sayang... udah pernah ngentot bo'ol ibu guru belum? Sini nih aaaahhh...lebih nikmat bukan?...ahhh...iyah...uhhhh...lebih kencang nak...ahhh yeeesss...!". Ucap binal Bu Usy menyemangati Yogi.
Semakin malam suasana didalam kamar semakin panas oleh pergumulan kelima orang guru dan murid itu.
Entah berapa kali mereka saling bertukar lubang dan batang.
Hingga saat pagi menjelang kelimanya nampak terlelap tak beraturan dalam keadaan tanpa busana.

Lalu, bagaimana keadaan selanjutnya dikampung dan sekolah Risma????
Tetep pantengin aja yaaaa...
 
,,maaf,,ijin juragan,,tanpa mengurangi rasa hormat atas karya nya,,dari pada karya ini di GEMBOK,,apa ga sebaiknya,cerita ini boleh di kembangkan oleh pihak lain,,mohon maaf atas kelancangan saya,, karena saya melihat,,mungkin karena sibuk di "R-L",,atau ada kendala lain nya yg di luar sepengetahuan saya,,saya minta maaf,kalo dianggap lancang,,
Kalo lah mau ya silahkan aja andai punya ide yg lebih fresh
 
,,mohon maaf kalau ada saran dan ide dari saya yg juragan anggap LANCANG,,maaf,juragan,,saya masih newbie,,masih jadi pembaca amatiran,,mohon maaf,,
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd