Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Dōng Fēng Pò(東風破)

apa yang di nanti dari cerbung Dōng Fēng Pò(東風破)?

  • sex

    Votes: 359 76,1%
  • cerita

    Votes: 103 21,8%
  • kisah cinta

    Votes: 96 20,3%
  • action

    Votes: 107 22,7%

  • Total voters
    472
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Mantaaap.... Hu.... Iji pasang tenda... Sapa tau malam ini ada kelanjutannya.... Hehehe
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
ini akan penghujung chapter ,UP selanjutnya shen Long:perang:,dilema Zhang YuQi,dankonflik telah dimulai
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Malamnya ada dua sosok manusia berjubah hitam mendatangi markas pemimpin kesatuan Naga Gunung (),mereka pun bisa melewati pos penjagaan dan bisa masuk ke dalam rumah dengan dikawal penjaga.
“Jendral,ada yang mau ketemu anda,”ucap pengawal didepan kamar Shen Long.
Pintu dibukakan oleh Shen Long dan keluar kamar untuk menemui tamu itu.
Setelah tamu itu diterima oleh Shen long maka pengawal itu mohon undur diri untuk kembali ke posnya.
Kedua orang itu membuka jubah mereka yang tak lain adalah Tamara yang memakai seragam biarawati dan seorang biarawati agak tua.
“Shen Long,ijinkan aku mendoakanmu dengan ritual agama kami agar kamu besok pergi ke medan laga dengan selamat,”ucap Tamara dengan memohon dan Shen Long menjawabnya dengan mengangguk.
Tamara
“Tetapi tidak disini melainkan didalam kamarmu agar sesuai dengan ritual kami,”ucap Tamara.
“Baiklah,”ucap Shen Long sambil membukakan pintu kamarnya.
“Suster Ana.anda tunggu disini,”ucap Tamara kepada temannya dan dijawab oleh temannya dengan anggukkan.
Lalu masuklah mereka berdua ke dalam kamar dan juga pintu ditutup karena itu permintaan Tamara agar dia dapat melaksanakan ritual ini tanpa gangguan.
Kemudian Tamara mengeluarkan isi dalam tasnya yang berupadua lilin putih dan satu buah salib lalu ia taruh semuanya diatas meja dekat ranjang Shen Long dengan penataan salib yang diapit dua lilin.
Lalu Tamara menyalakan kedua lilin itu dan meminta Shen Long berlutut dihadapannya sambil menutup matanya agar bisa fokus.
Kemudian Tamara berdiri didepan Shen Long dengan menaruh tangan kirinya diatas kepala Shen Long dan tangan lainnya diangkat seakan memberkati Shen Long lalu ia memulai ritual itu sambil berdoa dengan bahasa latin dan sesenggukan.
Setelah ia membaca doa dengan bahasa latin lalu dia berkata,”Ritual pertama sudah selesai tetapi kamu tetap menutup matamu untuk ritual yang kedua.
Kemudian Tamara mematikan kedua lilin itu dan terdengar seperti ada suara gesekan kain yang terdengar di telinga Shen long yang masih memejamkan matanya.
Shen long merasakan sesuatu yang empuk didekatkan mulutnya dan sepertinya dia pernah tahu sesuatu yang ditempelkan dimulutnya.
“Hikss....hiksss Shen Long,buka mulutmu,”ucap Tamara dengan sesenggukan dan mulut itu dibukakan oleh Shen Long.
payudara Tamara
Ia langsung membuka matanya sebab apa yang disodorkan ke mulutnya tak lain putingnya Tamara dan memang benar Tamara telah melepaskan semua bajunya dan hanya tinggal kerudungnya.
mulustrasi
“Tamara,apa yang kamu lakukan?”ucap Shen Long yang bangkit berdiri dihadapannya.
“Shen Long,ijinkan aku menjadi teman hatimu walau hanya malam ini saja hiks...hiks,”pintanya dengan berlutut dihadapan Shen Long.
“tetapi apa harus dengan begini?”ucap Shen Long.
“Ini semua atas kehendakku sebab aku sungguh mencintaimu dan aku ingin kau membenihi rahimku...hiks..hiks,”pinta Tamara sambil berjalan dengan berlutut mendekati Shen Long dan akhirnya ia bisa memegang kakinya Shen Long.
Kemudian Tamara melepaskan ikatan celana Shen Long yang terlihat ada tonjolan dan ia membebaskannya lalu Ia mengecup pedang itu dari ujung sampai pangkalnya dan akhirnya Tamara melahapnya secara perlahan- lahan sampai semua pedang Shen Long tertelan ke dalam mulut Tamara.
Lidahnya menyusuri pedang Shen Long didalam mulutnya terus Tamara memulai gerakan naik turunkan kepalanya untuk mengulumnya sehingga pedang itu menjadi kuat dan kokoh.
“Yaaahh....Tamara,apakah dengan ini kamu membuktikan cintamu?”tanya Shen Long sambil menikmati kuluman Tamara yang menatapnya dengan mata memelas.

Shen Long pun mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur sambil memegang kepala Tamara yang lagi mengulum pedangnya.
Suara decakan mulut Tamara memenuhi ruang itu ditambah suara erangan Shen Long.

Kemudian Tamara menghentikan kulumannya lalu bangkit berdiri dihadapannya Shen Long dengan melingkarkan kedua tangannya ke leher Shen Long terus mereka berciuman.
Shen Long memegang pinggang Tamara dan juga dia mulai melepaskan semua kerudung Tamara dan melemparkannya di kursi dekat meja.
Lalu Shen menciumi leher Tamara terus buah dadanya secara bergantian dengan berdiri.
Ia menyusuri semua tubuh Tamara sampai dengan bukit indah yang ditumbuhi rambut hitam yang membuatnya menciumi semua rambut yang menghiasi gua cinta Tamara terus Shen Long mengerahkan lidahnya untuk berusaha memasuki gua cinta itu terus menerus lalu memainkan pinggiran gua itu ditariknya dengan bibirnya sampai dengan pentil yang menggantung diatas gua cintanya Tamara.
“Iyaaa...Shen Loong,apaaa yaaang kamuuuu lakukaaan,”rintih Tamara sambil memegang kepala Shen long yang sedang memainkan gua cintanya dan terkadang pinggulnya dia tekankan ke kepala Shen Long.
Rintihan Tamara menjadi merancau karena lidah Shen Long yang menyerang secara membabi buta mengobel gua cintanya dan akhirnya gua cinta itu memuntahkan cairan cintanya Tamara sehingga Shen Long melahap semua cairan itu.
Tamara pun kelelahan dan tubuhnya agak doyong tetapi ditahan oleh Shen long yang akhirnya berdiri dan mengajak Tamara berciuman sambil ia memasukkan pedang itu kedalam gua Tamara dengan mudah karena ia dulu pernah mempunyai suami.
“Eaaahh...Shen Long punyamu sangat besar sekali....rasanya seret banget didalam vaginaku,”ucap Tamara disaat pedang Shen Long menerobos masuk ke dalam gua cintanya.
Shen long memaju mundurkan pinggulnya secara pelan – pelan sambil dia menatap Tamara dengan rambut emasnya yang terurai sambil dia mengecup bibir itu berkali – kali lalu Shen long mengangkat kaki kanan Tamara sambil menggenjotnya terus menerus.
Gerakan mereka mulai kencang dan saling menggoyang pinggulnya sambil berdiri.
Kemudian Shen Long mengangkat kedua kaki Tamara dan digendongnya dia sambil menggenjotnya sampai disandarkan di tembok.

Tamara pun tidak mau kalah maka dia menurunkan kedua kakinya terus memutar tubuh Shen Long yang jadi bersandarke tembok,sekarang dia yang menggenjot Shen long sambil bercumbu dengannya.

kemudian Shen Long kembali menguasai Tamara dengan memutar tubuhnya menyandar ke tembok dan dicabutnya pedang itu sambil memutar tubuh Tamara membelakanginya lalu ia memasukkan lagi pedang itu.
Shen long juga memainkan puting Tamara dari belakang sambil menggenjotnya dari belakang lalu ia mengajak Tamara menoleh kebelakang untuk berciuman dengannya.
"Iya....terus hujam terus vaginaku....ennnnakkk,"erang Tamara yang disodok Shén Long dari belakang.
"Iyaaa...yaaa...yaa aku mau keluar,"erang Tamara
Digenjotnya Tamara oleh Shen Long dengan kencang sampai keduanya mengerang sebagai pertanda mereka mengelurkan benih cinta mereka yang ketemu didalam rahim Tamara lalu mereka berciuman sejenak dan Shen Long mencabut pedangnya yang berlumuran dengan kedua cairan cinta mereka.

Dan terlihat gua cinta Tamara ketika menungging seperti kerang yang berbulu dan mengeluarkan cairan putih yang membuat Shen Long gemas maka digendongnya Tamara ke ranjang untuk berciuman lagi sambil berguling - guling.
Ketika Tamara yang berada diatas tubuh Shen Long lalu ia jongkok sambil memasukkan pedang Shén Long ke gua cintanya.
Setelah semuanya tertelan didalam gua cintanya, Tamara mulai menggoyang pinggulnya maju mundur bagaikan naik kuda.
"Shen Long , penissmu enak sekali dan raaasanya menyentuh rahimku..."desahnya sambil menggoyangkan pinggulnya.
Gerakan pinggulnya maju mundur dan terkadang memutarnya.
"Sungguh niiiikkkmaaaattnya penis mu,"desah Tamara yang mulai merancang dan kemudian dia agak membungkuk untuk menyodorkan payudaranya ke Shén Long maka dilahapnya payudara kanan Tamara terus dikenyot kenyot sambil Shén Long memutar pinggulnya dan juga menaik turunkannya.

Tangan kanannya Tamara memegangi kepala Shén Long yang lagi memainkan payudaranya sambil dia menggoyangkan pinggulnya yang diatas tubuh Shen Long.
"Shén Long,aku sungguh mencintaimu..."bisiknya sambil mencium dahi Shen Long.
Tidak lama Tamara sudah mencapai puncaknya dan rebah diatas tubuh Shén Long lalu Shén Long membalikkan tubuh Tamara menjadi dibawah lalu dia genjot lagi.
Kemudian mereka berdua saling bercumbu dengan dua kelamin yang masih menyatu dan berpelukan.
Tamara tersenyum dan gemes akan Shén Long maka ia mencumbui bibirShén Long terus menerussambil kedua tangannya melingkar ke leher Shen Long.
Shén Long mengajak Tamara untuk memutar tubuhnya tetapi kelamin masih bersatu lalu dia masih menggenjotnya dengan menyamping terus dia angkat tubuh Tamara dengan membelakangi lalu digenjotnya lagi sambil memainkan kedua payudara Tamara.
"Yaa...yaaa..yaa,"erang Tamara ketika ia menerima sodokan Shén Long.
Dan akhirnya Tamara keluar lagi sampai tubuhnya rebah tetapi tetap digenjot oleh Shén Long dalam beberapa saat dan akhirnya Shen Longpun menyusul keluar lagi.

Ia pun rebah diatas tubuh Tamara yang telungkup.
Mereka saling mengecup dan bercanda lalu Shén Long melepaskan pedangnya dan telentang disebelah Tamara.
Dia sambil mengambil nafas dan Tamara rebahkan kepalanya ke dada Shén Long yang berbulu.
"Tamara,kenapa kau mencintaiku sedangkan aku sudah mempunyai istri?"tanya Shén Long sambil membelai rambut Tamara.
"Aku suka kamu ketika kamu menyelamatkan aku dari gangguan orang Mongol.Sejak ketemu kamu hatiku mesti gusar apabila kau didekatku dan merasakan perasaan yang sama dengan suamiku dulu maka aku berusaha mendekatimu dan ingin mendapatkan ruang didalam hatimu,"ucap Tamara sambil memainkan rambut dadanya Shén Long dengan cara mengelusnya.
"Shén Long,aku pernah katakan ke kamu sebenarnya aku ini sama dengan Anastasia yaitu seorang putri.Dengan perlindungan gereja Ortodoks maka aku minta ditaruh disini sebab Kublai Khan didalam pemerintahannya membebaskan beribadah dan tak kusangka disini aku menemukan pangeran itu yaitu kamu,"ucapnya sambil wajahnya menghadap ke Shén Long dan jarinya memencet hidung Shén Long yang lagi menatapnya.
Kemudian Tamara berusaha mendekatkan wajahnya ke Shén Long untuk bercumbu lagi.
Lalu ia menghentikan ciuman terus menatap wajah Shén Long dengan mata memerah.
"Maafkan aku tidak bisa memberimu yang pertama...hiks hiks,"ucapnya sambil menangis.
"Tidak apa-apa,"ucap Shén Long sambil membelai rambut emasnya.
"Hiks..Pokoknyaaku harus memberikanmu yang pertama...hiks,"ucapnya dengan manja
"Ya...ya tidak apa-apa Tamara bagiku kamu masih pertama,"bujuk Shén Long sambil membelai rambutnya yang panjang bergelombang keemasan.
"Aku ingin memasukkan penismu kedalam
anusku..hiks,"ucapnya dengan memposisikan tubuhnya dengan merangkak.
Shén Long kaget karena permintaannya Tamara yang dia belum pernah lakukan.
"Jangan aku belum pernah melakukan itu,"ucap Shén Long.
"Hanya dengan ini aku bisa memberikanmu yang pertama bagimu,"pintaTamara dengan memohon dan sesenggukan.
Maka Shén Long bangkit dari tidurnya lalu berlututdibelakang Tamara dan mulai memasukkan pedangnya ke lobang anus Tamara secara perlahan.
Pertama agak sulit untuk dimasuki pedang Shén Long dan akhirnya semuanya bisa tertelan didalam anus Tamara.
Shén Long mencoba mengajak Tamara berciuman walaupun Tamara sedang menahan perih dan menangis.
"Tamara apabila kamu merasakan sakit maka kuhentikan,"ucap Shén Long yang merasa tidak tega ketika memasukkan pedangnya kedalam anusnya.
"Hikss...aku tidak apa-apa....sebab aku menangis karena aku bahagia memberikanmu yang aku miliki,"ucapnya dengan sesenggukan sambil menahan perih di anusnya.

Shén Long berusaha memaju mundurkan pinggulnya secara perlahan dan akhirnya bisa lancar.
Semula Tamara merasakan sakit pada anusnya ketika digenjot oleh Shen Long dan sekarang berubah menjadi desahan nikmat.
Shén Long menggenjotnya sangat kencang sampai tubuh Tamara jatuh menelungkup.
Kemudian Shén Long melepaskan pedangnya dari anus Tamara dan terlihatlubang anus Tamara menganga besar lalu ia memutar tubuh Tamara lalu ia memasukkan lagi pedangnya ke anus Tamara lagi sehingga kedua kaki Tamara bisa mengapit pinggang Shén Long lalu Mereka saling menatap didalam melakukan permainan berahi ini.
"Yeah...yeahh Shén Long enaknya penismu,"desah Tamara sambil menatap Shén Long sambil keduatangannya melingkar di leher Shén Long.
"Aku mau kelllluuuaarrr,"erang Shén Long.
"Keluarin di mulutku sajaaaa,"ucap Tamara.
Shén Long langsung melepaskan pedangnya dan diarahkan ke mulut Tamara yang sudah menganga.
"Crooottt.... crooottt,"
Mani Shén Long yang tumpah masuk kedalam mulut Tamara.
Setelah semuanya keluar,Tamara melahap penis Shén Long dan ditelannya sampai dia tersedak.
Lalu ia lepaskan penis Shén Long dan membiarkan dia berbaring disebelahnya.
“Shen Long,aku sangat mencintaimu,”ucap Tamara yang kemudian rebah di dada Shen Long.
“Terima kasih,”ucap Shen Long sambil mengecup kening Tamara.
Mereka istirahat sejenak lalu mereka melakukannya sekali lagi dengan membanjiri rahim Tamara dengan mani Shen Long.
“Selamat Istirahat pangeranku,”pamit Tamara yang sudah memakai baju dan jubahnya sambil melingkarkan tangannya ke leher Shen Long.
“Iya,Ratuku,”ucap Shen Long sambil mengecup kening Tamara dan menempel sejenak lalu dia menatapnya.
Kemudian Shen Long membuka kamarnya dan dia melihat temannya Tamara lagi tertidur dengan kepalanya tersipu di meja.
“Aku pulang dulu dan ingat kamu harus selamat,”ucapnya sambil membenahi jubahnya untuk menutupi kepalanya.
“ya,”jawab Shen Long kepada Tamara sambil membangunkan temannya untuk pulang.
“Tamara,terima kasih,”ucap Shen Long ketika Tamara mau meninggalkannya.
“Ya...,”ucap Tamara sambil berbalik ke Shen Long.
”Terima kasih untuk malam yang indah”.ucap Tamara berbicara dengan bibir tanpa suara.
Setelah Tamara meninggalkannya maka ia langsung pergi tidur.

Besoknya Divisi Shan keluar dari kota Yining menuju ke daerah Charyn untuk bergabung dengan pasukan inti untuk bertempur melawan pemberontak keluarga Ogedai.
Ketika Shen Long keluar dari markasnya dan ternyata dia sudah ditunggu Tamara yang memakai baju seperti seorang putri di depan pintu markasnya.
“Shen Long,mungkin ini yang terakhir aku bisa melihatmu sebab lusa aku sudah meninggalkan Yining untuk kembali ke Budapest,”ucap Tamara sambil dia tersipu didadanya Shen Long dengan menitikkan air mata.
“maafkan aku,”ucap Shen long sambil membelai rambutnya.
Tamara
“Aku mengerti dan memang keadaan yang harus memisahkan kita..hiks,”ucapnya sambil menangis.
“Apapun terjadi aku tetap mencintaimu dan aku takkan melupakanmu,”sambungnya sambil menatap Shen Long.
“jendral Shen Long,saatnya kita berangkat,”ucap Xu Mao lalu dijawab Shen long dengan anggukkan terus Xu Mao meninggalkan mereka.
“Aku tidak akan melupakanmu dan selalu mencintaimu,”ucap Shen Long sambil mengecup kening Tamara.
“Aku pergi dulu,”ucap Shen Long tersenyum sambil melepaskan pelukannya dan meninggalkan Tamara.
“Aku mengerti akan bebanmu sebab kau sangat mencintai istrimu tetapi kau tetap memberikan ruangan itu untukku didalam hatimu dan selamat tinggal,”batin Tamara sambil menangis menatap Shen Long yang meninggalkannya.


kaze gaoru namiki no naka wo kakeru you na

omoide no hitotsu hitotsu wo
boku wa hiroiatsumeteiru

— Aroma dari sederet pohon yang terbawa oleh angin, nampaknya membuat ..
— .. setiap kenangan terlintas satu per satu,
— .. dan diriku pun mulai mengumpulkan kenangan itu.

me wo tojite iki wo suikomu
fukaku, nagaku
tsuioku no mukou gawa e
boku wa sora wo aogu

— Ku pejamkan mata, seraya menarik napas.
— Napas panjang, dalam ..
— Ku menatap langit ..
— .. dimana kenangan itu berada.

kimi wa mou koko ni wa inai to
honto wa shitteite
dakedo, nee mou sukoshi dake
omoide ni hitarasete

— Kau sudah tak disini lagi ..
— .. sesungguhnya aku tahu itu.
— Tapi, hey, sedikit lebih lama kumohon ijinkanlah ..
— .. aku menyelam dalam kenangan ini.

hoo wo tsutau, namida namida
ochite ochite, hikaru hikaru

— Mengalir di pipiku ..Air mata ..Air mata
— Jatuh ..Jatuh ..Berkilau dan berkilau.

nee, dare mo kare mo, kodoku no naka de
kyou mo iki wo haite
kizutsukeatte, nagusameatte
atatameaimashou
ima mo hitomi no oku ni yakitsuita mama
mada hanarenai no
ryoute de fusaide, ooikakushite
wasureru hi ga kuru kara

— Hey, siapapun itu, dalam kesepian mereka.
— Hari ini, 'kan bernafas kembali. (melepaskan beban)
— Kita saling menyakiti, saling melipur lara ..
— .. dan saling memberi kehangatan.
— Meski diriku masih terjebak, jauh di dalam matamu.
— Masih belum bisa merelakannya.
— Tapi 'kan kututup dan kusimpan, dengan kedua tangan ini
— Ku yakin, hari tuk melupakannya, akan datang.

komore hi ga sasu kouen ni suwarikonde
kimi no inai hidarigawa ni
fui ni kaze ga fuita

— Aku duduk di taman dimana sinar mentari menembus diantara pepohonan.
— Terkejutkan oleh angin yang berhembus ..
— .. disampingku, kukira itu adalah dirimu.

itsumo muri shite waratteita
ano hi no yokogao ya
ame no hi ni namida wo kakushita
ano hi no yokogao ga

— Kau yang mencoba 'tuk selalu tersenyum.
— Bayangan wajahmu di hari itu.
— Di hari hujan itu, menyembunyikan sebuah kesedihan.
— Bayangan wajahmu disampingku ..

hidoku mune wo shimetsukete wa
kurushikute, kurushikute
mabuta tojita

— Betapa, kejamnya, menyayat hati ini.
— Menyakitkan, sungguh menyakitkan.
— Kau menutup, matamu.

nee, kimi ga itsumo kodoku no naka de
zenbu shiranai furi
boku wo mamotte, kizutsukerarete
waratteitan darou
tagai wo mitomeatte wakariaeteta
sonna katte na koto
shitta ki ni natte, katte ni ikite
kurushimete tatte ima omoun da

— Hey, dalam kesepianmu, kau selalu bertingkah ..
— .. seolah tak terjadi apapun.
— Kau melidungiku, namun itu juga menyakitiku.
— Kau juga mencoba tertawa untukku.
— Kita saling menghargai dan mengerti.
— Begitulah pikirku dengan egoisnya.
— Tapi sekarang aku memahaminya ..
— .. bahwa yang kulakukan, itu akhirnya, menyakitimu.

toki wa ima mo
nagare boku wa, kimi wo omou
taisetsu sa wo tsutaetakatta

— Seiring berjalannya waktu ..
— .. aku selalu, memikirkan tentangmu.
— Sesungguhnya ingin kukatakan, "betapa berharganya dirimu bagiku."

nee, kimi wa itsuka doko ka
dare ka wo kitto suki ni natte
otona ni natte, tanin ni natte
usureteiku darou
boku wa mou sukoshi kimi wo wasureru no ni wa
mada kakari sou de
aikawarazu no aisou waraide
gomaka shite bakari nanda

— Hey, suatu hari nanti, entah dimana.
— Kau pasti akan, jatuh cinta pada seseorang.
— Menjadi dewasa, mungkin menjadi tak dikenal ..
— .. atau mungkin memudar perlahan.
— Aku 'kan melupakan tentangmu, sedikit demi sedikit.
— Tapi sepertinya, itu masih butuh waktu.
— Jadi aku 'kan terus, memberikan senyuman palsu ..
— .. dan terus berpura-pura.

nee, dare mo kare mo, kodoku no naka de
kyou mo iki wo haite
kizutsukeatte, nagusameatte
atatameaimashou
ima mo hitomi no oku ni yakitsuita mama
mada hanarenai no
ryoute de fusaide, ooikakushite
wasureru hi ga kuru kara

— Hey, siapapun itu, dalam kesepian mereka.
— Hari ini, 'kan bernafas kembali. (melepaskan beban)
— Kita saling menyakiti, saling melipur lara ..
— .. dan saling memberi kehangatan.
— Meski diriku masih terjebak, jauh di dalam matamu.
— Masih belum bisa merelakannya.
— Tapi 'kan kututup dan kusimpan, dengan kedua tangan ini.
— Ku yakin, hari tuk melupakannya, akan datang.
(Tsuioku(kenangan) – Wagakki band)


Pada suatu malam sebelum pertempuran di Charyn,ada terjadi sesuatu di perkemahan pihak Kublai Khan.
“Aaaaaaa....”.suara orang terjaga dari tidurnya dengan berkeringat dingin sambil menggigil dan didatangi para penjaganya yang sudah menghunuskan pedangnya untuk berjaga – jaga kalau ada penyusup.
“Maaf,Yang Mulia Khan,Baginda tidak apa- apa?”tanya seorang penjaga kepada orang yang baru terjaga dari tidurnya tadi.
“aku tidak apa-apa.....kalian boleh keluar,”perintahnya sambil menenangkan dirinya.
“Jadi aku harus......,”ucap Kublai Khan yang duduk di tempat tidurnya.
Kublai Khan
Besoknya terjadi pertempuran sengit di Charyn antara pemberontak keluarga Ogedai dan Kublai Khan yang akhirnya dimenangkan oleh Kublai Khan dengan strategi perang dari Shen Long lagi.
“Cao Bin,kamu serahkan titahku ini kepada Shen Long setelah rekapitulasi,”perintah Kaisar Kublai Khan.
“Siap ,yang Mulia Khan,”sambil bersujud mengambil gulungan dari tangan Kublai Khan.
“Divisi Shan tetap berada di Yining selama 2 Minggu setelah itu kembali ke Tian Jin dan kamu beri mereka libur untuk merayakan tahun baru (Imlek) agar mereka bisa menemui keluarga mereka untuk merayakannya,”perintah kaisar Kublai Khan sambil naik ke kudanya lalu meninggalkan medan pertempuran.

“akhirnya kamu melakukannya lagi saudaraku Shen Long,”ucap Huang An sambil menepuk pundak Shen Long.
Huang An
Lalu para jendral Divisi Shan dan lainnya memberi salam gongshu kepada Shen Long sebagai penghormatan akan strateginya.
“Shen long,Titah Kaisar kublai Khan,”Ucap jnedral Cao Bin sambil menunjukkan gulungan dari yang mulia Kublai Khan.
“Hidup yang mulia Kaisar Kubilai Khan sekarang dan selamanya,”ucap Shen Long sambil berlutut di hadapannya.
“Karena Kemenanganmu didalam pertempuran melawan pemberontak keluarga Ogedai maka yang mulia Khan mewajibkan Shen long bersama istri pergi ke istana Mutiara setelah membaca titah ini,”ucap Jendral Cao Bin lalu dia menutup gulungan itu memberikannya kepada Shen Long.
“Shen Long,sebelumnya aku mengucapkan selamat atas kemenanganmu terus kamu segera berangkat untuk menjemput istrimu lalu pergi ke ibukota sebab kalian ditunggu yang mulia khan disana,”ucap jendral Cao Bin sambil memgang pundaknya.
“terus bagaimana dengan pasukanku?”tanya Shen Long.
“Kamu jangan kuatir sebab untuk sementara yang pegang pasukanmu adalah Xu Mao tetapi juga dibawah pengawasanku,”ucap jendral Cao Bin dengan tersenyum.
Jendral Cao Bin
“kalau begitu aku pamit dulu,”ucap Shen Long sambil memberi salam gonshu dan juga dibalas juga sama oleh jendral Cao Bin.
Setelah Shen long berpamitan dengan jendral Cao Bin terus dia mengemasi barangnya terus berangkat pada waktu itu juga.
“Istana Mutiara....?”batin Shen Long sambil memacu kudanya.

Sesampainya Shén Long dirumahnya,ia langsung menuju ke ruang keluarga dan bertepatan dengan semua keluarga berkumpul disitu termasuk Zhang YuQi.
Zhang YuQI
"Suamiku,kau telah kembali,"ucap Zhang YuQi yang langsung menghampirinya.
Shén Long langsung memeluk Zhang YuQi dan memberikan ciuman ke keningnya.
Lalu Shén Long menyapa kedua orang tua dan mertuanya dengan memberi salam Gongshu.
"Shén Long,kamu telah kembali dan bagaimana hasil pertempuran di Charyn?"tanya ayahnya.
"Pertempuran Charyn telah selesai dan kita yang memenangkannya,"ucap Shen Long sambil memeluk Zhang YuQi.
Mereka merasa lega dan senang apalagi Shen Long pulang dengan selamat.
“Ayah ...Ibu....Ayah dan Ibu Mertua....aku mau menyampaikan sesuatu bahwa....”ucap Shen Long terpotong karena kim Sie masuk secara tiba- tiba.
“Tuan,ada banyak prajurit kerajaan dengan membawa panji tulisan Shan,”ucap Kim Sie yang tiba – tiba masuk yang membuat seisi ruangan kaget.

Masuklah seorang perwira itu ke ruangan itu yang tak lain adalah Li Jun yang langsung menyapa Shen Long dengan salam gongshu dan menyapa seisi rumah dengan salam gongshu.
“Li Jun,ada apa kamu kesini sambil membawa banyak prajurit?”tanya Shen Long sambil tangannya memegang pedangnya.
“Tenang kawan,aku disini hanya sebagai pengawal kamu saja sebab aku dapat perintah langsung dari kaisar untuk menjemput kamu dan istrimu ke istana Mutiara,”jawabnya dengan tersenyum dan membuat seisi ruangan itu kaget selain Shen long dan Li Jun.
“Suamiku,kenapa aku harus ikut juga?”tanya YuQi ke Shen Long yang juga bingung.
“Aku juga tidak tahu ketika mendengar titah itu kenapa aku harus mengikutkanmu,”ucap Shen Long sambil memeluk YuQi dihadapannya.
“jangan takut mungkin siapa tahu kalian dijamu oleh yang mulia Khan karena kemenangan Shen Long di Charyn,”ucap Li Jun sambil menepuk pundak Shen Long.
Zhang YuQi
“Betul juga,”ucap Ayah Shen Long.
“Kalo begitu YuQi kamu harus kemasi barang kamu,”ucap ibunya Zhang YuQi.
Lalu Zhang YuQi masuk ke dalam bersama ibu dan ibu mertuanya untuk berkemas.
Kemudian Ayah Shen Long memerintahkan Kim Sie untuk menyuguhkan teh untuk Li Jun sambil menunggu YuQi berkemas.
“Ayah ,Li Jun ini adalah jendral untuk pasukan cadangan dan pengganti di Divisi Shan,”ucap Shen Long sambil memegang pundaknya Li Jun.
Lalu mereka bercengkerama sejenak sampai Zhang YuQi selesai berkemas dan berangkat.

Sesampainya mereka di istana Mutiara maka Li Jun mau pamit untuk kembali ke Tian Jin bersama pasukannya.
“Li Jun ,terima kasih telah mengawalku sampai disini,”ucap Shen Long sambil memberi salam gongshu.
“Jangan sungkan tetapi kamu ada hutang kepasdaku ssatu kendi arak...hahaha,”ucap Li Jun sambil memberi salam Gongshu lalu ia memerintahkan pasukannya untuk berjalan.
Setelah Li Jun dan pasukannya meninggalkan Shen Long dan YuQi maka mereka masuk ke istana Mutiara yang banyak dijaga pasukan Mongol.
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Asyik dehh Suhu udah update...:pandajahat:

Ga nyangka Yu Wi juga rus ke istana...
Ga mau nebak nebak dehh, biar jadi kejutan ntar...:pandaketawa:

Thanks Suhu...:pandabelo:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
Awalnya agak basi karena ceritanya biasa..
Tapi makin lama plot nya makin asik...
Tokoh utama shen long tetap dijasikan patokan utk tokoh2 yang lain, jadi ga bikin bingung...

Mungkin juga, karena banyak aweweny kali ya hahahha... Apalagi bayangin tamara yang brunete.. huaheuaheu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd